Anda di halaman 1dari 2

PERUBAHAN BENTUK MUKA BUMI (HAL 71)

Proses terjadinya perbedaan bentuk muka Bumi, baik daratan maupun lautan terjadi dalam
kurun waktu yang sangat lama. Perubahan ini dipengaruhi tenaga yang berasal dari dalam
Bumi (endogen) maupun dari luar Bumi (eksogen).
1. Tenaga endogen
Kata "endogen" berasal dari kata "endos" berarti dalam, dan “genos” artinya asal.

tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam perut Bumi.
Tenaga ini berasal dari magma di dalam perut bumi. Adanya tenaga endogen ini
membuat struktur permukaan Bumi menjadi tidak rata.

Secara umum, tenaga endogen dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu tektonisme,
vulkanisme, dan gempa (seisme). Berikut penjelasannya:

1) Tektonisme
Tenaga ini menyebabkan terjadinya perubahan letak atau dislokasi. Adanya tenaga
tektonis, menyebabkan permukaan Bumi mengalami pergerakan, baik vertikal maupun
horizontal.
Tenaga tektonik dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
• Gerak orogenetik: mengakibatkan pergeseran kulit bumi yang relatif lebih cepat dan
mencakup daerah yang lebih sempit. Hasil gerak epirogenetik biasanya berupa gunung
atau pegunungan.
• Gerak epirogenetik: Gerak naik dan turunnya lapisan kulit bumi secara perlahan-lahan
dalam waktu yang lama dan mencakup daerah yang luas.
Gerak epirogenetik dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu gerak epirogenetik negatif dan
epirogenetik positif.
• Epirogenetik negatif: gerak yang mengakibatkan naiknya daratan sehingga
seolah-olah permukaan air laut kelihatan turun.
Contoh: Naiknya Pulau Timor dan Pulau Buton di Indonesia.

• Epirogenetik positif: gerak yang mengakibatkan turunnya lapisan kulit bumi


sehingga seolah-olah permukaan air laut kelihatan naik.
Contoh: Turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian timur, seperti Pulau Maluku dan
Pulau Banda.

2) Vulkanisme
semua gejala alam yang terjadi akibat aktivitas magma. Vulkanisme terjadi karena
aktivitas tektonisme yang mengakibatkan retakan pada permukaan bumi. Tektonisme
menyebabkan magma dari lapisan litosfer naik ke lapisan di atasnya, lewat retakan
dalam lapisan Bumi hingga sampai di permukaan.
Berdasarkan sifatnya erupsi gunung berapi dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
• Erupsi efusif: Erupsi dengan tekanan gas magma yang lemah dengan material
yang dikeluarkan berupa lelehan lava dan dapat menyebabkan terbentuknya
gunung api perisai.
• Erupsi eksplosif: Erupsi yang menimbulkan ledakan yang kuat dan memuntahkan
material vulkanik padat cair dan adanya tekanan gas yang kuat. Erupsi eksplosif
dapat menyebabkan terbentuknya gunung api maar.
• Erupsi campuran: Erupsi campuran antara efusif dan eksplosif yang terjadi secara
bersamaan. Erupsi campuran dapat menyebabkan terbentuknya gunung berapi
strato.

3) Gempa (seisme)
Merupakan getaran tanah, disebabkan gelombang seismik yang dipancarkan oleh
sumber gempa. Aktivitas ini terjadi karena ada gejolak di dalam Bumi, sehingga
menimbulkan getaran yang hebat.
Berdasarkan penyebabnya, gempa bumi dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
• Gempa tektonik: disebabkan oleh tenaga tektonik.
• Gempa vulkanik: disebabkan letusan gunung api.
• Gempa runtuhan: disebabkan oleh runtuhnya bagian atas rongga dalam listosfer.
Gempa ini banyak terjadi di daerah kars karena di daerah kapur banyak kita temukan
rongga-rongga akibat korosi.

2. Tenaga eksogen
Merupakan tenaga yang berasal dari luar bumi. Tenaga eksogen mampu mengubah
bentuk permukaan bumi, di mana hasil perubahannya disebabkan oleh tenaga endogen.

Berikut beberapa sumber tenaga eksogen:


1) Atmosfer
Merupakan lapisan tebal yang berfungsi menjaga kestabilan suhu di Bumi.
Meski Bumi memiliki atmosfer, tetapi perubahan suhu dan aliran angin akibat rotasi
dan revolusi tetap terjadi. Perubahan angin dan suhu yang berlangsung lama dapat
mengubah bentuk permukaan Bumi.
2) Air
Aliran air, siraman air hujan, hempasan ombak air laut, dan gletser dapat mengubah
bentuk permukaan Bumi atau disebut Erosi.
3) Organisme
Organisme yang mampu mengubah bentuk permukaan Bumi, antara lain jasad
renik, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan aktivitas manusia.

Anda mungkin juga menyukai