USULAN
Halaman
Halaman Sampul........................................................................................................... i
Halaman Pengesahan.................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii
RINGKASAN................................................................................................................ iv
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2 Tujuan Khusus Penelitian........................................................................ 3
1.3 Urgensi (Keutamaan) Penelitian............................................................. 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................. 6
2.1 Lithostratigrafi......................................................................................... 6
2.2 Pasir Besi Noe Metan.............................................................................. 8
2.3 Metode Geolistrik.................................................................................... 9
2.4 Konfigurasi Elektroda dan Sensitifitasi................................................... 10
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................................. 14
3.1 Lokasi Penelitian..................................................................................... 14
3.2 Alat dan Bahan........................................................................................ 14
3.3 Prosedur Penelitian.................................................................................. 14
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN........................................................ 16
4.1 Biaya Penelitian......................................................................................... 16
1.1 Jadwal Penelitian..................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 17
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian ................................................................ 20
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas............................ 22
Lampiran 3. Biodata Ketua Peneliti ............................................................................... 24
Lampiran 4. Biodata Anggota Peneliti ........................................................................... 28
Lampiran 5. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ................................................................ 31
RINGKASAN
Adanya mineralisasi logam dan paduan besi ditemukan daerah Kokfeu dan Besana, di
lereng dan sungai-sungai di bagian barat Gunung Mollo. Sifat dari logam ini mempunyai
daya hantar listrik yang sangat baik dan daya hambat yang rendah. Metode geolistrik
merupakan salah satu metode eksplorasi geofisika yang dapat memberikan gambaran kondisi
dan kedalaman batuan dengan mengukur sifat kelistrikan batuan. Penelitian untuk
mengetahui sebaran pasir besi daerah Sungai Noe Metan Kokfeu dan Besana, di lereng
bagian barat Gunung Mollo, menggunakan metoda geolistrik tahanan jenis konfigurasi
Wenner-Schlumberger yang panjang bentangannya dimodifikasi untuk mendapatkan
ketelitian yang lebih tinggi dengan kedalaman berkisar 20 - 30 meter.
Pasir besi, dan atau paduan besi merupakan bahan galian logam yang bernilai
ekonomis dan salah satu kegunaannya yaitu sebagai salah satu bahan baku pabrik semen.
Selama ini Pabrik Semen Kupang masih mengimpor semen dari luar NTT, dan adanya
kebijakan pembangunan smelter logam serta kebutuhan yang tinggi baik nasional dan
internasional terhadap logam maka maka dengan ditemukannya mineralisasi logam dan
paduan besi di Pulau Timor, akan menjadi salah komoditi bahan galian yang memiliki pasar
lokal maupun nasional.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkiraan ketebalan dan sebarannya secara
horisontal pasir besi yang terdapat di Sungai Noe Metan dan sekitarnya. Hasil penelitian ini
diharapkan nantinya berdasarkan data ketebalan dan sebarannya dibawah permukaan secara
geofisika dapat ditindak lanjuti dengan pemboran untuk perhitungan sumber daya terukur.
Sehingga perhitungan sumber daya terukur nantinya tidak saja beberapa meter dipermukaan
namun dapat dilakukan hingga beberapa puluh meter dibawah permukaan. Hasil penelitian
ini diharapkan berupa sumber daya pasir besi tereka di Sungai Noe Metan dan sekitarnya
didaerah tersebut untuk dapat dikembangkan menjadi pedoman pemboran untuk dapat
dilakukan perhitungan sumber daya terukur. Hasil penelitian ini sebagai referensi untuk
penelitian selanjutnya dan menjadi informasi bagi pemerintah daerah dan masyarakat
setempat untuk dapat dikembangkan sebagai salah kegiatan ekonomi guna memenuhi
kebutuhan pasir besi Pabrik Semen Kupang, salah satu komiditi bahan galian logam dari
Pulau Timor.
Kata Kunci: Geolistrik, Tahanan Jenis, Konfigurasi, Wenner, Schlumberger, Pasir Besi.
BAB I. PENDAHULUAN
Kebutuhan mineral logam besi dan salah satunya yang berupa pasir besi untuk
kebutuhan dalam negeri dan luar negeri sangat tinggi sebagai bahan baku besi dan baja dan
industri lainnya. Di Indonesia, endapan bijih besi dalam bentuk pasir besi diperkirakan
berjumlah 83 juta ton dengan kadar sekitar 38-59 % Fe. Kebutuhan akan besi dari tahun ke
tahun makin meningkat. Pada saat ini kebutuhan besi baja di Indonesia mencapai sekitar 9
juta ton pertahun. Bahan baku bijih besi berbentuk pellet yang digunakan untuk pembuatan
besi baja tersebut saat ini masih diimpor.
Pasir besi juga digunakan sebagai salah satu bahan tambahan untuk pabrik semen
yakni 1%. Pabrik Semen Kupang hingga saat ini masih mendatangkan pasir besi dari
Cilacap, Jawa Tengah. Pada saat ini produksi Pabrik Semen II Kupang adalah sebesar
300.000 ton/tahun yang berarti kebutuhan pasir besi per tahun adalah 3.000 ton/tahun dan
kebutuhan pasir silika pertahun adalah 27.000 ton. Saat ini telah disetujui Menteri
Perindustrian RI dan telah direncanakan peningkatan produksi Pabrik Semen Kupang melalui
pembangunan Pabrik Semen Kupang III, yang akan beroperasi pada Tahun 2018, dengan
kapasitas produksi 1,5 Juta ton/tahun untuk memenuhi kebutuhan 5,8 juta ton semen di
kawasan Indonesia Timur. Untuk itu maka dibutuhkan bahan baku pasir besi sebanyak 15.000
ton/tahun dan bahan baku pasir silika 135.000 ton. Bahan baku PT. Semen Kupang yang
masih diimpor dari luar NTT yaitu silika (kebutuhan 9%), pasir besi (kebutuhan 1%),
gypsum sintetik (kebutuhan 3-5%) dan batubara untuk pembakaran material semen. Ironisnya
secara sumber daya keterdapatan sumber daya pasir besi dan silika terdapat di NTT.
Permasalahannya yaitu dimana, berapa kadarnya, berapa cadangannya dan bagaimana
penambangannya yang berwawasan lingkungan tidak diketahui baik oleh pemerintah maupun
investor yang ingin menanamkan modalnya di NTT.
Sungai Noe Metan terletak di kaki Gunung Mollo bagian barat, dan merupakan batas
antara Desa Kokfeu (Kecamatan Mollo Utara) dan Desa Besana (Kecamatan Mollo Barat) di
Kabupaten Timor Tengah Selatan. Di Sungai Noe Metan yang mengalir dan behulu di
Gunung Mollo dan bermuara di Sungai Noe Nisnoni. Di sungai ini dijumpai batuan dan pasir
yang bersifat dapat di tarik oleh magnet. Secara megaskopis sebagian besar bongkah batuan,
kerikil dan pasir yang dijumpai disungai Noe Metan berupa pecahan dari amfibolit, genes
amfibolit dan sedikit andesit, batu sabak dan granulit. Secara megaskopis mineral yang
dijumpai di dalam bongkah batuan berupa, hornblende, plagioklas, olivin, hematite, kwarsit,
sedikit biotit, piroksin, dan garnet. Pasir dan kerikil yang terdapat di Sungai Noemetan dan
batuan hasil endapan sungai purba disekitarnya menunjukkan sifat dapat ditarik oleh magnet
sehingga diyakini mengandung unsur-unsur logam.
Salah satu sifat dari logam yakni mempunyai daya hantar listrik yang sangat baik dan
daya hambat yang rendah. Karena sifat kelistrikan ini, keterdapatan dan sebaran pasir besi
dapat diidentifikasi dengan menggunakan metode geolistrik (Effendy, 2012). Metode
geolistrik tahanan jenis merupakan salah satu metode yang sering digunakan dalam
eksplorasi mineral dengan hasil yang cukup baik, sebagaimana yang telah dilakukan oleh
para peneliti terdahulu dalam melakukan Eksplorasi Pasir Besi dengan metode Geolistrik
Tahanan Jenis / Geolistrik konfigurasi menggunakan Wenner, Schlumberger dan Wenner -
Schlumberger secara tersendiri. Namun belum pernah dilakukan pada suatu titik / lokasi
pengukuran dilakukan dengan konfigurasi yang berbeda-beda sehingga belum diketahui
bagaimana perbedaan hasil pengukuran tahanan jenis dari tiga konfigurasi yang berbeda dan
sering digunakan. Dengan menggunakan tiga konfigurasi yang berbeda dengan panjang
bentangan yang sama diharapkan dapat diperoleh nilai tahanan jenis dari masing-masing
metode sehingga dapat dikaji perbedaan dan efektifitas penggunaan ketiga metode tersebut,
serta dapat diperoleh nilai tahanan jenis batuan dibawah permukaan yang lebih akurat.
Berdasarkan uraian diatas dan upaya pemetaan geofisika bawah permukaan dalam rangka
eksplorasi bawah permukaan guna pemanfaatan sumber daya alam untuk memenuhi
kebutuhan lokal maupun kebutuhan logam di Indonesia maka penulis tertarik melakukan
peneletian yang berjudul Kajian Perbandingan Konfigurasi Wenner, Schlumberger, dan
WennerSchlumberger untuk Identifikasi Pasir Besi di Sungai Noe Metan Kabupaten
Timor Tengah Selatan.
2.1 Lithostratigrafi
Menurut Sawyer dkk.(1993), secara umum litostratigrafi di Pulau Timor dapat dibagi
menjadi tiga sekuen yaitu Sekuen Kekneno (Allocthon), Sekuen Kolbano, dan Sekuen
Viqueque. Sekuen Kekneno merupakan sekuen batuan yang tertua di Pulau Timor dan
Kompleks Mutis/Lolotoi termasuk di dalam Sekuen ini dan merupakan batuan dasar yang ada
di Pulau Timor (Lihat Gambar 1). Kompleks Mutis/Lolotoi (Kompleks Lolotoi merupakan
kesamaan Kompleks Mutis yang berdada di Timor Leste). Kompleks Mutis merupakan
batuan dasar di Pulau Timor Barat yang batuannya terdiri dari sekis, filit, amfibolit, dan
serpertinit ophiolite yang termetamorfkan seberumur Pra-Perm.
Daerah Penelitian
Gambar 2. Peta Geologi dan Lithostratigrafi Sungai Noe Metan dan sekitarnya
(Suwitodirdjo K, dan Tjokrosapoetra S, 1996)
Gambar 3. Dua elektroda arus dan potensial di permukaan bumi homogen isotropis
(Loke & Barker, 1996)
potensial yang timbul pada titik P2 akibat arus dari elektorda C1 dan C2, sehingga
beda potensial antara titik P1 dan P2 ditulis sebagai berikut:
atau
Harga resistivitas pada persamaan diatas merupakan harga resistivitas semu yang
diperoleh dari hasil pengukuran di lapangan. Harga resistivitas sebenarnya dapat diperoleh
dengan melakukan suatu proses perhitungan, baik secara manual maupun secara
komputerisasi. Perhitungan secara manual dilakukan dengan bantuan beberapa jenis kurva
yang dikenal dengan kurva standar dan kurva bantu. Sedangkan cara komputerisasi
membutuhkan suatu perangkat lunak berupa software. Software yang umum digunakan
adalah IP dan RES2DINV.
4. Konfigurasi Wenner-Schlumber
Dalam konfigurasi ini, posisi elektroda sama dengan Wenner Alpha, tetapi jarak
antara elektroda arus dan elektroda potensial adalah n kali jarak kedu elektroda potensial.
Konfigurasi ini ditunjukkan dalam Gambar 4g dengan dengan faktor geometri sama dengan
k = n(n + 1)a. Keuntungan dan keterbatasan konfigurasi Wenner- Schlumberger (Taib,
2004), adalah:
- Dalam konfigurasi ini, MN tidak terlalu sering dipindahkan, sehingga mengurangi
jumlah buruh yang dipakai.
- Referensi dan kurva-kurva lebih banyak, dan studi yang dilakukan cukup banyak.
- Konfigurasi ini tidak terlalu sensitif terhadap adanya perubahan lateral setempat,
sehingga metoda ini dianjurkan dipakai untuk penyelidikan dalam.
- Kelemahannya: AB/MN harus berada pada rasio 2,5 < AB/MN < 50. Di luar rasio
tersebut, faktor geometri sudah berdeviasi