Anda di halaman 1dari 7

Nama: Graciela Marchanda/16

X-K

1. ANALISIS APA SAJA FAKTOR TERBENTUKNYA CUACA DAN IKLIM


a. Curah hujan
Curah hujan adalah jumlah satuan hujan yang turun di suatu tempat dalam waktu
tertentu. Semakin tinggi curah hujan, semakin besar kemungkinan di wilayah
tersebut memiliki iklim basah, dan sebaliknya
b. Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerah
bertekanan rendah. Adanya angin mempengaruhi kondisi daerah lintasannya.
Angin juga termasuk salah satu factor yang terpenting yang mempengaruhi iklim
c. Sinar matahari
Setiap wilayah di bumi menerima intensitas sinar matahari yang berbeda. Ada
beberapa daerah yang menerima sinar matahari dengan intensitas yang tinggi.
Namun ada juga tempat yang tidak mendapatkan cukup sinar matahari. Perbedaan
ini menyebabkan perbedaan iklim di setiap wilayah
d. Suhu
Faktor selanjutnya adalah perbedaan tingkat suhu. Suhu adalah keadaan
permukaan bumi yabg menunjukkan apakah suatu daerah panas, dingin, sejuk, dll
e. Tekanan udara
Perbedaan tekanan udara di berbagai daerah juga mempengaruhi pembentukan
iklim suatu daerah. Tekanan udara adalah suatu gaya akibat perbedaan suhu di
suatu tempat. Semakin tinggi suhu, semakin rendah tekanan udara. Sebaliknya
semakin rendah suhu, semakin tinggi tekanan udara
f. Awan
Awan adalah massa dari butir-butir kecil air yang larut di lapisan atmosfer bagian
bawah. Awan adalah salah satu unsur dapat menunjukkan kondisi cuaca.
g. Kelembapan Udara (humidity)
Di dalam udara, terdapat air yang terbentuk karena penguapan. Semakin tinggi
suhu udara, semakin banyak uap air yang terkandung di dalamnya. Hal ini berarti,
udara yang ada menjadi semakin lembap. Jadi, Humidity adalah banyaknya uap
air yang dikandung oleh udara. Alat pengukurnya adalah higrometer.

2. GAMBARKAN DAN ANALISIS  JENIS ANGIN 


 ANGIN DARAT
Angin darat merupakan angin yang bertiup dari daratan ke lautan. Bertiup dari darat ke
laut pada malam hari. Angin ini mulai terasa sekitar pukul 8 malam hingga 6 pagi, dan
dimanfaatkan oleh para nelayan untuk berangkat menangkap ikan.

 ANGIN LAUT

Merupakan angin yang bertiup dari laut ke darat yang terjadi ada siang hari sekitar pukul
9 pagi hingga 4 sore. Angin ini dimanfaatkan oleh para nelayan tradisional untuk pulang
dari menangkap ikan.

 ANGIN FOHN

Disebut juga dengan angin jatuh yaitu kelanjutan dari proses terjadinya hujan orografis.
Setelah sampai di puncak, maka angin akan turun melalui lembah-lembah yang sifatnya
kering dan panas. Angin ini sifatnya merusak karena suhunya cukup tinggi
mengakibatkan banyak tanaman-tanaman yang mati. Di setiap daerah, nama angin ini
berbeda-beda. Misalnya di Sulawesi Selatan dinamai angin brubu, angin bahorok di Deli
Sumatra Utara, angin kumbang di Cirebon Jawa Barat, angin gending di Pasuruan dan
Probolinggo, serta angin wambrau di Papua.
 ANGIN GUNUNG

Tiupannya berarah dari puncak gunung turun ke lembah yang terjadi pada malam hari.

 ANGIN LEMBAH

Angin yang bertiup dari lembah ke puncak gunung yang terjadi saat siang hari. Angin
ini disebabkan oleh daerah puncak gunung lebih cepat menjadi panas sehingga tekanan
udara menjadi minimum, sedangkan di lembah lebih lambat menjadi panas sehingga
bertekanan maksimum.

 ANGIN SIKLON
Pergerakannya menuju tekanan udara yang minimum. Di bagian bumi utara, angin ini
bergerak berlawanan dengan arah jarum jam, sebaliknya di bagian bumi selatan justru
bergerak searah jarum jam.

 ANGIN ANTI SIKLON

Angin yang meninggalkan tempat bertekanan maksimum. Pergerakan angin ini di


bagian utara searah jarum jam, dan di bagian selatan berlawanan dengan arah jarum jam.

 ANGIN PASSAT TENGGARA

Angin pasat adalah jenis angin yang bertiup dari daerah subtropika menuju daerah
tropika. Angin ini terjadi karena daerah subtropika merupakan pusat tekanan tinggi,
sedangkan daerah tropika merupakan pusat tekanan rendah. Angin Passat tenggara
bertiup dari belahan bumi selatan.

 ANGIN MUSON BARAT


Bertiup pada periode Oktober-April. Pada bulan bulan ini matahari berada di langit
belahan bumi selatan. Angin ini mengalir dari benua Asia ke benua Australia, angin ini
membawa banyak uap air karena melewati perairan dan samudra. Serta mengakibatkan
Indonesia mengalami musim penghujan. Di Indonesia terjadi musim hujan

 ANGIN MUSON TIMUR

Bertiup pada periode April-Oktober. Matahari akan berada di langit belahan utara. Angin
ini berasal dari arah benua Australia ke Benua Asia. Sifatnya kering karena melalui
beberapa gurun yang mengakibatkan Indonesia mengalami musim kemarau. Di Indonesia
terjadi musim kemarau.

3. GAMBARKAN DAN ANALISIS JENIS HUJAN


A. HUJAN MUSON 
Hujan ini terjadi karena angin musim. Angin ini bertiup disebabkan oleh pergerakan semu
tahunan matahari dengan garis balik utara dan garis balik selatan. Hujan ini turun pada kurun
waktu tertentu dan menyebabkan dua musim, yaitu kemarau dan penghujan.

B. HUJAN OROGRAFIS

Terjadi karena angina yang kaya uap air naik ke pegunungan. Setelah naik, terjadi kondensasi
dan terbentukk awan setelah itu turun hujan. Sementara itu di lereng bertiup angina fohn yang
kering karena uap air sudah menjadi hujan di lereng yang lain dan disebut daerah bayangan
hujan.
C. HUJAN ZENITHAL/KONVEKSI

Hujan zenithal dalah hujan yang terjadi di daerah khatulistiwa karena pertemuanantara angina
pasat timur laut dan angina pusat tenggara. Proses terjadinya hujan ketika daerah sekitar
khatulistiwa udaranya naik dan mendingin, kemudian terjadi perubahan uap air menjadi titik-titik
air, lalu turun hujan. Hujan zenithal bersifat sangat lebat, banyak Guntur, dan disertai angin
D. HUJAN FRONTAL

Terjadi ketika massa udara bersifat panas yang banyak mengandung uap air bertemu dengan
massa udara yang bersifat dingin. Massa udara naik, terjadi kondensasi sehingga turun hujan

E. HUJAN SIKLONAL

Hujan siklonal merupakan suatu jenis hujan yang terjadi atau terbentuk karena disebabkan
adanya udara panas, suhu lingkungan yang tinggi dan juga sisertai dengan angin besar yang
berputar- putar. Hujan siklonal ini bisanya terjadi di daerah yang berada di tengah- tengah Bumi
atau yang dilewati oleh garis khayal khatulistiwa atau equator. Penyebab hujan siklonal tersebut
dapat terjadi karena adanya pertemuan antara dua jenis angin, yakni angin pasat timur laut dan
juga angin pasat tenggara. Setelah kedua angin itu bertemu, kemudian angin tersebut naik dan
menggumpal di atas awan yang berada pada garis equator. Dan setelah awan tersebut mencapai
titik jenuh, maka baru terjadi proses turunnya hujan siklonal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai