Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

ANALISIS SPASIAL DISTRIBUSI LOGAM BERAT BESI (Fe)


DI PERAIRAN TELUK STARING, SULAWESI TENGGARA

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:

Bahril; F1C115012; 2015


Jabir; F1C116101; 2016
Abdul Rahim; I1A116111; 2016

UNIVERSITAS HALU OLEO


KENDARI
2018

i
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 2
1.3 Tujuan ................................................................................................. 2
1.4 Urgensi Penelitian ............................................................................... 2
1. 5 Luaran yang Diharapkan .................................................................... 2
1.6 Manfaat ............................................................................................... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 3
2.1 Pencemaran Logam Berat ................................................................... 3
2.2 Logam Berat Fe ................................................................................... 4
2.3 Metode Interpolasi Inverse Distance Weight (IDW) .......................... 5
BAB 3. METODE PENELITIAN ...................................................................... 5
3.1 Desain Penelitian ................................................................................. 5
3.2 Prosedur Penelitian.............................................................................. 6
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................. 8
4.1 Anggaran Biaya ................................................................................... 8
4.2 Jadwal Kegiatan .................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 8

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Alur Kegiatan Penelitian.................................................................. 6

iv
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Anggaran Biaya .................................................................................... 7
Tabel 2. Jadwal Kegiatan ................................................................................... 7

v
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping........................... 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ........................................................ 17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ............... 19
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ................................................... 20

vi
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teluk Staring merupakan suatu wilayah perairan laut yang sangat luas
yang mencakup tiga kecamatan sekaligus yaitu Kecamatan Laonti, Kecamatan
Moramo dan Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi
Tenggara yang sangat potensial bagi pengembangan program sea-farming
(Rahman dan Akhmad, 2016). Secara geografis Teluk Staring terletak diantara
4o02’40”—4o08’53” LS dan 122o40’03”—122o48’02” BT. Teluk ini memiliki
potensi sumber daya alam hayati dan non hayati sehingga banyak dimanfaatkan
oleh masyarakat setempat untuk melakukan berbagai aktivitas yang meliputi:
kegiatan budidaya rumput laut (Nalarati et al., 2016), perikanan tangkap dan
pertambakan udang/ikan (Rajab et al., 2016) yang dilakukan oleh masyarakat
setempat untuk mendukung perekonomian sehari-hari. Rahman dan Akhmad
(2016), menyatakan bahwa wilayah perairan Teluk Staring digunakan juga
sebagai daerah alur baik kapal nelayan, kapal perusahaan tambang atau pun kapal
barang, sarana transportasi laut seperti kegiatan penangkapan ikan, kegiatan
wisata dan kegiatan lainnya.
Padatnya aktivitas industri seperti tambang nikel (Fadhil, 2017) dan pabrik
semen, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), pemukiman, aktivitas perkapalan
di pelabuhan serta transportasi laut di sekitar Teluk Staring berpeluang
memberikan andil besar terhadap tingginya kadar logam berat yang mencemari
teluk. Keadaanya diperparah lagi dengan adanya aliran sungai Laonti yang
bermuara di sisi Tenggara teluk. Wijayanti (2017), menyatakan bahwa bantaran
sungai pada suatu daerah aliran sungai mempunyai konsentrasi logam berat yang
sangat tinggi. Olehnya itu, analisis unsur-unsur logam pencemar di perairan laut
sebagai muara dari aliran sungai perlu dilakukan untuk mengetahui apakah telah
terjadi pencemaran oleh logam-logam berbahaya atau sebagai data awal untuk
mengetahui tingkat pencemaran (Boybul dan Haryati, 2007). Perairan alami
dikatakan tercemar logam berat jika kadarnya telah melebihi baku mutu atau
melewati nilai ambang batas tertentu (Sanusi, 2006).
Logam berat adalah unsur-unsur kimia dengan densitas lebih besar dari 5
g/cm3, terletak di sudut kanan bawah pada sistem periodik unsur (Setiawan,
2013). Logam berat dapat mencemari lingkungan melalui berbagai sumber
masukan. Faktor yang menyebabkan logam tersebut dikelompokkan ke dalam zat
pencemar yaitu logam berat tidak dapat terurai melalui biodegradasi seperti
pencemar organik, logam berat dapat terakumulasi dalam lingkungan terutama
sedimen sungai dan laut, karena dapat terikat dengan senyawa organik dan
anorganik, melalui proses adsorpsi dan pembentukan senyawa kompleks (Ika et
al., 2012).
Banyak penelitian telah dilakukan di wilayah perairan Teluk Staring mulai
dari kajian kualitas lingkungan perairan hingga sumber daya hayati. Namun, perlu
dicatat bahwa analisis data pemantauan yang banyak dilakukan hanya berdasarkan
1
2

data per stasiun sehingga hanya diketahui kondisi pada stasiun tersebut. Akan
tetapi, sebaran representatif suatu material pencemar di perairan Teluk Staring
masih belum diketahui. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode analisis yang
dapat menunjukkan distribusi atau sebaran logam secara spasial sehingga data
yang dihasilkan akan mewakili keseluruhan perairan Teluk Staring. Salah satu
alternatif yang diberikan yaitu analisis spasial dengan metode interpolasi.
Dalam studi ini, metode interpolasi diterapkan pada analisis spasial logam
berat besi (Fe). Penetapan logam Fe disebabkan karena unsur ini merupakan
logam yang memiliki sifat bioakumulatif dalam tubuh organisme air dan akan
terus diakumulasi hingga organisme tersebut tidak mampu lagi mentolerir
kandungan logam berat dalam tubuhnya juga merupakan logam berat non-esensial
yang keberadaannya dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya dan bersifat
toksik (Irhamni et al., 2017) serta kadarnya telah banyak melebihi baku mutu
lingkungan di berbagai perairan (Alaerts dan Santika, 1987). Studi analisis spasial
logam berat Fe dalam sistem perairan Teluk Staring sangat penting untuk
dilakukan mengingat luasnya daerah Teluk Staring dan padatnya aktivitas
masyarakat setempat, aktivitas industri dan pabrik yang secara langsung atau tidak
langsung berhubungan dengan kawasan teluk.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang menjadi objek kajian dalam penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimanakah menentukan kadar logam berat besi (Fe) pada tiap titik sampel
di perairan Teluk Staring, Sulawesi Tenggara?
2. Bagaimana menentukan distribusi spasial logam berat besi (Fe) pada air laut
permukaan di perairan Teluk Staring, Sulawesi Tenggara?
1.3 Tujuan
Tujuan dilakukannya penelitian ini, yaitu:
1. Untuk menentukan kadar logam berat besi (Fe) pada tiap titik sampel di
perairan Teluk Staring, Sulawesi Tenggara.
2. Untuk menentukan distribusi spasial logam berat besi (Fe) pada air laut
permukaan di perairan Teluk Staring, Sulawesi Tenggara?
1.4 Urgensi Penelitian
Keutamaan dalam PKM-Penelitian ini yaitu, status pencemaran logam
berat Fe pada perairan Teluk Staring dapat diketahui bukan hanya pada stasiun
tertentu saja tetapi secara spasial yakni sebaran representatif sehingga mewakili
seluruh wilayah Teluk Staring dengan metode interpolasi Inverse Distance Weight
(IDW) sehingga menciptakan kemudahan penyedian dan pengolahan data bagi
pengambil kebijakan di tingkat daerah Provinsi Sulawesi Tenggara mengenai
eksistensi logam berat Fe di perairan Teluk Staring.
1.5 Luaran yang diharapkan
Luaran yang diharapakan dalam PKM- Penelitian ini yaitu:
3

1. Menghasilkan data awal sebagai rujukan bagi masyarakat dan pengambil


kebijakan di tingkat daerah Provinsi Sulawesi Tenggara mengenai logam
berat Fe di perairan Teluk Staring.
2. Publikasi hasil di jurnal internasional atau di jurnal nasional.
1.6 Manfaat
Manfaat dalam PKM-Penelitian ini yaitu:
1. Dapat mengetahui kadar logam berat Fe pada perairan Teluk Staring.
2. Dapat mengetahui sebaran spasial logam berat Fe pada perairan Teluk
Staring.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pencemaran Logam Berat
Logam berat merupakan zat pencemar yang memiliki efek berbahaya
karena sifatnya yang tidak dapat diuraikan secara biologis dan stabil. Unsur-unsur
logam berat dapat tersebar di permukaan bumi baik di air, tanah dan udara. Logam
berat tersebut dapat berbentuk senyawa organik, anorganik atau terikat dalam
senyawa yang lebih berbahaya daripada keadaan murninya. Hutagalung (1991),
menyatakan bahwa logam berat mempunyai sifat yang mudah mengikat dan
mengendap di dasar perairan kemudian terakumulasi dalam sedimen. Oleh karena
itu kadar logam berat dalam sedimen lebih tinggi dibandingkan dalam air.
Keberadaan logam berat di perairan laut dapat berasal dari berbagai
sumber, antara lain dari kegiatan pertambangan, rumah tangga, limbah pertanian
dan buangan industri (Rochyatun et al., 2006). Pengendapannya terjadi karena
berikatan dengan anion dari bahan organik. Logam berat cenderung terakumulasi
dalam rantai makanan melalui proses biomagnifikasi (Darmono, 1995).
Peningkatan kadar logam berat pada air laut akan mengakibatkan logam berat
yang semula dibutuhkan untuk berbagai proses metabolisme dapat berubah
menjadi racun bagi organisme laut (Sagala et al., 2014).
Unsur-unsur logam berat dapat masuk ke dalam tubuh organisme dengan
tiga cara, yaitu melalui rantai makanan, insang, dan difusi melalui permukaan
kulit. Akumulasi pada organisme terjadi karena kecenderungan logam berat untuk
membentuk senyawa komplek dengan zat-zat organik yang terdapat dalam tubuh
organisme sehingga logam berat terfiksasi dan tidak segera diekskresi oleh
organisme yang bersangkutan (Istarani dan Ellina, 2014).
Logam berat yang seringkali turut terbuang bersama limbah industri dan
akan menjadi agen pencemar di lingkungan antara lain: Timbal (Fe), merkuri
(Hg), Kadmium (Cd), Arsen (As), Timah (Ni), Krom (Cr), Tembaga (Cu), Seng
(Zn), Besi (Fe) dan lain sebagainya (Priyanto et al., 2008 dan Supenah et al.,
2015). Adanya kadar logam berat berlebih dalam air laut akan mengganggu
hingga merusak ekosistem laut. Meningkatnya kadar logam berat dalam air laut
disebabkan oleh masuknya limbah industri, pertambangan, pertanian dan
4

domestik (rumah tangga) dengan limbah industri sebagai penyumbang utama


spesi logam berat di perairan (Warni et al. 2017).
2.2 Logam Berat Fe
Salah satu bahan pencemar yang berbahaya adalah logam berat Fe.
Keberadaan logam berat Fe dalam perairan akan sulit mengalami degradasi
bahkan logam tersebut akan mengendap di dasar perairan dan teradsorpsi ke
dalam tubuh organisme (Darmono, 1995). Logam berat Fe biasa digunakan dalam
campuran cat, pestisida serta campuran dalam bahan bakar kendaraan (Harahap,
1991).
Logam Fe merupakan logam essensial yang keberadaannya dalam jumlah
tertentu sangat dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam jumlah berlebih
dapat menimbulkan efek racun. Tingginya kandungan logam Fe akan berdampak
terhadap kesehatan manusia diantaranya bisa menyebabkan keracunan (muntah),
kerusakan usus, penuaan dini hingga kematian mendadak, radang sendi, cacat
lahir, gusi berdarah, kanker, sirosis ginjal, sembelit, diabetes, diare, pusing,
mudah lelah, hepatitis, hipertensi, insomnia (Parulian, 2009).
Supriyantini dan Hadi (2015), menyatakan bahwa buangan industri yang
mengandung persenyawaan logam berat Fe bukan hanya bersifat toksik terhadap
tumbuhan tetapi juga terhadap hewan dan manusia. Hal ini berkaitan dengan sifat-
sifat logam berat yang sulit didegradasi, sehingga mudah terakumulasi dalam
lingkungan perairan dan keberadaannya secara alami sulit dihilangkan, dapat
terakumulasi dalam biota perairan termasuk kerang, ikan dan sedimen, memiliki
waktu paruh yang tinggi dalam tubuh biota laut serta memiliki nilai faktor
konsentrasi yang besar dalam tubuh organisme.
2.3 Metode Interpolasi Inverse Distance Weight (IDW)
2.3.1 Interpolasi
Interpolasi sering disebut dengan resampling, dimana interpolasi
merupakan suatu metode pencitraan untuk menambah atau mengurangi jumlah
piksel dalam citra digital. Proses interpolasi ini digunakan untuk menghasilkan
citra yang lebih detail. Hampir semua perangkat lunak untuk editing citra
mendukung satu atau lebih metode interpolasi (Pasaribu dan Nanik, 2012).
Interpolasi merupakan suatu metode atau fungsi matematika yang
mengestimasi nilai pada lokasi yang tidak memiliki nilai. Interpolasi spasial
memperkirakan data atribut yang kontinyu di lokasi kajian. Asumsi lainnya
adalah atribut tersebut bergantung secara spasial yang menandakan bahwa nilai
yang saling berdekatan lebih memiliki kemiripan dibandingkan nilai yang
berjauhan. Azpurua dan Ramos (2010), menyatakan bahwa hasil akhir yang ingin
dicapai dari interpolasi spasial adalah untuk menciptakan permukaan yang
mampu merepresentasikan keadaan empiriknya, sehingga harus memperkirakan
tingkat akurasi metode yang dipilih.
2.3.2 Inverse Distance Weight (IDW)
5

Metode ini memiliki asumsi bahwa setiap titik input mempunyai pengaruh
yang bersifat lokal yang berkurang terhadap jarak. Metode IDW umumnya
dipengaruhi oleh inverse jarak yang diperoleh dari persamaan matematika. Pada
metode interpolasi ini kita dapat menyesuaikan pengaruh relatif dari titik-titik
sampel. Nilai power pada interpolasi IDW ini menentukan pengaruh terhadap
titik-titik masukan (input), dimana pengaruh akan lebih besar pada titik-titik yang
lebih dekat sehingga menghasilkan permukaan yang lebih detail. Pengaruh akan
lebih kecil dengan bertambahnya jarak dimana permukaan yang dihasilkan lebih
kurang detail dan terlebih lebih halus (Pasaribu dan Nanik, 2012).
Bobot yang digunakan untuk rata-rata adalah turunan fungsi jarak titik
sampel dan titik yang diinterpolasi (Merwade et al., 2006). Fungsi umum
pembobotal adalah inverse dari kuadrat jarak dan persamaan ini Weighted yang
dirumuskan dalam formula berikut ini (Azpurua dan Ramos, 2010):
(1)
Dimana Zi (i= 1,2,3,..N) merupakan nilai ketinggian data yang ingin diinterpolasi
sejumlah N titik dan bobot (weight) yang dirumuskan sebagai:

i = (2)

p adalah nilai positif yang dapat diubah-ubah yang disebut dengan parameter
power (biasanya bernilai 2) dan հj merupakan jarak dari sebaran titik ke titik
interpolasi yang dijabarkan sebagai:
hi= (3)
(x,y) adalah koordinat titik interpolasi dan (xi-yi) adalah koordinat untuk setiap
sebaran titik. Fungsi peubah weight bervariasi untuk keseluruhan data sebaran titik
sampai pada titik sampai pada nilai yang mendekati nol dimana jarak bertambah
terhadap sebaran titik.
Kelebihan dari metode interpolasi IDW ini adalah karakteristik interpolasi
dapat dikontrol dengan membatasi titik-titik masukan yang digunakan dalam
proses interpolasi. Titik-titik yang terletak jauh dari titik sampel dan yang
diperkirakan memiliki korelasi spasial yang kecil atau bahkan tidak memiliki
korelasi spasial dapat dihapus dari perhitungan. Titik-titik yang digunakan dapat
ditentukan secara langsung atau dapat ditentukan berdasarkan jarak yang ingin
diinterpolasi (Pasaribu dan Nanik, 2012).
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Desian Penelitian
Kegiatan ini meliputi tiga tahapan, yaitu kegiatan lapangan, laboratorium
dan pengolahan data. Kegiatan lapangan yakni penentuan titik (stasiun) dan
pengambilan sampel. Kegiatan laboratorium meliputi preparasi sampel dan
analisis kadar logam berat menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer
6

(AAS). Sedangkan kegiatan pengolahan data meliputi analisis spasial distribusi


logam Fe menggunakan aplikasi ArcGIS 10.4. Tahapan kegiatan disajikan pada
Gambar 1.

Penentuan Pengambilan Analisis


sampel Preparasi Analisis
titik kadar logam
(sampling) sampel spasial
(stasiun) dengan AAS

Gambar 1. Alur Kegiatan Penelitian


2.2 Prosedur Penelitian
2.2.1 Pengambilan Sampel (Sampling)
Penentuan titik (stasiun) pada lokasi (Teluk Staring) dilakukan dengan
Global Positioning System (GPS) Garmin pada titik koordinat 4o02’40”-
4o08’53”LS dan 122o40’03”-122o48’02”BT. Terdapat 12 stasiun dengan jarak
yang berbeda-beda yang telah ditentukan dengan alat GPS. Sampel air diambil
pada kedalaman ±1 meter dengan menggunakan botol water sampler (250 mL)
lalu ditetesi dengan asam nitrat (HNO3) 65% sebagai pengawet (Nadia et al.,
2017) hingga pH menjadi ≤ 2. Pengawetan ini bertujuan untuk memperlambat
proses perubahan fisika, kimia dan biologis. Masing-masing botol sampel dilabeli
sesuai stasiunnya. Sebagai data pendukug maka pengukuran terhadap suhu, pH
dan salinitas air laut juga dilakukan selama proses penyamplingan. Botol sampel
kemudian disimpan dalam cool box dan dibawa ke laboratorium untuk dianalisis.
2.2.2 Preparasi Sampel
Tahap ini dilakukan penetralan alat-alat gelas yang akan digunakan
terlebih dahulu dengan asam nitrat (HNO3) 1% dengan cara direndam. Asam
nitrat diketahui merupakan suatu asam kuat yang memiliki sifat oksidator kuat
sehingga mampu menghilangkan kontaminan-kontaminan yang ada pada alat-alat
gelas yang digunakan. Kemudian sampel disaring dengan sebuah filter Millipore
HA (ukuran pori 0,45 μm) dengan bantuan syringe (alat suntik).
2.2.3 Analisis Kadar Logam dengan AAS
Analisis logam Fe dilakukan pada panjang gelombang 248,3 nm.
Pengukuran dilakukan sebanyak 2 kali pengulangan dengan jumlah sampel air
yang di analisis sebanyak 3 mL pada masing-masing pengulangan. Kadar Fe
sampel di analisis dengan metode kurva kalibrasi menggunakan Atomic
Absorption Spectrophotometer (ASS) (Aanalyst 400, Perkin Elmer).
2.2.4 Analisis Spasial Distribusi Logam Fe
Data kadar Fe yang diperoleh dari masing-masing stasiun beserta
koordinatnya diinput ke dalam program Ms. Excel-Office 2010 lalu dikonversi ke
bentuk database dan delimited text sebelum di-digitasi. Peta lokasi di-digitasi
dengan program ArcView GIS 10.3 sehingga diperoleh peta digital yang memiliki
koordinat. Peta tersebut dikombinasikan dengan peta hasil pencitraan dari Google
Earth Tahun 2013. Proses registrasi mencakup proses digitasi jarak antar stasiun
7

sampling. Selanjutnya peta digital di clip dengan polyline (batasan daerah


penyebaran spasial parameter) agar diperoleh kisaran daratan yang sesuai dengan
jangkauan penyebaran logam Fe. Proses add table dilakukan berdasarkan data
yang telah diolah dengan Ms. Excel data*.txt pada program ArcView GIS 10.3.
Selanjutnya dilakukan interpolasi data dengan metode IDW. Bobot (weight) akan
berubah secara linear sesuai dengan jaraknya dengan data sampel.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Adapun perkiraan biaya penelitian selama 4 (empat) bulan kerja dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Perlengkapan yang diperlukan 4.510.000,-
2. Bahan habis pakai 1.601.500,-
1.556.500,-
3. Perjalanan 2.850.000,-
4. 2.850.000,- Lain-lain 3.365.000,-
Jumlah 12.326.500,-
1.995.000,-
4.2 Jadwal Kegiatan
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia, Jurusan
Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo,
Kendari. Penelitian direncanakan berlangsung selama 4 bulan, terhitung sejak
penerimaan proposal. Jadwal kegiatan seperti pada Tabel 2 berikut ini.
Tabel 2. Jadwal Kegiatan
Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4
1 Preparasi alat dan bahan
2 Penentuan lokasi sampel
3 Pengambilan sampel
4 Pembuatan reagen
5 Analisis dan pengolahan data
6 Pembuatan laporan
DAFTAR PUSTAKA
Alaert, G, Santika SS. 1987. Metoda Penelitian Air. Usaha Nasional. Surabaya.
Armid. 2015. Distribusi Spasial Logam Berat Fe pada Perairan Teluk Kendari,
Sulawesi Tenggara. Jurnal Biowallacea 2(2): 220-228.
Azpurua M, KD Ramos. 2010. A Comparizon of Spatial Interpolation Methods
for Estimation of Average Electromagnetic Field Magnitude. Jurnal
Progress in Electromagnetics Research M 14: 135-145.
8

Boybul, Haryati I. 2007. Analisis Unsur-unsur dalam Sedimen Laut menggunakan


Spektrometri Gamma. Jurnal Urania 13: 46-98.
Darmono. 1995. Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. UI-Press.
Fadhil F. 2017. Pengaruh Pertambangan Nikel terhadap Kondisi Sosial Ekonomi
Masyarakat Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan. Skripsi
Universitas Halu Oleo, Kendari.
Harahap S. 1991. Tingkat Pencemaran Air Kali Cakung ditinjau dari Sifat Fisika-
Kimia Khususnya Logam Berat dan Keanekaragaman Jenis Hewan
Benthos Makro. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Haryati M. 2012. Kemampuan Tanaman Genjer (Limnocharis Flava) (L.Buch)
Menyerap Logam Berat timbal Limbah Cair Kertas pada Biomassa dan
Waktu Pemaparan yang Berbeda. Jurnal LenteraBio. 1 (3): 131-138.
Ika, Tahril, Irwan S. 2012, Analisis Logam Timbal (Pb) dan Besi (Fe) dalam Air
Laut di Wilayah Pesisir Pelabuhan Ferry Taipa Kecamatan Palu Utara.
Jurnal Akademi Kimia. 1(4): 181-186.
Irhamni SP., Edison P., Wirsal H. 2017. Kajian Akumulator Beberapa Tumbuhan
Air Dalam Menyerap Logam Berat Secara Fitoremediasi, Jurnal Serambi
Engineering Fakultas Teknik USM, 1(2).
Hutagalung HP. 1991. Pencemaran Laut Oleh Logam Berat. Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI). Pusat Pengembangan Oseanologi. Jakarta.
Istarani F, Ellina SP. 2014. Studi Dampak Arsen (As) dan Kadmium (Cd)
terhadap Penurunan Kualitas Lingkungan. Jurnal Teknik Pomits. 3 (1).
Merwade VM, Maidment DR, JA Golff. 2006. Anisotropic Considerations while
Interpolating River Channel Bathymetry. Journal of Hydrology. 331:
731-741.
Nadia N, Siti R, Haeruddin. 2017. Sebaran Spasial Logam Berat Fe dan Cd pada
Kolom Air dan Sedimen di Perairan Muara Cisadane, Banten. Journal of
Maquares. 6 (4): 455-462.
Nalarati, La Onu LO, Roslindah DS. 2016. Analisis Nilai Tukar Nelayan Rumput
Laut di Desa Ranooha Raya Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe
Selatan. Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan. 1 (1).
Parulian A. 2009. Monitoring dan Analisis Kadar Aluminium (Al) dan Besi (Fe)
Pada Pengolahan Air Minum PDAM Tirtanadi Sunggal. Medan:
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara (USU).
Pasaribu JM, Nanik SH. 2012. Perbandingan Teknik Interpolasi DEM SRTM
dengan Metode Inverse Distance Weight (IDW), Natural Neighbor dan
Spline. Jurnal Penginderaan Jauh. 9 (2): 126-139.
Priyanto ND, A Farida. 2008. Kandungan Logam Berat (Hg, Fe, Cd dan Cu) pada
Ikan, Air, dan Sedimen di Waduk Cirata, Jawa Barat. Jurnal Pascapanen
Dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan. 3 (1): 69-78.
9

Rahman A, Akhmad M. 2016. Kesesuaian Pemanfaatan Perairan bagi


Pengembangan Perikanan Budidaya di Kawasan Teluk Staring Konawe
Selatan. Jurnal Bisnis Perikanan. 3 (1): 31-38.
Rajab A, Bahtiar, Salwiyah. 2016. Studi Kepadatan dan Distribusi Kerang
Lahubado (Glauconome sp) di Perairan Teluk Staring Desa Ranooha
Raya Kabupaten Konawe Selatan. Jurnal Manajemen Sumber Daya
Perairan. 1 (2): 103-114.
Rochyatun E, MT Kaisupy, Abdul R. 2006. Distribusi Logam Berat dalam Air
dan Sedimen di Perairan Muara Sungai Cisedane. Jurnal Makara Sains.
10 (1): 35-40.
Sagala SL, Rikha B, Anastasia RTDK, Widodo SP. 2014. Distribution of Heavy
Metals in Natuna Coastal Waters. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan
Tropis. 6 (2): 297-310.
Sanusi HS. 2006. Kimia Laut: Proses Fisik Kimia dan Interaksinya dengan
Lingkungan . Institut Pertanian Bogor Press.Bogor.
Setiawan H. 2013. Akumulasi dan Distribusi Logam Berat pada Vegetasi
Mangrove di Perairan Pesisir Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmu Kehutanan.
7(1).
Supenah P, Endang W, Rawuh EP. 2015. Kajian Kualitas Air Sungai Condong
yang Terkena Buangan Limbah Cair Industri Batik Trusmi Cirebon. Jurnal
Biosfera. 32 (2): 113-118.
Supriyantini E, Hadi E. 2015. Kandungan Logam Berat Besi (Fe) Pada Air,
Sedimen, Dan Kerang Hijau (Perna viridis) Di Perairan Tanjung Emas
Semarang. Jurnal Kelautan Tropis. 18 (1): 38—45.
Warni D, Sofyatuddin K, Nurfadillah N. 2017. Analisis Logam Fe, Mn, Cu, dan
Cd pada Sedimen di Pelabuhan Jetty Meulaboh, Aceh Barat. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah. 2 (2): 246-253.
Wijayanti T. 2017. Profil Pencemaran Logam Berat pada Perairan Daerah Aliran
Sungai (DAS) Grindulu Pacitan. Jurnal Ilmiah Sains. 17 (1): 20-25.
10
11
12
13
14

Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Armid, S.Si., M.Si., M.Sc., D.Sc.
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Kimia
4 NIDN 0018067504
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kendari, 18 Juni 1975
6 Alamat E-mail alrum.armid@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP +62(401)3122582/ 0853 97058000

B. Riwayat Pendidikan
Gelar
S1 S2 Magister Doktor
Akademik
Univ. Univ. Gadjah Univ. of the Univ. of the
Nama
Hasanuddin, Mada, Ryukyus, Ryukyus,
Institusi
INDONESIA INDONESIA Jepang Jepang
Marine and
Jurusan/ Kimia Marine
Kimia Environment
Prodi Anorganik Geochemistry
al Science
Tahun
Masuk- 1994—1999 2001—2003 2005—2007 2008—2011
Lulus

C. Rekan Jejak Tri Dharma PT


C.1. Pendidikan/Pengajaran
No. Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Marine Geochemistry Pilihan 2
2 Exploration Geochemistry Pilihan 2
3 Radiation Chemistry Pilihan 2
4 Minerological Chemistry Pilih 2
5 Analytical Chemistry Wajib 3
C.2. Penelitian
No. Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
Biogeochemical Features of Elements International
1
in the Marine System of Starring Bay, Research
Indonesia Associated with Global Collaboration and
2018
Warming Scientific
Publication
RISTEKDIKTI
Material Magnetik dari Pasir Besi
Terlapis Silika-TRIS untuk Adsorpsi Riset Terapan
2 2017
Ion Logam Emas di Lingkungan RISTEKDIKTI
Pertambangan
3 Scleractinian corals of Kendari Bay, International 2016
15

Indonesia: Their roles as bioindicator of Research


metals pollution and reconstructor of Collaboration and
climate changes (2nd year) Scientific
Publication
RISTEKDIKTI
Scleractinian corals of Kendari Bay, International
Indonesia: Their roles as bioindicator of Research
4 metals pollution and reconstructor of Collaboration and 2015
climate changes (1st year) Scientific
Publication DIKTI
Monitoring Sumberdaya Kawasan
DKP Pemda
5 Coremap-CTI Kabupaten Wakatobi 2014
Wakatobi
2014
Geochemical Characteristics of Coastal International
Environments of Kendari Bay: Metal Research
and Collaboration and
6 2013
Paleoclimatic Studies Associated with Scientific
Global Warming Publication
DIKTI
Imobilisasi Kitosan pada Butiran Nylon
Hibah Bersaing
7 6,6 dan Aplikasinya untuk Recovery 2012
DIKTI
Ion Logam Au(III) dan Ni(II)
Geochemical Studies on Uranium Japan Society for the
Incorporation into Marine Carbonates Promotion of
8 2010
for Oceanic Proxies Science Research
Fund No. 17201006
Strontium Isotope Stratigraphy of Japanese Ministry of
9 Midway Atoll Education and 2007
Science
Kajian Daya Tampung Sungai Bapedalda D.I.
10 2005
Winongo, Yogyakarta Yogyakarta
Analisis Kuantitatif Kafein pada Badan Pengawas
Minuman-minuman Kaleng dengan Obat dan Makanan
11 2004
Improvisasi Metode Spektrofotometri (BPOM)
Kendari
Pengaruh Fotolisis Terhadap Viskositas Penelitian Dosen
12 dan Degradasi Warna Bahan Pewarna Muda 2004
Pakaian DIKTI
Analisis Residu Deterjen Anionik
Linear Alkylbenzenesulphonate (LAS)
13 Mandiri 1999
di Pantai Losari, Makassar, Sulawesi
Selatan
16
17

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Jenis Perlengkapan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
 GPS Garmin 1 buah 3.500.000,- 3.500.000,-
 Water sampler 250 8 buah 40.000,- 320.000,-
mL
 SSpidol permanen 3 buah 10.000,- 30.000,-
 Cool box 1 buah 260.000,- 260.000,-
 Masker udara 4 pasang 60.000,- 240.000,-
krisbow
 Botol suntik 8 buah 20.000,- 160.000,-
(syringe)
- SUB TOTAL (Rp) 4.510.000,-
2. Bahan Habis Pakai Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
 HNO3 (p.a) 1 Liter 500.000,- 500.000,-
 H2SO4 teknis 1 liter 97.500,- 97.500,-
 KMnO4 teknis 500 mL 50.000,- 50.000,-
 K2S2O8 100 g 45.000,- 90.000,-
 Akuades 5 Liter 30.000,- 150.000,-
 Hidroksilamin 25 gram 65.000,- 130.000,-
Sulfat
 NaCl 1 Kg 92.000,- 92.000,-
 Akuabides 2 Liter 45.500,- 91.000,-
 HCl teknis 1 Liter 50.000,- 50.000,-
 Es Batu 15 buah 1.000,- 15.000,-
 Masker 1 kali 1 pack 45.000,- 45.000,-
pakai
 Hand gloves 1 kali 1 pack 50.000,- 50.000,-
pakai
 Sunlight 1 botol 25.000,- 25.000,-
 Spons 3 buah 10.000,- 30.000,-
 Aluminium foil 2 buah 20.000,- 40.000,-
 Lap halus dan 1 set 20.000,- 40.000,-
kasar
 Pipet tetes 2 buah 8.000,- 16.000,-
 Tissue 8 rol 5.000,- 40.000,-
 Hand sunitizier 1 botol 5.000,- 5.000,-
 ATK 1 pack 45.000,- 45.000,-
- SUB TOTAL (Rp) 1.601.500,-
3. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)

 Biaya Rental 1 kelompok 200.000,- 600.000,-


Mobil (3 kali)
18

 Sewa kapal laut 1 kelompok 750.000,- 2.250.000,-


(3 kali)

SUB TOTAL (Rp) 2.850.000,-


4. Lain-lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)

 Sewa pH portable 1 set 200.000,- 200.000,-

 Pembelian buku 2 buah 45.000,- 90.000,-


agenda penelitian
 Biaya administrasi 1 kelompok 100.000,- 100.000,-
laboratorium
 Analisis AAS 12 sampel 100.000,- 800.000,-

 Sewa server 3 kali 300.000,- 900.000,-


Aplikasi ArcGIS
10.4
 Label 1 pack 25.000,- 25.000,-

 Flash Disk 4 GB 1 buah 80.000,- 80.000,-

 Biaya Publikasi 1 kali 1.000.000,- 1.000.000,-

 Kertas HVS A4 1 rim 50.000,- 50.000,-

 Kertas foto 2 lembar 10.000,- 20.000,-

 Biaya print dan 100.000,-


foto copy laporan
SUB TOTAL (Rp) 3.365.000,-

Total 1+2+3+4 (Rp) 12.326.500,-

(Dua Belas Juta Tiga Ratus Dua Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
19

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas


Alokasi
No Nama/ Program Bidang
Waktu Uraian Tugas
. NIM Studi Ilmu
(jam/minggu)
1 Bahril/ Kimia Kimia 10 Bertanggung jawab
F1C1 anorganik atas semua
15 012 kegiatan penelitian
yang meliputi:
 Administrasi
 Mengkoordinir
pelaksanaan
penelitian
 Analisis kadar
dan spasial
 Pembuatan draft
laporan dan
jurnal
 Pembuatan
laporan dan
publikasi
2 Jabir/ Kimia Kimia 8 Membantu ketua
F1C1 anorganik peneliti dalam:
16 101  Kegiatan
administrasi
penelitian
 Pelaksanaan
Penelitian
 Akses jurnal
penelitian
 Menyiapkan draft
laporan
3 Abdul Manajeme Ilmu 8 Membantu ketua
Rahim/ n Sumber kelautan peneliti dalam:
I1D1 Daya  Perancangan dan
16 032 Perairan desain metode
penelitian
 Analisis spasial
 Akses Publikasi
 aksanaan
kegiatan
 Membuat draft
paper dan bahan
presentasi
20

Anda mungkin juga menyukai