Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

DUSUN PARIGI DESA WAHAI SEBAGAI KAMPUNG NELAYAN MAJU


DI KABUPATEN MALUKU TENGAH

A. PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Kabupaten Maluku Tengah merupakan wilayah kepulauan dengan luas wilayah


275.907 Km2 yang terdiri dari luas lautan 264.311,43 Km2 (95,08%) dan luas
daratan 11.595,57 Km2 (4,92%) serta panjang garis pantai 1.375,295 Km
dengan jumlah pulau sebanyak 52 pulau, yang dihuni sebanyak 17 pulau dan
yang tidak dihuni sebanyak 35 pulau. Memiliki jumlah desa sebanyak 173 desa
yang terdiri dari 167 desa pesisir dan 6 desa pedalaman serta 105 dusun yang
terdiri dari 95 dusun pesisir dan 10 dusun pedalaman, yang semuanya tersebar
dalam 18 kecamatan.

Potensi Sumberdaya Perikanan yang dimiliki adalah sebesar 835.400 ton/tahun,


Maksimum Sustainable Yield (MSY) sebesar 417.700 Ton/Tahun dengan Jumlah
Tangkapan yang Diperbolehkan (JTB) sebesar 334.160 ton/tahun sesuai dengan
Hasil Pengkajian Pusat Riset Perikanan Tangkap Badan Riset Kelautan dan
Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan yang bekerjasama dengan Pusat
Penelitian dan Pengembangan Oseanologi LIPI terhadap stok ikan di perairan
Indonesia Tahun 2001. Potensi Sumberdaya Hayati Perikanan dimaksud terdiri
dari Pelagis, Demersal, dan biota lainnya.

Sebagai masyarakat pesisir yang kesehariannya bersentuhan dengan laut, maka


sebagian besar masyarakat desa menggantungkan hidupnya pada hasil mata
pencaharian melaut yakni sebagai nelayan. Usaha melaut dilakukan dengan
menggunakan armada tangkap dan alat tangkap sesuai dengan kemampuan
modal nelayan untuk mendapatkannya, atau melalui bantuan pemerintah baik
kabupaten maupun propinsi dan Pusat.

Sesuai data Statistik Perikanan kabupaten Maluku Tengah, jumlah Rumah


tangga Perikanan (RTP) dan jumlah nelayan sampai tahun 2021 pada setiap

DINAS PERIKANAN KABUPATEN MALUKU TENGAH PROPOSAL KAMPUNG NELAYAN MAJU TAHUN 2023
kecamatan adalah sebagaimana tercantum pada tabel 01 di bawah. Sedangkan
jenis alat tangkap yang digunakan ditunjukan pada table 02.

Tabel 1. JUMLAH RUMAH TANGGA PERIKANAN (RTP) NELAYAN, KELOMPOK USAHA,


KOPERASI DAN PRASARANA PRODUKSI (PPI/TPI) DIRINCI PER KECAMATAN TAHUN 2021
JUMLAH KOPERASI SARANA
JUMLAH JUMLAH
KELOMPOK/ PENDARATAN
NO KECAMATAN RTP NELAYAN
ANGGOTA IKAN
NELAYAN
TPI PPI

1. Banda 1.586 3.298 300 3000 4 1 -

2. Tehoru 894 2.396 136 1360 - - -

3. Telutih 813 1.980 107 1070 - - -

4. Amahai 1.150 1.858 260 2600 3 1 -

5. Kota Masohi 325 690 80 800 5 - -

6. Teluk Elpaputih 427 665 22 220 - - -

7. Teon Nila Serua 88 169 30 300 1 - -

8. Saparua 756 1.351 98 980 3 1 -

9. Saparua Timur 920 1.656 174 1740 2 - -

10. Nusalaut 650 880 60 600 3 - -

11. Pulau Haruku 1.763 3.657 200 2000 1 - -

12. Salahutu 941 1.456 147 1470 3 - -

13. Leihitu 2.831 4.480 320 3200 2 1 -

14. Leihitu Barat 170 1.580 50 500 1 - -

15. Seram Utara 881 1.538 130 1300 3 - -

16. Seram Utara 922 1.517 125 1250 - - -

Barat

17. SUT KOBI 260 470 38 380 - - -

18. SUT SETI 150 254 20 200 - - -

Total 2021 15.527 29.895 2.297 22.970 31 4 -

Sumber: Statistik Perikanan Maluku Tengah tahun 2021

DINAS PERIKANAN KABUPATEN MALUKU TENGAH PROPOSAL KAMPUNG NELAYAN MAJU TAHUN 2023
Tabel 2. JUMLAH DAN JENIS ALAT TANGKAP DIRINCI PER KECAMATAN TAHUN 2021

J E N I S A L A T T A N G K A P Jumlah

Pancing Tonda

Pengumpul R.
Pancing tegak
Bagan perahu

Bagan tancap

Pancing Cumi
Pukat Pantai

Jaring Insang

Jaring Insang

jaring Insang

Pancing Lain
Pancing Ulur
Pukat Cincin

P. Teripang
Perangkap

P. Kepiting

Jala Tebar
P. Kerang
NO KECAMATAN

Gar. Tom
Tombak

Ladung

Huhate
hanyut

lingkar

tetap

Bubu

Laut
Lain
Sero
1. Banda 35 8 154 24 76 21 3 12 6 54 1.120 250 219 25 12 - 99 - - - - - 6 102 2.226
2. Tehoru 17 12 123 96 24 9 - 20 - 46 968 507 301 - 39 - 45 - - - - - 22 55 2.284
3. Telutih 8 - 109 90 22 - - 16 - 21 795 412 330 - 36 - 32 - - - - - 23 39 1.933
4. Amahai 31 11 136 79 16 16 - 98 12 67 939 499 307 19 25 7 122 - - - - - 6 65 2.455
5. Kota Masohi 6 24 49 65 - 25 - - - 56 121 102 137 31 23 - 19 - - - - - 5 19 682
6. Teluk 8 - 44 5 3 6 - 44 - 3 124 203 166 57 37 - 16 - - - - - 8 7 731
Elpaputih
7. Teon Nila 4 - 44 4 21 - 2 47 - - 18 16 10 7 4 2 8 11 - - - - 3 35 236
Serua
8. Saparua 25 7 201 35 22 26 5 41 - 275 215 198 91 50 11 9 27 8 - - - - 28 39 1.313
9. Saparua 20 5 222 37 25 19 3 36 - 213 243 387 162 57 18 12 40 7 - 55 45 1.606
Timur
10. Nusalaut 50 10 192 36 14 - - 38 9 - 283 125 145 98 19 21 116 - - - - - 53 123 1.332
11. Pulau 15 23 155 113 17 12 5 48 1 179 717 409 275 25 39 15 76 75 - - - - 97 247 2.543
Haruku
12. Salahutu 21 11 120 52 19 24 - 36 - 390 458 201 185 43 31 14 158 4 - - - - 48 71 1.886
13. Leihitu 31 25 104 99 44 21 - 12 7 35 112 388 232 - 14 66 69 3 - - - - 5 88 1.355
14. Leihitu Barat 8 8 22 26 13 2 - 8 106 - 172 144 86 9 25 - 12 2 - - - - 17 6 666
15. Seram Utara 19 2 132 70 121 9 1 3 14 - 562 339 177 13 35 - 66 - - - - - 42 31 1.636
16. Seram Utara 16 3 158 66 9 7 1 12 - - 402 156 211 - 17 - 75 6 - - - - 37 42 1.218
Barat
17. Seram Utara 5 - 38 22 37 - - - 6 - 156 111 24 - 9 - 29 - - - - - 14 13 464
Timur Kobi
18. Seram Utara 4 - 17 15 16 - - - 4 - 87 55 12 - 12 - 24 - - - - - 11 10 267
Timur Seti

Total 2021 323 149 2.020 934 499 197 20 471 165 1.339 7.492 4.672 3.257 434 406 146 1.033 116 - - - - 480 1.037 24.833

Sumber: Statistik Perikanan Maluku Tengah tahun 2021

DINAS PERIKANAN KABUPATEN MALUKU TENGAH PROPOSAL KAMPUNG NELAYAN MAJU TAHUN 2023
1.1. Kampung Nelayan
Dalam keseharian, Kampung Nelayan dapat didefinisikan sebagai suatu
lingkungan permukiman masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai
nelayan yang melakukan mata pencaharian penangkapan ikan di perairan
laut atau di perairan darat. Kawasan kampung nelayan umumnya dekat
dengan sentra perikanan (Pelabuhan perikanan/sentra pendaratan ikan)
yang menjadi pusat aktifitas para nelayan. Secara umum, pemukiman
nelayan dengan sarana public yang ada seperti jalan lingkungan, sarana
drainase, sarana air bersih dan lain lain masih belum memadai. Dengan
berbagai persoalan dan keterbatasan seperti kesibukan dalam menangkap
ikan, tingkat pendidikan nelayan yang masih rendah, peranan wanita
nelayan juga belum optimal, pengetahuan dalam menata kampung,
keterbatasan terhadap akses fasilitas kesehatan, kurangnya sarana dan
prasarana pendukung maka selama ini Kampung Nelayan terlihat kumuh
dan belum tertata dengan rapi, bersih sehat dan nyaman.
Masyarakat kampung nelayan dalam kenyataannya seringkali memiliki
kesempatan yang lebih rendah dalam mengakses pemenuhan kebutuhan
dasarnya seperti Pendidikan, kesehatan dan pemenuhan kebutuhan sarana
produksi usahanya sehingga terkadang kondisi sosial ekonominya relatif
masih rendah atau miskin. Beberapa hal yang menyebabkannya adalah:
a. Keterbatasan kualitas sumberdaya manusia:
b. Keterbatasan kemampuan modal usaha dan teknologi penangkapan:
c. Hubungan kerja (pemilik perahu – nelayan buruh) dalam organisasi
penangkapan yang dianggap kurang menguntungkan nelayan buruh:
d. Kesulitan melakukan diversifikasi usaha penangkapan:
e. Ketergantungan yang tinggi terhadap okupasi melaut: dan
f. Gaya hidup yang dipandang “Boros” sehingga kurang berorientasi ke masa
depan.
Selain itu ada juga beberapa penyebab yang sifatnya eksternal yakni:
a. Terbatasnya teknologi pengolahan hasil tangkapan pasca tangkap:
b. Terbatasnya peluang-peluang kerja di sektor non-perikanan yang tersedia di
kampung-kampung nelayan:

DINAS PERIKANAN KABUPATEN MALUKU TENGAH PROPOSAL KAMPUNG NELAYAN MAJU TAHUN 2023
c. Kondisi alam dan fluktuasi musim yang tidak memungkinkan nelayan
melaut sepanjang tahun: dan
d. Isolasi geografis kampung nelayan yang menghambat mobilitas barang, jasa,
modal dan manusia.
Gambaran kampung nelayan demikian adalah kondisi umum yang juga
terlihat di kampung-kampung nelayan di kabupaten Maluku Tengah.
Lingkungan pemukiman yang belum tertata dengan baik, sarana prasarana
publik yang ada seperti jalan lingkungan, ketersediaan air bersih, sarana
drainase, pengelolaan sampah, limbah dan lainnya cenderung kumuh dan
masih kurang memadai. Kondisi ini sesungguhnya terbilang miris jika
dibandingkan dengan potensi laut kabupaten Maluku Tengah yang tergolong
sangat besar. Oleh karena itu perlu adanya perhatian dari pemerintah serta
berbagai pihak untuk membenahi kondisi pemukiman nelayan yang demikian
sehingga dapat dikembangkan menjadi kampung nelayan maju yang juga
dapat menjadi destinasi wisata berbasis perikanan tangkap.
Maka salah satu kampung nelayan yang diusulkan untuk dikembangkan
menjadi kampung nelayan maju adalah dusun Parigi di Kecamatan Seram
Utara.

TUJUAN
Adapun tujuan pembangunan kampung nelayan maju yakni:
1. menyediakan atau memperbaiki sarana/prasarana publik di kampung
nelayan untuk meningkatkan fungsinya;
2. menumbuhkan kesadaran dan meningkatkan partisipasi masyarakat yang
maju dalam kegiatan penataan kawasan kampung nelayan:
3. menciptakan lapangan kerja sementara yang dapat memberikan tambahan
pendapatan bagi masyarakat di kampung nelayan melalui kegiatan padat
karya.

DINAS PERIKANAN KABUPATEN MALUKU TENGAH PROPOSAL KAMPUNG NELAYAN MAJU TAHUN 2023
B. PROFIL CALON KAMPUNG NELAYAN MAJU
DUSUN PARIGI

Dusun Parigi secara administrative merupakan bagian dari desa Malaku


kecamatan Seram Utara kabupaten Maluku Tengah. Terletak di tepi laut pulau
Seram bagian Utara dengan Panjang garis pantai ± 1,6 KM. Posisi Lintang Bujur
Dusun parigi adalah 2047’27” S dan 1290 24’52” E.

Gbr 1, Kampung Nelayan Parigi

Masyarakat kampung nelayan parigi sebagian besar suku bangsa Buton, juga
suku bangsa Seram dan jawa. Jumlah Keluarga Dusun Parigi sebanyak 331
Keluarga dengan jumlah penduduk 1.437 jiwa terdiri atas laki-laki 746 jiwa dan
perempuan 691 jiwa.

1. Mata Pencaharian

Masyarakat dusun Parigi bermata pencaharian sebagai nelayan dimana


perairan laut Seram (WPP 714) menjadi fishing ground usaha penangkapan
dengan jenis ikan yang ditangkap umumnya ikan pelagis besar seperti Tuna,
Cakalang, Tongkol dan ikan layer serta ikan demersal seperti kerapu dan
kakap. Para wanitanya sebagian bekerja sebagai pengolah dan pedagang ikan
hasil tangkapan nelayan. Pada musim tertentu saat kondisi laut bergelombang
dan tidak bisa melaut, maka nelayan berganti pekerjaan sementara menjadi

DINAS PERIKANAN KABUPATEN MALUKU TENGAH PROPOSAL KAMPUNG NELAYAN MAJU TAHUN 2023
petani atau pekebun untuk mendukung ekonomi keluarga selama tidak melaut.
Nelayan dusun Parigi kebanyakan nelayan perorangan dan tidak membentuk
kelompok-kelompok sehingga belum ada Kelompok usaha Bersama (KUB),
namun telah membentuk Koperasi Nelayan sejak tahun 2021 yakni Koperasi
Nelayan Kambala Tuna.

Data Kelembagaan Usaha Nelayan Dusun Parigi


Jenis Jumlah
No Nama Lembaga Alamat Nama Ketua
Lembaga Anggota

Koperasi Nelayan
1 Koperasi Yainuelo Wandy Tihurua 17
Kambala Tuna
Tabel 1. Kelembagaan usaha nelayan di Dusun Parigi

Data Nelayan Dusun Parigi

Jumlah Nelayan Armada Tangkap Alat Penangkapan


(Org) Ikan (API)

Mesin Tempel 40 PK 17 Unit Pancing Tonda

231 Mesin Tempel 15 – 198 Unit Pancing Tonda


20 PK
Mesin Ketinting 6 Unit Pancing Tonda

Tabel 2. Jumlah Nelayan, Armada Tangkap dan Alat penangkapan Ikan di Dusun Parigi

2. Sarana Prasarana yang Ada

Sarana prasarana pemukiman yang ada di kampung Nelayan Parigi yakni :

• Akses Air Minum melalui Jaringan perpipaan ke rumah penduduk sudah


dibangun melalui program Pansimas, namun tidak berfungsi dengan baik.

• Kondisi Jalan lingkungan rata rata lebar perkerasan beton 2 meter, namun
sudah mengalami kerusakan.

• Fasilitas Pendidikan yang ada adalah Sekolah Dasar (SD) Negeri dan Sekolah
Menengah pertama (SMP) sedangkan SMA pada desa tetangga.

DINAS PERIKANAN KABUPATEN MALUKU TENGAH PROPOSAL KAMPUNG NELAYAN MAJU TAHUN 2023
• Fasilitas Kesehatan telah ada yakni Poliklinik desa (Polindes) namun tidak
berfungsi normal sehingga masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan
kesehatan harus pergi ke puskesmas di ibukota kecamatan yang jaraknya
cukup jauh ± 10 km.

• Infrastruktur pengaman pantai telah ada ± 400 M namun telah mengalami


kerusakan akibat hantaman gelombang.

2.1. Kebutuhan Sarana Prasarana

Dalam rangka mengembangkan Parigi sebagai Kampung Nelayan Maju, maka


dibutuhkan dukungan penyediaan sarana prasarana sebagai berikut:

a. Penataan kampung dan jalan lingkungan

Pemukiman kampung nelayan belum tertata dengan baik dan rapi, juga jalan
lingkungan yang ada membutuhkan perbaikan sehingga dapat memperlancar
aktifitas masyarakat.

b. Pembangunan Talud Pengaman Pantai

Pada musim musim gelombang pemukiman masyarakat di pesisir pantai di


kampung nelayan ini sangat rentan tersapu gelombang, oleh karenanya
sangat dibutuhkan adanya talud pengaman pantai agar pemukiman
nelayan terlindungi dari hantaman gelombang.

c. Penyediaan Tambatan Perahu

Kampung Nelayan Parigi tidak memiliki tambatan perahu sebagai sentra


pendaratan ikan sehingga nelayan mendaratkan ikan tersebar ditepi pantai
yakni yang dekat dengan rumahnya. Olehnya itu dalam rangka mendukung
kebijakan penangkapan Ikan terukur, sangat dibutuhkan adanya tambatan
perahu agar nelayan dapat mendaratkan ikan tersentralisasi pada
Tambatan Perahu.

d. Sarana persampahan.
Masyarakat dusun Parigi belum memiliki tempat pembuangan sampah,
umumnya masyarakat mengumpulkan di dekat rumah dan membakar

DINAS PERIKANAN KABUPATEN MALUKU TENGAH PROPOSAL KAMPUNG NELAYAN MAJU TAHUN 2023
sampah tersebut, sehingga perlu dibuat sarana persampahan untuk
menata pembuangan sampah.
e. Balai Pertemuan Nelayan
Para nelayan di kampung nelayan Parigi membutuhkan sebuah bangunan
sebagai ruang/balai pertemuan bagi para nelayan untuk membicarakan
berbagai hal menyangkut kenelayanan. Selama ini para nelayan umumnya
bertemu di pantai sepulang melaut atau duduk di teras teras rumah nelayan
untuk bertukar pendapat.

f. Bengkel Nelayan

Bengkel Nelayan perlu dibangun di dusun Parigi untuk membantu para


nelayan memperbaiki peralatan maupun armada tangkap yang dimiliki jika
mengalami kerusakan, Kebanyakan armada nelayan yang rusak dibiarkan
terbengkalai di pantai karena tidak ada sarana untuk memperbaikinya.

g. Sarana Pengolahan Ikan (UPI)

Untuk mendukung penanganan ikan hasil tangkapan terutama pengolahan


maka dibutuhkan adanya unit pengolahan ikan beserta pelengkapannya
untuk pengolahan ikan asap, bakso ikan, abon ikan dan nugget ikan.

h. Sarana Pendingin

Para nelayan dusun Tihulesi belum memiliki sarana pendingin untuk


menjaga kesegaran hasil tangkapan mereka oleh karena itu dibutuhkan
adanya sarana pendingin seperti Mini Portable Frezzer dan Mobil
berpendingin

i. Sarana Kesehatan (Pustu)


Masyarakat kampung Parigi sangat membutuhkan sarana kesehatan
dimana Polindes yang ada diperlengkapi hingga statusnya menjadi
Puskesmas Pembantu (Pustu) sehingga masyarakat nelayan dapat
menikmati pelayanan kesehatan yang lebih baik.

Selain kebutuhan sarana dan prasarana, juga dibutuhkan bimbingan teknis


(Bimtek) untuk meningkatkan ketrampilan antara lain:

DINAS PERIKANAN KABUPATEN MALUKU TENGAH PROPOSAL KAMPUNG NELAYAN MAJU TAHUN 2023
a. Ketrampilan perawatan mesin tempel/ketinting untuk para nelayan;

b. Ketrampilan pengolahan pasca panen (hasil tangkapan) bagi wanita nelayan


untuk mendukung ekonomi keluarga.

Gbr 2. Pemukiman Nelayan Parigi

Gbr 3. Talud Pengaman Pantai Yang rusak karena gelombang

DINAS PERIKANAN KABUPATEN MALUKU TENGAH PROPOSAL KAMPUNG NELAYAN MAJU TAHUN 2023
Gbr 4. Steiger sederhana Parkiran Perahu Nelayan

C. PENUTUP
Demikian Proposal usulan Kampung Nelayan Maju ini kami ajukan sebagai
gambaran realitas kondisi kampung nelayan yang ada di Kabupaten Maluku
Tengah untuk selanjutnya dapat dikembangkan sebagai perwujudan program
Terobasan Bapak Menteri Kelautan dan Perikanan RI.
Besar harapan kami semoga proposal usulan kami ini dapat direalisasikan
sehingga pemukiman nelayan yang ada di daerah kami bisa berkembang menjadi
Kampung Nelayan Maju yang tertata rapi, bersih, sehat dan nyaman.

KEPALA DINAS PERIKANAN


KABUPATEN MALUKU TENGAH

HARIS M. BANDJAR, S.Pi, M.Si


NIP. 19670227 199603 1 002

DINAS PERIKANAN KABUPATEN MALUKU TENGAH PROPOSAL KAMPUNG NELAYAN MAJU TAHUN 2023

Anda mungkin juga menyukai