Anda di halaman 1dari 12

1.

PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Secara umum geologi struktur adalah suatu ilmu yang
memepelajari perihal bentuk arsitektur kerak bumi beserta gejala-gejala
geologi yang menyebabakan terjadinya perubahan-perubahan bentuk
(deformasi) pada batuan. Beberapa kalangan berpendapat bahwa geologi
struktur lebih ditekankan pada studi mengenai unsur-unsur struktur
geologi seperti perlipatan (fold) rekahan (fracture) patahan (fault) dan
sebagainya yang merupakan bagian dari satuan tektonik (tectonicunit).
Dalam ilmu geologi struktur dikenal berbagai bentuk perlipatan
batuan, seperti sinklin dan antiklin. Jenis perlipatan dapat berupa lipatan
simetri,asimetri serta lipatan rebah(recumbent/overtune), sedangkan
jenis-jenis patahan adalah patahan normal(normal fault), patahan
mendatar (strike slip fault),dan patahan naik (trust fault)
b. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan Lipatan dan Patahan diTanah Patah
Bengkulu?
2) Bagaimana bentuk dan jenis lipatan dan patahan di Tanah Patah
Bengkulu
3)
c. Tujuan
1) Memahami apa yang dimaksud dengan Lipatan dan Patahan diTanah
Patah Bengkulu
2) memahami bentuk dan jenis lipatan dan patahan di Tanah Patah
Bengkulu

1
2. LANDASAN TEORI
a. Lipatan
Lipatan adalah suatu bentuk struktur batuan sedimen yang
melengkung atau terlipat-lipat. Bentuk lahan ini termasuk kedalam
bentuk lahan asal struktural. Lipatan adalah suatu undulasi atau bentuk
suatu gelombang pada permukaan batuan yang membentuk suatu
penekukan. Lipatan merupakan struktur geologi yang terbentuk akibat
adanya deformasi yang mengenai batuan. Apabila pelipatan itu
membentuk busur maka biasa disebut sebagai antiklin atau antiform,
sedang apabila pelipatan itu membentuk palung maka disebut sebagai
sinklin atau synform (Wilson, dkk., 1982 2.
Punggung antiklinal adalah punggung yang bertepatan dengan
antiklinal. Besar arah punggung atau pegunungan tersebut sejalan dengan
sumbu (stike) antiklinal itu. Lembah antiklinal adalah lembah-lembah
yang berkembang sepanjang sumbu antiklinal. Bentuk inilah yang
menunjukan pembalikan relief. Lembah sinklinal adalah lembah yang
berkembang sepanjang sumbu sinklinal. Pungung sinklinal adalah
punggung yang terbentuk di sepanjang sumbu sinklinal. Bentuk ini juga
menunjukan pembalikan relief. Punggung homoklinal adalah
punggungan yang terbentuk pada sayap antiklinal atau sinklinal akibat
kikisan. Biasanya pada lembah ini terdapat pergantian kekerasan lapisan
batuan secara bergantian antara keras dan lunak. Lembah homoklinal
adalah lembah yang terbentuk dan berkembang pada sayap antiklinal
maupun sinklinal. (Suhari, 2009).

b. Unsur – Unsur Lipatan

1. Plunge, sudut yang terbentuk oleh poros dengan horizontal pada


bidang vertikal.
2. Core, bagian dari suatu lipatan yang letaknya disekitar sumbu
lipatan.

2
3. Crest, daerah tertinggi dari suatu lipatan biasanya selalu dijumpai
pada antiklin
4. Pitch atau Rake, sudut antara garis poros dan horizontal diukur pada
bidang poros.
5. Depresion, daerah terendah dari puncak lipatan.
6. Culmination, daerah tertinggi dari puncak lipatan.
7. Enveloping Surface, gambaran permukaan (bidang imajiner) yang
melalui semua Hinge Line dari suatu lipatan.
8. Limb (sayap), bagian dari lipatan yang terletak Downdip (sayap
yang dimulai dari lengkungan maksimum antiklin sampai hinge
sinklin) atau updip (sayap yang dimulai dari lengkungan maksimum
sinklin sampai hinge antiklin). Sayap lipatan dapat berupa bidang
datar (planar), melengkung (curve), atau bergelombang (wave).
9. Fore Limb, sayap yang curam pada lipatan yang simetri.
10. Back Limb, sayap yang landai.
11. Hinge Point, titik yang merupakan kelengkungan maksimum pada
suatu perlipatan.
12. Hinge Line, garis yang menghubungkan Hinge Point pada suatu
perlapisan yang sama.
13. Hinge Zone, daerah sekitar Hinge Point.
14. Crestal Line, disebut juga garis poros, yaitu garis khayal yang
menghubungkan titik-titik tertinggi pada setiap permukaan lapisan
pada sebuah antiklin.
15. Crestal Surface, disebut juga Crestal Plane, yaitu suatu permukaan
khayal dimana terletak didalamnya semua garis puncak dari suatu
lipatan.
16. Trough, daerah terendah pada suatu lipatan, selalu dijumpai pada
sinklin
17. Trough Line, garis khayal yang menghubungkan titik-titik terendah
pada setiap permukaan lapisan pada sebuah sinklin.
18. Trough Surface, bidang yang melewati Trough Line.

3
19. Axial Line, garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari
lengkungan maksimum pada tiap permukaan lapisan dari suatu
struktur lapisan.
20. Axial Plane, bidang sumbu lipatan yang membagi sudut sama besar
antara sayap-sayap lipatannya.

c. Patahan
Patahan adalah proses perubahan posisi batuan akibat bekerjanya
tenaga endogen yang menekan struktur batuan keras sehingga antara
struktur batuan satu dan lainnya menjadi patah dan terpisah. Biasanya
patahan terjadi karena adanya gaya endogen yang bergerak dengan cepat
dan mengenai struktur batuan yang kurang elastis. Pada umumnya
patahan dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk. Jenis jenis patahan
yakni sebagai berikut :
1. Patahan turun (normal fault ) : Patahan yang arah lempeng
batuannya mengalami penurunan yang mengikuti arah gaya
2. Patahan naik (reverse fault ) : Patahan yang arah lempeng batuannya
bergerak naik berlawanan dengan arah gaya berat.
3. Patahan geser (strike slip fault ) : Patahan yang arah lempeng
batuannya mengalami pergeseran dan arahnya berlawanan dengan
lempeng batuan lainnya (bergerak horizontal). Patahan ini
disebabkan karena adanya 2 gaya yang berbeda dan berlawanan
arah.(Sugiharyanto,2007).
Berbagai tipe patahan dapat menyebabkan beragamnya bentuk
muka bumi, seperti graben, horst,dan fault scarp. Lapisan tanah yang
lebih rendah dari sisi kiri dan kanan akibat terjadinya patahan disebut
graben. Sedaangkan lapisan tanah yang lebih tinggi dari sekelilingnya
dan terjadi sebagai akibat dari adanya patahan disebut horst. Fault scarp
merupakan dinding terjal yang dihasilkan oleh adanya patahan dengan
patahan yang salah satu blok bergerak ke atas. Sedangkan patahan
kompleks terjadi akibat bekerjanya tenaga endogen sehingga

4
menghasilkan retakan, patahan naik, patahan turun, dan patahan geser.
Patahan kompleks dapat menyebabkan terjadinya pegunungan blok.
(Noor, 2009)

d. Unsur – Unsur Sesar


Unsur-unsur geometri sesar penting dipelajari untuk mengetahui sifat
gerak dari proses pensesaran, disamping digunakan sebagai dasar dalam
penamaan jenis sesar sesuai dengan klasifikasi sesar yang ada. Untuk
mempelajari sesar terlebih dahulu harus mengetahui unsur-unsur
geometri dari sesar itu sendiri.
Beberapa unsur geometri sesar yang perlu diketahui, antara lain :
1. Fault surface adalah bidang pecah pada batuan yang disertai oleh
adanya pergeseran.
2. Fault line adalah garis yang dibentuk oleh perpotongan bidang sesar
dengan permukaan bumi.
3. Fault trace adalah jejak sesar.
4. Fault outcrop adalah singkapan sesar.
5. Fault scarp adalah gawir sesar.
6. Fault zone adalah zona sesar.
7. Fault wall adalah dinding sesar.
8. Hanging Wall adalah blok yang berada di atas bidang sesar.
9. Foot Wall adalah blok yang berada di bawah bidang sesar.
10. Hade adalah sudut lancip antara bidang sesar dengan bidang vertikal.
11. Slip adalah pergeseran relatif antara dua titik yang sebelumnya
saling berimpit.
12. Strike slip fault adalah pergeseran blok pada bidang sesar yang
sejajar dengan jurus bidang sesarnya.
13. Dip slip fault adalah pergeseran blok pada bidang sesar yang tegak
lurus terhadap jurus bidang sesarnya atau sejajar dengan arah
kemiringan bidang sesarnya.
14. Heave adalah jarak pergeseran pada bidang horizontal

5
15. Throw adalah jarak pergeseran pada bidang vertical
16. True displacement adalah arah dan besarnya jarak pergeseran blok
yang sebenarnya.
17. Dip of fault adalah sudut yang dibentuk antara bidang sesar dengan
bidang.
18. Horizontal strike of fault adalah garis yang dibentuk oleh
perpotongan bidang sesar dengan bidang horisontal.
19. Sense of displacement adalah gerak relatif suatu blok terhadap blok
yang berada di hadapannya.
20. Separation atau pergeseran semu adalah jarak tegak lurus antara dua
blok yang bergeser dan diukur pada bidang sesar.
21. Strike separation adalah komponen separation yang diukur sejajar
terhadap jurus bidang sesar.
22. Dip separation adalah komponen separation yang diukur sejajar
dengan kemiringan bidang sesar.
23. Slicken side atau cermin sesar adalah bidang sesar yang
permukaannya licin.
24. Slicken line atau gores garis adalah jejak pergeseran berupa garis-
garis lurus yang disebabkan oleh gerusan antar blok yang saling
bergesekan.
25. Pitch adalah sudut lancip yang dibentuk antara gores garis dengan
jurus bidang sesar.

e. Klasifikasi Sesar

Klasifikasi sesar telah banyak dikemukakan oleh para peneliti


terdahulu. Mengingat struktur sesar adalah rekahan di dalam bumi yang
ditimbulkan karena pergeseran sehingga untuk membuat analisis
strukturnya diusahakan untuk mengetahui arah pergeseran tersebut.
Mengingat arah dari pergeseran memiliki beberapa kemungkinan, dan
“pitch” yang berkisar 00 – 900, maka Rickard (1972) membuat
pengelompokan sesar yang termasuk pada “strike-slip” dan “dip-slip”.

6
Sesar dapat diklasifikasikan dengan pendekatan geometri yang berbeda.
Beberapa klasifikasi diantaranya adalah:
1. Berdasarkan hubungan dengan struktur lain (sesar bidang perlapisan,
sesar longitudinal, sesar transversal).
2. Berdasarkan pola kumpulan seasar (sesar radial, sesar pralel, sesar
enechelon).

f. Identifikasi Sesar

1. Zona sesar (shear zone)


Breksi sesar
2. Bidang sesar
Cermin sesar
3. Pergeseran sesar
 Drag Fold
 Micro Fold
 Offset

Beberapa indikasi umum adanya sesar :


a) Kelurusan pola pengaliran sungai.
b) Pola kelurusan punggungan.
c) Kelurusan Gawir.
d) Gawir dengan Triangular Facet.
e) Keberadaan zona hancuran.
f) Keberadaaan kekar.
g) Keberadaan lipatan seret (Dragfolg)
h) Keberadaan bidang gores garis (Slicken Side) dan Slicken Line.
i) Adanya tatanan stratigrafi yang tidak teratur.
j) Keberadaan mata air panas.
Beberapa kenampakan yang dapat digunakan sebagai penunjuk
adanya sesar antara lain :

7
a) Adanya struktur yang tidak menerus (lapisan terpotong dengan tiba-
tiba)
b) Adanya perulangan lapisan atau hilangnya lapisan batuan.
c) Kenampakan khas pada bidang sesar, seperti cermin sesar, gores
garis.
d) Kenampakan khas pada zona sesar, seperti seretan (drag), breksi
sesar, horses, atau lices, milonit.
e) Silisifikasi dan mineralisasi sepanjang zona sesar.
f) Perbedaan fasies sedimen.
g) Petunjuk fisiografi, seperti gawir (scarp), scarplets (piedmont scarp),
triangular facet, dan terpotongnya bagian depan rangkaian
pegunungan struktural.
h) Adanya boundins : lapisan batuan yang terpotong-potong akibat
sesar.

3. METODE PENGAMATAN
Pada praktikum kali ini, hanya mengenal lipatan dan patahan di tanah
patah bengkulu . Metode yang digunakan ialah menganalisisnya dengan
metode deskriptif dan wawancara
a. Waktu dan Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan pengamatan adalah di Daerah Tanah Patah ,
sukamerindu Bengkulu dan Di BPS Tanah Patah Bengkulupada hari
Jumat Pukul 14.00 WIB

b. Instrumen Kegiatan
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai
lipatan dan patahan di tanah patah dan sukamerindu kota bengkulu
menggunakan peralatan yang di miliki berupa kamera, pena, Peta dan
kertas.

8
c. Bukti – bukti

Peta dari google map Tanah Patah Kota Bengkulu

Dokumentasi di belakang Gedung BPS Tanah Patah

9
Dokumentasi di tanah patah kota bengkulu

Dokumentasi di tanah patah kota bengkulu

10
4. HASIL
Dari hasil kegiatan ini yaitu pengumpulan data dengan cara
mengamati lokasi dan mewawancarai pegawai dari BPS Tanah Patah
Bengkulu adalah
1. Terdapat 2 jenis patahan di tanah patah dan sukamerindu kota bengkulu .
Dari jenis patahan tersebut maka kita akan mengetahui fault scarps dan
graben, dimana fault scarp adalah dinding yang terjal ini dicirikan garis
kontur yang sangat rapat, sedangkan graben adalah penurunan dataran
yang ditandahkan beda ketinggian dari dua dataran yang dilewati
patahan
2. Pada peta patahan di tanah patah dan sukamerindu kota bengkulu dapat
dilihat dari kerapatan garis kontur yang memanjang. Apabila garis kontur
sangat rapat dan memanjang maka pada bagian tersebut sudag terjadi
sebuah patahan yang salah satu sisi bidangnya mengalami penurunan
dataran, apabila dalam garis kontur yang memanjang yang memiliki
kerapatan garis tetapi salah satu sisinya mengalami perengganggan garis
kontur maka hal tersebut dinamakan fault splinter.
.
.

11
DAFTAR PUSTAKA

Aufahaq.R. Laporan Fieldtrip Praktikum Geologi Struktur. https://www.academia.


edu/9961747/Laporan_Fieldtrip_Praktikum_Geologi_Struktur.

Wardana.Dyka. 2014. Geologi struktur. https://www.scribd.com/doc/210756001/


geologi-struktur-docx

12

Anda mungkin juga menyukai