Anda di halaman 1dari 81

PENINGKATAN MINAT MEMBACA BUKU TERHADAP PRESTASI

BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS X SMK


NEGERI BUYASARI KECAMATAN BUYASARI KABUPATEN
LEMBATA PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Mengikuti Ujian Skripsi
Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Makassar

SUMAYA DAHLAN
NIM. 105 190 1342 11

FAKULTAS AGAMA ISLAM


UNIVERISTAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
1436 H - 2015 M

i
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan penuh kesadaran, peneliti yang bertanda tanga di bawah

ini menyatakan bahwa skripsi ini benar merupakan hasil karya peneliti

sendiri. Jika di kemudian hati terbukti bahwa skripsi ini merupakan hasil

duplikat, tiruan, plagiat, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya

dinyatakan batal demi hukum.

21 Muharram 1437 H
Makassar,
03 November 2015 M

PENELITI

SUMAYA DAHLAN

iii
iv
v
ABSTRAK

SUMAYA DAHLAN, 105190134211 (2015), Peningkatan Minat


Membaca Buku Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam
Siswa Kelas X SMK Negeri Buyasuri Kecamatan Buyasuri Kabupaten
Lembata Propinsi Nusa Tenggara Timur (Dibimbing oleh Hj. Nurhaeni
dan Muri Khalid)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh
antara minat membaca buku Pendidikan Agama Islam terhadap prestasi
belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas X SMK Negeri Buyasuri
Kabupaten Lembata Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Jenis penelitian adalah penelitian lapangan (survey) dengan
pendekatan kualitatif, dengan jumlah populasi sebanyak 132 orang yang
terdiri dari 65 laki-laki dan 67 perempuan, sedangkan sampel dalam
penelitian penulis mengacu pada objek penelitian dimana yang menjadi
sasaran penelitian ini adalah hanya siswa yang beragama Islam , maka
sampel dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMK Negeri
Buyasuri yang beragama Islam berjumlah 20 orang siswa dan 1 orang
guru. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara, angket dan dokumentasi. Adapun variabel dalam penelitian
ini yaitu: minat membaca buku, dan prestasi belajar pendidikan agama
Islam siswa kelas X SMK Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata.
Selanjutnya data yang telah dikumpul akan diolah dengan analisis
deskriptif kualitatif dan kuantitatif..
Hasil penelitian menunjukan bahwa: Minat membaca buku
pendidikan agama Islam siswa kelas X SMK Negeri Buyasuri Kabupaten
Lembata adalah tergolong sangat tinggi. Hal ini terbukti dari hasil
perhitungan angket penelitian yaitu sebanyak 18 responden (90%)
memperoleh nilai antara 86-100 dengan kategori sangat baik. Prestasi
belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa kelas X
SMK Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata tergolong baik karena
sebanyak 11 orang (55%) memperoleh nilai antara 71-85. Terdapat
korelasi antara minat membaca buku dengan prestasi belajar siswa mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu korelasi yang signifikan. Pada
interpretasi sederhana hasil perhitungannya adalah sebesar 0,906 yang
berada pada kisaran 0,90-1,00. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa antara minat membaca buku dengan prestasi belajar Pendidikan
Agama Islam (PAI) siswa kelas X SMK Negeri Buyasuri Kabupaten
Lembata terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi.

vi
PRAKATA

‫َحيم‬
ِ ‫نِٱلر‬ َِ ‫بِ ۡس ِِمِٱ‬
ِِ ‫ّللِِٱلر َۡح َٰم‬

َ ‫ َواَ ْشـ َهـ ُد اَنَّ م َُحــمَّـ ًد‬.ُ‫ال ِا َل َه ِاالَّهللا‬


‫اعـ ْب ُد ُه‬ َ ْ‫ال حْ ــ َك َم لِعِـ َبا ِد ِه َا ْشــ َهـ ُد َان‬
َ ‫ــر َع ْا‬َ ‫لِل ا َّل ِذيْ َش‬ِ ِ ‫َا ْل َح ْم ُد‬
‫صـحْ ِب ِه اَجْ َم ِعنْ َامَّـا َبعْ ُد‬َ ‫ص ِّل َو َسـلٌِّْـ ِه َو َعـ َلى اَلِ ِه َو‬
َ ‫ َالَّــهُـ َّم‬.ُ‫َو َرس ُْـو َله‬

Pertama-tama penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah

SWT, berkat rahman dan rahim-Nya sehingga Skripsi ini dapat

diselesaikan sesuai limit waktu yang telah ditentukan.

Hasil penelitian yang disusun dalam bentuk skripsi ini dengan judul:

“Peningkatan Minat Membaca Buku terhadap Prestasi Belajar Pendidikan

Agama Islam Siswa Kelas X SMK Negeri Buyasari Kecamatan Buyasari

Kabupaten Lembata Propinsi Nusa Tenggara Timur” merupakan upaya

maksimal dari penulis yang tentunya tidak luput dari berbagai kekurangan,

namun berkat bantuan dan saran dari berbagai pihak sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan.

Penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada Pembimbing

yaitu: Dra. Hj. Nurhaeni, Ds., M. Pd., dan Drs. Muri Khalid, M. Pd. I.,

masing-masing sebagai Pembimbing I dan Pembimbing II atas bantuan

dan bimbingan yang telah diberikan selama ini, mulai dari penetapan judul

dan permasalahan yang diangkat dalam penelitian, serta arahan dalam

menentukan kerangka dan pokok-pokok pikiran yang dituangkan dalam

penyusunan skripsi ini sampai pada tahap penyelesaian untuk

diperhadapkan dan dipertahankan pada ujian skripsi.

vii
Ucapan terima kasih yang tak terhingga dan penghargaan yang

sedalam-dalamnya senantiasa penulis sampaikan pula kepada yang

terhormat:

1. Dr. Irwan Akib, M. Pd. Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Drs. H. Mawardi Pewangi, M. Pd.I dekan Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Amirah Mawardi, S. Ag., M.Si. Ketua Program Studi Pendidikan

Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Dr. Hj. Maryam, M. Th.I. Sekretaris Program Studi Pendidikan

Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Para Dosen dan Staf Program Studi Pendidikan Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah mengarahkan

dan membekali ilmu pengetahuan kepada penulis.

6. Kepala Sekolah Sekolah bersama dewan guru SMK Negeri

Buyasuri Kabupaten Lembata yang telah menerima dan melayani

penulis selama proses penelitian berlangsung.

7. Kedua Orang Tua beserta seluruh keluarga, terima kasih atas

segala perhatiannya dan dukungan baik moral maupun material

yang tiada hentinya selama penulis menempuh perkuliahan di

Universitas Muhammadiyah Makassar.

8. Kakanda (Gazaly, Laode, Amier lewo Ishak, Isning Eno, Ikram,

Rasyidin, Bahmit, Syahril, Jamil, Rahmad Laba, Zaitun ) dan rekan-

viii
rekan(Intan, Irnha, Anna, Dewi, Sadri ) juga adinda (Arsyad, Muklis,

Nasrul, Masudin, Moh.buna, Dzakir, Nurdin, Kembar, Afas, Umar,

Titik, Idha Fadel Purab, Ashy Suharsy, Anita, dan terkhususnya lagi

buat Adekku tersayang Nurhafizha bersama keluarganya) dan tak

lupa pula buat teman-teman Himpunan Pelajar Mahasiswa Islam

Kedang (HIPMIK), Gerakan Mahasiswa Kedang (GMK) Makassar-

NTT yang turut membantu dalam menyelesaikan skripsi ini,

Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat terhadap

pembangunan nasional khususnya pembangunan dan pengembangan di

dunia pendidikan.

Makassar, 03 November 2015

Penulis

ix
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i


PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................... iii
PENGESAHAN SKRIPSI ...................................................................... iv
BERITA ACARA MUNAQASYAH ......................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................. vi
PRAKATA ............................................................................................. ix
DAFTAR ISI .......................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................. 6
C. Tujuan Penelitian ............................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ............................................................. 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................. 9
A. Konsep tentang Minat Membaca ........................................ 9
B. Konsep tentang Prestasi Belajar ........................................ 19
C. Hakikat Pendidikan Agama Islam ....................................... 28
D. Kerangka Pikir .................................................................... 35
E. Hipotesis ............................................................................ 36
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 37
A. Jenis Penelitian .................................................................. 37
B. Lokasi Penelitian Dan Objek Penelitian .............................. 37
C. Variabel Penelitian ............................................................. 38
D. Definisi Operasional Variabel ............................................. 38
E. Populasi dan Sampel ......................................................... 39

x
F. Instrumen Penelitian .......................................................... 41
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 42
H. Teknik Analisis Data ........................................................... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................. 45
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................... 45
B. Deskripsi Data Penelitian ................................................... 51
C. Analisis Data Penelitian ..................................................... 57
D. Interpretasi Data ................................................................ 62
BAB V PENUTUP ................................................................................. 65
A. Kesimpulan ........................................................................ 65
B. Saran ................................................................................. 66
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 67
LAMPIRAN ......................................................................................... 69

xi
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Kedaan Populasi ......................................................................... 40


Tabel 3.2. Keadaan Sampel ........................................................................ 41
Tabel 4.1. Keadaan Guru dan Tenaga Kependidikan SMK Negeri
Buyasuri Kabupaten Lembata ..................................................... 46
Tabel 4.2. Keadaan Siswa-siswi SMK Negeri Buyasuri Kabupaten
Lembata ...................................................................................... 47
Tabel 4.3. Keadaan Sarana dan Prasarana SMK Negeri Buyasuri
Kabupaten Lembata .................................................................... 48
Tabel. 4.4. Distribusi Frekuensi Indikator Minat Membaca Buku
(perasaan senang) ...................................................................... 51
Tabel. 4.5. Distribusi Frekuensi Indikator Minat Membaca Buku
(pemusatan perhatian) ................................................................ 53
Tabel. 4.6. Distribusi Frekuensi Indikator Minat Membaca Buku
(penggunaan waktu) ................................................................... 55
Tabel. 4.7. Distribusi Frekuensi Indikator Minat Membaca Buku
(motivasi untuk membaca) .......................................................... 57
Tabel. 4.8. Distribusi Frekuensi Indikator Minat Membaca Buku
(emosi dalam membaca) ............................................................. 59
Tabel. 4.9. Distribusi Frekuensi Indikator Minat Membaca Buku
(usaha untuk membaca) ............................................................. 61
Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Minat Membaca Buku Pendidikan
Agama Islam Siswa Kelas X SMK Negeri Buyasuri
Kabupaten Lembata .................................................................... 63
Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pendidikan Agama
Islam Semester II yang Dicapai Siswa Kelas X SMK
Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata.......................................... 64
Tabel 4.12. Frekuensi dan Kategori Minat Membaca Buku Siswa
Kelas X SMK Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata ................... 65
Tabel 4.13. Frekuensi dan Kategori Hasil Belajar Siswa Kelas X SMK
Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata.......................................... 66
Tabel 4.14. Analisis Korelasi antara Variabel X (minat membaca buku)
dengan Variabel Y (prestasi belajar siswa) ................................. 68

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan

kualitas sumber daya manusia. Karena bekerhasilan dunia pendidikan

sebagai faktor penentu tercapainya tujuan pembangunan nasional di

bidang pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut

diperlukan sebagai bekal dalam rangka menghadapi era pasar bebas

yang penuh dengan persaingan.

Pendidikan adalah aspek yang sangat penting dalam menunjang

kemajuan masa depan bangsa. Manusia sebagai subjek pembangunan

perlu dididik, dibina serta dikembangkan potensi-potensinya dengan

tujuan tercapainya subjek-subjek pembangunan yang berkualitas.

Masalah pendidikan senantiasa mendapatkan perhatian yang

khusus oleh negara Indonesia yaitu dengan dirumuskannya Undang-

undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

sebagai berikut:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkebangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

1
Salah satu cara yang ditempuh untuk dapat mencerdaskan

kehidupan bangsa adalah dengan membudayakan minat baca. Minat

yang besar akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih

baik.

Minat merupakan landasan yang sangat tinggi bagi seseorang

dalam melakukan kegiatan dengan baik. Sebagai suatu aspek kejiwaan,

minat bukan saja dapat mewarnai perilaku seseorang, akan tetapi dapat

mendorong orang untuk melakukan sesuatu, sehingga ia merelakan

dirinya untuk terikat pada suatu kegiatan.

Minat menurut psikologi adalah suatu kecenderungan untuk selalu

memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus. Minat ini

erat kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang, karena itu

dapat dikatakan minat itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu.

Orang yang berminat kepada sesuatu berarti sikapnya senang kepada

sesuatu itu. (Alisuf Sabri, 2007)

Minat akan hilang apabila tidak disalurkan. Minat pada anak tidak

tumbuh secara otomatis, tetapi harus ditimbulkan oleh pendukung-

pendukungnya. Pada awalnya minat akan berubah-ubah dari objek yang

satu ke objek yang lain. Namun makin bertambah usia anak maka akan

semakin stabil minatnya kepada sesuatu. Minat memegang peranan

penting dalam kehidupan individu, minat selalu dipengaruhi oleh kondisi

fisik, mental, emosi dan lingkungan sosialnya

2
Minat dipengaruhi oleh perkembangan fisik, mental, kesiapan

belajar, pengalaman budaya serta bobot emosi. Minat merupakan salah

satu faktor pendorong individu dalam mencapai tujuan.

Membaca adalah aktifitas yang sangat dianjurkan bagi semua

orang. Hal ini disebabkan oleh besarnya manfaat yang dapat dipetik dari

kegiatan tersebut. Lebih dari sekedar himbauan biasa, Allah SWT pun

mengawali firman-firman suci-Nya di dalam Al-Qur‟an dengan perintah

membaca.




Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah,
dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar
(manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya. (Depag RI, 1990)

Kendati Allah SWT tidak semata-mata memerintahkan membaca

dalam arti harfiah, namun cukup tegas mengisyaratkan betapa pentingnya

aktivitas membaca dalam mendukung penguasaan pengetahuan di

berbagai bidang.

Perintah membaca merupakan sesuatu yang paling berharga

dandapat diberikan kepada umat sebelumnya. Membaca dalam aneka

makna adalah syarat pertama dan utama dalam pengembangan ilmu dan

teknologi. Pentingnya membaca juga dijelaskan oleh Rasulullah SAW.

Sebagaimana dalam haditsnya:

3
ِ َّ ‫ت َرسُو َل‬
« ‫هللا صلى هللا علٌه وسلم ٌَقُو ُل‬ ُ ْ‫َعنْ أَبً أُ َما َم َة ا ْل َبا ِهلِىُّ رضى هللا عنه َقا َل َس ِمع‬
َ ‫آن َفإ َّن ُه ٌَأْتِى ٌَ ْو َم ا ْلقِ ٌَا َم ِة َشفٌِعًا‬
((‫ألصْ َح ِاب ِه‬ ِ َ ْ‫ا ْق َرءُوا ا ْلقُر‬
Artinya:
“Abu Umamah Al Bahily berkata: “Aku telah mendengar Rasulullah
Shallallahu „Alaihi Wasallam bersabda: “Bacalah Al-Qur`an karena
sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi
syafa‟at bagi orang yang membacanya.” (HR. Muslim).

Di samping dorongan yang bersifat religius di atas, dalam

pembangunan nasional kita pada hakikatnya adalah usaha mengadakan

pembaharuan dalam segala segi kehidupan bangsa Indonesia ke tingkat

yang lebih baik. Keberhasilan pembangunan nasional itu akan banyak

tergantung kepada kemampuan bangsa Indonesia dalam

mengembangkan ilmu dan tekhnologi yang ada. Memasuki milenium

ketiga ini perkembangan ilmu dan tekhnologi semakin pesat. Untuk itu

diperlukan adanya generasi muda yang sanggup dan mampu menguasai

ilmu dan tekhnologi modern guna melangsungkan kehidupan bangsa

Indonesia ke depan.

Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran

terhadap peseta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif, dan psikomotor

setelah mengikuti proses pembelajaran. Ketiga aspek tersebut dievaluasi

dan hasil evaluasi itu akan diaktualisasikan dalam bentuk angka atau skor.

Di dalam proses belajar mengajar di sekolah, siswa mempunyai

karakteristik tertentu baik fisiologis maupun psikologis. Maka dalam hal ini,

minat merupakan bagian dari psikologis anak yang nantinya akan

berpengaruh terhadap proses dan prestasi atau hasil belajar siswa.

4
Minat ini sangat besar pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan

minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya, seperti minat

membaca buku pelajaran khususnya buku pelajaran Pendidikan Agama

Islam. Membaca sangatlah besar pengaruhnya terhadap belajar, karena

hampir sebagian besar kegiatan belajar adalah membaca.

Nurul Huda (2003) menyatakan bahwa: “Minat membaca

mendorong seseorang untuk mempelajari sesuatu yang lebih mendalam,

sehingga memungkinkan ia memiliki ilmu pengetahuan yang memperluas

pengetahuan dan wawasannya.”

Hal ini jelas bahwa dengan membaca pengetahuan dan wawasan

kita akan bertambah. Adanya minat membaca siswa yang berbeda-beda

akan berbeda pula tingkat pengetahuan yang akan berdampak pada

perbedaan prestasi belajar setiap siswa di sekolah.

Namun demikian, sebuah realitas empirik yang tak dapat dielakan

bahwa pada kenyataannya ditemukan adanya gejala malas membaca

pada generasi muda kita, khususnya pada anak-anak di SMK Negeri

Buyasuri Kabupaten Lembata Propinsi NTT. Bahwasanya mereka lebih

suka mengisi waktu luangnya untuk bermain ataupun menonton televisi

dari pada menggunakan waktu luangnya untuk membaca. Hal ini

disebabkan oleh beragamnya sarana hiburan yang menjanjikan anak

untuk dapat bersenang-senang. Adanya mainan-mainan modern dan juga

acara hiburan di televisi yang menarik khususnya pada generasi muda

5
yang sesuai dengan jenjang emosinya merupakan salah satu faktor

penyebab berkurangnya minat baca pada anak.

Berdasarkan realitas dan pemikiran-pemikirantersebut di atas,

penulis melihat bahwa minat membaca siswa merupakan salah satu faktor

yang dapat mempengaruhi peningkatan prestasi atau hasil belajar siswa.

Oleh karena itu, penulis bermaksud mengkajinya dalam sebuah penelitian

untuk membuktikan adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara

minat membaca siswa dengan hasil belajarnya di sekolah, dengan

mengangkat judul penelitian: “Peningkatan Minat Membaca Buku

terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas X SMK

Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata Propinsi Nusa Tenggara Timur”

B. Rumusan Masalah

Berlandasan pada uraian latar belakang di atas, maka adapun

rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana minatmembaca buku Pendidikan Agama Islam siswa kelas

X SMK Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata Propinsi Nusa Tenggara

Timur?

2. Bagaimana prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas X

SMK Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata Propinsi Nusa Tenggara

Timur?

6
3. Apakah dengan meningkatkan minat membaca buku Pendidikan

Agama Islam, prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam dapat meningkat?

C. Tujuan Penelitian

Mereferensi pada pokok permasalahan di atas, maka tujuan

yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui minat siswa kelas X SMK Negeri Buyasuri

Kabupaten Lembata Propinsi NTT dalam membaca buku, khususnya

buku Pendidikan Agama Islam.

2. Untuk mengetahui prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam siswa kelas X SMK Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata

Propinsi Nusa Tenggara Timur.

3. Untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antara minat membaca

buku Pendidikan Agama Islam terhadap prestasi belajar Pendidikan

Agama Islam siswa kelas X SMK Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata

Propinsi Nusa Tenggara Timur.

7
D. Manfaat Hasil Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk mengetahui

hubungan dan pengaruh antara minat membaca buku Pendidikan

Agama Islam terhadap prestasi belajar siswa.

2. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi

guru bidang studi Pendidikan Agama Islam pada khususnya dan guru-

guru bidang studi lain pada umumnya dalam menumbuhkan minat

siswa dalam membaca buku pelajaran.

3. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi

kepala sekolah dalam meningkatkan minat siswa dalam membaca

buku pelajaran.

4. Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna bagi pendidik, peserta

didik dan ahli pendidikan tentang hubungan dan pengaruh antara

minat membaca buku terhadap prestasi belajar siswa.

8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep tentang Minat Membaca

1. Pengertian Minat Membaca

Kata minat secara etimologi adalah kecenderungan hati yang tinggi

terhadap sesuatu; gairah; keinginan.Sedangkan dari segi terminologi

minat merupakan moment dari kecenderungan-kecenderungan yang

terarah secara intensif kepada suatu objek yang dianggap penting.

(Depdiknas RI, 2001)

Dari pengertian tersebut penulis menyimpulkan bahwa minat

adalah kecenderungan hati pada sesuatu yang timbul dalam individu

untuk memperhatikan, menerima dan melakukan sesuatu tanpa ada yang

menyuruh, dan sesuatu tersebut dinilai penting dan berguna bagi dirinya.

Perasaan senang atau tidak senang merupakan dasar dari suatu

minat. Minat seseorang dapat diketahui dari pernyataan senang atau tidak

senang ataupun suka dan tidak suka terhadap suatu objek yang

ditampilkan dalam bentuk tingkah laku.

Minat merupakan salah satu faktor psikis yang membantu dan

mendorong individu dalam memberi stimulus suatu kegiatan yang

dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai.

9
Minat timbul apabila individu tertarik kepada sesuatu yang mereka

anggap penting bagi dirinya dan dapat memenuhi kebutuhan yang mereka

inginkan. Slameto (2003) menyatakan bahwa minat adalah suatu rasa

lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada

yang menyuruh.

Pendapat lain menyatakan bahwa minat (interest) adalah suatu

kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu

secara terus menerus. (Sabri, 2007) Sedangkan Abdurrahman Saleh

(2008) berpendapat bahwa minat seseorang terhadap sesuatu adalah

kecenderungan hati yang tinggi, gairah atau keinginan seseorang tersebut

terhadap sesuatu. Bila mereka melihat sesuatu yang akan memberikan

manfaat, mereka akan memperoleh kepuasan dan mereka akan berminat

pada hal tersebut.

Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang

menunjukan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya,

dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas.

Dari uraian-uraian tentang minat tersebut dapat disimpulkan bahwa

minat adalah suatu rasa suka atau keinginan akan suatu objek atau pada

suatu hal, dan keinginan untuk mencapai atau memperoleh objek atau

suatu hal tersebut karena objek atau suatu hal yang dipelajari tersebut

sesuai dengan kebutuhannya dan memuaskan keinginan jiwanya

sehingga dapat mempengaruhi apa yang ada dalam dirinya yang akan

membuat dia dapat mencapai apa yang menjadi tujuannya.

10
Sedangkan kata membaca berasal dari kata dasar “baca” yang

berarti melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis dengan

melisankan atau hanya dilihat. (Kemendiknas RI, 2001)

Sudarnoto Abdul Hakim (2006) mengungkapkan bahwa “membaca

merupakan usaha untuk mengetahui sesuatu yang diketahui yang

tersimpan (berada) dalam sarana bacaan. Membaca merupakan bagian

penting dalam kehidupan manusia. Dengan membaca kita dapat

memperoleh informasi, mendapatkan pengetahuan, dan dapat memenuhi

kebutuhan rasa keingintahuannya.

Membaca adalah salah satu cara terbaik untuk mengisi otak dan

jiwa. Seseorang yang banyak membaca, tentu sekali akan lebih luas

pengetahuannya dari pada orang yang lebih sedikit membaca. Intelektual

seseorang tidak akan tumbuh sempurna tanpa berusaha untuk membaca

bahan bacaan yang cukup.

Membaca merupakan salah satu metode atau perspektif untuk

memperoleh pengetahuan. Sebagaimana kita ketahui dan pahami, bahwa

inti kegiatan membaca pada hakikatnya adalah melakukan kegiatan

berfikir, belajar dan bekerja, dan sangat terkait dengan berbagai makna,

dan rumus yang diekspresikan dari kata-kata. (Nurul Huda, 2003).

Membaca merupakan sarana yang sangat dibutuhkan oleh

manusia. Membaca sangat bermanfaat dalam memberikan pengalaman,

memperluas cakrawala berfikir, mengaitkan dengan sesuatu yang lampau,

11
menjadikannya mampu untuk memahami masa sekarang, dan

merencanakan masa depan. (Al-Khalili, 2005)

Membaca merupakan kemampuan dan keterampilan untuk

membuat suatu penafsiran terhadap bahan yang dibaca. Membaca tidak

hanya menginterpretasikan huruf-huruf, gambar-gambar, dan angka-

angka saja, akan tetapi lebih luas dari itu, membaca adalah kemampuan

seseorang untuk dapat memahami makna dari sesuatu yang dibacanya.

Karena itulah membaca merupakan kegiatan intelektual yang dapat

mendatangkan pandangan, sikap, dan tindakan yang positif.

Menurut Gray dan Rogers dalam Sudarnoto Abdul Hakim (2006)

mengatakan bahwa: “dengan membaca seseorang akan banyak

mendapat keuntungan antara lain: untuk mengisi waktu luang, mengetahui

hal-hal yang aktual, mengetahui lingkungan, dapat memuaskan pribadi-

pribadi, memenuhi tuntutan praktis dalam kehidupan sehari-hari,

meningkatkan minat terhadap sesuatu lebih lanjut, memuaskan tuntutan

intelektual, memuaskan tuntutan spiritual, dan lain-lain.

Disamping itu, membaca merupakan sarana utama untuk

mempelajari berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi serta berbagai

informasi lainnya yang berguna bagi kehidupan manusia.

Berdasarkan uraian tentang minat dan membaca di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa minat membaca adalah kecenderungan hati dan

jiwa terhadap suatu yang dapat dibaca yang dianggap penting dan

12
berguna sehingga sesuatu itu diperlukan, diperhatikan, dan diingat terus

menerus yang kemudian diikuti dengan perasaan senang.

2. Tujuan Membaca

Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta

memperoleh informasi, mencakup isi,memahami makna bacaan. Makna,

arti (meaning) erat sekali berhubungan dengan maksud tujuan, atau

intensif kita dalam membaca. Hal penting dalam tujuan membaca menurut

Bernard (2005) adalah:

a. Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta

(reading for detail or facts).

b. Membacauntuk memperoleh ide-ide utama (reading for main

ideas)

c. Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi

cerita (reading for sequence or organization).

d. Membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi (reading for

inference).

e. Membaca untuk mengelompokkan, membaca untuk

mengklasifikasikan (reading for classify).

f. Membaca untuk menilai, membaca mengevalusi ( reading to

evaluate).

g. Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan

(reading to compare or contrast).

13
Menurut Nurul Huda (2003) ada beberapa tujuan membaca yang

mencakup: a) kesenangan, b) menyempurnakan membaca nyaring, c)

menggunakan strategi tertentu, d) memperbaharui pengetahuannya

tentan suatu topik, e) mengaitkan informasi baru dengan informasi yang

telah diketahuinya, f) memperoleh informasi untuk laporan lisan dan

tertulis, g) mengkonfirmasikan atau menolak prediksi, h) menampilkan

suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari

suatu teks dalam beberapa cara lain, i) mempelajari tentang struktur teks,

dan j) menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik.

3. Indikator Minat Membaca

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, indikator adalah alat

pemantau (sesuatu) yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan.

(Depdiknas RI, 2001). Kaitannya dengan minat membaca buku, maka

indikator adalah merupakan alat pemantau yang dapat memberikan

petunjuk ke arah keberhasilan dalam kegiatan membaca itu sendiri.

Berdasarkan pengertian minat membaca yang dikemukakan di

atas, maka dapat diungkapkan beberapa indikator yang menunjukan

minat siswa dalam membaca adalah sebagai berikut:

a. Perasaan senang. Seorang siswa yang berminat membaca buku maka

ia harus senang terhadap buku tersebut, yaitu dengan senang hati

mempelajari dan membaca ilmu yang berhubungan dengan hal

tersebut, serta tidak sedikitpun perasaan karena terpaksa.

14
b. Pemusatan perhatian. Adanya perhatian juga merupakan salah satu

indikator minat. Perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa

yang sungguh-sungguh terhadap pengamatan. Dalam hal ini,

perhatian yang diberikan oleh siswa yang berminat dalam membaca

dapat diukur melalui prestasi belajar siswa, perhatian dan sikap yang

diberikan ketika kegiatan membaca berlangsung, termasuk keaktifan

dalam belajar di kelas.

c. Motivasi untuk membaca. Dalam ilmu psikologi, motivasi sering

diartikan sebagai segala sesuatu yang menjadi pendorong timbulnya

suatu tingkah laku. (Sabri, 2007). Seseorang siswa dapat dikatakan

memiliki minat yang besar dalam membaca dapat dilihat dari

mitivasinya dalam membaca. Seperti mengutamakan membaca dari

pekerjaan yang lain, mengarahkan membaca untuk sesuatu tujuan,

dan meninggalkan kegiatan-kegiatan yang dapat menghambat

tujuannya dalam membaca.

d. Emosi dalam membaca. Emosi adalah reaksi yang kompleks yang

mengandung aktivitas dengan derajat yang tinggi dan adanya

perubahan dalam kejasmanian serta berkaitan dengan perasaan yang

kuat. (Iska, 2006). Dalam hal ini, siswa yang memiliki minat yang tinggi

dalam membaca, maka siswa tersebut akan meresapi makna yang

terkandung dalam buku dan larut dalam isi bacaan.

e. Usaha untuk membaca. Seseorang siswa yang memiliki minat yang

tinggi dalam membaca akan tetap melakukan usahanya untuk

15
membaca. Misalnya, berusahan untuk memiliki buku, dan meminjam

buku dengan tujuan untuk dapat membaca buku tersebut.

4. Faktor Penyebab Rendahnya Minat Membaca

Jika kita memperhatikan rendahnya minat baca dikalangan siswa di

Indonesia, sebenarnya disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

a. Karena membaca bukan budaya masyarakat Indonesia. Kita lebih

terbiasa mendengar orang tua ataupun kakek nenek kita bercerita dan

mendongeng ketimbang membaca buku cerita.

b. Pengaruh budaya dengar, tonton, dan media elektronik yang

berkembang pesat. Anak tidak dibiasakannya mengisi waktu luang

dengan membaca buku, sebaliknya tahan berlama-lama nonton

televisi. Ada yang bilang bahwa budaya baca di Indonesia yang

memprihatinkan ini karena kita langsung meloncat dari budaya lisan ke

gambar (televisi dan film). Sedangkan negara-negara barat dimulai

dari budaya bicara, baca, baru ke gambar.

c. Sistem pembelajaran di Indonesia belum membuat pelajar atau

mahasiswa harus membaca buku, mencari, dan menentukan informasi

lebih dari sumber yang diajarkan di sekolah.

d. Kurang tersedianya buku-buku yang berkualitas dengan harga yang

terjangkau juga menjadi faktor penyebab rendahnya minat baca. Hal

itu diperparah minimnya perpustakaan di tempat-tempat umum yang

mudah dijangkau. Juga kurang memadainya koleksi, fasilitas, dan

16
pelayanan yang ada. Termasuk, tidak meratanya penerbitan dan

distribusi buku ke berbagai daerah.

http://www.infodiknas.com/meningkatkan-minat-baca-di-kalangan-

siswa.html

5. Solusi Meningkatkan Minat Membaca

Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mengatasi faktor-

faktor tersebut di atas, antara lain:

a. Selain sekolah sebagai institusi yang mengajarkan membaca, peran

ibu dinilai amat berpengaruh. Seorang ibu biasanya memiliki waktu

jauh lebih banyak dibandingkan ayah. Anak juga lebih dekat dengan

ibu. Ibu punya kekuatan luar biasa untuk membentuk anak. Kalau ibu

menggunakan peranannya dalam konteks memberikan contoh yang

baik bagi anaknya, seperti membaca maka anak akan menjadi

pembaca.

b. Mengenalkan buku/bacaan terhadap anak sejak kecil, serta

membiasakan diri untuk mengajak anak mengunjungi toko buku dan

perpustakaan.

c. Guru atau dosen lebih sering memberi tugas yang membuat anak didik

harus mencari informasi di perpustakaan.

d. Saling membacakan secara bergantian dalam suatu kelompok dapat

memberikan nuansa berbeda pada materi yang dibacanya, kemudian

dilanjutkan dengan membahas inti bacaanya.

17
e. Mengundang penulis, nara sumber atau tokoh yang berhubungan

dengan buku yang dibaca. Sehingga dapat memotivasi untuk juga

berkarya tulis.

f. Melakukan kunjungan ke tempat-tempat objek tulisan, sehingga dapat

mencocokkan apa yang dilihat dan dibaca.

g. Membiasakan saling memberikan buku sebagai hadiah.

h. Meminjamkan buku satu sama lain

i. Membuat anggaran khusus belanja buku

j. Perpustakaan yang menarik dan lengkap, tata tertib meminjam yang

mudah, petugas yang ramah.

k. Pengadaan lomba-lomba membaca dan menulis, menggambar

dengan memberikan penghargaan, menjadi pendorong untuk

menggairahkan minat baca.

l. Mempagelarkan karya-karya tulis dalam suatu pementasan,

dimaksudkan untuk mengembangkan budaya baca melalui seni seperti

tari, nyanyi, musik, puisi dan lain-lain.

http://www.infodiknas.com/meningkatkan-minat-baca-di-kalangan-

siswa.html

18
B. Konsep tentang Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Istilah prestasi belajar kerap digunakan dalam pendidikan untuk

mengungkapkan kondisi belajar peserta didik yang telah melalui proses

pembelajaran dalam suatu masa tertentu. Untuk memahami lebih jelas

mengenai pengertian prestasi belajar, berikut ini akan dikemukakan

pengertian prestasi belajar.

Prestasi merupakan hasil yang telah dicapai dari usaha yang telah

dilakukan dan dikerjakan.(Kemendiknas, 2001).Prestasi merupakan

sesuatu yang digunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran yang diberikan

guru kepada siswa dalam jangka waktu tertentu.

Sedangkan belajar adalah aktifitas pengembangan diri melalui

pengalaman bertumpu pada kemampuan diri untuk belajar di bawah

bimbingan pengajar. (Tirtahardja, 2005)

Thursan Hakim (2000) berpendapat bahwa belajar adalah suatu

proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut

ditampakan dalam bentuk peningkatan kualitas tingkah laku seperti

peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, pemahaman, keterampilan,

daya pikir, dan lain-lain.

Kedua pendapat ahli tentang pengertian belajar di atas memiliki

kesamaan yaitu adanya perubahan baik pada pengetahuan, keterampilan

maupun sikap, yang mana perubahan ini dihasilkan sebagai akibat dari

proses latihan atau pengalaman.

19
Dari uraian di atas tentang prestasi dan belajar, dapat disimpulkan

bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dalam suatu proses

aktivitas yang dapat membawa perubahan tingkah laku pada diri individu.

Perubahan pertama adalah perubahan kognitif, meliputi perubahan-

perubahan dari segi penguasaan pengetahuan dan perkembangan

keterampilan atau kemampuan yang diperlukan untuk menggunakan

pengetahuan tersebut. Kedua, aspek afektif yang meliputi perubahan-

perubahan dalam segi sikap mental, perasaan dan kesadaran. Ketiga,

aspek psikomotor yang meliputi perubahan dalam segi bentuk-bentuk

tindakan atau kemampuan bertindak. Ketiga aspek tersebut akan

dievaluasi dan diaktualisasikan dalam bentuk angka atau skor.

Untuk mendefinisikan secara keseluruhan mengenai prestasi

belajar maka menurut Bloom dalam Arikunto (2006) merumuskan prestasi

belajar sebagai perubahan tingakah laku, meliputi tiga ranah yaitu ranah

kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif adalah prilaku yang

menyangkut masalah pengetahuan, informasi, dan masalah kecakapan

intelektual.Ranah afektif adalah perilaku yang berupa sikap, nilai-nilai dan

prestasi.Sedangkan ranah psikomitorik adalah perilaku yang terutama

berkaitan dengan ketrampilan atau kelincahan dan kondisinya.

Lebih lanjut Bloom juga mengatakan bahwa ranah kognitif terbagi

menjadi enam kategori yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan,

analisis, sintesis, dan evaluasi.Pengetahuan menyangkut kesiapan

individu yang penekanannya pada mengingat atau mengenal gagasan

20
metode atau materi yang pernah dipelajari. Pemahaman meliputi

kemampuan siswa untuk menyerap makna dari apa yang telah dipelajari.

Penerapan merupakan kemampuan individu untuk menggunakan apa

yang telah dipelajari ke dalam situasi konkrit yang baru. Analisis

menyangkut pemahaman dan penerapan yang penekanannya pada

kemampuan untuk mengorganisasikan atau menguraikan suatu materi

menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.Sintesis menyangkut kemampuan

untuk mengembangkan bagian-bagian kecil menjadi bentuk yang

bermakna.Sedangkan evaluasi menyangkut kemampuan untuk menilai

sesuatu pengertian yang dipelajari dan kemampuan untuk memulai suatu

masalah berdasarkan kriteria yang didefinisikan dengan jelas.

Sedangkan hasil belajar menurut Nana Sudjana (1992) adalah

kemampuan yang dimiliki siswa, setelah ia menerima pengalaman

belajarnya.

Dalam dunia pendidikan, bentuk penilaian dari suatu prestasi

biasanya dapat dilihat atau dinyatakan dalam bentuk simbol huruf atau

angka-angka.Jadi, prestasi belajar adalah hasil yang diraih oleh peserta

didik dari aktivitas belajarnya yang ditempuh untuk memperoleh

pengetahuan dan keterampilan yang dapat diwujudkan dengan adanya

perubahan sikap dan tingkah laku dan pada umumnya dinyatakan dalam

bentuk simbol huruf atau angka-angka.

Prestasi belajar yang didapatkan oleh seorang siswa bersifat

sementara, kadang kala dalam suatu tahapan belajar, siswa yang berhasil

21
secara gemilang dalam belajar, sering pula dijumpai adanya siswa yang

gagal. Seperti angka raport rendah, tidak naik kelas, tidak lulus ujian akhir

dan sebagainya.

Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perenial

dalam sejarah kehidupan manusia karena sepanjang rentang

kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan

kemampuan masing-masing. Bila demikian halnya, kehadiran prestasi

belajar dalam kehidupan manusia pada tingkat dan jenis tertentu dapat

memberikan kepuasan tertentu pula pada manusia, khususnya manusia

yang berada pada bangku sekolah.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Menurut Muhibbin Syah (2001), secara global faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga

macam, yaitu Faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan

belajar.

a. Faktor Internal

Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi

jasmani dan rohani siswa. Faktor ini meliputi 2 aspek, yakni :

1) Aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah)

Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang

menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-

sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa

dalam mengikuti pelajaran. Kondisi jasmani yang tidak mendukung

22
kegiatan belajar, seperti gangguan kesehatan, cacat tubuh,

gangguan penglihatan, gangguan pendengaran dan lain

sebagainya sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam

menyerap informasi dan pengetahuan, khususnya yang disajikan di

kelas.

2) Aspek psikologis (yang bersifat rohaniah)

Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat

mempengaruhi kualitas dan kuantitas perolehan pembelajaran

siswa.Diantaranya adalah tingkat intelegensi siswa, sikap siswa,

bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa.

3) Aspekkelelahan

Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan

tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan

jasmani dan kelelahan rohani.

Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh

dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelalahan

jasmani terjadi karena kekacauan subtansi sisa pembakaran di

dalam tubuh, sehingga darah tidak/kurang lancar pada bagian-

bagian tertentu. Sedangkan kelelahan rohani dapat terlihat dengan

adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan

untuk menghasilkan sesuatu akan hilang. Kelelahan rohani dapat

terjadi terus menerus memikirkan masalah yang dianggap berat

tanpa istirahat, menghadapi hal-hal yang selalu sama atau konstan

23
tanpa ada variasi, dan mengerjakan sesuatu karena terpaksa dan

tidak sesuai dengan bakat, minat dan perhatian.

Kelelahan itu dapat mempengaruhi proses belajar dan hasil

belajarnya. Agar siswa dapat belajar dengan baik hasurlah

menghindari jangan sampai kelelahan dalam belajarnya. (Slameto,

2003)

Berangkat dari uraian di atas, maka jelas terlihat bahwa

prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh faktor internal siswa.

Dengan kata lain faktor tersebut semua berada pada diri siswa itu

sendiri, dan dapat mempengaruhi prestasi belajarnya.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi/keadaan

lingkungan di sekitar siswa. Adapun faktor eksteren yang dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa adalah:

1) Faktor lingkungan keluarga

Faktor lingkungan rumah atau keluarga ini merupakan

lingkungan pertama dan utama dalam menentukan perkembangan

pendidikan seseorang, dan tentu saja merupakan faktor pertama

dan utama dalam menentukan keberhasilan belajar seseorang.

Kondisi lingkungan keluarga yang sangat menentukan

keberhasilan belajar seseorang diantaranya adalah adanya

hubungan yang harmonis diantara sesama anggota keluarga,

tersedianya tempat dan peralatan belajar yang cukup memadai,

24
keadaan ekonomi keluarga yang cukup, suasana lingkungan

keluarga yang cukup tenang, adanya perhatian yang besar dari

orang tua terhadap perkembangan proses belajar dan pendidikan

anak-anaknya.

2) Faktor lingkungan sekolah

Suatu hal yang peling mutlak harus ada di sekolah untuk

menunjang keberhasilan belajar adalah adanya tata tertib dan

disiplin yang ditegakan secara konsekuen dan konsisten. Disiplin

tersebut harus ditegakan secara menyeluruh dari pimpinan sekolah

yang bersangkutan, para guru, para siswa, sampai pada karyawan

sekolah lainnya. Dengan cara seperti inilah proses belajar akan

dapat berjalan dengan baik. Setiap personil sekolah terutama para

siswa harus memiliki kepatuhan terhadap disiplin dan tata tertib

sekolah. Jadi merekan tidak hanya patuh dan senang kepada guru-

guru tertentu.

Kondisi lingkungan sekolah yang juga dapat mempengaruhi

kondisi belajar antara lain adalah adanya guru yang baik dalam

jumlah yang cukup memadai sesuai dengan jumlah bidang studi

yang ditentukan, peralatan belajar yang cukup lengkap, gedung

sekolah yang memenuhi persyaratan bagi berlangsungnya proses

belajar yang baik, adanya teman yang baik, adanya keharmonisan

hubungan diantara semua personil sekolah.

25
3) Faktor lingkungan masyarakat

Lingkungan atau tempat tertentu yang dapat menunjang

keberhasilan belajar di antaranya adalah lembaga-lembaga

pendidikan nonformal yang melaksanakan kursus-kursus tertentu,

seperti kursus bahasa asing, keterampilan tertentu, bimbingan tes,

kursus pelajaran tambahan yang menunjang keberhasilan belajar di

sekolah, sanggar majelis taklim, sanggar organisasi keagamaan

seperti remaja mesjid dan gereja, sanggar karang taruna, dan lain-

lain.

Adapun lingkungan atau tempat tertentu yang dapat

menghambat keberhasilan belajar antara lain adalah tempat

hiburan tertentu yang banyak dikunjungi orang, yang lebih

mengutamakan kesenangan atau hura-hura seperti diskotik,

bioskop, pusat-pusat perbelanjaan yang merangsang

kecenderungan konsumerisme, dan tempat-tempat hiburan lainnya

yang memungkinkan orang dapat melakukan perbuatan maksiat

seperti judi, mabuk-mabukan, penyalahgunaan obat, dan lain-lain.

4) Faktor waktu

Kita tentu telah mengetahui bersama bahwa waktu

(kesempatan) memang berpengaruh terhadap keberhasilan belajar

seseorang. Sebenarnya yang sering menjadi masalah bagi siswa

bukan ada atau tidak adanya waktu, melainkan bisa atau tidaknya

mengatur waktu yang tersedia untuk belajar. Selain itu masalah

26
yang perlu diperhatikan adalah bagaimana mencari dan

menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya agar di satu sisi siswa

dapat menggunakan waktunya untuk belajar dengan baik, dan di

sisi lain mereka juga dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang

bersifat hiburan atau rekreasi yang sangat bermanfaat pula untuk

menyegarkan pikiran (refreshing).

Adanya keseimbangan antara kegiatan belajar dan yang

bersifat hiburan atau rekreasi itu sangat perlu. Tujuannya agar

selain dapat meraih prestasi belajar yang maksimal, siswapun tidak

dihinggapi kejenuhan dan kelelahan pikiran yang berlebihan serta

merugikan. (Thursan Hakim, 2000) .

Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar siswa di sekolah sangat dipengaruhi oleh kemampuan

siswa itu sendiri (internal) dan kualitas pembelajaran (eksternal).

Dan secara keseluruhan sangat berkaitan erat dan saling

mendukung satu sama lain.

5) Faktor pendekatan belajar

Tercapainya hasil belajar yang baik dipengaruhi oleh

bagaimana aktivitas siswa dalam belajar. Faktor pendekatan

belajar adalah jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan

metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan

pembelajaran materi-materi pelajaran. Faktor pendekatan belajar

sangat mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga semakin

27
mendalam cara belajar siswa maka semakin baik pula hasil yang

akan dicapainya.

C. Hakikat Pendidikan Agama Islam

1. PengertianPendidikan Agama Islam

Sebelum membahas pengertian pendidikan Agama Islam, penulis

akanterlebih dahulu mengemukakan arti pendidikan pada umumnya.

Istilah pendidikanberasal dari kata didik dengan memberinya awalan "pe"

dan akhiran "kan"mengandung arti perbuatan (hal, cara dan sebagainya).

Istilah pendidikan ini semulaberasal dari bahasa Yunani, yaitu

paedagogie, yang berarti bimbingan yang diberikankepada anak. Istilah ini

kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris denganeducation yang

berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa Arab istilah

inisering diterjemahkan dengan tarbiyah, yang berarti pendidikan.

(Ramayulis, 2004)

Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan yaitu tuntunan

di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya pendidikan

yaitu menuntun kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar

mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah

mencapai keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya.

(Hasbullah, 2005)

Dari semua definisi itu dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah

sebuah kegiatan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana yang

28
dilaksanakan oleh orang dewasa yang memiliki ilmu dan keterampilan

kepada anak didik, demi terciptanya insan kamil.

Pendidikan yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah

pendidikan agama Islam. Adapun kata Islam dalam istilah pendidikan

Islam menunjukkan sikap pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang

memiliki warna-warna Islam. Untuk memperoleh gambaran yang

mengenai pendidikan agama Islam, berikut ini beberapa defenisi

mengenai pendidikan Agama Islam.

Pendidikan agama Islam adalah usaha sadar berupa bimbingan

dan asuhan terhadap anak didik/murid agar kelak setelah selesai

pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran agama

Islam serta menjadikannya way of life (jalan kehidupan) sehari-hari, baik

dalam kehidupan pribadi maupun sosial masyarakat. (Armai Arief, 2002)

Pendapat lain, Abdul Madjid (2004) menyatakan bahwa Pendidikan

Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta

didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh.

Lalu menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta

menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.

Dari beberapa pengertian agama Islam di atas dapat disimpulkan

bahwa pendidikan agama Islam merupakan sebutan yang diberikan

kepada salah satu subyek mata pelajaran yang harus dipelajari oleh

peserta didik muslim yang dilakukan pendidik dalam rangka

mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami, dan

29
mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau

pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan dalam menyelesaikan pendidikannya pada tingkat tertentu.

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Berbicara Pendidikan Agama Islam, baik makna maupun tujuannya

haruslah mengacu kepada penanaman nilai-nilai Islam dan tidak

dibenarkan melupakan etika sosial dan moralitas sosial. Penanaman nilai-

nilai ini juga dalam rangka menuai keberhasilan hidup di dunia bagi anak

didik yang kemudian akan mampu membuahkan kebaikan di akhirat kelak.

Pendidikan Agama Islam di sekolah bertujuan untuk menumbuhkan

dan meningkatkan keimanan melaui pemberian dan pemupukan

pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik

tentang agama Islam sehingga mejadi manusia muslim yang terus

berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaannya, berbangsa dan

bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang

lebih tinggi. (Abdul Madjid, 2004)

Dalam pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ditegaskan bahwa

pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

30
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggungjawab.

Dalam konteksnya dengan pendidikan Islam, menurut Muzayyin

Arifin (2003), tujuan pendidikan Islam secara filosofis berorientasi kepada

nilai-nilai islami yang bersasaran pada tiga dimensi hubungan manusia

selaku "khalifah" di muka bumi, yaitu sebagai berikut:

a. Menanamkan sikap hubungan yang seimbang dan selaras dengan

Tuhannya.

b. Membentuk sikap hubungan yang harmonis, selaras, dan seimbang

dengan masyarakatnya.

c. Mengembangkan kemampuannya untuk menggali, mengelola, dan

memanfaatkan kekayaan alam ciptaan Allah bagi kepentingan

kesejahteraan hidupnya dan hidup sesamanya serta bagi kepentingan

ubudiahnya kepada Allah, dengan dilandasi sikap hubungan yang

harmonis pula.

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Kurikulum Pendidikan Agama Islam untuk sekolah/madrasah

berfungsi sebagai berikut:

a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta

didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan

keluarga. Pada dasarnya dan pertama-tama kewajiban menanamkan

keimanan dan ketakwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam

keluarga. Sekolah berfungsi untuk menumbuhkan lebih lanjut dalam

31
diri anak melalui bimbingan, pengajaran, dan pelatihan agar keimanan

dan ketakwaan tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai

dengan tingkat perkembangannya.

b. Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan

hidup di dunia dan di akhirat.

c. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan

dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam.

Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan dari dengan

lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan yang sesuai

dengan ajaran Islam.

d. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,

kekurangankekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik

dalam keyakinan, pemahaman, dan pengalaman ajaran dalam

kehidupan sehari-hari.

e. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari budaya lain

yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangan

menuju manusia Indonesia seutuhnya.

f. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum,

sistem dan fungsionalnya.

g. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat

khusus bidang agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang

32
secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan

bagi orang lain. (Abdul Madjid, 2004)

4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam sebagai ilmu, mempunyai ruang lingkup

yang sangat luas, karena di dalamnya banyak pihak yang terlibat, baik

secara langsung maupun tidak langsung.

Adapun ruang lingkup Pendidikan Agama Islam adalah sebagai

berikut:

a. Mendidik, yaitu seluruh kegiatan, tindakan atau perbuatan dari sikap

yang dilakukan oleh pendidikan sewaktu mengasuh anak didik. Atau

dengan istilah yang lain yaitu sikap atau tindakan menuntun,

membimbing, memberikan pertolongan dari seseorang pendidik

kepada anak didik menuju kepada tujuan Pendidikan Agama Islam.

b. Anak didik, yaitu pihak yang merupkan objek terpenting dalam

pendidikan. Hal ini disebabkan perbuatan atau tindakan mendidik itu

diadakan untuk membawa anak didik kepada tujuan pendidikan yang

kita cita-citakan.

c. Dasar dan tujuan pendidikan, yaitu landasan yang menjadi fundamen

serta sumber dari segala kegiatan pendidikan ini dilakukan. Yaitu ingin

membentuk anak didik menjadi manusia dewasa yang bertakwa

kepada Allah dan kepribadian muslim.

d. Pendidik, yaitu subjek yang melaksanakan pendidikan. Pendidik ini

mempunyai peranan penting untuk berlangsungnya pendidikan. Baik

33
atau tidaknya pendidik berpengaruh besar terhadap hasil Pendidikan

Agama Islam.

e. Materi pembelajaran, yaitu bahan-bahan, pengalaman-pengalaman

belajar ilmu agama Islam yang disusun sedemikian rupa untuk

disajikan atau disampaikan kepada anak didik.

f. Metode pembelajaran, yaitu cara yang paling tepat dilakukan oleh

pendidikan untuk menyampaikan bahan atau materi pendidikan

kepada anak didik. Metode di sini mengemukakan bagaimana

mengolah, menyusun dan menyajikan materi tersebut dapat dengan

mudah diterima dan dimiliki oleh anak didik.

g. Evaluasi pembelajaran, yaitu memuat cara-cara bagaimana

mengadakan evaluasi atau penilaian terhadap hasil belajar anak didik.

Tujuan Pendidikan Agama Islam umumnya tidak dapat dicapai

sekaligus, melainkan melaui proses atau pentahapan tertentu. Apabila

tahap ini telah tercapai maka pelaksanaan pendidikan dapat

dilanjutkan pada tahap berikutnya dan berakhir dengan terbentuknya

kepribadian muslim.

h. Lingkungan, yaitu keadaan-keadaan yang ikut berpengaruh dalam

pelaksanaan serta hasil dari sebua proses pendidikan. (Abdul Madjid,

2004)

Dari uaraian di atas dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup

Pendidikan Agama Islam itu sangat luas, sebab meliputi segala aspek

yang menyangkut penyelenggaraan pendidikan Islam.

34
D. Kerangka Pikir

Dalam melakukan segala kegiatan individu akan sangat

dipengaruhi oleh minat seseorang tersebut kegiatan tersebut. Dengan

adanya minat yang cukup besar akan mendorong seseorang untuk

mencurahkan perhatiannya. Hal tersebut akan meningkatkan pula seluruh

fungsi jiwanya untuk dipusatkan pada kegiatan yang sedang

dilakukannya. Demikian pula halnya dengan kegiatan belajar, maka ia

akan merasa bahwa belajar itu merupakan sesuatu hal yang sangat

penting atau berarti bagi dirinya, sehingga ai berusaha memusatkan

seluruh perhatiannya kepada hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan

belajar, dan dengan senang hati melakukannya.

Minat merupakan salah satu kunci keberhasilan siswa dalam

belajar. Masalah minat berarti masalah kecederungan siswa untuk

memperhatikan sesuatu secara terus menerus. Minat dapat dipengaruhi

oleh beberapa faktor yaitu: siatuasi belajar, pengalaman, lingkungan,

bahan atau materi pelajaran, sikap dan kemampuan guru dalam

mengajar.

Jadi, apabila seseorang menaruh minat terhadap sesuatu, berarti

pada diri seseorang tersebut terdapat suatu motif yang menyebabkannya

secara aktif dengan hal yang menarik perhatiannya. Adapun minat yang

dapat menunjang belajar adalah minat kepada bahan atau materi

pelajaran, dan juga kepada guru yang mengajar. Apabila siswa tidak

berminat kepada mata pelajaran dan juga gurunya maka siswa akan tidak

35
mau belajar. Dengan demikian maka apabila siswa tidak berminat

sebaiknya dibangkitkan sikap positif (sikap menerima) kepada pelajaran

dan kepada gurunya.

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi ada atau tidaknya sikap

positif siswa terhadap yang dipelajarinya, yaitu kesesuaian antara minat

dan bakatnya dan kesesuaian antara yang dipelajari dengan taraf inspirasi

dan kemampuannya. Secara umum dapat dikatakan bahwa makin sesuai

antara minat dan bakan serta inspirasi seseorang dengan objek yang

dipelajarinya maka akan semakin positif sikap orang tersebut terhadap

apa yang dipalajarinya.

Oleh karena itu, antara minat membaca dan prestasi belajar

merupakan dua sisi yang saling berhubungan yang tidak dapat dipisahkan

satu sama lainnya. Meskipun bukan satu-satunya faktor yang

mempengaruhinya dalam proses belajar mengajar.

E. Hipotesis

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah: “Diduga bahwa

semakin meningkat minat baca siswa maka akan berpengaruh terhadap

peningkatan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas X SMK

Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata Propinsi Nusa Tenggara Timur”

36
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah penelitian lapangan (survey) dengan

pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian

yang menghasilkan penelitian data deksriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisan tentang perilaku orang-orang yang dapat diamati sehingga

menemukan kebenaran yang dapat diterima oleh akal sehat manusia.

Margono (1997:33) mendefinisikan bahwa: metode kualitatif


sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data kualitatif
berupa ungkapan atau catatan orang itu sendiri atau tingkah laku
mereka yang terobsesi dan penelitian kualitatif adalah tradisi
tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang fundamental
tergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri
dan hubungannya dengan orang-orang yang ada di lingkungan
sekitarnya.

Penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan analisis

deskriptif kualitatifyang mengungkapkan atau menggambarkan fakta-fakta

dan data yang diperoleh secara mendalam.

B. Lokasi dan Objek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri Buyasuri Kabupaten

Lembata Propinsi Nusa Tenggara Timur yang berlokasi di Desa Atulaleng

Kecamatan Buyasuri Kabupaten Lembata, dengan pertimbangan bahwa

minat membaca siswa di sekolah tersebut masih sangat rendah sehingga

37
berpengaruh terhadap prestasi belajarnya. Adapun objek penelitian ini

adalah guru bidang studi Pendidikan Agama Islam dan seluruh siswa

kelas X SMK Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata khususnya yang

beragama Islam.

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai.Menurut

Suharsimi Arikunto (2006) variabel adalah obyek penelitian yang dapat

diartikan sebagai segala sesuatu yang dijadikan obyek penelitian. Variabel

penelitian ini ada dua yaitu: Variabel bebas (X): Minat membaca buku dan

Variabel terikat (Y): Prestasi belajar siswa.

D. Devinisi Operasional Variabel

Devvinisi operasional variable merupakan alat komunikasi antara

peneilitian juga sebagai petunjuk untuk mengukur dan mengobsrvasi

variabel. Dalam peneliutian ini peneliti merumuskan devinisi operasional

sebagaivberikut; Variabel bebas (X): Minat membaca buku dan Variabel

terikat (Y): Prestasi belajar siswa.

1. Minat membaca

Minat membaca yang digunakan sebagai acuan dalam

pebelitian ini adalah suatu aktivitas atau situasi terhadap objek yang

dianggap penting dan berguna, sehingga sesuatu itu diperlukan,

diperhatikan, dan diingat terus menerus yang kemudian diikuti dengan

38
perasaan senang terhadap aktifitas membaca khususnya buku

pelajaran Pendidikan Agama Islam.

2. Prestasi belajar

Prestasi belajar dalam penelitian ini adalah prestasi belajar

pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya kelas X SMK

Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata Propinsi NTT. Adapun data

prestasi belajar tersebut penulis peroleh dari nilai raport semester II

kelas X SMK Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata Propinsi Nusa

Tenggara Timur.

Berdasarkan pengertian tersebut di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa minat membaca adalah kecenderungan hati dan

jiwa terhadap suatu yang dibaca yang dianggap penting dan berguna

sehingga sesuatu itu diperlukan, diperhatikan dan diingat terus

menerus yang diikuti dengan perasaan senang. Sedangkan prestasi

belajar adalah hasil yang telah dicapai dalam suatu proses belajar

mengajar yang dapat membawa perubahan tingkah laku pada diri

individu.

39
E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari

manusia, benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, peristiwa sebagai sumber

data yang menilai karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian.

(Arikunto, 2006)

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa SMK

Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata Propinsi NTT yang berjumlah 100

orang yang terdiri dari 45 laki-laki dan 55 perempuan. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel populasi berikut:

Tabel.1. Kedaan Populasi

Jenis Kelamin
No. Guru dan Siswa Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 Guru PAI - 1 1
2 Siswa 45 55 100
Total 45 56 101
Sumber: Data SMK Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata, 2015

2. Sampel

Pengambilan sampel penelitian ini berdasarkan pendapat

Suharsimi Arikunto (2006), yaitu: “Apabila subyeknya kurang dari 100,

lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian

populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya lebih besar, dapat diambil 10-

15%, atau 20-25%, atau lebih”.

40
Berdasarkan pendapat di atasmaka penulis mengambil semua

populasi menjadi sampel (penelitian populasi), namun demikian penulis

masih mengacu pada objek penelitian dimana yang menjadi sasaran

penelitian ini adalah hanya siswa Beragama Islam, maka adapun sampel

dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMK Negeri Buyasuri

yang beragama Islam berjumlah 20 orang siswa dan 1 orang guru. Untuk

lebih jelasnya lihat table berikut:

Tabel.2. Keadaan Sampel

Jenis Kelamin
No. Guru dan Siswa Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 Guru PAI - 1 1
2 Siswa 7 13 20
Total 7 14 21
Sumber: Data SMK Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata, 2015

F. Instrumen Penelitian

Adapun instrument penelitian tersebut yakni berupa pedoman

observasi, wawancara, angket dan dokumentasi.

a. Observasi adalah instrumen yang digunakan dalam pengamatan

ataupun observasi di lokasi penelitian.

b. Angket merupakan daftar pertanyaan tertulis yang akan diberikan

pada setiap responden dimana setiap pertanyaan memiliki

beberapa alternativ /pilihan jawaban sehingga terhindar dari

41
jawaban spekulatif.

c. Dokumentasi adalah instrumen yang digunakan untuk mencatat

atau mendata data-data yang diperlukan dalam penelitian.

G. Teknik Pengumpulan Data

Berkaitan dengan cara-cara yang ditempuh dalam rangka

mendapatkan data dan infomasi yang diperlukan, maka peneliti

mengunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara langsung ke

objek penelitian dengan sistematika fenomena-fenomena yang

diselidiki.Dalam arti luas observasi sebenarnya merupakan pengamatan

yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Teknik ini

dilakukan untuk memperoleh data tentang kondisi objektif sebagai berikut:

a. Siswa (sebagai objek) meliputi jenis kelamin dan jumlah siswa.

b. Guru (sebagai pendidik sekaligus motivator) meliputi jenis kelamin,

pendidikan dan jabatan serta guru bidang studi.

c. Sarana dan prasarana yang meliputi jumlah dan kondisi.

d. Struktur organisasi.

42
2. Angket

Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui, (Arikunto, 2006). Angket

yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup yaitu terdiri atas

pertanyaan atau pernyataan dengan sejumlah jawaban tertentu sebagai

pilihan. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan angket tertutup

atau kuesioner tentang sejauhmana minat membaca dengan mengacu

pada indikator-indikator minat. Untuk angket tertutup, yang digunakan oleh

peneliti berbentuk rating scale (skala bertingkat), Respons individu

terhadap stimulus (pernyataan-pernyataan) yang berkaitan dengan minat

membaca siswa yang terdiri darijawaban sangat setuju, setuju, ragu-ragu,

tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hasil dari jawaban yang diberikan

pada setiap pernyataan mempunyai skor tersendiri dan akan dianalisis

sehingga dapat disimpulkan pengaruh antara peningkatan minat

membaca terhadap prestasi belajar responden khususnya pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam.

3. Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006), dokumentasi adalah metode mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, prestasi, agenda,

dan sebagainya. Metode dokumentasi digunakan untuk mencari dan

megumpulkan data serta informasi tertulis yang berhubungan dengan

permasalahan penelitian.Dalam penelitihan ini metode dokumentasi

43
digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan aspek kajian

yang telah dirumuskan, meliputi daftar kelas dan daftar siswa, dan lain-

lain.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data atau pengolahan data merupakan satu langkah

penting dalam penelitian.Metode analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini ada dua, yaitu analisis deskriptif dan analisis regresi.

Untuk menganalisa secara deskriptif kualitatif, maka data-data

yang berhasil dikumpulkan penulis dari hasil angket menggunakan rumus

persentase sebagai berikut:

Keterangan :

P : Presentase
F : Frekuensi Jawaban Responden
N : Jumlah Responden

44
BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

SMK Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata adalah salah satu

sekolah menengah atas di Kabupaten Lembata yang didirikan pada tahun

2005 dengan SK/izin pendirian tanggal 29 Juli 2005, NSS dengan nomor:

401241407002 dan Nomor Pokok Sekolah Nasional: 50305138. SMK

Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata juga berstatus akreditasi “C”

berdasarkan SK. No. 81/BAP-S/M NTT/2009 Tanggal 20 November 2009.

Lokasi SMK Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata terletak di Desa

Atulaleng Kecamatan Buyasuri Kabupaten Lembata, berjarak sekitar 10

km dari Wairiang ibu kota Kecamatan Buyasuri, tepatnya di Jln. Poros

Wairiang-Lewoleba.

a. Visi dan Misi SMK Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata

Sebagaimana layaknya di lembaga-lembaga pendidikan lain, SMK

Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata juga memiliki visi dan misi. Adapun

visi dari sekolah ini adalah: “Meningkatkan SMK Negeri Buyasuri

Kabupaten Lembata sebagai sekolah yang memiliki kompetensi dasar

meliputi aspek kognitif, efektif, psikomotor, sebagai dasar untuk meraih

prestasi demi melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan

dapat bersaing dalam dunia kerja.”

45
Sedangkan misi dari SMK Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata

adalah:

a. Meningkatkan kwalitas SDM guru melalui pendidikan formal, nonformal

dan pelatihan-pelatihan fungsional.

b. Mengoptimalkan proses pembelajaran dan fungsional.

c. Meningkatkan disiplin, komitmen, pengabdian dan etos kerja.

d. Mengembangkan pengetahuan di bidang iptek, bahasa, olahraga, dan

seni budaya lokal sesuai minat dan bakat serta potensi siswa.

b. Keadaan Guru dan Siswa

SMK Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata memiliki guru dan

tenaga kependidikan yang bervariatif dilihat dari jenis kelamin, jabatan

maupun pendidikan seperti pada tabel berikut:

Tabel 4.1. Keadaan Guru dan Tenaga Kependidikan SMK Negeri Buyasuri
Kabupaten Lembatan

N Nama/NIP Mengajar Jabatan Status Sertifikasi


O Mapel
1 Drs. Oloan Stanislaus KepalaSekolah PNS √
Keraf
19571121 199702 1 001
2 LaurensiusLarang, S. Pd. Bahasa Guru/ Wakasek PNS √
197510603 200312 1 006 Indonesia
3 TarsisiusSerakaTukan, S. Bahasa Guru Wali Kelas PNS √
Pd. Inggris
19740525 200604 1 018
4 Nurjamilatuzzamzam, S. PAI Guru Tetap PNS √
Pd.I
19760924 200604 2 022
5 LongginusLedo, S. Pd. Matematika Waka Ur PNS √
19790818 200604 1 024 Kurikulum
6 Hironimus H. Belutowe, Biologi Guru/ Wali PNS √
S. Pd. Kelas
19800208 200604 1 007

46
7 Ismail Kader Nuhur, S. KOMPE Guru/ Wali PNS √
Pt. Kelas
19751219 200803 1 001
8 RaineldisTuto, S. Pt. KOMPE Guru/ Wali PNS √
19801118 200803 2 002 Kelas
9 Elisabeth Ema, S. Pt KOMPE Guru/ Wali PNS √
19711101 200903 2 001 Kelas
10 Ina TokanGorantokan, Bahasa Guru/ Wali PNS √
S.Pd. Indonesia Kelas
19731218 200903 2 002
11 DonyPietersz,S.Pd. TIK Guru/ Wali PNS √
19791125 200903 1 001 Kelas
12 Yuliana Sisi, S.Pd. Tata Usaha PNS √
19800720 201001 2 012
13 Tobias Temalan, S.Pd. Biologi Waka Ur PNS √
19820507 201001 1 019 Kurikulum
14 Markus Mole, A. Md. Kewira Guru/ Wali PNS √
19631214 200604 1 005 Usahaan Kelas
15 Romanus Manuq, S.Pd. Agama Guru Tetap Honor
Katolik
16 Vinsensius Ledo,S.Pd. Olahraga Guru Tetap Honor
17 Gitarada Rosana Matematika Guru Tetep Honor
Bunga,S.Pd.
18 Ismaila A. Kadir,S.Pt. KOMPE Guru Tetap Honor
19 Mustari Tata Usaha PNS √
19831018 200701 1 003
20 Bibiana Boleng Tata Usaha PNS √
19750902 200801 2 012
21 Imelda Inaq, A. Md. Pembantu Tata Honor
Usaha
22 RobertusTuaq Tata Usaha Honor
23 Dionisus Bale Penjaga Honor
Sekolah
Sumber: Tata Usaha SMK Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata.

Sedangkan keadaan siswa-siswi yang ada di SMK Negeri Buyasuri

Kabupaten Lembata dapat dilihat pada tabel berikut:

47
Tabel 4.2. Keadaan Siswa-siswi SMK Negeri Buyasuri Kabupaten
Lembata
Jenis Kelamin
No. Guru dan Siswa Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 X. Ruminansia 12 14 26
2 X. Unggas 11 16 27
3 XI. Ruminansia 8 17 25
4 XI. Unggas 17 12 29
5 XII. Ruminansia 10 5 15
6 XII. Unggas 7 3 10
Total 65 67 132
Sumber: Tata Usaha SMK Negeri Buyasuri

c. Keadaan Sarana dan Prasarana

Sekolah SMK Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai

dari ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada

tabel berikut ini:

Tabel 4.3. Keadaan Sarana dan Prasarana SMK Negeri Buyasuri


Kabupaten Lembata

No. Sarana/Prasarana Jumlah Kondisi


1. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
2. Ruang Guru 1 Baik
3. Ruang Tata Usaha 1 Baik
4. Ruang Belajar 10 Baik
5. Ruang Kamar Mandi Guru 1 Baik
6. Ruang Kamar Mandi Siswa 2 Baik
7. Ruang Komputer 1 Baik
8. Ruang Perpustakaan 1 Baik

48
9. Ruang Koperasi 1 Baik
10. Ruang Praktek 1 Baik
11. Lapangan Upacara 1 Baik
Sumber: Tata Usaha SMK Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata

d. Struktur Organisasi

Dalam setiap organisasi diperlukan adanya suatu struktur yang

menggambarkan suatu kejelasan garis intruksi dan koordinasi antar

pemimpin dan anggota. Begitu pula dengan SMK Negeri Buyasuri

Kabupaten Lembata. Berikut ini adalah struktur organisasi SMK Negeri

Buyasuri Kabupaten Lembata adalah sebagai berikut:

49
Gambar 4.1. Struktur Organisasi SMK Negeri Buyasuri Kabupaten

Komite Sekolah KepalaLembata


Sekolah
Mahmud Rempe, SH. Drs. Oloan Stanislaus
Keraf
Wakil Kepala Sekolah
Laurensius Larang, S. Pd

Unit Perpustakaan Tata Usaha


Yuliana Sisi, S.Pd Mustari

Waka Ur. Kurikulum Waka Ur. Kurikulum Waka Ur. Kurikulum Waka Ur. Kurikulum
Longginus L, S. Pd Raineldis Tuto, S. Pt Dony Pieters,S.Pd Tobias T, S.Pd

WALI KELAS

Kelas X Ruminansia Kelas XI Ruminansia Kelas XII Ruminansia


Tarsisius Seraka T.S. Pd Ismail Kader N, S. Pt Hironimus H. B, S. Pd

Kelas X Unggas Kelas XI Unggas Kelas XII Unggas


Markus Mole, A. Md Ina Tokan G, S.Pd Elisabeth Ema, S. Pt

GURU

SISWA

MASYARAKAT

50
B. Deskripsi Data Penelitian

Data utama yang digunakan dalam penelitian ini penulis peroleh

dari hasil penyebaran angket, dan angket yang dibuat sebanyak 28

pertanyaan yang berkaitan dengan variabel (X) yaitu minat membaca

buku pendidikan agama Islam dan disebarkan kepada 20 responden yaitu

siswa/siswi kelas X SMK Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata.

Sedangkan variabe (Y) yaitu prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran pendidikan agama Islam, penulis peroleh dari nilai raport

semester I siswa kelas X SMK Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata.

Adapun deskripsi dari masing-masing variabel penelitian dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1. Minat Membaca Buku (variabel X)

Ada beberapa indikator penilaian untuk mendeskripsikan

sejauhmana minat membaca buku pelajaran pendidikan agama Islam

siswa kelas X SMK Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata sesuai dengan

angket yang disebarkan kepada siswa (terlampir). Indikator-indikator

tersebut adalah sebagai berikut:

51
a. Perasaan Senang

Tabel. 4.4. Distribusi Frekuensi Indikator Minat Membaca Buku (perasaan


senang)
No. Jawaban Alternatif F %
1 Senang 18 90
2 Kurang Senang 2 10
3 Tidak Senang - 0
Total 20 100%

Sumber Data: Olah Data Angket No 1 Tahun 2015

Pada tabel di atas menujukan bahwa 90% atau 18 responden dari


20 responden yang mengatakan bahwa membaca buku pendidikan
agama Islam adalah merupak an pekerjaan yang menyenangkan bagi
mereka. Dan 10% atau 2 responden dari 20 responden yang menyatakan
kutang senang membaca buku pendidikan agama islam.
b. Pemusatan Perhatian

Tabel. 4.5. Distribusi Frekuensi Indikator Minat Membaca Buku


(pemusatan perhatian)
No. Jawaban Alternatif F %
1 Senang 14 70
2 Kurang Senang 4 20
3 Tidak Senang 2 10
Total 20 100%

Sumber Data: Olah Data Angket No 20 Tahun 2015

Pada tabel di atas menunjukan bahwa sebanyak 14 responden


(70%) menyatakan sangat senang, dan 4 responden (20%) menyatakan
kurang senang, serta 2 responden atau 10% mengyatakan tiding senang.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa mereka selalu membaca buku

khususnya pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di rumah untuk lebih

menguasai materi tersebut.

52
c. Penggunaan Waktu untuk Membaca

Tabel. 4.6. Distribusi Frekuensi Indikator Minat Membaca Buku


(penggunaan waktu)
No. Jawaban Alternatif F %
1 Senang 13 65
2 Kurang Senang 6 30
3 Tidak Senang 1 5
Total 20 100%

Sumber Data: Olah Data Angket No 23 Tahun 2015

Menurut tabel di atas menunjukan bahwa sebanyak 13 responden


(65%) menyatakan senang untuk tidak membuang-buang waktu
mengobrol hal-hal yang tidak jelas lebih baik saya menggunakannya untuk
membaca dan 6 responden atau 30% mengatakan kurang senang, serta 1
responden atau 5% mengatakan tidak senang mengunakan waktu untuk
membaca buku.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X SMK

Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata selalu mengisi waktu luang dengan

membaca buku pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)

d. Motivasi untuk Membaca

Tabel. 4.7. Distribusi Frekuensi Indikator Minat Membaca Buku (motivasi


untuk membaca)

No. Jawaban Alternatif F %


1 Senang 17 85
2 Kurang Senang - -
3 Tidak Senang 3 15
Total 20 100%

Sumber Data: Olah Data Angket No 21 Tahun 2015

Menurut tabel di atas menyataan bahwa sebanyak 17 responden


(85%) menyatakan senang dan 3 responden atau 15% menyatakan tidak
senang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas

53
X SMK Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata lebih suka membaca buku
khususnya pendidikan agama Islam daripada mengobrol dengan teman-
teman yang tidak jelas tujuannya.
e. Emosi dalam Membaca

Tabel. 4.8. Distribusi Frekuensi Indikator Minat Membaca Buku (emosi


dalam membaca)

No. Jawaban Alternatif F %


1 Senang 12 60
2 Kurang Senang 6 30
3 Tidak Senang 2 10
Total 20 100%

Sumber Data: Olah Data Angket No 2 Tahun 2015

Pada tabel di atas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 12 responden

(60%) menyatakan sangat setuju, 6 responden (30%) menyatakan setuju,

dan hanya 2 responden lainnya (10%) menyatakan kurang setuju. Dengan

demikian maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden

bukan hanya membaca buku pendidikan agama Islam, akan tetapi juga

meresapi makna yang terkandung dalam buku-buku bacaan tersebut.

f. Usaha untuk Membaca

Tabel. 4.9. Distribusi Frekuensi Indikator Minat Membaca Buku (usaha


untuk membaca)

No. Jawaban Alternatif F %


1 Senang 18 90
2 Kurang Senang 2 10
3 Tidak Senang - 0
Total 20 100%

Sumber Data: Olah Data Angket No 18 Tahun 2015

54
Menurut tabel di atas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 18
responden (90%) menyatakan sangat setuju dan 2 responden (10%)
lainnya menyatakan setuju, sehingga dapat dikatakan bahwa walaupun
siswa kelas X SMK Negeri Buyasuri tidak memiliki buku namun mereka
selalu berusaha meminjam ke perpustakaan.
Berdasarkan hasil perhitungan angket yang diberikan kepada 20

orang responden dalam penelitian ini (terlampir), maka adapun perolehan

nilai tentang minat membaca buku pendidikan agama Islam siswa kelas X

SMK Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Minat Membaca Buku Pendidikan Agama


Islam Siswa Kelas X SMK Negeri Buyasuri Kabupaten
Lembata

Nilai Prestasi Belajar Frekuensi Persentase


79 1 5%
81 1 5%
90 1 5%
91 3 15%
95 2 10%
96 1 5%
97 2 10%
98 7 35%
99 2 10%
Jumlah 20 100 %

Berdasarkan tabel tentang distribusi frekuensi minat membaca

siswa di atas dapat dijelaskan bahwa siswa kelas X SMK Negeri Buyasuri

Kabupaten Lembata yang memperoleh nilai 79 sebanyak 1 orang (5%), 1

orang (5%) mendapat nilai 81, 1 orang (5%) mendapat nilai 90, 3 siswa

55
(15%) mendapat nilai 91, 2 siswa (10%) mendapat nilai 95, 1 siswa (5%)

mendapat nilai 96, 2 siswa (10%) mendapat nilai 97, 7 siswa (35%)

mendapat nilai 98, dan 2 siswa (10%) mendapat nilai 99.

2. Prestasi Belajar Siswa (variabel Y)

Salah satu acuan untuk mengetahui data mengenai prestasi belajar

siswa, maka penulis mengambil nilai raport kelas X semester II tahun

pelajaran 2015-2016.

Adapun nilai raport yang dicapai siswa kelas X SMK Negeri

Buyasuri Kabupaten Lembata pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

berada antara 60-90, yang mana perolehan nilai terendah adalah 60

sedangkan perolehan nilai tertinggi adalah 90. Berikut ini adalah tabel

distribusi frekuensi prestasi belajar siswa kelas X SMK Negeri Buyasuri

Kabupaten Lembata.

Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam


Semester II yang Dicapai Siswa Kelas X SMK Negeri Buyasuri
Kabupaten Lembata

Nilai Prestasi Belajar Frekuensi Persentase


90 5 25%
85 4 20%
80 3 15%
75 4 20%
70 2 10%
65 1 5%
60 1 5%
Jumlah 20 100 %

56
Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa siswa kelas X SMK Negeri

Buyasuri Kabupaten Lembata yang memperoleh prestasi belajar dengan

nilai 90 sebanyak 5 orang (25%), siswa yang memperoleh nilai 85

sebanyak 4 orang (20%), siswa yang memperoleh nilai 80 sebanyak 3

orang (15%), siswa yang memperoleh nilai 75 sebanyak 4 orang (20%),

siswa yang memperoleh nilai 70 sebanyak 2 orang (10%), siswa yang

memperoleh nilai 65 sebanyak 1 orang (5%), dan siswa yang memperoleh

nilai 60 sebanyak 1 orang (5%).

C. Analisis Data Penelitian

Setelah dilakukan tabulasi data dengan memberikan skor nilai pada

tiap-tiap item jawaban, selanjutnya akan dilakukan analisis data untuk

mengetahui tingkat minat membaca buku dan prestasi belajar siswa, serta

hubungan dan korelasi antara minat membaca buku dengan prestasi

belajar siswa kelas X SMK Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata.

Berdasarkan data hasil perhitungan tentang minat membaca buku

pendidikan agama Islam siswa kelas X SMK Negeri Buyasuri Kabupaten

Lembata, maka untuk mengetahui kategori minat membaca siswa dapat

dilihat pada tabel rentang nilai dan kategori minat membaca berikut:

57
Tabel 4.12. Frekuensi dan Kategori Minat Membaca Buku Siswa Kelas X
SMK Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata

No. Rentang Nilai Kriteria Frekuensi Persentase


1. 86 – 100 Sangat Baik 18 90%
2. 71 – 85 Baik 2 10%
3. 60 – 70 Cukup - -
4. 10 – 59 Kurang - -
Jumlah 20 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa kategori minat

membaca buku siswa kelas X SMK Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata

adalah sangat tinggi, hal ini terbukti bahwa dari 20 orang siswa sebagai

objek penelitian ini terdapat 18 siswa (90%) yang memperoleh rentang

nilai 86-100 dengan kriteria sangat baik, sedangkan 2 siswa lainnya (10%)

berada pada kategori baik dengan menperoleh nilai antara 71-85.

Selanjutnya untuk mengetahui nilai rata-rata dari variabel minat

membaca buku pendidikan agama Islam (PAI) siswa kelas X SMK Negeri

Buyasuri Kabupaten Lembata, maka penulis menggunakan rumus:

MX : Mean

∑X : Jumlah nilai variabel Y

N : Number of Cases

58
Sedangkan untuk mengetahui kategori prestasi belajar siswa kelas

X SMK Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata berdasarkan nilai raport

siswa, maka dapat dilihat pada tabel rentang nilai dan kategori prestasi

belajar berikut:

Tabel 4.13. Frekuensi dan Kategori Hasil Belajar Siswa Kelas X SMK
Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata

No. Rentang Nilai Kriteria Frekuensi Persentase


1. 86 – 100 Sangat Baik 5 25%
2. 71 – 85 Baik 11 55%
3. 60 – 70 Cukup 4 20%
4. 10 – 59 Kurang - -
Jumlah 20 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa kategori

prestasi belajar siswa kelas X SMK Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata

adalah tinggi, hal ini terbukti bahwa dari 20 orang siswa sebagai objek

penelitian ini terdapat 11 siswa (55%) yang memperoleh rentang nilai 71-

85 dengan kriteria baik, 5 siswa (25%) memperoleh nilai antara 86-100

dengan kriteria sangat baik, sedangkan 4 siswa lainnya (20%) berada

pada kategori cukup dengan menperoleh nilai antara 60-70. Dan untuk

mengetahui nilai rata-rata dari variabel prestasi belajar siswa kelas X SMK

Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata, maka penulis menggunakan rumus:

MX : Mean

59
∑X : Jumlah nilai variabel Y

N : Number of Cases

Selanjutnya untuk mencari hubungan antara minat membaca buku

(variabel X) dan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (variabel Y)

maka digunakan rumus koefisien korelasi product moment, dengan

langkah-langkah perhitungan sebagai berikut:

Tabel 4.14. Analisis Korelasi antara Variabel X (minat membaca buku)


dengan Variabel Y (prestasi belajar siswa)

Subjek X Y X2 Y2 XY
1 97 85 9409 7225 8245
2 96 80 9216 6400 7680
3 91 75 8281 5625 6825
4 95 75 9025 5625 7125
5 90 70 8100 4900 6300
6 98 90 9604 8100 8820
7 98 85 9604 7225 8330
8 99 90 9801 8100 8910
9 98 90 9604 8100 8820
10 81 65 6561 4225 5265
11 97 80 9409 6400 7760
12 79 60 6241 3600 4740
13 91 75 8281 5625 6825
14 91 70 8281 4900 6370
15 95 75 9025 5625 7125
16 98 85 9604 7225 8330
17 98 90 9604 8100 8820
18 98 80 9604 6400 7840
19 98 85 9604 7225 8330
20 99 90 9801 8100 8910
 1887 1595 178659 128725 151370

60
Dari hasil perhitungan pada tabel di atas dapat diperoleh nilai

sebagai berikut:

X : 1887

Y : 1595

X2 : 178659

Y2 : 128725

XY : 151370

Nilai-nilai tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus korelasi

product moment sebagai berikut:

 ( )( )
√*  ( ) + *  ( ) +

( )( )
√* ( ) +* ( ) +

√* +* +

√* +* +

61
D. Interpretasi Data

Berdasarkan hasil dari data perhitungan dan analisia data yang

telah dilakukan, penulis menginterpretasikan hasil perhitungan di atas

dengan menggunakan cara yang akan ditempuh yaitu interpretasi kasar

atau sederhana.

1. Variabel Minat Membaca Buku

Adapun nilai rata-rata mengenai minat membaca buku

pendidikan agama Islam siswa kelas X SMK Negeri Buyasuri

Kabupaten Lembata adalah 94,35, sedangkan nilai tertinggi adalah 99

dan nilai terendah adalah 79. Dengan demikian berarti minat membaca

buku siswa tergolong sangat baik.

2. Variabel Prestasi Belajar Siswa

Nilai rata-rata prestasi belajar pada mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam (PAI) siswa kelas X SMK Negeri Buyasuri Kabupaten

Lembata adalah 79,75. Nilai tertinggi adalah 90 dan nilai terendah

adalah 60. Dengan demikian maka prestasi belajar pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa kelas X SMK Negeri

Buyasuri Kabupaten Lembata tergolong baik.

3. Korelasi antara minat membaca buku terhadap prestasi belajar siswa

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh nilai koefisien korelasi

rxy yaitu 0,906. Jika diperhatikan maka angka indeks korelasi yang

diperoleh tidak bertanda negatif, ini berarti korelasi antara variabel X

62
(minat membaca buku) dan variabel Y (prestasi belajar siswa) terdapat

hubungan yang searah, dengan istilah lain terdapat korelasi yang

positif. Kemudian nilai tersebut diinterpretasikan dengan cara

sederhana yaitu dengan memberikan interpretasi terhadap angka

koefisien Korelasi Product Moment.

Adapun pedoman yang umum yang digunakan dalam

memberikan interpretasi secara sederhana terhadap angka koefisien

Korelasi Product Moment adalah sebagai berikut:

Tabel 4.15. Indeks Korelasi “r” Product Moment

Besarnya “r” Product Moment Interpretasi


0,00-0,20 Tidak ada korelasi
0,20-0,40 Lemah atau rendah
0,40-0,70 Sedang atau cukupan
0,70-0,90 Kuat atau tinggi
0,90-1,00 Sangat kuat atau sangat tinggi
(Anas Sudijono, 2008)

Berdasarkan acuan perhitungan Korelasi Product Moment di atas,

apabila diperhatikan besarnya r xy yang telah diperoleh (0,906) ternyata

hasil perhitungannya terletak antara 0,90-1,00. Hal ini berarti bahwa

antara variabel X (minat membaca buku) dan variabel Y (prestasi belajar

siswa) terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi.

Kesimpulan yang dapat kita tarik dari perhitungan di atas ialah

bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar siswa khususnya pada mata

63
pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) sangat berhubungan atau sangat

dipengaruhi oleh tinggi rendahnya minat membaca buku, karena terbukti

hubungan antara kedua variabel tersebut berada pada hubungan yang

sangat kuat atau sangat tinggi.

64
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya

mengenai peningkatan minat membaca buku terhadap prestasi belajar

pendidikan agama Islam (PAI) siswa kelas X SMK Negeri Buyasuri

Kabupaten Lembata, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Minat membaca buku pendidikan agama Islam siswa kelas X SMK

Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata adalah 94,35 tergolong sangat

tinggi. Hal ini terbukti dari hasil perhitungan angket penelitian yaitu

sebanyak 18 responden (90%) memperoleh nilai antara 86-100

dengan kategori sangat baik.

2. Prestasi belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)

siswa kelas X SMK Negeri Buyasuri Kabupaten Lembata tergolong

baik karena sebanyak 11 orang (55%) memperoleh nilai antara 71-85.

Hal ini terbukti juga dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 79,75,

nilai tertinggi adalah 90 dan nilai terendah adalah 60.

3. Berdasarkan hasil perhitungan penelitian yang penulis lakukan yaitu

melakukan interpretasi sederhana ternyata terdapat korelasi antara

minat membaca buku dengan prestasi belajar siswa mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam yaitu korelasi yang signifikan. Pada

interpretasi sederhana hasil perhitungannya adalah sebesar 0,906

65
yang berada pada kisaran 0,90-1,00. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa antara minat membaca buku dengan prestasi

belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa kelas X SMK Negeri

Buyasuri Kabupaten Lembata terdapat korelasi yang sangat kuat atau

sangat tinggi.

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

Pendidikan Agama Islam siswa kelas X SMK Negeri Buyasuri Kabupaten

Lembata sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya minat siswa dalam

membaca buku khususnya buku pelajaran pendidikan agama Islam.

B. Saran-saran

1. Guru Bidang Studi Pendidikan Agama Islam khususnya dan para

guru umumnya untuk senantiasa memberikan dorongan kepada

siswa untuk lebih giat dalam membaca khususnya pada mata

pelajaran pendidikan agama Islam, karena dengan membaca siswa

akan lebih dan mampu berprestasi dengan baik.

2. Bagi siswa, untuk lebih meningkatkan aktifitas membaca buku

pelajaran karena dengan membaca bisa menambah pengetahuan

dan guna meningkatkan prestasi belajar.

3. Bagi orang tua, hendaknya selalu mengawasi dan membina anak-

anaknya ketika berada di rumah dan lingkungan khususnya dalam

hal peningkatan membaca anak, usahakan orang tua senantiasa

memberikan arahan kepada anaknya bahwa dengan membaca

dapat meningkatkan wawasan pengetahuan anak.

66
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur‟anul Karim
Al-Khalili, Amal Abdussalam. 2005. Mengembangkan Kreaativitas Anak.
Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Anas Sudijino. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Arief, Armai.2002. Pengantar Ilmu dan Metodelogi Pendidikan
Islam.Jakarta: Ciputat Pers.
Arifin, Muzayyin. 2003. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
E. S, Bernard. 2005. Kompetensi Membaca, Yogyakarta: Balitbang LP3
UMY
Hakim, Abdul Sudarnoto. 2006. Perpustakaan sebagai Center For
Learning Society. Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN
Syarif Hidayatullah.
Hakim, Thursan. 2000. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Pustaka
Pembangunan Swadaya Nusantara.
Hasbullah. 2005. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
http://www.infodiknas.com/meningkatkan-minat-baca-di-kalangan-
siswa.html, diakses tanggal 15 Februari 2015.
Huda, Nurul. 2003. Melawan Lupa. Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru.
Iska, Zikri Neni. 2006. Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan
Lingkungan. Jakarta: Kizi Brother‟s.
Kementerian Agama RI. 1990. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta:
Lembaga Pengadaan Kitab Suci
Kementerian Pendidikan Nasional RI. 2001. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Madjid, Abdul. 2004. Pendidikan Agama Islam Berbasis
Kompetensi.Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ramayulis. 2004. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia.
Sabri, Alisuf. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman lmu Jaya.

lxvii
Shaleh, Abdul Rahman, dkk,. 2008. Didaktif Pendidikan Agama. Jakarta:
Bulan Bintang.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 1992. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Alfabeta: Bandung.
Syah, Muhibbin. 2001. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Tirtahardja, Umar dan La Sulo, S.L. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. 2005. Jakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.

lxviii
Riwayat Penulis

Sumaya Dahlan, Lahir di Waikoro Pada tgl 19 September 1991 merupakan


anak Pertama dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Dahlan Laga dan Ibu
Kamsina Latif, Penulis Berkebangsan Indonesia dan Beragama Islam, kini
menginjak Usia 24 Tahun. Berstatus Belum Kawin
Pendidikan
Adapun Riwayat Pendidikan Penulis yaitu Pada tahun 2004/2005 Lulus
dari SDN Waikoro, kemudian melanjutkan di MTS Wairiang dan Lulus pada
tahun 2007/2008, Pada tahun2010/2011 Lulus dari MAN Kedang, Setelah Itu
lanjut Kuliah di Universitas Muhammadiyah Makassar Jurusan Pendidikan
Agama Islam, Pada Smester akhir tahun 2015 Menyusun Skripsi Diajukan
Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam pada
Universitas Muhammadiyah Makassar yang berjudul

“Peningkatan Minat Membaca Buku Terhadap Prestasi Belajar


Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas X SMK Negeri Buyasuri
Kecamatan Buyasuri Kabupaten Lembata Propinsi Nusa Tenggara
Timur” 2015

lxix

Anda mungkin juga menyukai