ABSTRAK
Endapan paleotsunami umumnya dikenal sebagai endapan pasir anomali yang terbawa dan tercampur ke rawa atau sedimen darat. Foraminifera ini
adalah suatu alat atau bahan uji untuk stratigrafi, paleoekologi dan palaeoenvironmental yang bagus untuk analisis statistik dan sistematis dan
rekonstruksi lingkungan, terlebih sangat baik digunakan untuk identifikasi paleotsunami. Pada daerah penelitian terdapat 22 spesies hidup, di antara 99
spesies foraminifera bentos yang terdiri atas 41 genus, 26 families, 17 superfamilies dan 5 subordo yang diperoleh dari 84 sampel yang dikumpulkan
dari pantai, stasiun lepas pantai, muara, inland dan sampel pit dari bentangan pesisir mulai dari Cuddalore sampai Nagapattinam telah diteliti. Studi ini
menunjukkan bahwa sedimen daerah penelitian mengandung fauna foraminifera yang dibawa dari inner shelf region.
Inland Region
Distribusi foraminifera relatif sangat rendah di wilayah
indland dibandingkan dengan pantai. Gambar. 5
menunjukkan distribusi total spesies foraminiferal di
wilayah indland. Spesies A.beccarii hampir terdapat
secara merata di semua sampel. Spesies yang
didistribusikan di wilayah inland menunjukkan
kesamaan dengan lingkungan pantai dan lepas pantai.
Sedimen Tsunamigenik masuk ke daerah daratan
melalui sungai dan kembali ke pantai juga melalui
sungai. Selama tsunami, sedimen dibawa dari lepas
pantai ke daratan dan sedimen yang telah mengalami Gambar.6. Distribusi spesies foraminifera (sampel muara) pada down
core.
pencucian kembali menuju ke pantai. Selanjutnya, di
Tabel 3. Distribusi foraminifera antara Cudallore ke Nagapattinam (Pantai)