Anda di halaman 1dari 9

PAPER KLIMATOLOGI

HUJAN SIKLONIK, HUJAN OROGRAFIS,HUJAN KONVEKTIF SERTA KAITANYA


DENGAN HUTAN

DISUSUN OLEH:

NURFADILLA APRILIA

M011231046

DEPARTEMEN KEHUTANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2023
PEMBAHASAN

A.Pengertian Hujan

Hujan adalah bentuk presipitasi yang berbentuk cairan yang turun sampai ke bumi
Presipitasi adalah proses pengembunan di atmosfer. Pengertian hujan adalah peristiwa
turunnya butir-butir air yang berasal dari langit dan jatuh ke permukaan bumi yang
mengakibatkan kondensasi. Hujan dapat diukur sebagai tinggi air yang ikut jatuh
dipermukaan bumi dengan smelewati beberapa proses tertentu. Hujan sangat perlu dengan
adanya lapisan atmosfer supaya dapat memenuhi suhu diatas titik leleh es yang berdekatan
dengan permukaan bumi. Di bumi, hujan adalah proses kondensasi uap air di atmosfer untuk
menjadi butir air yang cukup berat untuk jatuh dan biasannya tiba di daratan.
Di atmosfer air hujan menyerap gas-gas atmosfer, yaitu gas oksigen, gas nitrogen, dan
karbon dioksida. Disamping gas-gas ini, air hujan menyerap sejumlah asam nitrat, asam
belerang, garam-garam, mikroorganisme, dan debu. Proses mekanis air hujan yaitu air hujan
turun sangat deras dapat mengikis dan menggores tanah sehingga terbentuk selokan. Hujan
yang turun dengan lebat dapat menghanyutkan tanah berkubik-kubik yang daya angkutnya
sama dengan sungai. Jika diatas tanah tumbuh pepohonan dan semak belukar, maka tanah ini
tidak akan hanyut oleh air hujan. Jika tanah tidak terlindung oleh pepohonan, maka mudah
hanyut oleh air hujan.

B.Proses Terjadinya Hujan

Proses terjadinya hujan berawal dari sinar matahari yang membawa energi panas dan
menyebabakan adanya proses evaporasi. Dalam proses evaporasi ini, air yang barada di bumi
meliputi laut, sungai, rawa, danau dan yang lainnya, akan menguap karena panas tersebut lalu
menghasilkan uap-uap air. Uap-uap air ini terangkat ke udara dan mengalami proses
kondensasi.
Proses kondensasi uap air akan berubah menjadi embun yang diakibatkan oleh suhu di
sekitar uap air lebih rendah dari pada titik embun air.Adanya tekanan udara di langit
menyebabakan pergerakan udara atau yang bisa kita kenal dengan angin. Angin akan
membawa ke wilayah yang memiliki suhu rendah. Awan-awan yang mengandung titik embun
Tetesan air hujan yang mengambun pada sekitar potongan mikroskopis yang disebut dengan
inti kondensasi awan. Kondensasi ini berbentuk partikel debu, garam, asap, atau polusi.
Kondensasi awan berwarna cerah, seperti debu dan ganggang hijau menyebabakan hujan
berwarna, dengan porsi yang kecil. Adanya perbedaan tekanan udara di langit menyebabakan
pergerakan udara atau yang bisa kita sebut dengan angin. Angin yang menggerakan awan dan
membawa butiran-butiran air untuk menuju tampat yang lebih rendah.
Awan-awan rendah ini berkumpul dan bergabung menjadi awan besar yang berwarna
kalabu nah, proses inilah yang disebut dengan koalensi. Oleh sebab itu sebelum terjadinya
hujan awan pasti mendung dan berangin. Tapi bagaimana bisa air di awan kemudian jatuh?
Ada 2 jawaban atas pertanyaan di atas, yaitu? jawaban yang pertama adalah kondisi awan
sudah jenuh dan tidak bisa lagi menampung air. Jawaban yang kedua adalah butiran hujan di
awan tertarik dengan adanya gaya gravitasi bumi. Oleh karena itu butiran air jatuh dan
menjadi hujan. Seperti itulah proses terjadinya hujan.

C.Hujan Siklonik

Hujan siklonik merupakan suatu jenis hujan yang terjadi atau terbentuk karena
disebabkan adanya udara panas, suhu lingkungan yang tinggi dan juga sisertai dengan angin
besar yang berputar- putar. Hujan siklonal ini bisanya terjadi di daerah yang berada di tengah-
tengah Bumi atau yang dilewati oleh garis khayal khatulistiwa atau equator. Penyebab hujan
siklonik tersebut dapat terjadi karena adanya pertemuan antara dua jenis angin, yakni angin
pasat timur laut dan juga angin pasat tenggara. Setelah kedua angin itu bertemu, kemudian
angin tersebut naik dan menggumpal di atas awan yang berada pada garis equator. Dan
setelah awan tersebut mencapai titik jenuh, maka baru terjadi proses turunnya hujan siklonik
tersebut.
Meskipun yang namanya hujan merupakan proses turunnya air dari awan yang berupa
rintik- rintik, namun ternyata hujan ini mempunyai beberapa jenis, dan setiap jenisnya
mempunyai karakteristik masing- masing. Demikian halnya dengan hujan siklonal ini. Hujan
siklonik memiliki beberapa karakteristik khusus. beberapa karakteristik yang dimiliki oleh
hujan siklonik antara lain adalah:
- Terjadi setelah teraca cuaca yag sangat panas
- Terjadi setelah adanya angin yang berputar- putar
- Diawali dengan mendung yang sangat gelap
- Terjadi di daerah yang dilalui oleh garis khatulistiwa atau garis ekuator
- Biasanya hujan yang turun merupakan hujan yang sangat deras dan disertai dengan angin
- Bisanya tidak berlangsung dalam waktu yang lama, atau hanya berlangsung dalam waktu
yang sebentar saja

Terjadinya hujan siklonik ini mengalami suatu proses, seperti halnya proses terjadinya
hujan asam. Sebenarnya, yang menonjol dan menjadikan mengapa hujan ini dinamakan
sebagai hujan sikllonal adalah karena sebab trejadinya. Jadi, proses terjadinya hujan siklonik
ini pertama diawali dari pertemuan angin pasat timur laut dengan angin pasat tenggara di
daerah yang dilalui oleh garis khatulistiwa atau garis ekuator. roses terjadinya hujan sklonal
ini akan lebih jelas apabila dituliskan dalam bentuk kronologi sebagai berikut:

- Di daerah yang dilalui oleh garis khatulistiwa atau garis ekuator, terjadi pertemuan angin
pasat timur laut dengan angin pasat tenggara.
- Kedua angin pasat yeng bertemu tersebut naik ke atas dan menggumpal menjadi sebuah
awan. Hal ini juga terjadi di daerah yang dilalui oleh garis khatulistiwa atau garis ekuator
tersebut,
- Awan yang terjadi tersebut kemudian menglami suatu titik jenuh ketika berada di atas
sana.
- Awan yang mengalami kejenuhan tersebut berubah menjadi mendung yang sangat gelap
- Terjadilah hujan segar dan dinantikan oleh sebagain besra makhluk.

D.Hujan Orografis

Hujan orografis ini merupakan hujan yang terjadi di daerah pegunungan. Hujan ini dapat
terjadi karena adanya kenaikan udara yang mengandung uap air dari daerah lembah menuju
ke atas karena dibawa oleh angin. Naiknya udara yang mengandung uap air ini ke atas akan
menyebabkan terjadinya penurunan suhu di atas gunung dan kemudian terkondensasi hingga
pada akhirnya menyebabkan terjadinya hujan. Hujan inilah yang dinamakan sebagai hujan
orografis.
Hujan yang turun dibumi mempunyai beberapa jenis dan setiap jenis hujan ini
mempunyai ciri- ciri atau karakteristiknya masing- masing. Begitu pula dengan hujan
orografis ini, hujan orografis mempunyai karakteristik yang akan membedakanya dengan
jenis hujan lainnya. Beberapa karakteristik hujan orografis ini akan menjadi ciri khusus yag
dimiliki oleh hujan ini. Beberapa karakteristik yang dimiliki oleh hujan orografis ini antara
lain:
- Terjadi di daerah gunung atau wilayah pegunungan
- Pada dasarnya terjadinya hujan ini dikarenakan oleh angin fohn
- Terjadi karena adanya udara yang mengandung uap air naik ke atas gunung
- Turunnya air di lereng gunung
Proses terjadinya hujan orografis ini melibatkan beberapa hal. Beberapa hal yang
berkaitan atau mempengaruhi terjadinya hujan orografis diantaranya adalah udara yang
mengandung uap air, angin fohn, wilayah pegunungan, dan lainnya. Kronologi terjadinya
hujan orografis dapat dipaparkan sebgai berikut:
- Di daerah pegunungan terdapat udara yang mengandung uap air di sekitar pegunungan
tersebut.
- Terdapat angin fohn yang ada di sekitar wilayah gunung tersebut yang menyebabkan udara
yang mengandung uap air tersebut bergerak ke atas pegunungan, mendaki lereng, dan
semakin tinggi.
- Semakin tinggi uap air yang yang dibawa oleh angin tersebut maka akan semakin
mengalami pengembunan. Hal ini disebabkan karena udara di atas semakin dingin
sehingga uap air yang melintas di sana akan mengalami pengembunan atau kondensasi.
- Pengembunan atau kondensasi ini akan membentuk sebuah awan hitam atau titi- titik air.
- Seteleh mengalami kejenuhan, titik- titik air yang berada di atas akan mengalami
kejenuhan sehingga menurunkan kandungan air yang berada di dalamnya.
- Titik- titik air yang jatuh inilah yang disebut dengan hujan. Hujan yang terjadi ini disebut
dengan hujan orografis.

E.Hujan Konvektif

Pengertian dari hujan konvektif ini adalah hujan yang terjadi ketika di siang hari sehingga
ada pula yang menyebutnya sebagai hujan tengah hari. Terjadinya hujan ini karena
disebabkan oleh udara yang naik karena pemanasan udara yang tinggi. Hujan ini disebut
sebagai hujan ekuatorial karena terjadi di daerah tropis, yakni daerah yang mempunyai iklim
tropis atau dilalui garis khatulistiwa. Daerah ini berada di letak astronomis antara 23,5ᵒ garis
lintang utara sampai 23,5ᵒ garis lintang selatan. Karena inilah hujan ini disebut juga sebagai
hujan naik tropis. Hujan konvektif pun juga mempunyai karakteristiknya sendiri.
Karakteristik daru hujan konvektif ini hanya dimiliki oleh hujan ini saja dan tidak dimiliki
oleh jenis hujan lainnya, sehingga dapat dikatakan sebgai ciri khusus dari hujan konvektif ini.
Hujan konvektif mempunyai karakteristik diantaranya adalah sebagai berikut :
- Terjadi di wilayah yang mempunyai iklim tropis
- Terjadi di siang hari ketika matahari sedang terik sekali atau ketika cuaca cerah
- Terjadinya meliputi wilayah yang sempit
- Ditandai dengan awan hitam atau gelap
- Hujan yang turun sangat lebat
- Banyak disertai Guntur
- Terjadi dua kali dalam satu tahun
- Air yang jatuh adalah hasil penguapan sumber air yang ada di permukaan bumi

Proses terjadinya hujan konvektif ini melalui beberapa tahapan atau proses. Proses- peroses
tersebut terjadi secara berurutan sehingga disebut juga sebagai kronologis. Beberapa tahapan
atau kronologis mengenai terjadinya hujan konvektif ini antara lain sebagai berikut:

- Pada daerah yang mempunyai iklim tropis matahari bersinar dengan terik karena daerah ini
dilalui garis khatulistiwa sehingga cuaca di siang hari yang cerah akan terasa panas
menerpa permukaan Bumi.
- Pemanasan yang dilakukan oleh matahari dan terasa terik ini akan menyebabkan sumber
air yang ada di bumi, seperti macam- macam laut, macam- macam danau, sungai, rawa dan
lain sebagainya mengalami penguapan. Disamping sumber air mengalami penguapan,
udara juga mengalami pengembangan.
- Kemudian udara yang mengembang tersebut akan naik ke atas secara vertikal bersama
dengan uap air. Perlu diketahui bahwasannya proses seperti ini akan berlangsung secara
cepat. Setelah sampai di atas, uar air tersebut akan mengalami pendinginan dan berubah
menjadi titik- titik air atau disebut dengan pengembunan.
- Setelah itu titi- titik air tersebut mengalami kejenuhan dan menjatuhkan diri di permukaan
Bumi yang disebut dengan hujan. Dan hujan inilah yang disebut dengan hujan konvektif.
F.Kaitanya Dengan Hutan

1.Hujan Siklonik

a) Menimbulkan kerusakan, hujan siklonik ini merupakan hujan yang beresiko


menimbulkan banyak kerusakan.terkhusus ekosistem yang ada didalam hutan. Hal ini
karena terjadinya hujan siklonik ini diawali dengan adaya angin yang berputar-putar
sehingga angin yang berputar ini dikawatirnkan menimbulkan banyak kerusaka.
b) Menghalangi aktivitas di luar ruangan, hujan siklonik merupakan hujan yang turun
dengan sangat deras, bahkan lebih deras daripada jenis hujan lainnya. Hal ini tentu saja
akan menghalaangi aktibitas manusia di luar ruangan karena saking derasnya.

2. Hujan Orgrafis

a) Menghalangi Merusak atau mematikan berbagai jenis tanaman, salah satu dampak yang
ditimbulkan dari hujan orografis adalah merusak tanaman. Perusakan tanaman ini terjadi
hanya jika air hujan yang turun tidak dapat diserap oleh tanah dengan sempurna, sehingga
air tersebut akan menggenang di suatu wilayah hutan. Air yang menggenag tersebut
bukannya akan menambah kesuburan tanah, namun justru sebaliknya.
b) Mematikan sumber makanan bagi binatang, terjadinya hujan orografis apabila deras
sekali dan dalam durasi yang panjang akan menyebabkan matinya sumber makanan bagi
binatang yang ada di wiayah hutan. Hal ini tidak lepas dari dampak hujan orografis yang
mematikan tanaman. Tanaman- tanaman tersebut merupakan sumber makanan bagi
binatang yang ada di wilayah tersebut. Sehingga dapat diatakan bahwasannya hal ini
merusak sumber makanan bagi binatang yang ada di wilayah hutan.
c) Merusak tempat tinggal binatang, selain merusak sumber makanan bagi binatang, hujan
orografis juga dapat merusak tempat tinggal bagi binatang yang tinggal di kawasan hutan
tersebut. Hujan orografis ini dapat menimbulkan yang demikian apabila terjadi dengan
lebat dan disertai angin. Resiko yang dapat timbul adalah rusaknya berbagai macam
tempat tinggal binatang. Contonya adalah tempat tinggal bagi burung yang bersarang di
pohon. Apabila pohon tersebut tumbang atau tersapu angin maka sarang burung yang
berada di pohon tersebut dapat rusak dan bahkan ikut terbaya oleh angin. Selain burung
masih banyak binatang yang lainnya yang mengalami demikian ini dan tumbangnya
pepohonan dan mengalami kerusakan.

3. Hujan Konvektif

a) Menimbulkan sungai atau rawa didalam hutan mengalami penguapan, kaitan hujan .
Hujan konvektif yang bersifat deras dan singkat ini akan meninggalkan jejak berupa
arus air sungai menjadi deras,.
b) Membuat hutan menjadi becek, hujan konvektif yang berlangsung singkat namun
deras ini dapat menimbulkan dampak negatif yakni berupa tanah yang becek. Tanah
yang becek ini disebabkan karena derasnya air hujan yang turun.tanah yang becek ini
akan sangat mengganggu kita karena membuat orang terpeleset dan perjalanan tidak
lancar.
DAFTAR PUSTAKA

Siklonal - Ilmugeografi.com. (n.d.). https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/iklim/jenis-jenis-


hujan/attachment/siklonal

Orografis - Ilmugeografi.com. (n.d.). https://ilmugeografi.com/fenomena-alam/hujan-


orografis/attachment/orografis-2

Prakoso, A. A., & Engineer, I. (2023, September 14). Hujan Zenithal - Pengertian,
karakteristik, Proses Terjadi & manfaat. RimbaKita.com - Informasi Kehutanan dan
Lingkungan Hidup! https://rimbakita.com/hujan-zenithal/

Bahri, S. (2015, August 7). Bab I pendahuluan 1.1. Latar Belakang. Academia.edu.
https://www.academia.edu/14746343/BAB_I_PENDAHULUAN_1_1_Latar_Belakang

Anda mungkin juga menyukai