OROGENETIK
Gerak orogenesa merupakan gerakan kulit bumi yang sangat cepat dengan
wilayah yang sempit. Biasanya proses pembentukan pegunungan. Gerak
orogenetik akan memberikan tekanan vertikal dan horizontal di kulit bumi
sehingga menyebabkan pergeseran letak lapisan kulit bumi. Peristiwa ini
dapat menimbulkan sesar dan lipatan.
LIPATAN
Patahan/Sesar (Fault)
Morfologi hasil tenaga tektonisme lainnya adalah patahan. Bentuk alam ini
terjadi karena tenaga endogen pada kulit bumi yang tidak elastis. Sehingga
bidang yang dilalui tenaga ini akan patah. Patahan terdiri atas graben dan
horst. Bagian yang merosot disebut graben atau slenk sedangkan yang
menonjol disebut horst.
Horst: patahan akibat tektogenesis yang bergerak vertikal akibat adanya tekanan
arah vertikal, litosfer akan mengalami retakan yang menghasilkan ratakan atau
patahan dan puncaknya disebut horst.
Graben: patahan yang terjadi akibat tektogenesis yang bergerak horizontal dan
memusat akibat adanya gerak dari dua arah atau lebih secara horizontal. Jika
lapisan batuan naik akan membentuk horst dan jika turun akan membentuk
graben.
1. Normal Fault
Merupakan patahan yang memungkinkan satu blok (footwall) lapisan batuan
bergerak dengan arah relatif naik terhadap blok lainnya (hanging wall). Ciri
dari patahan ini adalah sudut kemiringan besar hingga mendekati 90 derajat.
2. Reverse Fault
Merupakan patahan dengan arah footwall yang relatif turun dibanding
hanging wall. Ciri dari patahan ini adalah sudut kemiringan yang relatif kecil
yaitu kurang dari 45 derajat.
3. Lateral Fault
Merupakan patahan yang arahnya relatif mendatar ke kiri atau ke kanan.
Arah patahan mendatar ini tidak sepenuhnya seluruh lapisan batuan
bergerak dengan arah mendatar namun sebagian ada yang bergerak
dengan arah vertikal.
4. Oblique Normal Fault
Oblique adalah sesar yang mengalami patahan vertikal bersamaan dengan
patahan horizontal. Gerakan ini juga disebut sebagai gerak miring. Gerakan
miring terjadi akibat adanya dua tekanan yang berbeda, terjadi dalam satu
waktu dan di satu titik yang sama.
5. Thrust Fault
Thrust Fault adalah patahan“reverse fault” yang kemiringan bidang
patahannya secara umum sangat kecil jika dibanding kan dengan reverse
fault.
1. Pembentukan Pegunungan
2. Pembentukan Dataran Tinggi
3. Pembentukan Plato Dieng, Jawa Tengah
4. Dome Sangiran, Jawa Tengah
5. Lipatan Pegunungan Ural dan Allegani
6. Lipatan Pegunungan Mediterania dan Sirkum Pasifik
7. Depresi, Jawa Tengah
8. Palung Laut di Sibolga, Sumatera Utara
9. Pembentukan Ambang Laut Sulu