Anda di halaman 1dari 15

LABORATORIUM

GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Proyeksi Stereografis, 21 Oktober 2021

Proyeksi Stereografis

Mualif1, Nutfah Amalia2, Ryan Saputra Djaya, S.T.3

1. Praktikan Laboratorium Geologi Struktur


2. Asisten Laboratorium Geologi Struktur
3. Koordinator Laboratorium Geologi Struktur

*Email: mualiff01@gmail.com

SARI
Praktikum Geologi Struktur telah dilaksanakan ini. Praktikum membahas mengenai cara untuk penggunaan
dari Wulff Net dan Scmidht Net dalam analisis deskriptif problema struktur geologi. Ada 4 macam proyeksi
dalam proyeksi stereografis yaitu adalah, equal angle projection, equal area projection, orthogonal projection,
polar projection. Tujuan dari praktikum ini adalah dapat menggunakan proyeksi stereografis dalam analisis
deskriptif problema struktur geologi. Dapat memahami penggunaan wulff dan scmidth net dalam analisis
deskriptif. Praktikum geologi struktur dilaksanakan di Universitas Muslim Indonesia Fakultas Teknologi
Industri Program Studi Teknik Pertambangan pada frekuensi Kamis siang di Laboratorium batuan.
Menggunakan alat seperti pensil, mistar 30 cm, busur 360º, milimeter block, hasil dari praktikum di dapatkan
dip sebenarnya sebesar 20º, kedukukannya S 70º E, plunge sebesar 6º dan pitch sebesar 16º, dip semunya
adalah 14º, kedudukanya adalah N 222º E 14º dengan pitch 1 itu 24º dan pitch 2 itu 25º, kedudukanya yaitu N
61º E 80º.

Kata kunci: Geologi; Proyeksi Stereografis; Proyeksi; Pitch; Dip.

PENDAHULUAN

Pada geologi struktur hal yang paling menjadi perhatian bukanlah jenis batuan ataupun mineral
penyusunnya, melainkan struktur pada batuan tersebut. Proyeksi stereografi merupakan proyeksi yang
memproyeksikan suatu poin-poin mencakup kutub utara ke titik pada bidang bersinggungan dengan poin-poin
mencakup kutub utara ke titik pada bidang bersinggungan dengan kutub selatan pada permukaan bumi.
Proyeksi ini didefinisikan pada seluruh kutub selatan pada permukaan bumi. Proyeksi ini didefinisikan pada
seluruh wilayah, kecuali satu titik wilayah, yaitu titik–titik proyeksi. Tujuan dari praktikum ini adalah dapat
menggunakan proyeksi stereografis dalam analisis deskriptif problema struktur geologi. Dapat memahami
penggunaan wulff dan scmidth net dalam analisis deskriptif. Dapat memahami penggunaan wulff dan scmidth
net dalam analisis deskriptif Proyeksi ini tidak isometrik yang berarti titik proyeksi. Proyeksi ini tidak
isometrik yang berarti tidak mempunyai aturan jarak kesamaan jarak atau bidang angka. Sebenarnya, proyeksi
ini tidak mempunyai aturan jarak kesamaan atau bidang angka. Sebenarnya, secara pandangan intuitif,
proyeksi stereografi ini adalah membayangkan bola secara pandangan intuitif, proyeksi stereografi ini adalah
membayangkan bola sebagai bidang datar, dengan beberapa aturan yang harus diikuti. Dalam
pengaplikasiannya, proyeksi dilakukan oleh PC atau bisa juga dengan tangan dengan menggunakan
perlengkapan khusus dari kertas grafik kan perlengkapan khusus dari kertas grafik yang disebut stereonet. Pada
prinsipnya, struktur batuan atau yang sering disebut struktur geologi mudah dipelajari dengan melihat
perubahan ciri fisik dari suatu perlapisan batuan, akan tetapi pada kenyataan dan penerapan di lapangan
penggambaran struktur geologi tidak sedemikian prinsipnya, kerena tidak selamanya struktur geologi dapat
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Proyeksi Stereografis, 21 Oktober 2021

dilihat dengan bentuk utuh. Untuk mempermudah meneliti dan menganalisa suatu struktur dilakukan
penggambaran secara proyeksi baik itu struktur garis maupun struktur bidang baik pada struktur yang terlihat
maupun struktur semu. Penggambaran proyeksi tersebut dapat dilakukan dengan dua metode proyeksi, yaitu
proyeksi secara grafis yang digambarkan pada sumbu kartesian dan proyeksi stereografi yang penggambaran
proyeksinya pada stereonet (Kiswiranti, 2019).

TINJAUAN PUSTAKA

Proyeksi Stereografi

Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk (arsitektur) batuan
sebagai hasil dari proses deformasi. Pada geologi struktur hal yang paling menjadi perhatian bukanlah jenis
batuan ataupun mineral penyusunnya, melainkan struktur pada batuan tersebut. Pada prinsipnya, struktur
batuan atau yang sering disebut struktur geologi mudah dipelajari dengan melihat perubahan ciri fisik dari
suatu perlapisan batuan, akan tetapi pada kenyataan dan penerapan di lapangan penggambaran struktur geologi
tidak sedemikian prinsipnya, kerena tidak selamanya struktur geologi dapat dilihat dengan bentuk utuh. Untuk
mempermudah meneliti dan menganalisa suatu struktur dilakukan penggambaran secara proyeksi baik itu
struktur garis maupun struktur bidang baik pada struktur yang terlihat maupun struktur semu. Penggambaran
proyeksi tersebut dapat dilakukan dengan dua metode.
Proyeksi merupakan suatu metode atau langkah untuk menggambarkan suatu bentuk tertentu menjadi
bentuk yang lain dengan cara atau langkah yang tertentu dalam satu bidang atau garis yang disebut sebagai
bidang proyeksi atau garis proyeksi. Dalam dunia geologi struktur yang penuh dengan analisa unsur titik, garis,
bidang dan sudut bahkan perpotongan dan kombinasi antara ke empatnya, diperlukan berbagai metode yang
dapat digunakan untuk menganalisa unsur-unsur tersebut secara lebih mudah dan praktis serta memberikan
hasil yang akurat demi efisiensi kerja namun dengan hasil yang maksimal. Untuk itu, muncullah suatu metode
analisa yang cukup praktis dan mudah untuk mengaplikasikannya dalam analisa struktur geologi, yaitu metode
proyeksi stereografis.
Proyeksi stereografis terdiri dari beberapa macam, antara lain equal angle projection, equal area
projection, orthogonal projection, polar projection masing- masing dari proyeksi stereografis ini memiliki ciri
dan hasil proyeksi yang berbeda- beda, namun dalam analisa geometri struktur geologi, tak jarang dibutuhkan
kombinasi dari keempatnya untuk menghasilkan analisa geometri yang akurat dan lebih praktis (Ragan, 1985).
Menurut Ragan (1985), proyeksi stereografis adalah gambaran dua dimensi atau proyeksi dari
permukaan sebuah bola sebagai tempat orientasi geometri bidang dan garis. Dengan demikian, proyeksi
stereografis adalah suatu metode proyeksi dengan bidang proyeksi berupa permukaan setengah bola. Biasanya,
yang dipakai adalah permukaan setengah bola bagian bawah (lower hemisphere). Proyeksi stereografis dapat
memecahkan masalah yang berkaitan dengan geometri berupa besaran arah dan sudut dalam analisa geomoetri
struktur geologi karena proyeksi ini dapat menggambarkan geometri kedudukan atau orientasi bidang dan garis
dalam bidang proyeksi yang digunakan. Proyeksi stereografi merupakan proyeksi yang didasarkan pada
perpotongan bidang atau garis dengan suatu bidang proyeksi yang berupa bidang horizontal yang melalui
sebuah bola. Bidang ini akan berbentuk lingkaran, disebut lingkaran primitif. Lingkaran primitif merupakan
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Proyeksi Stereografis, 21 Oktober 2021

proyeksi yang kedudukannya (dip = 0). Oleh sebab itu, penentuan proyeksi dip untuk bidang dimulai pada
lingkaran luar dan dip 90° terletak pada pusat lingkaran. Untuk menentukan kemiringan bidang yang dip-nya
antara  90°, maka proyeksinya akan berbentuk busur yang jari-jarinya lebih besar dari jari-jari lingkaran
primitif, sehingga disebut lingkaran besar atau great circle atau stereogram. Untuk struktur bidang yang
vertikal, maka proyeksinya akan berupa garis lurus yang melalui pusat lingkaran primitif.
Proyeksi stereografi dapat membantu kita didalam menganalisis struktur- struktur geologi dan
permasalahan- permasalahan yang berhubungan dengan geometri struktur geologi. Misalnya untuk
menginterpretasikan arah tegasan yang bekerja pada suatu area dengan menggunakan perhitungan arah kekar
yang dominan secara statistik, menginterpretasikan plunge dari sebuah lipatan, menginterpretasikan jenis sesar
dari data kekar ataupun arah garis gores (slicken line) yang terdapat pada singkapan batuan yang ada di
lapangan. Dengan proyeksi kutub (polar), baik garis maupun bidang digambarkan sebagai titik. Bila garis
maka proyeksinya adalah proyeksi titik tembus garis tersebut dengan permukaan bola. Polar net ini diperoleh
dari equal area projection, sehingga apabila akan mengembalikan proyeksi kutub yang berupa titik ke dalam
bidang (lingkaran besar) harus digunakan Schmidt Net. Stereogram proyeksi kutub dinamakan Polar Net atau
Billings Net.
Pendahuluan Proyeksi stereografi senggunakan setengah bola. Oleh karena itu proyeksi dapat
diaplikasikan pada belahan bola sebelah bawah (lower hemisphere) atau belahan bola sebelah
atas (upper hemisphere). Proyeksi yang sering digunakan adalah bagian bola sebelah di bawah. Proyeksi
Stereografi juga merupakan salah satu aplikasi dalam geometri yang bisa diartikan dengan sebagai salah satu
sebuah pemetaan khusus (fungsi) yang
memproyeksikan sebuah bola (sphere) kedalam sebuah bidang (plane). Pendahuluan Proyeksi stereografi
senggunakan setengah bola. Poyeksi Stereografi adalah suatu gambaran dua dimensi berupa permukaan sebuah
bola sebagai tempat orientasi geometri bidang dan garis.
Metode pendeskripsian geometri yang dapat menunjukkan hubungan dari  keempatnya dan itu
antara bidang. Macam-Macam Proyeksi Stereografis terdiri dari beberapa macam, masing-masing dari
proyeksi stereografis ini memiliki ciri dan hasil proyeksi yang berbeda-beda, namun dalam analisa geometri
struktur geologi, tak jarang dibutuhkan kombinasi dari keempatnya untuk menghasilkan analisa geometri yang
akurat dan lebih praktis. Proyeksi ini memproyeksikan setiap titik pada permukaan bola ke bidang proyeksi
pada tutuh zinith yang letaknya pada sumbu vertikal melalui pusat bola bagian puncak. Sudut yang sama
digambarkan semakin rapat ke arah pusat. Hasil pengambaran pada bidang proyeksi disebut stereogram
sedangkan hasil dari equal angle projection adalah Wulff Net. Hasil penggambaran pada bidang proyeksi
disebut stereogram. Pada stereogram terdapat dua pola lingkaran, yaitu yang membujur N-S disebut lingkaran
besar dan yang melintang E-W disebut lingkaran kecil. Proyeksi ini digunakan dalam analisi data statistik
karena karapatan ploting menunjukan suatu keadaan yang sebenarnya. Proyeksi ini merupakan poyeksi yang
menghasilkan jarak titik pada bidang proyeksi yang sama dan sebanding dengan sebenarnya. Hasil dari
proyeksi ini adalah stereogram yang disebut Schmidt Net. Schmidt adalah metode penyusunan manual untuk
proyeksi area sama Lambert azimuth menggunakan kertas grafik. Hasilnya satu belahan lateral Bumi dengan
grid paralel dan meridian. Metode ini biasa digunakan dalam ilmu geofisika (Sagita, 2020).
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Proyeksi Stereografis, 21 Oktober 2021

Proyeksi sillinder adalah bidang proyeksi yang menyinggung bola bumi pada lingkaran
tertentu.proyeksi sillinder transversal adalah sillindernya menyinggung bola bumi dikutub apabila sillindernya
menyinggung bola bumi diantara ekuator dan kutubdisebut proyeksi oblique. jika sillindernya menyinggung
bola bumi ekuator disebut proyeksi normal.
Proyeksi kerucut adalah kerucut yang menyinggung lingkaran paralel.Proyeksi kerucut normal adalah
sumbu kerucut berimpit dengan sumbu bumi apabila sumbu kerucut tegak lurus dengan sumbu bumi disebut
proyeksi kerucut transversal. dan proyeksi kerucut oblique jika menyinggung bola bumi antara kutub dan
equator Proyeksi ini merupakan kebalikan dari equal angle projection karena pada proyeksi ortogonal, titik-
titik pada permukaan bola akan diproyeksi tegak lurus pada bidang proyeksi dan lingkaran hasil
proyeksinyaakan semakin renggang ke arah pusat. Stereogram dari proyeksi ini disebut Orthographic Net.
Proyeksi stereografi merupakan suatu aplikasi dalam geometri yang memproyeksikan poin bola dari
lingkup utara ketitik dalam bidang bersinggungan dengan kutub selatan. Secara intuitif, proyeksi stereografi
adalah cara membayangkan sebuah bola sebagai bidang datar sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
Poyeksi Stereografi dalam prakteknya sering dilakukan menggunakan komputer atau dengan tanggan
menggunkan jenis khusus dari kertas grafik yang biasa disebut Stereonet atau Wulff Net dan juga Schmidtt Net.
Hasil penggambaran pada bidang proyeksi disebut stereogram. Pada stereogram terdapat dua pola lingkaran,
yaitu yang membujur N-S disebut lingkaran besar dan yang melintang E-W disebut lingkaran kecil Pada
proyeksi ini baik unsur garis maupun bidang tergambar suatu titik. Stereografi dari proyeksi ini adalah Polar
Net. Stereogrfi dari proyeksi ini didapatkan dari equal area projection, sehingga untuk mendapatkan proyeksi
bidang dari suatu titik pada Polar Net harus menggunakan Schmidts Net. Stereogram proyeksi kutub
dinamakan Polar Net atau Billings Net. Polar net ini diperoleh dari equal area projection, sehingga apabila
akan mengembalikan proyeksi kutub yang berupa titik ke dalam bidang (lingkaran besar) harus digunakan
Schmidt Net
Pada geologi struktur hal yang paling menjadi perhatian bukanlah jenis batuan ataupun
mineralpenyusunnya, melainkan struktur pada batuan tersebut. Proyeksi stereografi merupakan proyeksi yang
memproyeksikan suatupoin-poin mencakup kutub utara ke titik pada bidang bersinggungan dengan poin-poin
mencakup kutub utara ke titik pada bidang bersinggungan dengankutub selatan pada permukaan bumi.
Proyeksi ini didefinisikan pada seluruh kutub selatan pada permukaan bumi. Proyeksi ini didefinisikan pada
seluruh wilayah, kecuali satu titikwilayah, kecuali satu titik–titik proyeksi. . Pada stereogram terdapat dua pola
lingkaran, yaitu yang membujur N-S disebut lingkaran besar dan yang melintang E-W disebut lingkaran kecil.
Proyeksi ini digunakan dalam analisi data statistik karena karapatan ploting menunjukan suatu keadaan yang
sebenarnya. Proyeksi ini merupakan poyeksi yang menghasilkan jarak titik pada bidang proyeksi yang sama
dan sebanding dengan sebenarnya. Pendahuluan Proyeksi stereografi senggunakan setengah bola.
Proyeksi yang sering digunakan adalah bagian bola sebelah di bawah. Proyeksi Stereografi juga merupakan
salah satu aplikasi dalam geometri yang bisa diartikan dengan salah satu tempat yang sebagai salah satu sebuah
pemetaan khusus (fungsi) yang
memproyeksikan sebuah bola (sphere) kedalam sebuah bidang (plane). Pendahuluan Proyeksi stereografi
senggunakan setengah bola. Poyeksi Stereografi adalah suatu gambaran dua dimensi berupa permukaan sebuah
bola sebagai tempat orientasi geometri bidang dan garis.
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Proyeksi Stereografis, 21 Oktober 2021

Metode pendeskripsian geometri yang dapat menunjukkan hubungan dari  keempatnya dan itu
antara bidang.

Gambar 1. Proyeksi Stereografi (Brainly, 2018)

Macam-Macam Proyeksi Stereografi

Proyeksi stereografi ada beberapa macam, yaitu :


a. Equal Angle Projection
Proyeksi ini memproyeksikan setiap titik pada permukaan bola ke bidang proyeksi pada tutuh zinith
yang letaknya pada sumbu vertikal melalui pusat bola bagian puncak. Sudut yang sama digambarkan semakin
rapat ke arah pusat. Hasil pengambaran pada bidang proyeksi disebut stereogram sedangkan hasil dari equal
angle projection adalah Wulff Net. Hasil penggambaran pada bidang proyeksi disebut stereogram. Pada
stereogram terdapat dua pola lingkaran, yaitu yang membujur N-S disebut lingkaran besar dan yang melintang
E-W disebut lingkaran kecil.

Gambar 2. Wulff Net (Brainly, 2018)


b. Equal Area Projection
Proyeksi ini digunakan dalam analisi data statistik karena karapatan ploting menunjukan suatu keadaan
yang sebenarnya. Proyeksi ini merupakan poyeksi yang menghasilkan jarak titik pada bidang proyeksi yang
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Proyeksi Stereografis, 21 Oktober 2021

sama dan sebanding dengan sebenarnya. Hasil dari proyeksi ini adalah stereogram yang disebut Schmidt Net.
Schmidt adalah metode penyusunan manual untuk proyeksi area sama Lambert azimuth menggunakan kertas
grafik. Hasilnya satu belahan lateral Bumi dengan grid paralel dan meridian. Metode ini biasa digunakan
dalam ilmu geofisika.

Gambar 3. Schmidt Net (Brainly, 2018)

c. Orthogonal Projection
Proyeksi ini merupakan kebalikan dari equal angle projection karena pada proyeksi ortogonal, titik-
titik pada permukaan bola akan diproyeksi tegak lurus pada bidang proyeksi dan lingkaran hasil
proyeksinyaakan semakin renggang ke arah pusat. Stereogram dari proyeksi ini disebut Orthographic Net.
d. Polar Projection
Pada proyeksi ini baik unsur garis maupun bidang tergambar suatu titik. Stereografi dari proyeksi ini
adalah Polar Net. Stereogrfi dari proyeksi ini didapatkan dari equal are projection, sehingga untuk
mendapatkan proyeksi bidang dari suatu titik pada Polar Net harus menggunakan Schmidts Net. Stereogram
proyeksi kutub dinamakan Polar Net atau Billings Net. Polar net ini diperoleh dari equal area projection,
sehingga apabila akan mengembalikan proyeksi kutub yang berupa titik ke dalam bidang (lingkaran besar)
harus digunakan Schmidt Net

Praktikum Geologi Struktur telah dilaksanakan ini. Praktikum membahas mengenai cara untuk
penggunaan dari Wulff Net dan Scmidht Net dalam analisis deskriptif problema struktur geologi. ). Ada 4
macam proyeksi dalam proyeksi stereografis yaitu adalah, equal angle projection, equal area projection,
orthogonal projection, polar projection. Tujuan dari penelitian ini adalah dapat menggunakan proyeksi
stereografis dalam analisis deskriptif problema struktur geologi. Dapat memahami penggunaan wulff dan
scmidth net dalam analisis deskriptif. Praktukum geologi struktur dilksanakan di universitas muslim Indonesia
fakultas teknologi industri program studi Teknik pertambangan pada frekuensi rabu siang dilaboratorium
batuan. Menggunakan alat seperti pensil, mistar 30 cm, busur 360, milimeter block, hasil dari praktikum di
dapatkan dip sebenarnya sebesar 20, kedukukannya S 70º E, plunge sebesar 6º dan picth sebesar 16º, dip
semunya adalah 14º, kedudukanya adalah N 222º E 14º dengan pitch 1 itu 27º dan pitch 2 itu 27º,
kedudukanya yaitu N 150º E 80º. Pada praktikum ini kami dapat menyimpulkan bahwa kami dapat
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Proyeksi Stereografis, 21 Oktober 2021

memahami dan mengetahui cara penggambaran penelitian ini adalah dapat menggunakan proyeksi stereografis
dalam analisis deskriptif problema struktur geologi. Dapat memahami penggunaan wulff dan scmidth net dalam
analisis deskriptif. Dan cara mencari kedudukan, dip, pitch, plunge pada Schmidt net dan juga menggunakan
polar net untuk mencari dip. Dengan menggunakan jangka, alat tulis, kertas kalkir, penggaris, penghapus dan
jaring stereografi wulfnet, praktikan dapat membuat proyeksi dengan baik dan benar yang dipandu oleh
pembimbing serta sebuah buku panduan. Sehingga pada akhir praktikum, praktikan memeroleh berbagai
macam gambar yang telah di proyeksikan dengan arah jurus dan kemiringan yang telah ditentukan. Sehingga
pada proyeksi terdapat sebuah garis yang saling berpotongan dengan garis yang membentuk sebuah sudut.
Mencari sudut inilah yang menjadi tujuan utama dari proyeksi stereografi ini.
Proyeksi stereografi merupakan cara pendekatan deskripsi geometri yang efisien untuk
menggambarkan hubungan sudut antara garis dan bidang secara langsung. Pada proyeksi stereografi, unsur
struktur geologi digambarkan dan dibatasi didalam suatu permukaan bola (sphere). Pada proyeksi stereografis
sebuah bidang dan garis akan memotong permukaan bola imajiner. Titik/garis potong tersebut dihubungkan
dengan zenith (P) memotong bidang proyeksi Bidang-bidang yang berjarak sama (misal 10°) akan
digambarkan semakin rapat ke arah pusat. Hasil proyeksi equal angle adalah Wulff Net, Equal area projection
adalah proyeksi titik-titik pada permukaan bola bidang proyeksi hingga titik-titik pada permukaan bola yang
berjarak sama akan digambarkan pada bidang proyeksi dengan jarak yang sebanding dan sama. Stereogram
proyeksi equal area dikenal denqan Schmidt Net. Praktikum Geologi Struktur telah dilaksanakan ini. Praktikum
membahas mengenai cara untuk penggunaan dari Wulff Net dan Scmidht Net dalam analisis deskriptif
problema struktur geologi. ). Ada 4 macam proyeksi dalam proyeksi stereografis yaitu adalah, equal angle
projection, equal area projection, orthogonal projection, polar projection. Tujuan dari penelitian ini adalah
dapat menggunakan proyeksi stereografis dalam analisis deskriptif problema struktur geologi. Dapat
memahami penggunaan wulff dan scmidth net dalam analisis deskriptif. Praktukum geologi struktur
dilksanakan di universitas muslim Indonesia fakultas teknologi industri program studi Teknik pertambangan
pada frekuensi rabu siang dilaboratorium batuan. Menggunakan alat seperti pensil, mistar 30 cm, busur 360º,
milimeter block, hasil dari praktikum di dapatkan dip sebenarnya sebesar 20º, kedukukannya S 70º E, plunge
sebesar 6º dan pitch sebesar 16º, dip semunya adalah 14º, kedudukanya adalah N 222º E 14º dengan pitch 1 itu
24º dan pitch 2 itu 25º, kedudukanya yaitu N 61º E 80º. Pada praktikum ini kami dapat menyimpulkan bahwa
kami dapat memahami dan mengetahui cara penggambaran penelitian ini adalah dapat menggunakan proyeksi
stereografis dalam analisis deskriptif problema struktur geologi. Dapat memahami penggunaan wulff dan
scmidth net dalam analisis deskriptif. Dan cara mencari kedudukan, dip, pitch, plunge pada Schmidt net dan
juga menggunakan polar net untuk mencari dip. Dengan menggunakan jangka, alat tulis, kertas kalkir,
penggaris, penghapus dan jaring stereografi wulfnet, praktikan dapat membuat proyeksi dengan baik dan benar
yang dipandu oleh pembimbing serta sebuah buku panduan. Sehingga pada akhir praktikum, praktikan
memeroleh berbagai macam gambar yang telah di proyeksikan dengan arah jurus dan kemiringan yang telah
ditentukan. Sehingga pada proyeksi terdapat sebuah garis yang saling berpotongan dengan garis yang
membentuk sebuah sudut. Mencari sudut inilah yang menjadi tujuan utama dari proyeksi stereografi ini. Pada
praktikum ini kami dapat menyimpulkan bahwa kami dapat memahami dan mengetahui cara penggambaran
penelitian ini adalah dapat menggunakan proyeksi stereografis dalam analisis deskriptif problema struktur
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Proyeksi Stereografis, 21 Oktober 2021

geologi. Dapat memahami penggunaan wulff dan


scmidth net dalam analisis deskriptif. Dan cara
mencari kedudukan, dip, pitch, plunge pada
Schmidt net dan juga menggunakan polar
net untuk mencari dip. (Zuhdi, 2019).

Gambar 4. Polar Net (Brainly, 2018)

HASIL DAN PEMBAH ASAN

Hasil dari gambar pertama dari data trend S


70º E dan kedudukan bidang S 85º E dapat
dilihat pada gambar di bawah ini

Gambar 5. Kedudukan pitch


Pertama-tama membuat lingkaran dengan menimpe Schmidt net, lalu kemudian diberikan notasi arah
yaitu berupa N (North), E (East), S (South), w (West). Lalu menentukan arah S 85º E, setelah itu menentukan
nilai dip dengan cara meng-utarakan S 85º E, lalu menghitung dari arah East dari luar ke dalam sebesar 25º.
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Proyeksi Stereografis, 21 Oktober 2021

Lalu menggaris dari North ke South sesuai dengan


garis yang berada dinilai dip, lalu kemudian di
hubungkan dari North ke South dengan garis
lurus. Lalu menentukan arah S 70º E dengan
cara di utarakan sebenarnya, kemudian
menggaris dari titik pusat kearah S 70º E lalu
garis yang melewati garis bidangnya diberikan
garis putus-putus, lalu menentukan nilai pitch
dengan cara S 85º E diutarakan kemudian
menghitung ke titik S 70º E maka nilai pitch nya
adalah 16º. Lalu arah plunge dengan cara S
75º E di Eastkan lalu dihitung dari luar
kedalam sampai ketitik perpotongan dan nilai plunge nya adalah 6º d jadi kedudukannya adalah 6º S 70º E
dengan pitch 16º

Hasil dari gambar kedua dari data arah N 86º E kedudukan bidang N 168º E / 44º dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.

Gambar 6. Dip semu dan pole


Pertama- tama membuat lingkaran dengan menimpe Schmidt net, lalu kemudian diberikan notasi arah
yaitu berupa N (North), E (East), S (South), w (West). Lalu menentukan arah N 168º E, setelah itu menentukan
nilai dip dengan cara meng-utarakan N 168º E, lalu menghitung dari arah East dari luar kedalam sebesar 42º.
Lalu menggaris dari North ke South sesuai dengan garis yang berada dinilai dip, lalu kemudian di hubungkan
dari North ke South dengan garis lurus. Lalu menentukan arah N 86º E dengan cara di utarakan sebenarnya,
kemudian menggaris dari titik pusat kearah N 86º E lalu menggaris ke arah South yang melewati garis
bidangnya diberikan garis putus-putus, lalu garis putus-putus di East kan untuk mencari nilai dip semu lalu
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Proyeksi Stereografis, 21 Oktober 2021

dihitung dari arah luar ke arah dalam maka


didapat 14º , lalu untuk menentukan pol nya
maka dip 42º derajat ditambahkan 90 derajat
dihitung kedalam. Jadi besar dip semunya
adalah 42 º.

Hasil dari gambar ketiga dari data N 195º E /


27º dan N 68º E / 28º dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.

Gambar 7. Kedudukan dan pitch


Pertama- tama membuat lingkaran dengan menimpe Schmidt net, lalu kemudian diberikan notasi arah
yaitu berupa N (North), E (East), S (South), w (West). Lalu menentukan arah N 195º E, kemudian N 195º E di
utarakan lalu dari East dari luar kedalam sebesar 27º kemudan begitupun sebaliknya kita Kembali ke utara
sebenarnya terus kita mencari N 68º E kemudian N 68º E di utarakan terus kita menghitung dari East sebesar
28º. Lalu kedua titik tersebut kita menggaris dari North ke South sesuai dengan garis yang berada dinilai dip,
lalu mengutarakan titik perpotongannya dan digaris ke titik pusat. Menentukan nilai pitch 1 dihitung dari kanan
kekiri dan di dapatkan 25º dan kita menghitung juga pitch 2 dari kiri ke kanan di dapatkan 24º. Lalu
menentukan kedudukan dengan cara mengutarakan sebenarnya lalu dihitung dari arah North ke titik
perpotongan maka kedudukannya adalah N 222 ºE. kemudian mencari nilai plunge dengan cara arah N 222º E
di-Eastkan lalu dihitung kedalam maka nilai plunge nya adalah 12º.

Hasil dari gambar ke empat dari data kedudukan semu 22º N 64º E dan 50º S 47º W dapat dilihat pada gambar
di bawah ini
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Proyeksi Stereografis, 21 Oktober 2021

Gambar 8. Kedudukan Bidang


Pertama-tama membuat lingkaran dengan menimpe Schmidt net, lalu kemudian diberikan notasi arah
yaitu berupa N (North), E (East), S (South), w (West). Lalu menentukan arah N 64º E, dan S 47º W,
selanjutnya masing-masing titik diutarakan kemudian dihitung besarnya dari East luar ke dalam sebesar 22º
dan 50º. Kemudian di cari garis yang dilalui oleh dua titik tersebut lalu dihubungkan dari arah North ke South,
kemudian ditarik garis lurus dari arah North ke South. Kemudian menentukan kedudukan dengan cara
diutarakan sebenarnya kemudian dihitung maka akan didapat N 61 ºE lalu kemudian menghitung dip dengan
cara mengutarakan N 61º E lalu kemudian di hitung dari luar kedalam maka akan didapat 80 derajat.

Hasil dari gambar kelima dari data


a. N 59º E/68º
b. N 55º E/53º
c. N 88º E/25º
d. N 33º E/53º
e. N 86º E/9º
f. N 59º E/26º
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Proyeksi Stereografis, 21 Oktober 2021

Gambar 9. Dip

Pertama-tama membuat lingkaran dengan menimpe Schmidt net, lalu kemudian diberikan notasi arah
yaitu berupa N (North), E (East), S (South), w (West). Lalu menentukan titik yang pertama kita mencari N 59º
E dengan dip nya dihitung dari arah dalam keluar sebesar 68º N 55º E dengan dip nya dihitung dari arah dalam
keluar sebesar 45º , N 88º E dengan dip nya dihitung dari arah dalam keluar sebesar 25º, N 33º E dengan dip
nya dihitung dari arah dalam keluar sebesar 53º, N 86º E dengan dip nya dihitung dari arah dalam keluar
sebesar 29º, N 59º E dengan dip nya dihitung dari arah dalam keluar sebesar 26.

KESIMPULAN

Proyeksi stereografi merupakan cara pendekatan deskripsi geometri yang efisien untuk
menggambarkan hubungan sudut antara garis dan bidang secara langsung. Pada proyeksi stereografi, unsur
struktur geologi digambarkan dan dibatasi didalam suatu permukaan bola (sphere). Pada proyeksi stereografis
sebuah bidang dan garis akan memotong permukaan bola imajiner. Titik/garis potong tersebut dihubungkan
dengan zenith (P) memotong bidang proyeksi Bidang-bidang yang berjarak sama (misal 10°) akan
digambarkan semakin rapat ke arah pusat. Hasil proyeksi equal angle adalah Wulff Net, Equal area projection
adalah proyeksi titik-titik pada permukaan bola bidang proyeksi hingga titik-titik pada permukaan bola yang
berjarak sama akan digambarkan pada bidang proyeksi dengan jarak yang sebanding dan sama. Stereogram
proyeksi equal area dikenal denqan Schmidt Net.

REFERENSI
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Proyeksi Stereografis, 21 Oktober 2021

Andwina rahma sagita. 2020. Menentukan jurus dan kemiringan struktur bidang dari dua buah kemiringan
semu.
Kiswiranti, D. 2019. SEISMOLOGI (Dasar-dasar Seismologi dan Apilikasinya).
Prasetyadi C.2016.Buku Panduan Praktikum Geologi Struktur.Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran”.Yogyakarta
Vanadia.2017.Kumpulan Diktat Praktikum Geologi Struktur. Semarang : Universitas Diponegoro.
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Proyeksi Stereografis, 21 Oktober 2021

LAMPIRAN
1. Hasil problem set pertama

2. Hasil problem set kedua

3. Hasil problem set ketiga

4. Hasil problem set keempat


LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Proyeksi Stereografis, 21 Oktober 2021

5. Hasil problem set kelima

Anda mungkin juga menyukai