Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR


ACARA III: STRUKTUR DAN LIPATAN

OLEH:
ANDRIANI FUTEL
D061201084

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BEKALANG

Geologi struktur diartikan sebagai ilmu yang membahas suatu bentuk kerak

bumi berserta gajala – gejala pembentukannya. Dengan demikian, inti dari geologi

struktur ini adalah deformasi pada kerak bumi, apa penyebabnya, dan bagaimana

akibatnya. Dengan mempelajari struktur tiga dimensi batuan dan daerah, dapat

dibuat kesimpulan mengenai sejarah tektonik, lingkungan geologi pada masa

lampau dan kejadian deformasinya. Dalam geologi struktur terdapat metode

statistik, dengan menggunakan metode ini, maka dapat diketahui kencederungan-

kecenderungan bentuk pola ataupun kedudukan umum dari jenis struktur yang

sedang dianalisa. Data acak yang digunakan adalah biasanya dari analisis sesar pada

analisis struktur di lapangan yang kemudian ditentukan arah umum breksiasi

dengan diagram kipas, arah umum kekar dengan diagram kontur, dan analisis kekar

dengan proyeksi stereografis

Kekar adalah bidang rekahan yang tidak memperlihatkan pergeseran

berartiatau bagian masanya masih saling berhubungan/bergabung. Kekar dapat

terbentuksecara primer, seperti kekar kolom dan kekar melembar pada batuan beku

maupun secara sekunder, seperti kekar tektonik. Hasil pengolahan tersebut berupa

diagram kipas untuk menentukan arah umum yang selanjutnya dianalisis

menggunakan proyeksi stereografis.

Analisis kekar memiliki beberapa manfaat khususnya bagi dunia

pertambangan. Beberapa diantaranya yaitu pada tahap eksplorasi

untukmenganalisis kekar yang mempengaruhi proses mineralisasi, dalam


Bidang geoteknik dimana jika suatu daerah memiliki banyak kekar maka daerah

tersebut rawan karena banyaknya retakan dan menyebabkan struktur tersebut labil

dan mudah bergeser apabila ada gaya yang bekerja, dan lain-lain

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud dari praktikum ini adalah mengetahui struktur-struktur

geologi, dan tujuan praktikum ini yaitu:

1. Dapat mengetahui apa itu kekar

2. Dapat menganalisis jenis kekar berdasarkan analisis stereografis

3. Dapat mengidentifikasi bagaimanana proses pembentukan kekar

1.3 ALAT DAN BAHAN

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai

berikut:

1. Busur derajat

2. Kertas kalkir A4 (2 lembar)

3. Pensil

4. Pulpen mekanik 0,1 dan 0,5

5. Pensil warna

6. Clipboard

7. Paku tindis

8. Streonet

9. Jangka
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lipatan

Lipatan adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya tegasan

sehingga batuanbergerak dari kedudukan semula membentuk lengkungan.

Berdasarkan bentuk lengkungannyalipatan dapat dibagi dua, yaitu a). Lipatan

Sinklin adalah bentuk lipatan yang cekung ke arah atas, sedangkan lipatan antiklin

adalah lipatan yang cembung ke arah atas (Noor, 2009).

Lipatan adalah bentuk lengkung suatu benda yang pipih/lempeng, dapat

disebabkan oleh 2 macam mekanisme, yaitu buckling (melipat) dan bending

(melengkung), Lipatan yaitu gerakan pada lapisan bumi yang tidak terlalu besar dan

berlangsung dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi

berkerut atau melipat, kerutan atau lipatan bumi ini yang nantinya menjadi

pegunungan. Punggung lipatan dinamakan antliklinal, daerah lembah (sinklinal)

yang sangat luas dinamakan geosinklinal, ada beberapa lipatan, yaitu lipatan tegak

miring, rebah, menggantung, isoklin dan kelopak (Zuhdi, 2019).

Lipatan adalah hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu batuan yang

ditunjukkansebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsur garis

bidang di dalam batuantersebut. Pembentukan lipatan dapat terjadi melalui proses

buckling yang merupakan proses penekanan lateral dari suatu bidang planar dan

proses pelengkungan ini terjadi pada kedua sisiselama terjadi penekanan, serta

proses bending yang diakibatkan oleh pengaruh gerakan vertikal pada suatu lapisan,

misalnya penurunan lapisan, pergeseran pada jalur gerus, atau pelengseransuatu

massa batuan pada bidang yang tidak rata. Lipatan juga dapat terbentuk akibat
proses atau pengaruh dari tektonik, gaya berat (pelengseran), akibat pengaruh-

pengaruh setempat, kompaksi, intrusi batuan beku dalam dan injeksi garam (diapir)

(Sapiie, 2011).

2.2 Geometri Lipatan

Menurut Sapiie dkk (2014) Unsur-unsur Lipatan dapat ditunjukkan pada suatu

penampanglipatan. Beberapa titik pada profil permukaan dideskripksikan antara

lain:

Gambar 2.1 Geometri Lipatan

Hinge point adalah titik maksimun pelengkungan pada lapisan yang terlipat.

Crest adalah titik tertinggi pada pelengkungan. Trough adalah titik terendah pada

pelengkungan. Inflection point adalah titik batas dari dua pelengkungan yang

berlawanan. Fold axis (sumbu lipatan/hinge line) adalah garis maksimum

pelengkungan pada suatu permukaan bidang yang terlipat. Axial plane (bidang

sumbu) adalah bidang yang dibentuk melalui garis-garis sumbu padasuatu lipatan.

Bidang ini tidak selalu berupa bidang lurus (planar), tetapi dapatmelengkung yang

umum disebut sebagai axial surface. Fold limb (sayap lipatan) adalah sisi-sisi dari

bidang yang terlipat yang berada diantaradaerah pelengkungan (hinge zone) dan

batas pelengkungan (inflection line) (Polontalo, 2020).


2.3 Jenis- Jenis Lipatan

Menurut Sapiie (2011) lipatan dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

A. Lipatan Silindris/Lipatan Pararel

Lipatan ini adalah jenis lipatan yang memiliki tebal lapisan jika diukur tegak

lurus dengan bidang lapisan memiliki ukuran yang sama dan konstan. Jenis lipatan

ini terbagi menjadi:

1. Lipatan Concentric, dimana semua lapisan yang terlipat mempunyai pusat

lingkaran yang sama dan jari-jari lingkaran menurun ke arah pusat

lingkarang. Jenis lipatan inisama dengan lipatan isoklinal.

2. Lipatan Kink, dicirikan oleh sumbu yang sudut dan sayap yang lurus.

Lapisan-lapisan tidak memiliki satu pusat lingkaran.

3. Lipatan Similar, dicirikan oleh tebal lapisan yang sejajar dengan sumbu

akan tetap, tetapi tebal pada arah tegak lurus lapisan tidak. Lipatan ini

memiliki lengkunganyang sama.

B. Lipatan Non-Silindris

Lipatan jenis ini permukaan lipatannya tidak dapat diikuti dengan

mengerakan garissejajar. Secara praktis bentuk lipatan jenis ini geometrinya

berubah sepanjang garis sumbu. Lipatan ini terbagi menjadi beberap jenis khusus

yaitu:

1. Lipatan Conical, permukaan lipatan jenis ini adalah kerucut. Lapisan yang

terlipat berhenti pada sebuat titik dimana sudah tidak terjadi perlipatan

lagi.
2. Lipatan Sheath, jenis ini adalah lipatan khusus yang terbentuk dalam

lingkunganstrain yang tinggi seperti shear zones dan milonit.

3. Lipatan Terlipat (Superimposed).

Gambar 2.2 Struktur Lipatan

2.4 Proyeksi Steriografi

Proyeksi steriografi merupakan cara pendekatan deskripsi geometri yang

efisien untuk menggambarkan hubungan sudut antara garis dan bidang secara

langsung. Pada proyeksi steriografi, unsur struktur geologi digambarkan dan

dibatasi didalam suatu permukaan bola (sphere). Bidang proyeksi ini akan

berbentuk suatu lingkaran primitif dan juga merupakanproyeksi dari struktur bidang

yang kedudukannya horizontal (dip= 0), maka kedudukanbidang miring pada Wulf

net dan Schmidt net, 0 (nol) dilingkaran primitif dan 90 terletak pada pusat

lingkaran (Soekartono, 2013).

1. Jaring steriografi meridional (Wulf Net)

Wulf net dibuat berdasarkan pembagian sama sudut dari garis yang ditarik

melalui Zenith kesetiap titik pada lingkaran besar, yang proyeksinya pada bidang

equator berupa stereogram. Dengan memproyeksikan berbagai bidang dengan jurus

Utara-Selatan dengan arahkemiringan ke Barat dan ke Timur akan di dapat berbagai

jaring meridian. Lingkaran kecil merupakan perpotongan antara permukaan bola


dengan bidang yang tidak melalui pusat bola. Bila arah U-S merupakan kedudukan

pusat lingkaran kecil dengan jari- jari berbeda dan lingkaran kecil bagian bawah

bola diproyeksikan ke titik zinith, maka akandihasilkan steriogram yang disebut

garis lengkung lingkaran kecilCara menggunakan Wulf net adalah untuk proyeksi

struktur bidang dengan jurus U-Sstruktur bidang berupa lingkaran besar dan dip

nya diukur pada arah E – W sterionet, dengan 0° pada tepi lingkaran dan 90° di

pusat lingkaran.

2. Jaring Sama Luas (Schmidt Net)

Dasar geometri dari proyeksi ini adalah suatu bidang diametral vertikal

dibatasi dalam kerangka permukaan bola dengan jari-jari lingkaran kerangka dibuat

sama. Cara menggambarkan sama dengan Wulf net, hanya perbedaannya lingkaran

besar dan keciltidak diproyeksikan sebagai garis lengkung busur.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Praktikum Geologi Struktur dilaksanakan pada hari Rabu, 08 November
2023, pukul 13.00-15.30 WITA di Classroom, Fakultas Teknik, Universitas
Hasanuddin. Adapun metode yang dilakukan adalah mengerjakan problem set yang
diberikan oleh masing-masing kelompok menggunakan stereonet dan alat yang
lainnya yang sudah disiapkan.
3.2 Tahap Pendahuluan

Pada tahap ini, praktikan akan diberikan materi terkait praktikum yang
dijelaskan oleh asiten sebelum dimulainya praktikum.
3.3 Tahap Praktikum
Pada tahap ini, praktikan akan membuat problem set yang berbeda-beda pada
masing-masing kelompok dengan menggunakan bantuan stereonet yang Langkah-
langkah dalam pembuatannya diarahkan dan dibantu oleh asisten.
3.3.1 Analisis Data
Pada tahap ini, Pada tahapan ini akan dilakukan analisis problem set yang
telah dibuat. Untuk menunjang analisis data, akan diberi bimbingan oleh para
asisten.
3.3.2 Tahap Penyusunan Jurnal
Pada tahap ini, praktikan akan membuat laporan dari hasil analisis data tadi
sebagai hasil akhirnya dalam bentuk laporan dan dilakukan asistensi terhadap
laporan tersebut kepada asisten.
3.3.3 Tahap Pengumpulan Jurnal
Pada tahap ini, praktikan melakukan pengumpulan laporan yang telah di ACC
oleh asisten sebagai tahap akhir dari tahapan penelitian.
Tabel 3.1 Diagram Alir

Tahapan Persiapan

Tahapan
Praktikum

Tahapan Olah
Data

Penyusunan
Laporan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengolahan Data

Adapun Langkah-langkah yang dilakukan pada saat praktikum yaitu :

1. Yang pertama yaitu plot strike dan dip problem set kelompok yang diberikan

pada lingkaran yang telah dibuat menggunakan bantuan streonet.

Gambar 4.1 Langkah pertama

2. Setelah plot strike and dip selanjutnya yaitu arahkan pada 900 titik

perpotongan antara strike and dip pertama dan kedua lalu hitung 900 dari

titik tersebut dan setelah itu membuat garis putus-putus dari atas hingga

bawah.

Gambar 4.2 Langkah kedua


3. Setelah itu membuat garis perpotongan ditengah-tengah hingga ujung

dengan posisi masih pada 900.

Gambar 4.3 Langkah ketiga

4. Setelah itu membuat titik tengah pada garis putus-putus yang sudah dibuat

tadi dan hasilnya di buatkan garis dengan syarat hingga ujung lingkaran

dengan bantuan garis pada stereonet.

Gambar 4.4 Langkah keempat b

5. Setelah itu menentukan titik inter limb, hinge line dan axial linenya dan

menuliskan keterangan dibawah lingkaran.

6. Setelah itu memasukkan nilai yang telah didapatkan pada klasifikasi fleuty

1964 dan plot pada titik mana hasilnya untuk menentukan nama lipatan yang

dihasilkan.
4.2 Nama Lipatan

Membuat klasifikasi berdasarkan pembagian lipatan sederhana. Fleuty

menyatakan lipatan berdasarkan besaran kecondongan kemiringan dan

penunjamannya. Deskripsi yang diberikan merupakan gambaran dari keduanya,

yaitu dari bidang sumbu dan penunjaman dari garis sumbu. Pada problem set

didapatkan titik inter limb 1380 (Gentle), hinge line N 3180 E/80 dan axial line N

3220 E/860 sehingga nama lipatan berdasarkan klasifikasi Fleuty 1964 yaitu Gentle

Horizontal Upright Fold dan Horizontal Inclined Fold.


DAFTAR PUSTAKA

Noor, D. (2009). Pengantar Geologi. Bogor: Universitas Pakuan

Sapiie, B. 2011. Prinsip Dasar Geologi Struktur. Bandung: ITB Press

Sapiie, B., Magetsari A. N., H. H. A., A. I. C. 2014. Geologi Dasar. Bandung: ITB

Press

Soekartono. (2013). Buku Panduan Praktikum Geologi Struktur. Yogyakarta:

Sekolah Tinggi Teknologi Nasional.

Zuhdi, M. (2019). Buku Ajar Pengantar Geologi. Mataram: Duta Pustaka Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai