Anda di halaman 1dari 53

Materi Ajar

Mata Pelajaran Geografi


Kelas X
Semester 2

SMA Negeri 1 Kejobong


Purbalingga
Menganalisis
Dinamika Atmosfer
dan
Dampaknya Terhadap
Kehidupan
di Muka Bumi
CUACA

IKLIM
Pembentuk Cuaca dan Iklim

1. Temperatur Udara
2. Kelembaban Udara
3. Tekanan Udara
4. Angin
5. Awan
6. Curah Hujan
Jenis Angin

Angin Tetap
Angin Periodek
Angin Lokal
Angin
Tetap

1. Angin Pasat
2. Angin Antipasat
3. Angin Barat
4. Angin Timur
1. Angin Pasat
Angin Passat : angin yang bertiup tetap sepanjang
tahun dari daerah subtropik menuju ke daerah
ekuator (khatulistiwa).
Sesuai dengan hukum Buys Ballot yaitu karena
pengaruh gaya Corriolis (rotasi bumi), angin di
belahan bumi utara berbelok ke arah kanan dan
di belahan bumi selatan bergerak ke arah kiri.
Angin Passat yang datangnya dari arah timur laut
(di daerah iklim tropika di belahan bumi utara)
disebut angin Passat Timur Laut. Adapun Angin
Passat yang bertiup dari arah tenggara disebut
Angin Passat Tenggara.
2. Angin Antipasat
Udara di atas daerah ekuator yang mengalir ke
daerah kutub dan turun di daerah maksimum
subtropik merupakan Angin Anti-Passat.
Di belahan bumi utara disebut Angin Anti-Passat
Barat Daya dan di belahan bumi selatan disebut Angin
Anti-Passat Barat Laut.
Pada daerah sekitar lintang 20°–30° LU dan LS, Angin
Anti-Passat kembali turun secara vertikal sebagai
angin yang kering. Angin kering ini menyerap uap air di
udara dan permukaan daratan. Akibatnya, terbentuk
gurun di muka bumi, misalnya gurun di Saudi Arabia,
Gurun Sahara (Afrika), dan gurun di Australia.
3. Angin Barat
 Angin Barat : angin yang selalu berembus dari arah
barat sepanjang tahun pada daerah garis lintang
35°LU–60°LU dan 35°LS–60°LS. Angin barat yang
lebih stabil dan teratur adalah di daerah 40°LS–
60°LS, karena daerah ini letaknya lebih luas sehingga
udaranya relatif merata.
 Pengaruh Angin Barat di belahan bumi utara tidak
begitu terasa karena hambatan dari benua. Di belahan
bumi Selatan pengaruh Angin Barat ini sangat besar,
terutama pada daerah 60° LS. Di sini bertiup Angin
Barat yang sangat kencang dan oleh pelaut-pelaut
disebut roaring forties.
4. Angin Timur
 Di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan
bumi terdapat daerah dengan tekanan udara
maksimum. Kemudian dari daerah ini
mengalirlah angin ke daerah minimum
subpolar (60° LU/LS). Angin ini disebut angin
Timur.
 Angin Timur bersifat dingin karena berasal
dari daerah kutub.
Sistem Angin Di Permukaan Bumi
Angin
Periodek

Angin
Muson/Musim/Monsun

Angin Angin
Muson Barat Muson Timur
Angin
Muson/Musim/Monsun
 Angin Muson : angin yang berganti arah
secara berlawanan setiap setengah
tahun.
 Dibedakan menjadi Angin Musim Barat
(Oktober – April) dan Angin Muson
Timur (April – Oktober)
Angin Muson Barat

Pada bulan Oktober–April, posisi Matahari


berada di sebelah selatan khatulistiwa
(Australia) sehingga suhunya lebih panas, yang
mengakibatkan tekanan udaranya lebih rendah,
dibanding wilayah utara khatulistiwa (Asia).
Angin bertiup dari wilayah Asia yang bertekanan
maksimum, ke wilayah Australia yang bertekanan
minimum. Angin ini bersifat lembap dan basah
sehingga menyebabkan terjadinya musim hujan
di wilayah Indonesia.
Angin Muson Barat
Angin Muson Timur

Proses terjadinya angin muson timur berkebalikan


dengan angin muson barat.
Pada bulan April–Oktober, posisi Matahari berada
di sebelah utara khatulistiwa (Asia). Suhu udara
di wilayah ini lebih panas dan tekanan udara lebih
rendah dibanding wilayah Australia. Akibat
perbedaan tekanan udara, angin bertiup dari
wilayah Australia yang bertekanan udara tinggi ke
wilayah Asia yang bertekanan udara rendah. Angin
ini melewati wilayah Australia yang bergurun dan
bersifat kering.
Angin ini menyebabkan musim kemarau/panas di
wilayah Indonesia.
Angin Muson Timur
Angin
Lokal
1. Angin
Darat
2. Angin Laut
3. Angin Lembah
4. Angin Gunung
5. Angin Fohn
6. Angin Siklon dan
Antisiklon
1. Angin
Darat
Pada malam hari daratan lebih cepat
dingin daripada lautan. Keadaan ini
menyebabkan perbedaan tekanan udara.
Tekanan udara di daratan lebih tinggi
dibanding lautan.
Angin bergerak dari daratan yang
bertekanan udara tinggi ke lautan yang
bertekanan udara rendah.
1. Angin
Darat
2. Angin Laut

Pada siang hari daratan lebih cepat


panas daripada laut, sehingga
tekanan udara di atas daratan lebih
rendah dibandingkan dengan tekanan
udara di atas lautan.
Perbedaan tekanan udara ini
menyebabkan angin bergerak dari
laut ke darat.
2. Angin Laut
3. Angin Lembah

 Pada siang hari puncak gunung lebih


cepat panas dibanding lembah sehingga
tekanan udara di puncak gunung lebih
rendah dibanding lembah. Keadaan ini
menyebabkan angin bergerak dari
lembah ke puncak gunung.
3. Angin Lembah
4. Angin Gunung

Pada malam hari puncak gunung lebih cepat dingin


daripada lembah gunung. Suhu di puncak lebih
rendah dibanding di lembah gunung. Perbedaan suhu
udara antara puncak gunung dan lembah gunung
memengaruhi tekanan udara. Tekanan udara di
puncak gunung lebih tinggi dibanding di lembah
gunung, sehingga angin bergerak dari gunung ke
lembah.
4. Angin Gunung
5. Angin Fohn

Angin fohn terjadi dalam satu rangkaian dengan


hujan orografik. Setelah angin yang membawa uap
air menaiki puncak gunung dan menurunkan hujan
pada posisi lereng gunung, kemudian angin bertiup
menuruni sisi lereng gunung di sebaliknya (daerah
bayangan hujan)
Angin yang turun di daerah bayangan hujan inilah
yang disebut angin fohn.
Angin fohn bersifat kering karena sudah tidak
membawa uap air.
5. Angin Fohn
5. Angin Fohn

Beberapa angin fohn yang bertiup di Indonesia


sebagai berikut.
1. Angin Brubu : di Sulawesi Selatan.
2. Angin Bohorok : di Deli, Sumatra Utara.
3. Angin Kumbang : di Cirebon, Jawa Barat.
4. Angin Gending : di Pasuruan dan
Probolinggo, Jawa Timur.
5. Angin Wambrau : di Papua.
6. Angin Siklon dan
Antisiklon
 Siklon : daerah bertekanan udara
minimun dikelilingi daerah bertekanan
udara maksimum
 Antisiklon : daerah bertekanan udara
maksimum dikelilingi daerah bertekanan
udara minimum.
Hurikan Ivan dilihat dari Stasiun Luar Angkasa Internasional,
September 2004. Badai Catarina

Badai Su
btropis A
ndrea
 
tahun 
Contoh Angin Siklon

Hurricane : angin siklon di Samudra Atlantik


Taifun : angin siklon di Laut Cina Selatan
Siklon : angin siklon di Teluk Benggala dan
Laut Arab
Tornado : angin siklon di Amerika daerah tropis

Sengkejan : angin siklon di Asia Barat disebut.


5. Awan

 Merupakan kumpulan partikel air yang melayang-


layang di atmosfer.
 Awan terbentuk karena adanya kondensasi
(pengembunan) dari uap air yang terdapat di udara
karena udara telah jenuh.
 Awan dapat menunjukkan kondisi cuaca. Awan gelap
menandakan kemungkinan hujan. Sedang langit tanpa
awan menunjukkan cuaca cerah. Awah gelap yang
membumbung menandakan hujan badai akan terjadi.
Jenis Awan

1. Awan Tinggi
2. Awan Menengah
3. Awan Rendah
4. Awan Konveksi
Jenis Awan
1. Awan Tinggi

 Merupakan awan yang berada pada ketinggian 6 – 12


km
 Bentuk seperti bulu/serat
 Terbagi atas:
a) Cirrus (Ci); awan tipis dan halus seperti kapas
b) Cirro Stratus (Ci-St), awan putih merata seperti
tabir.
c) Cirro Cumulus (Ci-Cu), menyerupai kelompok
biri-biri
Awan
AwanCirrus
Cirrus
Cirrocumulus

Awan Cirrus
2. Awan Menengah

 Awan yang berada pada ketinggian 3–


6 km.
 Bentuk bergumpal-gumpal, dibedakan
menjadi :
a) Alto Cumulus (Al-Cu), awan yang
bergumpal-gumpal.
b) Alto Stratus (Al-St), awan yang berlapis-
lapis tebal
Altocumulus
3. Awan Rendah

 Awan yang terlatak pada ketinggian kurang dari 3


km, dibedakan menjadi :
a. Strato Cumulus (St –Cu), awan tebal luas, dan
bergumpal-gumpal.
b. Stratus (St), awan merata, rendah dan berlapis-
lapis.
c. Nimbo Stratus (Ni-St), lapisan awan yang luas,
sebagian berpotensi menimbulkan hujan.
Nimbostratus
4. Awan Konveksi
 Awan yang terbentu karena udara naik (konveksi)
a. Cumulus (Cu), awan yang bergumpal-gumpal,
bagian bawah rata dan gelap, dengan bagian
puncak putih, berpotensi menimbulkan hujan
lebat.
b. Cumulus Nimbus (Cu-Ni), awan yang
bergumpal-gumpal tebal dengan bagian bawah
sangat pekat dan mengindikasikan hujan lebat
disertai dengan angin ribut.
Cumulus
Cumulus

Cumulonimbus

Anda mungkin juga menyukai