Gradien barometris
Gradien barometris adalah bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara antara
2 isobar.[7] Jarak antar isobar adalah 111 km. Semakin besar gradien barometris, semakin
cepat tiupan angin.
Letak tempat
Kecepatan angin di wilayah yang dekat dengan khatulistiwa lebih cepat daripada wilayah
yang jauh dari khatulistiwa.
Tinggi tempat
Semakin tinggi tempat, semakin kencang angin yang bertiup. Hal ini disebabkan oleh
pengaruh gaya gesek yang menghambat laju udara. Topografi tidak rata di permukaan bumi
seperti gunung, bukit, dan pohon memberikan gaya gesek yang besar. Semakin tinggi suatu
tempat, gaya gesek semakin kecil.
Waktu
Angin bergerak lebih cepat pada siang hari daripada malam hari
Tipe[sunting | sunting sumber]
Angin laut[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Angin laut
Angin laut (bahasa Inggris: sea breeze) adalah angin yang bertiup dari arah laut ke
arah darat yang umumnya terjadi pada siang hari kira-kira dari pukul 09.00 sampai
pukul 16.00 di daerah pesisir pantai. Angin ini biasa dimanfaatkan
para nelayan untuk pulang dari menangkap ikan di laut. Angin laut ini terjadi pada
siang hari. Karena air mempunyai kapasitas panas yang lebih besar daripada
daratan, sinar matahari memanasi laut lebih lambat daripada daratan. Ketika suhu
permukaan daratan meningkat pada siang hari, udara di atas permukaan darat
meningkat pula akibat konduksi. Tekanan udara di atas daratan menjadi lebih
rendah karena panas, sedangkan tekanan udara di lautan cenderung masih lebih
tinggi karena lebih dingin. Akibatnya terjadi gradien tekanan dari lautan yang lebih
tinggi ke daratan yang lebih rendah, sehingga menyebabkan terjadinya angin laut,
di mana kekuatannya sebanding dengan perbedaan suhu antara daratan dan
lautan. Namun, jika ada angin lepas pantai yang lebih kencang dari 8 km/jam, maka
angin laut tidak terjadi.[8]
Pergerakan[sunting | sunting sumber]
Aliran angin dalam jumlah yang besar merupakan akibat dari adanya rotasi bumi,
perbedaan suhu dan perbedaan tekanan udara antara dua tempat dengan
kecepatan yang dinamis dan fluktatif. Proses pengaliran angin merupakan
perpindahan massa udara dari satu tempat ke tempat lainnya secara mendatar atau
hampir mendatar. Pengaruh perputaran bumi terhadap angin disebut dengan efek
Coriolis. Pergerakan angin yang searah jarum jam dan berlawanan arah dengan
jarum jam disebabkan oleh efek Coriolis. Angin bergerak mengitari daerah
bertekanan rendah di belahan bumi bagian selatan dengan searah jarum jam.
Sebaliknya, angin bergerak berlawanan arah jarum jam mengitari daerah
bertekanan rendah di belahan bumi bagian utara.[14]
Pengukuran[sunting | sunting sumber]
Angin di permukaan diukur dengan menggunakan anemometer. Alat ukur dipasang
pada ketinggin 10 meter dari permukaan Bumi. Anemometer mengukur kecepatan
dalam satuan m/detik atau knot. Selain itu, anemometer juga
memberikan informasi dari arah angin.[15] Arah angin dinyatakan dengan derajat.
Angin dari arah utara dinyatakan dengan 360 derajat, dari arah timur dengan 90
derajat, dari arah selatan dengan 180 derajat dan dari arah barat dengan 270
derajat. Sedangkan angin yang sangat lemah dan tidak dapat dipastikan arahnya
ditandai dengan 0 derajat.[16] Energi angin setara dengan kecepatannya. Tingkat
kekuatan angin ditentukan berdasarkan skala Beaufort, sedangkan kecepatan
angin dirumuskan berdasarkan skala Beaufort oleh George Simpson.[17]
Peran[sunting | sunting sumber]
Peternakan[sunting | sunting sumber]
Angin dapat mempengaruhi suhu udara, kelembapan udara dan pergerakan awan.
Arah angin berpengaruh terhadap pembawaan uap air yang yang membentuk awan
dan dapat menyebabkan hujan. Ternak yang terkena oleh angin akan mengalami
pelepasan panas tubuh pada permukaan kulit. Pelepasan panas pada tubuh ternak
terjadi lebih cepat jika suhu udara di tingkat yang sedang dan kecepatan angin di
tingkat yang tinggi. Angin juga membantu proses
penyebaran biji tumbuhan, penyerbukan dan pembuahan pada tanaman.
Pertumbuhan tanaman yang dibantu oleh angin membuat
proses regenerasi tanaman dapat terus berlangsung. Selain itu, angin juga dapat
menjadi media penyebaran penyakit pada ternak dan tanaman.[18]
Prinsip[sunting | sunting sumber]
Perbedaan nilai densitas menjadi penyebab perbedaan arah datangnya angin.
Angin berasal dari daerah dengan densitas besar menuju ke daerah dengan
densitas kecil. Kedatangan angin digambarkan sebagai sebuah gradien tekanan
menurun. Pernyataan tentang arah angin dinyatakan sebagai garis lurus
yang serenjang dengan isobar. Garis lurus akan tetap serenjang dengan isobar jika
hanya gradien tekanan yang bekerja. Adanya efek Coriolis akibat rotasi Bumi
membuat gerakan udara memiliki kemiringan dan memotong garis-garis isobar
dengan sudut yang kecil.[21] Perubahan gradien tekanan menunjukkan nilai
kecepatan angin. Kecuraman gradien tekanan menandakan angin bergerak dengan
kecepatan tiinggi. Tingkat kecuraman gradien tekanan ditentukan melalui kerapatan
isobar.[21]
Lihat pula