Anda di halaman 1dari 4

B.

PROSES TEKTONISME DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN


Tektonisme adalah proses gerakan pada kerak bumi yang menimbulkan
lekukan, lipatan, retakan, dan patahan sehingga berbentuk tinggi, rendah, atau relief
pada permukaan bumi. Tektonisme dibedakan menjadi dua yaitu gerak epirogenetik
dan orogenetik.
1. Gerak Epirogenetik
Gerak epirogenetik (gerak pembentuk kontinen atau benua) adalah gerakan
turun naiknya lapisan kulit bumi dalam waktu lambat dan meliputi daerah yang
luas. Gerak ini terbagi atas dua macam, yaitu sebagai berikut:
a. Epirogenetik Positif

Gambar 1. Epirogenetik Positif


Epirogenetik positif adalah gerak penurunan suatu daratan sehingga
permukaan air laut naik. Misalnya, turunnya Kepulauan Maluku Barat Daya
sampai ke Pulau Banda dan Pantai Skandinavia. Selain itu, turunnya lembah
Sungai Hudson di Amerika Serikat yang dapat dilihat dengan jarak yang
jauhnya kurang lebih 1.700 meter dan turunnya lembah Sungai Kongo sampai
2.000 meter di bawah permukaan laut.
b. Epirogenetik Negatif

Gambar 2. Epirogenetik Negatif

Epirogenetik negatif adalah gerak naiknya suatu daratan sehingga


permukaan air laut turun. Misalnya, naiknya Pulau Timor dan Pulau Buton,
naiknya dataran tinggi Colorado di Amerika, dan naiknya Pulau Simeulue
bagian utara saat gempa di Aceh pada bulan Desember 2014.
2. Gerak Orogenetik
Gerak orogenetik adalah gerakan kulit bumi yang cepat dengan wilayah lebih
sempit. Hal ini menghasilkan lipatan dan patahan.
a. Lipatan (Fold)

Gambar 3. Skema Bentuk-bentuk Lipatan


Lipatan (Fold) terjadi akibat adanya tekanan horizontal dan tekanan
vertikal. Bagian yang turun dinamakan sinklinal dan yang terangkat
dinamakan antiklinal. Jika terbentuk beberapa puncak lipatan tersebut
antiklinorium dan beberapa lembah lipatan disebut sinklinorium.
Gambar 4. Macam-macam Lipatan Kulit Bumi

b. Patahan/Sesar (Fault)

Gambar 5. Bentuk Patahan Bumi

Patahan/Sesar (Fault) terjadi karena tenaga horizontal atau tenaga


vertikal pada kulit bumi yang tidak elastis. Bidang patahan tersebut fault atau
besar. Patahan terdiri atas graben atau slenk dan bagian yang menonjol
disebut horst. Contoh patahan adalah sistem patahan di Bukit Barisan mulai
dari Sumatera Utara sampai ke Teluk Semangko di Sumatera Selatan. Daerah
patahan ini dikenal dengan nama Zona Patahan Semangko.

3. Pengaruh Tektonisme Terhadap Kehidupan


Pengaruh tektonisme berupa patahan, pergeseran, dan lipatan kulit bumi
dapat memberikan beberapa dampak positif dan dampak negatif, di antaranya
adalah:
a. Dampak positif, yaitu naiknya barang tambang ke permukaan bumi dan
terbukanya barang tambang seperti batu bara, bijih besi, tembaga, marmer,
bauksit, emas, dan perak.
b. Dampak negatif, yaitu dapat merusak permukaan bumi seperti jalan, jembatan,
waduk, rumah, dan bangunan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai