Abstrak
Pariwisata diajukan sebagai alternatif solusi pemanfaatan potensi geologi secara ekonomis
yang sedikit berbeda dari pemanfaatan aset-aset geologi sebelumnya, sebagai bahan
tambang dan industri manufaktur. Geowisata mencoba dihadirkan sebagai sebuah solusi
bagaimana memanfaatkan kekayaan geologi beserta berbagai dinamikanya untuk
kegiatan wisata dan ekonomi yang berwawasan lingkungan. Secara alami Danau Rawa
Pening terbentuk melalui proses letusan vulkanik yang mengalirkan lava basalt dan menyumbat
aliran Kali Pening di daerah Tuntang. Danau ini terbentuk pada akhir Pleistosen oleh adanya
gerakan endogen bumi yang mengangkat bagian luar (up lift) dan menenggelamkan bagian
tengah (subsidence).
Lokasi wisata yang dapat dikembangkan di daerah Rawa Pening antara lain: Danau Rawa
Pening, Bukit Gajah, Pemandian Muncul, dan Candi Dukuh. Pengembangan potensi geowisata
di daerah Danau Rawa Pening dapat berjalan dengan baik dan berkemabang, karena di kawasan
tersebut telah memiliki aspek aspek geowisata seperti sosial-budaya, biodiversity, dan
geodiversity. Pengembangan potensi ini dapat meningkatkan ekonomi dari warga masyarakat
disekitar objek tersebut. Hal tersebut diperkuat dengan Analisa SWOT yang telah dilakukan.
Kata kunci: Geowisata, Rawa Pening, Potensi
1
beserta segala bentukan khas geologinya tentang geowisata, pada tahun 1990
yang unik merupakan segala bentuk potensi sebagai kegiatan pariwisata yang
alam yang sudah dimiliki (Hermawan & memanfaatkan seluruh aspek geologi
Brahmanto, 2018). dengan ruang lingkup mengenai unsur
abiotik seperti bentang alam, batuan,
Pariwisata diajukan sebagai alternatif solusi
mineral, fosil, tanah, air dan proses,
pemanfaatan potensi geologi secara
termasuk didalamnya sejarah geologi.
ekonomis yang sedikit berbeda
dari pemanfaatan aset-aset geologi Geowisata (geotourism) merupakan
sebelumnya, sebagai bahan tambang pariwisata minat khusus dengan
dan industri manufaktur. Geowisata memanfaatkan seluruh potensi sumber
mencoba dihadirkan sebagai sebuah solusi daya alam, sehingga diperlukan
bagaimana memanfaatkan kekayaan peningkatan pengayaan wawasan dan
geologi beserta berbagai dinamikanya pemahaman proses fenomena fisik alam
untuk kegiatan wisata dan ekonomi (Nainggolan, 2016b).
yang berwawasan lingkungan. Paradigma
Jadi secara sederhana dapat disimpulkan
baru yang hendak dibangun adalah
bahwa geowisata merupakan bentuk
“Bagaimana pengelolaan geowisata
kegiatan pariwisata minat khusus yang
mampu mengoptimalkan potensi alam
fokus utamanya pada kenampakan geologis
menjadi bernilai tambah bagi kesejahteraan
permukaan bumi maupun yang terkandung
ekonomi masyarakat lokal, sekaligus
didalamnya dalam rangka mendorong
mampu menekan seminimal mungkin
pemahaman akan lingkungan hidup,
potensi kerusakan alam.”
alam dan budaya, lebih lanjut sebagai
Geowisata bentuk apresiasi, dan kegiatan konservasi,
serta memiliki kepedulian terhadap
Tom Hose merupakan ilmuan yang pertama
kelestarian kearifan lokal.
aktif memperkenalkan istilah geowisata
(geotourism) di Geological Society pada Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
1996 suatu makalah berjudul dalam pengembangan geowisata antara lain:
“Geotourism, or can tourists become
Geologically Based (Berbasis Geologi)
casual rock hounds: Geology on your
doorstep” (Dirgantara, 2012). Area objek geowisata merupakan bentukan
hasil proses geologi. Unsur yang menjadi
Istilah geowisata di Indonesia
daya tarik wisata berupa jenis batuan,
diperkenalkan dalam seminar Nasional
2
kandungan mineral, kondisi tanah, dan hal dapat membantu sebagai media atau sarana
lain yang berkaitan dengan geologi. untuk mempromosian suatu wilayah.
3
oleh tiga Gunung: Merbabu, Telomoyo, dan berkisar antara 25 juta m3- 65 juta m3 yang
Ungaran.Letak Danau ini strategis karena banyak digunakan untuk kebutuhan irigasi
berada di tepian jalan raya Nasional sawah, pembangkit tenaga listrik,
Semarang - Solo dan Semarang – perikanan, kebutuhan rumah tangga dan
Yogyakarta, serta berada di jalan antar wisata (Guritno, 2003).
Ambarawa – Kota Salatiga.
Menurut Thenden, dkk (1996) menyatakan
Danau ini dikelilingi empat kecamatan yaitu bahwa Wisata Alam Rawa Pening terletak
Tuntang, Bawen, Ambarawa, dan pada formasi endapan aluvial yang
Banyubiru, dan terletak 45 km sebelah berisikan lempung, pasir hingga krakal
selatan Semarang dan 9 km timur laut Serta terdapat formasi Kaligetas (Qpkg)
Salatiga, di segitiga pertumbuhan yang terdiri dari breksi vulkanik, aliran
Yogyakarta, Solo, dan Semarang. lava, tuff, batupasir tufan dan batulempung.
4
kemudian dikenal dengan igir Payung Rong yang berbatasan langsung dengan Gunung
dan membendung Kali Tuntang. Sedangkan Telomoyo. Setelah itu kita mengelilingi
bagian tengah yang tenggelam kemudian danau dengan menggunakan kapal untuk
terisi air dan dikenal sebagai Danau mengetahui bagian tengah dari danau rawa
Rawapening. Selanjutnya bendungan ini pening ini.
disempurnakan atau ditinggikan oleh
Hasil dan Pembahasan
pemerintah Belanda dengan membangun
dam pada tahun 1912 hingga 1916. Dari hasil studi literatur dan pengamatan di
Kemudian danau ini diperluas pada tahun lapangan terdapat beberapa objek di danau
1936 hingga mencapai luas 2.667 hektar. rawa pening yang dapat digunakan untuk
(BLH Jawa Tengah. 2009) mengembangkan potensi geowisata daerah
tersebut.
Balitbang Provinsi Jawa Tengah (2004)
menyatakan bahwa air dalam Danau 1. Danau Rawa Pening
Rawapening berasal dari mata air yang Danau rawa pening terbentuk dari hasil
berada di dalam danau sendiri dan dari aktivitas vulkanik yang merupakan lembah
sungai-sungai yang mengalir ke dalam dan terdapat mata air serta merupakan hilir
danau. Mata air yang berada di dalam danau sungai yang dibendung sehingga terbentuk
antara lain adalah mata air Pening, mata air danau tersebut. Danau ini memiliki
Muncul, mata air Tonjong, mata air Petit, beberapa aspek geologi yang menarik yaitu
dan mata air Parat. Adapun sungai yang terdapat mata air yang berada di tengah
mengalir ke dalam danau berasal dari danau dan sampai sekarang masih
sembilan sub- DAS Rawapening yaitu mengeluarkan air, selain itu danau ini
Sungai Galeh, Klegung, Torong, Panjang, terdapat endapan lempung hitam hasil
Kupang, Legi, Parat, Sraten, Rengas, sedimentasi dan terdapat batuan breksi
Tukmodin, Kedung Ringin, dan Ringis, vulkanik yang menandakan bahwa danau
sedangkan sebagai aliran keluarnya adalah ini merupakan hasil aktivitas vulkanik.
Sungai Tuntang.
Metode Penelitian Danau ini telah dimanfaatkan oleh warga
masyarakat sebagai mata pencaharian,
Metode yang dilakukan adalah dengan studi
banyak karamba ikan yang digunkan untuk
literatur dan melakukan kegiatan lapangan
pengembangan sektor perikanan. Warga
di daerah rawa pening untuk menunjang
sekitar juga memanfaatkan potensi wisata
data yang ada. Kita melakukan kegiatan
daerah ini dengan membuka jasa
lapangan di bagian selatan rawa pening
5
Gambar 3. Landscape Rawa Pening
6
Gambar 4. Pemandangan Bukit Gajah
dari dalam dasar kolam.
Pemandian ini disekitarnya tersusun oleh
3. Obyek Wisata Pemandian Muncul
batuan vulkanik, mata air muncul karena
Pemandian muncul berada di bagian struktur kekar, sesar, dan kontrol
selatan dari Danau Rawa Pening, objek ini geomorfologi.
digunakan untuk kolam renang dan
sumber air untuk minuman kemasan.
Adapun sumber mata air yang melimpah
jernih dan bersih yang muncul dari kolam
renang yang sekarang dibuat wisata
pemandian muncul itu, airnya asli keluar
7
Gambar 5. Pemandian Muncul
Ancaman (Threats)
Kelemahan (Weaknesses)
Perusakan
Beberapa tempat berhenti berlokasi
Kebersihan
di area perkebunan
Penanganan limbah
Beberapa tempat persinggahan
Bangunan Ilegal
yang memiliki nilai spiritual
Silasi / pendangkalan
memiliki akses terbatas
Gulma
Daerah ini belum terorganisasi
dengan baik Dari hasil analisa SWOT tersebut, kami
Peternakan liar (pembibitan ikan) menyimpulkan bahwa daerah Rawa Pening
ini memiliki potensi yang besar untuk
geowisata. Aspek-aspek geowisata juga
Peluang (Opportunities)
terpenuhi di dalam kawasan Danau Rawa
Peningkatan fasilitas di daerah Pening tersebut seperti sosial-budaya,
penambangan Rawa seperti arena keanekaragaman hayati, dan geodiversity.
Outbon, Kolam renang.
9
Kesimpulan oleh adanya gerakan endogen bumi yang
mengangkat bagian luar (up lift) dan
Pariwisata diajukan sebagai alternatif solusi
menenggelamkan bagian tengah
pemanfaatan potensi geologi secara
(subsidence).
ekonomis yang sedikit berbeda
dari pemanfaatan aset-aset geologi
Lokasi wisata yang dapat dikembangkan di
sebelumnya, sebagai bahan tambang
daerah Rawa Pening antara lain: Danau
dan industri manufaktur. Geowisata
Rawa Pening, Bukit Gajah, Pemandian
mencoba dihadirkan sebagai sebuah solusi
Muncul, dan Candi Dukuh. Pengembangan
bagaimana memanfaatkan kekayaan
potensi geowisata di daerah Danau Rawa
geologi beserta berbagai dinamikanya
Pening dapat berjalan dengan baik dan
untuk kegiatan wisata dan ekonomi
berkemabang, karena di kawasan tersebut
yang berwawasan lingkungan. Ada
telah memiliki aspek aspek geowisata
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
seperti sosial-budaya, biodiversity, dan
pengembangan geowisata antara
geodiversity. Pengembangan potensi ini
lain:Geologically Based (Berbasis
dapat meningkatkan ekonomi dari warga
Geologi), Suistainable (Berkelanjutan),
masyarakat disekitar objek tersebut. Hal
Geologically Informative (Bersifat
tersebut diperkuat dengan Analisa SWOT
Informasi Geologi), Locally Beneficial
yang telah dilakukan.
(Bermanfaat Secara Lokal), Tourist
Satisfaction (Kepuasan Pengunjung).
Daftar Pustaka
Menurut Thenden, dkk (1996) menyatakan Hermawan, Hery. 2018. Geowisata
bahwa Wisata Alam Rawa Pening terletak Sebagai Model Pemanfaatan Kekayaan
Geologi Yang Berwawasan Lingkungan
pada formasi endapan aluvial yang Anonim.2018. Candi Dukuh.
berisikan lempung, pasir hingga krakal https://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Du
kuh. Diakses 5 Desember 2018.
Serta terdapat formasi Kaligetas (Qpkg) Anonim.2018. Wisata Alam Rawa Pening,
yang terdiri dari breksi vulkanik, aliran Kabupaten Semarang.
http://neededthing.blogspot.com/2018/0
lava, tuff, batupasir tufan dan batulempung. 9/wisata-alam-rawa-pening-
Secara alami Danau Rawa Pening terbentuk kabupaten.html. Diakses 5 Desember
2018.
melalui proses letusan vulkanik yang Thaden, E. Robert, dkk.1975. Peta Geologi
mengalirkan lava basalt dan menyumbat Lembar Magelang dan Semarang, Jawa.
aliran Kali Pening di daerah Tuntang.
Danau ini terbentuk pada akhir Pleistosen
10
11