Anda di halaman 1dari 29

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kerena
dengan rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “ Mengenal Aktifitas Tenaga Endogen “ ini dengan dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapa pun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Pontianak, 3 Desember 2019

penyusun

i
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum

Bentuk muka bumi yang menjadi tempat tinggal manusia sebagai penunjang
kehidupan yang terdapat di suatu wilayah. Maka bumi memiliki bentuk yang
bermacam- macam dan selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu .
Perubahan bentuk muka bumi disebabkan oleh adanya tenaga yang berasal dari
dalam bumi yang disebut tenaga endogen dan tenaga yang berasal dari luar bumi
yang disebut tenaga eksogen.
Akibat adanya kedua tenaga itulah yang menyebabkan permukaan bumi
memiliki bentuk yang tidak sama. Ada yang berupa gunung, pegunungan, dataran
tinggi, dataran rendah,bukit, lembah, dan sebagainya. Perbedaan tinggi rendah
permukaan bumi itu disebut relief. Dalam Pembuatan tugas makalah ini, kami
kelompok 9 membahas tetang mengenal aktifitas tenaga endogen.
Tenaga endogen adalah salah satu tenaga yang sifatnya membangun dimana
menyebabkan perubahan pada kulit bumi sehingga menjadi tidak rata. Proses
endogenic ini berupa : tektonisme, patahan, sesar, retakan,dan vulkanisme.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengaruh/sifat dari tenaga endogen terhadap kehidupan
permukaan bumi?
2. Apa saja Dampak positif dari tenaga endogen ?
3. Apa saja Dampak negative dari tenaga endogen ?

1
4. Bagaimana cara menanggulangi dampak negative dari tenaga
endogen?

2
2

1.3. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan muka bumi


melalui tenaga endogen.
2. Untuk mengetahui bagaimana proses endogenic yang terjadi.
3. Untuk mengetahui dampak positif dan negative dari tenaga endogen.

1.4. Batasan penulisan

1. Proses yang akan di bahas berkisar pada pembentukan muka bumi


melalui tenanga endogen.
2. Membahas tentang dampak positif dan negative dari tenaga endogen.
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1. Tenaga Endogen


Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang
menyebabkan perubahan pada kulit bumi. Tenaga endogen ini sifatnya
membentuk permukaan bumi menjadi tidak rata. Mungkin saja di suatu daerah
dulunya permukaan bumi rata (datar) tetapi akibat tenaga endogen ini berubah
menjadi gunung, bukit atau pegunungan. Pada bagian lain permukaan bumi turun
menjadikan adanya lembah atau jurang.
Secara umum tenaga endogen dibagi dalam tiga jenis yaitu tektonisme,
vulkanisme,dan seisme atau gempa.

2.1.1. Tektonisme
Tektonisme adalah proses pembentukan permukaan bumi akibat adanya
tenaga endogen yang bekerja dari dalam bumi dengan arah vertical maupun lateral
yang mengakibatkan adanya perubahan lokasi (dislokasi) atau letak lapisan-
lapisan batuan yang membentuk permukaan bumi.

Pada bagian lain proses pembentukan permukaan bumi dapat digolongkan


menjadi :

a) epirogenetik

epirogenetik adalah proses pengangkatan jalur-jalur kerak bumi oleh tenaga


endogenic, sehingga dapat terbentuk pembumbungan muka bumi yang terbentuk
kubah (bias ke atas atau ke bawah). Proses ini terjadi pada daerah yang luas, dan
gerakannya relative lambat, berlangsung lama. epirogenetik dibagi menjadi :

3
4

1). Epirogenetik positif : gerakan yang menyebabkan turunya lapisan


kulit bumi atau daratan sehingga permukaan air laut seakan-akan naik.
Menyebabkan tenggelamnya pulau. Contoh: Turunnya muara sungai
Hudson di Amerika. Turunnya lembah sungai kongo di Afrika.
Turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian timur seperti kepuluan
Maluku dan pulau-pulau barat daya sampai pulau banda.

Gambar 2.1 Epirogenesa Positif

2). Epirogenetik Negatif : gerakan yang menyebabkan naiknya lapisan


kulit bumi. Sehingga permukaan air laut seakan-akan turun. Biasanya
menyebabkan munculnya pulau. Conton: naikkannya dataran tinggi di
Colorado Amerika. Di Indonesia naiknya Pulau Timor, Pulau Buton,
naiknya pulau simeulue di bagian utara saat gempa Aceh 24 Desember
2004.

Gambar 2.2 Epirogenesa Negatif

b) Orogenetik
5

proses orogenetik adalah proses yang disebabkan oleh tenaga


endogen yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan perubahan
tekanan horizontal dan vertical di kulit bumi, akibatnya terjadi dislokasi
atau berpindah-pindahnya letak lapisan kulit bumi. Gerak orogenetik
merupakan gerakan yang relative cepat dari pada gerak epirogenetik,
sehingga gerak orogenetik ini disebut gerakkan pembentuk pengunungan.
Peristiwa tersebut dapat menimbulkan lipatan dan patahan/sesar.

1) Lipatan

Lipatan adalah gerak tekanan horizontal yang menyebabkan kulit


bumi yang elastis mengalami pengerutan, pelipatan dan menghasilkan relief
muka baru berbentuk penggunungan. Proses terjadinya lipatan pada saat
tenaga endogen bergerak secara mendatar pada lapisan kulit bumi yang
elastis, lapisan batuan mendapat tekanan yang kuat dan mengakibatkan
lapisan kulit bumi terangkat dan apabila tenaga endogen terus bekerja akan
mengakibatkna lipatan miring.

Hal ini mengakibatkan terbentuknya perbukitan (anticlinal) dan


lembah (sinklinal) daerah lipatan yang tinggi yang merupakan puncak
lipatan disebut anticlinal, sedangkan bagian yang rendah/ lembah disebut
sinklinal. Sementara bidang yang dapat ditarik lurus dari anticlinal dan
sinklinal disebut bidang aksial.

Gambar 2.3 Lipatan


6

adapun macam-macam lipatan adalah sebagai berikut :

a. Lipatan Normal
Lipatan normal terjadi jika dua tenaga penekan mempunyai
kekuatan yang sama dan saling berhadapan. Bentuk lipatan ini
memiliki dua lapisan yang seimbang lerengnnya.

Gambar 2.4 Lipatan Normal

b. Lapatan asimetris
Lapatan asimetris terjadi apabila salah satu tenaga penekanan
lebih kuat dari yang lain. Bentuk lipatan ini memiliki lereng yang
curam.

Gambar 2.5 Lipatan Asimetris

c. Lipatan Tumpang Tindih


Lipatan Tumpang Tindih Terjadi jika salah satu tenaga
penekanan lebih kuat dari yang lain, sehingga terdapat lapisan batuan
yang menumpang pada batuan lainnya akibatnya terbentuk lapisan
batuan yang hamper paralel.
7

Gambar 2.6 Lipatan Tumpang Tindih

2) Patahan/sesar

Patahan merupakan gerakan tekanan horizontal dan vertical yang


menyebabkan lapisan kulit bumi yang rapuh menjadi retak atau patah. Hal
ini terjadi karena tekanan yang kuat trsebut melampaui titik patah dan
berlangsung dengan sangat cepat. Tidak hanya retakan, batuan pun dapat
terpisah.

Adapun jenis-jenis dari patahan adalah sebagai berikut:

a. Patahan horst (naik)


Patahan horst (naik) yaitu kenampakan daratan yang terketak
lebih tinggi dari daerah sekelilingnya, akibat dataran di
sekelilingnya patah. Horst terjadi akibat gerakan tektogenesa
hprizontal memusat, yaitu tekanan dari dua arah atau lebih yang
menimbulkan kerak bumi terdorong naik.
b. Patahan Graben/ selenk (turun)
Patahan Graben/selenk (turun) yaitu kenampakan daratan yang
letaknya lebih rendah dari daerah sekelilingnya, akibat daratan
sekelilingnya patah. Graben terjadi karena tarikan dari dua arah
yang mengakibatkan kerak bumi turun.
8

Gambar 2.7 Patahan horst dan graben

c. Patahan Normal
Patahan Normal yaitu kenampakan kedua bagian terpatah,
sehingga satu bagian batuan naik dan bagian lainnya turun.

Gambar 2.8 Patahan Normal

3) Sesar

Sesar adalah struktur atau bidang patahan yang telah mengalami


pergeseran dan pergeseran tersebut terjadi secara vertical maupun horizontal
searag dengan garis poros yaitu patahan yang diakibatkan oleh gerak
9

horizontal yang tidak frontal dan hanya sebagian saja yang bergerser.
Berdasarkan pergeserannya, struktur sesar dalam geologi dikenal ada 3
jenis, yaitu : a). sesar mendatar b). sesar naik c). sesar turun, sesar terjadi
diakibatkan adanya pergerakan antar lempeng.

a. Sesar mendatar/ geser (strike fault)


Sesar mendatar/ geser (strike fault) di bagi menjadi 2, yaitu
dekstral dan sinistral. Dekstral yaitu jika kita berdiri di depan potogan
sesar di depan kita bergeser ke kanan. Sinistral yaitu jika kita berdiri
di depan potongan sesar di depan kita bergeser ke kiri.
Sesar mendatar terjadi karena gaya gesekan menyebabkan
lempeng bumi saling bergesekkan dan bergerak mendatar.

Gambar 2.9 Sesae Mendatar

b. Sesar Naik
Sesar naik (thrust faults) adalah kenampakan sepanjang lapisan
jika kita berdiri di depan potongan sesar sebagian bergerak naik keluar
dan sebagian bergerak turun ke dalam. Sesar naik terjadi saat kerak
bumi mengalami tekanan, sehingga lempengan saling bertumbukan.
10

Gambar 2.10 Sesar Naik

c. Sesar Turun
Sesar turun (normal faults) adalah kenampakan sepanjang
lapisan jika kita berdiri di depan potongan sesar sebagian bergerak
naik dan sebagian bergerak turun pada posisi miring. Sesar turun
terjadi saat kerak bumi mengalami tarikan ke arah yang berlawanan.

Gambar 2.11 Sesar Turun

4) Retakan

Retakan adalah kenampakan lapisan bumi yang merenggang


terjadi karena adanya gaya rengangan dan gaya tekanan pada lapisan unsur
bumi batuan dan materi lainnya sehingga menyebabkan unsur tersebut
menjadi retak.
11

Gambar 2.12 Retakan

2.1.2. Vulkanisme
Vulkanisme adalah merupakan peristiwa yang berhubungan dengan akifitas
gunung api, yakni pergerakan magma yang ada didalam bumi dengan aktifitas
magma yang menyusup ke dalam lapisan yang lebih atas keluar hingga mencapai
ke permukaan bumi.

Vulkan (gunung api) yaitu tempat keluarnya magma, bahan rombokan


batuan padat dan gas dari dalam bumi ke permukaan bumi (flint dan
skinner,1974). Vukanisme merupakan aktifitas yang sangat berkaitan dengan
bumi dan juga kegunungapian.

Peristiwa vulkanisme merupakan peristiwa yang dapat menghasilkan


berbagai macam bentuk. Adapaun hasil-hasil vulkanisme ini meliputi dua bentuk
yaitu instrusi dan juga ekstrusi magma.

2.1.3. Seisme atau gempa


Seisme atau gempa adalah terjadinya getaran, goncangan atau pergerakan
(bergesernya) lempeng bumi (kerak bumi) yang berasal dari dasar atau dari bawah
permukaan bumi dan bisa juga disebabkan adanya letusan gunung api.Gempa
bumi juga didefinisikan sebagai getaran yang bersifat alamiah, yang terjadi pada
lokasi tertentu, dan sifatnya tidak berkelanjutan.
12

Getaran pada bumi terjadi akibat dari adanya proses patahan dan pergeseran
secara tiba-tiba (sudden slip) pada kerak bumi. Pergeseran secara tiba-tiba terjadi
karena adanya sumber gaya (force) sebagai penyebabnya,baik bersumber dari
alam maupun bantuan manusia (artificial earthquakes).

Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment


magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk
seluruh dunia. Skala Rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium
seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude.

Berdasarkan penyebab gempa dibedakan menjadi :


1. Gempa Tektonik : adalah gempa yang terjadi akibat tumpukan
lempeng-lempeng litosfer.
2. Gempa vulkanik : adalah gempa yang terjadi akibat adanya aktifitas
gunung api.
3. Gempa runtuhan : adalah gempa yang terjadi akibat runtuhnya masa
batuan atau misalnya akibat dari longsor dan ambrukkan tanah.
4. Gempa buatan : adalah gempa yang terjadi akibat adanya aktifitas
manusia sehingga menyebabkan getaran yang cukup berarti. Misalnya
peledakan gunung dalam proses pembuatan jalan sehingga
menimbulkan guncangan.
Berdasarkan jarak hiposentrum dari permukaan bumi, gempa di
bedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Gempa Dangkal : jika jarak hiposentrum kurang dari 100 km.
2. Gempa Pertengahan : jika jarak hiposentrum antara 100 – 300
km.
3. Gempa Dalam : jika jarak hiposentrum lebih dari 300 km dari
permukaan bumi.
13

Dampak yang ditimbulkan dari gempa, terdiri dari dampak :


a. Dampak fisik seperti :
 Bangunan banyak yang hancur atau roboh.
 Tanah longsor akibat goncangan.
 Permukaan tanah merekah/retak.
 Prasarana jalan terputus.
 Prasarana jembatan roboh.
 Banjir karena rusaknya tanggul.
 Gempa bumi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami.
 Jatuhnya korban jiwa.
b. Dampak social seperti :
 Menimbulkan kemiskinan.
 Kelaparan.
 Menimbulkan penyakit.
 Bila dalam skala yang besar (menimbulkan tsunami yang besar),
bisa melumpuhkan politik system ekonomi dan lain-lain.
 Traumatic.
 Dan sebagainya.
BAB 3
IDENTIFIKASI MASALAH

3.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari, dan


berdasarkan proses pembelajaran yang telah dilalui mengenai aktifitas
tenaga endogen maka identifikasi masalah adalah sebagai berikut :

1. Perubahan bentuk bumi disebabkan oleh adanya tenaga yang berasal dari
dalam bumi (endogen) dan tenaga yang berasal dari luar (eksogen), akibat
kedua tenaga ini menyebakan permukaan bumi memiliki bentuk yang
tidak sama.
2. Pengaruh atau sifat dari tenaga endogen terhadap kehidupan dimuka bumi
ini, menyebabkan terjadinya beberap bencana yang terjadi disebagian
permukaan bumi.
3. Akibat dari adanya tenaga endogen yang mempengaruhi aktifitas bumi
sehingga menyebakan adanya dampak positif dan dampak negative dari
tenaga endogen yang dihasilkan.

14
BAB 4

PEMBAHASAN

4.1. Pengaruh dari Tenaga Engoden Terhadap Kehidupan di Permukaan Bumi


Tenaga Endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang
menyebabkan perubahan pada kulit bumi. Tenaga endogen bersifat
membentuk permukaan bumi menjadi tidak rata. Mungkin saja di salah
satu daerah duluya permukaan bumi rata (datar) tetapi akibat dari tenaga
endogen ini berubah menjadi gunung,bukit, ataupun penggunungan.
Pada bagian yang lain permukaan bumi turun menyebabkan adanya
lembah atau jurang. Secara umum tenaga endogen dibagi dalam tiga model
yaitu tektonisme, vulkanisme, lalu seisme atau gempa yang telah di bahas
sebelumnya pada Bab 2 Landasan Teori.
4.2. Dampak Posirif dari tenaga Endogen
Kegiatan vulkanisme yang merupakan salah satu bentuk tenaga
endogen mengakibatkan munculnya gunung berapi. Pada daerah – daerah
tersebut biasanya memiliki tanah yang sangat subur. Menghasilkan
endapan abu vulkanik yang merupakan salah satu material penyubur tanah.

Daerah ini dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Selain


menghasilkan lahan yang subur, tenaga endogen juga memiliki peran
dalam membentuk beberapa daerah sebagai berikut.

1. Sumber Tenaga Listrik

15
16

Gambar 3.1 Sumber Tenaga Listrik

Melalui uap panas yang dihasilkan dari pergerakan dan tenaga dari
dalam bumi, listrik dapat dihasilkan dan dialirkan untuk penerangan
masyarakat. Pemanfaatan uap panas dumi sudah dilakukan seperti yang
ada di kawasan Dieng, Jawa Tengah.

2. Kawasan Tadah Air Hujan

Gambar 3.2 Kawasan Tadah Air Hujan


Menghasilkan Daerah-daerah yang subur dan dapat ditumbuhi
pepohonan lebat. Daerah tersebut merupakan kawasan untuk tangkapan air
hujan dan

17
17

menyimpan menjadi air tanah. Vegetasi tanaman-tanaman besar yang biasanya


ditemukan di daerah pengunungan membuat sumber mata air tanah lebih banyak
dan memiliki kualitas yang sangat bagus.

3. Sumber Galian Ekonomis

Gambar 3.3 Sumber Galian Ekonomis

Tenaga dari dalam bumi menghasilkan beberapa bentuk permukaan


bumi dengan karakteristik yang berbeda-beda. Misalnya saja untuk di
sekitar Gunung Merapi yang memiliki karakteristik banyak batuan dan
pasir. Masyarakat dapat menambah hasil alam tersebut untuk sesuatu yang
bernilai ekonomis.

4. Menyediakan Habitan Flora dan Fauna

Gambar 3.4 Menyediakan Habitat Flora dan Fauna


18

Proses dan aktifitas dari tenaga Endogen membuat struktur permukaan bumi
yang berbeda-beda. Hal tersebut juga memiliki pengaruh terhadap kekhasan dari
flora dan fauna yang ada.
5. Media Pendidikan dan Hiburan

Gambar 3.5 Media Pendidikan dan Hiburan

Tenaga Endogen menciptakan banyak permukaan bumi yang


berbeda-beda. Salah satunya adalah menghasilkan bentuk permukaan
seperti gunung api. Daerah tersebut bisa dijadikan sebagai sarana wisata
dan pendidikan. Melalui laboratorium alam, peneliti dapat melakukan
banyak penelitian dalam mengungkap hal-hal baru dalam dunia geologi
dan hayati.

3.3. Dampak Negatif Tenaga Endogen


Tenaga dari dalam bumi atau tenaga endogen nyatanya juga bisa
memberikan dampak buruk seperti beberapa hal berikut.

1. Gempa Bumi
19

Gambar 3.4 Gempa Bumi

Tenaga dari dalam bumi ini adalah penyebab utama dari sebagian
besar gempa bumi yang terjadi di dunia. Pergerakan lempeng bumi dapat
memicu gempa bumi di permukaan daratan.

Apabila pergerakan lempeng tersebut terjadi di dalam laut akan lebih


berbahaya karena bisa memicu gelombang tsunami yang dapat mencapai
daratan. Bangunan-bangunan yang berdiri di atas titik dan daerah gempa
akan mengalami kerusakan seperti retak maupun roboh.

2. Memicu Erupsi Gunung


Gambar 3.5 Memicu Erupsi Gunung

20
20

Tenaga dari dalam bumi juga bisa menekan magma di dalam gunung
aktif untuk berjalan keluar menuju permukaan yang dikenal sebagai
erupsi. Pada saat erupsi, gunung harus berada dalam pengawasan badan
mitigasi.

Erupsi gunung dapat mengakibatkan beberapa hal buruk seperti merusak


dan menghancurkan daerah disekitarnya yang terkenal semburan awan panas atau
aliran lahar. Pada saat erupsi, awan panas dari gunung berapi dapat keluar dengan
kecepatan ratusan kilometer per jam.

3. Pergerakan Tanah

Gambar 3.6 Pergerakan Tanah

Pergerakan yang terjadi di dalam permukaan bumi dalam jarak yang


dangkal dapat terasa hingga permukaan. Tenaga endogen dapat memicu
pergerakan tanah, terutama di daerah lereng atau daerah-daerah dengan struktur
tanah yang terjal.

Ditambah lagi jika ada hujan deras, daerah tersebut dapat mengalami erosi
dan longsor yang berbahaya untuk masyarakat sekitar. Itulah beberapa penjelasan
mengenai tenaga endogen dan macam-macamnya yang memiliki dampak baik dan
juga buruknya khususnya untuk kehidupan di permukaan bumi.
21

3.4. Upaya Penanggulangan Dampak Negative Dari Tenaga Endogen


Dampak dari tenaga endogen perlu dilakukan upaya penanggulangan atau
cara mengatasi akibat yang disebabkan oleh tenaga endogen. Tenaga endogen
adalah tenaga yang berasal dari bumi, tenaga endogen memiliki dampak positif
dan negative tetapi dampak negative dari tenaga endogen lebih besar kerugian dari
pada dampak positif yakni keuntungannya.

Oleh karena itu perlunya upaya-upaya atau cara-cara dalam menanggulangi


tenaga endogen kerena dapat kita lihat dampak nya sangat besar bagi kehidupan di
bumi. Berikut merupakan upaya yang dapat dilakuan untuk menanggulangi
dampak negative dari tenaga endogen :

1. Daerah yang mengalami gerakan bumi dan belum stabil tidak boleh
digunakan sebagai tempat permukiman.
2. Dilarang membuat bangunan di daerah yang masih labil dan masih menjadi
gerakan bumi.
3. Pembuatan jalan dan jalur kereta api juga harus menghindari daerah yang
masih labil.
4. Membangun bangunan dengan konstruksi tahan gempa.
5. Melakukan pengungsian ketika gunung api meletus.
BAB 5
PENUTUP

4.3. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat di Tarik kesimpulan sebagai berikut:


Tenaga endogen merupakan tenaga penyeimbangan permukaan bumi
dimana tenaga endogen berfungsi sebagai pembuat bukit-bukit dan lembah-
lembah dipermukaan bumi. Tenaga endogen lebih banyak menimbulkan bahaya
bagi umat manusia. Seperti gempa bumi, memicu erupsi gunung, dan pergerakan
tanah.
Selain menimbulkan bahaya, tenaga endogen juga memberikan dampak
yang baik bagi umat manusia, seperti sumber tenaga listrik, kawasan tadah air
hujan, sumber galian ekonomis, menyediakan habitan flora dan fauna serta
sebagai media pendidikan dan hiburan.

Akibat dari dampak negative tenaga endogen sangat mempengaruhi bagi


kehidupan di muka bumi dari pada dampak positif yakni keuntunggan. Maka
upaya yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Daerah yang mengalami gerakan bumi dan belum stabil tidak boleh
digunakan sebagai tempat permukiman.
2. Dilarang membuat bangunan di daerah yang masih labil dan masih menjadi
gerakan bumi.
3. Pembuatan jalan dan jalur kereta api juga harus menghindari daerah yang
masih labil.
4. Membangun bangunan dengan konstruksi tahan gempa.

22
5. Melakukan pengungsian ketika gunung api meletus

23
23

4.4. Saran
kita sebagai makhluk tuhan yang mempunyai akal dan pikiran harus banyak
mengetahui tentang tenaga endogen, penyebab terjadinya dan dampak yang akan
terjadi bagi kehidupan manusia, agar kita dapat melakukan upaya-upaya atau cara-
cara untuk menangulangi dampak negative dari bahaya tenaga endogen, sehingga
kita dapat menggurangi resiko dari bahaya yang akan ditimbulkan oleh tenaga
endogen.
DAFTAR PUSTAKA
machbar, d. (n.d.). Bahan Ajar Seri Geologi Teknik.

https://kambingliwa.blogspot.com/2017/09/makalah-eksogen-dan-endogen.html

https://rereclaudiamufc28.blogspot.com/2016/05/makalh-geografi-proses-
pembentukan-muka.html

Anda mungkin juga menyukai