Anda di halaman 1dari 8

BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1 Sejarah Perusahaan


2.2 Lokasi dan Kesampaian Daerah
Lokasi Rencana IUP Operasi Produksi tambang batu andesit PT.Bukit Kalisari
Artha Makmur pada Desa Kalisari, Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten
Situbondo, Provinsi Jawa Timur.
Lokasi Rencana IUP Operasi Produksi tambang batu andesit PT.Bukit Kalisari
Artha Makmur di Desa Kalisari, Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo,
Provinsi Jawa Timur ini berada pada lahan ladang/tegalan seluas ± 348.900 m²
atau 34,89 Ha (luas proyeksi peta). Lokasi Rencana IUP Operasi Produksi ini
adalah tanah yasan. Bentuk wilayah tambang dan titik koordinat dari Lokasi
Rencana IUP Operasi Produksi PT.Bukit Kalisari Artha Makmur dapat dilihat
pada gambar berikut.
Lokasi Rencana IUP Operasi Produksi tambang batu andesit PT.Bukit Kalisari
Artha Makmur secara administratif terletak di wilayah Desa Kalisari, Kecamatan
Banyuglugur, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur dengan batas-batas
geografis sebagai berikut :
Sebelah Utara :Ladang / tegalan Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur,
Kabupaten Situbondo;
Sebelah Timur :Ladang / tegalan Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur,
Kabupaten Situbondo;
Sebelah Selatan :Ladang/ tegalan Desa Telempong, Kecamatan
Banyuglugur, Kabupaten Situbondo;
Sebelah Barat :Ladang / tegalan dan permukiman Desa Telempong,
Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo.
Untuk menuju lokasi dapat ditempuh dengan jalur darat menggunakan motor atau
mobil. Rute/jalur menuju lokasi sebagai berikut :
1. Dari Surabaya gunakan Jalur Pantura/Jl. Tol Surabaya-Gempol di Asemrowo
di Jl. Tembaan, Jl. Raya Dupak, dan Jl. Tol Surabaya – Gresik. ± 3,7 km.
2. Tetap di Jalur Pantura/Jl. Tol Surabaya – Embong bunder. ± 35,01 km.
3. Embong bunder – Jl. Gondanglegi, pasuruan. ± 1,21 km.
4. Jl. Gondanglegi, pasuruan – Jl. Pattimura. ± 2,1 km.
5. Jl. Pattimura – alun-alun bangil. ± 4,88 km.
6. Alun-alun bangil – Jl. Pb Sudirman, Probolinggo. ± 45,81 km.
7. Jl. Pb Sudirman, Probolinggo – Jl. Paiton. ± 37,14 km.
8. Jl. Paiton – Jl. Raya Surabaya-Situbondo (Kec. Banyuglugur) ± 10,06 km.
Kemudian masuk makan china naik motor menuju lokasi tambang.

Gambar 2.1 Peta Kesampaian Daerah


Gambar 2.2 Kondisi Akses Jalan Menuju Lokasi Rencana IUP Operasi Produksi
PT. Bukit Kalisari Artha Makmur

2.3 IUP

Rencana IUP Operasi Produksi tambang batu andesit PT. Bukit Kalisari Artha
Makmur di Desa Kalisari, Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo,
Provinsi Jawa Timur ini berada pada lahan ladang/tegalan seluas ± 348.900 m²
atau 34,89 Ha (luas proyeksi peta). Lokasi Rencana IUP Operasi Produksi ini
adalah tanah yasan. Bentuk wilayah tambang dan titik koordinat dari Lokasi
Rencana IUP Operasi Produksi PT. Bukit Kalisari Artha Makmur dapat dilihat
pada gambar berikut.
Gambar 2.2 Peta Batas Rencana Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP
OP)
Tabel 2. 1 Koordinat Titik Wilayah Rencana IUP Operasi Produksi PT. Bukit
Kalisari Artha Makmur
2.4 Iklim dan Curah Hujan

Daerah penambangan PT. Bukit Kalisari Artha Makmur memiliki iklim yang
sama seperti iklim Indonesia pada umumnya yaitu iklim tropis dengan dua musim
yaitu musim penghujan dan musim kemarau.

Curah Hujan Maksimum 10 Tahun Terakhir

200 201 2011 201 201 2014 201 201 201 201
9 0 2 3 5 6 7 8
Jan 70 11 105,9 79 11,0 93,50 134 166 141 155
0 5
Feb 11 6 84,10 65 56,5 138,5 77 233 112 143
0 0
Mar 2 4 41 48,6 81 13 137 91 71 94
0
Apr 0 5 74,80 62,1 48 66,50 127 74 139 42
0
Mei 2 5 23,30 10,5 53 0 19 109 81 17
0
Jun 0 4 30,10 27,2 35,5 0 0 85 94 29
0 0
Jul 0 5 0 0 27 0 0 46 28 14
Ags 0 4 0 0 0 0 0 0 3 0
Spt 0 6 14 0 0 0 0 29 33 5
Okt 0 79 0 0 0 0 0 106 70 10
Nov 0 42 24 11,2 88 23 6 94 127 51
0
Des 3 61,6 64,80 55,2 91 21 64 355 94 125
0 0
Rat 29,9 40,9 44,66
a- 0 2
Rat
a
SD

Tabel 2.2 Data Curah Hujan

2.5 Kondisi Geologi Daerah Penelitian


Batuan/litologi di daerah pertambangan termasuk dalam kelompok batuan beku
intermediet, berwarna abu-abu hingga hitam, struktur masif, granularitas fanerik
halus-afanitik, derajat kristalisasi hipokristalin, hubungan antar kristal
equigranular, komposisi mineral terdiri dari piroksen, hornblende, kuarsa,
merupakan produk vulkanik terbentuk pada lingkungan darat. Pada seluruh daerah
tambang masuk dalam satuan batu andesit. Ketebalan satuan batuan andesit ini
diperkirakan ± 49 meter. Berdasarkan hasil pengujian penentuan jenis mineral
batuan yang ada pada daerah pertambangan dari Dinas Energi Sumberdaya
Mineral Unit Pelaksana Teknis laboratorium Uji Kualitas Air dan Mineral,
komposisi kimia batuan yang ada yaitu Silika (SiO 2) 43,39%, Aluminium oksida
(Al2O3) 10,48%, Besi Oksida (Fe2 O3) 19,57, Kalsium Oksida (Cao) 4,60%,
magnesium Oksida (MgO) 21,95%. Dapat digunakan untuk cobek, batu nisan,
agregat beton, konstruksi, terutama infrastruktur seperti sarana jalan raya,
jembatan, gedung-gedung, irigasi, bendungan dan perumahan, landasan terbang,
pelabuhan dan lain-lain. Batu andesit yang ada pada daerah pertambangan berupa
singkapan di permukaan, berstruktur masif.
Gambar 2.2 Batu andesit pada daerah tambang Desa Kalisari, Kecamatan
Banyuglugur, Kabupaten Situbondo
2.6 Topografi dan Morfologi
2.6.1 Topografi Awal
Topografi daerah penelitian merupakan merupakan perbukitan, elevasi terendah
pada level ± 99 mdpl dan elevasi tertinggi pada level ± 354 mdpl, kemiringan
bervariasi (15° hingga 80°, kelerengan lebih dari 40%), terdiri dari batuan
(dominan).
Lokasi rencana tambang berada pada ketinggian ± 354 mdpl kemiringan lereng
bervariasi mulai dari 15° hingga 80°. Elevasi terendah pada level ± 99 mdpl,
elevasi tertinggi pada level ± 354 mdpl dan titik eksplorasi tertinggi juga pada
elevasi ± 354 mdpl.

2.6.2 Topografi Akhir


Bentuk akhir wilayah eksplorasi berupa galian tebing berjenjang dengan
ketinggian masing-masing jenjang 7 meter dan lebar lantai jenjang minimal 10,5
meter. Bagian timur, barat dan selatan tambang didesain dengan bentuk
berjenjang dengan sudut lereng 60°, dasar tambang (lantai tambang) didesain
miring sekitar 1% - 2%, yaitu mengikuti bentuk dan arah kemiringan lereng dan
mengikuti pola penyaluran / aliran permukaan di daerah penelitian.
Elevasi terendah pada level ± 99 mdpl (lantai tambang), yaitu pada bagian utara
wilayah eksplorasi dan titik tertinggi tetap pada elevasi ± 354 mdpl (sisi selatan).
Rencana (desain) tambang menggunakan sistem teras (jenjang) dengan elevasi
lantai teras yang bertingkat-tingkat dengan beda elevasi masing-masing
trap/jenjang yaitu 7 meter.
2.7 Vegetasi Daerah Penelitian
Tambang PT.BKAM mempunyai beragam vegetasi berupa flora dan fauna
yang tersebar di dalam tambang ataupun di luar tambang.
Untuk habitat flora yang tersebar berupa vegetasi rerumputan liar dan vegetasi
budidaya pepohonan seperti berupa jati, pohong beringin. yang
tersebar dari wilayah tambang hingga ke pemukiman sekitar wilayah
pertambangan.
Sedangkan untuk habitat fauna yang tersebar di wilayah tambang PT.BKAM
Terdapat hewan lutung berwarna hitam, spesies serangga, burung dan hewan-
hewan ternak seperti ayam, bebek, sapi dan domba.

(Sumber: Dokumentasi Penelitian, 2019)

Gambar 2.3
Vegetasi Daerah Penelitian

2.8 Kegiatan Penambangan

Untuk tipe tambang terbuka maka pembukaan lahan didahului oleh proses land
clearing dan stripping, yaitu pembersihan permukaan dari tumbuh-tumbuhan,
tanaman, fasilitas umum (kalau ada) atau bangunan. Soil/tanah harus dipindahkan
pada tempat khusus yang sudah disediakan, dengan maksud supaya dapat
dikembalikan kembali sebagai penutup lahan pada pasca tambang.
Tanah penutup pada pada lokasi penambangan PT.Bukit Kalisari Artha Makmur
ini relatif tipis. Hasil dari pengupasan tersebut akan dialokasikan pada daerah
yang sudah disiapkan dan dimanfaatkan kembali untuk kegiatan reklamasi.

Anda mungkin juga menyukai