Anda di halaman 1dari 3

Zaman Es (Pleistosen atau Zaman Diluvium)

Zaman Es biasa kita sebut Zaman pleistosen dimana zaman itu berada pada 1,8 juta
0.01 juta tahun yang lalu. Tetapi Banyak orang mengatakan Zaman Akhir Es adalah
Zaman Holosen (0.01430 0,00013 juta tahun yang lalu) dimana pada zaman itu adalah
peristiwa kebangkitan peradaban manusia.
Zaman Es terjadi sepanjang 4 milyar tahun umur Bumi. ada yang berskala jutaan tahun,
ada yang berskala ribuan tahun. perubahan iklim yang drastis yang direkam oleh es di
Greenland maupun Antartika menunjukkan bahwa ada masa di mana Bumi mengalami
perubahan iklim yang cepat (sekitar 20 - 70 ribu tahun yang lalu).
Zaman Es tidak berulang secara periodik setiak 11.500 tahun. kalau kita menggunakan
istilah yang digunakan para ahli kebumian, maka Zaman Es Terakhir alias the Last
Glacial Maximum terjadi sekitar 18.000 tahun yang lalu. sebelumnya disebut periode
glasial dengan banyak fluktuasi iklim. fluktuasi iklim inilah yang mempunyai periode
dari sekitar 5000 - 11.000 tahun
Di masa lalu, saat perubahan kutub terjadi, dibarengi juga dengan aktivitas vulkanik,
gempa, zaman es dan kepunahan. Terjadi secara serentak. Perubahan ini terjadi dalam
waktu yang sangat singkat
Istilah zaman es bukan berarti perubahan yang bertahap, tapi instant. Zaman es berulang
secara periodik setiap 11.500 tahun

Skala Waktu Geologi Pada Massa Kenozoikum

Glasier dan Tutupan Es


Setiap tahun sekitar 8 mm air dari seluruh permukaan laut mengalir ke lempengan es
Antartika dan Greenland sebagai hujan salju. Jika tidak ada dari es itu yang kembali ke
laut, maka muka laut akan turun 8 mm setiap tahunnya. Meskipun air dalam jumlah yang
hampir sama kembali ke laut dalam gunung es dan dari melelehnya es di tepinya, para
ilmuwan tidak tahu mana yang lebih besar - es yang masuk atau es yang keluar.

Perbedaan antara input dan output es disebut sebagai kesetimbangan massa (mass
balance). Kesetimbangan ini sangat penting karena menyebabkan perubahan muka laut
global.
Paparan Es (ice shelves) yang melayang di permukaan laut jika mencair tidak akan
mengubah permukaan laut. Demikian juga halnya dengan mencairnya tutupan es di kutub
utara yang terdiri dari kumpulan es yang melayang yang tidak akan menaikkan muka laut
secara signifikan. Hal ini terjadi karena yang mencair adalah air segar yang meskipun
akibat mencairnya mereka dapat menaikkan permukaan laut, namun ordenya cukup kecil
dan umumnya dapat diabaikan. Namun demikian hal itu dapat juga dibantah dengan
menyatakan bahwa jika paparan es mencair, maka ia adalah sebuah pertanda dari
mencairnya lempengan es di Greenland dan Antartika.
Jika semua glasier dan tutupan es mencair, kenaikan muka laut diproyeksikan sekitar 0,5
m. Jika pencairan juga terjadi pada lempengan es di Greenland dan Antartika (keduanya
memiliki es di atas permukaan laut), maka kenaikan akan menjadi lebih drastis lagi, 68,8
m. Keruntuhan reservoir interior lempengan es Antartika Barat akan menaikan
permukaan laut setinggi 5-6 m.
Secara geologi, wilayah Indonesia modern muncul kira-kira sekitar masa Pleistocen
ketika masih terhubung dengan Asia Daratan. Pemukim pertama wilayah tersebut yang
diketahui adalah manusia Jawa pada masa sekitar 500.000 tahun lalu. Kepulauan
Indonesia seperti yang ada saat ini terbentuk pada saat melelehnya es setelah berakhirnya
Zaman Es

Anda mungkin juga menyukai