Anda di halaman 1dari 1

3.5.

2 Memahami Proses tektonisme dan pengaruhnya terhadap kehidupan


Tektonisme adalah tenaga dari dalam bumi yang mengakibatkan perubahan letak (dislokasi)
atau perubahan bentuk (deformasi) kulit bumi. Perubahan gerakan lempeng tektonik dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu gerak epirogenetik dan gerak orogenetik.
A. Gerak Epirogenetik
Gerak epirogenetik, adalah gerak atau pergeseran lapisan kerak bumi yang relatif lambat dan
berlangsung dalam waktu yang lama, serta meliputi daerah yang luas. Contoh:
penenggelaman benua Gondwana menjadi Sesar Hindia. Gerak epirogentik dapat dibedakan
menjadi dua yaitu sebagai berikut:
1. Epirogentik positif, yaitu gerak turunnya daratan sehingga kelihatannya permukaan air
laut yang naik. Contoh: Turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian timur (Kepulauan
Maluku dari pulau-pulau barat daya sampai ke pulau Banda
2. Epirogentik negatif, yaitu gerak naiknya daratan sehingga kelihatannya permukaan air
yang turun. Contoh: naiknya Pulau Buton dan Pulau Timor.

B. Gerak Orogenetik
Gerak orogenetik, ialah proses pembentukan pegunungan. Proses orogenesis meliputi luas
areal yang relatif sempit dan salam waktu yang relatif singkat, dibandingkan epirogenesis.
Contoh: pembentukan pegunungan-pegunungan yang ada di bumi ini, seperti Pegunungan
Andes, Rocky Mountain, Sirkum Mediterania, dan sebagainya. Gerak orogenetik
menyebabkan tekanan horizontal dan vertikal di kulit bumi, yang mengakibatkan terjadinya
dislokasi atau berpindah-pindahnya letak lapisan kulit bumi. Peristiwa ini dapat
menimbulkan lipatan dan patahan.
1. Lipatan adalah bentuk muka bumi yang terjadi akibat pergerakan lempeng yang
berlawanan dari dua arah.
2. Patahan adalah proses tektonisme yang terjadi akibat pengaruh tenaga dari arah
horizontal maupun vertikal

Anda mungkin juga menyukai