Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR

LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
ANALISIS LIPATAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara umum geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang
mempelajari tentang bentuk arsitektur batuan sebagai hasil deformasi. Gaeologi erat
hubungannya dengan tektonik, karena proses deformasi adalah akibat dari tektonik.
Pengertian umum dari geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk
batuan sebagai bagian dari kerak bumi serta menjelaskan proses pembentukannya.
Beberapa kalangan berpendapat bahwa geologi struktur lebih ditekan pada studi
mengenai unsur-unsur struktur geologi, sedangkan tektonik dan geotektonik
dianggap sebagai suatu studi dengan skala yang lebih besar yang biasa mempelajari
objek-objek geologi seperti lengkungan sedimentasi, rangkaian pegunungan, lantai
samudra dan lain sebagainya.
Geologi struktur adalah studi mengenai distribusi tiga dimensi tubuhbatuan
dan permukaannya yang datar ataupun terlipat, beserta susunaninternalnya.Geologi
struktur mencakup bentuk permukaan yang juga dibahas padastudi geomorfologi,
metamorfisme dan geologi rekayasa. Dengan mempelajari struktur tiga dimensi
batuan dan daerah, dapat dibuat kesimpulan mengenai sejarah tektonik, lingkungan
geologi pada masa lampau dan kejadiandeformasinya. Hal ini dapat dipadukan pada
waktu dengan menggunakan control stratigrafi maupun geokronologi, untuk
menentukan waktu pembentukan strukturtersebut.
Geologi struktur pada intinya mempelajari struktur batuan yaitu :
strukturprimer (misalnya : perlapisan, foliasi, laminasi, dsb) dan struktur sekunder
(misal :kekar, sesar, lipatan). Sebagian besar yang penyusun pelajari yaitu struktur
sekunder.
Lipatan adalah hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan yang
ditunjukkan sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsur garis
atau bidang didalam bahan tersebut. Kekar merupakan salah satu struktur yang sulit
untuk diamati, sebab kekar dapat terbentuk pada setiap waktu kejadian geologi.
Sedangkan sesar adalah rekahan atau zona rekahan pada batuan yang
LA ODE MUH. SYAHWAN

SUPARDIN RUSLI DG TOBO


09320140013

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR


LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
ANALISIS LIPATAN

memperlihatkan pergeseran, pergeseran pada sesar bias terjadi sepanjang garis lurus
(translasi) atau terputar (rotasi).
1.1.

Maksud Dan Tujuan

1.2.1 Maksud
Adapun maksud dari praktiku ini adalah untuk mempelajari model dan bentuk
dari lipatan.
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuannya adalah agar kita dapat mendeformasikan model geometri
dari lipatan.
1.2. ALAT DAN BAHAN
1.3.1 Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain sebagai berikut:
a. ATM (Alat Tulis Menulis)
b. Mistar
c. Busur 3600
d. Rotring
e. Jangka
1.3.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini antara lain sebagai berikut:
a. Kertas kalkir A4
b. Kertas A4
c. Problem set

LA ODE MUH. SYAHWAN

SUPARDIN RUSLI DG TOBO


09320140013

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR


LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
ANALISIS LIPATAN

BAB II
TINJAUN PUSTAKA

2.1 Pengertian Liapatan


Lipatan atau kerutan adalah bentuk muka bumi hasil gerakan tekanan secara
mendatar (horizontal) yang menyebabkan lapisan kulit bumi yang elastis menjadi
berkerut dan melipat. Lipatan mempunyai dua bagian yaitu sinklinal dan antiklinal.
Sinklinal addalah bagian dari sebuah lipatan yang lebih rendah dibandingkan dengan
daerah sekitarnya. Sedangkan antiklinal adalah bagian dari lipatan yang paling tinggi
dibandingkan dengan daerah di sekitarnya. Kumpulan sinklinal dalam sebuah lipatan
disebut sinklonorium, sedangkan kumpulan antiklinal dalam sebuah lipatan disebut
antiklinorium. Lipatan adalah hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan
yang ditunjukkan sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsure
garis atau bidang didalam bahan tersebut. Pada umumnya unsure yang terlibat
didalam lipatan merupakan gejala yang penting, yang mencerminkan sifat dari
deformasi; terutama, gambaran geometrinya berhubungan dengan aspek perubahan
bentuk (distorsi) dan perputaran (rotasi).
Lipatan terbentuk bilamana unsure yang telah ada sebelumnya terubah
menjadi bentuk bidang lengkung atau garis lengkung. Perlipatan adalah deformasi
yang tak seragam (inhomogeneus) yang terjadi pada suatu bahan yang mengandung
unsure garis atau bidang. Walaupun demikian, suatu deformasi yang menghasilkan
lipatan pada suatu keadaan, tidak selalu demikian pada kondisi yang lain. Suatu masa
batuan yang tidak mempunyai unsure struktur garis atau bidang, tidak menunjukkan
tanda perlipatan. Perlu juga dipertimbangkan bahwa, suatu unsure yang sebelumnya
berbentuk lengkungan dapat berubah menjadi bidang atau garis lurus, atau suatu
unsure dapat tetap sebagai struktur bidang atau garis lurus setelah terjadi deformasi.
Lipatan adalah bentuk gelombang pada lapisan kulit bumi yang disebabkan oleh
adanya gerak epirogenetik yang menekan struktur lapisan bumi yang bersifat plastis
secara horizontal dan vertikal. Gerak epirogenetik sendiri merupakan bagian dari
tenaga pembentuk muka bumi yakni tenaga endogen yang menyebabkan munculnya
berbagai relief permukaan bumi. Relief atau keragaman bentuk muka bumi tersebut
LA ODE MUH. SYAHWAN

SUPARDIN RUSLI DG TOBO


09320140013

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR


LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
ANALISIS LIPATAN

berbentuk pegunungan, contohnya pegunungan- pegunungan tua seperti Ural dan


Allegi dimana lipatannya terbentuk pada zaman primer.
Lipatan adalah hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan
yangditunjukkan sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada
unsurgaris atau bidang didalam bahan tersebut.Pada umumnya unsur yang terlibat
didalam lipatan adalah struktur bidang, misalnya bidang perlapisan atau foliasi.
Lipatan merupakan gejala yang penting, yang mencerminkan sifat dari deformasi;
terutama,

gambaran

geometrinya

berhubungan

dengan

aspek

perubahan

bentuk(distorsi) dan perputaran (rotasi).


Selanjutnya dikemukakan pula bahwa pada proses buckling terjadi perubahan
pola keterikan batuan, dimana pada bagian puncak lipatan antiklin, berkembang
suatu rekahan yang disebabkan akibat adanya tegasan tensional (tarikan) sedangkan
pada bagian bawah bidang lapisan terjadi tegasan kompresi yang menghasilkan
Shear Joint.
2.2 Proses Terbentuknya Lipatan
Lipatan terbentuk karena adanya peristiwa dislokasi, yakni perpindahan atau
pergeseran letak lempeng bumi. Pergeseran lempeng tersebut mengakibatkan lapisan
kulit bumi terdorong secara horizontal, baik pada salah satu tepi lapisan maupun
pada kedua tepi lapisan. Pembentukan lipatan dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti gaya berat atau pelengseran, tenaga tektonik, intrusi batuan beku dan injeksi
garam. Disebut dengan lipatan jika terdapat perubahan suatu bidang datar menjadi
bentuk bidang lengkungan. Lipatan pada kulit bumi ini sangat menguntungkan dan
sering dicari oleh para penambang karena terdapat bahan tambang yang berharga di
dalamnya, seperti minyak bumi dan endapan gas.
Lipatan adalah salah satu struktur geologi yang sering ditemukan pada batuan
sedimen yang mempunyai bidang lapisan yang terbentuk pada saat proses
sedimentasi. Akan tetapi ada juga lipatan yang ditemukan pada batuan beku dan
batuan metamorf (. Pada jenis jenis batuan tersebut ditemukan lipatan kecil (micro
fold) yang hanya berukuran beberapa meter, dan ada pula lipatan besar (mega fold)
yang mencapai ukuran berkilo- kilo meter. Perbedaan ukuran tersebut tergantung
pada sifat fisik batuan yang terlipat, sistem tegasan, waktu yang diperlukan dalam
LA ODE MUH. SYAHWAN

SUPARDIN RUSLI DG TOBO


09320140013

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR


LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
ANALISIS LIPATAN

pembentukan lipatan, besarnya gaya yang bekerja membentuk lipatan dan


mekanisme pembentukan lipatan. Terdapat dua macam mekanisme pembentuk
lipatan yaitu melipat (blucking) dan melengkung (bending). Buckling disebabkan
oleh gaya tekan yang arahnya sejajar dengan permukaan lempeng sehingga terjadi
perubahan bentuk batuan yakni berupa rekahan akibat adanya tarikan. Sedangkan
bending disebabkan oleh adanya gaya tekan yang arahnya tegak lurus terhadap
bidang lapisan.
2.3. Unsur Geometri Lipatan
Berikut adalah beberapa unsur geometri dari lipatan kulit bmi.
1. Punggung lipatan disebut antiklinal, yakni unsur lipatan yang memiliki bentuk
cembung (convex) mengarah ke atas. Antiklinal mempunyai dua sisi kemiringan
dengan arah yang saling berlawanan dan saling menjauh. Pada bagian tengah
dari antiklinal juga terdapat inti antiklinal.
2. Lembah lipatan atau sinklinal, adalah unsur lipatan yang memiliki bentuk
cekung (concave) mengarah ke atas. Siklinal mempunyai dua sisi kemiringan
dengan arah yang saling mendekat. Bagian tengah dari sinklinal disebut inti
sinklinal.
3. Sayap (limb), adalah bidang miring yang membangun struktur sinklinal atau
antiklinal. Limb juga merupakan bagian dari lipatan yang terletak menurun
mulai dari lengkungan maksimal suatu antiklinal sampai lengkungan maksimal
sebuah sinklinal. Limb mempunyai bentuk memanjang dari axial plane pada
lipatan satu ke axial plane pada lipatan lainnya. Ada 2 jenis limb yakni fore limb
yakni sayap yang curam pada lipatan simetris, dan back limb yaitu sayap yang
landai.
4. Axial plane merupakan sebuah bidang yang memotong puncak lipatan sehingga
bagian samping dari lipatan menjadi kurang simetris.
5. Pluge adalah sudut yang terbentuk oleh pertemuan poros dan garis horizantal
pada bidang vertikal.
6. Inflection point yaitu suatu titik dimana terdapat perubahan pada sebuah
lengkungan yang masih termasuk bagian dari limb.
LA ODE MUH. SYAHWAN

SUPARDIN RUSLI DG TOBO


09320140013

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR


LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
ANALISIS LIPATAN

7. Wavelenght atau half, adalah jarak antara dua inflection point.


8. Crest disebut juga dengan hinge line yakni garis yang menghubungkan titik-titik
tertinggi dari suatu lipatan pada bidang yang sama. Garis ini berada pada bagian
tertinggi dari suatu lipatan. Crest terbentuk pada suatu bidang pada lipatan yang
disebut sebagai crestal plane.
9. Through yaitu garis yang menghubungkan titik-titik paling rendah dari bidang
yang sama. Through adalah kebalikan dari crest. Garis ini berada pada bagian
paling rendah dari suatu lipatan. Through terbentuk pada suatu bidang pada
lipatan yang disebut trough line
2.4. Macam- Macam Lipatan
Berdasarkan unsur geometri atau kedudukan bidang sumbunya, terdapat
bermacam- macam lipatan, diantaranya adalah :
1.

Lipatan tegak (symmetric folds) adalah lipatan yang garis sumbunya membagi
secara simetris atau sama besar antara antiklinal dan sinklinal.

Gambar 2.2.1 Lipatan Tegak

LA ODE MUH. SYAHWAN

SUPARDIN RUSLI DG TOBO


09320140013

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR


LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
ANALISIS LIPATAN

2.

Lipatan miring atau asymmetric folds adalah lipatan yang garis sumbunya
tidak simetris dan membentuk sudut.

Gambar 2.2.2 Lipatan Miring

3.

Lipatan menggantung adalah lipatan yang menyerupai lipatan miring, akan


tetapi bagian puncaknya terdorong sangat tinggi sehingga mempunyai bentuk
seperti menggantung.

LA ODE MUH. SYAHWAN

SUPARDIN RUSLI DG TOBO


09320140013

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR


LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
ANALISIS LIPATAN
Gambar 2.2.3 Liapatan Menggantung

4.

Lipatan menutup, disebut juga recumbent folds adalah lipatan yang terbentuk
karena lipatan yang satu menekan sisi lipatan yang lain sehingga menyebabkan
sumbu lipat hampir datar.

Gambar 2.2.4 Lipatan Menutup

5.

Lipatan rebah (overturned fold) adalah lipatan yang tertekan terus menerus
sehingga mengakibatkan puncaknya melandai seperti rebahan. Terjadinya lipatan
ini karena tekanan tenaga secara horizontal hanya berasal dari satu arah.

LA ODE MUH. SYAHWAN

SUPARDIN RUSLI DG TOBO


09320140013

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR


LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
ANALISIS LIPATAN

Gambar 2.2.5 Lipatan Rebah

6.

Lipatan sesar sungkup (overthrust) / liapatan kelopak adalah lipatan yang


disebabkan oleh adanya pergerakan pada sepanjang kerak bumi dimana
pergerakan tersebut menekan satu sisi dengan sangat kuat sehingga
menyebabkan lipatan menjadi retak.

Gambar 2.2.5 Liaptan Kelopak

2.5. Macam-Macam Lipatan Berdasarkan Bentuknya


Macam- macam lipatan berdasarkan bentuknya, antara lain :
1.

Lipatan paralel (concentric fold) adalah suatu lipatan dimana jarak ketebalan
tiap lapisan tetap sama dan mempunyai jarak lapisan sejajar dengan sumbu
utama.

2.

Lipatan similar (similar fold) adalah lipatan yang jarak lapisannya sejajar
dengan sumbu utama. Ukuran antiklinal dan sinklinalnya juga tidak banyak
berubah.

LA ODE MUH. SYAHWAN

SUPARDIN RUSLI DG TOBO


09320140013

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR


LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
ANALISIS LIPATAN

3.

Lipatan disharmonik adalah lipatan yang tidak teratur karena lapisannya


tersusun dari bahan-bahan yang berbeda.

4.

Lipatan ptigmatik adalah lipatan yang terbalik terhadap sumbunya.

5.

Lipatan chevron (chevron fold) adalah lipatan bersudut yang sendinya tajam
dengan sayap lipatan berupa bidang planar.

6.

Lipatan isoklinal (isoclinal fold) adalah lipatan yang bidang sumbu atau
sayapnya sejajar disebabkan oleh adanya tekanan secara terus menerus.

7.

Lipatan klin bands adalah lipatan yang bersudut tajam dan dibatasi oleh
permukaan planar.

8.

Lipatan seretan (drag fold) adalah lipatan yang terbentuk karena adanya
seretan suatu sesar.

9.

Lipatan kelopak adalah lipatan yang bagian dalamnya mempnyai daya


tekanan sehingga sayap tengahnya tidak menjadi tipis.

LA ODE MUH. SYAHWAN

SUPARDIN RUSLI DG TOBO


09320140013

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR


LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
ANALISIS LIPATAN

BAB III
PROSEDUR KERJA

3.1 Problem set 1 dengan metode free hand Methode


Pertama-tama memperhatikan strike yang dibentuk selanjutnya sambung dan
membuat garis mengikuti arah strike tersebut terbentuk yang akan membentuk
antiklin dan siklin.
3.2 Problem set 2 dengan metode Arc Methode interpolasi Higgins
Pertama-tama membuat garis-garis yang tegak lurus terhadap kemiringan
lapisan pada lokasi pengukuran. Menggambar garis-garis normal kemiringan lapisan
di A dan B sehingga berpotongan di C. Membuat bisector AB sehingga memotong
perpanjangan AC di Z ( atau memotong perpanjangan garis normal sudut yang lebih
kecil). Kemudian mengukur panjang ZOa dan ukur kebawah tetapi lebih panjang dari
CZ. Mengukur AOa pada perpanjangan BC sehingga mendapatkan titik D
( BD=AOa). Menghubungkan D dengan Oa dan buat bisector DOa sehingga
memotong BD di Ob. Kemudian menghubungkan Oa dan Ob ( garis tersebut
merupakan batas busur lingkaran. Terakhir buat busur lingkaran dari A dengan pusat
Oa dan kemudian membuat lingkaran menggunakan jangka dari B dengan pusat Ob.
3.3 Problem set 3 dengan metode Arc Methode interpolasi Busk
Pertama-tama membuat garis-garis yang tegak lurus terhadap kemiringan
lapisan pada lokasi pengukuran. Membuatk garis-garis normal dan perpanjangan
kemiringan A dan B sehingga memotong di D dan C. Membuat garis tegak lurus AB
dari C dan memotong pada garis-garis normal pada Oa dan Ob. Garis tegak lurus AB
yang dibuat merupakan batas busur lingkaran. Kemudian membuat lingkaran
menggunakan jangka dari A dengan pusat Oa dan buat busur lingkaran dari B dengan
pusat Ob.

LA ODE MUH. SYAHWAN

SUPARDIN RUSLI DG TOBO


09320140013

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR


LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
ANALISIS LIPATAN

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
1. Problem Set 1

2. Problem Set

3. Problem Set 3
LA ODE MUH. SYAHWAN

SUPARDIN RUSLI DG TOBO


09320140013

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR


LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
ANALISIS LIPATAN

LA ODE MUH. SYAHWAN

SUPARDIN RUSLI DG TOBO


09320140013

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR


LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
ANALISIS LIPATAN

4.2. Pembahasan
Pada problem set pertama

dengan kemiringan batuan 35 dan litologi

batuannya yaitu Batupasir dapat diketahui pada gambar terbentuk jenis lipatan
antiklin dan sinklin dengan menggunakan free hand methode. Dimana antiklin yaitu
unsur lipatan dengan bentuk yang cembung (convex) ke atas. Antiklin merupakan
punggung lipatan yang kemiringan kedua sayapnya kearah saling berlawanan dan
saling menjauh.bagian tengah dari antiklin disebut inti siklin. Sedangakan sinklin
atau lembah lipatan, yaitu unsur lipatan yang cekung (concave) ke atas. Sinklin
merupakan lembah lipatan yang kemiringan kedua sayapnya menuju ke suatu arah
dan saling mendekat. Bagian tengah dari sinklin disebut inti sinklin.
Pada problem set kedua

dengan kemiringan batuan 30 dan litologi

batuannya yaitu Batuserpih dapat diketahui pada gambar terbentuk jenis lipatan
antiklin dan sinklin dengan menggunakan arc method interpolasi Higgins. Dimana
antiklin yaitu unsur lipatan dengan bentuk yang cembung (convex) ke atas. Antiklin
merupakan punggung lipatan yang kemiringan kedua sayapnya kearah saling
berlawanan dan saling menjauh.bagian tengah dari antiklin disebut inti siklin.
Sedangakan sinklin atau lembah lipatan, yaitu unsur lipatan yang cekung (concave)
ke atas. Sinklin merupakan lembah lipatan yang kemiringan kedua sayapnya menuju
ke suatu arah dan saling mendekat. Bagian tengah dari sinklin disebut inti sinklin.
Pada problem set ketiga

dengan kemiringan batuan 30 dan litologi

batuannya yaitu Batulempung dapat diketahui pada gambar terbentuk jenis lipatan
sinklin dan antiklin dengan menggunakan arc method interpolasi Busk. Dimana
sinklin atau lembah lipatan, yaitu unsur lipatan yang cekung (concave) ke atas.
Sinklin merupakan lembah lipatan yang kemiringan kedua sayapnya menuju ke suatu
arah dan saling mendekat. Bagian tengah dari sinklin disebut inti sinklin. Sedangkan
antiklin yaitu unsur lipatan dengan bentuk yang cembung (convex) ke atas. Antiklin
merupakan punggung lipatan yang kemiringan kedua sayapnya kearah saling
berlawanan dan saling menjauh.bagian tengah dari antiklin disebut inti siklin.

LA ODE MUH. SYAHWAN

SUPARDIN RUSLI DG TOBO


09320140013

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR


LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
ANALISIS LIPATAN

BAB V
PENUTUP

5.2

Kesimpulan
Dari hasil penggambaran dan penggamatan yang dilakukan, maka dapat

disimpulkan bahwa :
Lipatan atau kerutan adalah bentuk muka bumi hasil gerakan tekanan secara
mendatar (horizontal) yang menyebabkan lapisan kulit bumi yang elastis menjadi
berkerut dan melipat. Lipatan mempunyai dua bagian yaitu sinklinal dan antiklin.
Sinklinal addalah bagian dari sebuah lipatan yang lebih rendah dibandingkan dengan
daerah sekitarnya. Sedangkan antiklinal adalah bagian dari lipatan yang paling tinggi
dibandingkan dengan daerah di sekitarnya. Kumpulan sinklinal dalam sebuah lipatan
disebut sinklonorium, sedangkan kumpulan antiklinal dalam sebuah lipatan disebut
antiklinorium. Lipatan adalah hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan
yang ditunjukkan sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsure
garis atau bidang didalam bahan tersebut. Pada umumnya unsure yang terlibat
didalam lipatan merupakan gejala yang penting, yang mencerminkan sifat dari
deformasi; terutama, gambaran geometrinya berhubungan dengan aspek perubahan
bentuk (distorsi) dan perputaran (rotasi).
Lipatan terbentuk bilamana unsur yang telah ada sebelumnya terubah menjadi
bentuk bidang lengkung atau garis lengkung. Perlipatan adalah deformasi yang tak
seragam (inhomogeneus) yang terjadi pada suatu bahan yang mengandung unsure
garis atau bidang. Walaupun demikian, suatu deformasi yang menghasilkan lipatan
pada suatu keadaan, tidak selalu demikian pada kondisi yang lain. Suatu masa batuan
yang tidak mempunyai unsure struktur garis atau bidang, tidak menunjukkan tanda
perlipatan.
5.1 Saran
Saran saya agar asisten bersabar dalam menghadapi para praktikannya dan
mengajari praktikan-praktikannya sampai mengerti pada setiap mata acara yang di
ujikan di laboratorium.

DAFTAR PUSTAKA
LA ODE MUH. SYAHWAN

SUPARDIN RUSLI DG TOBO


09320140013

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR


LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
ANALISIS LIPATAN

Korps Asisten, 2016, Penuntun Geologi Struktur, Universitas Muslim Indonesia,


Makassar.
geologistruktur.pdf (Diakses Jumat, 25 november 2016)
geologi-struktur.pdf (Diakses Jumat, 25 november 2016)
http://godamaiku.blogspot.co.id/2013/07/mengenai-lipatan-folding.html ( Sabtu , 26
November 2016 Pukul 22.00 WITA )
https://www.google.com/search?client=firefoxb&q=jenis+jenis+lipatan&sa=X&ved=0ahUKEwi3oqKV8sjQAhUHTo8KH
YGDBVEQ1QIIZSgC ( Sabtu , 26 November 2016 Pukul 22.34 WITA )

LA ODE MUH. SYAHWAN

SUPARDIN RUSLI DG TOBO


09320140013

Anda mungkin juga menyukai