Anda di halaman 1dari 1

Ombak[sunting | sunting sumber]

Artikel utama: Ombak

Seorang peselancar sedang mengarungi ombak besar

Saat memasuki perairan dangkal, ombak akan melambat


dan amplitudonya juga bertambah
Angin yang berhembus di atas permukaan laut membentuk ombak yang tegak lurus terhadap arah
angin. Gaya gesek antara angin sepoi-sepoi dengan air di kolam akan membentuk riak, tetapi angin
yang kencang di samudra akan menghasilkan ombak yang lebih besar. Ombak akan mencapai
ketinggian maksimal ketika kecepatannya hampir menyamai kecepatan angin. Apabila angin
berhembus secara terus menerus di perairan terbuka (seperti angin Roaring Forties di Belahan
Selatan), akan terbentuk gelombang besar (swell).[9](hlm.83–84)[52][53] Apabila angin mereda, pembentukan
ombak juga berkurang, tetapi ombak yang sudah terbentuk akan terus bergerak ke daratan.
Besarnya ombak bergantung pada fetch (jarak perjalanan tempuh gelombang dari awal
pembentukannya) serta pada kekuatan dan durasi angin. Jika ombak bertemu dengan ombak lain
dari arah yang berbeda, akan terjadi interferensi di antara keduanya, yang membuat ombak di laut
menjadi sulit diprediksi.[52] Interferensi konstruktif dapat menghasilkan gelombang raksasa (rogue
waves).[54] Sebagai catatan, kebanyakan ombak tingginya tidak melebihi 3 m[54] dan saat terjadi badai
tingginya bisa naik dua atau tiga kali lipat.[55] Namun, tinggi gelombang raksasa telah tercatat di atas
angka 25 m.[56][57]

Bagian atas ombak disebut "puncak", sementara bagian terbawah yang terletak di antara dua
ombak disebut "dasar", dan jarak di antara kedua puncak dijuluki "panjang gelombang". Angin
mendorong ombak di permukaan laut, tetapi sebenarnya ini merupakan perpindahan energi dan
bukanlah pergerakan air secara horizontal. Saat ombak mendekati air dangkal, perilakunya akan
berubah. Definisi "air dangkal" tergantung pada besar ombaknya; jika kedalaman sama dengan
setengah panjang gelombang, ombak akan mulai "merasakan" dasar laut. Pergesekan antara dasar
laut dengan air akan mengubah kecepatan, arah, dan bentuk ombak. Ombak akan melambat dan
panjang gelombang berkurang. Jika ombak mendekat dengan sudut tertentu atau garis pantai yang
didekati tidak merata, beberapa bagian akan melambat terlebih dahulu setelah "merasakan" dasar
laut, sehingga ombak pun mengalami refraksi dan menyelimuti daerah tanjung. Saat perairan
menjadi semakin dangkal, energi di ombak tidak dapat bergerak ke bawah dan malah mengarah ke
atas, sehingga meningkatkan tinggi ombak. Bagian puncak ombak pun condong ke arah depan, dan
akhirnya ombak pecah di pesisir.[52]

Anda mungkin juga menyukai