Anda di halaman 1dari 21

Rikfi \abdillah \mustaqim 230210160007

Bintang Chandra Bayudana 230210160080

Gelombang

Gelombang laut adalah gerakan naik dan turunnya air laut tetapi tidak disertai dengan
perpindahan massa airnya. Definisi lain tentang gelombang laut adalah bentuk permukaan laut
yang berupa punggung atau puncak gelombang dan palung atau lembah gelombang oleh gerak
ayun (oscillatory movement) akibat tiupan angin, erupsi gunung api, pelongsoran dasar laut, atau
lalu lintas kapal (Sunarto, 2003). Ada juga pendapat lain yaitu dari Holthuijsen (2007) menjelaskan
bahwa gelombang laut adalah pergerakan naik dan turunnya air laut dengan arah tegak lurus
permukaan air laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal.

Grafik Sinusoidal

Prinsip terjadinya gelombang yaitu apabila terdapat dua massa benda yang mempunyai
perbedaan kerapatan (densitas) saling bergesekan, maka bidang geraknya akan membentuk
gelombang.

Beberapa penyebab terjadinya gelombang:

Angin
Angin merupakan udara yang mengalir dalam jumlah besar yang disebabkan oleh rotasi
bumi dan adanya pengaruh perbedaan tekanan udara. Angin bergerak dari tempat yang
mempunyai tekanan udara tinggi ke tempat yang mempunyai tekanan udara rendah.
Pergerakan angin akan menyebabkan terjadinya pergerakan pada air laut. Tinggi
rendahnya gelombang yang diakibatkankan oleh angin tergantung kecepatan dan
kekuatan angin yang mengenai permukaan laut tersebut.
Rikfi \abdillah \mustaqim 230210160007
Bintang Chandra Bayudana 230210160080

Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan getaran yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh
pelepasan energi dari dalam bumi secara tiba-tiba. Secara umum, gempa bumi
diakibatkan oleh pergerakan kerak bumi. Hubungan antara gelombang air laut dengan
gempa bumi dapat dianalogikan seperti seseorang yang mempunyai mangkuk berisi air,
kemudian mangkuk tersebut digoyangkan maka air yang berada di mangkuk akan ikut
bergerak. Pergerakan dari dalam bumi dapat membuat terbentuknya gelombang laut.
Aktivitas Gravitasi Bulan dan Matahari
Aktivitas matahari dan bulan akan membentuk gelombang laut tipe pasang surut air laut.
Kedalaman laut
Gelombang akan sangat terlihat dan terasa ketika ada di pantai. Hal ini disebabkan oleh
volume dasar laut dan permukaan air menyempit, sehingga massa air yang sudah
mempunyai gaya gerak akan terdorong ke atas permukaan dan membentuk gelombang.

Sama halnya dengan penjelasan dari Nichols et al., 2009 dalam Bagus, 2014 bahwa
gelombang laut timbul karena adanya gaya pembangkit yang bekerja pada laut. Gelombang yang
terjadi di lautan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam berdasarkan gaya
pembangkitnya, gaya pembangkit tersebut terutama berasal dari angin, dari gaya tarik menarik
Bumi - Bulan - Matahari atau yang disebut dengan gelombang pasang surut dan gempa bumi.

Gelombang jika dilihat dari sifat-sifatnya mempunyai dua tipe, yaitu gelombang pembentuk
pantai (constructive wave) dan gelombang yang tidak membentuk pantai (deconstructive wave).
Gelombang pembentuk pantai mempunyai ciri-ciri yaitu memiliki ketinggian yang rendah dan
cepat rambatnya yang lambat. Ketika gelombang pecah di pantai, material yang terbawa akan
tertinggal di pantai yaitu saat aliran balik dari gelombang pecah meresap ke dalam pasir atau
perlahan sedimen akan mengalir kembali ke laut. Gelombang yang sifatnya tidak membentuk
pantai umumnya memiliki ketinggian dan kecepatan rambat yang besar (sangat tinggi). Air yang
kembali berputar memiliki lebih sedikit waktu untuk meresap ke dalam pasir. Ketika gelombang
datang kembali menghantam pantai akan ada banyak volume air yang terkumpul
dan mengangkut material pantai menuju ke tengah laut atau ke tempat lain.
Rikfi \abdillah \mustaqim 230210160007
Bintang Chandra Bayudana 230210160080

Gelombang memiliki beberapa jenis, yaitu:

Jenis-jenis Gelombang

Gelombang Berdasarkan Cara Terpecahnya:

Spilling, umumnya terjadi jika gelombang mempunyai kemiringan yang kecil menuju ke
pantai yang datar (kemiringan kecil) yang kemudian pecah pada jarak yang cukup jauh
dari pantai dan berangsur-angsur.
Plunging, Jika kemiringan pada gelombang dan dasar bertambah, gelombang akan
pecah dan puncak gelombang akan memutar, sisanya akan memantulkan ke laut.
Surging, gelombang yang terjadi pada pantai yang mempunyai kemiringan yang sangat
besar, contohnya gelombang yang terjadi pada pantai berkarang.

Gelombang Berdasarkan Pembangkitnya:


Rikfi \abdillah \mustaqim 230210160007
Bintang Chandra Bayudana 230210160080

Gelombang Angin
Gelombang angin terjadi disebabkan oleh tiupan angin
Gelombang Pasang Surut
Gelombang pasang surut terjadi disebabkan oleh adanya gaya tarik menarik bumi,
bulan, dan matahari.
Gelombang Vulkanik / Tektonik
Gelombang vulkanik / tektonik dapat disebabkan oleh karena terjadinya gempa.
Gelombang Tsunami
Gelombang tsunami terjadi disebabkan oleh terjadinya pergeseran lempeng bumi
Gelombang Kapal
Gelombang yang disebabkan oleh kapal-kapal yang bergerak

Gelombang Berdasarkan Kedalaman Relatif

Kedalaman relative adalah perbandingan antara kedalaman air yang disimbolkan d dan
panjang gelombang yang disimbolkan L. Maka perbandingannya adalah d/L. Ada 3
macam:

Gelombang di laut dangkal jika d/L 1/20


Gelombang di laut transisi jika 1/20 < d/L < 1/2
Gelombang di laut dalam jika d/L

Deformasi gelombang merupakan gelombang yang dapat berubah ubah bentuknya.

Refraksi
Penyebabnya karena pengaruh perubahan kedalaman laut.
Difraksi
Jika gelombang datang terhadang oleh suatu rintangan seperti pemecah gelombang
atau pulau.
Refleksi
Gelombang datang yang mengenai atau membentur suatu rintangan, akan di pantulkan
oleh sebagian atau seluruhnya.
Gelombang pecah
Gelombang yang menjalar dari laut dalam menuju pantai mengalami perubahan bentuk,
karna adanya pengaruh perubahan kedalaman laut.

Gelombang laut mempunyai dimensi yaitu periode gelombang, panjang gelombang, tinggi
gelombang, dan cepat rambat gelombang. Periode gelombang (T) merupakan waktu tempuh di
antara dua puncak atau dua lembah gelombang secara berurutan pada titik yang tetap (satuan
detik). Panjang gelombang (L) merupakan jarak horizontal antara dua puncak atau dua lembah
yang berurutan (satuan meter). Tinggi gelombang (H) merupakan jarak vertikal antara puncak
gelombang dan lembah gelombang (satuan meter). Cepat rambat gelombang (C) merupakan
kecepatan tempuh perjalanan suatu gelombang yang bisa diperoleh dengan cara pembagian
panjang gelombang (L) dengan periode gelombang (T) atau C=L/T.

Ketinggian dan periode gelombang tergantung pada panjang fetch pembangkitnya. Fetch
merupakan jarak perjalanan tempuh gelombang dari awal pembangkitnya. Fetch ini mempunyai
batasan yaitu bentuk daratan yang mengelilingi laut. Semakin panjang jarak fetch nya, ketinggian
Rikfi \abdillah \mustaqim 230210160007
Bintang Chandra Bayudana 230210160080

gelombang akan semakin besar. Angin juga memiliki pengaruh yang penting pada ketinggian
gelombang. Angin yang lebih kuat akan menimbulkan gelombang yang lebih besar.

Gelombang yang menjalar dari laut dalam (deep sea) menuju ke pantai akan berubah
bentuk disebabkan karena perubahan kedalaman laut. Apabila gelombang bergerak mendekati
pantai, pergerakan gelombang di bagian bawah yang berbatasan dengan dasar laut akan
melambat. Ini adalah hasil dari friksi gesekan antara air dan dasar laut. Sementara itu, bagian
atas gelombang di permukaan air akan tetap melaju. Semakin dekat gerak gelombang menuju ke
pantai, puncak gelombang akan semakin tajam dan lembahnya akan semakin datar. Peristiwa ini
akan menyebabkan gelombang tersebut menjadi pecah.

Pengamatan yang dilakukan tentang gelombang laut ternyata membuktikan bahwa gelombang
laut tidak bergerak maju, akan tetapi bergerak melingkar sehingga air hanya bergerak naik-turun
ketika gelombang melintas. Tepi pantai menahan dasar gelombang, sehingga puncak gelombang
bergerak lebih cepat untuk memecah di tepi pantai. Gelombang bergerak melewati jarak yang
jauh, tetapi medium (cair, padat, gas) hanya dapat bergerak terbatas. Dengan demikian,
walaupun gelombang bukan merupakan materi, pola gelombang dapat merambat pada materi.

Banyak teori yang dikemukakan oleh para ahli dalam usaha memberikan informasi tentang
proses tumbuhnya gelombang di laut, namun hanya ada dua teori yang saling melengkapi dan
dapat menjelaskan pertumbuhan gelombang di lautan.

Teori Phillips (1957)


Menyatakan bahwa turbulensi dalam angin menyebabkan fluktuasi acak permukaan laut
yang menghasilkan gelombang-gelombang kecil-kecil (riak) dengan panjang gelombang
beberapa sentimeter. Gelombang-gelombang kecil ini kemudian tumbuh secara linear
melalui proses resonansi dengan fluktuasi tekanan turbulensi.
Teori Miles (1957)
Teori Miles atau yang dikenal dengan teori ketidakstabilan atau mekanisme arus balik
(feed-back Mechanisme), menyatakan bahwa ketika ukuran gelombang-gelombang kecil
yang sedang tumbuh mulai mengganggu aliran udara di atasnya, angin yang bertiup
memberikan tekanan yang semakin kuat seiring dengan meningkatnya ukuran
gelombang, sehingga gelombang tumbuh menjadi besar. Proses pemindahan energi ini
berlangsung secara tidak stabil. Semakin besar ukuran gelombang semakin cepat
gelombangnya. Ketidakstbailan menyebabkan gelombang tumbuh secara eksponensial.

Seiring dengan proses pertumbuhannya, gelombang-gelombang yang sedang tumbuh


yang memiliki bermacam energi dan frekuensinya saling berelasi untuk membentuk gelombang
yang lebih panjang. Relasi yang terjadi melibatkan proses pemindahan energi secara tak linear
dari gelombang frekuensi tinggi ke gelombang yang frekuensinya lebih rendah. Teori tentang
interaksi tak linear dkemukakan oleh Hasselmann (1961;1963), dan Hasselmann, et al., 1973.
Proses transfer energi ini menyebabkan gelombang-gelombang periode panjang mempunyai
energi yang lebih tinggi. Jika periode gelombang cukup panjang, cepat rambat gelombang dapat
melebihi kecepatan angin pembentuknya, sehingga gelombang dapat keluar dari daerah
pertumbuhannya.
Rikfi \abdillah \mustaqim 230210160007
Bintang Chandra Bayudana 230210160080

Bentuk dari sebuah gelombang mengindikasikan gerakan partikel-partikel air yang ada di
dalam gelombang. Meskipun gelombang bergerak maju ke depan, partikel-partikel di dalam
gelombang akan meninggalkan jejak yang membentuk lingkaran. Jejak lingkaran yang dibuat oleh
partikel-partikel akan menjadi lebih kecil berdasarkan dengan semakin besarnya kedalaman di
bawah permukaan gelombang.

Bentuk & bagian-bagian Gelombang

Gelombang yang terbentuk di daerah pertumbuhannya disebut Sea dan gelombang yang
sudah atau dapat keluar dari daerah pertumbuhannya disebut swell. Di daerah pertumbuhannya,
gelombang memiliki variasi frekuensi, ukuran, dan arah rambat yang bermacam-macam,
sehingga permukaan laut tampak tidak beraturan. Variasi ukuran dan frekuensi swell terbatas
pada gelombang frekuensi rendah yang saling berdekatan, sehingga perambatan gelombang
teratur dan nampak jelas di permukaan laut.
Penjelasan tentang proses tumbuhnya gelombang menunjukkan bahwa gelombang-
gelombang pendek tumbuh jauh lebih cepat dibandingkan gelombang-gelombang yang lebih
panjang. Ini berarti bahwa gelombang pendek menerima suplai energi yang lebih besar dari angin
dibandingkan gelombang panjang.
Klasifikasi gelombang berdasarkan ukuran dan penyebabnya (Pond and Pickard,1983):

Riak (ripples) / gelombang kapiler (capillary wave) yang mempunyai panjang gelombang
1,7 meter dan periode kurang dari 0,2 detik yang disebabkan oleh adanya tegangan
permukaan dan tiupan angin yang tidak terlalu kuat pada permukaan laut.
Gelombang angin (seas/wind waves) yang mempunyai panjang gelombang sampai kira-
kira 130 meter dan periode 0,2-0,9 detik ditimbulkan angin
Rikfi \abdillah \mustaqim 230210160007
Bintang Chandra Bayudana 230210160080

Alun (swell) yang mempunyai panjang gelombang sampai ratusan meter dan periode 0,9-
15 detik ditimbulkan oleh angin yang bertiup lama
Gelombang pasang surut (tidal wave) yang mempunyai panjang gelombang beberapa
kilometer dengan periode 5 jam, 12 jam, dan 25 jam oleh fluktuasi gaya gravitasi matahari
dan bulan.

Tinggi dan Periode gelombang dapat diukur dengan metode SPM84. Peramalan tinggi
dan periode gelombang laut dengan metode SPM'84 adalah salah satu cara yang sering dipakai
oleh para insinyur dalam menentukan karakferistik gelombang laut. Cara ini disamping cukup
praktis digunakan, data yang diperlukan juga merupakan data yang banyak tersedia pada
instansi-instansi terkait. Adapun data-data yang diperlukan dalam meramalkan tinggi dan perioda
gelombang laut dengan cara ini adalah :

Data angin berupa kecepatan dan arah angin, serta jam kejadian angina
Data panjang daerah pembentukan gelombang (panjang fetch)

Data yang diperlukan adalah;

-Durasi angin (t) :Jam

-Kecepatan angin (Ui :..........km/jam

-Fetch effektif (F"n) .km

-Percepatan grafitasi (g) :..km/det2

Yang akan dihitung adalah,

-Tinggi gelombang signifikan (Hs) :meter

-Perioda gelombang signifikan (Ts) : detik

Selain itu, ada cara lain untuk meramalkan tinggi gelombang Untuk menduga tinggi
gelombang perlu diketahui durasi kecepaan angin laut, faktor tegangan angin (UA) dan fetch
efektif. Pendugaan ini hanya berlaku pada gelombang signifikan dan gelombang dalam.

Gelombang signifikan : rata-rata dari 33% gelombang tertinggi, dari seluruh gelombang
yang terjadi pada perairan yang telah diduga tinggi gelombangnya (Triamodjo, 1999).
Gelombang dalam : gelombang yang terjadi pada perairan yang kedalamannya > L/2

Pada waktu paling tidak sekali dalam periode pengamatan (Stewart. 2000) dimana : d >
L/2

d : Tingkat kedalaman

L : Panjang gelombang
Rikfi \abdillah \mustaqim 230210160007
Bintang Chandra Bayudana 230210160080

Pendugaan tinggi gelombang dibandingkan dengan hasil metode NWP (Numerical


wheather prediction) yaitu dari NOAA diolah oleh BMKG pusat menghasilkan prakiraan tinggi
gelombang dan kecepatan angin dengan menggunakan software Windwave. Adapun klasifikasi
tinggi gelombang yang dampaknya dapat mempengaruhi pelayaran adalah sebagai berikut :

1.25 2.0 m : berbahaya bagi perahu nelayan.


2.0 3.0 m : berbahaya bagi perahu nelayan dan tongkang
3.0 4.0 m : berbahaya bagi perahu nelayan, tongkang dan ferry
> 4.0 m : berbahaya bagisemua kapal

Fungsi Gelombang Laut


Dalam kajian oseanografi, Ombak dikenal sebagai gelombang dalam (internal wave).
Gelombang juga terdapat pada kajian meteorologi, dimana gelombang menjalar pada lapisan
antar muka antara udara yang hangat dengan yang dingin. Pembahasan tentang gelombang
dalam kajian oseanografi secara umum dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu gelombang
permukaan dan gelombang internal. Gelombang permukaan merupakan fenomena yang akan
kita lihat saat mengamati permukaan air laut, dan biasa kita menyebutnya ini sebagai ombak.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya ombak yaitu hembusan angin, dan pasang
surut laut yang terjadi akibat adanya gaya tarik bulandan matahari. Lalu ombak itu sendiri
berfungsi sebagai berikut :
1. Menjaga Kestabilan Suhu Dari Iklim Dunia
Ombak laut tidak akan ada tanpa adanya angin. Angin bermula menyebabkan riak di
permukaan laut kemudian riak tersebut menjadi gelombang, Gelombang membantu
meminimalkan suhu ekstrem di planet ini, dan memindahkan air dingin dari kutub, sementara
pada waktu yang sama air hangat bergerak dari khatulistiwa menuju arah yang dingin.
3. Meningkatkan kemampuan adaptasi dan kekuatan dari Makluk hidup
Disini teori Darwin tentang evolusi berlaku, karena saat gelombang pecah di pantai,
makhluk yang ada di laut harus lebih kuat dan lebih beradaptasi untuk bertahan tidak terseret oleh
ombak ke pantai.
4. Meningkatkan Keanekaragaman Hayati
Gelombang laut yang disebabkan oleh angin dan ombak memungkinkan penghuni laut
agar larva/telur mereka diangkut ke tempat jauh, sehingga munculah spesies baru dari hasil
evolusi dan adaptasi dari makluk laut yang terbawa gelombak laut tersebut.
5. Gelombang Laut Membantu Terjadinya Hubungan Simbiosis Mutualisme
Gelombang Laut dapat mengikis karang dengan terus menerjang karang ditepian laut,
organisme laut telah beradaptasi dengan ini dan menempel pada karang-karag tersebut sehingga
membantu adanya penundaan pengikisan batu karang tersebut dalam hal ini terjadi hubungan
simbiosis sejati, dimana karang tersebut dapat sedikit meredam ombak yang dihasilkan
gelombang.
Rikfi \abdillah \mustaqim 230210160007
Bintang Chandra Bayudana 230210160080

6. Gelombang Laut Membantu Terbentuknya Pantai


Pantai diciptakan oleh pasir yang dibawa naik dari dasar laut oleh gelombang, gelombang
juga membantu membersihkan pasir. Pasir diaduk dan tersuspensi dalam air yang memungkinkan
untuk diangkut ke pantai oleh ombak.
Pembangkit gelombang laut
Adanya gelombang laut dapat disebabkan oleh angin (gelombang angin), gaya tarik
menarik bumi-bulan-matahari (gelombang pasang-surut), gempa (vulkanik atau tektonik) di dasar
laut (gelombang tsunami), ataupun gelombang yang disebabkan oleh gerakan kapal. Gelombang
yang umumnya terjadi sehari- hari adalah gelombang angin dan pasang-surut.
Energi Gelombang Laut
Gelombang laut juga berpotensi dapat menghasilkan energi untuk menghasilkan listrik.
Dalam hal ini negara yang telah melakukan penelitian dan pengembangan potensi energi
gelombang laut untuk menghasilkan listrik adalah Inggris, Francis dan Jepang.
Secara umum, potensi energi samudra yang dapat menghasilkan listrik dapat dibagi
kedalam 3 jenis potensi energi yaitu energi pasang surut (tidal power), energi gelombang laut
(wave energy) dan energy panas laut (ocean thermal energy). Energi pasang surut merupakan
energi yang dihasilkan dari pergerakan air laut akibat perbedaan pasang surut. Energi gelombang
laut adalah energi yang dihasilkan dari pergerakan gelombang laut menuju daratan dan
sebaliknya. Sedangkan energi panas laut memanfaatkan perbedaan temperatur air laut di
permukaan dan di kedalaman. Meskipun pemanfaatan energi jenis ini di Indonesia masih
memerlukan berbagai penelitian mendalam, tetapi secara sederhana dapat dilihat bahwa
probabilitas menemukan dan memanfaatkan potensi energi gelombang laut dan energi panas laut
lebih besar dari energi pajang surut.
Pada dasarnya pergerakan laut yang menghasilkan gelombang laut terjadi akibat
dorongan pergerakan angin. Angin timbul akibat perbedaan tekanan pada 2 titik yang diakibatkan
oleh respons pemanasan udara oleh matahari yang berbeda di kedua titik tersebut. Mengingat
sifat tersebut maka energi gelombang laut dapat dikategorikan sebagai energi terbarukan.
Gelombang laut dapat dipandang sebagai gelombang yang berbentuk ideal ketika
gelombang tersebut memiliki ketinggian puncak maksimum dan lembah minimum. Pada selang
waktu tertentu, ketinggian puncak yang dicapai serangkaian gelombang laut berbeda-beda,
bahkan ketinggian puncak ini berbeda-beda untuk lokasi yang sama jika diukur pada hari yang
berbeda. Meskipun demikian secara statistik dapat ditentukan ketinggian signifikan gelombang
laut pada satu titik lokasi tertentu.
Jika waktu yang diperlukan untuk terjadi sebuah gelombang laut dihitung dari data jumlah
gelombang laut yang teramati pada sebuah selang tertentu, maka dapat diketahui potensi energi
gelombang laut di titik lokasi tersebut. Potensi energi gelombang laut pada satu titik pengamatan
dalam satuan kw per meter berbanding lurus dengan setengah dari kuadrat ketinggian signifikan
dikali waktu yang diperlukan untuk terjadi sebuah gelombang laut. Berdasarkan perhitungan ini
dapat diprediksikan berbagai potensi energi dari gelombang laut di berbagai tempat di dunia. Dari
data tersebut, diketahui bahwa pantai barat Pulau Sumatera bagian selatan dan pantai selatan
Pulau Jawa bagian barat berpotensi memiliki energi gelombang laut sekitar 40kw/m.
Rikfi \abdillah \mustaqim 230210160007
Bintang Chandra Bayudana 230210160080

Pada dasarnya prinsip keria teknologi yang mengkonversi energi gelombang laut menjadi
energi listrik adalah mengakumulasi energi gelombang laut untuk memutar turbin generator.
Karena pemilihan lokasi sangat penting untuk dapat mengetahui topografi yang memungkinkan
pada saat pengakumulasian energi. Meskipun penelitian untuk mendapatkan teknologi yang
optimal dalam mengkonversi energi gelombang laut masih terus dilakukan, saat ini, ada beberapa
alternatif teknologi yang dapat dipilih.
Alternatif teknologi yang diprediksikan tepat untuk dikembangkan di pesisir pantai selatan
Pulau Jawa adalah teknologi Tapered Channel (Tapchan). Prinsip teknologi ini cukup sederhana,
gelombang laut yang datang disalurkan memasuki sebuah salurah runcing yang berujung pada
sebuah bak penampung yang diletakkan pada sebuah ketinggian tertentu. Air laut yang berada
dalam bak penampung dikembalikan ke laut melalui saluran yang terhubung dengan turbin
generator penghasil energi listrik. Adanya bak penampung memungkinkan aliran air penggerak
turbin dapat beroperasi terus menerus dengan kondisi gelombang laut yang berubah-ubah.
Teknologi ini tetap memerlukan bantuan mekanisme pasang surut dan pemilihan topografi garis
pantai yang tepat. Teknologi ini telah dikembangkan sejak tahun 1985.
Teknologi pembangkit tenaga gelombang laut alternatif yang lebih banyak dikembangkan
adalah teknik osilasi kolom air (the oscillating water column). Proses pembangkitan tenaga listrik
dengan teknologi ini melalui 2 tahapan proses. Gelombang laut yang datang menekan udara pada
kolom air yang diteruskan ke kolom atau ruang tertutup yang terhubung dengan turbin generator.
Tekanan tersebut menggerakkan turbin generator pembangkit listrik. Sebaliknya, gelombang laut
yang meninggalkan kolom air diikuti oleh gerakan udara dalam ruang tertutup yang
menggerakkan turbin generator pembangkit listrik.
Variasi dari prinsip teknologi ini dikembangkan di Jepang dengan nama might whale
technology. Di Skotiandia, Inggris Raya, telah dibangun pembangkit tenaga gelombang laut yang
digunakan yang menggunakan teknologi ini. Pembangkit yang selesai dibangun pada tahun 2000
ini dilengkapai listrik sampai 500 kW.
Pengembangan teknologi pembangkit tenaga gelombang laut juga dikembangkan di
Denmark, teknologi pembangkit tenaga gelombang laut ini disebut wave dragon, prinsip kerjanya
mirip dengan tapered channel. Perbedaannya pada wave dragon, saluran air dan turbin generator
diletakkan di tengah bak penampung sehingga memungkinkan pembangkit dipasang tidak di
pantai.
Pembangkit-pembankit tersebut kemudian dihubungkan dengan jaringan transmisi bawah
laut ke konsumen. Hal ini menyebabkan biaya instansi dan perawatan pembangkit ini mahal.
Meskipun demikian pembangkit ini tidak menyebabkan polusi dan tidak memerlukan biaya bahan
bakar karena sumber penggeraknya energi alam yang bersifat terbarukan.
Energi Gelombang Laut: Selama Ada Ombak, Energi akan Didapat
Di balik ganasnya gelombang samudera tersimpan potensi energi baru/terbarukan yang
sangat besar, energi yang dihasilkan pun ramah lingkungan. Tidak hanya gelombang, energi
baru/terbarukan juga dapat dihasilkan dari pasang surut air laut, energi yang timbul akibat
perbedaan suhu permukaan air dengan dasar laut (Ocean Thermal Energy Conversion/OTEC)
dan energi arus laut. Dengan luas lautan yang mencapai 5,8 juta Km2 (perhitungan secara
kartografis) Indonesia memiliki potensi sumber energi alternatif berbasis gelombang laut yang
sangat melimpah.
Rikfi \abdillah \mustaqim 230210160007
Bintang Chandra Bayudana 230210160080

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL), Subaktian Lubis
bersama Mira Yosi dalam penelitiannya memaparkan bahwa sumber energi gelombang laut dapat
dimanfaatkan dengan mengetahui tinggi, panjang dan periode waktu gelombang. Untuk
menangkap energi gelombang tersebut dapat dilakukan dengan tiga cara, menggunakan
pelampung, kolom air yang berosilasi (oscillating water column), dan wave surge. Pemanfaatan
potensi energi gelombang ini akan memberikan beberapa keuntungan. Selain merupakan energi
bebas (tidak perlu bahan bakar) dan dapat diperbaharui, gelombang juga dapat menghasilkan
energi yang besar dan murah.
Namun pada pemanfaatkan energi gelombang laut tersebut memilliki beberapa
kelemahan, diantaranya sangat tergantung dengan karakteristik gelombang yang kadang-kadang
bisa menghasilkan energi yang besar terkadang tidak, sehingga pemilihan lokasi harus
diperhitungkan dengan tepat. Lokasi yang ideal adalah yang memiliki gelombang konsisten besar
dan selanjutnya dilengkapi dengan peralatan yang tahan terhadap cuaca yang buruk.
Jika dibandingkaan dengan teknologi hijau lainnya seperti matahari dan angin, energi
gelombang laut ini memberikan ketersediaan hingga mencapai 90% dengan kawasan tidak
terbatas. Selama ada ombak, maka energi listrik bisa didapat.
Untuk memprediksi daya yang dapat dibangkitkan di pantai dilakukan dengan
memanfaatkan data angin, karena angin yang bertiup dipermukaan laut merupakan faktor utama
timbulnya gelombang, angin yang berhembus dipermukaan akan memindahkan energinya ke air
semakin lama dan semakin kuat angin berhembus maka semakin besar gelombang terbentuk.
Kecepatan angin minimum yang dapat membangkitkan gelombang yaitu sekitar 10 knot (5 m/det)
dan untuk mengkonversi tinggi dan periode gelombang dipergunakan persamaan gelombang
untuk perairan dangkal.
Berdasarkan data angin dari tahun 1994-2004 diperoleh bahwa pada bulan Januari s.d
Maret mempunyai gelombang yang relatif lebih tinggi dan stabil dibandingkan dengan bulan-bulan
lainnya, hal ini disebabkan karena tidak adanya angin yang tercatat pada selain priode tersebut
yang mempunyai kecepatan lebih dari 10 Knot. Berdasarkan data yang ada, daerah yang
potensial untuk dikembangkan adalah, sepanjang pesisir Barat Sumatera, Selatan Jawa, Nusa
Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.

Bangunan Pemecah gelombang (Breakwater)


Pemecah gelombang (breakwater) adalah bagunan yang digunakan untuk melindungi
daerah perairan pelabuhan dari gangguan gelombang. Bangunan ini memisahkan daerah
perairan dari laut lepas, sehingga perairan pelabuhan tidak banyak dipengaruhi oleh gelombang
besar di laut. Daerah perairan dihubungkan dengan laut oleh mulut pelabuhan dengan lebar
tertentu dimana kapal keluar masuk melalui celah tersebut.
Sebenarnya breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai. Tipe pertama banyak digunakan
pada perlindungan perairan pelabuhan, sedangkan tipe kedua untuk perlindungan pantai
terhadap erosi. Secara umum kondisi perencanaan kedua tipe adalah sama, hanya pada tipe
pertama perlu ditinjau karakteristik gelombang di beberapa lokasi di sepanjang pemecah
gelombang, seperti halnya pada perencanaan jetty.
Rikfi \abdillah \mustaqim 230210160007
Bintang Chandra Bayudana 230210160080

Breakwater atau dalam hal ini pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai. Pemecah gelombang
dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap erosi dengan menghancurkan
energi gelombang sebelum sampai ke pantai, sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan.
Endapan ini dapat menghalangi transport sedimen sepanjang pantai.

Gambar Ilustrasi pelindung Breawater Pada Areal Pelabuhan

Secara umum Breakwater pada pelabuhan memiliki beberapa fungsi pokok yaitu :
Berfungsi sebagai pelindungi kolam perairan pelabuhan yang terletak dibelakangnya dari
serangan gelombang yang dapat mengakibatkan terganggunya aktivitas di perairan pelabuan
baik pada saat pasang, badai maupun peristiwa alam lainya di laut.
Gelombang yang menjalar mengenai suatu bangunan peredam gelombang sebagian
energinya akan dipantulkan (Refleksi), sebagian diteruskan (Transmisi) dan sebagian
dihancurkan (Dissipasi) melalui pecahnya gelombang, kekentalan fluida, gesekan dasar dan lain-
lainnya.
Pembagian besarnya energi gelombang yang dipantulkan, dihancurkan dan diteruskan
tergantung karakteristik gelombang datang (periode, tinggi, kedalaman air), tipe bangunan
peredam gelombang dan geometrik bangunan peredam (kemiringan, elevasi, dan puncak
bangunan).
Rikfi \abdillah \mustaqim 230210160007
Bintang Chandra Bayudana 230210160080

Berkurangnya energi gelombang di daerah terlindung akan mengurangi pengiriman


sedimen di daerah tersebut. Maka pengiriman sedimen sepanjang pantai yang berasal dari
daerah di sekitarnya akan diendapkan dibelakang bangunan. Pantai di belakang struktur akan
stabil dengan terbentuknya endapan sediment tersebut.

Bentuk/tipe pemecah gelombang berdasarkan tipe bangunannya dapat dibedakan


menjadi tiga:
Breakwater Sisi Miring
Breakwater Sisi Tegak
Breakwater Gabungan

Breakwater Sisi Miring


Pada umumnya pemecah gelombang sisi miring dibuat dari tumpukan batuan alam yang
dilindungi oleh lapis pelindung berupa batu besar ataupun beton dengan bentuk tertentu.
Pemecah gelombang ini lebih cocok digunakan pada kondisi tanah yang lunak dan tidak terlalu
dalam.
Breakwater sisi miring bersifat fleksibel karena jika serangan gelombang kerusakan yang
terjadi tidak secara tiba-tiba, meskipun beberapa butiran longsor. Biasanya butir batu pemecah
gelombang sisi miring disusun dalam beberapa lapis, dengan lapis terluar terdiri dari batu dengan
ukuran besar dan semakin ke dalam ukurannya semakin kecil. Bentuk butiran akan berpengaru
terhadap kaitan antara butir batu yang ditumpuk. Butir batu dengan sisi tajam akan mengait satu
sama lain dengan lebih baik seingga stabil.

Gambar Potongan Melintang Breakwater Tipe Miring


Rikfi \abdillah \mustaqim 230210160007
Bintang Chandra Bayudana 230210160080

Butir batu pelindung ada beberapa macam ada yang berupa batu alam dengan berat
mencapai beberapa ton, batu buatan dari beton yang berbentuk kubus atau bentuk lainya. Butir
pelindung buatan dari beton bisa berupa:

1. Tetrapod
2. Cube
3. Tribar
4. Quadripod
5. Accropod
6. Core-loc
7. Dolos

Gambar Lapisan Pelindung Breakwater Tipe Sisi Miring


Rikfi \abdillah \mustaqim 230210160007
Bintang Chandra Bayudana 230210160080

Gambar Lapisan Pelindung Breakwater Tipe Sisi Miring

BREAKWATER SISI TEGAK


Breakwater tipe ini biasanya ditempatkan di laut dengan kedalaman lebih dalam dangan
tanah dasar keras. Karena dinding breakwater tegak, maka akan terjadi gelombang diam
atau klapotis yaitu superposisi antara gelombang datang dan gelombang pantul.
Tinggi gelombang klapotis adalah 2 kali tinggi gelombang datang. Hal-hal yang perlu diperhatikan:

Tinggi pemecah gelombang dia atas muka air pasang tertinggi tidak boleh kurang dari 1
1/3 -1 kali tinggi gelombang datang.
Kedalaman di bawah muka air terendah ke dasar bangunan tidak kurang dari 1 -1 kali
atau lebih baik 2 kali tinggi gelombang datang.
Lebar pemecah gelombang minimal tingginya.
Kedalaman maksimum perairan 15-20 m.
Untuk kedalaman lebih dari 20 m, breakwater sisi tegak dibangun di atas breakwater sisi
miring (breakwater campuran).

Kontruksi Break Water Tegak Lurus dapat berupa :

1. Blok beton
Dibuat dari blok-blok beton massa yang disusun secara vertikal. Masing-masing blok
dikunci dengan beton bertulang yang dicor di tempat setelah blok-blok tersebut disusun. Puncak
pemecah gelombang dibuat diding beton yang dicor ditempat .Fondasi terbuat dari tumpukan
batu yang diberi lapis pelindung dari blok beton.
Rikfi \abdillah \mustaqim 230210160007
Bintang Chandra Bayudana 230210160080

Gambar Breakwater blok beton

2. Kaison (caisson)
Pemecah gelombang ini dibuat di daratan dan kemudian dibawah ke lokasi yang telah
ditentukan dengan ditarik oleh kapal. Pengangkutan ke lokasi dilakukan pada waktu air tenang.
Setelah sampai ke lokasi kaison tersebut ditenggelamkan ke dasar laut dengan mengisikan air ke
dalamnya dan kemudian diisi dengan pasir. Bagian atasnya kemudian dibuat lantai dan dinding
beton. Kaison dibuat seperti kotak dengan sisi bawah tertutup dan dengan dinding-dinding
diafragma yang membagi kotak.

Gambar Potongan Melintang Breakwater Tipe Caisson


Rikfi \abdillah \mustaqim 230210160007
Bintang Chandra Bayudana 230210160080

3. Sel papan pancang (sheet pile cells)


Pemecah gelombang ini terdiri dari turap beton dan tiang beton yang dipancang melalui
tanah lunak sampai mencapai tanah keras. Bagian atas dari turap dan tiang tersebut dibuat blok
beton .Pemecah gelombang ini dibuat apabila dasar laut terdiri dari tanah lunak yang sangat tebal
,sehingga penggantian tanah lunak dengan pasir menjadi mahal.

Gambar Sheet Pile Cells

BREAKWATER GABUNGAN
Pada pemecah gelombang gabungan konstruksi dikombinasikan antara pemecah
gelombang sisi Tegak yang dibuat di atas pemecah gelombang sisi miring. Breakwater campuran
dibuat apabila kedalaman air sangat besar dan tanah dasar tidak mampu menahan beban dari
pemecah gelombang sisi tegak. Pada waktu air surut bangunan berfungsi sebagai pemecah
gelombang sisi miring, sedang pada waktu air pasang berfungsi sebagai pemecah gelombang
sisi tegak.
Adapun pertimbangan lebih lanjut mengenai perbandingan sisi tegak dengan tumpukan
batunya. Pada dasarnya ada tiga macam yaitu :

Tumpukan batu dibuat sampai setinggi air yang tertinggi, sedangkan bangunan sisi tegak
hanya sebagai penutup bagian atas.
Tumpukan batu setinggi air terendah sedang bangunan sisi tegak harus menahan air
tertingg.
Tumpukan batu hanya merupakan tambahan pondasi dari bangunan sisi tegak.
Rikfi \abdillah \mustaqim 230210160007
Bintang Chandra Bayudana 230210160080

Gambar Potongan Melintang Breakwater Tipe Gabungan

Berdasarkan sistem semburan breakwater dibedakan menjadi:


1. Semburan Air
2. Semburan Udara

Pada pemecah gelombang tipe ini menggunakan pancaran air dan udara dalam
menghancurkan gelombang laut yang datang. Kedua sistem ini menggunakan supplay udara dan
air untuk dipancarkan ke permukaan laut yang berfungsi sebagai penghancur gelombang yang
datang.
Rikfi \abdillah \mustaqim 230210160007
Bintang Chandra Bayudana 230210160080

Gambar Breakwater Tipe Semburan Air dan Udara

FAKTOR-FAKTOR PERENCANAAN BREAKWATER


Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan pembangunan Breakwater:

Ukuran dan layout pelabuhan.


Bahan breakwater
Kedalaman perairan
Kondisi tanah dasar laut
Besar dan arah gelombang
Pasang surut.

Tsunami, Bencana Alam yang Berhubungan dengan Gelombang Laut

Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan tsu berarti
lautan, nami berarti gelombang ombak. Tsunami adalah serangkaian gelombang ombak laut
raksasa yang timbul karena adanya pergeseran di dasar laut akibat gempa bumi (BNPB No.8
Tahun 2011). Menurut Bakornas PB (2007), Tsunami dapat diartikan sebagai gelombang laut
dengan periode panjang yang ditimbulkan oleh gangguan impulsif dari dasar laut. Gangguan
impulsive tersebut bisa berupa gempabumi tektonik, erupsi vulkanik atau longsoran. Kecepatan
tsunami bergantung pada kedalaman perairan, akibatnya gelombang tersebut mengalami
percepatan atau perlambatan sesuai dengan bertambah atau berkurangnya kedalaman perairan,
dengan proses ini arah pergerakan arah gelombang juga berubah dan energi gelombang bias
menjadi terfokus atau juga menyebar. Di perairan dalam tsunami mampu bergerak dengan
kecepatan 500 sampai 1000 kilometer per jam sedangkan di perairan dangkal kecepatannya
Rikfi \abdillah \mustaqim 230210160007
Bintang Chandra Bayudana 230210160080

melambat hingga beberapa puluh kilometer per jam, demikian juga ketinggian tsunami juga
bergantung pada kedalaman perairan. Amplitudo tsunami yang hanya memiliki ketinggian satu
meter di perairan dalam bias meninggi hingga puluhan meter di garis pantai (Puspito, 2010).

Mekanisme Terjadinya Tsunami


Mekanisme tsunami akibat gempa bumi dapat diuraikan dalam 4 (empat) tahap yaitu
kondisi awal, pemisahan gelombang, amplifikasi, dan rayapan. a) Kondisi Awal. Gempa bumi
biasanya berhubungan dengan goncangan permukaan yang terjadi sebagai akibat perambatan
gelombang elastik (elastic waves) melewati batuan dasar ke permukaan tanah. Pada daerah yang
berdekatan dengan sumber-sumber gempa laut (patahan), dasar lautan sebagian akan terangkat
(uplifted) secara permanen dan sebagian lagi turun ke bawah (down-dropped), sehingga
mendorong kolom air naik dan turun. Energi potensial yang diakibatkan dorongan air ini, kemudian
berubah menjadi gelombang tsunami atau energi kinetik di atas elevasi muka air laut rata-rata
(mean sea level) yang merambat secara horisontal. Kasus yang diperlihatkan adalah keruntuhan
dasar lereng kontinental dengan lautan yang relatif dalam akibat gempa. Kasus ini dapat juga
terjadi pada keruntuhan lempeng kontinental dengan kedalaman air dangkal akibat gempa. b)
Pemisahan Gelombang. Setelah beberapa menit kejadian gempa bumi, gelombang awal tsunami
akan terpisah menjadi tsunami yang merambat ke samudera yang disebut sebagai tsunami
berjarak (distant tsunami), dan sebagian lagi merambat ke pantai-pantai berdekatan yang disebut
sebagai tsunami lokal (local tsunami). Tinggi gelombang di atas muka air laut rata-rata dari ke dua
gelombang tsunami, yang merambat dengan arah berlawanan ini, besarnya kira-kira setengah
tinggi gelombang tsunami awal. Kecepatan rambat ke dua gelombang tsunami ini dapat
diperkirakan sebesar akar dari kedalaman laut ( gd ). Oleh karena itu, kecepatan rambat tsunami
di samudera dalam akan lebih cepat dari pada tsunami lokal. c) Amplifikasi. Pada waktu tsunami
lokal merambat melewati lereng kontinental, sering terjadi hal-hal seperti peningkatan amplitudo
gelombang dan penurunan panjang gelombang Setelah mendekati daratan dengan lereng yang
lebih tegak, akan terjadi rayapan gelombang. d) Rayapan. Pada saat gelombang tsunami
merambat dari perairan dalam, akan melewati bagian lereng kontinental sampai mendekati bagian
pantai dan terjadi rayapan tsunami . Rayapan tsunami adalah ukuran tinggi air di pantai terhadap
muka air laut rata-rata yang digunakan sebagai acuan. Dari pengamatan berbagai kejadian
tsunami, pada umumnya tsunami tidak menyebabkan gelombang tinggi yang berputar setempat
(gelombang akibat angin yang dimanfaatkan oleh peselancar air untuk meluncur di pantai).
Namun, tsunami datang berupa gelombang kuat dengan kecepatan tinggi di daratan yang
berlainan seperti diuraikan pada Amplikasi, sehingga rayapan gelombang pertama bukanlah
rayapan tertinggi ( Anonim, usgs.gov, 2013).

Penyebab Terjadinya Tsunam


Tsunami merupakan suatu rangkaian gelombang panjang yang disebabkan oleh perpindahan air
dalam jumlah besar secara tiba-tiba. Tsunami dapat dipicu oleh kejadian gempa, letusan volkanik,
dan longsoran di dasar laut, atau tergelincirnya tanah dalam volume besar, dampak meteor, dan
keruntuhan lereng tepi pantai yang jatuh ke dalam lautan atau teluk. Tsunami mengakibatkan
terjadinya kenaikan muka air laut yang besar, sehingga menimbulkan perbedaan tinggi energi.
Perbedaan tinggi energi ini menimbulkan aliran dengan kecepatan yang tinggi. Aliran ini
mempunyai daya rusak yang sangat besar.
Rikfi \abdillah \mustaqim 230210160007
Bintang Chandra Bayudana 230210160080

Anda mungkin juga menyukai