X-K
ANGIN LAUT
Merupakan angin yang bertiup dari laut ke darat yang terjadi ada siang hari sekitar pukul
9 pagi hingga 4 sore. Angin ini dimanfaatkan oleh para nelayan tradisional untuk pulang
dari menangkap ikan.
ANGIN FOHN
Disebut juga dengan angin jatuh yaitu kelanjutan dari proses terjadinya hujan orografis.
Setelah sampai di puncak, maka angin akan turun melalui lembah-lembah yang sifatnya
kering dan panas. Angin ini sifatnya merusak karena suhunya cukup tinggi
mengakibatkan banyak tanaman-tanaman yang mati. Di setiap daerah, nama angin ini
berbeda-beda. Misalnya di Sulawesi Selatan dinamai angin brubu, angin bahorok di Deli
Sumatra Utara, angin kumbang di Cirebon Jawa Barat, angin gending di Pasuruan dan
Probolinggo, serta angin wambrau di Papua.
ANGIN GUNUNG
Tiupannya berarah dari puncak gunung turun ke lembah yang terjadi pada malam hari.
ANGIN LEMBAH
Angin yang bertiup dari lembah ke puncak gunung yang terjadi saat siang hari. Angin
ini disebabkan oleh daerah puncak gunung lebih cepat menjadi panas sehingga tekanan
udara menjadi minimum, sedangkan di lembah lebih lambat menjadi panas sehingga
bertekanan maksimum.
ANGIN SIKLON
Pergerakannya menuju tekanan udara yang minimum. Di bagian bumi utara, angin ini
bergerak berlawanan dengan arah jarum jam, sebaliknya di bagian bumi selatan justru
bergerak searah jarum jam.
Angin pasat adalah jenis angin yang bertiup dari daerah subtropika menuju daerah
tropika. Angin ini terjadi karena daerah subtropika merupakan pusat tekanan tinggi,
sedangkan daerah tropika merupakan pusat tekanan rendah. Angin Passat tenggara
bertiup dari belahan bumi selatan.
Bertiup pada periode April-Oktober. Matahari akan berada di langit belahan utara. Angin
ini berasal dari arah benua Australia ke Benua Asia. Sifatnya kering karena melalui
beberapa gurun yang mengakibatkan Indonesia mengalami musim kemarau. Di Indonesia
terjadi musim kemarau.
B. HUJAN OROGRAFIS
Terjadi karena angina yang kaya uap air naik ke pegunungan. Setelah naik, terjadi kondensasi
dan terbentukk awan setelah itu turun hujan. Sementara itu di lereng bertiup angina fohn yang
kering karena uap air sudah menjadi hujan di lereng yang lain dan disebut daerah bayangan
hujan.
C. HUJAN ZENITHAL/KONVEKSI
Hujan zenithal dalah hujan yang terjadi di daerah khatulistiwa karena pertemuanantara angina
pasat timur laut dan angina pusat tenggara. Proses terjadinya hujan ketika daerah sekitar
khatulistiwa udaranya naik dan mendingin, kemudian terjadi perubahan uap air menjadi titik-titik
air, lalu turun hujan. Hujan zenithal bersifat sangat lebat, banyak Guntur, dan disertai angin
D. HUJAN FRONTAL
Terjadi ketika massa udara bersifat panas yang banyak mengandung uap air bertemu dengan
massa udara yang bersifat dingin. Massa udara naik, terjadi kondensasi sehingga turun hujan
E. HUJAN SIKLONAL
Hujan siklonal merupakan suatu jenis hujan yang terjadi atau terbentuk karena disebabkan
adanya udara panas, suhu lingkungan yang tinggi dan juga sisertai dengan angin besar yang
berputar- putar. Hujan siklonal ini bisanya terjadi di daerah yang berada di tengah- tengah Bumi
atau yang dilewati oleh garis khayal khatulistiwa atau equator. Penyebab hujan siklonal tersebut
dapat terjadi karena adanya pertemuan antara dua jenis angin, yakni angin pasat timur laut dan
juga angin pasat tenggara. Setelah kedua angin itu bertemu, kemudian angin tersebut naik dan
menggumpal di atas awan yang berada pada garis equator. Dan setelah awan tersebut mencapai
titik jenuh, maka baru terjadi proses turunnya hujan siklonal tersebut.