Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi, komposisinya, struktur,

sifat-sifat fisik, dan proses pembentukannya. Geologi telah menentukan umur

bumi yang diperkirakan sekitar 4.5 miliar tahun, dan juga menemukan bahwa

kulit bumi terpecah menjadi lempeng tektonik yang kemudian bergerak di atas

mantel yang setengah cair. Salah satu disiplin ilmu geologi adalah geologi

struktur.

Geologi struktur di artikan sebagai ilmu yang membahasa suatu bentuk

kerak bumi dan juga beserta gejala-gejala pembentukannya. Dengan demikian,

inti dari geologi struktur ini adalah deformasi pada kerak bumi, apa penyebabnya,

dan bagaimana akibatnya. Dalam struktur geologi ini juga kita akan mempelajari

mengenai proses-proses geologi dan mekanisme pembentukan struktur geologi

seperti kekar, retakan, sesar dan lipatan. Semua struktur ini terbentuk sebagai

respon atas gaya yang bekerja pada batuan sebagai akibat dari pergerakan dari

interaksi lempeng/kerak bumi dan kajian mengenai gaya yang bekerja pada

batuan, termasuk asal-usulnya. Pada praktikum ini akan dibahas mengenai lipatan.

Dimana lipatan merupakan deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya

tegasan sehingga batuan bergerak dari kedudukan semula membentuk lengkungan

Untuk mengetahui lebih detail dari lipatan itu sendiri maka dilakukanlah

praktikum.
1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dari praktikum kali ini adalah untuk mengenal beberapa

jenis-jenis dari lipatan dan sesar. Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah

untuk mengetahui jenis lipatan dari hasil pengolahan data.

1.3 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai

berikut :

1. Alat tulis menulis

2. Kertas A3

3. Mistar

4. Pensil warna

5. Peraga

6. Wulff Net

7. Paku tindis

8. Busur

9. Problem set
BAB II
PROSEDUR KERJA

1.1 Tahapan Praktikum

Adapun beberapa tahap yang dilakukan saat praktikum adalah sebagai

berikut :

1. Buat garis plane limb kiri dan limb kanan pada wulff net berdasarkan

strike dan dip pada data yang telah disiapkan.

2. Setelah itu buat pole 90º dari strike yang telah dibuat.

3. Tarik garis pada perpotongan antara plane limb kiri dan limb kanan dan

juga memotong pusat dari wulff net yang akan menjadi trend.

4. Cari dip directionnya dengan memutar garis perpotongan limb yang searah

dengan dip wulff net.

5. Setelah itu buat plane 90º dari perpotongan limb dimana plane tersebut

akan menjadi axial line.

6. Buat plane yang membagi 2 pole dan memotong 2 limb dan akan menjadi

axial planenya.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Geologi Struktur

Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari

tentang bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Adapun

deformasi batuan adalah perubahan bentuk dan ukuran pada batuan sebagai akibat

dari gaya bekerja di dalam bumi. Secara umum pengertian geologi struktur adalah

ilmu yang mempelajari tentang bentuk arsitektur batuan sebagai bagian dari kerak

bumi serta menjelaskan proses pembentukannya. Beberapa kalangan berpendapat

bahwa geologi struktur lebih ditekankan pada studi mengenai unsur-unsur struktur

geologi, seperti perlipatan, rekahan, patahan dan sebagainya yang merupakan

bagian dari satuan tektonik, sedangkan tektonik dan geotektonik dianggap sebagai

suatu studi dengan skala yang lebih besar, yang mempelajari obyek-obyek geologi

seperti cekungan sedimentasi, rangkaian pegunungan, lantai samudera, dan

sebagainya.

Sebagaimana diketahui bahwa batuan-batuan yang tersingkap dimuka

bumi maupun yang terekam melalui hasil pengukuran geofisika memperlihatkan

bentuk bentuk arsitektur yang bervariasi dari satu tempat ke tempat lainnya.

Bentuk arsitektur susunan batuan di suatu wilayah pada umumnya merupakan

batuan-batuan yang telah mengalami deformasi sebagai akibat gaya yang bekerja

pada batuan tersebut. Deformasi pada batuan dapat berbentuk lipatan maupun

patahan/sesar. Dalam ilmu geologi struktur dikenal berbagai bentuk perlipatan

batuan, seperti sinklin dan antiklin. Jenis perlipatan dapat berupa lipatan simetri,
asimetri, serta lipatan rebah (recumbent/overtune), sedangkan jenis-jenis patahan

adalah patahan normal (normal fault), patahan mendatar (strike slip fault), dan

patahan naik (trust fault).

Proses yang menyebabkan batuan-batuan mengalami deformasi adalah

gaya yang bekerja pada batuan batuan tersebut. Pertanyaannya adalah dari mana

gaya tersebut berasal ? Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam teori “Tektonik

Lempeng” dinyatakan bahwa kulit bumi tersusun dari lempeng-lempeng yang

saling bergerak satu dengan lainnya. Pergerakan lempeng-lempeng tersebut dapat

berupa pergerakan yang saling mendekat (konvergen), saling menjauh (divergen),

dan atau saling berpapasan (transform). Pergerakan lempeng-lempeng inilah yang

merupakan sumber asal dari gaya yang bekerja pada batuan kerak bumi. Berbicara

mengenai gaya yang bekerja pada batuan, maka mau tidak mau akan berhubungan

dengan ilmu mekanika batuan, yaitu suatu ilmu yang mempelajari sifat-sifat fisik

batuan yang terkena oleh suatu gaya.

3.1.1 Jenis Jenis Struktur Geologi

Struktur terbagi menjadi 2 yaitu struktur primer adalah struktur dalam

batuan yang berkembang pada saat atau bersamaan dengan proses

pembentukannya. Pada umumnya struktur ini merefleksikan kondisi lokal dari

lingkungan pengendapan batuan tersebut. Contohnya pada perlapisan pada

perlapisan batuan sedimen, struktur sedimen. Struktur primer dalam batuan

sedimen akan mengikuti hukum-hukum dasar sedimentologi, misalnya superposisi

dan kesinambungan lateral. Sedangkan struktur sekunder adalah struktur yang


terbentuk akibat gaya setelah proses pembentukan batuan tersebut, baik itu batuan

beku, batuan sedimen maupun batuan metamorf. Mempelajari proses-proses

pembentukan struktur sekunder ini yang akan menjadi fokus utama didalam

geologi struktur. Tetapi unutk bebearapa kasus seringkali sangat sulit unutk

membedakan struktur primer dan sekunder, karena adanya unsur interpretasi

misalnya pada saat pembentukannya sebagai suatu struktur bantal pada lava.

Dimana pada saat pembentukannya sebagai suatu struktur primer mungkin

berkaitan dengan suatu proses tektonik yang significant.

Dalam geologi dikenal 3 jenis struktur yang dijumpai pada batuan sebagai

produk dari gaya gaya yang bekerja pada batuan, yaitu: (1). Kekar (fractures) dan

Rekahan (cracks); (2). Perlipatan (folding); dan (3). Patahan/Sesar (faulting).

Ketiga jenis struktur tersebut dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis unsur

struktur, yaitu:

1. Kekar (Fractures)

Kekar adalah struktur retakan/rekahan terbentuk pada batuan akibat suatu

gaya yang bekerja pada batuan tersebut dan belum mengalami pergeseran

2. Lipatan (Folds)

Lipatan adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya

tegasan sehingga batuan bergerak dari kedudukan semula membentuk

lengkungan. Berdasarkan bentuk lengkungannya lipatan dapat dibagi dua, yaitu

lipatan sinklin adalah bentuk lipatan yang cekung ke arah atas, sedangkan lipatan
antiklin adalah lipatan yang cembung ke arah atas. Berdasarkan kedudukan garis

sumbu dan bentuknya, lipatan dapat dikelompokkan menjadi :

1. Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap.

2. Lipatan Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan sumbu

utama.

3. Lipatan harmonik atau disharmonik adalah lipatan berdasarkan menerus

atau tidaknya sumbu utama.

4. Lipatan Ptigmatik adalah lipatan terbalik terhadap sumbunya

5. Lipatan chevron adalah lipatan bersudut dengan bidang planar

6. Lipatan isoklin adalah lipatan dengan sayap sejajar

7. Lipatan Klin Bands adalah lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh

permukaan planar.

Disamping lipatan tersebut diatas, dijumpai juga berbagai jenis lipatan,

seperti Lipatan Seretan (Drag folds) adalah lipatan yang terbentuk sebagai akibat

seretan suatu sesar.

Gambar 3.4 Lipatan antiklin Gambar 3.5 Lipatan Sinklin


Gambar 3.6 Lipatan rebah Gambar 3.7 Lipatan chevron

Gambar 3.8 Lipatan disharmonic Gambar 3.9 Lipatan seretan

Gambar 3.10 Antinidoria Gambar 3.11 Lipatan , lengseran, patahan

Dalam penamaan lipatan digunakan klasifikasi lipatan yang dibuat oleh

Fleuty (1964), dimana klasifikasi iniberdasarkandari sudut interlimb dan plunge.


Tabel 3.1 Klasifikasi lipatan Fleuty (1964)

3. Patahan/Sesar (Faults)

Sesar adalah struktur rekahan yang telah mengalami pergeseran.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Stasiun 1

Setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan wulff net maka

didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil Pengolahan Data Stasiun 1


Limb Kanan Limb Kiri Axial Line
Axial Plane Sudut
Dip
Strike Dip Strike Dip Plunge (Strike/ Dip) Interlimb
Direction
240 50 310 34 N 26ºE 32º N 18ºE/ 72º 34º

Berdasarkan interlimb angle dan plunge angel dari klasifikasi lipatan

menurut Fleuty (1964) maka jenis lipatan pada stasiun ini yaitu close fold dan

Moderately plunging fold.

4.2 Stasiun 2

Setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan wulff net maka

didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.2 Hasil Pengolahan Data Stasiun 2


Lim b Kanan Limb Kiri Axial Line
Axial Plane Sudut
Dip
Strike Dip Strike Dip Plunge (Strike/ Dip) Interlimb
Direction
350 39 165 19 N 167ºE 2º N 166ºE/ 4º 32º

Berdasarkan interlimb angle dan plunge angel dari klasifikasi lipatan

menurut Fleuty (1964) maka jenis lipatan pada stasiun ini yaitu close fold dan

Horizontal fold.
4.3 Stasiun 3

Setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan wulff net maka

didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.3 Hasil Pengolahan Data Stasiun 3


Limb Kanan Limb Kiri Axial Line
Axial Plane Sudut
Dip
Strike Dip Strike Dip Plunge (Strike/ Dip) Interlimb
Direction
139 45 166 45 N 246ºE 42º N 246ºE/ 42º 31º

Berdasarkan interlimb angle dan plunge angel dari klasifikasi lipatan

menurut Fleuty (1964) maka jenis lipatan pada stasiun ini yaitu close fold dan

Moderately plunging fold.


BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan pada praktikum kali ini yaitu berdasarkan interlimb

angle dan plunge angel dari klasifikasi lipatan menurut Fleuty (1964) maka jenis

lipatan pada stasiun pertama yaitu close fold dan Moderately plunging fold, pada

stasiun kedua yaitu close fold dan Horizontal fold, pada stasiun ketiga yaitu close

fold dan Moderately plunging fold.

4.2 Saran

Adapun saran untuk praktikum kali ini adalah selalu mempertahankan

keakraban dan komukatif antara asisten dan praktikan.


DAFTAR PUSTAKA

Danang Endarto. 2005. Pengantar Geologi Dasar. LPP dan UNS Press

Noor, Djauhari. 2009. Pengantar Geologi. Bogor : Pakuan University Press

Sapiie, Benyamin. 2011. GL 3011 Prinsip Dasar Geologi Struktur. Bandung :

ITB Press

Anda mungkin juga menyukai