Anda di halaman 1dari 3

A.

TEORI SEGITIGA KONSISTENSI


Segitiga konsistensi yaitu masalah – tujuan - kesimpulan harus konsisten.
 Masalah dalam penelitian merupakan fenomena yang penting untuk dikaji yang
memerlukan pemecahan melalui penelitian, atau keputusan atau perlu
didiskusikan.
 Tujuan penelitian adalah suatu rumusan hasil penelitian melalui proses mencari,
menemukan, mengembangkan, serta menguji suatu pengetahuan.
 Kesimpulan adalah bagian akhir suatu tulisan ilmiah sehingga diperoleh hasil
analisis dan pembahasan atau hasil uji hipotesis tentang fenomena yang
diteliti. Salah satu syarat kesimpulan ialah harus memenuhi kaidah segitiga
konsistensi sebagai upaya check dan recheck.

Segitiga konsistensi ini berfungsi sebagai sebuah acuan dan batasan dari suatu
penelitian, agar penelitian tersebut tidak terlalu luas atau terlalu sempit.

B. APLIKASI SEGITIGA KONSISTENSI

PETROGENESA LAVA GUNUNG RINJANI SEBELUM PEMBENTUKAN


KALDERA
Beta Kurniawahidayati1*, Mega F. Rosana1, Heryadi Rachmat2.
1.
Universitas Padjadjaran, Fakultas Teknik Geologi
2.
Museum Geologi Bandung
*corresponding author : betakurnia@gmail.com

MASALAH
 Bagaimana jenis batuan di Gunung Rinjani?
 Bagaimana jenis seri magma gunung rinjani dan kaitannya dengan tipe letusan dan
bentuk gunung api?
 Bagaimana kedalaman magma asal pada Gunung Rinjani?
 Bagaimana lingkungan tektonik Gunung Rinjani pada periode sebelum
pembentukan kaldera berdasarkan analisis petrologi dan geokimia?

TUJUAN
 Mengetahui jenis batuan
 Mengetahui jenis seri magma gunung rinjani dan kaitannya dengan tipe letusan dan
bentuk gunung api
 Mengetahui kedalaman magma asal
 Mengetahui lingkungan tektonik Gunung Rinjani pada periode sebelum
pembentukan kaldera berdasarkan analisis petrologi dan geokimia.

KESIMPULAN
 Jenis batuan yang menyusun dinding kaldera senaru dan sembalun Gunung Rinjani
adalah basalt, basaltik andesit, andesit, dan dasit. Jenis batuan bervariasi namun
yang paling dominan adalah andesit dengan mineral penyusun utama berupa
Plagioklas, piroksen, gelas volkanik dan mineral opak.
 Berdasarkan analisis geokimia menggunakan XRF, seri magma yang keluar pada
saat erupsi sebelum pembentukan kaldera Gunung Rinjani adalah seri Calc-
Alkaline yang terdapat pada busur kepulauan yang memiliki kandungan oksida
besi rendah dan silika tinggi. Seri magma ini bersifat andesit dengan sifat yang
kental sehingga menghasilkan letusan yang eksplosif dan membentuk gunungapi
stratovolkano.
 Magma berasal dari benua dan diperkirakan terbentuk pada kedalaman berkisar
antara ±139 m - ± 174 m pada zona benioff yang dihitung berdasarkan persentasi
SiO2 dan K2O.
 Berdasarkan analisis petrologi dan geokimia disimpulkan magma berasal dari
lingkungan tektonik busur kepulauan.

ANALISIS SEGITIGA KONSISTENSI


Konsep dari segitiga konsistensi adalah masalah, tujuan, dan kesimpulan dari
sebuah penelitian harus konsisten atau sama.
Dilihat dari penelitian yang telah dipaparkan diatas, penelitian tersebut dirasa telah
konsisten. Konsistensi tersebut dilihat dari masalah yang diangkat di penelitian tersebut.
Masalah tersebut sejalan dengan tujuan penelitian, dibuktikan dengan jumlah dan
kesamaan poin yang disebutkan. Masalah dan tujuan paper tersebut membahas tentang
jenis batuan, jenis seri magma, kedalaman magma asal, dan lingkungan tektonik pada
Gunung Rinjani. Begitupun jawabannya sudah sangat sesuai dan menjawab pertanyaan
(masalah) dan tujuan dari paper tersebut secara berurutan.
Maka penelitian tersebut dianggap konsisten karena masalah, tujuan, dan
kesimpulan sejalan.

DAFTAR PUSTAKA

BVBG. 2017. Template BVBG. Jakarta: Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Vol
14(2), p1-p2.

LIPI. 2014. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bogor: Pusbindiklat Peneliti – LIPI.

Sumber paper: Kurniawahidayati, Beta. 2015. Petrogenesa Lava Gunung Rinjani


Sebelum Pembentukan Kaldera. Proceeding Seminar Nasional Kebumian Ke-8,
280-290.

Anda mungkin juga menyukai