Anda di halaman 1dari 1

TOSEKI

Nama mineral ini relatif baru, sehingga belum banyak dikenal. Toseki atau batuan
kuarsa-serisit terbentuk pada zona ubahan filik, yakni pada suhu 220 C, dan
kondisi PH netral. Endapan toseki biasanya berasosiasi dengan batuan vulkanik
yang berkomposisi asam dan terbentuk sebagai endapan ubahan hidrithermal
batuan vulkanik jenis tufariolitik ataupun dasitik. Komposisi utama dari toseki
adalah mineral kuarsa 59-70%, serisit 15-30%, feldspar 1-3%. Berdasarkan atas
kandungan mineral utama toseki dibagi menjadi 3 tipe, yaitu tipe serisit, tipe
kaolinit, dan tipe feldspar, sedang berdasar atas kandungan Fe2O3 nya toseki
dikelompokkan menjadi 4 kelas yaitu kelas 1 dengan kandungan Fe2O3=(0,40,5%), kelas 2 dengan kandungan Fe2O3 (0,5-0,7%); kelas 3 dengan kandungan
Fe2O3=(0,7-0,9%); kelas 4 dengan kandungan TiO2 kurang dari 0.004% dan
MgO kurang dari 0,15. Sifat umum dari toseki hampir sama dengan sifat roseki
khususnya pada sifat fisiknya.
Tempat Diketemukan
Sumatra Barat : Barangan, Kab. Padang Pariaman
Bengkulu : tambang Sawah : Muaraaman (warna putih keabuan, keras)
Kalimantan Barat : Lumar, kab. Bengkoyang (hasil ubahan hydrothermal dari
batuan tufa dasitik, mutu kurang baik)
Sulawesi Selatan : Sadang Malibong, Kec. Sesean, Kab. Tator (hasil ubahan
hydrothermal dalam batuan tufa dasit)
Teknik Penambangan
Dilakukan seperti penambangan pirofilit/roseki.
Pengolahan dan Pemanfaatan
Pengolahan toseki dapat dilakukan seperti pengolahan pirofilit. Kegunaan toseki
umumnya dikaitan dengan kadar Fe2O3. Toseki terutama untuk bahan baku
keramik, refraktori, isolator. Sebagai bahan keramik toseki mudah dikerjakan dan
tidak memerlukan bahan campuran lain.

Anda mungkin juga menyukai