Pengertian Tenaga Endogen Proses endogen merupakan dinamika di dalam litosfer sebagai akibat proses fisika dan kimia berupa tekanan terhadap lapisan-lapisan batuan pembentuk litosfer atau aktivitas magma. Tenaga endogen dapat berupa tekanan vertikal dan horizontal. Tekanan vertikal menimbulkan tonjolan di permukaan bumi, sedangkan tekanan horizontal memunculkan lipatan-lipatan muka bumi, retakan, dan pematahan lapisan-lapisan litosfer sampai membentuk sesar. Proses terjadinya endogen Macam-macam Tenaga Endogen Tenaga endogen dibagi menjadi tiga, yakni tektonisme, vulkanisme, dan seisme. Tektonisme Tektonisme adalah tenaga dari dalam bumi yang mengakibatkan perubahan letak (dislokasi) atau perubahan bentuk (deformasi) pada lapisan kulit bumi. Berdasarkan luas dan waktu terjadinya, gerakan tektonisme dibedakan menjadi dua macam, yaitu gerak epirogenetik dan gerak orogenetik. Gerak Epirogenetik Gerak epirogenetik adalah gerakan pada lapisan kulit bumi yang relatif lambat dan terjadi dalam waktu yang lama, serta meliputi daerah yang luas. Gerak epirogenetik terdiri atas epirogenetik positif dan negatif. 1) Epirogenetik positif, yaitu gerak turunnya daratan sehingga permukaan air laut seolah-olah naik. Sebagai contoh, turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian timur (Kepulauan Maluku dari pulau-pulau barat daya sampai Pulau Banda). 2) Epirogenetik negatif, yaitu gerak naiknya daratan sehingga permukaan air seolah-olah turun. Contohnya, peristiwa naiknya Pulau Buton dan Pulau Timor. Gerak Orogenetik Gerak orogenetik atau biasa disebut proses pembentukan pegunungan adalah gerakan pada lapisan kulit bumi yang relatif cepat dan terjadi dalam waktu yang singkat. Gerak orogenetik mencakup tekanan horizontal dan tekanan vertikal yang menyebabkan terbentuknya lipatan dan patahan. 1). Lipatan, terbagi menjadi lima bentuk, yakni sebagai berikut. Lipatan tegak: terbentuk karena kekuatan sama yang mendorong dari dua sisi secara seimbang. Lipatan miring: terbentuk karena kekuatan tenaga pendorong di salah satu sisi lebih kuat sehingga salah satu sisinya tampak lebih curam. Overfoult: terbentuk pada saat tekanan bekerja di salah satu sisi dengan lebih kuat. Kemudian, sisi itu akan terlipat sesuai arah lipatan. Recumbent Folt: terbentuk pada saat lipatan yang satu menekan sisi yang lain, menyebabkan sumbu lipat hampir datar. Overtrust: terbentuk saat tenaga tekan menekan satu sisi dengan kuatnya sehingga menyebabkan lipatan menjadi retak.
2). Patahan, terbagai menjadi dua macam, antara lain slenk atau graben dan horst. Slenk atau graben: patahan ini mendorong bagian yang lemah ke atas dan bagian lainnya ke bawah sehingga slenk atau graben seolah memperlihatkan adanya lapisan bumi yang anjlok. Horst: patahan ini mendorong bagian tengah yang lemah terdorong ke atas sehingga memperlihatkan adanya lapisan bumi yang timbul ke atas. Patahan terjadi akibat tenaga endogen yang relatif cepat, baik yang vertikal maupun horizontal. Jenis-jenis patahan sebagai berikut. Tanah naik (Horst), yaitu dataran yang terletak lebih tinggi dari daerah sekelilingnya, akibat dataran di sekelilingnya patah. Tanah turun (Graben/Slenk), yaitu kenampakan dataran yang letaknya lebih rendah dari daerah di sekelilingnya, disebabkan karena adanya tarikan dari 2 arah sehingga kerak bumi turun. Sesar, yaitu patahan yang diakibatkan oleh gerak horizontal yang tidak frontal dan hanya sebagian saja yang bergeser. Sesar ini dibagi menjadi dua, yaitu dekstral dan sinistral Blok mountain, yaitu kumpulan pegunungan yang terdiri atas beberapa patahan. Blok mountain terjadi akibat tenaga endogen yang berbentuk retakan-retakan di suatu daerah. Proses Terjadinya Patahan Perlipatan Lipatan terjadi akibat tenaga endogen yang mendatar yang bersifat liat (plastis) sehingga permukaan bumi mengalami pengerutan. Bagian yang terlipat ke atas dinamakan punggung lipatan (antiklinal), sedangkan yang melipat ke bawah dinamakan lembah lipatan (sinklinal). Jenis-jenis lipatan terdiri atas sebagai berikut. Lipatan tegak (symmetrical folds) terjadi karena pengaruh tenaga horisontal sama atau tenaga radial sama dengan tenaga tangensial. Lipatan miring atau disebut asymmetriacal fold, disebabkan karena arah dari tenaga horizontal tidak sama. Lipatan menutup (rucembent folds) terjadi karena tenaga tengensial saja yangbekerja. Lipatan isoklinal (isoclinal fold), terjadi tidak seimbangnya tenaga tarikan dan dorongan sehingga lembah lipatan masuk ke dalam puncak. Lipatan rebah (overturned folds) terjadi karena arah tenaga horizontal darisatu arah. Sesar sungkup, terjadi karena lipatan rebah yang berpindah. Prosesterjadinya perlipatan Proses terjadinya hancuran ialah aktivitas magma yang sampai permukaan bumi. Ekstrusi magma adalah lanjutan dari intrusi magma (plutonisme). Bahan yang dikeluarkan saat berlangsung proses ekstrusi magma khususnya saat berlangsung letusan gunung api, ialah berbentuk material padat yang dimaksud eflata/piroklastik dan dalam bentuk cair berwujud lava dan lahar, serta dalam bentuk gas seperti belerang, nitrogen, gas asam arang, dan gas uap air . Terima Kasih