Anda di halaman 1dari 39

Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT.

Bahtera Berkah Abadi Grup -


Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................................ …. -
Kata Pengantar .............................................................................................................. i
Daftar Isi… ...................................................................................................................ii
Daftar Tabel ................................................................................................................. iii
Daftar Gambar ............................................................................................................. iv
Daftar Foto… ............................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan .......................................................................................... 2
1.3 Lokasi dan Kesampaian Daerah ....................................................................... 2
1.4 Waktu Pelaksanaan ........................................................................................... 6
1.5 Alat dan Bahan ................................................................................................. 6
1.6 Metode Kegiatan Suvei .................................................................................... 7

BAB II KONDISI GEOLOGI DAERAH PENELITIAN


2.1 Kondisi Geologi Regional Kota Palu ............................................................... 8
2.2 Kondisi Geologi Daerah Watusampu .............................................................12
2.2.1 Satuan Geomorfologi Daerah Watusampu......................................................12
2.2.2 Stratigrafi Daerah Watusampu ....................................................................... 18
2.2.3 Struktur Geologi Daerah Watusampu ............................................................. 20

BAB III HASIL PENELITIAN GEOLOGI EKSPLORASI DAN CADANGAN


BAHAN GALIAN BATUAN
3.1 Sebaran Potensi Bahan Galian Sirtukil (Batuan Andesit) .............................. 21
3.2 Cadangan Bahan Galian .................................................................................. 23
3.3 Kualitas Bahan Galian .................................................................................... 27

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 28
4.2 Saran ............................................................................................................... 28
Daftar Pustaka
Lampiran :
- Peta Geologi Wilayah IUP PT. BBAG
- Peta Kontur IUP Eksplorasi PT. BBAG
- Peta Sebaran Bahan Galian Batuan dan Cadangan Blok Watusampu
- Hasil Uji Laboratorium Kualitas Fisik Batuan/ Agregat

Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Relief menurut van Zuidam (1985) ........................................ 13

Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Tunjuk Lokasi Penelitian Pemetaan Geologi Eksplorasi


IUP Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup di Kelurahan
Watusampu Kec. Ulujadi Kota Palu… ....................................... 4

Gambar 2.1 Peta Geologi Tinjau Lembar Palu, Rab Sukamto, 1991................ 11

Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
DAFTAR FOTO

Foto 1.1 Kondisi wilayah menuju ke lokasi penelitian IUP Eksplorasi PT. BBAG
di Kelurahan Watusampu dapat ditempuh dengan kendaraan
roda dua .......................................................................................................... 5

Foto 1.2 Kondisi wilayah penelitian IUP Eksplorasi PT. BBAG di Kelurahan
Watusampu yang hanya dapat ditempuh dengan
berjalan kaki ................................................................................................... 5

Foto 1.3 Kondisi wilayah penelitian IUP Eksplorasi di PT. BBAG di Kelurahan
Watusampu yang hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki dan terletak
di perbukitan terjal… ...................................................................................... 6

Foto 2.1 Kenampakan satuan morfologi pegunungan terjal dengan ketinggian


(500 – 1.200) m dpl, sebelah Barat Watusampu. Kemiringan
lereng >45%. Dimanfaatkan sebagai daerah perkebunan dan ladang ...........15

Foto 2.2 Kenampakan satuan morfologi perbukitan bergelombang dengan


Ketinggian (50 – 500) m dpl, Kelurahan Watusampu Barat,
dengan Kemiringan lereng <15%. Dimanfaatkan sebagai daerah
perkebunan dan ladang .................................................................................17

Foto 2.3 Singkapan intrusi andesit di tebing bukit, sebelah Barat Watusampu,
yang mengintrusi satuan metamorf, berumur Miosen Tengah,
menempati satuan morfologi pegunungan dan perbukitan .......................... 18

Foto 2.4 Singkapan konglomerat (Qal) yang menempati satuan morfologi


perbukitan bergelombang Watusampu, berselingan dengan
batulempung dan batupasir… ....................................................................... 19

Foto 3.1 Batuan Andesit di sebelah Barat wilayah IUP Eksplorasi PT. BBAG ......... 21

Foto 3.2 Batuan Andesit di Stasion 04 lokasi IUP PT.BBAG Watusampu .............. 22

Foto 3.3 Batuan Andesit termetamorfiskan di Stasion 06 lokasi IUP Eksplorasi


PT. BBAG Watusampu bagian Barat… ....................................................... 22

Foto 3.4 Batuan Konglomerat (Qal) di lokasi IUP PT. BBAG .................................. 23

Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pulau Sulawesi terbentuk pada sepanjang zona tumbukan Neogen antara
Lempeng Benua Eurasia dan mikrokontinen dari Lempeng Australia-Hindia.
Daerah penyelidikan merupakan bagian leher Sulawesi, terletak di bagian Timur
Kraton Sunda yang merupakan inti dari pada lempeng Eurasia bagian Tenggara
yang mengalami pengangkatan kuat.
Di daerah penelitian terdapat batuan terobosan berupa batuan intrusi
bersifat intermediate yaitu andesit. Penerobosan batuan tersebut memberikan
efek terhadap batuan yang ada disampingnya (country rock) yang
mengindikasikan terdapatnya mineralisasi logam seperti mineral besi dan
kemungkinan terdapat mineral yang lain seperti pirit, tembaga dan emas. Jika
benar keterdapatan mineral tersebut merupakan sumber daya mineral logam yang
potesial untuk ditindaklanjuti dan dimanfaatkan jika memungkinkan secara
ekonomis. Selain itu batuan andesit juga dapat menjadi material bahan bangunan,
batu pondasi dan material alas badan jalanraya. Pemanfaatan bahan galian ini
tentu saja akan sangat membantu dan memudahkan pemerintah daerah setempat
dalam rangka pengembangan wilayah guna menggali pendapatan asli daerah di
bidang pertambangan.
Daerah penyelidikan khususnya wilayah IUP PT. Bahtera Berkah
Abadi Grup yang berlokasi di Watusampu memiliki morfologi perbukitan dan
pegunungan dengan ketinggian >300 m diatas permukaan laut. Dengan sebaran
batuan intrusi andesit dan batuan sedimen konglomerat yang dominan, daerah ini
sangat berpotensi untuk menjadi lokasi pertambangan bahan galian batuan. Sejak
tahun 1990-an wilayah ini sudah menjadi kawasan pertambangan galian batuan
atau bahan galian C (sirtukil), yang materialnya diolah dan ditambang menjadi

Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
material split dengan berbagai ukuran kemudian dikirim ke wilayah Pulau
Kalimantan dan sekitarnya hingga ke Pulau Irian Jaya.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari kegiatan pemetaan geologi eksplorasi dan studi
kelayakan tambang ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi geologi dan
potensi tambang yang dimiliki daerah penelitian guna persyaratan dalam
perencanaan kegiatan pertambangan bahan galian batuan milik PT. Bahtera
Berkah Abadi Grup. Selain itu tujuannya adalah melokalisir keterdapatan potensi
titik keterdapatan bahan galian batuan yang terdapat di daerah penelitian dalam
rangka melakukan rencana kegiatan tahap selanjutnya.

1.3 Lokasi dan Kesampaian Daerah

Lokasi penyelidikan/penelitian geologi eksplorasi ini berada di


Kelurahan Watusampu, Kecamatan Ulujadi Kota Palu. Berjarak sekitar 9 km
sebelah Baratlaut Kota Palu yang melewati jalan Poros Palu – Donggala.

Adapun lokasi IUP Eksplorasi ini memiliki dengan batas – batas :


 Sebelah Utara Berbatasan dengan : Loli Tasiburi Kabupaten
Donggala
 Sebelah Timur Berbatasan dengan : Kelurahan Watusampu dan
Teluk Palu
 Sebelah Selatan Berbatasan dengan : Kelurahan Buluri Kecamatan
Ulujadi
 Sebelah Barat Berbatasan dengan : Kabupaten Donggala

Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
Dan secara geografis lokasi rencana pertambangan bahan galian batuan
PT. Bahtera Berkah Abadi Grup seluas 9,5 Ha terletak pada titik koordinat,
sebagai berikut :
1. 119o 47’ 46.41” BT dan 0o 49’ 59.30”
2. 119o 47’ 52.16” BT dan 0o 49’ 59.30”
3. 119o 47’ 52.16” BT dan 0o 49’ 57.11”
4. 119o 47’ 54.00” BT dan 0o 49’ 57.11”
5. 119o 47’ 54.00” BT dan 0o 49’ 54.91”
6. 119o 47’ 58.33” BT dan 0o 49’ 54.91”
7. 119o 47’ 58.33” BT dan 0o 49’ 53.43”
8. 119o 47’ 59.02” BT dan 0o 49’ 53.43”
9. 119o 47’ 59.02” BT dan 0o 49’ 52.70”
10. 119o 47’ 58.60” BT dan 0o 49’ 52.70”
11. 119o 47’ 58.60” BT dan 0o 49’ 52.23”
12. 119o 47’ 58.21” BT dan 0o 49’ 52.23”
13. 119o 47’ 58.21” BT dan 0o 49’ 51.52”
14. 119o 48’ 01.13” BT dan 0o 49’ 51.52”
15. 119o 48’ 01.13” BT dan 0o 50’ 0.7”
16. 119o 48’ 0.04” BT dan 0o 50’ 0.7”
17. 119o 48’ 0.04” BT dan 0o 50’ 1.46”
18. 119o 47’ 58.84” BT dan 0o 50’ 1.46”
19. 119o 47’ 58.84” BT dan 0o 50’ 2.11”
20. 119o 47’ 57.51” BT dan 0o 50’ 2.11”
21. 119o 47’ 57.51” BT dan 0o 50’ 2.63”
22. 119o 47’ 56.93” BT dan 0o 50’ 2.63”
23. 119o 47’ 56.93” BT dan 0o 50’ 3.53”
24. 119o 47’ 56.31” BT dan 0o 50’ 3.53”
25. 119o 47’ 56.31” BT dan 0o 50’ 3.96”
26. 119o 47’ 47.91” BT dan 0o 50’ 3.96”
27. 119o 47’ 47.91” BT dan 0o 50’ 2.28”
28. 119o 47’ 46.41” BT dan 0o 50’ 2.28”

Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
Gambar 1.1 Peta Tunjuk Lokasi Penelitian Pemetaan Geologi Eksplorasi
IUP Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup di Kel. Watusampu
Kec. Ulujadi Kota Palu

Sedangkan kesampaian daerah penelitian ini dapat dicapai sebagai berikut :


1. Dari Jakarta menuju ke Kota Palu ibukota Propinsi Sulawesi Tengah dapat
ditempuh dengan menggunakan pesawat udara dengan waktu tempuh
sekitar 2 jam 10 menit.
2. Untuk mencapai wilayah Kelurahan Watusampu dapat ditempuh dengan
menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua, dengan kondisi jalan
beraspal baik hingga ke wilayah Kelurahan Watusampu. Dengan waktu
tempuh sekitar 30 menit dari Kota Palu.
3. Untuk mencapai lokasi IUP Ekplorasi PT. BBAG ini hanya dapat
ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 30-45 menit dengan kondisi jalan
pengerasan dan jalan setapak.

Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
Foto 1.1 Kondisi wilayah menuju ke lokasi penelitian IUP Eksplorasi
PT. BBAG di Kelurahan Watusampu dapat ditempuh
dengan kendaraan roda dua.

Foto 1.2 Kondisi wilayah penelitian IUP Eksplorasi PT. BBAG di


Kelurahan Watusampu yang hanya dapat ditempuh dengan
berjalan kaki.

Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
Foto 1.3 Kondisi wilayah penelitian IUP Eksplorasi PT. BBAG di
Kelurahan Watusampu yang hanya dapat ditempuh dengan
berjalan kaki dan terletak di perbukitan terjal.

1.4 Waktu Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan kegiatan pemetaan ini selama 1 bulan yaitu dari Bulan
Oktober – November 2016.

1.5 Alat dan Bahan


Untuk mendukung pelaksanaan survey di lapangan, digunakan alat dan
bahan pendukung antara lain ;
Global positioning system (GPS) Garmyn Oregon 650 1 Buah
Global positioning system (GPS) Garmin SCX76 1 Buah
Kompas type Brunton 1 Buah
Palu Geologi (Westhing) 1 Buah
Kamera digital 1 Buah

Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
Lup Mikroskopis 50 X 2 Buah
Burner ( Alat Pembakar) 1 Buah
Alat Dulang (Panning) 1 Buah
Kantong Sampel
Alat tulis menulis
Peta regional skala 1 : 250.000

1.6 Metode Kegiatan Survei

Metode survei yang dilakukan merupakan prosedur standar dalam kegiatan


eksplorasi dengan tahapan sebagai berikut:
1. Tahap persiapan lapangan : mengumpulkan data-data dari berbagai
literatur, baik berupa peta topographi dan peta geologi, yang selanjutnya
dikompilasi agar dapat memberikan gambaran awal dan titik-titik yang
dinilai potensi baik dari segi struktur geologi maupun formasi batuannya.
2. Tahap pekerjaan lapangan; survey dan pengumpulan data-data lapangan
dengan melakukan pengamatan, mengukur, mencatat singkapan batuan dan
struktur geologi .
3. Tahap pengambilan conto batuan
4. Tahap analisa conto berdasarkan hasil laboratorium
5. Tahap penyusunan laporan.

Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
BAB II
KONDISI GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

2.1 Kondisi Geologi Regional Kota Palu

Kondisi Geologi daerah penelitian Kota Palu termasuk dalam Geologi


Regional Lembar palu (Rab Sukanto, 1973) dan seperti yang tertuang dalam peta
Geologi Tinjau Lembar Palu,Sulawesi, dengan skala 1: 250.000.
Geomorfologi Regional secara fisiografi daerah palu terdiri dari pematang
timur dan pematang barat, kedua-duanya berarah Utara-Selatan dan terpisahkan
oleh Lemba Palu (Fossa Sarassina). Pematang Barat di dekat Palu hingga lebih
dari 200 meter tingginya, tetapi di Donggala menurun hingga muka air laut.
Pematang Timur dengan tinggi puncak dari 400 meter hingga 1900 meter, dan
menghubungkan pegunungan Sulawesi Tengah dengan Lengan Utara.
Stratigrafi Regional, batuan tertua di daerah yang di petakan adalah
metamorf dan tersingkap hanya pada pematang timur yang merupakan intinya.
Kompleks itu terdiri dari SekisAmpibolit, Sekis, Geneis, dan, Pulam. Sekis
terdapat banyak di Sisi Barat. Sedangkan Geneis dan Pulam tedapat banyak di
Sisi Timur. Tubuh-tubuh intrusi tak terpetakan, umumnya selebar kurang dari 50
meter, menerobos kompleks Batuan Metamorf, dengan berjangka dari Diorit
hingga Granodiorit. Umum metamorfisme tak diketahui, tetapi boleh jadi Pra-
Tersier. Brouwer (1947) berpendapat, bahwa Sekiss yang tersingkap di Saentero
Sulawesi berumur Palezoikum.Formasi Tinombo / (Tts), Alburg (1913), bahwa
rangkaian ini tersingkap luas, baik di pematang Timur maupun di pematang
Barat.
Batuan menindih kompleks metamorf secara tidak selaras. Di dalamnya
terkandung rombakan yang berasal dari Batuan Metamorf. Endapan ini terutama

Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
terdiri dari Serpih, Batupasir, Konglomerat, Batugamping, Rijang, Radiolaria,
dan Batuan Gunungapi yang diendapkan di dalam lingkungan laut.
Molasa Celebes Sarasin/ (Tmc), menurut Sarasani (1901), batuan ini
terdapat pada ketinggian lebih rendah pada sisi-sisi kedua pematang, menindih
secara tidak selaras Formasi Tinombo dan Kompleks Metamorf, mengandung
rombakan yang berasal dari formasi-formasi yang lebih tua, dan terdiri dari
Konglomerat, Batupasir, Batulumpur, Batugamping, Koral dan Napal yang
semuanya hanya mengeras lemah. Di dekat kompleks Batuan Metamorf pada
bagian Barat Pematang Timur endapan itu terutama dari Bongkah-bongkah kasar
dan agaknya di endapkan di dekat sesar. Batuan-batuan itu ke arah laut beralih
jadi batuan klastika berbutir halus. Di dekat Donggala sebelah Utara Enu dan
sebelah Barat Labean batuannya terutama terdiri dari Batugamping dan Napal
dan mengandung Operculina sp., Cycloclypeussp., Rotalia sp., Orbulins
Universa., Amphistegina sp., Miliolidae, Globigerina, foraminifera Pasiran,
Ganggang Gamping, pelesipoda dan gastropoda. Sebuah contoh yang dipungut
dari Tenggara Laebago selain fosil-fosil tersebut juga mengandung Miogysina sp,
dan Lepidocylina sp, yang menunjukan umur Miosen (pengenalan oleh Kadar,
Dorektorat Geologi). Foram tambahan yang dikenali oleh Socal meliputi
Planorbulina sp, Solenomeris sp, Textularia sp, Siroclypeus sp, Lethoporella dan
Amphiroa. Socal mengirakan bahwa fauna-fauna tersebut menunjukan umur
Miosen Tengah, dan pengendapannya di dalam laut dangkal. Pada kedua sisi
Teluk Palu, dan kemungkinan juga di tempat lain, endapan sungai Kuarter juga
dimasukan kedalam satuan ini.
Alluvium dan Endapan Pantai (Qal), berupa kerikil, pasir, lumpur dan batu
gamping koral terbentuk dalam lingkup sungai, delta dan laut dangkal merupakan
sedimen di daerah ini. Endapan itu boleh jadi seluruhnya berumur Holosen. Di
daerah dekat Labean dan Tambu terumbu koral membentuk bukit-bukit rendah.

Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
Batuan Intrusi telah diamati beberapa generasi intrusi, dimana yang tertua
ialah Andesit dan Basal kecil-kecil di semenanjung Donggala. Intrusi-intrusi ini
mungkin merupakan saluran-saluran batuan vulkanik di dalam Formasi Tinombo.
Intrusi-intrusi kecil (selebar 50 meter) yang umumnya terdiri dari Diorit, Diorit
Porfiry dan Granodiorit menerobos Formasi Tonombo. Yakni sebelum endapan
Molasa, dan tersebar luas diseluruh daerah. Semuanya tak terpetakan, Granit dan
Granodiorit yang telah dipetakan tercirikan oleh Fenokris Feldspar Kalium
sepanjang hingga 8 cm. Penanggalan Kalium/Argon telah dilakukan contoh oleh
Gulf Oil Company terhadap dua contoh Granodiorit didaerah ini. Intrusi yang
tersingkap diantara Palu dan Donggala memberikan penanggalan 31.0 juta tahun
pada analisa kadar K/Ar dari Feldspar. Yang lainnya adalah suatu intrusi yang
tidak dipetakan terletak kira-kira 15 km Timur Laut dari Donggala, tersingkap
dibawah koral Kuarter, memberikan penanggalan 8,6 juta tahun pada analisa
K/Ar dari biotit.
Secara regional Struktur Geologi orogenesa di Pulau Sulawesi mulai
berlangsung sejak zaman Trias, terutama pada Mandala Geologi Sulawesi Bagian
Timur dimulai pada Kapur Akhir atau Awal Tersier. Perlipatan yang kuat
menyebabkan terjadinya sesar anjak yang berlangsung pada Miosen Tengah di
lengan Timur Sulawesi dan Bagian Tengah dari Mandala Sulawesi Barat, serta
waktu yang bersamaan dengan trangresi local berlangsung di lengan Tenggara
Sulawesi, suatu aktifitas vulkanik terjadi di lengan Utara dan Selatan. (Sukamto,
1975).
Fasa orogenesa Intra Miosen terlihat menonjol di beberapa tempat, terutama
pada Mandala Sulawesi Barat bagian Tengah, sedangkan orogenesa sebelum
Intra Miosen mungkin terjadi pada kala Kapur Akhir hingga Miosen Awal,
mengangkat dan melipat endapan Mesozoikum dan sedimen tua lainnya
kemudian terhenti oleh pengaruh gerakan horizontal dan yang menyebabkan
sesar sungkup berarah Utara-Selatan dan Utara-Barat Laut, Selatan-Tenggara,

Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
Gaya horizontal terhenti dan disusul terbentuknya sesar bongkah yang
menyebabkan terjadinya terban ataupun sembul.
Terutama pada Mandala Sulawesi Barat bagian tengah, sedangkan organesa
sebelum intra miosen mungkin terjadi pada kalsa kapur akhir hinga miosin awal,
mengangkat dan melipat endapan mesozoikum dan sediman tua lainnya
kemudian berhenti oleh pengaruh gerakan horizontal dan yang menyebabkan
sesar sungkup berarah Utara/Selatan atau Utara Baratlaut, Selatan Tenggara,
gaya horizontal berhenti dan disusul terbentuknya bongkah yang menyebabkan
terjadinya terban ataupun sambul.

Gambar 2.1 Geologi Regional Lembar Palu, Rab Sukamto, 1991

Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
2.2 Kondisi Geologi Daerah Watusampu

Kondisi geologi daerah penelitian yakni daerah Watusampu Kecamatan


Ulujadi Kota Palu dijelaskan secara geologi yaitu terdiri dari penjelasan satuan
geomorfologi, stratigrafi dan struktur geologi.

2.2.1 Satuan Geomorfologi Daerah Watusampu

Daerah penelitian yang meliputi seluruh wilayah administrasi Kelurahan


Watusampu dengan luas 1.313 Ha, secara geologi regional masuk dalam Peta
Geologi Tinjau Lembar Palu (Sukamto, dkk, 1973). Kajian mengenai kondisi
geologi daerah pemetaan terbagi atas geomorfologi, stratigrafi dan struktur
geologi.
Kelurahan Watusampu terdiri dari pegunungan dan dataran rendah.
Beberapa satuan pegunungan, perbukitan dan pedataran. Satuan pegunungan
Tokalekaju, terdiri dari Gunung Gawalise dan Pegunungan Watusampu
mempunyai ketinggian puncak rata-rata 500-1.200 m di atas permukaan laut.
Pembahasan mengenai geomorfologi daerah penelitian meliputi
penjelasan pembagian satuan geomorfologi dan proses-proses geomorfologi yang
bekerja di daerah peneltian. Menurut van Zuidam (l985), klasifikasi bentangalam
dapat dibagi menjadi satuan-satuan geomorfologi berdasarkan aspek relief
morphology, aspek genetic morpho-chronology dan aspek hubungan antara lahan
dengan proses yang bekerja morpho-arrangement.
Pembagian satuan bentang alam daerah penelitian di dasarkan pada
aspek relief. Aspek ini meliputi morfologi yang merupakan aspek deskriptif
seperti dataran, perbukitan dan pegunungan, dan aspek morfometri yang
merupakan aspek kuantitatif berupa besar kemiringan lereng, ketinggian maupun

Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
kekasaran permukaan lahan. Pembagian relief daerah penelitian diklasifikasikan
berdasarkan ketinggian relief dari permukaan laut dan beda tinggi.
Kondisi morfometri daerah penelitian memiliki titik ketinggian
tertinggi yakni antara 500 – 1.200 m dpl, yang berada di sebelah Barat
memanjang dari Utara ke Selatan bagian peta, sedangkan di bagian Timur daerah
penelitian merupakan daerah perbukitan dan pedataran, yang merupakan wilayah
yang ditempati sebagai daerah permukiman, meliputi seluruh Kelurahan di
wilayah Kecamatan Ulujadi Kelurahan Watusampu, sedangkan di bagian Timur
daerah penelitian merupakan daerah pedataran yang dilalui oleh Sungai
Watusampu yang mengalir dari Barat ke Timur, sebagai muara dari anak-anak
sungai yang mengalir dari daerah pegunungan di sebelah Barat menuju ke Timur
daerah pedataran.

Tabel 2.1 Klasifikasi Relief menurut van Zuidam, 1985

Satuan Relief Sudut Lereng Beda Tinggi


(%) (meter)
Datar atau hampir datar 0-2 <5
Bergelombang/miring landai 3-7 5-50
Bergelombang/miring 8-13 50-75
Berbukit bergelombang/miring 14-20 75-200
Berbukit tersayat tajam/terjal 21-55 200-500
Pegunungan tersayat tajam/sangat 56-140 500-1000
tajam
Pegunungan/sangat curam  140  1000

Bentuk morfologi daerah peneltian secara keseluruhan dapat dibagi


menjadi 3 satuan morfologi seperti berikut :
 Satuan morfologi pegunungan terjal Watusampu
 Satuan morfologi perbukitan bergelombang Watusampu

Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
Satuan Morfologi Pegunungan Terjal Watusampu
Satuan bentang alam pegunungan terjal menempati sekitar 70% dari
keseluruhan luas daerah penelitian dengan luas 919,10 Ha. Dengan arah
penyebaran satuan ini relatf meliputi bagian sebelah Barat yang menyebar dari
Utara ke Selatan daerah penelitian. Ketinggian satuan ini sekitar (500 – 1.900) m
di atas permukaan laut. Kemiringan lereng rata-rata >45%. Hampir seluruh
wilayah kelurahan memiliki atau menempati satuan ini, terutama di daerah
sebelah Barat wilayah pemukiman Watusampu yang sebagian besar berada di
daerah pedataran di sebelah Timur satuan ini.
Analisa morfogenesa daerah penelitian ini merupakan satuan morfologi
yang terbentuk akibat aktifitas struktur geologi yang kuat yang berkembang di
wilayah ini, yakni sesar geser aktif Palu-Koro. Hal ini ditandai dengan
banyaknya dijumpai gawir sesar pada tebing-tebing yang curam di daerah
pegunungan bagian Barat, triangular facet, dan bentukan-bentukan alur sungai
yang relative tegak lurus akibat aktivitas struktur sesar turun di bagian Barat
sebagai bentukan dari aktivitas sesar geser aktif Palu-Koro. Jenis pelapukan
yang tinggi yakni pelakukan kimia dan fisika, dicirikan dengan ketebalan soil (2-
5) meter, warna soil coklat kehitaman, jenis soil umum berupa residual soi, yang
terbentuk dari pelapukan batuan disekitarnya.
Jenis erosi yang diumpai adalah erosi permukaan yang berupa erosi rill
dan erosi gully. Erosi rill dicirikan dengan alur cekungan yang berbentuk
relative linier dan kedlaman lembahnya mengalami pendalaman tidak lebih dari
50 cm dan belum mengalami pelebaran ke samping. Erosi gully merupakan
perluasan dari erosi rill. Erosi ini ditandai dengan pelebaran ke arah samping
hingga membentuk lembah yang lebih besar.
Sungai yang berada di satuan ini, sebagian besar anak-anak sungai yang
merupakan hulu dari sungai yang mengalir dari pegunungan (Barat) ke arah
Timur (pedataran) yang secara keseluruhan bermuara di Teluk Palu.

Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
Sungai-sungai di wilayah ini yaitu Sungai Watusampu dan Sungai Riala.
Merupakan sungai periodik dengan lembah sungai yang menyerupai huruf “V”.
Pada bagian tengah mendekati daerah perbukitan bentuk lembah sungainya
menyerupai “U”.
Aspek tata guna lahan satuan ini sebagian besar dimanfaatkan oleh
masyarakat sebagai lahan perkebunan dan ladang. Hal ini disebabkan karena
satuan ini berada jauh dari permukiman dan akses menuju ke satuan ini juga
masih sangat sulit dimana masyarakat harus berjalan kaki akibat belum
tersedianya sarana jalan raya menuju ke wilayah pegunungan.

Foto 2.1 Kenampakan satuan morfologi pegunungan terjal dengan


ketinggian (500 – 1.200) m dpl, sebelah Barat Watusampu.
Kemiringan lereng > 45%. Dimanfaatkan sebagai daerah
perkebunan dan ladang.

Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
Satuan Morfologi Perbukitan Bergelombang Watusampu

Satuan bentang alam perbukitan bergelombang Watusampu menempati


sekitar 30% dari keseluruhan luas daerah penelitian atau dengan luas 393,9 Ha.
Dengan arah penyebaran satuan ini relatf meliputi bagian Tengah dan bagian
Selatan daerah penelitian. Ketinggian satuan ini sekitar (50 – 500) m di atas
permukaan laut. Kemiringan lereng rata-rata (5-15)%. Hampir seluruh wilayah
kelurahan memiliki atau menempati satuan ini, terutama di daerah sebelah Barat
bagian Tengah daerah penelitian atau bagian Selatan dari wilayah pemukiman
Kelurahan yang sebagian besar berada di daerah pedataran di sebelah Timur
satuan ini.
Analisa morfogenesa daerah penelitian ini merupakan satuan morfologi
yang terbentuk akibat aktifitas struktur geologi yang kuat yang berkembang di
wilayah ini, yakni sesar geser aktif Palu-Koro, dan sebagian dipengaruhi oleh
proses denudesional. Hal ini ditandai dengan banyaknya dijumpai triangular
facet, dan bentukan-bentukan alur sungai yang relative tegak lurus akibat
aktivitas struktur sesar turun di bagian Barat sebagai bentukan dari aktivitas
sesar geser aktif Palu-Koro. Jenis pelapukan yang cukup tinggi yakni pelakukan
kimia dan fisika, dicirikan dengan ketebalan soil (1-2) meter, warna soil coklat
keabu-abuan, jenis soil umum berupa residual soi, yang terbentuk dari pelapukan
batuan disekitarnya.
Jenis erosi yang diumpai adalah erosi permukaan yang berupa erosi rill
dan erosi gully. Erosi rill dicirikan dengan alur cekungan yang berbentuk
relative linier dan kedlaman lembahnya mengalami pendalaman tidak lebih dari
50 cm dan belum mengalami pelebaran ke samping. Erosi gully merupakan
perluasan dari erosi rill. Erosi ini ditandai dengan pelebaran ke arah samping
hingga membentuk lembah yang lebih besar.

Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
Sungai yang berada di satuan ini, sebagian besar anak-anak sungai yang
merupakan hulu dari sungai yang mengalir dari pegunungan (Barat) ke arah
Timur (pedataran) yang secara keseluruhan bermuara di Teluk Palu. Sungai –
sungai yang melewati satuan ini adalah Sungai Riala dan Sungai Watusampu
serta anak-anak sungainya. Merupakan sungai periodik dengan lembah sungai
yang menyerupai huruf “V”.
Aspek tata guna lahan satuan ini sebagian besar dimanfaatkan oleh
masyarakat sebagai lahan perkebunan dan ladang.

Foto 2.2 Kenampakan satuan morfologi perbukitan bergelombang dengan


ketinggian (50-500) m dpl, Kelurahan Watusampu Barat, dengan
Kemiringan lereng <15%. Dimanfaatkan sebagai daerah
perkebunan dan ladang.

Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
2.2.2 Stratigrafi Daerah Watusampu

Batuan penyusun stratigrafi daerah penelitian berdasarkan kepada


batuan yang tersingkap dapat dibagi menjadi 4 satuan yaitu :
 Satuan Intrusi batuan Andesit (Tgr)
 Konglomerat (Qcl)
 Aluvium (Qa)

Satuan Intrusi Batuan Andesit ini mempunyai penyebaran paling


luas terdapat di bagian barat di daerah penyelidikan. Andesit ini masih
kompak, dan pada bagian permukaan mulai lapuk, berwarna putih-kelabu
berbintik-bintik hitam, dengan komposisi mineral terdiri dari kwarsa,
plagioklas, Orthoklas serta mineral gelap lainnya (biotit, amfibol), bertekstur
porfiritik-phaneritik, dengan bentuknya euhedral-subhedral.

Foto 2.3 Singkapan intrusi andesit di tebing bukit, sebelah Barat


Watusampu, yang mengintrusi satuan metamorf, berumur Miosen
Tengah , menempati satuan morfologi pegunungan dan perbukitan.

Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
Satuan Konglomerat (Qal) ini terdiri dari konglomerat, batu pasir,
setempat-setempat berselingan dengan batu lempung karbonatan dan terlihat
terlapis dengan baik. Penyebarannya cukup luas diperkirakan menempati
sekitar 50 % yang membentuk bukit-bukit rendah serta dataran pada bagian
Tengah daerah penelitian.

Foto 2.4 Singkapan konglomerat (Qal) yang menempati satuan morfologi


perbukitan bergelombang Watusampu, berselingan dengan
batulempung dan batupasir.

Konglomerat berwarna coklat kemerahan hingga kekuningan, terdiri


dari kepingan granit, diorit, andesit dan batuan malihan, berukuran pasir hingga
kerakal, terpilah buruk dengan masa dasar pasir. Dari referensi menyebutkan
bahwa satuan ini dikelompokkan ke dalam Formasi Molasa berumur Miosen
Atas-Tengah.
Pada umumnya satuan coluvial ini masih unconsolidated /kurang padat.
Ditebing bagian barat dicirikan dengan batuan malihan, berupa filit, batu sabak

Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
dan batu tanduk yang mendominasinya. Sedang tebing sebelah Selatannya
ditempati oleh batuan granit dan andesit.
Satuan Aluvium dijumpai daerah dataran rendah di bagian tengah
daerah penyelidikan yaitu sepanjang aliran sungai Riala dan Sungai Watusampu
dan cabang-cabang yang alirannya menyatu dengan sungai besar. Satuan ini
berasal dari hasil rombakan berbagai macam jenis batuan dari tua sampai
termuda, baik itu batuan beku, sedimen maupun metamorf, kemudian
terendapkan didaerah rendah seperti disepanjang aliran sungai, lembah-lembah
pegunungan berupa lumpur, pasir, kerikil, kerakal dan bongkah yang belum
padu, berukuran sangat halus sampai terkasar (lempung- bongkah).
Daerah aluvial ini secara umum telah menjadi jalanraya dan pemukiman
masyarakat setempat.

2.2.3 Struktur Geologi Daerah Watusampu

Gejala struktur maupun pola kelurusan yang teramati di lapangan


terindikasi berupa kekar gerus, zona hancuran, triangular facet, gawir patahan
(scrap fault), milonitisasi, sliken side dan sesar-sesar minor yang merupakan
jejak dari sesar yang berkembang pada daerah penelitian.
Berdasarkan data-data dan bukti yang terdapat di lapangan, ada sekitar 2
buah sesar utama yang merupakan struktur kontrol geologi pada daerah
penelitian, meliputi kelurusan, sesar geser normal yang berarah Baratdaya –
Timurlaut, serta sesar-sesar normal berarah hampir Utara-Selatan. Sesar utama
yang melewati daerah peralihan adalah merupakan bagian dari sesar utama
Palu-Koro yang berarah Barat laut – Tenggara, berupa sesar geser sinistral
(strike slip fault) yang telah membentuk depresi sebagai graben Palu. Pada
beberapa tempat akibat dari proses tektonik daerah ini menghasilkan sesar-sesar
sekunder yaitu sesar-sesar Watusampu, Buluri dan Salena.

Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
BAB III
HASIL PENELITIAN GEOLOGI EKSPLORASI DAN
CADANGAN BAHAN GALIAN BATUAN

3.1 Sebaran Potensi Bahan Galian Sirtukil (Batuan Andesit)

Berdasarkan hasil kegiatan pemetaan dan survey geologi eksplorasi di


lokasi penelitian maka sebaran potensi bahan galian sirtukil (batuan andesit)
tersebar hampir di seluruh wilayah IUP.
Batuan andesit tersebar di 50% wilayah penelitian dari 9,5 Ha luas
wilayah IUP atau sekitar 4,25 Ha. Batuan ini menempati sebelah Barat
wilayah IUP. Sedangkan sebaran konglomerat (batupasir, konglomerat,
batulempung dan batulanau) yang merupakan batuan sedimen koluvial
tersebar seluas 50% atau 4,25 Ha. Batuan ini menempati sebelah Timur
wilayah IUP Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abdi Grup.

Foto 3.1 Batuan Andesit di sebelah Barat wilayah IUP Eksplorasi PT. BBAG

Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
Foto 3.2 Batuan Andesit di Stasion 04 lokasi IUP PT. BBAG Watusampu

Foto 3.3 Batuan Andesit termetam orfiskan di Stasion 06 lokasi IUP Eksp.
PT. BBAG Watusampu bagian Barat.

Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
Batuan andesit yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan galian atau
material split / batugajah tersebar di bagian Tengah wilayah IUP hingga
ke bagian Barat. Berada pada ketinggian 750 – 1200 m dpl. Luas wilayah
satuan andesit sebesar 4,5 Ha.

Foto 3.4 Batuan Konglomerat Qoluvium (Qal) di lokasi IUP PT.BBAG

Sebaran batuan konglomerat yang berpotensi sebagai material urugan


di lokasi penelitian meluas dari bagian Tengah wilayah IUP hingga ke bagian
Timur daerah penelitian. Berada pada ketinggian 700-450 m dpl. Dengan luas
wilayah sekitar 4,5 Ha.

3.2 Cadangan Bahan Galian

Dalam usaha perhitungan potensi bahan galian golongan C/pasir batu


(sirtu) di daerah penelitian, digunakan data-data :

Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
a. Ketebalan lapisan endapan sirtu
Ketebalan lapisan endapan sirtu didapatkan dari hasil pengukuran profil
lapisan di lokasi penelitian, yaitu tebing sungai ataupun tebing hasil galian
penambangan. Apabila tidak didapatkan profil lapisan endapan sirtu,
2
dilakukan test pit (parit uji) dengan cara membuat lubang dengan ukuran 1 m
dengan kedalaman disesuaikan dengan kondisi endapan sirtu. Selain untuk
mengetahui penyebaran secara vertikal dari endapan sirtu, juga untuk
mengambil sampel bahan galian untuk dilakukan analisa laboratorium.
b. Kontur Ketinggian
Kontur ketinggian digunakan untuk menentukan ketinggian lokasi penelitian
dan digunakan untuk analisis besarnya cadangan bahan galian. Peta topografi
yang digunakan adalah peta skala 1 : 10.000, 1 :25.000 (sebagai peta dasar)
dan 1: 50.000.
c. Metode perhitungan digunakan metode grid dan trapesium. Rumus yang
dipakai seperti berikut ini :

Keterangan :
Luas satuan adalah luas tiap kontur (luasan yang
dihitung adalah kontur atas dan kontur bawah).
V : Volume Cadangan hipotetik
h : Interval kontur
Uji Bahan Tambang
Uji bahan tambang yang dilakukan adalah uji fisik batuan (kuat tekan).
Jumlah sampel dari masing-masing uji diasumsikan sudah mewakili
keterdapatan bahan galian di daerah penelitian.

Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
Jumlah cadangan komposit bahan galian batuan yang terdapat terukur
dalam area seluas 9.5 Ha, dapat diasumsikan sebagai berikut :

Cadangan = Ketebalan x Luas area terukur x C. Mining (Cofessien


Mining)

Dimana :
 Ketebalan adalah ketinggian Top of Reservoir ( T.O.R) rata – rata dari
permukaan air laut, dikurangi dengan ketinggian ambang batas tambang
rata – rata dari permukaan air laut.
 Luas area terukur adalah luas berdasarkan peta yang ditetapkan dalam
kegiatan eksploitasi, dikurang dengan luas daerah yang tidak berpotensii
 C. Mining (Cofessien Mining) adalah angka perbandingan antara deposit
layak terhadap total profile cadangan

Cadangan = Ketebalan x Luas area terukur x C Mining

Ketebalan = T.O.R – Ketinggian A.B.T

Luas Area Terukur = Luas WIUP – Luas daerah buangan

C.Mining = 0,6 %

Penyelesaian Perhitungan :

Ketebalan = 550 m – 350 m = 200 m

L.A.T = 9.5 ha – 0,42 ha

= 9,08 ha = 90.800 m2

Cadangan = 200 x 90.800 x 0,6

Cadangan Rata – rata Terukur = 8.172.000 m3

Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
A

Keterangan :

A = Ketinggian Maximum
B = Ketinggian Top of Reservior (TOR)
C = Ketinggian Ambang Batas Tambang
D = Luas Area Terukur
Perkiraan kapasitas produksi pertahun berdasarkan hasil kerja pabrik
yang akan direncanakan sesuai dengan dokumen RKAR produksi dengan
kapasitas produksi pertahunnya sebagai beikut :
Jumlah Kapasitas Produksi : 100 m3/ jam x 8 jam = 800 m3/hari

800 m3/hari x 26 hari Kerja = 20.800 m3/bulan

20.800 m3/bulan x 12 bulan = 249.600 m3/tahun

Rumus Perhitungan Umur Tambang :

=Jumlah Cadangan Rata – rata Terukur


Kapasitas Produksi

Maka Umur Tambang : 8.172.000


249.600

= 32,74 tahun = 33 tahun umur tambang (angka pembulatan)

Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
3.3 Kualitas Bahan Galian

Dikarenakan wilayah penambangan berada pada daerah pegunungan,


maka diyakini kualitas bahan tambang ( Bahan Galian Batuan ) tersebut
berkualitas baik serta dapat ditinjau berdasarkan data Peta Geologi Lembar
Palu, bahwa disekitar wilayah kawasan rencana penambangan bagan galian
batuan tersebut memiliki pembentukan batuan granit dan granodiorit serta
memiliki kandungan mineral kuarsa yang terdapat pada jalur sesar daan/atau
intrusi yang menerobos Formasi Tinombo.
Material dari rencana kegiatan penambangan bahan galian batuan
tersebut sudah dilakukan pengujian sampel batuan melalui badan pengujian
UPT Lab. Pengujian Bahan Bina Marga Palu. (Hasil lab terlampir).
Dari hasil uji sampel batuan diperoleh data sebagai berikut :
Hasil pengujian batupecah/agregat dengan ukuran 1 ½” (38,1 mm) dari lokasi
penelitian maka :
1. Keausan agregat (%) dengan Mesin Los Angeles (Abrasi) SNI
2417:2008 adalah sebesar 10% ;
2. Pengujian Gumpalan Lempung dan Butir-butir mudah pecah SNI 03-
4141-1996 sebesar 0,04% ;
3. Pengujian Sifat Kekekalan Agregat dengan cara perendaman
menggunakan larutan Natrium Sulfat atau Magnesium Sulfat SNI
3407:2008 sebesar 0,38% dan
4. Pengujian Impact Test IS : 2386-Part IV-1963 sebesar 5,2 %.
Dari keseluruhan hasil test uji sampel agregat batuan di atas dapat
disimpulkan bahwa bahan galian ini sangat layak dan baik kualitas fisiknya bila
digunakan sebagai material konstruksi bangunan maupun jalan raya.

Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari hasil kegiatan pemetaan dan suvey geologi eksplorasi lokasi IUP
Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abdi Grup di Watusampu seluas 9,5 Ha ini
dapat disimpulkan bahwa :
1. Potensi bahan galian dan sebarannya sangat baik dan layak dari segi
kualitas bahan galian dan potensi cadangan bahan galiannya.
2. Bahan galian yang dapat ditambang dan diolah adalah batuan andesit
dan batuan konglomerat sebagai bahan galian urugan dan material
split/batugajah.
3. Metode penambangan akan disesuaikan dengan rencana
penambangan yang akan dilakukan penelitian dan pelaporan dalam
laporan perencanaan tambang (reklamasi dan pascatambang).
4. Hasil kegiatan pemetaan survey geologi eksplorasi ini
menyimpulkan bahwa lokasi ini sangat layak untuk ditambang
berdasarkan hasil uji kualitas batuan dan jumlah cadangan batuan
serta luas sebaran bahan galian batuan yang tersebar di lokasi
penelitian atau lokasi IUP PT. BBAG di wilayah Kelurahan
Watusampu.
4.2 Saran
- Beberapa titik pengamatan di dalam wilayah IUP ini masih belum
dapat diraih dikarenakan sulitnya medan dan belum adanya jalur yang
terbuka untuk pengamatan.
- Peran serta pihak masyarakat setempat sangat diharapkan guna
kesuksesan penelitian selanjutnya.

Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
DAFTAR PUSTAKA

Biro Pusat Statistik (www.bps.go.id)

Sukandarmuidi. 1998. Bahan Galian Industri. Fakultas Teknik University


UGM Yogyakarta. Yogyakarta ; Gajah Mada University Press.
Sukamto Rab, 1991, Peta Geologi Regional Lembar Palu, Bakosurtanal, Bandung

Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
LAMPIRAN
- Peta Geologi Wilayah IUP PT. BBAG
- Hasil Uji Laboratorium Kualitas
Fisik Batuan/agregat

Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -
Laporan Survei dan Pemetaan Geologi Eksplorasi PT. Bahtera Berkah Abadi Grup -

Anda mungkin juga menyukai