Anda di halaman 1dari 22

BAB II

PEMBAHASAN

LIPATAN
Lipatan yaitu:

Lipatan (fault) adalah terjadi akibat tekanan yang lemah, tapi berlangsung terus-
menerus antara lempeng tektonik. Puncak lipatan disebut antiklinal, lembah lipatan
disebut sinklinal. Lipatan atau kerutan adalah bentuk muka bumi hasil gerakan tekanan
secara mendatar (horizontal) yang menyebabkan lapisan kulit bumi yang elastis menjadi
berkerut dan melipat. Lipatan mempunyai dua bagian yaitu sinklinal dan antiklinal.
Sinklinal addalah bagian dari sebuah lipatan yang lebih rendah dibandingkan dengan
daerah sekitarnya. Sedangkan antiklinal adalah bagian dari lipatan yang paling tinggi
dibandingkan dengan daerah di sekitarnya. Kumpulan sinklinal dalam sebuah lipatan
disebut sinklonorium, sedangkan kumpulan antiklinal dalam sebuah lipatan disebut
antiklinorium.

1
Daerah yang berstruktur lipatan, kubah, dan struktur patahan, pada dasarnya
disebabkan oleh tenaga endogen. Hanya saja tenaga endogen pembentuk ketiga daerah
struktur lipatan, kubah, dan patahan tidak sama. Pada daerah berstruktur lipatan,
disebabkan oleh tenaga endogen yang arahnya mendatar berupa tekanan, sehingga
batuan sedimen yang letak lapisan-lapisannya mendatar berubah menjadi terlipat atau
bergelombang. Daerah yang berstruktur demikian disebut daerah lipatan, dalam bahasa
Inggris disebut flexure. suatu lipatan memilik beberapa bagian, sebagai akibat dari
adanya lipatan tersebut. Unsur-unsur tersebut adalah antiklinal, sinklinal, sayap antiklin.
Di samping itu juga ada berupa sumbu antiklinal dalam kaitannya dengan menentukan
posisi suatu lipatan yaitu dip (kemiringan) dan strike (jurus), serta sumbu sinklinal.
Berbicara mengenai lipatan ada beberapa macam sebagai akibat dari kekutan
yang membentuknya, yaitu lipatan tegak, miring, menggantung, isoklin, rebah, kelopak,
antiklinoriun, dan sinklinorium. Di dunia ini banyak terdapat daerah lipatan yang
memperlihatkan bentukan topografi yang jelas, lipatan yang terkenal adalah Sirkum
Pasifik dan lipatan Alpina. Kedua lipatan tersebut mempunyai kelanjutan di Indonesia.
Lipatan Alpina di Indonesia berupa sistem pegunungan Sunda yang terbentang di
Indonesia mulai dari Sumatera, Jawa, Nusra, Maluku, dan berakhir di P Banda. Lipatan
ini merupakan busur dalam yang Indonesia bersifat volkanis dan busur luar yang non
vulkanis. Demikian pula dengan lipatan Sirkum Pasifik dari Pilipina bercabang ke
Kalimantan dan Sulawesi dan seterusnya.

A. Struktur Lipatan
Struktur lipatan merupakan salah satu struktur geologi yang paling umum dijumpai
pada batuan sedimen klastika, dan sering pula ditemukan pada batuan vulkanik dan
metamorf. Salah satu ciri khas batuan sedimen klastika adalah dijumpainya bidang
perlapisan batuan yang terbentuk pada saat sedimentasi. Apabila kita perhatikan pada
singkapan batuan di lapangan bidang perlapisan terebut mempunyai bidang kedudukan
yang bervariasi, hal ini tergantung pada tektonik yang melatarbelakanginya. Terdapat
beberapa definisi lipatan menurut ahli geologi struktur, antara lain:

2
1. Hill (1953)
“Lipatan merupakan pencerminan dari suatu lengkungan yang mekanismenya
disebabkan oleh dua proses, yaitu bending (melengkung) dan buckling (melipat). Pada
gejala buckling, gaya yang bekerja sejajar dengan bidang perlapisan, sedangkan pada
bending, gaya yang bekerja tegak lurus terhadap bidang permukaan lapisan.”

2. Billing (1960)
“Lipatan merupakan bentuk undulasi atau suatu gelombang pada batuan permukaan.”

3. Hob (1971)
“Lipatan akibat bending, terjadi apabila gaya penyebabnya agak lurus terhadap bidang
lapisan, sedangkan pada proses buckling, terjadi apabila gaya penyebabnya sejajar
dengan bidang lapisan. Selanjutnya dikemukakan pula bahwa pada proses buckling
terjadi perubahan pola keterikan batuan, dimana pada bagian puncak lipatan antiklin,
berkembang suatu rekahan yang disebabkan akibat adanya tegasan tensional (tarikan)
sedangkan pada bagian bawah bidang lapisan terjadi tegasan kompresi yang
menghasilkan Shear Joint. Kondisi ini akan terbalik pada sinklin.”

4. Park (1980)
“Lipatan adalah suatu bentuk lengkungan (curve) dari suatu bidang lapisan batuan.”

Mekanisme Terjadinya Flexures


Terdapat beberapa mekanisme terbentuknya lipatan yang dapat dibagi menjadi 4 yaitu :
1. Pemendekan (buckling)
2. pembengkokkan (bending)
3. aliran fleksur (flexural flow)
4. aliran pasif (passive flow)

Masing-masing mekaninsme tersebut disertai gelincir lengkukan (flexural slip)


yang paling banyak terdapat di antara tiap lapisan batuan yang berbeda, karena
perbedaan sifat batuan tiap satuan lapisan tersebut, seperti perbedaan kekompakan tiap

3
tubuh batuan, yang akan menyebabkan adanya gores - garis di bidang kontak kedua
batuan. Pada struktur sesar, hal ini disebut dengan cermin sesar.

Tenaga yang mengenai suatu lapisan batuan, akan mengubah bentuk lapisan menjadi
sebuah lipatan sesuai ketahanan atau kekompakan komposisi batuan.

Gerakan yang berasal dari bumi yang menyebabkan atau menimbulkan bentuk-
bentuk tertentu disebabkan karena adanya gaya tegangan yang terdapat di kerak bumi
disebut gaya endogen. Gejala tektonik merupakan bagian dari gaya endogen.

Lipatan atau fold atau flexure karena adanya deformasi lapisan batuan yang
terjadi akibat dari gaya tegasan sehingga batuan pindah dari kedudukannya semula
membentuk lengkungan. Selain itu, lipatan adalah lapisan kulit bumi yang mendapat
tekanan yang arahnya mendatar. Lipatan dapat dibagi menjadi dua berdasarkan bentuk
lengkungan, yaitu antiklin dan sinklin.
Pada lipatan ada yang dinamakan bidang porosan dan porosan lipatan. Bidang
porosan adalah bidang yang membelah antara sayap lipatan menjadi dua. Porosan
lipatan adalah garis potong antara bidang porosan dengan permukaan lapisan atau bisa
dikatakan bahwa porosan lipatan adalah garis sumbu pada lipatan.

Lipatan memiliki beberapa bentuk sebagai berikut

B. Tipe-tipe lipatan

Berdasarkan sumbunya, lipatan dibedakan menjadi enam tipe :

1. Lipatan tegak (Symmetric Folds)

Lipatan tegak addalah lipatan yang dihasilkan dari kekuatan yang sama yang
mendorong dua sisi dengan seimbang. Lipatan tegak, dihasilkan dua arah mendatar disertai
kekuatan dan arah gerakan sama.Lipatan tegak yaitu lipatan yang mempunyai antiklinal
dan sinklinal dengan letak Yang simetrik terdapat sumbu lipatan di sampingnya.

4
2. Lipatan Miring (Asymmetric Folds)

Lipatan miring adalah lipatan yang dihasilkan ketika kekuatan tenaga pendorong
di salah satu sisinya lebih kuat, sehingga akan menghasilkan kenampakan salah satu
sisinya lebih curam. Lipatan miring, diakibatkan gaya tangensial satu dan yang lain.
Ditunjukkan oleh Bidang porosnya yang miring. Lipatan miring yaitu lipatan yang
mempunyai antiklinal agak miring

3. Lipatan Rebah (Overturned Folds)

Lipatan rebah adalah lipatan yang arah lipatannya mendatar. Lipatan ini terjadi
karena arah tenaga horizontal hanya dari satu arah. Lipatan menggantung, diakibatkan salah
satu gaya tangensial yang terus bekerja. sehingga salah satu sisi lain lebih miring.
Sedemikian sehingga kemiringan sayap dan kecuramannya sudah melalui poros
vertikal. Lipatan menggantung yaitu lipatan yang mempunyai antiklinal dan sinklinal
yang lebih miring daripada lipatan miring. Lipatan rebah yaitu lipatan yang terjadi
karena adanya tekanan yang kuat yang
mendorong bagian dasar dari lipatan.

4. Lipatan Menutup (Recumbent Folds)

Lipatan menutup adalah lipatan yang terbentuk pada saat lipatan yang satu menekan sisi
yang lain dan menyebabkan sumbu lipat hampir datar. Lipatan rebah, diakibatkan lipatan
miring dan menggantung mendapatkan gaya tangensial yang lebih besar dari yang lain.
Lipatan isoklinal yaitu lipatan yang mempunyai beberapa antikinal yang relative sejajar.

5. Lipatan Sesar Sungkup (Overthrust)

Lipatan sesar sungkup adalah lipatan yang terbentuk ketika tenaga tekan menekan satu
sisi dengan kuat sehingga menyebabkan lipatan menjadi retak.

Tipe yang lainnya :


a. Lipatan sesar sungkup, diakibatkan lipatan rebah tetap mendapatkan tekanan gaya
tangensial.

5
b. Lipatan isoklinal, deret lipatan yang memiliki bentuk sama besar.

c. Lipatan monoklinal, yaitu pencuraman setempat di suatu daerah yang umumnya


ditandai kemiringan landai.

d. Lipatan terbuka, lipatan yang masih berpotensi lebih melengkung lagi.

C. Penyebab terjadinya lipatan


Karena adanya Pergerakan lempeng tektonik yang saling menekan sehingga
Salah satu dampak atau hasil yg nampak dari gerakan tersebut adalah lipatan.

D. Proses terjadinya lipatan


proses terjadi nya lipatan itu karena ada nya tabrakan antara lempeng tektonik,
yg mengalami subduksi atau penunjaman.

Contohnya :
Epirogenesa positif dan epirogenesa negatif

Tektonis orogenesa: pergerakan lempeng tektonis yang sangat cepat meliputi wilayah
yang sempit. Merupakan proses pembentukan gunung akibat tabrakan lempeng benua,
sesar bawah benua, perekahan kontinen, atau pergeseran punggung samudra dengan
benua. Tenaga ini biasanya diikuti pelengkungan (warping), lipatan (folding), patahan
(faulting), dan retakan (jointing).

E. Dampak terjadinya lipatan

Dampaknya adalah fenomena permukaan bumi menjadi bervariasi, dan


munculnya ilmu geomorfologi.

-Gerak Orogenetik

Gerak Orogenetik adalah gerakan pada lapisan kulit bumi yang menyebabkan
pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang berlangsung relatif cepat.

-Gerak ini juga dapat menimbulkan gempa.

6
-Gerak orogenetik disebut juga tenaga struktural.

-Gerak Orogenetik menyebabkan menyebabkan terjadinya

a) Lipatan

b) patahan/ retakan

Lipatan dapat dibagi lagi berdasarkan porosan lipatan atau garis sumbu dan bentuknya,
sebagai berikut:

1. Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap; Lipatan
Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan sumbu utama;

Lipatan dapat dibagi lagi berdasarkan porosan lipatan atau garis sumbu dan
bentuknya, sebagai berikut:

1. Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap;


Lipatan Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan
sumbu utama;
2. Lipatan disharmonik adalah lipatan yang tidak teratur karena lapisannya
tersusun dari bahan-bahan yang berlainan;
3. Lipatan Ptigmatik adalah lipatan terbalik terhadap sumbunya;
4. Lipatan chevron adalah lipatan bersudut dengan bidang planar;
5. Lipatan isoklin adalah lipatan dengan sayap sejajar yang disebabkan oleh
tekanan yang terus menerus;
6. Lipatan klin bands adalah lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh
permukaan planar;
7. Lipatan tegak adalah lipatan yang garis sumbunya membagi secara
simetris atau sma besar antara antiklin dan sinklin;
8. Lipatan miring adalah lipatan yang garis sumbunya tidak simetris,
membentuk sudut;

7
9. Lipatan menggantung adalah lipatan mirip lipatan miring tetapi bagian
puncaknya terdorong sangat tinggi sehingga bentuknya seperti
menggantung;
10. Lipatan rebah adalah lipatan yang tertekan terus menerus menyebabkan
puncaknya melandai seperti rebahan;
11. Lipatan kelopak adalah lipatan yang bagian dalamnya bekerja daya
tekanan dan sayap tengah tidak menjadi tipis;
12. Lipatan Seretan (Drag folds) adalah lipatan yang terbentuk sebagai
akibat seretan suatu sesar.

B. Bentuk-Bentuk Pegunungan Lipatan


Pegunungan lipatan merupakan bagian dari proses diastropisme selain
pegunungan patahan. Pegunungan lipatan memiliki macam-macam lipatan atau jenis-
jenis lipatan dan memiliki bentuk-bentuk pegunungan lipatan terdiri atas 4 yakni jalur
pegunungan lipatan, dome dan basin, lipatan tunjam, lipatan kompleks, setiap bentuk-
bentuk pegunungan lipatan tersebut memiliki proses terbentuknya, dan akan dijelaskan

8
pula pengertian dari berbagai bentuk-bentuk pegunungan lipatan, sehingga tak akan
timbul pertanyaan bahwa apa pengertian jalur pegunungan lipatan, apa pengertian dome
dan basin, apa pengertian lipatan tunjam, apa pengertian lipatan kompleks dan
pertanyaan lainnya, mengapa lipatan tersebut dapat terjadi. begitu pun dengan
pegunungan patahan memiliki bentuk-bentuk pegunungan patahan dan macam-macam
patahan atau jenis-jenis patahan, seperti tema diatas dimana kali ini kita akan
menjelaskan bentuk-bentuk pegunungan lipatan yang akan dijelaskan seperti yang ada
dibawah ini.

a. Jalur Pegunungan Lipatan.


Jalur pegunungan lipatan adalah rangkaian pegunungan lipatan yang sangat
panjang, melintasi beberapa benua, dan terletak berdampingan dengan palung didasar
laut. Jalur pegunungan lipatan dan palung terbentuk karena tumbukan antara lempeng
samudra dan lempeng benua. Lempeng samudra lebih berat sehingga produksi akan
menyusup di bawa lempeng benua, sedangkan lempeng benua akan terangkat ke atas
karena lebih ringan massanya.

b. Dome dan Basin.


Dome adalah pegunungan lipatan yang membulat, terbentuklah karena tekanan
mendatar yang mempunyai kekuatan datang pada waktu dan arah yang sama.
Contohnya, dome sangiran di jawa tengah yang terkenal sebagai tempat penemuan fosil
manusia purba. Basin adalah cekungan yang membulat karena daerah sekitarnya
terangkat naik.

c. Lipatan Tunjam.
Lipatan Tunjam adalah pegunungan lipatan yang garis porosnya menunjam
membentuk sudut terhadap bidang datar.

9
d. Lipatan Kompleks.
Lipatan Kompleks adalah berbagai jenis lipatan yang terdapat pada sebuah jalur
pgunungan besar yang disebut geantiklin (antiklinal besar). Jalur di atasnya terdapat
antiklinal dan sinklinal kecil-kecil dari berbagai tipe.

Bentuk lipatan terjadi karena adanya tekanan horizontal maupun vertikal pada kulit
bumi yang bersifat liat, sehingga kulit bumi mengalami pelengkungan.

10
Bagian-bagian pada lipatan:

1) Antiklinal

Bagian lipatan yang lebih tinggi dari bagian lainnya. Disebut juga Punggung Lipatan

2) Sinklinal

Bagian lipatan yang lebih rendah dari bagian lainnya. Disebut juga Lembah Lipatan

Bentuk-bentuk lipatan:

a) Lipatan Tegak (Lipatan Normal)

Bentuk lipatan kulit bumi yang cenderung simetris, karena mendapat tekanan yang
sama dari dua arah.

11
b) Lipatan Miring

Bentuk lipatan kulit bumi yang cenderung tidak simetris, karena mendapat tekanan yang
berbeda dari dua arah.

c) Lipatan Menggantung

Bentuk lanjutan dari lipatan miring karena mendapat tekanan yang sangat kuat dari
salah satu arah terus menerus

d) Lipatan Rebah

Bentuk lipatan yang mempunyai kemiringan yang sangat tajam, bahkan mendekati
sejajar dengan lapisan yang datar

e) Dome (Kubah)

Bentuk lipatan kulit bumi naik (antiklinal) yang melingkar menyerupai kubah atau
berupa gundukan.

12
f) Basin (Ledokan)

Bentuk lipatan kulit berbentuk cekungan (sinklinal) melingkar.

UNSUR GEOMETRI LIPATAN


1. Plunge, sudut yang terbentuk oleh poros dengan horizontal pada bidang vertikal.
2. Core, bagian dari suatu lipatan yang letaknya disekitar sumbu lipatan.
3. Crest, daerah tertinggi dari suatu lipatan biasanya selalu dijumpai pada antiklin
4. Limb (sayap), bagian dari lipatan yang terletak Downdip (sayap yang dimulai dari
lengkungan maksimum antiklin sampai hinge sinklin), atau Updip (sayap yang
dimulai dari lengkungan maksimum sinklin sampai hinge antiklin). Sayap lipatan
dapat berupa bidang datar (planar), melengkung (curve), atau bergelombang (wave).

13
5. Fore Limb, sayap yang curam pada lipatan yang simetri.
6. Back Limb, sayap yang landai.
7. Hinge Point, titik yang merupakan kelengkungan maksimum pada suatu perlipatan.
8. Hinge Line, garis yang menghubungkan Hinge Point pada suatu perlapisan yang
sama.
9. Hinge Zone, daerah sekitar Hinge Point.
10. Inflection point, merupakan titik balik dari suatu lengkungan pada sayap lipatan atau
pertengahan antara dua perlengkungan maksimum
13. Trough, daerah terendah pada suatu lipatan, selalu dijumpai pada sinklin.
14. Axial Line, garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari lengkungan
maksimum pada tiap permukaan lapisan dari suatu struktur lapisan.
15. Axial Plane, bidang sumbu lipatan yang membagi sudut sama besar antara sayap-
sayap lipatannya.
16. Half - Wavelength, jarak antara dua titik inflection (inflection points).

UNSUR GEOMETRI LIPATAN

KLASIFIKASI LIPATAN
Klasifikasi lipatan berdasarkan unsur geometri, antara lain:
1. Upright Fold atau Simetrical Fold (lipatan tegak atau lipatan setangkup).
2. Asimetrical Fold (lipatan tak setangkup atau lipatan tak simetri)
3. Inclined Fold atau Over Fold (lipatan miring atau lipatan menggantung).
4. Recumbent Fold (lipatan rebah)

14
Klasifikasi lipatan

ANTIKLIN DAN SINKLIN

Anticline :
Lipatan dengan batuan tertua pada “core” suatu lipatan (i.e., pada sisi cekung).
Antiklin merupakan punggung lipatan yang kemiringan kedua sayapnya ke arah saling
berlawanan dan saling menjauh (bentuk concav dengan cembung ke atas). Bagian
tengah dari antiklin disebut inti antiklin.

Syncline :
Suatu lipatan dengan batuan termuda pada core suatu lipatan.
Sinklin merupakan lembah lipatan yang kemiringan kedua sayapnya menuju ke suatu
arah dan saling mendekat (bentuk concav dengan cekungnya mengarah ke atas. Bagian
tengah dari sinklin disebut inti sinklin.

15
Catatan: Pada kondisi normal, suatu daerah yang terlipat, anticlines biasanya
berbentuk antiformal, dan synclines berbentuk synformal.

Bisa saja jika daerah terlipat lagi membentuk (tidak umum) :


Antiformal syncline
Synformal anticline

Klasifikasi lipatan berdasarkan bentuknya, antara lain:

1. Concentric Fold : (lipatan konsentris/lipatan paralel) adalah sebutan untuk


perlapisan dimana jarak-jarak (tebal) tiap lapisan yang terlipat tetap sama.

16
2. Similar Fold. : sebutan untuk perlipatan dimana lapisan-lapisan yang terlipat/dilipat
dengan bentuk-bentuk yang sama sampai ke dalam. Antiklin maupun sinklin ukurannya
tidak banyak berubah ke dalam maupun ke atas.
3. Chevron Fold. : lipatan menyudut atau sendinya tajam dan menyudut. Dalam hal ini,
sayap lipatannya merupakan bidang planar.

4. Isoclinal Fold. : lipatan dimana kedudukan bidang sumbunya sejajar atau relatif
sejajar dan kedua sayapnya sejajar atau hampir sejajar.
5. Box Fold : lipatan dimana bagian puncaknya relatif rata atau datar
6. Kink Fold : lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh permukaan planar

Box fold dan kink fold

17
LIPATAN LAINNYA
*Dome
Upwarped displacement of rocks
Circular or slightly elongated structure
Oldest rocks in center, younger rocks on the flanks

*Basin
Circular or slightly elongated structure
Downwarped displacement of rocks
Youngest rocks are found near the center, oldest rocks on the flanks

18
C. .Bentuk-Bentuk Lipatan

A. Bentuk Lipatan secara Morfologi


1. Concentric fold (lipatan konsentris/lipatan paralel) adalah sebutan untuk perlapisan
dimana jarak-jarak (tebal) tiap lapisan yang terlipat tetap sama.
2. Similar fold adalah sebutan untuk perlipatan dimana lapisan-lapisan yang
terlipat/dilipat dengan bentuk-bentuk yang sama sampai ke dalam. Antiklin maupun
sinklin ukurannya tidak banyak berubah ke dalam maupun ke atas.
3. Supratenuous fold adalah lipatan yang terbentuk karena adanya perbedaan
kompaksi sedimen pada saat pengendapan terjadi di punggung bukit

B. Bentuk Lipatan berdasarkan Bentuk Penampang Tegak


1. Lipatan simetri : lipatan dimana axial plane-nya vertikal
2. Lipatan asimetri : lipatan dimana axial plane-nya condong
3. Overturned fold : lipatan dimana axial plane-nya condong dan kedua sayapnya
miring ke arah yang sama dan biasanya pada sudut yang berbeda
4. Recumbent fold : lipatan dimana axial plane-nya horizontal
5. Vertical isoclinal fold : lipatan dimana axial plane-nya vertical
6. Isoclined isoclinal fold : lipatan dimana axial plane-nya condong
7. Recumbent isoclinal fold : lipatan dimana axial plane-nya horizontal
8. Chevron fold : lipatan dimana hinge-nya tajam dan menyudut
9. Box fold : lipatan dimana crest-nya luas dan datar
10. Fan fold : lipatan dimana sayapnya membalik
11. Monocline :lipatan dimana kemiringan lapisan secara lokal terjal
12. Structure terrace : lipatan dimana kemiringan lapisan secara lokal dianggap
horizontal
13. Homocline : lapisan yang miring dalam satu arah pada sudut yang relatif sama

19
C. Bentuk Lipatan berdasarkan Intensitas Lipatan
1. Open fold :lipatan yang lapisannya tidak mengalami penebalan atau penipisan
karena deformasi yang lemah
2. Closed fold :lipatan yang lapisannya mengalami penebalan atau penipisan karena
deformasi yang kuat
3. Drag fold :lipatan-lipatan kecil yang terbentuk pada sayap-sayap lipatan yang besar
akibat terjadinya pergeseran antara lapisan kompeten dengan lapisan tak kompeten
4. Enenchelon fold :beberapa lipatan yang sifatnya lokal dan saling overlap satu
dengan yang lain
5. Culmination dan depression :lipatan-lipatan yang menunjam pada arah yang
berbeda, sehingga terjadi pembubungan dan penurunan
6. Anticlinorium :yaitu antiklin mayor yang tersusun oleh beberapa lipatan yang lebih
kecil
7. Synclinorium :yaitu sinklin mayor yang tersusun oleh beberapa lipatan yang lebih
kecil.

20
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Lipatan (kerutan), yaitu gerakan horisontal yang menyebabkan lapisan kulit
bumi berkerut. Pelipatan terjadi karena tekanan yang melemah pada suatu bagian dalam
waktu yang lama dan tidak mengalami patahan. Bagian puncak lipatan disebut
antiklinorium, dan lembahnya disebut sinklinorium. Puncak dan lembah kecil-kecil di
atas antiklinorium dan sinklinorium disebut abtiklin. Jika terjadi pelipatan hebat maka
akan dikenal geantiklinal dan geosinklinal.
Struktur lipatan merupakan salah satu struktur geologi yang paling umum
dijumpai pada batuan sedimen klastika, dan sering pula ditemukan pada batuan
vulkanik dan metamorf. Terdapat beberapa mekanisme terbentuknya lipatan yang dapat
dibagi menjadi 4 yaitu :1.Pemendekan (buckling),2. pembengkokkan (bending),3.aliran
fleksur (flexural flow), 4.aliran pasif (passive flow.). Berdasarkan sumbunya, lipatan
dibedakan menjadi lima tipe: Lipatan Tegak, Lipatan Miring, Lipatan Menggantung,
Lipatan Rebah, lipatan sesar sungkup dan laina-lain. Dari sebuah lpatan dapat terbentuk
suatu barisan pegunungan. Bagian yang disebut punggung lipatan disebut antiklinal,
sedangkan bagian yang disebut lembah lipatan disebut sinklinal.

21
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Lipatan (online) http://www.senyawa.com/2010/05/lipatan.html). Diakses


pada 15 Juni 2015 pukul 20:21 WIB

Edwin. 2012. Lipatan (online) http://eduvan4.edublogs.org/diakses pada 15 Juni 2015 pukul


13;50 WIB

Mandalla, Sodikin. 2011. Struktur Kekar (online http://sodikin-


mandala.blogspot.com/2011/03/Ustruktur-kekar.html) diakses pada 16 Juni 2015
pukul 13:45 WIB

Anonim. 2013. Lipatan dan Patahan. (online) http://blogbelajar-


pintar.blogspot.com/2013/02/lipatan-dan-patahan.html diakse pada 16 Juni 2015
pukul 16:27 WIB

22

Anda mungkin juga menyukai