Anda di halaman 1dari 21

Pengertian Awan – Proses,

Pembentukan, Faktor, Jenis, Keluarga,


Fungsi
Oleh parta setiawanDiposting pada 23 Februari 2021
Jenis – Jenis Awan : Pengertian, Proses, Penyebab, Faktor –
Awan adalah gumpalan uap air dan kristal es yang terapung di
atmosfir yang sangat kecil atau campuran keduanya dengan
konsentrasi berorde 100 per centimeter kubik dan mempunyai radius
sekitar 10 mikrometer.

Pengertian Awan 
Awan adalah gumpalan uap air dan kristal es yang terapung di
atmosfir yang sangat kecil atau campuran keduanya dengan
konsentrasi berorde 100 per centimeter kubik dan mempunyai radius
sekitar 10 mikrometer. Ia kelihatan seperti asap berwarna putih atau
kelabu di langit.
Awan merupakan massa yang dapat dilihat dari
tetesan air atau kristal beku tergantung di atmosfer di atas
permukaan bumi atau permukaan planet lain. Awan juga massa
terlihat yang tertarik oleh gravitasi, seperti massa materi dalam ruang
yang disebut awan antar bintang dan nebula. Masalah awan biasanya
dipelajari pada nephologi atau fisika awan yang merupakan cabang
dari meteorologi.
Di troposferada empat macam istilah, yaitu :

 Fotometeor, merupakan partikel cahaya atau yang memancarkan


cahaya.
 Litometeor, merupakan partikel-pertikel kering yang
mengambang di udara.
 Elektrometeor,merupakan partikel yang mengandung muatan
listrik, banyak terdapat di awan Cb.
 Hydrometeor. Merupakan partikel-partikel basah (air atau padat
) yang ada di atmosfer atau di udara maupun di permukaan.

Dalam kaitannya dengan awan yang kita pelajari lebih cenderung pada


Hydrometeor. Hydrometeor merupakan salah satu fenomena cuaca
yang berada di atmosfer yang berhubungan dengan awan.
Keberadaannya bisa melayang di udara, turun bebas, naik, atau
mengendap di permukaan bumi. Contoh :

 Yang jauh dari permukaan berupa awan


 Yang dekat dengan permukaan berupa kabut dan mist
 Dan yang berada di permukaan berupa embun, salju, dan gletser
Dari berbagai sudut pandang, kita dapat mendefinisikan awan
sebagai berikut :

1. Awan adalah Hydrometeor yang jauh dari permukaan bumi.


2. Awan adalah kumpulan dari partikel cair atau butir-butir salju
atau campuran keduanya yang mengambang di atmosfer pada
tempat dan waktu tertentu.
3. Pada saat-saat tertentu , kabut yaitu uap air yang berada di suatu
tempat dapat naik dan akan menyebabkan atau
membentuk awan stratus yang disebabkan oleh pemanasan
matahari sehingga arus naik menjadi cepat.
Jadi secara umum, pengertian awan adalah kumpulan tetes-tetes air
atau butir-butir es atau kedua-duanya yang mengembang di atmosfer
pada suatu tempat dan waktu tertentu. Di Bumi substansi biasanya
presipitasi uap air.
Dengan bantuan partikel higroskopis udara seperti debu
dan garam dari laut, tetesan air kecil terbentuk pada ketinggian
rendah dan kristal es pada ketinggian tinggi bila udara didinginkan
jadi jenuh oleh konvektif lokal atau lebih besar mengangkat non-
konvektif skala.
Pada beberapa soal, awan tinggi mungkin sebagian terdiri dari tetesan
air superdingin. Tetesan dan kristal biasanya sekitar 0,01 mm
(0,00039 in) diameter. Paling umum dari pemanasan matahari di
siang hari dari udara pada tingkat permukaan, angkat frontal yang
memaksa massa udara lebih hangat akan naik lebih keatas dan
mengangkat orografik udara di atas gunung. Ketika udara naik ,
mengembang sehingga tekanan berkurang.
Proses ini mengeluarkan energi yang menyebabkan udara dingin.
Ketika dikelilingi oleh milyaran tetesan lain atau kristal mereka
menjadi terlihat sebagai awan. Dengan tidak adanya inti kondensasi,
udara menjadi jenuh dan pembentukan awan terhambat.
Proses ini mengeluarkan energi yang menyebabkan udara dingin.
Ketika dikelilingi oleh milyaran tetesan lain atau kristal mereka
menjadi terlihat sebagai awan. Dengan tidak adanya inti kondensasi,
udara menjadi jenuh dan pembentukan awan terhambat. dalam awan
padat memperlihatkan pantulan tinggi (70% sampai 95%) di seluruh
awan terlihat berbagai panjang gelombang, sehingga tampak putih di
atas.
Tetesan embun (titi-titik air) cenderung efisien menyebarkan cahaya,
sehingga intensitas radiasi matahari berkurang dengan kedalaman
arah ke gas, maka warna abu-abu atau bahkan gelap kadang-kadang
tampak di dasar awan.
Awan tipis mungkin tampak telah memperoleh warna dari lingkungan
mereka atau latar belakang dan awan diterangi oleh cahaya non-putih,
seperti saat matahari terbit atau terbenam, mungkin tampak berwarna
sesuai. Awan terlihat lebih gelap di dekat-inframerah karena air
menyerap radiasi matahari pada saat- panjang gelombang .
Awan memberikan pengaruh yang sangat besar pada cuaca dan iklim
kita. Mereka adalah elemen kunci siklus hidrologis bumi, yang
membawa air dari udara ke tanah dan dari satu wilayah dunia ke yang
lainnya. Awan juga mendominasi anggaran energi bumi melalui
pengaruh mereka pada pertukaran energi panas matahari dalam
atmosfer dan antara atmosfer, hidrosfer, permukaan tanah,
biosfer dan ruang karena awan memiliki dampak besar pada anggaran
radiasi bumi, bahkan perubahan kecil dalam kelimpahan atau
distribusi awan bisa mengubah iklim lebih dari perubahan yang
diantisipasi dalam gas rumah kaca, anthropogenic aerosol, atau
faktor-faktor lain yang terkait dengan perubahan global.
Perubahan iklim yang disebabkan oleh awan pada gilirannya
menimbulkan perubahan dalam awan karena iklim : cloud-climate
feedback.
Masukan ini dapat bernilai positif (memperkuat perubahan) atau
negatif (cenderung untuk mengurangi perubahan total), tergantung
pada proses yang terlibat. Pertimbangan ini menyebabkan para
ilmuwan untuk percaya bahwa ketidakpastian utama dalam simulasi
model iklim yang disebabkan oleh kesulitan dalam awan dan cukup
mewakili sifat radiasi awan.

Proses Pembentukan Awan


Jika langit sedang cerah, kita bisa melihat awan di langit. Awan
tersebut terlihat seperti kapas-kapas yang sedang terbang di langit.
Jika langit sedang cerah, maka awan akan terlihat berwarna putih.
Sering kali kita lihat awan putih dengan berbagai bentuk.
Kadang-kadang bergumpal-gumpal, kadang tersebar tipis, berbentuk
seperti sisik ikan, atau bergaris-garis seperti serat. Sebentar terlihat
bergumpal, tak lama kemudian berubah bentuk, bertebaran dibawa
angin.
Diawali dari turunnya hujan, kemudian sinar/cahaya Matahari yang
sampai di permukaan bumi, lantas diserap bumi, tumbuhan, tanah,
sungai, danau dan laut, sehingga menyebabkan air menguap. Uap air
naik ke udara atau atmosfer. Uap air naik semakin lama semakin
tinggi karena tekanan udara di dekat permukaan bumi lebih besar
dibandingkan di atmosfer bagian atas.
Semakin ke atas, suhu atmosfer juga semakin dingin, maka uap air
mengembun pada debu-debu atmosfer, membentuk titik air yang
sangat halus berukuran 2 – 100 mm (1 mm = 1 / 1.000.000 meter).
Tanpa adanya debu atmosfer, yang disebut aerosol, pengembunan
tidak mudah terjadi. Miliaran titik-titik air tersebut kemudian
berkumpul membentuk awan.
Awan dapat terbentuk jika terjadi kondensasi uap air di atas
permukaan bumi. Udara yang mengalami kenaikan akan
mengembang secara adiabatik karena tekanan udara di atas lebih kecil
daripada tekanan di bawah. Partikel-partikel yang disebut dengan
aerosol inilah yang berfungsi sebagai perangkap air dan selanjutnya
akan membentuk titik-titik air.
Selanjutnya aerosol ini terangkat ke atmosfer, dan bila sejumlah besar
udara terangkat ke lapisan yang lebih tinggi, maka ia akan mengalami
pendinginan dan selanjutnya mengembun. Kumpulan titik-titik air
hasil dari uap air dalam udara yang mengembun inilah yang terlihat
sebagai awan. Makin banyak udara yang mengembun, makin besar
awan yang terbentuk.
Awan terbentuk jika volume udara lembab mengalami pendinginan
sampai dibawah temperatur titik embunnya. Udara selalu
mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi titik-titik air,
maka terbentuklah awan. Peluapan ini bisa terjadi dengan dua cara :

 Apabila udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam


udara karena air lebih cepat menyejat. Udara panas yang sarat
dengan air ini akan naik tinggi, hingga tiba di satu lapisan
dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan
terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang tak terhingga
banyaknya.
Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfir lembap.
Udara makin lama akan menjadi semakin penuh dengan uap air.

 Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfer lembab.


Udara makin lama akan menjadi semakin tepu dengan uap air.

Apabila awan telah terbentuk, titik-titik air dalam awan akan menjadi
semakin besar dan awan itu akan menjadi semakin berat, dan
perlahan-lahan daya tarik bumi menariknya ke bawah. Hingga sampai
satu titik dimana titik-titik air itu akan terus jatuh ke bawah dan
turunlah hujan.
Jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu akan
menguap dan awan menghilang. Inilah yang menyebabkan awan
selalu berubah-ubah bentuknya. Air yang terkandung di dalam awan
silih berganti menguap dan mencair. Inilah juga yang menyebabkan
kadang-kadang ada awan yang tidak membawa hujan.
Awan berwujud gumpalan berisi butir-butir air yang diameternya
lebih besar daripada butir-butir air yang terdapat dalam kabut, tetapi
lebih kecil dari 200 mikrometer.

Pembentukan Awan
Awan terbentuk ketika udara didinginkan di bawah titik embunnya,
yaitu temperatur dimana udara menjadi jenuh (kelembaban relatif
100%). Awan, merupakan bukti yang terlihat akan adanya air atau uap
air didalam atmosfer.
Campuran udara kering dan uap air disebut udara basah dan
kebanyakan awan terbentuk dalam proses pendinginan udara basah.
Oleh karena itu, maka proses-proses didalam atmosfer yang
menghasilkan pendinginan udara dapat juga menghasilkan
pembentukan awan.

Penyebab Umum Pembentukan Awan


Kebanyak awan terbentuk apabila udara basah bergerak vertikal ke
atas dan kemudian mengalami pendinginan karena udara
mengembang yang selanjutnya sebagian uap air berkondensasi dan
membentuk awan. Beberapa gerakan vertikal yang menyebabkan
pembentukan awan adalah :

1. Tubulensi mekanis (turbulensi hambat)


2. Konveksi (turbulensi termis)
3. Kenaikan karena Orografi
4. Kenaikan lambat yang luas

Pembentukan Awan Konvektif


Apabila udara mengalami pemanasan dekat permukaan bumi, maka
berkembanglah arus konveksi.  Bersamaan dengan turbulensi mekanis
akan mengakibatkan percampuran udara pada lapisan bawah
atmosfer.

Pembentukan Awan Karena Orografi


Jika arus udara mencapai kaki gunung atau barisan pegunungan,
maka udara dipaksa naik melalui lereng-lereng pegunungan
tersebut.  Pengaruh dari naiknya arus udara tersebut dapat mencapai
kedalam lapisan atmosfer yang tinggi, sehingga dapat merubah
keadaan suhu dalam lapisan tersebut.  Udara yang telah dipaksa naik
akan mengalami pendinginan yang selanjutnya memungkinkan
terbentuknya awan.

Pembentukan Awan Kenaikan Lambat dan Luas


Awan juga terjadi oleh gerakan udara vertikal pada suatu daerah yang
luas karena pengaruh suatu sistem arus udara yang sangat luas.
Sistem tersebut adalah sistem tekanan rendah (depresi) dan sistem
tekanan tinggi (antisiklon).

Pembentukan Awan di Daerah Front


Jika massa udara dingin bergerak menggantikan tempat massa udara
panas disebut sebagai front dingin. Awan yang terbentuk di daerah
front dingin berubah-ubah tergantung dari stabilitas dan kelembaban
udara massa udara panas, demikian juga kecondongan permukaan
front. Umumnya permukaan front dingin lebih terjal dari pada front
panas .
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Awan
 Angin
Angin yang tinggi, terjadi evaporasi yang besar sehingga mempercepat
terbentuknya awan.

 Tekanan udara
Dengan adanya pergerakan tekanan udara yang ditimbulkan maka
akan mempengaruhi pergerakan awan.

 Kelembaban udara
Semakin tinggi kelembaban udara, awan akan terlihat semakin
mendung.

 Wujud Awan
Wujud atau bentuk awan sangat tergantung dari hal-hal berikut ini :

 Massa udara
Massa udara adalah sekelompok udara yang menghuni suatu daerah
yang luas yang memiliki suhu, kelembaban, dan kerapatan yang
sama. Massa udara dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Massa udara labil: akan membentuk awan yang bertimbun-


timbun, bergulung-gulung, dilihat seperti menara atau bunga
kol. Misalnya awan Cumulus.
2. Massa udara yang stabilakan menyebabkan awan rata / datar,
lembaran misalnya awan Stratus.

 Suhu awan
1. Awan panasdengan suhu lebih besar dari 0C contohnya awan
Cumulus.
2. Awan dingindengan suhu lebih kecil dari 0C contohnya awan
Stratus.
 Gerak udara
1. Jika di atas angin lemah dan di bawah kuat.
2. Jika di atas angin kuat dan di bawah lemah.
3. Jika angin pada umumnya lemah, baik di atas maupun di bawah
dan kalau anginnya kuat, awan akan terberai atau hilang.

Jenis awan Berdasarkan Binggi Basar Awan


Awan dikaji berdasarkan ketinggiannya, ada juga awan yang tumbuh
vertikal ke atas, dan awan-awan tambahan, baik dari sebab yang lain
maupun yang menempel pada awan tertentu.
High level cloud (Ch)
Ketinggiannya lebih besar dari 6000m atau lebih dari 20.000 feet.
Suhu awan ini cukup dingin, kurang dari -80 C. Komposisi utamanya
terdiri dari kristal- kristal es atau butir-butir salju, tipis dan berwarna
putih. Pada saat matahari di bawah horizon akan tampak berwarna-
warni yang sangat indah.
Medium level cloud (Cm)
Ketinggian jenis awan ini antara 2.000-8.000 meter atau 6.500-
20.000 feet. Awan ini lebih rendah dibandingkan high level cloud.
Komposisi utamanya terdiri dari tetes-tetes air dan jika suhunya
cukup dingin maka bias bercampur dengan butir-butir es dan hujan.

Low level cloud (Cl)


Ketinggiannya kurang dari atau sama dengan 2000 meter atau kurang
dari atau sama dengan 6500 feet. Komposisi utamanya terdiri dari
tetes-tetes air apabila suhunya tinggi.
Vertically Development cloud
Yang termasuk jenis ini adalah awan cumulus dan cumulus
nimbus yang pembentukannya melaluiarus konveksi atau
pengangkatan secara frontal. Ketinggian pucak awan mendekati
12000 meter Atau lebih besar dari 39000 feet. Untuk awan Cb
ketinggiannya bisa mencapai 15000 meter.
Kumpulan Awan yang tidak termasuk kelompok 1 dan 2

 Awanyang terbentuk karena pengaruh keadaan benda-benda


tersebut, misalnya : pesawat contrail, dataran tinggi atau gunung
: awan orografik
 Awan tambahan,yang menempel pada induknya, contoh :
awan mamatus (mamma), arkus,inkus, dan lain-lain.

Keluarga – Keluarga Awan


Awan Tinggi (Keluarga A)
Bentuk awan tinggi antara 10.000 dan 25.000 kaki (3.000 dan 8.000
m) di daerah kutub , 16.500 dan 40.000 kaki (5.000 dan 12.000 m) di
daerah beriklim sedang dan 20.000 dan 60.000 kaki (6.000 dan
18.000 m) di daerah tropis.
Awan di Keluarga A meliputi :

 Genus Cirrus (Ci) : berserat gumpalan awan putih kristal es


halus yang muncul jelas di langit biru. Secara umum non-
konvektif kecuali castellanus dan spesies floccus.

1. Spesies fibratus Cirrus (Ci fi) : cirrus berserat tanpa jumbai


atau kait.
2. Spesies uncinus Cirrus (Ci UNC) : Hooked cirrus filamen.
3. Spesies spissatus Cirrus (Ci spi) : cirrus Patchy padat.
4. Spesies castellanus Cirrus (Ci cas) : Sebagian cirrus
menara.
5. Spesies floccus Cirrus (Ci flo) : Sebagian cirrus berumbai.

 Genus Cirrocumulus (Cc) : Sebuah lapisan awan konveksi


terbatas muncul sebagai massa bulat kecil putih atau serpih
dalam kelompok atau baris dengan riak seperti pasir di pantai.

1. Spesies Cirrocumulus stratiformis (Cc str) : Sheets atau patch


yang relatif datar cirrocumulus.
2. Spesies Cirrocumulus lenticularis (Cc len) : Lens cirrocumulus
berbentuk.
3. Spesies Cirrocumulus castellanus (Cc cas) : cirrocumulus
menara.
4. Spesies Cirrocumulus floccus (Cc flo) : cirrocumulus berumbai.

 Genus Cirrostratus (Cs) : A non-konvektif cadar tipis yang


biasanya menimbulkan halos. Matahari dan bulan terlihat di
garis yang jelas. Biasanya mengental menjadi menjelang
altostratus depan hangat atau daerah tekanan rendah.

1. Spesies Cirrostratus fibratus (Cs fib) : cirrostratus berserat


kurang terlepas dari cirrus.
2. Spesies Cirrostratus nebulosus (Cs neb) : rata selubung
cirrostratus.

Awan Tengah (Keluarga B)


Awan Tengah cenderung terbentuk pada 6.500
aki (2.000 m), tetapi dapat terbentuk pada ketinggian sampai 13.000
kaki (4.000 m), 23.000 kaki (7.000 m) atau 25.000 kaki (8.000 m),
tergantung pada daerah. Umumnya lebih hangat iklim, semakin tinggi
dasar awan.
Nimbostratus awan kadang-kadang disertakan dengan awan
menengah. The World Meterological Organisasi mengklasifikasikan
Nimbostratus sebagai awan menengah yang dapat mengentalkan ke
dalam rentang ketinggian rendah selama hujan.
Awan di Keluarga B meliputi :

 Genus Altocumulus (Ac) : Sebuah lapisan awan konveksi yang


terbatas biasanya dalam bentuk patch tidak teratur atau bulat
dalam kelompok massa, garis, atau gelombang. altocumulus
Tinggi mungkin mirip cirrocumulus tetapi basis menunjukkan
setidaknya beberapa bayangan abu-abu terang.

1. Spesies Altocumulus stratiformis (Ac str) : Sheets atau patch


yang relatif datar altocumulus.
2. Spesies Altocumulus lenticularis (Ac len) : Lens altocumulus
berbentuk.
3. Spesies Altocumulus castellanus (Ac cas) : altocumulus menara.
4. Spesies Altocumulus floccus (Ac flo) : altocumulus berumbai.

 Genus Altostratus (As) : konvektif atau tembus non cadar Buram


abu-abu biru-abu-abu awan / yang sering bentuk front bersama
hangat dan sekitar daerah tekanan rendah di mana mungkin
menebal ke Nimbostratus.

Altostratus tidak dibagi lagi menjadi spesies.

Awan Rendah (Keluarga C1)


Ini ditemukan dari dekat permukaan hingga 6.500 kaki (2.000 m) dan
termasuk Stratus genus. Ketika awan Stratus kontak dengan tanah,
mereka disebut kabut , meskipun tidak semua bentuk kabut dari
Stratus.
Awan di Keluarga C1 meliputi :

 Genus stratocumulus (Sc) : Sebuah lapisan awan konveksi yang


terbatas biasanya dalam bentuk patch teratur atau massa bulat
mirip dengan altocumulus tetapi elemen yang lebih besar
memiliki dengan bayangan abu-abu yang lebih dalam.
1. Spesies stratocumulus stratiformis (Sc str): Sheets atau patch
yang relatif datar stratocumulus.
2. Spesies stratocumulus lenticularis (Sc len): Lens stratocumulus
berbentuk.
3. Spesies stratocumulus castellanus (Sc cas): stratocumulus
menara.

 Genus Stratus (St) : Sebuah lapisan seragam non-konvektif


awan yang menyerupai kabut tapi tidak beristirahat di tanah.

1. o Spesies nebulosus Stratus (St cotok): rata selubung


Stratus.
2. o Spesies Stratus fractus (St fra): kasar putus selembar
Stratus.

Awan Rendah Tengah (Keluarga C2)


Awan ini dapat didasarkan manapun dari permukaan dekat sekitar
10.000 kaki (3.000 m). Cumulus biasanya bentuk pada rentang
ketinggian rendah tapi dasar akan naik ke bagian bawah kisaran
menengah saat kondisi kelembaban relatif sangat rendah.
Nimbostratus biasanya bentuk dari altostratus di tengah rentang
ketinggian tapi dasar mungkin mereda ke kisaran rendah selama
precipitaion.
Kedua jenis awan dapat mencapai ketebalan yang signifikan dan
kadang-kadang diklasifikasikan sebagai awan vertikal (Keluarga D),
terutama di Eropa. Namun, cumulus biasa, menurut definisi, tidak
sesuai dengan tingkat vertikal yang menjulang cumulus (kumulus
congestus) atau paling cumulonimbus . Nimbostratus Sangat tebal
dapat perkiraan cumulus menjulang, tetapi jatuh juga pendek tingkat
vertikal awan cumulonimbus berkembang dengan baik.
Awan di Keluarga meliputi C2 :

 Genus Cumulus (Cu) : Awan konveksi bebas dengan cut datar


basa-jelas dan puncak kubah. Menjulang cumulus (kumulus
congestus) biasanya digolongkan sebagai awan pembangunan
vertikal (Keluarga D).
1. Spesies Cumulus fractus (Cu fra) : awan Cumulus dipecah
menjadi fragmen dan mengubah compang-camping.
2. Spesies Cumulus humilis (Cu hum): awan cumulus kecil
biasanya hanya dengan abu-abu terang di bawah naungan.
3. Spesies mediocris Cumulus (Cu med) : awan Cumulus ukuran
sedang dengan bayangan abu-abu menengah bawah.

 Genus Nimbostratus (Ns) : Sebuah lapisan abu-abu gelap


konvektif non-baur yang terlihat lemah menerangi dari dalam.
Ini adalah awan yang biasanya bentuk curah hujan di sepanjang
front hangat dan sekitar daerah tekanan rendah. Nimbostratus
tidak dibagi lagi menjadi spesies.

Awan Vertikal (Keluarga D)

 Genus cumulonimbus (Cb) : massa menjulang berat awan


konvektif bebas yang berhubungan dengan badai guntur dan
kamar mandi. Mereka membentuk dalam massa udara yang
sangat stabil, khususnya sepanjang front yang bergerak cepat
dingin.

1. Spesies calvus cumulonimbus (Cb cal) : awan


cumulonimbus dengan sangat tinggi memotong puncak
kubah-jelas mirip dengan gumpalan awan yang
menjulang tinggi.
2. Spesies capillatus cumulonimbus (Cb cap): awan
cumulonimbus dengan puncak yang sangat tinggi yang
telah menjadi berserat karena adanya kristal es.

Fitur Supplimentary inkus capillatus cumulonimbus (Cb ink cap) :


Sebuah cumulonimbus inkus atas awan adalah salah satu yang telah
menyebar ke bentuk landasan yang jelas sebagai akibat dari memukul
lapisan inversi di bagian atas troposfer.
Fitur Supplimentary dengan mammatus cumulonimbus (Cb Mam):
Sebuah dasar awan mammatus ditandai oleh gelembung-tonjolan ke
bawah seperti menghadap disebabkan oleh downdrafts lokal dalam
awan. WMO Resmi jangka cumulonimbus Mama.
Genus Cumulus (Cu)

1. o Spesies Cumulus congestus (WMO : Cu Con / ICAO : TCU) :


Menara awan cumulus ukuran vertikal besar, biasanya dengan
dasar abu-abu gelap.
2. o Pyrocumulus (tidak ada singkatan resmi) : awan Cumulus yang
terkait dengan letusan gunung berapi dan kebakaran skala besar.
Tidak diakui oleh WMO sebagai genus yang berbeda atau
spesies.

Para ilmuwan telah mempelajari berbagai jenis awan dan menyadari


bahwa awan pembawa hujan terbentuk dengan sistem dan urutan
tertentu. Bentuknya pun tertentu dan terkait dengan jenis angin dan
tipe awan.
Salah satu awan pembawa hujan adalah awam CUMULONIMBUS.
Ahli cuaca telah mempelajari pembentukan jenis awan ini dan
bagaimana ia menghasilkan hujan, es, serta petir.
Mereka menemukan bahwa awan cumulonimbus melewati urutan
berikut ini untuk menghasilkan hujan :

1. Awan didorong oleh angin : Awan cumulonimbus mulai


terbentuk ketika angin mendorong beberapa awan kecil (awan
cumulus) ke daerah tempat berkumpulnya awan-awan ini.
2. Penyatuan : Kemudian awan-awan kecil ini bergabung,
menyatu dan membentuk awan yang lebih besar.
3. Penumpukan : Ketika awan-awan kecil ini bersatu, dorongan
ke atas pada bagian dalam awan yang semakin besar ini
meningkat. Dorongan ke atas pada bagian tengah awan lebih
kuat dibandingkan dengan pada bagian pinggir. Alhasil tubuh
awan ini tumbuh semakin besar secara vertikal, sehingga seolah-
olah awan ini ditumpuk-tumpuk.

Pertumbuhan ke atas ini menjadikan tubuh awan mencapai


daerah yang lebih dingin pada lapisan atmosfer atas. Di sanalah
tetesan-tetesan air dan butiran es terbentuk dan mulai tumbuh
semakin besar. Ketika butiran air dan es ini telah lebih besar dan
berat dibandingkan dengan dorongan ke atas yang menyangga
mereka, jatuhlah air dan es ini sebagai gerimis, hujan ataupun
hujan es.

Fungsi Awan
Awan adalah kumpulan titik-titik air yang melayang-layang di udara.
Awan dapat berupa cair, gas, atau padat karena
dipengaruhi suhu. Awan yang menempel di permukaan bumi disebut
kabut. Awan merupakan kumpulan uap air dari proses penguapan
dari bumi dan tanaman. Dalam Siklus hidrologi, awan memegang
peranan penting untuk menampung uap air.
Awan berperan penting dalam putaran air di bumi yang
dimanfaatkan oleh manusia. Siklus hidrologi merupakan siklus air
yang paling tua terbentuk di muka bumi, bahkan merupakan siklus
yang pertama terbentuk di bumi. Air laut, danau, sungai yang terdapat
dipermukaan bumi menguap (evaporasi) karena panas matahari,
termasuk juga air yang terdapat dalam tumbuhan (transpirasi), hewan
dan manusia (respirasi) juga mengalami penguapan.
Selanjutnya, uap tersebut masuk dalam atmosfera menjadi awan.
Awan mengalami kondensasi, sehingga terjadilah titik air hujan
(presipitasi) dan dengan garfitasi bumi titik air jatuh ke bumi baik di
daratan maupun di lautan. Air hujan yang jatuh di daratan sebagian
masuk ke dalam tanah (infiltrasi) dan mengalami perasapan ke
dalam tanah (perkolasi) menjadi air tanah, sebagian lagi mengalir
dipermukaan tanah (runoff).
Air tanah maupun air permukaan mengalir mengikuti grafitasi bumi
menuju daratan yang lebih rendah, baik melalui air bawah tanah
maupun sungai-sungai. Dalam perjalanannya menuju laut atau daerah
yang paling rendah, air mengalami penguapan termasuk laut,
sungai, danau, sehingga siklus hidrologi kembali terjadi, demikian
seterusnya tanpa henti.
Mengapa Awan Berwarna Putih atau Kelabu ?
Pernahkah pertanyaan ini terlintas di pikiran Anda ? Apa kira-kira
jawabannya ? Ternyata karena adanya partikel-partikel di udara kita.
Apa peranan partikel-partikel ini ? Kita tahu bahwa matahari
memancarkan cahaya ke bumi. Sebelum sampai ke kita, cahaya harus
melewati atmosfer bumi, yang kaya akan partikel kecil-kecil, yang
lebih kecil daripada panjang gelombang cahaya itu sendiri.
Nah, ketika gelombang cahaya datang mengenai partikel-partikel ini,
ada sebagian cahaya yang diteruskan, ada juga yang dihamburkan ke
berbagai arah (istilah kerennya : scattering). Nah, hamburan ini yang
terlihat oleh kita.
Menurut Rayleigh, intensitas cahaya yang dihamburkan berbanding
terbalik dengan panjang gelombang (pangkat 4 pula), yaitu :
Cahaya matahari sendiri terdiri atas berbagai warna :
Berhubung warna biru memiliki panjang gelombang yang pendek,
berarti intensitasnya lebih besar dibandingkan warna-warna lain.
Berhubung  warna ini lebih dominan, maka langit akan terlihat
berwarna biru, seperti yang kita lihat sehari-hari.
Lalu, kenapa ketika senja langit berwarna merah ? Ketika matahari
berada di horizon, cahaya matahari yang sampai ke kita harus
melewati lebih banyak partikel. Berarti cahaya warna biru semakin
disebarkan kemana-mana.
Ya, sisanya tinggal cahaya merah-orange gitu. Makannya warna langit
jadi kemerah-merahan. Dan kenapa awal berwarna putih atau abu-
abu ? Karena partikel-partikel air di awan kira-kira seukuran dengan
panjang gelombang. Untuk kasus ini, rumus om Rayleigh jadi kurang
tepat. Akan lebih baik jika menggunakan pendekatan yang diajukan
oleh Mie (nama ilmuwan, bukan nama makanan).
Formulasi Mie ini rada rumit juga, tapi sih intinya, setiap warna akan
dihamburkan oleh awan kurang lebih sama besar. Berarti, semua
warna akan kita terima dan gabungan dari warna-warna itu akan
menghasilkan cahaya putih. Begitulah mengapa langit kita berwarna.
Cahaya Matahari Dan Alasan Awan Berwarna Putih
Cahaya yang berasal dari matahari terdiri atas berbagai warna. Karena
lama perjalanan cahaya sebagai gelombang panjang berbeda-beda,
maka masing-masing warna akan memiliki panjang gelombang yang
sangat unik.
Awan adalah massa terlihat dari tetesan air atau kristal beku yang
tergantung di atmosfer di atas permukaan bumi atau tubuh planet
lain. Awan juga massa terlihat yang tertarik oleh gravitasi, seperti
massa materi dalam ruang yang disebut awan antar bintang dan
nebula. Awan dipelajari dalam ilmu awan atau fisika awan, suatu
cabang meteorologi.

Pembentukan Awan
Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi
titik-titik air, maka terbentuklah awan. Penguapan ini bisa terjadi
dengan dua cara :

1. Apabila udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam


udara karena air lebih cepat menyejat. Udara panas yang sarat
dengan air ini akan naik tinggi, hingga tiba di satu lapisan
dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan
terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang tak terhingga
banyaknya.
2. Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfer lembap.
Udara makin lama akan menjadi semakin tepu dengan uap air.

Apabila awan telah terbentuk, titik-titik air dalam awan akan menjadi
semakin besar dan awan itu akan menjadi semakin berat, dan
perlahan-lahan daya tarik bumi menariknya ke bawah. Hingga sampai
satu titik dimana titik-titik air itu akan terus jatuh ke bawah dan
turunlah hujan.
Jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu akan
menguap dan awan menghilang. Inilah yang menyebabkan itu awan
selalu berubah-ubah bentuknya. Air yang terkandung di dalam awan
silih berganti menguap dan mencair. Inilah juga yang menyebabkan
kadang-kadang ada awan yang tidak membawa hujan.
Awan Berwarna Putih
Awan berwarna putih disebabkan titisan air di dalamnya yang telah
menyeleraskan cahaya matahari yang masuk dan keluar secara sama
rata. Dalam arti, cahaya yang masuk ke dalam awan sama dengan
cahaya yang keluar dari awan.
CAHAYA MASUK = CAHAYA KELUAR
Jadi, kesamarataan itu menyebabkan awan berwarna putih.
Awan Berwarna Kelabu
Tetapi, bagaimana pula dengan awan yang mendung? Awan
mendungkan berwarna kelabu. Awan kelihatan kelabu bukan kerana
ia berubah warna. Hal ini disebabkan jumlah cahaya yang keluar
daripada awan adalah kurang berbanding cahaya yang masuk. Jadi,
awan kelihatan kelabu dan gelap dibandingkan dengan benda lain
yang boleh kita lihat. Warna kelabu sebenarnya adalah “putih gelap”.
Mengapa Awan Berwarna Putih ?
Awan berwarna putih karena awan terdiri dari air atau kristal es yang
cukup besar sehingga dapat menyebarkan cahaya yang terdiri dari
tujuh panjang gelombang (merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila dan
ungu), tujuh panjang gelombang itu bergabung untuk menghasilkan
satu hal yaitu cahaya yang berwarna putih. Awan akan terlihat gelap
atau abu-abu ketika salah satu awan berada di atas bayangan awan
lain.
Mengapa Awan Juga Berwarna Abu-Abu Gelap ?
Kegelapan awan juga tergantung pada latar belakang langit. Awan
akan terlihat lebih gelap apabila dikelilingi oleh langit yang cerah.
Tidak benar bahwa mengartikan awan gelap berarti akan hujan.Ketika
terjadi hujan kita sering melihat bahwa langit menjadi gelap, hal itu
disebabkan karena awan mengalangi cahaya dari matahari.
Jenis-Jenis Awan yang Berbahaya saat
Penerbangan
Saat kita melihat ke langit , terdapat banyak sekali awan yang indah
berwarna putih. Selain itu juga, awan tidak hanya memiliki satu jenis
saja tetapi masih ada juga jenis awan yang lain. Ada yang biasa saja
dan ada juga yang berbahaya disaat penerbangan. Nah, kali ini saya
akan membahas tentang jenis awan yang berbahaya saat
penerbangan.

Awan pancake / UFO
Apakah anda pernah melihat awan ini? Awan ini biasanya terdapat di
daerah Puncak gunung dan dataran tinggi. Dilihat dari bentuknya
memang tampak seperti piring terbang atau kue dadar, bentuknya sih
memang indah tetapi kalian jangan salah ya, Didaerah sekitar awan
ini terjadi hembusan angin yang kuat dan kencang.
Hembusan angin yang kuat inilah yang biasanya berbahaya bagi
pesawat yang melintasi daerah tersebut, nah jika seandainya ada
pesawat yang nekat melewati awan tersebut bisa-bisa pesawat
tersebut bisa kehilangan kendali loh. Untuk itu kita sebaiknya
waspada jika saat kita sedang terbang melewati awan ini.

Awan Cumulonimbus
Siapa sih yang tidak kenal dengan awan ini? Awan ini merupakan
awan yang termasuk ganas, Mengapa? sebab awan inilah yang
biasanya sering membawa hujan dalam bentuk seperti es batu. Tidak
sampai disini saja, di dalam awan tersebut terdapat banyak uap air
dan juga aliran listrik. Tidak heran awan ini sering sekali dijadikan
pertanda akan adanya badai yang kuat.

Awan Mammatus
Awan ini jarang ada di Indonesia. Namun kehadiran awan ini biasanya
akan pertanda adanya badai yang besar atau cuaca yang buruk. Awan
ini kebanyakan berisi kristal es yang agak tebal.

Awan Vulkanik / Debu vulkanik


Sebenarnya awan vulkanik itu tidak ada , itu hanya istilah saja untuk
debu vulkanik yang sangat tebal. Dengan kata lain Awan vulkanik
adalah versi tebalnya atau besarnya dari debu vulkanik. Walaupun
demikian , tetap saja berbahaya.
Dampaknya itu tidak hanya terasa di daratan saja, tetapi bisa juga ke
langit (Apalagi kalau ada pesawat yang nekat lewat awan ini). Lebih
parahnya lagi jika awan vulkanik / debu vulkanik ini jumlahnya
banyak sekali, dampaknya akan langsung tertuju pada perubahan
iklim dunia.

Awan Roll over /Morning glory


Awan seperti ini sering kali muncul saat badai dan menyebabkan
udara lembab naik, kemudian dingin sampai ke titik di mana ia
menjadi awan yang dikenal sebagai titik embun. Meskipun terlihat
seperti tornado miring, awan ini tidak akan bisa menjadi puting
beliung seperti itu.

Anda mungkin juga menyukai