Anda di halaman 1dari 7

BREAKING WAVE

KELOMPOK 5

1. E1G120025 ERWAN PUJANGGA HASIM


2. E1G120027 JOHAN
3. E1G120042 YOLAN ARESTABA
4. E1G120026 HARIANTHUS AGUSTIAN LUMAIN
5. E1G120033 MUHAMMAD ADZAN ASHAR
LATAR BELAKANG

Gelombang di laut dapat di bedakan menjadi beberapa macam yang


tergantung pada gaya pembakitnya. Gelombang angin yang di bangkitkan
oleh tiupan angina di permukaan laut, gelombang pasang surut di bangkitkan
oleh gaya tarik benda benda langit, gelombang tsunami terjadi karena letusan
gunung berapi atau gempa di laut, dan gelombang yang di bangkitkan oleh
kapal.

Tujuan

1. Gelombang di Laut Dalam


2. Gelombang Pecah
Gelombang Laut Dalam

Analisa transformasi sering di lakukan dengan konsep gelombang laut


ekuivalen, yaitu tinggi gelombang di laut dalam apabila gelombang tidak
mengalami refraksi.
Variasi cepat rambat gelombang terjadi sepanjang garis puncak gelombang
yang bergerak dengan membentuk suatu sudut terhadap garis kedalaman
laut, karena bagian dari gelombang di laut dalam bergerak lebih cepat
daripada bagian laut yang lebih dangkal. Variasi tersebut menyebabkan
puncak gelombang membelok dan berusaha untuk sejajar denga garis
kontur dasar laut.
Gelombang Pecah

Di laut dalam profil gelombang adalah sinusoidal, semakain menuju


ke perairan yang lebih dangkal puncak gelombang semakin tajam
dan lembah gelombang semakin datar. Gelombang pecaha di
pengaruhi oleh kemiringanyan, yaitu perbandingan antar tinggi dan
panjang gelombang pada kemiringan tersebut kecepatan partikel di
puncak gelombang lebih besar dari cepat rambat gelombang
sehingga terjadin ketidak stabilan dan gelombang pecah.
Gelobang pecah di bagi menjadi 3 macam

1. Spiling
Spiling biasanya terjadi apabila gelombang denga kemiringan kecil
menuju ke pantai yang datar (kemiringan kecil). Gelombang mulai
pecah pada jarak yang cukup jauh dari pantai dan pecah terjadi
berangsur angsur.
2. Plunging
Apabila kemiringan gelombang dan dasar bertambah, gelombang
akan pecah dan puncak gelombang akan memutar dengan massa air
pada puncak gelombang akan terjun ke depan.
3. Surging
Surging terjadi pada pantai dengan kemiringan sangat besar seperti
yang terjadi pada pantai berkarang. Daerah gelombang pecah sangat
sempit, dan sebagian besar energi di pantulkan kembali ke laut
dalam.
Utuk menghindari kesulitan pengukuran di lapangan, beberapa peneliti
telah melaporkan studi laboratorium tentang sifat dasar gelombang
pecah

1. Deteksi
2. Steady flows
3. Unsteady flows
KESIMPULAN
1. Di laut dalam bentuk gelombang adalah sinusoidal, semakain
menuju ke perairan yang lebih dangkal puncak gelombang
semakin tajam dan lembah gelombang semakin datar.
2. Gelombang pecaha di pengaruhi oleh kemiringanyan, yaitu
perbandingan anatar tinggi dan panjang gelombang pada
kemiringan tersebut kecepatan partikel di puncak gelombang lebih
besar dari cepat rambat gelombang. Kemiringan yang lebih tajam
dari batas maksimum tersebut menyebabkan kecepatan partikel di
puncak lebih besar dari kecepatan rambat gelombang sehingga
terjadim ketidak stabilan dan gelombang pecah.
3. Secara umum diakui bahwa peristiwa pecah gelombang individu
biasanya dimulai ketika partikel air di dekat puncak gelombang
mengembangkan kecepatan dalam arah rambat gelombang yang
cukup besar untuk jatuh di depan gelombang.

Anda mungkin juga menyukai