Anda di halaman 1dari 11

Pengembangan Potensi Geowisata Danau Rawa Pening

Ambarawa Jawa Tengah


Oleh
Brahmantya Anjas Saputra 111.150.056

Abstrak

Pariwisata diajukan sebagai alternatif solusi pemanfaatan potensi geologi secara ekonomis
yang sedikit berbeda dari pemanfaatan aset-aset geologi sebelumnya, sebagai bahan
tambang dan industri manufaktur. Geowisata mencoba dihadirkan sebagai sebuah solusi
bagaimana memanfaatkan kekayaan geologi beserta berbagai dinamikanya untuk
kegiatan wisata dan ekonomi yang berwawasan lingkungan. Secara alami Danau Rawa
Pening terbentuk melalui proses letusan vulkanik yang mengalirkan lava basalt dan menyumbat
aliran Kali Pening di daerah Tuntang. Danau ini terbentuk pada akhir Pleistosen oleh adanya
gerakan endogen bumi yang mengangkat bagian luar (up lift) dan menenggelamkan bagian
tengah (subsidence).

Lokasi wisata yang dapat dikembangkan di daerah Rawa Pening antara lain: Danau Rawa
Pening, Bukit Gajah, Pemandian Muncul, dan Candi Dukuh. Pengembangan potensi geowisata
di daerah Danau Rawa Pening dapat berjalan dengan baik dan berkemabang, karena di kawasan
tersebut telah memiliki aspek aspek geowisata seperti sosial-budaya, biodiversity, dan
geodiversity. Pengembangan potensi ini dapat meningkatkan ekonomi dari warga masyarakat
disekitar objek tersebut. Hal tersebut diperkuat dengan Analisa SWOT yang telah dilakukan.
Kata kunci: Geowisata, Rawa Pening, Potensi

Pendahuluan memiliki dua deretan pegunungan


besar, yaitu pegunungan mediterania
Letak Negara Indonesia secara geografis
dan sirkum pasifik. Karena letaknya
sangat istimewa. Pertama, Indonesia berada
sangat strategis, membuat Indonesia
di antara tiga lempang benua besar, yaitu
memiliki kekayaan sumber daya alam yang
lempeng pasifik, lempeng Eurasia, dan
sangat besar, terutama kekayaan alam non
juga lempeng Australia. Kedua, Indonesia
hayatinya, berupa keanekaragaman
berada di dalam dua kawasan laut dangkal
fenomena geologi yang membentang dari
meliputi dangkalan Sahul dan dangkalan
Sabang sampai Merauke. Bentang alam
Sunda. Ketiga, Wilayah Negara Indonesia
yang pegununngan yang sangat indah

1
beserta segala bentukan khas geologinya tentang geowisata, pada tahun 1990
yang unik merupakan segala bentuk potensi sebagai kegiatan pariwisata yang
alam yang sudah dimiliki (Hermawan & memanfaatkan seluruh aspek geologi
Brahmanto, 2018). dengan ruang lingkup mengenai unsur
abiotik seperti bentang alam, batuan,
Pariwisata diajukan sebagai alternatif solusi
mineral, fosil, tanah, air dan proses,
pemanfaatan potensi geologi secara
termasuk didalamnya sejarah geologi.
ekonomis yang sedikit berbeda
dari pemanfaatan aset-aset geologi Geowisata (geotourism) merupakan
sebelumnya, sebagai bahan tambang pariwisata minat khusus dengan
dan industri manufaktur. Geowisata memanfaatkan seluruh potensi sumber
mencoba dihadirkan sebagai sebuah solusi daya alam, sehingga diperlukan
bagaimana memanfaatkan kekayaan peningkatan pengayaan wawasan dan
geologi beserta berbagai dinamikanya pemahaman proses fenomena fisik alam
untuk kegiatan wisata dan ekonomi (Nainggolan, 2016b).
yang berwawasan lingkungan. Paradigma
Jadi secara sederhana dapat disimpulkan
baru yang hendak dibangun adalah
bahwa geowisata merupakan bentuk
“Bagaimana pengelolaan geowisata
kegiatan pariwisata minat khusus yang
mampu mengoptimalkan potensi alam
fokus utamanya pada kenampakan geologis
menjadi bernilai tambah bagi kesejahteraan
permukaan bumi maupun yang terkandung
ekonomi masyarakat lokal, sekaligus
didalamnya dalam rangka mendorong
mampu menekan seminimal mungkin
pemahaman akan lingkungan hidup,
potensi kerusakan alam.”
alam dan budaya, lebih lanjut sebagai
Geowisata bentuk apresiasi, dan kegiatan konservasi,
serta memiliki kepedulian terhadap
Tom Hose merupakan ilmuan yang pertama
kelestarian kearifan lokal.
aktif memperkenalkan istilah geowisata
(geotourism) di Geological Society pada Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
1996 suatu makalah berjudul dalam pengembangan geowisata antara lain:
“Geotourism, or can tourists become
Geologically Based (Berbasis Geologi)
casual rock hounds: Geology on your
doorstep” (Dirgantara, 2012). Area objek geowisata merupakan bentukan
hasil proses geologi. Unsur yang menjadi
Istilah geowisata di Indonesia
daya tarik wisata berupa jenis batuan,
diperkenalkan dalam seminar Nasional

2
kandungan mineral, kondisi tanah, dan hal dapat membantu sebagai media atau sarana
lain yang berkaitan dengan geologi. untuk mempromosian suatu wilayah.

Suistainable (Berkelanjutan) Tourist Satisfaction (Kepuasan


Pengunjung)
Kelestarian, keunikan, dan keindahan objek
geowisata harus terjaga yaitu dengan Adanya objek geowisata ini selain
pengelolaan berkelanjutan (bertujuan untuk menambah wawasan diharapkan juga
generasi masa depan). Tidak merusak mampu memberikan kepuasan lahir dan
struktur yang telah ada tetapi lebih pada batin bagi pengunjung. Pengelolaan sarana
mengembangkannya. dan prasarana yang baik, kebersihan,
keamanan, serta akses menuju lokasi yang
Geologically Informative (Bersifat
mudah sehingga membuat pengunjung
Informasi Geologi)
merasa puas.
Adanya informasi berkaitan dengan sejarah
Rawa Pening
terbentuknya bentukkan geologi tersebut
pada objek geowisata seperti papan
informasi dan peta lokasi supaya
memudahkan pengunjung mengetahui
proses alam yang terjadi. Diharapkan
dengan adanya informasi tersebut
pengunjung sadar dan peduli agar dapat
menjaga keindahan lingkungan di sekitar
objek geowisata.

Locally Beneficial (Bermanfaat Secara


Lokal)

Adanya objek geowisata ini diharapkan


dapat memberikan kontribusi dan manfaat
bagi masyarakat/komunitas lokal di
sekitarnya baik dari segi ekonomi, sosial,
Gambar 1. Peta Administrasi Rawa Pening
dan lainnya sehingga dapat membantu
Danau Rawa Pening terletak pada 7 40 LS –
proses pembangunan di daerah tersebut agar
7 30 LS dan 110 24 46 BT – 110 49 06 BT.
semakin meningkat. Objek geowisata juga
Berada di ketinggian antara 455 – 465 meter
di atas permukaan laut (dpl) serta dikelilingi

3
oleh tiga Gunung: Merbabu, Telomoyo, dan berkisar antara 25 juta m3- 65 juta m3 yang
Ungaran.Letak Danau ini strategis karena banyak digunakan untuk kebutuhan irigasi
berada di tepian jalan raya Nasional sawah, pembangkit tenaga listrik,
Semarang - Solo dan Semarang – perikanan, kebutuhan rumah tangga dan
Yogyakarta, serta berada di jalan antar wisata (Guritno, 2003).
Ambarawa – Kota Salatiga.
Menurut Thenden, dkk (1996) menyatakan
Danau ini dikelilingi empat kecamatan yaitu bahwa Wisata Alam Rawa Pening terletak
Tuntang, Bawen, Ambarawa, dan pada formasi endapan aluvial yang
Banyubiru, dan terletak 45 km sebelah berisikan lempung, pasir hingga krakal
selatan Semarang dan 9 km timur laut Serta terdapat formasi Kaligetas (Qpkg)
Salatiga, di segitiga pertumbuhan yang terdiri dari breksi vulkanik, aliran
Yogyakarta, Solo, dan Semarang. lava, tuff, batupasir tufan dan batulempung.

Danau Rawa Pening merupakan danau semi


Secara alami Danau Rawa Pening terbentuk
alami yang terbentuk setelah pembangunan
melalui proses letusan vulkanik yang
bendungan di sungai Tuntang antara tahun
mengalirkan lava basalt dan menyumbat
1912-1916 pada tanah gambut yang
aliran Kali Pening di daerah Tuntang.
berawa-rawa. Luasan danau menjadi
Danau ini terbentuk pada akhir Pleistosen
bertambah setelah dibangun untuk yang ke
oleh adanya gerakan endogen bumi yang
dua pada tahun 1939, selanjutnya diperbaiki
mengangkat bagian luar (up lift) dan
pada tahun 1962 dan 1966 dengan luas
menenggelamkan bagian tengah
maksimum 2.500 Ha. Kapasitas air danau
(subsidence). Bagian yang terangkat

Gambar 2. Peta Geologi Rawa Pening

4
kemudian dikenal dengan igir Payung Rong yang berbatasan langsung dengan Gunung
dan membendung Kali Tuntang. Sedangkan Telomoyo. Setelah itu kita mengelilingi
bagian tengah yang tenggelam kemudian danau dengan menggunakan kapal untuk
terisi air dan dikenal sebagai Danau mengetahui bagian tengah dari danau rawa
Rawapening. Selanjutnya bendungan ini pening ini.
disempurnakan atau ditinggikan oleh
Hasil dan Pembahasan
pemerintah Belanda dengan membangun
dam pada tahun 1912 hingga 1916. Dari hasil studi literatur dan pengamatan di
Kemudian danau ini diperluas pada tahun lapangan terdapat beberapa objek di danau
1936 hingga mencapai luas 2.667 hektar. rawa pening yang dapat digunakan untuk
(BLH Jawa Tengah. 2009) mengembangkan potensi geowisata daerah
tersebut.
Balitbang Provinsi Jawa Tengah (2004)
menyatakan bahwa air dalam Danau 1. Danau Rawa Pening
Rawapening berasal dari mata air yang Danau rawa pening terbentuk dari hasil
berada di dalam danau sendiri dan dari aktivitas vulkanik yang merupakan lembah
sungai-sungai yang mengalir ke dalam dan terdapat mata air serta merupakan hilir
danau. Mata air yang berada di dalam danau sungai yang dibendung sehingga terbentuk
antara lain adalah mata air Pening, mata air danau tersebut. Danau ini memiliki
Muncul, mata air Tonjong, mata air Petit, beberapa aspek geologi yang menarik yaitu
dan mata air Parat. Adapun sungai yang terdapat mata air yang berada di tengah
mengalir ke dalam danau berasal dari danau dan sampai sekarang masih
sembilan sub- DAS Rawapening yaitu mengeluarkan air, selain itu danau ini
Sungai Galeh, Klegung, Torong, Panjang, terdapat endapan lempung hitam hasil
Kupang, Legi, Parat, Sraten, Rengas, sedimentasi dan terdapat batuan breksi
Tukmodin, Kedung Ringin, dan Ringis, vulkanik yang menandakan bahwa danau
sedangkan sebagai aliran keluarnya adalah ini merupakan hasil aktivitas vulkanik.
Sungai Tuntang.
Metode Penelitian Danau ini telah dimanfaatkan oleh warga
masyarakat sebagai mata pencaharian,
Metode yang dilakukan adalah dengan studi
banyak karamba ikan yang digunkan untuk
literatur dan melakukan kegiatan lapangan
pengembangan sektor perikanan. Warga
di daerah rawa pening untuk menunjang
sekitar juga memanfaatkan potensi wisata
data yang ada. Kita melakukan kegiatan
daerah ini dengan membuka jasa
lapangan di bagian selatan rawa pening

5
Gambar 3. Landscape Rawa Pening

mengelilingi danau dengan menggunakan 2. Bukit Gajah


kapal. Dari jasa-jasa tersebutlah banyak Kenapa bisa dinamakan bukit Gajah?
turis yang hadir untuk menggunakan jasa Karena bukit ini secara morfologi
kapal tersebut, hal ini membuka potensi berbentuk seperti gajah sedang tidur. Bukit
ekonomi yang lain yaitu warga masyarakat ini merupakan bukti vulkanik yang berada
dapat membuka warung-warung disekitar dibagian selatan dari Rawa Pening dan
obyek-obyek penggunaan jasa tersebut. berbatasan langsung dengan rawa pening.
Secara litologi, bukit ini terdiri atas batuan
Dari segi sosial budaya, danau ini breksi vulkanik. Pemandangan yang dapat
merupakan tempat yang digunakan untuk dilihat dari bukit ini merupakan Rawa
sembahyang agama buddha atau hindu. Pening di bagian selatan dan Gunung
Danau ini digunakan untuk “menglarung” Merbabu, Gunung Telomoyo dan Gunung
abu jenazah masyarakat hindu ataupun Ungaran.
buddha. Biodiversity dari danau ini adalah
Di daerah Bukit Gajah ini telah dibangun
banyak sekali burung bangau yang terbang
beberapa tempat wisata yang dapat
diatas danau dan terdapat banyak enceng
digunakan untuk bersua foto dengan
gondok di danau tersebut.
pemandangan seperti diatas.

Gambar 3. Landscape Bukit Gajah

6
Gambar 4. Pemandangan Bukit Gajah
dari dalam dasar kolam.
Pemandian ini disekitarnya tersusun oleh
3. Obyek Wisata Pemandian Muncul
batuan vulkanik, mata air muncul karena
Pemandian muncul berada di bagian struktur kekar, sesar, dan kontrol
selatan dari Danau Rawa Pening, objek ini geomorfologi.
digunakan untuk kolam renang dan
sumber air untuk minuman kemasan.
Adapun sumber mata air yang melimpah
jernih dan bersih yang muncul dari kolam
renang yang sekarang dibuat wisata
pemandian muncul itu, airnya asli keluar

7
Gambar 5. Pemandian Muncul

dibawah pengawasan Balai Pelestarian


4. Candi Dukuh
Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah
Candi Dukuh ini dikenal juga sebagai
dan terdapat pos penjagaan beserta juru
Candi Brawijaya karena diduga pada zaman
kunci yang bertugas memelihara candi dan
dahulu candi ini merupakan sebuah tempat
juga memberi penjelasan kepada wisatawan
yang digunakan Raja Majapahit yaitu
atau pengunjung yang datang.
Brawijaya untuk melakukan pertapaan.
Candi Dukuh ini merupakan hasil artefak
dari reruntuhan sebuah candi Hindu di tepi
Rawapening Ambarawa. Menurut
penduduk sekitar, candi ini adalah
peninggalan Prabu Brawijaya V, Namun
melihat artefaknya candi ini dibangun
sekitar abad IX atau di zaman Kerajaan
Mataram Kuno. Menurut warga sekitar Gambar 6. Candi Dukuh
Candi, Candi ini pertamanya dulu ada
beberapa buah arca yang cukup banyak Diskusi
yang berada di kawasan candi dukuh ini, Dalam melakukan kajian tentang potensi
akan tetapi sekarang arca-arca tersebut geowisata daerah Danau Rawa Pening
hilang oleh pihak yang tidak bertanggung dilakukan dengan menggunakan analisa
jawab. Pada saat ini keberadaan candi ini SWOT (Strength Weaknesses
8
Opportunities dan Threats). Berikut adalah  Peremajaan fasilitas yang ada
hasilnya: seperti Pemandian muncul, pasar
tradisional, hotel.
Kelebihan (Strength)
 Penelitian lebih lanjut di daerah
 Memiliki nilai ilmiah, terutama Rawa pening baik dari sisi ilmiah
untuk geoscientist dan sosial budaya.
 Nyaman sebagai rekreasi  Konservasi area penahan Rawa
 Memiliki akses mudah dari kota sehingga geo-site yang ada tidak
Salatiga, Ambarawa, dan Semarang merusak.
 Rawa pening adalah daerah wisata  Pemberdayaan masyarakat daerah
yang ramai penambangan Rawa
 Beberapa situs memiliki nilai  Tingkatkan Promosi jadi ini bisa
ekonomi lebih dikenal
 Fasilitasnya cukup memadai.  Coorperate dengan berbagai pihak
 Nilai sosial budaya. seperti komunitas pecinta alam,
 nilai historis dan spiritual yang perusahaan swasta, dan pemerintah
penting. lokal

Ancaman (Threats)
Kelemahan (Weaknesses)
 Perusakan
 Beberapa tempat berhenti berlokasi
 Kebersihan
di area perkebunan
 Penanganan limbah
 Beberapa tempat persinggahan
 Bangunan Ilegal
yang memiliki nilai spiritual
 Silasi / pendangkalan
memiliki akses terbatas
 Gulma
 Daerah ini belum terorganisasi
dengan baik Dari hasil analisa SWOT tersebut, kami
 Peternakan liar (pembibitan ikan) menyimpulkan bahwa daerah Rawa Pening
ini memiliki potensi yang besar untuk
geowisata. Aspek-aspek geowisata juga
Peluang (Opportunities)
terpenuhi di dalam kawasan Danau Rawa
 Peningkatan fasilitas di daerah Pening tersebut seperti sosial-budaya,
penambangan Rawa seperti arena keanekaragaman hayati, dan geodiversity.
Outbon, Kolam renang.

9
Kesimpulan oleh adanya gerakan endogen bumi yang
mengangkat bagian luar (up lift) dan
Pariwisata diajukan sebagai alternatif solusi
menenggelamkan bagian tengah
pemanfaatan potensi geologi secara
(subsidence).
ekonomis yang sedikit berbeda
dari pemanfaatan aset-aset geologi
Lokasi wisata yang dapat dikembangkan di
sebelumnya, sebagai bahan tambang
daerah Rawa Pening antara lain: Danau
dan industri manufaktur. Geowisata
Rawa Pening, Bukit Gajah, Pemandian
mencoba dihadirkan sebagai sebuah solusi
Muncul, dan Candi Dukuh. Pengembangan
bagaimana memanfaatkan kekayaan
potensi geowisata di daerah Danau Rawa
geologi beserta berbagai dinamikanya
Pening dapat berjalan dengan baik dan
untuk kegiatan wisata dan ekonomi
berkemabang, karena di kawasan tersebut
yang berwawasan lingkungan. Ada
telah memiliki aspek aspek geowisata
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
seperti sosial-budaya, biodiversity, dan
pengembangan geowisata antara
geodiversity. Pengembangan potensi ini
lain:Geologically Based (Berbasis
dapat meningkatkan ekonomi dari warga
Geologi), Suistainable (Berkelanjutan),
masyarakat disekitar objek tersebut. Hal
Geologically Informative (Bersifat
tersebut diperkuat dengan Analisa SWOT
Informasi Geologi), Locally Beneficial
yang telah dilakukan.
(Bermanfaat Secara Lokal), Tourist
Satisfaction (Kepuasan Pengunjung).
Daftar Pustaka
Menurut Thenden, dkk (1996) menyatakan Hermawan, Hery. 2018. Geowisata
bahwa Wisata Alam Rawa Pening terletak Sebagai Model Pemanfaatan Kekayaan
Geologi Yang Berwawasan Lingkungan
pada formasi endapan aluvial yang Anonim.2018. Candi Dukuh.
berisikan lempung, pasir hingga krakal https://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Du
kuh. Diakses 5 Desember 2018.
Serta terdapat formasi Kaligetas (Qpkg) Anonim.2018. Wisata Alam Rawa Pening,
yang terdiri dari breksi vulkanik, aliran Kabupaten Semarang.
http://neededthing.blogspot.com/2018/0
lava, tuff, batupasir tufan dan batulempung. 9/wisata-alam-rawa-pening-
Secara alami Danau Rawa Pening terbentuk kabupaten.html. Diakses 5 Desember
2018.
melalui proses letusan vulkanik yang Thaden, E. Robert, dkk.1975. Peta Geologi
mengalirkan lava basalt dan menyumbat Lembar Magelang dan Semarang, Jawa.
aliran Kali Pening di daerah Tuntang.
Danau ini terbentuk pada akhir Pleistosen

10
11

Anda mungkin juga menyukai