2. Mikrotremor
Mikrotremor dapat juga disebut dengan suatu getaran yang memiliki periode pendek
yang merupakan akumulasi akibat dari efek gelombang laut, interaksi angin dengan
tanaman dan kegiatan atmosfer (Toiba dkk). Mikrotremor diperkenalkan pertama kali
oleh Aki dan Kanai (1957) dengan tujuan untuk mempelajari serta mengetahui
karateristik dari batuan sedimen struktur tanah bawah permukaan berhubungan dengan
daerah dinamis pada suatu titik pengukuran.
Mikrotremor biasa disebut juga sebagai ambient noise. Ambient noise adalah suatu
getaran yang berasal dari tanah dengan amplitudo tertentu serta dapat menggambarkan
keadaan geologi pada daerah tersebut yang diakibatkan oleh peristiwa alam ataupun
buatan, seperti angin, getaran kendaraan atau gelombang laut. Pada Penelitian
mikrotremor berdasarkan parameter periode dominan dan amplifikasi maka dapat
diketahui karakteristik lapisan tanah. Dan parameter yang terukur antara lain frekuensi
dominan (f0) dan ketebalan sedimen. Mikrotremor adalah getaran tanah yang secara terus
menerus dan sangat kecil yang berasal dari getaran aktivitas manusia, angin, lalu lintas,
dan lain-lain (Kanai, 1983).
3. Gelombang Seismik
Gelombang seismik merupakan gelombang-gelombang yang merambat di dalam bumi
dan di permukaan bumi. Gelombang seismik berasal dari suatu sumber seismik, misalkan
gempa, ledakan (proses kimia atau nuklir), erupsi gunung api, dan longsoran. Getaran
gempa menimbulkan gelombang gempabumi yang menjalar ke seluruh lapisan bumi.
Gelombang seismik secara ringkas dapat dijelaskan terdiri dari 2 jenis, yaitu gelombang
yang merambat di permukaan (surface waves) dan di kedalaman interior (body waves)
(Gazali, 2017).
Gambar 3.1 Jenis pergerakan gerakan gelombang seismik di lapisan dan permukaan bumi
(Sunarjo dkk, 2012)
5. Transformasi Fourier
Secara harfiah, transformasi atau alih ragam citra dapat diartikan sebagai perubahan
bentuk suatu citra. Perubahan bentuk tersebut dapat berupa perubahan geometri pixel
seperti perputaran (rotasi), pergeseran (translasi), penskalaan, dan lain sebagainya atau
dapat juga perubahan ruang (domain) citra ke domain lainnya, seperti transformasi
Fourier.
Transformasi Fourier yang mengubah representasi domain spasial citra menjadi
representasi alternatif dalam domain Fourier, dalam bentuk frekuensi spasial Fungsi basis
dari transformasi Fourier adalah berupa fungsi sinyal sinus. Melalui transformasi Fourier,
suatu citra atau fungsi dapat dinyatakan sebagai penjumlahan sinyal sinus atau kosinus
dengan amplitudo dan frekuensi yang bervariasi. Frekuensi yang dominan pada suatu
citra dapat diketahui melalui transformasi ini. Pada citra satu dimensi, transformasi
Fourier diskrit dinyatakan sebagai berikut:
N−1
−2 j π ux
F (u) ∑ f ( x ) exp[ ¿ ¿]¿ ¿
x=0 N
Dengan citra satu dimensi yang dilambangkan dengan fungsi matriks f(x) = (f(0), f(1),
f(2), … f(N-1)) berukuran N, dengan indeks x bernilai dari 0 sampai dengan N-1, akan
menghasilkan citra 1 dimensi yang dilambangkan dengan fungsi matriks F(u) = (F(0),
F(1), F(2), … F(N-1)) dengan indeks u bernilai dari 0 sampai dengan N-1. F(u)
menyatakan komponen frekuensi spasial dengan u menyatakan koordinat frekuensi
spasial, sedangkan j merupakan bilangan kompleks.
DAFTAR PUSTAKA
Usmanto, B., & Bernadhita, H. S. U. (2019, August). Rancang Bangun Alat Pengukur
Gempa Berbasis Internet Of Things (IoT). In Prosiding Seminar Nasional
Darmajaya (Vol. 1, pp. 264-270).
Nandi Haerudin, N. H., ALAMI, F., & Rustadi, R. (2019). Mikroseismik, Mikrotremor dan
Microearthquake Dalam Ilmu Kebumian.
Putri, A., Purwanto, M. S., & Widodo, A. (2017). Identifikasi Percepatan Tanah Maksimum
(PGA) dan Kerentanan Tanah Menggunakan Metode Mikrotremor Jalur Sesar
Kendeng. Jurnal Geosaintek, 3(2), 107-114.
Nastiti, A. K., Purwanti, E., & Supardi, A. (2013). Klasifikasi Kelainan Jantung Dengan
Metode Transformasi Fourier Dan Jaringan Saraf Tiruan. Klasifikasi Kelainan
Jantung Dengan Metod. Transform. Fourier Dan Jar. Saraf Tiruan.