Anda di halaman 1dari 11

BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1 Sejarah Perusahaan


Sejarah Singkat PT. Baturona Adimulya adalah salah satu perusahaan
yang memiiki perjanjian karya pengusaha pertambangan batubara ( PKP2B )
generasi ketiga pada tahap operasi produksi sesuai dengan SK Mentri ESDM
NO.300.K/30/DJB/2009 pada tanggal 14 Mei 2009 selama 30 tahun sampai
dengan 13 Mei 2039 dan merupakan salah satu perusahaan yang bergerak
pada bidang penambangan yaitu penambangan batubara.
PT. Baturona Adimulya dilaksanakan pada areal 100.400 ha berdasarkan
surat direktorat batubara/dirjen pertambangan umum No. 595/21.02/dbr/1998
tanggal 6 april 1998 dengan KW08PB0078 di kabupaten Musi Banyuasin,
Provinsi Sumatera Selatan.
Setelah Mendapatkan persetujuan dari pemerintah yaitu direktorat
jenderal geologi dan sumber daya mineral tanggal 25 Mei 2005 , dengan nomor
surat 316.k/40.00/djg.2005, maka PT. Baturona Adimulya mengajukan
permohonan untuk memnbuat studi kelayakan penambangan batubara di Block
Keluang Utara , Block keluang selatan , Block Keluang Muara Teladan dan
Block lais Utara seluas 39,480 ha dengan KW05PB0078.
Tahap permulaan kajian kelayakan PT. Baturona Adimulya dilaksanakan
pada wilayah PKP2B seluas 39.680 ha ( KW05PB0078 ) yang hasilnya adalah
dilakukan perpanjangan tahap kajian kelayakan yang berakhir pada tanggal 4
Juli 2007 pada wilayah seluas 28.680 ha ( KW05PB0078 ) dan penciutan
seluas 10.800 ha. Berdasarkan dokumen tersebut yang merupakan kajian
kelayakan PKP2B PT. Baturona Adimulya seluas 28.680 ha ( KW05PB0078 )
meliputi 4 Block mekar jaya, Block bandar jaya , Block Bedeng Genteng
Supat dan Block Epil lais tapi karena dibatasi Perizinan luas maksimal PKP2B
25.000 ha maka luas KW05PB0078 akan diciutkan menjadi 14.299 Ha , maka
kajian kelayakan dibatasi pada block yang lebih potensial yaitu hanya
terkonsentrasi pada Block Bandar Jaya dan Block Bedeg- Supat.
5
6

PT Baturona Adimulya berafiliasi dengan Bina Surya Grup (BSG)


Corporation yang berdiri pada 27 september 1991, dengan menganut BSG
Culture Pancakrida yaitu : Kedisiplinan, Kerjasama, Sadar Biaya, Pelayanan
Bermutu dan Semangat Belajar.
Adapun misi dar PT. Baturona adimulya ini adalah mengembangkan
masyarakat disekitar tambang dengan program pengembangan masyarakat
atau CSR (Corporate Social Responsibility). Sesuai dengan kebijakan
perusahaan dalam penerimaan tenaga kerja adalam memprioritaskan tenaga
kerja lokal daerah sekitar lokasi kegiatan dengan kualifikasi yang dibutuhkan.

2.2 Lokasi dan Kesampaian Daerah


Areal Penambangan PKP2B PT. Baturona Adimulya berlokasi di
Kabupaten Musi Banyuasin, Propinsi Sumatera Selatan. Secara astronomis
terletak pada kooerdinat 203617 LS sampai 30100 LS dan 10305000 BT
sampai 10401300 BT. Untuk bisa sampai ke lokasi penelitian, jika perjalanan
dimulai dari Kota Palembang ke kota sekayu selama 3 jam dengan kendaraan
darat sejauh 150 Km. Dari sekayu ke Block bandar jaya ( Kec. Keluang ) dan
Block Bedeng Genteng-supat (Kec. Babat supat ) sekitar 5 - 60 menit melalui
jalur darat. Adapun peta lokasi kesampaian daerah dapat dilihat pada :
( Gambar 2.1).
7

Sumber : PT . Baturona Adimulya


Gambar 2.1
Peta Lokasi dan Kesampaian Daerah

2.3 Keadaan Morfologi


Secara umum daerah Tambang PKP2B PT. Baturona Adimulya
mempunyai morfologi bergelombang landai yang dikelompokan menjadi dua
kelompok , yaitu : pada bagian utara dan timur daerah penyelidikan ini berupa
daratan rendah bergelombang dengan ketinggian antara 30-50 Mdpl .
Sedangkan bagian selatan terutamadi sepanjang aliran sungai musi dan
Batanghari Leko berupa daratan rendah yang rata dengan ketinggian 10-20
Mdpl.

2.4 Iklim dan Curah Hujan


Keadaan iklim di wilayah penambangan Tambang PKP2B PT. Baturona
Adimulya seluruh aktifitas pekerjaan merupakan metoda tambang terbuka yang
mana berhubungan langsung dengan udara bebas, maka dari itu perhitungan
atau penentuan perubahan iklim dan curah hujan sangat penting diperhitungkan
dalam jangka waktu tertentu.
8

Tabel 2.1
Data Curah hujan
CURA
CURA
H
H
TANGGAL HUJA TANGGAL
HUJAN
N
(MM)
(MM)
1-Oct-16 sampai 2-Oct- 17-Oct-16 sampai 18-
16 Oct-16
2-Oct-16 sampai 3-Oct- 18-Oct-16 sampai 19-
2,25 6
16 Oct-16
3-Oct-16 sampai 4-Oct- 19-Oct-16 sampai 20-
28,5
16 Oct-16
4-Oct-16 sampai 5-Oct- 20-Oct-16 sampai 21-
26
16 Oct-16
5-Oct-16 sampai 6-Oct- 21-Oct-16 sampai 22-
8 21
16 Oct-16
6-Oct-16 sampai 7-Oct- 22-Oct-16 sampai 23-
10
16 Oct-16
7-Oct-16 sampai 8-Oct- 23-Oct-16 sampai 24-
18 14
16 Oct-16
8-Oct-16 sampai 9-Oct- 24-Oct-16 sampai 25-
16 Oct-16
9-Oct-16 sampai 10-Oct- 25-Oct-16 sampai 26-
16 Oct-16
10-Oct-16 sampai 11- 26-Oct-16 sampai 27-
11
Oct-16 Oct-16
11-Oct-16 sampai 12- 27-Oct-16 sampai 28-
2
Oct-16 Oct-16
12-Oct-16 sampai 13- 28-Oct-16 sampai 29-
41
Oct-16 Oct-16
13-Oct-16 sampai 14- 29-Oct-16 sampai 30-
6
Oct-16 Oct-16
14-Oct-16 sampai 15- 30-Oct-16 sampai 1-
Oct-16 Nov-16
15-Oct-16 sampai 16- 1-Oct-16 sampai 2-Oct-
21
Oct-16 16
16-Oct-16 sampai 17-
Oct-16

214,7
TOTAL
5
RATA- RATA 15,34
MAXIMUM 41,00
Sumber : PT . Baturona Adimulya
9

2.5 Keadaan Geologi


2.5.1 Geologi Regional
Daerah penambangan PKP2B PT. Baturona Adimulya Unit
Penambangan termasuk dalam Zona Fisiografis Cekungan Sumatera Selatan.
Cekungan Sumatera Selatan bagian dari Sumatera Timur, yang dipisahkan dari
Cekungan Sumatera Tengah oleh Tinggian Asahan atau Pegunungan Tiga
Puluh di Baratlaut, membentang ke Selatan dengan di batasi oleh Pegunungan
Bukit Barisan dan Daratan Pra-Tersier di sebelah Timurlaut. Sedimentasi di
Cekungan Sumatera Selatan berlangsung terus menerus selama Zaman
Tersier dengan penurunan dasar cekungan(Gambar 2.2).

Sumber : Sumber : PT . Baturona Adimulya


10

Gambar 2.2
Peta Geologi Regional Daerah Tanjung Enim

2.5.2 Geologi Lokal


Daerah Tambang PKP2B PT. Baturona Adimulya termasuk dalam
Cekungan Sumatera Selatan dan dapat dipisahkan menjadi tiga formasi, yaitu
Formasi Air Benakat, Formasi Muara Enim dan Formasi Kasai.
1. Formasi Air Benakat
Formasi Air Benakat berumur Miosen Tengah, formasi ini tersusun oleh
batulempung pasiran, batupasir glaukolitan. Diendapkan pada lingkungan
laut neritik dan berangsur menjadi laut dangkal, dengan ketebalan antara
100 - 800 meter
2. Formasi Muara Enim
Formasi Muara Enim diendapkan selaras diatas Formasi Air Benakat,
formasi ini berumur Miosen Atas yang tersusun oleh batupasir lempungan,
batulempung pasiran dan batubara serta merupakan indikasi yang
mengandung batubara. Formasi ini merupakan hasil pengendapan
lingkungan laut neritik sampai rawa. Di daerah Air Laya formasi Muara Enim
tertindih oleh endapan sungai yang tidak selaras. Ketebalan formasi ini
berkisar antara 150 750 meter.
3. Formasi Kasai
Formasi Kasai diendapkan selaras di atas Formasi Muara Enim. Formasi ini
tersusun oleh batupasir tufaan, batulempung dan sisipan batubara tipis.
Lingkungan pengendapan formasi ini adalah daratan sampai transisi.
Formasi Muara Enim merupakan endapan rawa sebagai fase akhir regresi
yang menghasilkan endapan batubara yang penting, seperti yang terdapat
pada Bukit Asam.
2.5.3 Stratigrafi
Secara stratigrafi (Gambar 2.3), litologi yang dijumpai di daerah PKP2B
PT. Baturona Adimulya termasuk dalam Formasi Muara Enim, terdiri dari
(diurutkan dari bawah ke atas) :
11

Sumber : Sumber : PT . Baturona Adimulya


Gambar 2.3
Kolom Stratigrafi Daerah Eksplorasi Batubara
12

2.6 Kegiatan Penambangan


Secara garis besar, tahapan pada kegiatan penambangan pada tambang
terbuka PT . Baturona Adimulya terdiri atas beberapa bagian yaitu :
2.5.1 Pembersihan area
Pada penambangan terbuka PT . Baturona Adimulya, kegiatan clearing
area dilakukan dengan menngunakan alat mekanis seperti Motor Grader Liugog
LG418 yang berfungsi sebagai alat untuk mengkondisikan jalan disekitaran
tambang sehingga dapat mengoptimalkan kinerja alat angkut lainnya.
2.5.2 Pengupasan Overbuden
Kegiatan pengupasan Overbuden PT . Baturona Adimulya dilakukan
dengan alat Hidraulic Excavator Dossan Solar 500 LCV ( OB ) lalu Overbuden
tersebut diangkut dengan menggunakan Dump Truck ke area penghamparan
(embudgement area).

Foto 2.1
Pengupasan Overbuden

2.5.3 Penambangan Batubara


Aktifitas dasar penambangan pada PT . Baturona Adimulya secara
umum meliputi pembongkaran, pemuatan (loading) , pengangkutan (hauling
and transportation) ,dan penumpahan (dumping).
2.5.4 Pembongkaran atau Pemeraian
13

Pembongkaran atau pemeraian adalah pekerjaan yang dilakukan untuk


membebaskan bahan galian dari endapan induknya. Untuk melakukan
pembongkaran diperlukan alat-alat yang sesuai dan tepat untuk daerah yang
akan dikerjakan. Pemilihan alat-alat tersebut tergantung pada faktor teknis dan
ekonomis. Faktor teknis misalnya sifat fisik dan letak deposit, kemudian faktor
ekonomis misalnya harga alat dan biaya perawatan alat.

Foto 2.2
Pembongkaran atau Pemeraian

2.5.5 Pemuatan
Setelah pembongkaran dilakukan, pekerjaan selanjutnya adalah
pemuatan. Alat-alat muat yang dipakai pada pekerjaan ini bermacam-macam
baik bentuk maupun cara kerjanya. Beberapa alat muat dapat berfungsi
sebagai alat gali dan sekaligus sebagai alat muat . Hal ini disebabkan oleh alat
tersebut memang dirancang untuk mempunyai fungsi lebih dari satu jenis
pekerjaan.

Foto 2.3
Kegiatan Pemuatan
2.5.6 Pengangkutan
14

Beberapa macam alat angkut yang sering digunakan pada tambang


terbuka adalah dump truck, lori dan lokomotif, belt conveyor, cable way
transportation, power scraper, pipa dan pompa, tongkang dan kapal tunda,
kapal curah (ore ship) dan lain-lain.
Kegiatan pengangkutan batubara hasil penambangan (Run of Mine) pada
aktivitas penambangan terbuka PT . Baturona Adimulya menggunakan alat
angkut Dump Truck Dump truck Izuzu Giga Fvz dengan kapasitas 29 ton
menuju pelabuhan sedangkan CAT ADT 400 E 17.3 m3 digunakan untuk
pengangkutan dari front penambangan menuju Stockpile. Untuk pengangkutan
Overbuden digunakan 2 tipe yakni Dump truck Izuzu Foton Fvz ( OB ) dan
Dump truck Izuzu Giga Fvz (OB).

Foto 2.4
Kegiatan Pengangkutan OB

2.5.7 StockPile
Stockpile merupakan tempat penimbunan sementara batubara hasil
penambangan (run of mine) pada PT . Baturona Adimulya terdapat dua buah
stockpile yang mana stockpile yang pertama penumpukan batubara yang dari
front pertambangan dengan menggukan alat angkut CAT ADT 400 E yang
mana stockpile ini berfungsi apabila kegiatan penambangan tidak dapat
dilakukan secara langsung maka batubara ini dapat dijadikan sebagai
pengganti pengoperasian secara tidak langsung. Stockpile yang kedua yakni
berada di pelabuhan yang diangkut dengan menggunakan Dump truck Izuzu
Giga Fvz yang kemudian disiapkan untuk dimuat ke kapal tongkang.
15

Foto 2.5
Kegiatan Dumping Batubara pada Stockpile pengganti dan dipelabuhan

Anda mungkin juga menyukai