Anda di halaman 1dari 8

MENCARI 5 CONTOH TEKS EKPLANASI

Maulana Hasan Tri Wahyuda XI TKJ 1

PETIR

Petir, kilat, atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan
saat langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan. Beberapa saat
kemudian disusul dengan suara menggelegar yang disebut guruh. Perbedaan waktu
kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan
cahaya.

Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan
lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus menerus secara
teratur, dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga
muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan
muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya.

Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi
pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk
mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui
elektron adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara
inilah terjadi ledakan suara.
Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan tersebut udara
mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih
mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka
petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan.

Gerhana Matahari

Gerhana matahari merupakan fenomena alam yang terjadi 25 tahun sekali.


Peristiwa ini terjadi ketika posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari sehingga
terlihat menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari di atas langit bumi.
Menurut para pengamat gerhana matahari dapat dibagi menjadi empat jenis
yakni : Gerhana Matahari Total, Gerhana Matahari Cincin, Gerhana Matahari Sebagian,
dan Gerhana Matahari Hibrida atau Campuran. 

Gerhana Matahari total pada umumnya disebabkan oleh bulan yang menutupi
cahaya matahari. Wilayah yang terkena fenomena ini biasanya akan menjadi gelap
total.

Gerhana matahari cincin terjadi ketika piringan bulan lebih kecil dari ukuran
piringan matahari. Gerhana matahari sebagian adalah kondisi dimana bulan hanya
menutupi sebagian cahaya matahari. Gerhana matahari hibrida adalah gerhana
matahari hibrida yang bertransisi menjadi gerhana matahari total.

Lantas mengapa bayangan bulan mampu untuk menutupi cahaya matahari


seluruhnya? Hal ini terjadi karena jarak bulan ke bumi lebih dekat dibandingkan jarak
bumi ke matahari. Jarak bulan ke bumi adalah rata-rata 384.400 kilometer dari bumi.
Sementara jarak matahari ke bumi adalah rata-rata 149.680.000 kilometer. 

Gunung Meletus

Gunung meletus merupakan fenomena alam yang terjadi akibat adanya endapan magma pada
perut bumi dan disemburkan oleh gas yang memiliki kekuatan tinggi. Letusan gunung berapi
merupakan salah satu bencana alam yang sangat dahsyat.

Walaupun begitu, gunung berapi terbentuk oleh letusan yang sangat dahsyatnya itu. Beberapa
gunung berapi di Indonesia adalah Gunung Krakatau, Gunung Merapi, Gunung Toba, Gunung
Kerinci, Gunung Tambora, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Hampir semua aktivitas gunung berapi berhubungan dengan zona kegempaan yang aktif karena
berhubungan langsung dengan batas lempeng bumi. Fenomena gunung meletus diawali dengan
aktivitas pada batas lempeng bumi yang mengalami perubahan tekanan dan suhu yang
signifikan.

Sehingga mampu melelehkan material batuan di sekitarnya itu, yang biasa disebut dengan
magma atau cairan pijar. Magma akan mengintrusi material yang berada disekitarnya melalui
rekahan-rekahan yang mendekati permukaan bumi.
Magma dibentuk melalui suhu yang sangat panas di dalam perut bumi. Pada kedalaman yang
relatif, suhu yang sangat tinggi mampu melelehkan seluruh material yang ada didalam perut
bumi.

Pada saat material-material ini meleleh maka akan menghasilkan gas yang nantinya akan
bercampur dengan magma tersebut. Magma yang akan dikeluarkan oleh gunung meletus
terbentuk pada kedalaman kurang lebih 60 sampai 160 KM dibawah permukaan bumi.

Kemudian magma yang mengandung gas, berada dibawah tekanan batu-batuan padat yang
terdapat disekitar kawah. Tekanan ini menyebabkan magma meletus dan bergerak keluar menuju
permukaan bumi.

Gas dan magma ini bersamaan meledak dan membentuk lubang yang biasa disebut dengan
lubang utama. Sebagian besar magma dan material vulkanik lainnya kemudian menyembur
melalui lubang utama ini.

Setelah semburan berhenti, kawah yang menyerupai mangkuk ini biasanya terbentuk pada bagian
puncak gunung berapi. Sementara itu, lubang utama berada di dasar kawah tersebut.

Dampak dari letusan gunung berapi terhadap lingkungan dapat berupa dampak positif dan juga
dampak negatif. Dampak negatif dari letusan gunung berapi adalah berupa bahaya langsung yang
dapat dirasakan oleh manusia dan makhluk hidup yang lainnya.

Seperti awan panas, gas beracun, debu vulkanik, dan jatuhan piroklastik yang keluar dari gunung
berapi tersebut. Sedangkan bahaya yang tidak langsung setelah erupsi berakhir adalah terjadi
hujan lahar, rusaknya lahan pertanian dan perkebunan, serta ancaman berbagai penyakit seperti
penyakit saluran pernapasan.

Adapun dampak positif yang dapat dirasakan adalah lahan yang subur, material yang keluar dari
perut bumi dapat dijadikan sebagai mata pencaharian masyarakat, energi panas bumi, areal
wisata alam, dan sumber daya air.

Kesimpulan dari contoh teks eksplanasi di atas yakni, sampai saat ini gunung berapi masih
menjadi sebuah momok yang mengerikan untuk masyarakat. Karena kedahsyatan letusan gunung
berapi mampu membelah pulau dan membentuk danau.
Hujan es

  Hujan es adalah presipitasi yang terdiri atas bola-bola es. Salah satu
pembentukan dari bola-bola es ini adalah melalui kondensasi uap air lewat proses
pendinginan diatmosfer pada sebuah lapisan yang terdapat diatas level beku.
Biasanya,  hanya es yang berukuruan besar saja yang terjadi dengan proses ini.
Karena ukuran yang besar, sehingga meski es sudah turun ke suhu yang lebih hangat
dan daerah lebih rendah, today semua es ini menjadi cair (mencair). Perlu diketahui,
hujan es ini tidak hanya bisa turun didaerah sub tropis saja, namun hujan es ini juga
dapat turun didaerah sekitar garis ekuator atau daerah pembagian musim tropis,
termasuk Indonesia. Hujan es ini biasanya terjadi tidak terlalu kelihatan, Dan terjadi
hujan es ini disertai dengan human air. Hujan es ini biasanya terjadi hanya sekitar
beberapa menit, kemuadian setelah itu kembali ke hujan air normal seperti biasanya.
Salah satu yang menyebabkan terjadinya hujan es adalah pembekuan. Dimana
kondisi ini, uap air lewat dingin tertarik ke permukaan benih-benih es. Kemudian karena
terjadi pengembunan yang mendadak, maka terjadi pembentukan es dengan ukuran
yang sangat besar. Sebenarnya hujan es ini bukanlah fenomena alam yang langka.
Hujan es ini bisa saja menimpa daerah-daerah tropis bahkan bukan di Saar musim
penghujan. Butiran es yang jatuh saat hujan es merupakan kondensasi dari air hujan
yang menggumpal Di atas permukaan bumi yang disebut dengan awan gelap. Hujan es
ini biasanya disertai dengan angin puting beliung yang berasal dari jenis awan yang
memiliki sel tunggal berlapis-lapis dekat dengan permukaan bumi (awan Cumolo
Nimbus). Selain itu dapat berasal dari multi sel awan, pertumbuhannya secara vertikal
dan luas area horizontal sekitar 3-5 kilometer. Hujan es ini terjadi dengan durasi yang
singkat 3-5 menit. Hujan es yang paling lama 10 menit.
Proses Terjadinya Hujan Es
• Proses penguapan air ( khususnya dari tumbuh-tumbuhan) tersebut dinamakan
transpirasi. Uap air yang dihasilkan dari penguapan tersebut akan mengalami pemadatan atau
kondensasi yang kemudian menjadi awan. Kemudian awan-awan tersebut bergerak sendiri-
sendiri ke tempat yang berbeda dengan bantuan angin, baik angin yang menghembus vertikal
maupun horizontal.
• Lalu awan yang mengandung uap air tersebut tertiup dan sampailah pada tempat yang
suhunya lebih dingin dan mencapai dew point atau titik embun, lalu mengembun, dan karena
beratnya embun ini maka turunlah menjadi titik hujan.
• Ketika telah mengembun, sudah menjadi air, dan tertiup oleh angin thermis yang naik,
km ketinggian yang memiliki temperatur di bawah titik beku, embun akan berubah menjadi es
yang jatuh ke bawah. Ikatan antar molekul es ini lebih just dari pada antar molekul air, kare es
merupakan benda padat. Hal itu menyebabkan es tersebut jatuh ke bawah dalam bentuk yang
tidak rapi teratur, bisa seukuran krikil, namun ada yang hingga seukuran kepalan tangan .

Tanda-Tanda Terjadinya Hujan Es


• Hujan es lebih sering terjadi pada siang atau sore hari. Namun tidak menutup
kemungkinan hujan es ini terjadi malam hari. Hanya saja pada saat siang atau sore hari
lebih berpotensi terjadinya hujan es. 
• Satu hari sebelum hujan es turun, udara pada pagi hingga malam hari terasa panas
dan pengap.
• Adanya awan Cumulus Nimbus dan angin kencang.
• Udara sekitar mulai terasa dingin yang membuat merinding.
• Terjadinya hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
 Beberapa hujan es telah terjadi di wilayah Indonesia, seperti Bandung,
Banjarnegara, Medan, Madiun, Sumatera Barat, serta daerah-dadrah lainnya. 
Angin Puting Beliung

Angin Puting Beliung adalah  udara yang berputar kencang yang membentuk hubungan
antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan
cumulus dengan permukaan tanah.
         Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung disebabkan karena Udara panas dan
dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan terbentuklah puting beliung. Selain itu juga
karena didalam awan terjadi arus udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-
titik air maupun Kristal es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak
awan.
         Proses terjadinya angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba.
Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi
secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. Kebanyakan puting beliung mempunyai
angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar 250 kaki (75 meter), dan bergerak
beberapa kilometer sebelum "lenyap". Walau bagaimanapun, setengah puting beliung
mempunyai angin selaju 480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh
bergerak melebihi 100 kilometer.
        Angin puting beliung juga mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur
daerah,menimbulkan korban jiwa, rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material ,
banyak puing – puing dan sampah yang terbawa Puting beliung seringkali terjadi
semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan banyak kerusakan
kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban
akibat puting beliung.

Anda mungkin juga menyukai