Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MANDIRI

FENOMENA CUACA

Disusun Oleh:
Nama : Nia Silviani Br Brahmana
NIM : 190308056
Kelas : TEP B

Program Studi Keteknikan Pertanian


Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara
Medan
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.

Makalah ini disusun sebagai tugas dari mata kuliah Agroklimatologi dengan judul
“Fenomena Cuaca”.

Terima kasih saya sampaikan kepada ibu Lisa Mawarni selaku dosen mata kuliah
Agroklimatologi yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi terselesaikan
tugas makalah ini.

Demikian tugas ini kami susun semoga bermanfaat dan dapat memenuhi tugas mata
kuliah Agroklimatologi. Kami juga menyadari bahwa di dalam makalah ini banyak sekali
terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, saran-saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas
yang lain pada waktu mendatang.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………….………… i

DAFTAR ISI……………………………………………………….. ii

BAB I. PENDAHULUAN………………………….………………. 1

1.1 Latar Belakang…………………………………….….... 1

1.2 Tujuan Penulisan……………………………..………… 1

BAB II. PEMBAHASAN………………………………………...... 2

2.1 Fenomena Hujan Es……………….……..………..…..... 2


2.1.1 Pengertian Hujan Es…………….…………….. 2

2.1.2 Penyebab Terjadinya Hujan Es……….………. 2


2.1.3 Proses Terjadinya Hujan Es…………………... 3
2.1.4 Tanda-tanda Terjadinya Hujan Es ……..…...... 4

2.1.5 Dampak Hujan Es……………………………. 4

2.2 Fenomena Hujan Es yg Pernah Terjadi di Tanah Karo... 5

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan…..………………………………………… 7

3.2 Saran……………..…………………………………….. 7

Daftar Pustaka………………………………..……………………... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cuaca merupakan keadaaan atau fenomena di atmosfer bumi di suatu tempat dalam
waktu tertentu, cuaca terjadi dan berubah dalam waktu yang singkat. Cuaca dipengaruhi oleh
suhu, tekana udara, kelembaban udara, angin, dan sebagainya..
Cuaca terjadi karena suhu dan kelembaban yang berbeda antara satu tempat dengan
tempat lainnya. Perbedaan ini bisa terjadi karena sudut pemanasan matahari yang berbeda
dari satu tempat ke tempat lainnya karena perbedaan lintang bumi. Perbedaan yang tinggi
antara suhu udara di daerah tropis dan daerah kutub bisa menimbulkan jet stream. Sumbu
bumi yang miring dibanding orbit bumi terhadap matahari membuat perbedaan cuaca
sepanjang tahun umtuk daerah sub tropis hingga kutub. Di permukaan bumi suhu biasanya
berkisar kurang lebih 40 derajat celcius. Selama ribuan tahun perubahan orbit bumi juga
memengaruhi jumlah dan distribusi energi matahari yang diterima oleh bumi dan
memengaruhi iklim jangka panjang. Cuaca di bumi juga dipengaruhi oleh hal-hal lain yang
terjadi di angkasa, diantaranya adanya angin matahari.
Terdapat beberapa jenis cuaca yang terbentuk di muka bumi, yaitu cuaca cerah, cuaca
panas cuaca berawan, cuaca sejuk, cuaca berangin, cuaca hujan.

1.2 Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Hujan Es


2. Untuk Mengetahui Penyebab Terjadinya Hujan Es
3. Untuk Mengetahui Proses Terjadinya Hujan Es
4. Untuk Mengetahui Tanda-tanda Terjadinya Hujan Es
5. Untuk Mengetahui Dampak Hujan Es
6. Untuk Mengetahui Fenomena Hujan Es yang Pernah Terjadi di Tanah Karo

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Fenomena Hujan Es
2.1.1 Pengertian Hujan Es

Hujan es ini dalam ilmu


meteorologi disebut juga dengan hail. Hail atau hujan es ini adalah presipitasi yang terdiri
atas bola-bola es. Salah satu pembentukan dari bola- bola es ini adalah melalui kondensasi
uap air lewat proses pendinginan di atmosfer pada sebuah lapisan yang terdapat di atas level
beku. Biasanya, hanya es yang berukuran besar saja yang terjadi dengan proses seperti ini.
Karena ukurannya yang besar, sehingga es sudah turun ke suhu yang lebih hangat dan daerah
lebih rendah, tidak semua es ini menjadi cair (mencair). Perlu diketahui, hujan es ini tidak
hanya bisa turun di daerah subtropis saja, namun hujan es ini juga dapat terjadi di daerah
sekitar garis ekuator atau daerah pembagian musim tropis, termasuk di Indonesia. Terjadinya
hujan es ini disertai dengan hujan air. 

2.1.2 Penyebab Terjadinya Hujan Es


Salah satu yang menyebabkan terjadinya hujan es adalah pembekuan. Dimana pada
kondisi ini, uap air lewat dingin tertarik ke permukaan benih- benih es. Kemudian karena
terjadi pengembunan yang mendadak, maka terjadi pembentukan es dengan ukuran yang
sangat besar. Terjadinya hujan es ini bisa saja menimpa daerah- daerah tropis bahkan bukan
di saat musim penghujan. Butiran es yang jatuh saat hujan es merupakan kondensasi dari air
hujan yang menggumpal di atas permukaan bumi yang disebut dengan awan gelap.

Hujan es yang biasanya disertai dengan angin puting beliung ini berasal dari jenis
jenis awan yang memiliki sel tunggal berlapis- lapis dekat dengan permukaan bumi. Selain
itu dapat pula berasal dari multi sel awan,

2
pertumbuhannya ini secara vertikal dan luas area horisontalnya sekitar 3 -5 kilometer. Maka
biasanya huja es ini sifatnya lokal dan tidak merata. Dan awan yang berlapis- lapis ini
menjulang arah vertikal hingga ketinggian lebih dari 30.000 kaki. Jenis awan yang bentuknya
berlapis- lapis menyerupai kembang kol ini disebut dengan awan Cumulo Nimbus atau CB
yang juga merupakan musuh terbesar para pilot pesawat.

2.1.3 Proses Terjadinya Hujan Es

Proses Terjadinya Hujan Es


Air yang banyak tersebut tersimpan dalam samudera, laut, sungai, danau, rawa, dan
lain sebagainya. Kemudian air- air tersebut akan mengalami penguapan atau disebut dengan
evaporasi melalui bantuan sinar matahari. Termasuk pula dengan air yang berada di dedaunan
tumbuh- tumbuhan atau di permukaan tanah Proses penguapan air (khususnya dari tumbuh-
tumbuhan) tersebut dinamakan transpirasi. Uap air yang dihasilkan dari penguapan tersebut
akan mengalami pemadatan atau kondensasi yang kemudian menjadi awan. Kemudian awan-
awan tersebut bergerak sendiri- sendiri ke tempat yang berbeda- beda dengan bantuan angin,
baik angin yang berhembus vertikal maupun horisontal. Lalu awan yang mengandung uap air
tersebut tertiup dan sampailah pada tempat yang suhunya lebih dingin dan mencapai titik
embun, lalu mengembun, dan karena beratnya embun ini maka turunlah menjadi titik- titik
hujan. Ketika telah mengembun tersebut, sudah menjadi air, dan tertiup oleh angin thermis
yang naik, ke ketinggian yang memiliki temperatur dibawah titik beku, embun tersebut akan
berubah menjadi es yang akan jatuh ke bawah. Ikatan antar molekul es ini lebih kuat daripada
antar molekul air, karena es merupakan benda padat. Hal itu menyebabkan es tersebut jatuh
ke bawah dengan bentuk yang tidak rapi, bisa seukuran kerikil, namun ada juga yang hingga
seukuran kepalan tangan.

3
2.1.4 Tanda-tanda Terjadinya Hujan Es
Hujan es ini datangnya biasanya disertai dengan angin darat kencang atau kadang
angin puting beliung. Turunnya hujan es ini dapat diprediksi dari sifat atau keadaan yang
berada di sekitar kita. Hal ini menjadi sangat perlu diketahui oleh kita yang sedang berada di
luar rumah. Hujan es yag disertai dengan angin kencang ini biasa terjadi pada saat peralihan
iklim di Indonesia pada musim kemarau ke musim penghujan. Sehingga pada waktu
pancaroba demikian ini potensi terjadinya hujan es lebih besar bila dibandingkan waktu-
waktu yang lainnya. Hujan es ini lebih sering terjadi pada saat siang atau sore hari. Namun
tidak menutup kemungkinan hujan es ini terjadi malam hari. Satu hari sebelum hujan es
turun, udara pada pagi hingga malam hari terasa sangat panas, dan pengap. Hal ini yang
kemungkinan menyebabkan terjadinya penggumpalan awan hingga terbentuk awan yang
berlapis- lapis sehingga akan menyebabkan terjadinya hujan es ini. Apabila terlihat awan
yang berlapis lapis atau cumulus, dan di antara awan tersebut terlihat satu jenis awan yang
batas tepinya berwarna abu- abu jelas dan menjulang tinggi seperti bunga kol, lalu kemudian
awan tersebut berubah warna menjadi hitam gelap dengan durasi yang cepat. Pada saat hujan
es akan terjadi biasanya saat hujan pertama kali datang adalah hujan yang tiba- tiba deras.
Apabila hujan yang turun pertama kali dengan gerimis, maka hal itu mengindikasikan bahwa
angin sudah menjauh dari tempat kita berada.

2.1.5 Dampak Hujan Es

Hujan Es Mengakibatkan Tanaman dan Atap Rumah Jadi Rusak

4
Karena bentuknya kristal dan lebih berat dari tetesan air, maka kecepatannya untuk
sampai ke permukaan tanah menjadi lebih cepat. Butiran atau bongkahan es yang jatuh tadi
dapat merusak rumah, kendaraan, dan tanaman di lahan pertanian. Tergantung dari ukuran
butiran es yang jatuh. Kondisi yang paling berbahaya jika hujan es turun adalah pada lahan
pertanian. Hujan es mengandung sifat asam yang tinggi dan dapat meracuni tanaman. Ini
dapat menyebabkan tanaman menjadi rusak. Jika waktu turunnya hujan es ini cuma sebentar,
tanaman yang terkena hujan es tadi cukup disemprotkan dengan air bersih. Tujuannya untuk
mengurangi pengaruh sifat asam hujan es pada tanaman.

Hujan Es juga berbahaya bagi kesehatan, meskipun hujan es yang turun hanya sebesar
kerikil, sebaiknya kita berlindung dari hujan es dan tidak keluar rumah. Karena uap es yang
turun itu mengandung polusi dan kuman yang tidak terlihat.

2.2 Fenomena Hujan Es yang Pernah Terjadi di Tanah Karo

Hujan Es yang terjadi di Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo

Fenomena hujan es melanda Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, Sumatera


Utara, setelah hujan deras mengguyur wilayah itu, Kamis (20/8) pukul 18.15 WIB. Dalam
Bahasa Karo Hujan Es disebut Udan Baho. Hujan es nya sebesar batu kerikil, fenomena alam
tersebut baru kali ini terjadi di Kecamatan Tigapanah. Hujan es terjadi sekitar 20 menit.
Setelah itu disusul hujan deras. Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Karo turut
membersihkan wilayah tersebut dari paparan abu vulkanik Gunung Sinabung. Hujan es yg
turun kabarnya terjadi akibat meningkatnya guguran lava dan abu vulkanik gunung sinabung.

5
Dampak hujan es yg terjadi di Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo
mengakibatkan rusaknya tanaman di perkebunan millik warga, sehingga mengakibatkan
gagal panen. Seperti buah jeruk, wortel, kol, dan lain-lain. Hujan Es juga melanda beberapa
tempat di tanah karo, seperti di kabanjahe, simpang empat, dan berastagi.

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hujan es adalah salah satu fenomena cuaca yg pembentukannya melalui kondensasi uap air
lewat pendinginan di atmosfer pada lapisan di atas level beku. Hujan es kebanyakan terjadi
pada saat musim penghujan, dapat terjadi di daerah sub-tropis dan juga tropis atau daerah
equator. Dampak terjadinya hujan es bagi tanaman adalah rusaknya tanaman hingga
mengakibatkan gagal panen, berbahaya bagi kesehatan dan kerusakan pada atap rumah.
Hujan es merupakan fenomena cuaca yg langka terjadi di daerah tropis, khususnya Indonesia,
contohnya seperti yg terjadi di Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo.

3.2 Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.

7
DAFTAR PUSTAKA
https://www.bmkg.go.id/info-aktual/?p=penjelasan-singkat-hujan-es&tag=info-
aktual&lang=ID
https://bobo-grid-id.cdn.ampproject.org/v/s/bobo.grid.id/amp/08673616/fenomena-hujan-es?
amp_js_v=a2&amp_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwASA
%3D#aoh=16008690315014&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari
%20%251%24s
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/meteorologi/hujan-es
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200820200336-20-537726/hujan-es-landa-karo-
warga-sebut-butiran-sebesar-kerikil
https://www.beritasatu.com/feri-awan-hidayat/nasional/667873/hujan-es-landa-wilayah-
tanah-karo
https://pendidikan.co.id/pengertian-cuaca-arti-unsur-pengaruh-beserta-jenisnya/
https://agaaranews.com/kecamatan-tiga-panah-kabupaten-karo-dilanda-hujan-es/
https://www.garudapost.id/2020/08/hujan-es-di-tiga-panah-kabupaten-karo.html
8

Anda mungkin juga menyukai