9.1
Tujuan
Tujuan dari pembahasan materi ini adalah :
1.
Untuk
menentukan
geometri
peledakan
Underground
Blasting
berdasarkan perhitungan.
2.
3.
4.
Untuk
menentukan
fragmentasi
bongkaran
yang
dihasilkan
dari
Underground Blasting.
9.2
untuk
menyimpan
petrolium,
makanan,
dan
bahan
mentah
9.3
harus bekerja didalam suatu ruang sangat sempit, yang mana mempengaruhi
dalam perencanaan dan kapaitas peralatan. Dalam kegelapan pada tambang
bawah tanah dan sangat sering kamu harus behadapan dengan air, utamanya
bebatuan dan selalu ada resiko untuk menghirup debu dan gas-gas beracun
yang ada diudara.
Alat-alat yang harus di temukan kekuatannya seperti energi listrik yang
banyak digunakan dengan banyak pertimbangan yang sangat penting. Seperti
dari sistim inisisasi nonlistrik sudah menjadi suatu asuransi jiwa untuk orangorang yang bekerja denagan bahan peledak.
7.2
Geometri Peledakan
Aspek geometri pada tambang bawah tanah khususnya tambang
batubara. Pada cadangan batubara yang akan ditambang dengan cara teknik
tambang bawah tanah sangat dipengaruhi oleh beberapa aspek meliputi ukuran,
bentuk, orientasi dan faktor kedalaman dari permukaan dari cadangan batubara
tersebut. Oleh karena itu terdapat beberapa pertimbangan geometri yang harus
diperhatikan.Adapun pertimbangan geometri yang harus diperhatikan adalah
sebagai berikut :
Geometri Pilar
Pada tambang bawah tanah batubara, pertimbangan tegangan insitu dan
ekstraksi batubara hanya mempunyai lebar dan tinggi yang terbatas. Selain itu,
lebar ekstraksi batubara bawah tanah ini akan berpengaruh pada penurunan
permukaan tanah (subsidence).
Sebelum operasi pemboran, penentuan letak lubang bor harus dievaluasi
dengan hati-hati agar diperoleh hasil yang optimum dari bahan peledak yang
9.4
Desain Guidelines
Dimensi yang digunakan dalam perencanaan peledakan terowongan
dapat diintruksikan secara geometris pada gambar 3.8. yang terdiri atas Floor
holes, Wall holes, Cut hole, Stoping hole dan Roof holes.
Dalam mendesain suatu peledakan (penentuan spasi dan burden), maka
bagian-bagian tersebut diatas harus diperhitungkan dengan baik yang mengacu
pada besarnya diameter Empty Hole yang berfungsi sebagai free face.
Permukaan Tunnel
Roof
Holes
Height Of
Arch
Stoping Holes
Abutment
Holes
Height
Opening
Wall
Floor
holesWidth
Gambar 9.1
Dimensi Bidang Lubang Ledak
9.5
Gambar 9.2
GrafikHubungan antara Kemajuan Terowongan dengan Diameter Empty Hole
Dd n
Dimana : D = Besarnya diameter khayal empty hole
d = Diameter empty hole
n = Jumlah lubang
Dalam usaha menghitung burden dikotak pertama, jika menggunakan
satu empty hole maka diameter yang digunakan adalah diameter empty hole itu
sendiri, tetapi jika menggunakan lebih dari satu empty hole maka yang
digunakan adalah diameter khayal.
9.6
untuk
Gambar 9.3
GrafikHubungan antara Jarak Lubang Ledak dengan Empty Hole
serta Hasil Peledakannya
Desain Square I
Jadi posisi lubang ledak di kotak pertama dapat ditunjukkan sebagai :
Dimana :
a
Dalam kasus ini beberapa empty hole hubungannya dapat ditunjukkan sebagai :
a1= 1.5 D
W1= a 2
Dimana : a = C C jarak antara pusat empty hole dan pusat lubang ledak
D = Diameter Khayal
W
ho = a
Jadi
Q = lc (H - ho)
Gambar 9.4
GrafikKonsentrasi Minimum Pengisian Handak (kg/m) dan Maksimum
Jarak C C (m) untuk Diameter Empty Hole yang Berbeda-Beda
Desain Square II
B1
W1
a2
1.5 W1
W2
1.5 W1 2
Dimana : a = C C jarak antara pusat empty hole dan pusat lubang ledak
W = Jarak antar lubang ledak
B = Burden
Konsentrasi pengisian bahan peledak yang dipakai pada kotak kedua dan
kotak berikutnya dapat dilihat dari grafik padagambar9.4.
Stemming Kotak Kedua
(ho) = 0.5 x B
Jadi
Q = lc (H - ho)
Gambar 9.5
GrafikKonsentrasi Minimum Pengisian Handak (kg/m) dan Maksimum
Jarak C C (m) untuk Jarak antara Lubang Ledak yang Berbeda-beda
= 1.5 W2
W3 = 1.5 W2 2
Jumlah pengisian bahan peledak pada kotak ketiga ini caranya sama
dengan penentuan jumlah pengisian bahan peledak pada kotak kedua.
Desain Kotak IV
B3
= W3
a4
= 1.5 W3
W4 = 1.5 W3 2
Jika jarak antara lubang ledak (W) terlalu lebar dan burden (B)
berdasarkan rumus diatas sama dengan (W) sehingga besar pada cut holes
lebih besar dari burden pada stoping, maka burden pada cut holes dan
perhitungan jumlah bahan peledak yang dipakai harus diatur sehingga sama
dengan stoping holes.
Penentuan burden dan konsentrasi bahan peledak dapat dilihat dari grafik
padagambar9.5. Berdasarkan tabel 9.1 dibawah, pengisian lubang ledak dapat
dihitung :
- hb
- Qb
- lc
- ho
- hc
- Qc
- Qtot
= 1/3 H
= lb x hb
= 0.5 x lb
= 0.5 x B
= H hb - ho
=lc x hc
= Qb + Qc
9.7
floor holes, wall holes, roof holes, stoping holes dapat dihitung.
Untuk menghitung burden (B) dan mengisi setiap bagian yang berbeda
pada tunnel dapat dilihat dari grafik padagambar9.6 yang dapat digunakan
sebagai dasaracuan.
Gambar 9.6
Grafik HubunganantaraBurden dengan Konsentrasi Pengisian Bahan Peledak
untuk Diameter Lubang Ledak dan Bahan Peledak yang Berbeda
Bila burden (B), kedalaman lubang ledak (H) dan konsentarasi bottom
charge (lb) telah diketahui, tabel dibawah ini akan memberikan geometri
pemboran dan pengisian handak disetiap bagian dari tunnel.
Part of The
Round
Burden
(m)
Floor
Wall
Roof
Stoping:
Upwards
Horizontal
Downwards
1xB
0.9 x B
0.9 x B
1xB
1xB
1xB
Tabel 9.1
Geometri Peledakan pada Stoping Holes
Charge Concentration
Heigth
Spacing
Bottom Charge
Bottom
Column
(m)
(m)
(kg/m)
(kg/m)
1.1 x B
1/3 x H
lb
1.0 x lb
1.1 x B
1/6 x H
lb
0.4 X lb
1.1 x B
1/6 x H
lb
0.3 X lb
1.1 x B
1.1 x B
1.2 x B
1/3 X H
1/3 x H
1/3 x H
lb
lb
lb
0.5 x lb
0.5 x lb
0.5 x lb
Stemming
(m)
0.2 x B
0.5 x B
0.5 x B
0.5 x B
0.5 x B
0.5 x B
9.8
= Qb + Qc
= Qb + Qc
= Qb + Qc
= Qb + Qc
pengisian
didasar
lubang
ledak
(charge
concentration bottom)
hb =Tinggi isian dasar lubang ledak (height bottom charge)
Qb =Komsumsi bahan peledak bottom charge
lc = Konsentrasi pengisian di atas isian dsar (column charge)
hc = Tinggi colom (heigth column)
Qc = Komsumsi bahan peledak pada colom
9.9
9.10
BeratHandak(kg)
Specific Charge =
VolumeBatuanyangTerbebas(m3 )
9.11
9.12
Fragmentasi
Fragmentasi (distribusi ukuran) batuan hasil peledakan merupakan salah
(1/2)3
(1/2.5)3
(1/3)3
(1/4)3
(m3)
0.85
1.0
(1/5)3
(1/6)3
9.13.2 Pembahasan
Desain Square I
a1
= 1,5 D
(h0) = a = 0,114 m
= 1,5 X 76
Q = Ic (H-h0)
= 114 mm
W1
=a
= 0,3 (3-0,114)
= 114
= 0,865 kg/m
2
= 159,6 mm = 0,1596 m
Desain Square II
B1
= W1
(h0) = a = 0,2394 m
= 0,1596 m
a2
Q = Ic (H h0)
= 1,5 X W1
= 0,3 (3 0,2394)
= 1,5 X 0,1596
= 0,828 kg/m
= 0,2394 m
W2
= 1,5 X W1 X
= 1,5 x 0,1596 x
= 0,335 m
= W2
(h0) = a = 0,502 m
= 0,335 m
a3
Q = Ic(H h0)
= 1,5 X W2
= 0,7 (3-0,502)
= 1,5 X 0,335
= 1,7486 kg/m
= 0,502 m
W3
= 1,5 X W2 X
2
2
= 1,5 x 0,335 x
= 0,703 m
Desain Square IV
B3
a4
= W3
(h0) = a = 1,054 m
= 0,703m
Q = Ic(H-h0)
= 1,5 X W3
=0,8(3-1,054)
= 1,5 X 0,703
= 1,556 kg/m
= 1,054 m
W4
= 1,5 X W3 X
= 1,5 x 0,703 x
2
2
= 1,4763 m
Bottom Charge
Ib
= 1,4 kg/m
hb
= 1/3 H = 1/3 x 3
=1m
Qb
= Ib x hb= 1,4 x 1
= 1,4
Column Charge
Ic
ho
= 0,2 x = 0,2 x 1
= 0,2 m
hc
= H hb ho = 3 1 0,2
= 1,8 m
Qc
= Ic x hc = 0,7 x 1,8
= 1,26
Bottom Charge
Ib
= 0,98 kg/m
hb
= 1/6 H = 1/6 x 3
= 0,5 m
Qb
= Ib x hb = 0,98 x 0,5
= 0,49
Column Charge
Ic
ho
hc
= H hb ho = 3 0,5 0,43
= 2,07
Qc
= Ic x hc = 0,392 x 2,07
= 0,811
Bottom Charge
Ib
= 0,98 kg/m
hb
= 1/6 H = 1/6 x 3
= 0,49 m
Qb
= Ib x hb = 0,98 x 0,5
= 0,49
Column Charge
Ic
ho
hc
= H hb ho = 3 0,5 0,43
= 2,07
Qc
= Ic x hc = 0,294 x 2,07
= 0,608
Bottom Charge
Ib
= 1,4 kg/m
hb
= 1/3 H = 1/3 x 3
=1m
Qb
= Ib x h = 1,4 x 1
= 1,4
Column Charge
Ic
ho
= 0,5 x b = 0,2 x 1
= 0,1 m
hc
= H hb ho = 3 1 0,5
= 1,5
Qc
= Ic x hc = 1,5 x 0,7
= 1,05 kg
= 2,66 kg
= BxSxH = 1 x 1.1 x 3 = 3.3 m3
SpesifSpesific Charge=
SC=
2,66 kg
3
=0,806 kg /m
3
3,3(m )
Fragmentasinya (1/5)3
Menghitung fragmentasi batuan untuk wall holes
Berat Handak total
Volume
= 1,301kg
= BxSxH = 0,86 x 0,946 x 3 = 2,440 m3
SpesifSpesific Charge=
SC=
1,301 kg
=0,53 kg/m3
3
2,440(m )
Fragmentasinya (1/2.5)3
= 1,098 kg
= BxSxH = 0,86 x 0,946 x 3 = 2,44 m3
SpesifSpesific Charge=
SC=
1,098 kg
=0,45 kg /m3
3
2,44 (m )
Fragmentasinya (1/2)3
Berapa kali peledakan yang dibuthkan
Jumlah Peledakan=
Gambar 9.7
Sketsa abutmen underground blasting soal (a)
9.14
Analisa
Dari praktikum mengenai geometri peledakan tambang bawah tanah ini
peledakan
tambang
bawah
tanah
banyak
yang
harus
Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan di simpulkan, peledakan tambang
terowongan perlu diciptakan suatu bidang bebas yang disebut dengan cut hole.
Cut hole adalah suatu lubang buka yang diciptakan pada suatu face yang tidak
mempunyai free face berupa lubang bor sedalam kemajuan yang diperoleh.
Dari tujuan-tujuan peledakan tambang bawah tanah diatas banyak hal
yang perlu diperhatikan dalam perhitungan geometri terutama untuk menentukan
dimensi-dimensi dari tiap-tiap lubang ledak yang ada pada bagian-bagian
abutmen yang ada, untuk menghasilkan peledakan yang sempurna.
Metoda peledakan yang banyak dipakai dalam tambang bawah tanah
(underground blasting) adalah metoda smooth blasting, yaitu merupakan salah
satu metoda dari contour blasting yang bertujuan untuk memperhalus batas
terluar atau keliling dari hasil peledakan.
DAFTAR PUSTAKA
Staff
Assisten.
2011.
LAMPIRAN