Anda di halaman 1dari 6

BENTUK MUKA BUMI AKIBAT TENAGA ENDOGEN DAN TENAGA

EKSOGEN

Oleh: KELOMPOK 1
Anggota:
➢ Intan Noviana Putri (31)
➢ Kadek Nia Dwiyanti (30)
➢ I Kadek Restu Arthadana (21)
➢ Gusti Ayu Putu Raena AgusTyara (08)
➢ Made Lia Dinda Kirani (32)
➢ Ni Gusti Ayu Putu Tiara Putri Mahayani (33)

SMA NEGERI 2 TABANAN


TAHUN AJARAN2022/2023
A. BENTUK MUKA BUMI AKIBAT TENAGA ENDOGEN
Kata "endogen" berasal dari kata "endos" dan "genos". Endos berarti dalam, dan genos
artinya asal. Jadi, tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam perut Bumi.
Tenaga ini berasal dari magma di dalam perut bumi. Adanya tenaga endogen ini
membuat struktur permukaan Bumi menjadi tidak rata.
Secara umum, tenaga endogen dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu tektonisme,
vulkanisme, dan gempa (seisme).
1. Tektonisme
Merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga ini menyebabkan
terjadinya perubahan letak atau dislokasi. Adanya tenaga tektonis, menyebabkan
permukaan Bumi mengalami pergerakan, baik vertikal maupun horizontal.
Peristiwa tektonisme dapat dibedakan menjadi dua macam berdasarkan luas dan
waktu terjadinya, yaitu gerak epirogenetik dan gerak orogenetik.
Gerak Epirogenetik
Gerak epirogenetik adalah gerakan pada lapisan kulit bumi yang relatif lambat dan
terjadi dalam waktu yang lama, serta meliputi daerah yang luas. Gerak epirogenetik
terdiri atas epirogenetik positif dan negatif.
Epirogenetik positif: Gerak turunnya daratan sehingga permukaan air laut seolah-
olah naik. Contohnya, turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian timur (Kepulauan
Maluku dari pulau-pulau barat daya sampai Pulau Banda).
Epirogenetik negatif: Gerak naiknya daratan sehingga permukaan air seolah-olah
turun. Contohnya, peristiwa naiknya Pulau Buton dan Pulau Timor.
Gerak Orogenetik
Gerak orogenetik atau proses pembentukan pegunungan adalah gerakan pada
lapisan kulit bumi yang relatif cepat dan terjadi dalam waktu yang singkat. Gerak
orogenetik mencakup tekanan horizontal dan tekanan vertikal yang menyebabkan
terbentuknya lipatan dan patahan.
Lipatan: gelombang pada lapisan tanah yang terjadi karena tekanan secara vertikal
dan horizontal terhadap kulit bumi. Pergerakan ini dibagi menjadi 5, yaitu:
• Lipatan tegak: terbentuk akibat dorongan dari dua sisi seimbang dalam
kekuatan yang sama.
• Lipatan miring: terbentuk karena tenaga pendorong di salah satu sisi lebih
kuat yang mengakibatkan tampak lebih curam.
• Overfoult: terbentuk karena tekanan bekerja di salah satu sisi lebih kuat.
Sisi itu akan terlipat sesuai arah lipatan.
• Recumbent Folt: terbentuk pada saat lipatan yang satu menekan sisi yang
lain, menyebabkan sumbu lipat hampir datar.
• Overtrust: terbentuk saat tenaga menekan satu sisi dengan kuatnya dan
menyebabkan lipatan menjadi retak.
Patahan: fraktur planar atau diskontinuitas dalam volume batuan. Hal ini
mengakibatkan adanya perpindahan signifikan akibat dari gerakan massa batuan.
Patahan dapat dibagi menjadi dua macam, antara lain:
• Slenk atau graben: patahan ini mendorong bagian yang lemah ke atas dan
bagian lainnya ke bawah sehingga slenk atau graben seolah memperlihatkan
adanya lapisan bumi yang curam.
• Horst: patahan ini mendorong bagian tengah yang lemah terdorong ke atas
sehingga memperlihatkan adanya lapisan bumi yang timbul ke atas.

2. Vulkanisme
Adalah semua gejala alam yang terjadi akibat aktivitas magma. Vulkanisme terjadi
karena aktivitas tektonisme yang mengakibatkan retakan pada permukaan bumi.
Tektonisme menyebabkan magma dari lapisan litosfer naik ke lapisan di atasnya,
lewat retakan dalam lapisan Bumi hingga sampai di permukaan. Ada dua bentuk
gerakan magma, yaitu instrusi magma dan ekstrusi magma.
Instrusi magma
Terobosan magma ke dalam lapisan litosfer yang tidak mencapai permukaan bumi.
Bentuk dari proses ini ada lima, yakni:

• Batholit: dapur magma.


• Instrusi datar: magma yang masuk ke antara dua lapisan batuan, mendatar
dan paralel dengan lapisan batuan tersebut.
• Lakolit: magma yang menembus di antara lapisan bumi paling atas.
Berbentuk seperti lensa cembung atau kue serabi.
• Gang (korok) : batuan hasil instrusi magma yang menyusup dan membeku
di sela-sela lipatan (korok).
• Diatrema: lubang (pipa) di antara dapur magma dan kepundan gunung api
yang berbentuk silnder memanjang.
Ekstrusi magma
Keluarnya magma dari dalam bumi hingga ke permukaan bumi. Bentuk dari
ekstrusi magma, yakni:
• Lava: magma yang menembus dan mengalir ke permukaan bumi.
• Lahar: campuran antara lava dan material lain yang ada di permukaan
bumi seperti pasir, kerikil, dan debu dengan air sampai membentuk
lumpur.
• Eflata atau piroklastika: material padat berupa lapili, kerikil, debu
vulkanik, dan bom.
• Ekshalasi (gas): material berupa gas asam arang, yakni sumber uap air
dan zat lemas (fumarole), sumber gas belerang (solfatar), dan gas asam
arang (mofet).
3. Gempa (seisme)
Merupakan getaran tanah, disebabkan gelombang seismik yang dipancarkan oleh
sumber gempa. Aktivitas ini terjadi karena ada gejolak di dalam Bumi, sehingga
menimbulkan getaran yang hebat. Peristiwa seisme dapat dibagi menjadi 3 macam
berdasarkan penyebabnya, yaitu:
• Gempa bumi runtuhan (Fall earthquake)
Gempa bumi runtuhan terjadi karena peristiwa runtuhnya gua-gua besar
atau batu-batu raksasa di sisi gunung. Radius getaran saat gempa bumi
runtuhan tidak begitu terasa.
• Gempa bumi vulkanik (Volcanic earthquake)
Gempa bumi akibat aktivitas gunung berapi. Sebagian besar dari gempa
bumi vulkanik terjadi sebelum erupsi gunung api, tetapi ada juga yang
terjadi secara bersamaan. Radius getaran gempa bumi vulkanik lebih besar
daripada gempa bumi runtuhan. Getaran gempa bumi vulkanik umumnya
terasa di daerah yang lebih luas.

• Gempa bumi tektonik (Tectonic earthquake)


Gempa bumi ini terjadi karena proses tektonik di dalam litosfer yang berupa
pergeseran lapisan batuan tua dan kemudian mengakibatkan dislokasi.
Gempa bumi tektonik berkekuatan sangat besar dan meliputi daerah yang
sangat luas.

➢ Pengaruh Tektonisme, Vulkanisme, dan Seisme dalam Kehidupan


Tenaga tektonisme, vulkanisme, dan seisme yang memengaruhi bentuk permukaan bumi
memiliki dampak yang bervariasi bagi kehidupan. Beberapa dampak positif dan negatif dari
ketiga macam tenaga endogen tersebut ialah sebagai berikut.
1. Dampak positif tektonisme, yaitu terbentuknya kantong-kantong minyak dan gas alam yang
melimpah. Banyak ditemukan di lipatan dan sesar batuan yang kondisinya menguntungkan.
Adapun dampak negatif tektonisme ialah terjadinya peristiwa erosi, longsoran, dan sedimentasi
yang mendatangkan kerugian materiel dan nyawa.
2. Vulkanisme memberikan dampak positif yang sangat besar bagi kehidupan, antara lain
sebagai sumber energi, sumber mineral dan bahan galian, sebagai daerah pertanian yang subur
dan hujan orografis, sekaligus sebagai objek wisata dan olahraga. Di samping itu, dampak
negatif dari letusan gunung berapi yang disebabkan vulkanisme ialah bencana seperti letusan,
tanah longsor, dan semburan gas beracun yang berbahaya bagi manusia.
3. Sama halnya seperti tektonisme dan vulkanisme, seisme juga membawa dampak negatif
berupa kerugian materiel dan nyawa, serta perubahan struktur tanah akibat bencana alam yang
terjadi. Namun, di sisi lain, seisme juga membawa pengaruh positif dalam sektor pendidikan.
Wilayah dengan latar belakang bencana alam yang pernah terjadi sebelumnya dapat menjadi
sasaran peneliti dalam memecahkan suatu persoalan di bidangnya.
B. BENTUK MUKA BUMI AKIBAT TENAGA EKSOGEN
Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar yang sifatnya menghancurkan
bentuk muka bumi. Sumber tenaga eksogen, yaitu unsur cuaca dan iklim, air, serta
organisme. Unsur cuaca dan iklim (suhu, angin, dan curah hujan) akan memengaruhi
proses pelapukan batuan. Adapun air akan memengaruhi proses erosi dan
pengangkutan bahan material sehingga diendapkan di suatu wilayah.Tenaga eksogen
dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
1, Pelapukan
Pelapukan merupakan suatu proses penghancuran batuan yang berukuran besar menjadi
batuan yang lebih kecil bahkan hingga menjadi tanah. Misalnya nih batuan yang
kemudian berubah menjadi pasir. Kalau dilihat dari faktor penyebabnya, pelapukan ini
dibagi jadi tiga jenis, yaitu:
Pelapukan mekanik, yaitu pelapukan yang terjadi tanpa disertai perubahan
susunan kimia batuan. Pelapukan ini disebabkan oleh pengaruh suhu, pancaran
sinar matahari, daya erosi dan lain-lain.
Pelapukan kimiawi, yaitu pelapukan yang disertasi dengan perubahan susunan
kimia batuannya.
Pelapukan biologis, yaitu pelapukan yang disebabkan oleh aktivitas makhluk
hidup seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme.
2, Pengikisan
Pengikisan atau erosi, merupakan proses pengikisan dan pemindahan partikel batuan
atau tanah dengan suatu perantara media kayak angin, aliran sungai, atau gelombang
laut. Kalau dilihat dari faktor penyebabnya, erosi ini dibagi menjadi tiga kelompok,
yaitu:

Erosi air (korasi) merupakan suatu proses pengikisan tanah oleh air yang
mengangkut batu-batuan yang telah hancur.

Erosi es (erosi glasial) merupakan suatu proses pengikisan tanah yang terjadi di
daerah pegunungan tinggi dengan diselimuti salju.

Erosi angin merupakan suatu proses pengikisan tanah yang terjadi karena
pergerakan angin.

Erosi gelombang laut (abrasi pantai atau erosi pantai) merupakan suatu
proses pengikisan tanah oleh kecepatan angin laut dan gelombang laut sehingga
dapat mengubah bentuk pantai. Bentangan alam yang muncul karena erosi
gelombang laut meliputi cliff, relung, morena, dan ngarai.

3, Pengendapan

Pengendapan atau sering juga disebut sedimentasi, merupakan proses


pengendapan atau penumpukan partikel-partikel batuan atau material yang
terbawa karena erosi oleh angin, air atau es. Berdasarkan tempat mengendapnya,
sedimentasi terbagi atas tiga, yaitu:
• Sedimentasi fluvial adalah sedimentasi yang terjadi di sungai dan
disebabkan oleh air sungai sehingga menyebabkan pendangkalan sungai.
• Sedimentasi eloise terjadi karena angin sehingga menghasilkan
bentangan alam berupa gumuk pasir.
• Sedimentasi marine yakni sedimentasi yang terjadi karena abrasi oleh
air laut dan menghasilkan bentangan alam seperti tombolo, spit, gosong,
beach, dan bar.

➢ Pengaruh Tenaga Eksogen Terhadap Kehidupan

Dampak positif tenaga eksogen antara lain:

• Memunculkan habitat
• Memperluas daratan di bumi
• Memperdekat barang tambang ke permukaan bumi

Dampak negatif tenaga eksogen tersebut antara lain:

• Kesuburan tanah bisa berkurang (dampak dari erosi)


• Hasil-hasil erosi yang diendapkan (sedimentasi) di muara sungai
• Mengakibatkan pendangkalan dasar sungai
• Abrasi dapat menghilangkan garis pantai hilang dihantam

Anda mungkin juga menyukai