Anda di halaman 1dari 63

PERANAN SUPERVISOR PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN

KUALITAS PEMBELAJARAN PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI 1


SINJAI UTARA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidkan Islam
(S.Pd.I)Pada Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah
Makassar

OLEH

AHMAD SAIFUDDIN
29 1900 474

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2014

i
ii
iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan penuh kesadaran penyusun yang bertanda tangan di bawah ini,

menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penyusun sendiri.

Dan jika di kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan,plagiat atau

di bantu orang lain secara keseluruhan, maka skripsi dan gelar yang di peroleh karenya,

batal demi hukum.

9 Syawwal1434 H
Makassar, .............................
17 Agustus 2013 M

Penulis

Ahmad Saifuddin

29 1900 474

iv
PRAKATA

Dengan nama Allah yang maha pengasih dan penyayang. Segala puji syukur penulis

panjatkan kehadirat Allah SWT yang dengan izi-nya penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi Besar

Muhammad SAW, yang telah memberikan bimbingan kepada jalan yang lurus, jalan yang

terang benderang dan jalan yang diridohi Allah SWT yakni dinul Islam.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar

sarjana strata satu (S1) pada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

Adapun yang menunjang sehingga terlaksananya penyusunan skripsi ini berkat

adanya kerjasama serta bantuan dari berbagai pihak.

Penulis sendiri menyadari bahwa tanpa adanya bantuan-bantuan dari berbagai

pihak, penulis skripsi ini tidak mungkin terlaksana dengan baik. Untuk itu dalam

kesempatan ini penulis tak lupa menghaturkan ucapan terimah kasih yang tak terhingga

kepada penulis hormati :

1. Ayahanda Drs. Made Ali, M. Si dan Ibunda Dra.Andi Subaedah Iskandar yang senang

tiasa memberikan dukungan moril maupun materil serta Do’a sehingga penulis

dapat mencapai cita-cita yang diinginkan.

2. Bapak Dr. H. Irwan Akib, M.Pd selaku Rektor Unismuh Makassar.

3. Bapak Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I selaku dekan Fai Unismuh .

4. Bapak Dr. Abd. Rahim Razaq, M.Pd dan Bapak Markas Iskandar, S. Ag,. M.Pd.I yang

selalu membimbing dengan rela hati meluangkan waktunya untuk memberikan

bimbingan dan arahan sehingga tugas ini dapat terlaksana dengan baik.

v
5. Segenap keluarga yang telah memberikan dukungan moril maupun materi,

sehingga skripsi ini bisa diselesaikan tepat waktu.

6. Kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materil yang

besar sekali dalam rangka penyusunan skripsiini.

Semoga amal ibadah yang telah di sumbangkan kepada penulis mendapat ganjaran

berlipat ganda dari Allah SWT. Penulis yakin naskah skripsi inimjauh dari sempurna, karena

masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan baik dalam susunan kata atau kalimat

maupun isinya, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan tegur sapa serta kritik yang

sifatnya membangun demi untuk kemajuan selanjutnya.

Akhirnya hanya kepada Allah-lah penulis berserah diri dengan sepenuh jiwa dan

raga semoga amal ibadah kita dapat diterimnya diampuni segala dosa serta kesalahan-

kesalahan kita. Amin.

9 Syawal 1434 M
Makassar..............................
17 Agustus 2013 M

Penulis

vi
ABSTRAK

Ahmad Saifuddin, 291900474 ‘’Peranan Supervisor Pendidikan Dalam

Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara. Di

bimbing oleh ( Abd. Rahim Razaq dan Markas Iskandar )

Tujuan penelitian dalam skripsi ini mengacu pada dua pokok permasalahan antara

lain, untuk mengetahui bagaimana Peranan Supervisor Pendidikan di Madrasah Aliyah

Negeri 1 Sinjai Utara. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (fileld reseach), dan

analisis secara deskriktif kualitatif menggunakan tabel distribusi frekuensi dan presentase,

yang dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara. Sebagai variabel dalam penelitian

ini adalah peranan Supervisor Pendidikan sebagai variabel bebas dan Peningkatan Kualitas

Pembelajaran sebagai variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini yaitu Guru dan siswa

yang berjumlah 507 orang, adapun yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 27

orang dari jumlah populasi itu menggunakan Random Sampling. Yaitu tehnik penentuan

sampel dengan sistem acak. Kemudian dalam penelitian lapangan, penulis gunakan cara

observasi, dokumentasi, wawancara dan metode penelitian yang digunakan adalah bersifat

deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa supervisor pendidikan pada di Madrasah

Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara adalah pemimpin yang memiliki kompetensi yang baik atau

memuaskan dalam menggelola guru dan staff serta peserta didik dalam pendayagunaan

sumber daya manusia secara optimal serta mengelolah pengembangan kurikulum dan

kegiatan pembelajaran sesuai arah dan tujuan pendidikan nasional di di Madrasah Aliyah

Negeri 1 Sinjai Utara. Sudah berjalan berdasarkan langkah-langkah Supervisi Pendidikan,

pelaksanaan Supervisi pendidikan tersebut dimulai dari merencanakan program program

vii
akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru,menyusun perencanaan sekolah

untuk berbagai tingkat perencanaan, mengelola dan menganalisis hasil supervisi serta

menginterpretasi serta menindaklanjuti hasil supervisi.

Maka peranan Supervisor Pendidikan sangat berpengaruh dengan peningkatan

kualitas pembelajaran itu sendiri, artinya supervisor yang profesional dapat meningkatkan

kualitas pendidikan umumnya dan pembelajaran khususnya. Dengan pengetahuan

supervisor yang ada dan di dukung oleh pengalaman guru yang baik maka menentukan

kualitas pendidikan sesuai yang diharapkan.

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................ii

HALAMAN PERYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.............................................................iii

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................iv

PRAKATA.............................................................................................................. v

ABSTRAK ............................................................................................................. viii

DAFTAR ISI........................................................................................................... ix

BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................................... 1

A. Latar Belakang..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................................4

C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 4

D. Manfaat/kegunaan Penelitian............................................................... 5

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................. 6

A. Tinjauan Tentang Supervisor Pendidikan.................................................... 6

1. Pengertian Supervisor Pendidikan......................................................... 6

2. Pengertian Supervisi Pendidikan............................................................11

3. Peran Kepala Sekolah........................................................................... 14

4. Penilik................................................................................................. 18

5. Pengawas............................................................................................ 19

6. Prinsip –prinsip Supervisi Pendidikan..................................................... 24

ix
7. Peran Supervisor Pendidikan............................................................... 28

8. Jenis – jenis Supervisi Pendidikan........................................................ 29

B. Tinjauan Tentang Peningkatan Kualitas Pembelajaran pada Madrasah Aliyah..32

1. Pengertian Kualitas pembelajaran Pada Madrasah Aliyah....................... 34

2. Tujuan Pembelajaran........................................................................... 39

3. Tahap Perencanaan............................................................................. 43

4. Tahap Pelaksanaan.............................................................................. 46

5. Tahap Evaluasi.................................................................................... 48

BAB III : METODE PENELITIAN................................................................................ 48

A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 48

B. Lokasi Dan Objek Penelitian........................................................................ 49

C. Variabel Penelitian..................................................................................... 49

D. Defenisi Operasional Variabel..................................................................... 49

E. Populasi Dan Sampel................................................................................... 52

F. Instrumen Penelitian.................................................................................. 53

G. Teknik Pengumpulan Data.......................................................................... 54

H. Teknik Analisis Data................................................................................... 56

BAB IV : HASIL PENELITIAN.................................................................................... 56

A. Gambaran Umum Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara.............................. 56

1. Sejarah Berdirinya................................................................................ 56

2. Keadaan Guru...................................................................................... 57

3. Keadaan Siswa..................................................................................... 62

4. Keadaan Sarana Dan Prasarana............................................................. 64

x
B. Peranan Supervisor Pendidikan Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara......... 70

C. Kendala – kendala yang dihadapi Supervisor dalam meningkatkan Kualitas

Pembelajaran............................................................................................ 73

D. Upaya – Upaya Supervisor Pendidikan Dalam Meningkatkan Kualitas

Pembelajaran............................................................................................. 77

BAB V : PENUTUP................................................................................................. 81

A. Kesimpulan................................................................................................ 81

B. Saran – saran............................................................................................. 83

DAFTAR PUSTAKA...................................................................

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A . Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancangkan untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satu usaha untuk meningkatkan

sumber daya manusia ialah melalui proses pembelajaran di sekolah, Dalam rangka

Meningkatkan kualitas kegiatan pendidikan adalah dengan melakukan pembinaan

kepada sekolah pada umumnya dan guru pada khususnya agar kualitas pembelajaranya

meningkat melalui supervisor.

Dibidang pendidikan dan pengajaran diperlukan supervisor yang dapat berdialog

serta membantu pertumbuhan pribadi dan profesi guru pada khususnya agar kualitas

pembelajaranya meningkat melalui supervisor.

Dibidang pendidikan dan pengajaran diperlukan supervisor yang dapat berdialog

serta membantu pertumbuhan pribadi dan profesi guru agar setiap orang mengalami

peningkatan pribadi yang profesional. Latar belakang perlunya supervisi terletak berakar

mendalam dalam kebutuhan rill masyarakat antara lain: latar belakang kultural, Filsafatt,

Psikologis, Sosial, Sosiologis, dan pertumbuhan jabatan.

Supervisor diarahkan untuk mengembangkan sumber daya manusia, dalam hal

ini potensi manusia, yaitu guru-guru. Jadi yang perlu ditingkatkan adalah potensi sumber

daya guru. Undang – undang Sistem Pendidikan Nasional, No. 20 Tahun 2003 tentang

Pendidikan nasional,

Engkoswara (2010 : 6) Memberikan arti bahwa:

1
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinyha untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Dalam usaha pelaksanaan kegiatan pendidikan guru yang memiliki peran

tersebut, seringkali banyak mengalami masalah dalam proses belajar mengajar. Untuk

membantu guru dalam mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut, maka dilaksanakan suatu

kegiatan yang dikenal dengan istilah Supervisor, istilah Supervisor baru muncul kurang

lebih tirga dasawarsa terakhir ini.

Kegiatan serupa yang dulu banyak dlakukan adalah inspeksi, pemeriksaan,

pengawasan atau penilaian. Dalam konteks sekolah sebagai sebuah organisasi

pendidikan, supervisi merupakan bagian dari proses administrasi.

Kegiatan supervisi melengkapi fungsi-fungsi administrasi yang ada di sekolah

sebagai fungsi terakhir, yaitu penilaian terhadap semua kegiatan dalam mencapai

tujuan. Dengan supervisi , akan memberikan inspirasi untuk bersama- sama

menyelesaikan pekerjaan- pekerjaan dengan jumlah lebih banyak, waktu lebih cepat,

cara lebih mudah, dan hasil yang lebih baik dari pada jika dikerjakan sendiri.

Supervisor mempunyai peran mengoptimalkan tanggung jawab dari semua

program. Supervisi bersangkutpaut dengan semua iupaya penelitian yang tertuju pada

semua aspek yang merupakan faktor penentu keberhasilan. Dengan mengetahui kondisi

aspek- aspek tersebut secara rinci dan akurat , dapat diketahui dengan tepat pula apa

yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas organisasi yang bersangkutan.

Supervisi yang merupakan salah satu strategi untuk memastikan bahwa seluruh

langkah pada proses penyelengaraan dan semua komponen hasil yang dicapai

2
memenuhi target. Supervisi adalah strategi manajemen yang terdiri atas serangkaian

kegiatan untuk memastikan bahwa mutu yang di dapatkan dalam proses perencanaan,

pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi memenuhi standar yang telah ditentukan. Praktek

supervisi selalu berubah seiring dengan tumbuhnya kesadaran para pemangku

kepentingan untuk meningkatkan penjaminan mutu. Kesadaran akan pentingnya

meningkatkan mutu terkait pada peran, fungsi, dan pembagian tugas dalam organisasi.

Sesuai dengan realita yang penulis lihat, peranan supervisor Pendidikan dalam

peningkatan kualitas Pembelajaran Pada Madrasah Aliyah negeri 1 Sinjai Utara sangat

berkualitas disebabkan karena sekolah tersebut mampu berkembang pesat diakibatkan

bahwa dulunya sekolah tersebut hanya sekolah biasa biasa saja namun dengan seiring

adanya supervisor pendidikan akhirnya sekolah Madrasah Aliyah dapat menjadi Sekolah

Negeri.

Harapan penulis mudan- mudahan Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara dapat

menjadi sekolah percontohan di sinjai utara pada umumnya dan sulawesi selatan pada

khusususnya.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang masalah yang dipaparkan diatas, penulis dapat merumuskan

permasalahan yang dapat dijadikan objek kajian dalam proposal kami. Sebagai berikut :

a. Bagaimana peranan supervisor pendidikan dalam meningkatkan kualitas

pembelajaran di Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara ?

b. Kendala apa yang dihadapi Supervisor pendidikan dalam meningkatkan

kualitas pembelajaran di Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara?

c. Bagaimana upaya Supervisor pendidikan dalam meningkatkan kualitas

pembelajaran di Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara?

3
C. TUJUAN PENELITIAN

Dari rumusan masalah diatas, maka penulis dapat memaparkan tujuan yang

akan dicapai dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui peranan Supervisor pendidikan dalam meningkatkan

kualitasd pendidikan pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara

2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi Supervisor pendidikan dalam

meningkatkan kualitas pendidikan pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara

3. Untuk mengetahui upaya supervisorpendidikan dalam meningkatkan kualitas

pembelajar pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara

D. Manfaat dan Kegunaan Penelitian

Untuk memudahkan pembahasan proposal kami, maka alangkah baiknya

penulis terlebih dahulu mengemukakan manfaat dan kegunaan penelitian dari dari judul

proposal kami, sehingga tidak menimbulkan kesimpangsiuran dalam pembahasan

selanjutnya.

1. Dari hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi guru untuk lebih

meningkatkan kualitas pembelajaran di Madrasah Aliyah negeri 1 Sinjai Utara.

2. Dapat menjadi masukan bagi Guru- guru dan Siswa Madrsah Aliyah Negeri 1

Sinjai Utara.

3. Hasil penelitian ini dapat menjadi komparatif atas hasil pen elitian yang ingin

dicapai sehingga memperoleh wawasan luas.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Supervisor pendidikan

1.Pengetikan supervisor pendidikan

Supervesor adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, dan

wewenan penuh oleh pejabatyang berwenang untuk melakukan pengawasan

pendidikan di sekolah dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis

pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan prasekolah, dasar, dan menengah.

Inti tugas pokok dan pungsi supervesor adalah menilai dan membina. Subjak

yang dinilai adalah teknis pendidikan dan administrasi pendidikan di sekolah. Seseorang

dikatakan supervesor tidak hanya cukup tahu bagaimana memberikan kebijakan dan

pembagian tugas terhadap anggotanya, tetapi pertama kali ia harus merupakan

seseorang yang memiliki keperibadian pemimpin dengan segalah ciri tingkat

kedewasaanyan. Dalam hal ini bahwa untuk menjadi supervesor adalah seseorang

yang dapat dipercaya oleh masyarakat dan memiliki keperibadian. Dalam artian bahwa

untuk seorang supervisor maupun guru harus memiliki sikap dan perilaku yang baik,

dan tidak boleh mempersalahkan siapapun ketika tidak manpu mengaplikasikan ilmu

pengetahuan yang diajarkan dalam kehidupan sehari hari.

Kepemimpinan tergantung pada kerakter pemimpin. Kerakter pemimpin

haruslah baik yang meliputi aspek keperibadian dan kemampuan sosial. Kepribadian

5
yang dimiliki seorang pemimpin yang dimaksud tentunya tidak zalim seperti yang

tercantum dalam QS AL Baqarah 1:124

Terjemahannya:

Dan (ingatlah), ketike Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa


kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah
berpirman: “Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi
seluruh manusia”. Ibrahim berkata: “(Dan saya mohon juga dari
keturunanku”). Allah berfirman: “Janji-Ku (ini) tidak mengenain
orang salim”. (Kemenag RI 2006. AL QURAN dan terjemahannya)

Keberhasilan supervisor tidak hanya ditentukan oleh supervesor dalam

menjalankan tugas dan fungsinya, akan tetapi memerlukan dukungan dan partisipasi

guru- guru, siswa dan orang tua siswa secara bersama-sama ikut memikirkan

perkembangan anak didik ke arah tercapainya tujuan pembelajaran, keberhasilan itu

pulah tidak terlepas kebijakan-kebijakan yang di lakukan oleh seorang pemimpin

(supervesor) dalam mengambil suatu keputusan dengan adil dan tadak mengikuti hawa

nafsu.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS Shad:26)

6
Terjemahannya:

Hai Dau, sesungguhnya kami menjadikan kamu khalifa (penguasa)


dimuka bumi, maka berihlah keputusan (perkara) diantara manusia
dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia
menyesatkan kamu dari jalan Allah SWT. Sesungguhnya orang-orang
yang sesat dijalan Allah SWT akan mendapatkan azab yang berat,
karena mereka melupakan hari perhitunga. (kemenag RI AL-Qur’an
dan terjemahannya.2006)

Ayat di atas mengisyaratkan bahwa salah satu tugas dan kewajiban utama

seorang khalifah adalah menegakkan supremasi hukum secara Al-Haq. Seorang

pemimpin tidak boleh menjalankan kepemimpinannya dengan mengikuti hawa nafsu.

Karena tugas kepemimpinan adalah tugas fii sabilillah dan kedudukannya pun sangat

mulia.

Rasulullah saw bersabda:

Terjemahanya:

Pemimpin- pemimpinmu yang paling baik adalah orang yang engkau


sayangi atau kasihi dan ia menyayangimu (mengasihimu) dan yang
engkau doakan dengan keselamatan dan merekapun mendoa’kanmu
dengan keselamatan. Dan pemimpin-pemimpinmuyang paling jahat
(buruk) ialah orang yang engkau benci dan ia membencimu dan engkau
laknati serta mereka melaknatimu. Lalu kami (para sahabat)bertanya
kepada Rasulullah SAW :Wahai Rasulullah! Apakah tidak kami pecat saja
mereka? Rasulullah menjawab:jangan selagi mereka masih mendirikan
shalat bersama kamu sekalian.(Quraish Shihab. 2004 TafsirAL-Misbah)

7
Dari penjelasan hadits diatas di jelaskan bahwa pemimpin yang baik ialah

pemimpin yang kita sayangi dan menyayangi kita, begitu pula sebaliknya, oleh karena itu

ketika hendak memilih seorang pemimpin terlebih dahulu harus diketahui sifat maupun

ketaatannya kepada ALLAH SWT dalam kehidupan sehari-harinya. Sebab apabilah

pemimpinnya baik maka baik pulah orang yang di pimpinnya.

Seorang pemimpin di tuntut untuk selalu bertugas secara profesionalisme

sehingga dapat terwuju kwalitas serta peninkatanprestasi terhadap sekolah yang

dipimpinnya, serta senang tiasa berlaku adil terhadap setiap bawahan maupun

kebijakan-kebijakan dalam mengambil suatu keputusan . Pemimpinyang adil akan

menjadikan suatu bentuk kepemimpinan yang relavan terhadap semua pihak yang

berada dalam organisasi sekolah itu sendiri. Adil dalam artian dengan tidak membeda-

bedakan antara satu dengan yang lainnya, dia harus memperhatikannya hingga kepada

masa kebaikan, jangan memberatkan dan membebankannya terhadap suatu yang tidak

mampu di lakukannya. Demikian juga wajib bersikap adil bagi seorang pemimpin

terhadap anggotanya. Begitu pula dengan seorang bawahan hendaknya senangtiasa

menjaga sikap dan tanggun jawabnya masing-masing dalam melaksanakn setiap tugas

yang di berikan.

Selain dari pada itu wajib bagi seorang yang memegang tonggak kepemimpinan

untuk bersikap lemah lembut pada rakyatnya, berbuat baik dan selalu memberhatikan

kemeslahatan mereka dengan memperkerjakan orang-orang yang ahli dalam bidangnya.

Menolak bahaya yang menimpah mereka, karena seorang pemimpin akan

mempertanggung jawabkan kepemimpinannya di hadapan ALLAH ta’ala.

8
Terkait dengan tugas pemimpin, selain melakukan penilaian terhadap

bawahannya, seorang supervisor sekolah juga melakukan pengumpulan imformasi

tentang subjek dan objek kerjanya (teknik pendidikan dan administrasi). Imformasi itu

kemudian di olah sedemikian rupa. Hasil olahan infomasi itu di gunakanuntuk mengukur

atau menentukan derajat kwalitas subje. Hasil penilaian tersebut akan

menginformasikan kepada pengawas sekolah bahwa teknik pendidikan disuatu

pendidikan tertentu telah memenuhi tolak ukur (standar) yang ditetapkan atau

sebaliknya. Begitu pula halnya dengan teknik administrasi.

Berdasarkan hal diatas, sejumlah kompetensi yang harus di miliki seorang

supervisor.Secara garis besar ada dua kompetensi yangharus di miliki yakni kompetensi

menilai dan kompetensi membina. Wawasan supervisor dalam bidang penilaian

sangatlah di butuhkan, mulai dari memahami konsep penilaian, jenis penilaian, indikator

penilaian instrument penilaian mengolah hasil penilaian, sampai kepada

memamfaatkanhasil penilaian pembinaan, merupakan hal wajib yang harus di kuasai

seorang supervisor. Selain itu seorang supervisor melaksanakan penilaian dengan kiat

yang tepat juga merupakan bagian kompetensi yang tidak boleh di lupakan.

Dari hal tersebut di atas,penulis dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa ada

beberpa kelompok tugas seorang supervisor di antaranya yaitu:

1. Merencanakan penilaian yng di lengkapi dengan instrumenya.

2. Melaksanakan penilaian sesuai dengan kaidah-kaidah penilaian.

3. Mengolah hasil penilaian dengan teknik-teknik pengolahan yang ilmiah.

9
2. Pengertian Supervisi Pendidikan

Arti supervisi menurut asa usal (Etimologi), bentuk perkataannya (Morfologi),

maupun isi yang terkandung dalam perkataan itu (semantik). Secara morfologis,

supervisi berasal dua kata bahasa inggris, yaitu super dan vision. Super berarti diatas

dan vision berarti melihat, masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan

pengawasan, dan penilikan,dalam arti kegiatanyang dilakukan oleh atasan orangyang

berposisi di atas, pimpinan terhadap hal-hal yang ada di bawahnya. Supervisi juga

merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi.

Kengiatan supervisi. bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak

mengadung unsur pembinaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang di supervisi dapat

diketahui kekurangannya (bukan semata-mata kesalahannya) untuk dapat di beritahu

bagian yang perlu di perbaiki. Secara sematik, supervisor pendidikan adalah orang yang

melakukan pembinaan berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi.

Menurut arti katanya, supervisi dapat di terjemahkan dengan “melihat di atas”

atau “melihat dari kelebihan”. Yang seperti pengawas tetapi dengan pengertian yang

berbeda.

Menurut H. Mukhtar (2010: 19) sebagai berikut:

Supervisi adalah mengamati, mengawasi atau membimbing dan


memberikan stimulus kegiatan yang di lakukan oleh orang laindengan
maksud mengadakan perbaikan. Konsep supervisi di landaskan pada
keyakinanbahwa perbaikan merupakan suatu usaha yang kooperatif dari
semua orang yang berpartisipasi dan seorang supervisor sebagai pemimpin,
yang bertindak selaku stimulator, pembimbing dan konsultanbagi para
bawahannya dalam rangka perbaikan tersebut. Secara umum tujuan
supervisi adalah “untuk membantu guru dalam meningkatkang
kemampuannya agar menjadi guru yang lebih baik dalam melaksanakan
pengajaran”. Serta berfungsi sebagai suatu kegiatan untuk meningkatkan
mutu pendidikan.

10
Pada dasarnya, supervisi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh

proses administrasi pendidikan yang di tujukan terutama untuk mengembangkan

efektifitas kinerja personalia sekolah yang berhubungan dengan tugas-tugas utama

pendidikan. Dengan kata lain, supervisi dipandang sebagai sub sistem dari sistem

administrasi yang menyangkut tenaga non guru, termasuk kepala sekolah, guru dan

petugas administrasi. Namun titik berat supervisi adalah perbaikan dan perkembangn

kinerja guru, di harapkan proses pengajaran dapat berkembang, pada akhirnya

berdampak pada efektifitas proses pembelajaran.

Supervisi mrupakan salah satu faktor penting sebagai upaya meningkatkan

kwalitas pendidikan melalui pendidikan melalui kegiatan yang di lakukan oleh supervisor

pendidikan dalam hal ini pengawasan pendidikan pada satuan pendidikan pormal.

Pengawas melakukan supervisi dan memberikan bantuan kepada kepala sekolah,

guru,dan siswa dalam mengatasi persoalan yang di hadapi selama proses berlangsung.

Supervisi bermaksud memperkembangkan situasi di mana terjadi proses intraksi antara

guru dengan siswa dalam usaha mencapai tujuan akhir pendidikanyaitu pembentukan

pribadi anak yang mandiri.

Supervisi pendidikan berperan memberikan kemudahan membantu kepala

sekolah dan guru mengembangkanpotensi secara optimal. Supervisi harus dapat

meningkatkan kepemimpinan kepala sekolah sehingga dapat mencapai efektifitas

program sekolah secara keseluruhan. Melalui supervisi, guru di beri kesempatan untuk

meningkatkan kinerja, dilatih untuk memecahkan permasalahan yang di hadapi. Dalam

merumuskan program sekolah, guru diberih kesempatan untuk memberikan masukan

penilaian program yang di susun. Keterlibatan guru secara penuh dapat

meningkatkanrasa kebersamaan dan berdampak pada peningkatan semangat kerja.

11
4. Peran Kepala Sekolah

Kepala sekolah sebagai supervisor berfungsi sebagai pengawas, pengendali,

pembina, pengarah dan pemberi contoh bagi guru dan karyawannya di sekolah. Sebagai

supervisor di lingkungan sekolah, seorang kepala sekolah, harus memiliki pengetahuan

yang luas dan hubungan yang dekat dengan seluruh guru ataupun karyawannya. Kepala

sekolah bertanggun jawab terhadap seluruh kegiatan sekolah untuk mengatur proses

belajar mengajar,mengatur hal-hal yang menyangkut kesiswaan personalia sarana dan

prasarana yang di butuhkan dalam pelajaran ketatahusahaan, keuangan serta mengatur

hubungan dengan masyarakat.

Tugas atau peran dari kepala sekolah sebgai supervisor sebagaimana yang di

katakan Syaiful Sagala(2005: 21-22) adalah sebagai berikut:

a. Merencanakan program tahunan sekolah yang mencakup program


pengjaran,kesiswaan, kepegawaian, keuagandan penyediaanfasilitas yang di
perlukan.
b. Merencanakan program akademik yang fokus pada persiapan program
pengajaran, seperti penyediaan guru, pembagian tugas mengajar,
pengadaan berbagai fasilitas sekolah.
c. Merencanakan program yang kaitanya dengan kesiswaan, seperti
menerimaan siswa baru, system seleksi siswa, jumlah siswa yang akan di
terima, pengadaan kelas baru dan sebagainya.
d. Merencanakan bidang kepegawaian yang berkaitan dengan penerimaan
guru bantu, pengadaan berbagai program yang bertujuan meningkatkan
mutu pendidikan guru dalam strategi pembelajaran dan pelatihan,
workshop, dan kegiatan lain yang berupa untuk membina guru dan
karyawan agar lebih profesionaldi dalam menjalangkan tugasnya.
e. Dalam bidang pengadaan dana bagi keseluruhan administrasi pendidikan,
tugas kepala sekolah di antaranya adalah mengatur pemberian gaji seluruh
pegawai sekolah, mengajukan penambahan dana kepada pihak pemerintah,
yayasan dan lain sebagainya.
f. Merencanakan bidang sarana dan prasarana yang meliputi perbaikan dan
penambahan sarana dan prasarana sekolah seperti lapangan, alat-alat
laboltoriachievemenum untuk praktek siswa, rehabilitas gedung sekolah dan
lain sebagainya.

12
Sebagai supervisor kepala sekolah juga harus berkewajiban melakukan

koordinasi, tindakan perkoodinasian ini meliputi pengawasan, melibatkan banyak pihak

seperti, bimbingan dan koseling, guruyang menagani kurikulum,wali kelas, petugas

Tudan BP-3, komite sekolah. Kepala sekolah harus merupakan sosok pemimpin yang

idial. Yang mempuyai kwalifikasi seperti yang dikatakan M. jamal Asmani (2012: 33)

sebagai berikut:

 capacity (kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan bicara, keterampilan


dan kemampuan menilai
 achievement (gelar serjana, pengetahuan, kebersihan, kesehatan
jasmani
 participation (aktif, relationship, pandai membangun kerja sama,
adaptif)
 situation (mental yang baik, status, skiil,energi,fleksibel)

sejalan dengan desentralisasi pendidikan dalam konteks otonomi daerah yang

sedang bergulir, dalam penerapan kurikulum sekolah diberi kewenangan yang sangat

luas. Selain berfungsi sebagai supervisor ,kepala sekolah juga memiliki wewenang secara

penuh yang tidak dapat di wakili oleh siapapun, sekali pun itu wakil kepala sekolah

sendiri, adapun wewenang kepala sekolah yaitu:

1. menandatangani ijazah siswa yang telah di nyatakan lulus

2. menandatangani surat pindah mutasi guru maupun siswa

3. menandatangani surat skorsing terhadap siswa yang bermasalah disekolah

4. membuat SK tugas kepda guru-guru yang bersangkutan

5. menyusun dan mengembankan krikulum, khususnya program pembelajarn

dan prose pembelajarn untuk meningkatkan hasil pelajar peserta didik

bersama-sama dengan komite sekolah dan dewa pendidikan. Penyusunan

program peembelajaran memperhatikan standar nasional, baik isi,

13
kompetensi, maupun standar lulusan yang keluarkan oleh badan standar

nasional pendidikan (BSNP).

6. Membuat perencanaan, pelaksanaan, pertanggujawaban, penerapan

krikulum tidak terlepasdari accountability yang dapat di lihat dari

perencanaan sekolah dan pencapaiannya. Perencanaan sekolah ini di

lakukan berdasarkan rencana jangka panjang untuk jankang waktu tiga

tahun, dan untuk jangka waktu satu tahun. Adapun pencapaian

imlpementasinya di lakukan melalui pengawasan internal dan ekternal

sebagai evaluasi diri yang dilaporkan secara kumulatif dan laporan kemajuan

sekolah. Kegiatan tersabut merupakan kegiatandari mekanismejaminan

mutu dan pertanggujawaba.

7. Menjamin dan mengusahakan sumber daya (huma end financial); dalam

KYD (SKKD) di peraktekan apa yang disebut fleksibilitas sumber belajar yang

mencakup dukungan untuk pembelajaran, kepemimpinan, dukungan

sekolah, dan lingkungan sekolah. Di samping sumber daya, dikenal sumber

dana, yang mencakup dana khusus berupa school grant dantargetted fund,

yang semuanya berasal dari pemerintah.

4.Penilik

Seorang penilik memiliki posisi yang lebih tinggi dari pada kepala sekolah dalam

melaksanakan supervisi. tugas penilik adalah mengarahkan pencapaian tujuan supervisi

yang tidak hanya memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi membina pertumbuhan

profesi guru, menunjang kelancaran proses belajar mengajar, peningkatan mutu

14
pengetahuan dan keterampilan guru, pemberian bimbingan dan pembinaan dalam hal

implementasi kurikulum, pemilihan dan penggunaan metode mengajar, dan sebagainya.

Kegiatan usaha dari pelaksanaan penilik adalah membangkitkan dan merangsan

semangat guru-guru agar mereka bisa menjalangkan tugasnya dengan baik sehingga

hasil dan pembelajaran dapat berjalan baik pula, berusaha mengadakan dan melengkapi

alat-alt sekolah serta mengembangkan, mencari dan mengembangkan metode baru

agar proses pembelajaran bisa berjalan aktif dan kreatif, membina kerja sama yang baik

dan harmonis dengan guru, murid daan pegawai sekolah lainnya, saerta mempertinggi

mutu pengetahuan guru dan pegawai sekolah. Selain itu juga, seorang penilik sebagai

supervisor harus aktif mengikuti sejumlah pelatihan agar bisa melaksanakan tugas

supervisinya dengan baik secara efektif dan fungsional.

5.Pengawas

Tugas seorang pengawaslebih tinggi dibandingkan dengan penilik, karena ia

menilai kinerja para penilik dan kepala sekolah dalam menjalankan fungsi sebagai

supervisor. Kepala seklah,penilik atau pegawas memiliki tugas yang sama, hanya saja

wewenangnya berbeda. Menurut Priyo (2010: 56) tugas dari seorang pengawas itu

adalah:

a. Qualty Control (control kwalitas)


b. Quality Insurance (jaminan kualitas)
Sedangkan menurut Dedy Mulyasana (2000: 55) dalam bukunya bahwa:

Dengan systempenjaminan mutu, dapat diharapkan system tatakelola akan


dapat berkembang sesuai dengan standar dari mutu yang di harapkan.
Sebelumnya seorang pengawas pastinya berpropesi sebagai kepala sekolah,
oleh karena itu seorang pengawas pastinya sudah memahami komleksitas
permasalahan yang dihadapi oleh kepala sekolah.

15
Tugas seorang pengawas juga untuk memberikan arahan, bimbingan dan

dorongansecara terus meneruskepeda sekolah. Hal ini di lakukan agar kepala sekolah

tidak pernah bosan dalam mengembankan kualitas sekolahnya dari berbagai aspek dn

menerpkan sistem manejemen propesionalyang mengedepangkan keterbukaan,

akuntabilitas, intergritas, kaderisasi dan pemberdayaan. Selai itu seorang pengawas juga

harus mempunyai kecekapan, keterampilan, pengetahuan yang baik. Adapun yang di

ungkapkanoleh Ahmad Sudarjat (2009: 41-42) mengemukakan bahwa:

Tugas/peran dari seorang pengawas adalah melaksanakanpembinaan serta


penilaian teknik dan administrative pendidikan terhadap sekolah yang menjadi
tanggun jawabnya. Tugas yang dilakukan pengawas ini di lakukan melalui
pembantuan supervise, evaluasi pelaporan dan tindak lanjut hasil. Supervise
harus di laksanakanoleh pengawas antara lain:

a. Supervisi akademik yang berhubungan dengan aspek pelaksanaan proses


pembelajaran
b. Supervisi manajerial yang berhubungan dengan aspek pengelolaan dan
administrasi sekolah.

Selain peran dari ketiga supervisor diatas, maka ketiga supervisor ini juga

memiliki fungsi yang tidak kalah pengtin di dalam mengembangkan mutu pendidikan, di

antaranya

a. Dalam bidang pendidikan

1. Menyusun rencana policy bersama

2. Mengikutsertakan anggota kelompok (guru-guru dan pengawai) dalam berbagai

kegiatan

3. Memberikan bantuan kepada anggota kelompok dalam menghadapi dan

memecahkan suatu masalah

4. Membangkitkan dan memupuk semangat kelompok atau memupuk moral yang

tinggi kepada aanggota kelompok

16
5. Mengikutsertakan semua anggota dalam menetapkan putusan-putusan

6. Membagi-bagi mendeglasikan wewenang dan tanggun jawab kepada anggota

kelompok, sesuai dengan fungsi-fungsi dan kecakapan masing-masing

7. Mempertinggi daya kreatif pada anggota kelompok

8. Menghilanfkan rasa malu dan rasa rendah diri

b. Dalam hubungan kemanusiaan

1.Memanfaatkan kesalahan sebagai pelajaran

2. membantu mengatasi kekurangan atau kesulitan yang di hadapi anggota

kelompok

3. mengarahkan anggota kelompok kepada sikap yang demokratis

4. memupuk rasa saling menghormati

5. menghilangkan rasa saling mencurigai sesama antar anggota kelompok

c. Dalam pembinaan proses kelompok

1. mengenai masing-masing pribadia anggota kelompok, baik kelemahan

ataupun kemampuan

2. Menimbulkan dan memelihara rasa sikap percaya-mempercayai antara

anggota ataupun pemimpin

3. Memupuk saling tolong menolong

4. Memperbesar rasa tanggung jawab para anggota kelompok

5. Bertindak bijaksana dalam menyelesaikan pertentangan atau perselisihan

pendapat diantara anggota kelompok

6. Menguasai teknik-teknik memimpin rapat dan pertemuan lainya.

17
D. Dalam bidang administrasi personel

1. Memilih personel yang memiliki syarat-syarat dan kecakapanyang di perlukan

untuk suatu pekerjaan

2. menempatkan personel pada tempat dan tugasyang sesuai dengan

kecakapandan kemampuan masing-masing

3.Mengusahakan susunan kerja yang menyenangkan dan meningkatkan daya

kerja serta hasil maksimal

e. Dalam Bidang Evaluasi

1. Menguasai dan memahami tujuan-tujuan pendidikan secara khusus dan

terinci

2. Menguasai dan memiliki norma-norma atau ukuran-ukuran yang di gunakan

sebagai criteria penilaian

3. Menguasai teknik-teknik pengumpulan data untuk memperoleh data yang

lengkap, benar dan dapat di olahmenurut norma-norma yang ada

4. Menafsirkan dan menyimpulkan hasil-hasil penilaian sehingga mendapat

gambaran mengenai kemunkinan-kemunkinan untuk mengadakan suatu

perbaikan.

Jika fungsi diatas dapat dikuasai oleh supervisor terutama kepala sekolah, maka

kelancaran jalannya sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan akan lebih terjamin.

Dan sehubungan dengan peran yang tertulis dari ketiga supervisor diatas, maka jika di

gabungkan kembali supervisor memiliki perang tugas sebagai berikut:

18
1. Menhadiri rapat atau pertemuan organisasi profesional

2. Mengadakan rapat kelompok untuk membicarakan masalah umum

3. Melakukan classroom vitiation

4. Mendiskusikan tujuan-tujuan dan filsafat pendidikan dengan guru-guru

5. Mengadakan pertemuan-pertemuan individual dengan guru-guru tentang

masalah yang di usulkan

6. Mendikusikan metode-metode mengajar dengan guru-guru

7. Memilih dan menilai buku-buku yang di perlukan bagi murid-murid

8. Memberikan saran-saran atau intruksi tengtan bagaimana melaksanakan

tugas suatu unit pengajaran

9. Mengorganisasi dan bekerja dengan kelompok guru-guru dalam

programrevisi kurikulum.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pengawas

sekolah/satuan pendidikan, setiap pengawas memiliki kewenangan dan hak-hak yang

meleksat pada jabatannya .

Beberapa kewenagan yang ada pada pengawas sekolah sebagaimana di jelaskan

oleh Nana Sudjana, 2006. PMPTK Depdiknas yaitu:

1. Memberikan pelatihan pada guru tentang perangkat pembelajaran yang


akan di ajarkan di kelas, baik pada tahun ajaran baru, ganjil maupun genap.
2. Bersama pihak sekolah di binanya, menentukan program peninkatan mutu
pendidikan di sekolah binaannya.
3. Menyusun program kerja/agenda kerja kepengawasan pada sekolah
binaannya dan membicarakannya dengan kepala sekolah yang
bersangkutan.
4. Menentukan metode kerja untuk pencapaian hasil optimal berdasarkan
program kerja yang telah di susun.
5. Menetapkan kinerja sekolah, kepala sekolah dan guru serta tenaga
kependidikan guna peningkatan kualitas diri dan layanan pengawas.

19
BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dadalah kualitatif dengan mengeksploitasi data

dilapangan dengan metode analisis deskriptif yang bertujuan memberikan gambaran

secara cepat, tepat tentang efektifitas Peranan Supervisi Pendidikan dalam meningkatan

Kualitas Pembelajaran pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara.

Margono (1997:33) mendefinisikan bahwa :

Metode kualitatif sebagai prosedurpeneliti yang menghasilkan data kualitatif


berupa ungkapan atau catatan orang itu sendiria atau tingkah laku mereka
yang teropsesi dan penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu
pengetahuan sosial yang secara fundamental tergantung pada pengamatan
manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang
yang ada di lingkungan sekitarnya.

B . Lokasi dan Objek Penelitian

Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara.

Kabupaten Sinjai, dimana yang menjadi objek penelitian adalah Guru dan Siswa.

C . Variabel Penelitian

Bedasarkan kajian teori di atas, maka dalam penelitian ini menggunakan dua

fariabel, yaitu Variabel independen(bebas) dan Variabel dependen(terikat). Variabel

bebas(independen)adalah peranan Supervisor Pendidikan.

20
Sedangkan Variabel terikatnya adalah Peningkatan kualitas Pembelajaran pada

Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara.

D . Defenisi Operasional Variabel

Margono(1997: 40) mengemukakan bahwa :

defenisi operasional variabel dimaksudkan untuk membatasi ruang


lingkup yang diteliti agar tidak terjadi salah penafsiran dalam penelitian
dan untuk pengukuran atau pengamatan terhadap variabel yang
bersangkutan serta pengembangan instrument.

Berdasarkan berbagai pengertian yang telah diuraikan sebelumnya maka penulis

merumuskan definisi operasional variabel bahwa yang dimaksud dengan peranan

Supervisor pendidikan dan peningkatan kualitas pembelajaran pada madrasah aliyah

adalah memberi penilaian, bimbingan, arahan atau saran terhadap guru dalam

pelaksanaan pendidikan di sekolah madrasah aliyah, sebagai upaya perbaikan kinerja

penyelenggaraan pendidikan.

E . Populasi dan Sampel

1. Populasi

Untuk mengetahuai lebih jelas mengenai populasi, terlebih dahulu penulis

memberikan pengertian populasi berdasarkan rumusan yang dikemukakan oleh penulis,

yaitu sebagai berikut :

Menurut Margono (1997:57) mengatakan bahwa :

Populasi adalah seluruh objek yang menjadi perhatian kita dalam suatu
ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan populasi berhubungan dengan
data, bukan manusianya, kalau setiap manusia memberikan suatu data
maka banyaknya ukuran populasi sama dengan banyaknya manusia.

21
Suharsmi Arikunto(2002:108) mengatakan bahwa :

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin


meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi . jika kita hanya akan
meneliti sebagian dari populasi, maka penelitiannya merupakan
penelitian populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel.

Berdasarkan defenisi yang telah dikemukakan diatas, maka penulis dapat

menyimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dijadikan

sumber daya yang dimiliki karakteristik penelitian yang terdapat dilokasi penelitian.

Dalam hal ini yang menjadi populasi penelitian adalah, guru sebanyak 58 orang dan

siswa 452 orang.

Untuk lebih jelasnya mengenai populasi dalam penelitian ini, peneliti

memberikan penjelasan melalui :

Tabel I, Daftar Distribusi Populasi di lokasi penelitian

No Siswa / Guru Laki-laki Perempuan Jumlah

1. Guru 24 31 55

2. Siswa 214 238 452

238 269 507

Sumber data :kantor Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara 2013.

2. Sampel

Setelah melihat populasi dalam penelitian ini, maka langkah berikutnya adalah

menentukan sampel. Penentuan sampel merupakan sebagian kecil yang diambil dari

sebuah populasi penelitian. Jadi dalam penentuan penelitian tidak selamanya perlu

meneliti secara keseluruhan populasi, karena hal tersebut membutuhkan dana, biaya

22
dan anggaran yang relatif banyak, memiliki waktu yang cukup lama serta pertimbangan

keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti.

Sampel dalam pandangan Suharsimi Arikunto (2006 : 131) sebagai bagian dari

populasi yang diteliti, dan menyatakan pula bahwa :

Sampel adalah memilih sejumlah tertentu dari keseluruhan populasi

yang akan dijadikan subjek penelitian, sampel yang diteliti nantinya akan

mewakili seluruh populasi sebagai hasil untuk semua populasi tetapi jika

populasi dari penelitian tersebut sedikit , maka bisa saja populasi

penelitian itu menjadi sampel penelitian. Populasi dari sebuah penelitian

itu kurang dari seratus dan sedikit maka penelitian tersebut dinamakan

penelitin populasi dan populasi dari penelitian ini juga menjadi sampel

penelitian.

Berdasarkan dari pendapat Suharsimi Arikunto, apabila populasi lebih dari 100,

maka dapat ditarik sampel antara 10-15 % dan 20-25% yang dapat mewakili populasi itu

sendiri.

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel 10 % dari jumlah populasi dilokasi

penelitian sebanyak 507 orang.

Tabel 2: Daftar Distribusi Sampel Penelitian Guru dan Siswa.

No. Siswa Laki-laki Perempuan Jumlah

1. Guru 5 7 12

2. Siswa VII-IX 5 10 15

Jumlah 10 17 27

23
F . Instrumen Penelitian

Penelitian menggunakan instrumen penelitian sebagai alat bantu agar kegiatan

penelitian berjalan secara sistematis dan terstruktur, dalam pengumpulan data

dilakukan dengan beberapa cara sebagaimana yang dikatakan Suharsimi Arikunto (2002:

10-13) antara lain sebagai berikut :

1. Pedoman wawancara /interview yaitu pengumpulan data yang dilakukan


dengan cara wawancara/interview terhadap sampel secara langsung
sehingga imformasi-imformasi mengenai peranan guru dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa pada bidang studi pendidikan Agama islam dapat
akurat dsn tidak ada rekayasa di dalamnya.
2. Pedoman angket yaitu, memberikan pertanyaan dalam bentuk daftar
pertanyaan dibarengi demi sejumlah pilihan jawaban.
3. Pedoman Observasi yaitu, mengamati dan menggunakan komunikasi
langsung dengan sumber informasi tentang objek penelitian, keadaan Guru
dan keadaan Siswa.
4. Catatan Dokumentasi yaitu, mencatat semua data secara langsung dari
referensi yang membahas tentang objek penelitian.

G. Tehnik Pengumpulan data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa tehnik dan metode untuk

mengumpulkan data sebagai berikut yaitu :

1. Library reseach

Library reseach yaitu pengumpulan data yang dilakukan peneliti dalam

penelitian, pengkajian dan catatan terhadap literatur atau buku-buku referensi

yang sesuai dengan kebutuhan pembahasan dalam penelitian ini, karya ilmiah

yang relevan terhadap masalah yang dibahas berupa konsep, teori, dan gagasan

para ahli sehubungan dengan objek yang dibahas.

24
Metode pengumpulan data ini terbagi atas dua bagian yaitu :

a. Kutipan langsung, yaitu peneliti mengutip pendapat para ahli yang terdapat

dalam buku-buku referensi yang berhubungan dengan pembahasan

penulisan ini dengan tanpa merubah redaksi kalimatnya dan makna yang

terkandung di dalamnya.

b. Observasi, yaitu mengamati dan menggunakan komunikasi langsung

dengan sumber informasi tentang objek peneliti, keadaan guru dan siswa.

c. Dokumentasi, yaitu mencatat semua data secara langsung dari referensi

yang membahas tentang objek penelitian.

H . Tekhnik Analisis Data

Penelitian ini merupakan deskriktif dengan menggunakan data kualitatif, lalu

dianalisis beberapa metode tekhnik analisis data yaitu :

1. Metode induktif, yaitu tehnik analisis data dengan bertitik tolak dari suatu data

yang bersifat khusus, kemudian dianalisis dan di simpulkan dengan bersifat

umum.

2. Metode deduktif, yaitu suatu tehnik analisis data yang bertitik tolak dari data

yang bersifat umum kemudian dianaliasis dan di ambil kesimpulan yang bersifat

khusus.

3. Metode kompratif, yaitu suatu tehnik analisis data dengan membandingkan

antara data yang satu dengan data yang lain kemudian menarik sebuah

kesimpulan.

25
BAB IV

HASIL PENELITIAN

A . Gambaran Umum Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara

Pada bagian ini penulis akan membahas sejarah berdirinya Madrasah Aliyah

Negeri 1 Sinjai Utara Kabupaten Sinjai, keadaan Guru, keadaan Siswa dan keadaan

sarana dan prasarana.

1 . Sejarah Berdirinya

Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara merupakan pendidikan formal naungan

Departemen Agama yang berada di wilayah sulawesi selatan kecamatan sinjai utara

kabupaten sinjai. Madrasah ini berdiri pada tanggal 17 Maret 1997 dengan di kepalai

oleh Drs. H. Hamid Dm. Awal mula berdirinya Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara

yaitu pada Tahun 1997, pada waktu itu SK sudah dikeluarkan oleh pemerintah pusat,

sedangkan gedung sekolah dan siswa belum ada, akan tetapi dwngan kebijaksanaan

kepala Madrasa Ibtidaiyah Lappa untuk menempati sementara gedung atau ruangan

sekolah tersebut untuk di jadikan sekolah sementara dalam melakukan proses belajar

mengajar bagi Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara, seiring kemajuan dan

perkembangan pendidikan, akhirnya pada tanggal 17 April 2003 Man 1 Sinjai Utara

memiliki gedung sendiri dan pindah ke Jl. Baronang yang terletak sekitar 1 KM dari pusat

kota sinjai dan sekolah sebelumnya.

26
Berikut Nama – nama yang pernah menjabat sebagai kepala sekolah di Madrasah Aliyah

Negeri 1 Sinjai Utara :

1. Drs. H. Hamid Dm ( 1997-2004)

2. Drs. H. As’ad Kahar (2004-2009)

3. Dra. Kamriati Anies, M. Pd.I (2009, Kepala Sekolah Sekarang)

Latar belakang di dirikanya Madrasah ini untuk menampung tamatan sekolah

tingkat SLTP, MTS dan sederajat yang berada di sekitar wilayah sinjai utara. Sebab pada

tahun 1997 belum terdapat sekolah Madrasah Aliyah di Daerah tersebut, olehnya itu

inisiatif Pemerinyah didirikanlah Madrasah Aliyah ini. Pada awal berdirinya antusiasme

masyarakat untuk menyekolahkan anak- anaknya sangat tinggi, karena menurut

masyarakat apabila menyekolahkan anak-anaknya pada sekolah tingkat menengah

keatas, ada dua pengetahuan yang di peroleh yaitu pengetahuan umum untuk

kepentingan duniawi dan pengetahuan Agama untuk kepentingan akhirat sehingga

harapan masyarakat agar anak-anak mereka memiliki akhlak yang baik serta

pengetahuan umum yang bisa menunjang masa depan mereka, dengan kata lain ada

nilai tambah yang bisa di dapatkan di sekolah Madrasah Aliyah di banding dengan

sekolah Umum.

2 . Keadaan Guru

Guru merupakan salah satu unsur pokok dalam pencapaian tujuan pendidikan,

juga merupakan salah satu bagian sistem sosial masyarakat yang memegang tugas dan

tanggung jawab yang berat. Guru merupakan unsur pokok disamping siswa, memegang

peranan penting terhadap keberhasilan proses belajar mengajar. Dalam usaha

27
mengantarkan siswa kepada kedewasaan baik dalam berfikir maupun dalam bertingkah

laku. Oleh karena itu, Guru di tuntut keahlianya dalam mengajar dan mendidik siswanya,

agar ilmu dan bidang studi yang diajarkan mudah diserap dan ditransfer anak didik.

Selain hal tersebut, perlu juga pembagian budang studi kepada setiap guru

sesuai dengan keahlian masing masing dengan tetap berpegang kepada kurikulum yang

berlaku sebagai pedoman dalam mengajar. Karena realita yang terjadi terkadang ada

seorang guru yang mengajarkan bidang studi yang memang bukan bidangnya, sehingga

dalam mengajar tidak menguasai materi pelajaran yang di ajarkan.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tenaga guru sangat berpengaruh

terhadap proses pendidikan dan pengajaran baik dari kuantitas,khususnya yang

menyangkut masalah kualitas. Walaupun sebagian guru mengajarkan mata pelajaran

yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan yang mereka miliki, namun bukan

menjadi soal penghambat dalam menciptakan kualitas pendidikan yang bermutu, ini di

dasari oleh keberadaan supervisor yang senang tiasa melakukan bimbingan khusus

terhadap guru yang mengalami kesulitan di kelas. Untuk mengetahui dengan jelas

mengenai keadaan guru Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara, dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel I

Keadaan Guru Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara Kabupaten Sinjai

No Nama Jabatan/Status Bidang Studi

1 Dra .Kamriati Anies,M.Pd.I PNS/Kepsek Sosiologi

2 Drs .Made Ali PNS Bahasa Inggris

28
3 Ummu Kalsum, S.Ag PNS Sosiologi

4 Darmawati , S.Ag PNS Fiqhi

5 Dra .Syamsiah PNS Aqidah Akhlak

6 Drs .Ibnu Hajar PNS Pkn

7 Nursaidah Mar, S.Pd PNS Bahasa Indonesia

8 Muhtarim , S. Pd.I PNS Bahasa Arab

9 St . Muflihah Waliyah, S. Pd. PNS Bahasa Inggris

10 Muhammad Ansar , S.Ag PNS Matematika

11 Sulastri Djam, S. Ag PNS Matematika

12 Harsa ,S.Ag PNS Sejarah

13 Fatmawati, S.pd PNS Fizika

14 Ramliah ,S.Pd PNS Kimia

15 Sri Tatik Muliana, S.Pd PNS Geografi

16 Drs. Syamsul Kadri PNS Ekonomi

17 Husri ,S.Pd PNS Penjaskes

18 Aridawati Arsyad, S.Pd PNS Sosiologi

19 Dra, Wahidah Sukarela Qur’an Hadits

20 Muhammad Idris, S.Pd.i Sukarela Qur’an Hadits

21 Asriani, S.Pd Sukarela Qur’an Hadits

22 Hamma, S.Pd PNS Pkn

23 Rahmawati, S.Pd PNS Pkn

24 Rudi Harianto, S.Pd Sukarela Bahasa Indonesia

25 Hj. Fatmah Hidayah, S.Ag PNS Bahasa Arab

29
26 Sudirman, S.Pd Sukarela Bahasa Inggris

27 T Khadijah A.,s.s.,S.Pd Sukarela Bahasa Inggris

28 Armaya, S.Pd PNS Bahasa Inggris

29 Azikin, S.Pd PNS Bahasa Inggris

30 Winda Priyanti, S.Pd PNS Matematika

31 Haslinda, S.Pd Sukarela Matematika

32 Umar, S.Pd Sukarela Matematika

33 Dinianti Anas, S.Pd Sukarela Matematika

34 Adriati Tamar, S.Pd Sukarela Sejarah

35 Sahriani ,S. Pd Sukarela Sejarah

36 Agus , S.Si PNS Biologi

37 Zaidah, S.Pd PNS Biologi

38 Hj. Mitrawati, S.Pd Sukarela Biologi

39 Ratnawati Syuaib, S.Pd PNS Fizika

40 Drs. H. Muh Aris PNS Kimia

41 Agil Madalle, M.Pd PNS Geografi

42 Makhyuddin Taha, S.Pd PNS Geografi

43 Mursini, S.E Sukarela Geografi

44 Sumarni, S.Pd PNS Ekonomi

45 Fatmawati As., S.Pd PNS Ekonomi

46 Drs. Muh. Amin Cato PNS Akuntansi

47 Hidayati, S.Pd PNS Akuntansi

48 Herawati, S.Pd Sukarela Seni Budaya

30
49 Subhan, S.Pd Sukarela Seni Budaya

50 Mutahhara M, S.Pd PNS Tik

51 Kasmil, S.kom Sukarela Tik

52 Irwin Hidayat, S.Pd.I Sukarela Mulok

53 Muh. Yunus, S.Pd PNS Tik

54 Rosdianah, S.Pd Sukarela Mulok

Sumber Data : Kantor MAN 1 Sinjai Utara. Agustus 2013

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa guru tetap sebanyak 36 yang sekaligus

merangkap sebagai staf sebanyak 7 orang termasuk kepala sekolah dan guru sukarela

sebanyak 19 orang.

Berdasarkan yang penulis peroleh, maka dapat disimpulkan bahwa dari segi

jumlah guru Man 1 Sinjai Utara sangat memadai dan Rata rata berstatus guru PNS.

Sedangkan dari segi kualitas cukup memadai dengan melihat latar belakang pendidikan

mereka yang sebagian besar alumni S1 dan S2.

3 . Keadaan Siswa

Siswa merupakan salah satu komponen yang menempati posisi sentral dalam

proses belajar mengajar. Sebab siswa atau anak didiklah yang menjadi pokok persoalan

dan sebagai tumpuan perhatian serta sasaran utama untuk dididik. Di dalam proses

belajar mengajar siswa sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan yang

ingin dicapai secara optimal. Siswa akan menjadi faktor penentu dan dapat

mempengaruhi segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan akhir belajarnya.

Dengan demikian, setiap lembaga pendidikan hendaknya terdapat sistem yang tidak

31
dapat dipisahkan antara satu sama lainnya. Yaitu disamping adanya fasilitas, adanya

guru merupakan bagian integran dalam lembaga pendidikan formal. Oleh karena itu ,

antara siswa dan guru merupakan dua aspek yang tidak dapat dipisahkan, kedua unsur

ini saling keterkaitan dalam hal terciptanya proses belajar mengajar. Seorang guru tidak

dapat melaksanakan fungsinya sebagai pendidik tanpa adanya siswa, demikian pula

sebaliknya siswa tidak dapat menerima pelajaran tanpa ada guruyang mentransferkan

ilmunya dengan demikian, ada tiga komponen utama yang harus ada yaitu siswa yang

merupakan peserta didik, guru dan materi yang siap untuk disajikan.

Untuk mengetahui dengan jelas keadaan siswa Man 1 Sinjai Utara Kabupaten

Sinjai tahun ajaran 2013/2014 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel II

Keadaan Siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara Kabupaten Sinjai

No Kelas Jenis kelamin Jumlah

Laki -laki Perempuan

1. X.1 20 21 41

2. X.2 20 21 41

3. X.3 20 21 41

4. X.4 21 20 41

5. XI. IPA 1 20 15 35

32
6. XI. IPA 2 15 20 35

7. XI.IPS 1 20 21 41

8. XI. IPS 2 25 20 45

9. XII. IPA 1 10 20 30

10. XII. IPA 2 15 16 31

11. XII. IPS 1 13 23 38

12. XII.IPS 2 15 23 38

Jumlah 214 238 452

Sumber data : Dokumentasi Man 1 Sinjai Utara 13 Agustus 2013

Dari tabel keadaan siswa diatas, terlihat bahwa terdapat perkembangan jumlah

siswa yang menggembirakan karena kebanyakan siswa sudah berminat dan mau

menuntut ilmu di Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara.

4 . Keadaan Sarana Dan Prasarana

Salah satu faktor penentu yang takkalah pentingnya dalam sebuah lembaga

pendidikan tidak hanya ditentukan oleh siswa dan tenaga guru yang profesional dan

berkompeten tetapi juga ditentukan oleh tersedianya sarana dan prasarana yang

memadai. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai tersedianya fasilitas yang

lengkap, maka proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik, dapat menambah

gairah belajar siswa serta akan membantu para guru dan pegawai dalam mengelola

sekolah dalam upaya meningkatkan proses belajar mengajar sehingga dapat

menghasilkan kualitas pendidikan yang bermutu.

33
Demikian halnya di Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara sebagai lembaga

pendidikan formal dibawah naungan Departemen Agama, memiliki fasilitas penggajaran

yang sangat memadai untuk menunjang terlaksananya belajar mengajar di Madrasah

Aliyah tersebut.

a . Keadaan Sarana

berdasarkan pengamatan dan data yang diperoleh penulis, maka diketahui

keadaan sarana pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara yang memadai dalam

menunjang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang berkualitas.

Adapun Sarana yang dimiliki Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara dapat dilihat

pada tabel beraikut :

Tabel III

Keadaan Sarana Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara

Kabupaten sinjai

No Jenis Sarana Keterangan Jumlah

Baik Rusak

1. Ruang Kepala Sekolah Baik - 1 buah

2. Ruang Guru Baik - 1 buah

3. Ruang Kelas Baik - 21 Rombel

4. Perpustakaan Baik - 1 Buah

34
5. Mushollah Baik - 1 Buah

6. Laboratorium Baik - 4 Buah

7. Ruang BP / BK Baik - 1 Buah

8. Ruang PIK KKR Baik Rusak 1 Buah

9. Kantin Kejujuran Baik - 1 Buah

10. Ruang Tata Usaha Baik - 1 Buah

11. Lapangan Basket Rusak 1 Buah

12. Lapangan Takraw Baik - 1 Buah

13. Lapangan Volly Baik - 1 Buah

14. Ruang Tennis Meja Baik - 1 Buah

Jumlah 35 2 37

Sumber Data : Dokumentasi Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara 13 Agustus 2013.

b. Keadaan Prasarana

Disamping fasilitas sarana sebagai pendukung pelaksanaan proses belajar

mengajar, prasarana juga memiliki fungsi yang takkala pentingnya dalam proses belajar,

karena keduanya sama-sama dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran. Untuk lebih

lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut mengenai keadaan prasarana di Madrasah

Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara :

Tabel IV

Keadaan Prasarana Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara

Kabupaten Sinjai

35
No Jenis Prasarana keterangan jumlah

Baik Rusak

1. Meja/kursi Kepsek Baik - 1 buah

2. Meja/kursi Guru Baik - 58 buah

3. Meja/kursi siswa Baik - 520 buah

4. Kursi Tamu Baik - 2 buah sofa

5. Papan Data Guru Baik - 1 buah

6. Papan Struktur Guru Baik - 1 buah

7. Papan Kalender pnddkn Baik - 1 buah

8. Jam dinding Baik - 4 buah

9. Lemari Baik - 8 buah

10. Papan Tulis Baik - 21 buah

11. Peta Benua Baik - 3 buah

12. Globe Baik 1 4 buah

13. Mesin Ketik Baik - 3 buah

14. Komputer Baik 1 15 buah

15. Laptop baik - 5 buah

Jumlah 646 2 648

Sumber data : Dokumentasi Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara 13 Agustus 2013

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa keadaan sarana dan

prasarana di Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara sudah cukup menunjang segala

proses belajar mengajarnya. Selain sarana dan prasarana yanhg tersedia, salah satu yang

menunjang kualitas pendidikan pada siswa adalah terletak pada tenaga pendidik itu

36
sendiri dan kebijakan kepala sekolah sebagai seorang supervisor dalam pelaksanaan

pembelajaran terhadap bawahanya.

Maka dari itu, kualitas pendidikan dapat tercapai apabila dilakukan secara

profesional dimana kepala sekolah memiliki peran sentral dalam pelaksanaan

pendidikan di sekolah dalam peningkatan kualitas pembelajaran.

Dari hasil penelitian, maka diperoleh data bahwa kualitas pendidikan di

Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara sangat tinggi, hal ini terlihat dari kerajinan siswa

dalam mengerjakan tugas-tugasnya yang diberikan oleh gurunya serta kinerja para guru

dan supervisordalam menjalankan tugas sangat baik.

Hal ini sesuai dengan pendapat Rosdianah, S.Pd salah seorang guru di Madrasah

Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara bahwa :

Meningkatnya kualitas pendidikan Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai


Utara dapat dilihat dari keaktifan siswa dalam mengikuti proses
belajar mengajar maupun kerajinan siswa dalam mengerjakan tugas
tugas yang kami berikan dan itu tidak luput dari usaha dan kinerja
yang maksimal para guru dalam memberikan mata pelajaran kepada
siswa.(wawancara 13 Agustus 2013), di sekolah Madrasah Aliyah
Negeri 1 Sinjai Utara

Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi, guru madrasah aliyah negeri 1 sinjai

utara dalam menjalankan tugas menggajar di kelas cukup tinggi dan berjalan dengan

lancar sesuai yang diharapkan serta tidak ada hambatan. Menurut keterangan yang

diperoleh dari kepala sekolah yang selaku supervisor bahwa jumlah Guru yang hadir

setiap pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas rata-rata tidak pernah kurang dari

jumlah guru yang sebenarnya, jarang absen.

B . peranan Supervisor Pendidikan Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara

37
Peranan supervisor sangat berpengaruh terhadap kinerja para guru dan segenap

pegawai yang berada dalam lingkungan sekolah itu sendiri sebab supervisor memiliki

peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas pembelajaran di Madrasah

Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah yang selaku supervisor di

Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara menyatakan bahwa :

Ada beberapa peranan yang beliau lakukan dalam peningkatan kualitas

pembelajaran yaitu:

1. Mengadakan supervisi dalam kelas terhadap guru mata


pelajaran.
2. Kemampuan untuk menyusun supervisi dan melaksanakan
program serta menggunakan hasil supervisi secara extra.
3. Mengarahkan dan melakukan kerjasama secara profesional
dengan para guru dan staff.
4. Menganalisa situasi sekolah antara lain guru dan staff
administrasi serta tenaga fungsional lainnya(wawancara 15
Agustus 2013), di sekolah Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara

Supervisor hendaknya mempunyai kemampuan dalam menganalisis

situasi sekolah dan personilnya serta megkaji tingkat kematangan masa kerja sasaran

supervisi, pada kenyataan dalam praktek supervisi pendidikan tidak ada satu

pendekatan supervisi yang baik dan lengkap, masing-masing pendekatan memiliki

kelebihan dan kekurangan. Karena penerapan model atau penerapan sangat bergantung

pada situasi tempat dan sasaran supervisi dilaksanakan.

Peran kepala sekolah sebagai supervisor pendidikan tidak selamanya berjalan

sesuai dengan harapan sepenuhnya, dalam usaha memenuhi harapan supervisor

berusaha untuk menggerakkan ,mengarahkan dan mempengaruhi anggota atau

38
bawahanya sebagai upaya untuk mencapai tujuan yang di dinginkan bersama. Selain itu

penerapan kepemimpinan sangat ditentukan oleh situasi kerja atau keadaan para

bawahan yakni Guru-guru dan staff itu sendiri.

Peranan supervisor pendidikan dituntut untuk memiliki kemampuan atau

kecakapan yang dinampakkan ketika melakukan sesuatu. Agar berhasil, kepala sekolah

harus kompetensi yang disyaratkan untuk dapat mengembang tanggung jawabnya

dengan baik dan benar. Dari hasil pantauan di lapangan, penulis dapat mengambil suatu

kesimpulan bahwa kepala sekolah perlu memiliki sejumlah kompetensi dalam

melaksanakan tugasnya antara lain adalah :

1. Memfasilitasi pengembangan, penyebarluasan, dan pelaksanaan visi

pembelajaran yang di komunikasikan dengan baik dan didukung oleh

komunitas sekolah.

2. Membentu, membina, dan mempertahankan lingkungan sekolah dan

program penggajaran yang kondusif bagi proses belajar peserta didik dan

pertumbuhan profesional guru dan staff

3. Menjamin bahwa manajemen organisasi dan pengoprasian sumber daya

sekolah digunakan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat,

efisien, dan efektif.

4. Bekerjasama dengan orang tua murid dan anggota masyarakat , menanggapi

kepentingan dan kebutuhan komunitas yang beragam , dan memobilisasi

sumber daya masyarakat.

5. Memberi contoh (tauladan) tindakan berintegritas.

39
6. Memahami, menanggapi dan mempengaruhi lingkungan politik, sosial,

ekonomi, dan budaya yang lebih luas

Hal lain yang menjadi perhatian Supervisor adalah perkembanagan ilmu dan

pengetahuan. Perkembangan ilmu dan pengetahuan bisa terkait dengan subtansi

disiplin ilmu, bisa juga terkait dengan pendekatan, metode dan teknik supervisi.

Perkembangan ilmu dan pengetahuan tersebut hendaklah menjadi perhatian Supervisor

sekolah dalam menyusun perencanaan Supervisor sekolah dalam menyusun

perencanaan supervisi. Kemudian ,perkembangan ilmu dan pengetahuan yang relevan

dapat dijadikan landasan penyusunan perencanaan tahun itu. Dengan demikian,

perencanaan supervisi yang disusun pengawas sekolah memiliki landasan teoretis yang

jelas.

Perencanaan supervisi kemudian disebut program kerja supervisor sekolah

terdiri program tahunan dan program semester. Program tahunan dibuat oleh

sekelompok pengawas sekolah yang diberi tugas oleh koordinator pengawas sekolah.

Program semesteran dibuat oleh Supervisor sekolah untuk ruang lingkup kerja satuan

pendidikan yang dibinanya. Program seagmesteran disusun berdasarkan program

tahunan. Jadi program tahunan berlaku untuk satu kota atau kabupaten dan menjadi

pedoman untuk menyusun program semesteran.

B. Kendala Yang Dihadapi Supervisor Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara

Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Dalam lingkungan pendidikan sekolah, kepala madrasah dalam keadaannya

sebagai supervisor berkewajiban membina para guru agar menjadi pendidik dan

40
pengajar yang baik. Bagi guru yang sudah baik agar dapat mempertahankan kualitasnya

dan bagi yang kurang baik atau belum baik agar dapat dikembangkan menjadi lebih baik.

Sementara itu, semua guru yang baik dan berkompeten maupun yang masih lemah

harus diupayakan agar tidak ketinggalan jaman dalam prosespembelajaran maupun

materi yang menjadi bahan ajar.

Adapun kendala yang dihadapi Supervisor prndidikan dalam meningkatkan

kualitas pembelajaran di Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara, sebagaimana ya

dikemukakan oleh Supervisor sekolah tersebut yaitu:

1. Kompetensi guru berbeda-beda sehingga di dalam menilai guru juga ada


perbedaan dan pada akhirnya apabila mendapat guru yang bermasalah
atau tidak mampu dalam menerapkan pembelajaran diadakan klinik
khusus, akhirnya guru tersebut dibimbing secara khusus oleh supervisor
agar mereka bisa mampu menjadi guru yang profesional.
2. Adanya guru yang mengajar yang tidak sesuai dengan disiplin ilmunya,
menyebabkan guru tersebut tidak mampu menerapkan materi
pelajaran.(wawancara 15 Agustus 2013), di sekolah Madrasah Aliyah Negeri
1 Sinjai Utara.

Dari hasil wawancara Supervisor pendidikan, penulis dapat menyimpulkan

bahwa keberhasilan tenaga pendidik atau guru dalam melaksanakan tugas penggajaran

dikelas dapat berjalan secara efisien dan profesional, apabila kompetensi yang dimiliki

oleh guru bidang studi sesuai dengan kompetensi atau latar belakang pendidikan yang

mereka miliki. Akan tetapi hal ini sering terjadi dilapangan, sebab disesuaikan dengan

kondisi dan keadaan sekolah .

Peran supervisor pendidikan sangat dibutuhkan dalam hal ini sebab apabila terdapat

guru yang tidak mampu menerapkan pembelajaran di kelas maka Supervisor

memberikan bimbing secara khusus agar guru tersebut mampu menjalankan tugas

secara profesional. Selain itu ketidak disiplinan ilmu yang dimiliki oleh seorang guru

41
dalam menyampaikan materi penggajaran di kelas menjadi faktor utama sehingga dalam

proses belajar menggajar tidak tercapai tujuan yang maksimal, hal ini terjadi di

Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara karena ketidak tersediaannya tenaga pendidik

yang sesuai dengan latar belakang pendidikan dengan mata pelajaran yang tidak ada

gurunya, sehingga mau tidak mau Supervisor menunjuk guru tersebut untuk mengisi

kekosongan guru mata pelajaran tertentu. Dalam hal ini penulis melakukan

wawancara terhadap salah seorang guru Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara. Drs.

Syamsul Kadri, menyatakan bahwa:

Saya selaku guru sosiologi yang latar belakang pendidikan saya adalah
Sarjana Ekonomi terkadang menghadapi berbagai kendala, terutama
keterbatasan pengetahuan saya tentang ilmu sosiologi itu sendiri, namun
atas inisiatif dan dorongan serta bimbingan yang Supervisor berikan kepada
saya sehingga saya mampu menggajarkan dan menguasai materi maupun
tekhnik penyampaian materi pelajaran tersebut kepada siswa dikelas dan
kendala itu bukan menjadi lebih profesional dalam menjalankan tugas dan
kewajiban saya sebagai guru. (wawancara, 15 Agustus 2013 )di sekolah
Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara.

Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi atau metode

pembelajaran yang dapat mengembankanpotensi siswa melalui mata pelajaran yang

relevan di sekolah merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh seorang Supervisor,

namun hal itu tidak terlepas dari upaya-upaya yang senang tiasa dilakukan oleh

Supervisor dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

Dari setiap fakta yang terjadi dilapangan, penulis dapat mengambil suatu

kesimpulan bahwa seorang kepala Madrasah hendaknya dapat mengambil sesuatu

secara objektif dan analitis. Bereaksi bukan karena tanggapan orang lain atau dengan

emosi. Emosi akan menyebabkan pandangan dan penilaian menjadi subjektif. Seorang

42
pimpinan yang baik adalah mereka yang dapat mengerti perasaan dan kesulitan-

kesulitan bawahannya, dengan tetap menjaga profesionalisme agar mereka tetap dapat

dalam kondisi kinerja yang diharapkan. Supervisi dilakukan bukan untuk memojokkan

atau menyudutkan guru yang di Supervisi.

Supervisi dilakukan untuk membantu guru baik dalam menentukan pendekatan

pembelajaran yang akan digunakan maupun dalam pelaksanaan dan tindak lanjutnya

yang dilakukan baik secara individu maupun kolektif. Supervisi dilakukan dalam rangka

pembinaan agar semua guru menjadi kompeten. Supervisi yang dilakukan oleh kepala

Madrasah merupakan kegiatan yang sangat penting untuk membina guru dalam

meningkatkan kualitas pendidikan.

D. Upaya – upaya Yang Dilakukan Supervisor Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Di Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara

Secara sosial Kepala Madrasah (Supervisor) harus memiliki kemampuan

beradaptasi, berhubungan yang harmonis baik dengan guru, karyawan, wali murid dan

murid itu sendiri. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah ia mampu berkomunikasi

(komunikatif) dengan baik dengan lawan bicaranya. Supervisi tidak akan berhasil jika

kepala madrasah secara profesional tidak mampu menjadi contoh, secara personal tidak

simpatikdan tidak menjalin hubungan baik dengan staff dan guru.

Seorang Kepala Madrasah harus mampu menarik bawahan sehingga bawahan

akan menjadi pengikutnya yang setia dan bersedia dengan rela melaksanakan tugasnya

dengan baik, dengan cara yang telah ditetapkan oleh pimpinannya. Sebaliknya, bawahan

harus pula memperlihatkan sikapnya sendiri agar selalu dapat mendudkung

43
keberhasilan usaha kepemimpinannya terutama dalam meningkatkan kualitas

pendidikan yang mampu bersaing dimasa depan.

Adapun upaya yang dilakukan oleh Supervisor di Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai

Utara dalam meningkatkan kualitas pembelajaran adalah :

1. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan


profesionalisme guru.
2. Membantu guru-guru dalam perbaikan pembelajaran, terutama
membantu dalam menyelesaikan masalah –masalah dikelas.
3. Mengembangkan komunikasi dua arah secara sehat dengan gurudan
karyawan. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan
menggunakan pendekatan dan tekhnik supervisi.
4. Menindaklanjutihasil supervisi Akademik terhadap guru dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru.(wawancara 15 Agustus 2013)di
sekolah Madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara

Dari hasil wawancara di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan

tidak hanya ditunjang oleh satu komponen saja melainkan beberapa komponen yang

saling mendukung satu dengan lainya seperti misalnya kurikulum, pendidik, istansi

terkait, fasilitas dan sebagainya. Salah satu komponeng pentingnya adalah kepala

sekolah. Sebagai pimpinan dalam satuan unit terkecil di pendidikan, kepala sekolah

memiliki peran penting dan vital dalam tugasnya. Kepala sekolah tidak hanya sebagai

pemimpin , tetapi juga dituntutuntuk membina guru dalam lingkungan sekolahnya,

melaksanakan manejemen sekolah, berperan ganda sebagai pendidik dan tugas-tugas

lainya. Untuk itu diperlukan sosok Supervisor yang memiliki kemampuan kepemimpinan,

wawasan luas, terampil dan kompeten.

Kualitas siswa lulusan suatu sekolah ditentukan oleh mutu proses pengajaran

maupun pengelolaan sekolah secara keseluruhan, karena itu peranan dan kemampuan

44
kepala sekolah sebagai pimpinan dan penanggung jawab pengelolaan sekolah sangat

menentukan dalam menghasilkan pendidikan yang berkualitas di sekolah.

Dewasa ini banyak guru, dengan berbagai alasan dan latar belakangnya menjadi

sangat sibuk sehingga tidak jarang yang mengingat terhadap tujuan pendidikan yang

menjadi kewajiban dan tugas pokok mereka. Sering kali kesejahteraan yang kurang atau

gaji yang rendah menjadi alasan bagiseluruh guru untuk menyepelekan tugas utama

yaitu mengajar sekaligus mendidik siswa.

Keberhasilan supervisi dapat dicapai apabila setiap petugas, baik guru maupun

pegawai dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan dan kebijakan yang telah

ditentukan . sarana dan prasarana berfungdi dalam menunjang kegiatan pendidikan,

semua permasalahan yang timbul dapat di atasi sehingga program tidak terlambat, dan

tertciptanya suasana yang kondusif dalam mendukung keberhasilan pendidikan. Kualitas

kepemimpinan dalam keberhasilan supervisi merupakan satu hal(pekerjaan) yang

mudah dalam teori tetapi tidak dalam pelaksanaanya. Untuk melaksanakan supervisi

dengan baik diperlukan kualitas tertentu dari kepala Madrasah, baik kualitas dari aspek

profesional, personalmaupun sosial.

Secara profesional kepala sekolah harus mampu memberi contoh dalam

menyusun perangkat pembelajaran (silabus,RPP,KKM,Analisis hasil belajar ,dll) dan

bagaimana mengajar yang baik kepad guru-guru . secara personal supervisor madrasah

harus memiliki kepribadian yang baik (akhlatul karimah), ia adalah sosok yang

amanah,jujur (transparan), adil, tawadhuk(tidak angkuh dan sombong) dan memiliki

empati(kemampuan merasakan apa yang dialamo orang-orang di sekitarnya)

45
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh seorang supervisor

diharapkan menjadi suatu acuan untuk guru-guru dapat lebih bertindak

profesionaldalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik di sekolah, sering kali kepala

sekolahlah yang memiliki tanggung jawab yang cukup besar dalam meningkatkan

kualitas pendidikan akan tetapi hal tersebut tidak terlepas dari peran seorang guru

dalam melaksanakan penggajaran, guru yang profesional amat berarti bagi

pembentukan sekolah unggulan. Guru profesional memiliki pengalaman mengajar,

kapasitas intelektual,moral, keimanan, ketaqwaan, disiplin, tanggung jawab, wawasan

kependidikan yang luas, kemampuan manegerial , terampil, kreatif, memiliki

keterbukaan profesional, dalam memahami potensi, karakteristik dan masalah

perkembangan peserta didik serta memiliki kemampuan meneliti dan mengembangkan

kurikulum untuk pencapaian tujuan pendidikan yang lebih berkualitas.

46
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan penelitian untuk mendapatkan data yang diperoleh

dan melakukan analisis data, serta menguraikan secara sederhana semua permasalahan

serta menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan pembahasan skripsi ini, maka bagian

ini akan mengemukakan kesimpulan pokokn dari seluruh apa yang telah diuraikan

sebagai penegasan dan dilengkapi dengan saran-saran. Oleh sebab itu kesimpulan dari

seluruh isi skripsi ini dapat dilihat pada uraian beriku:

1. Peranan supervisor dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di madrasah

Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara sudah terlaksana dengan baik

2. Keaktifan guru-guru dalam melaksanakan tugas pengajaran cukup tinggi, hal ini

terbukti dari meningkatnya prestasi yang dicapai oleh siswa

3. Upaya-upaya yang dilakukan oleh Supervisor dalam meningkatkan kualitas

pembelajaran di madrasah Aliyah Negeri 1 Sinjai Utara adalah dengan cara :

1. Merencanakan proogram Supervisi Akademik dalam rangka peningkatan

profesonalisme guru

2. Membantu guru-guru dalam perbaikan pembelajaran, terutama

membantu dan menyelesaikan masalah –maslah dikelas.

3. Mengembangkan komunikasi dua arah secara sehat dengan guru dan

karyawan. Melaksanakan Supervisi akademik terhadap guru dengan

menggunakan pendekatan dan tehnik supervisi yang tepat

47
4. Menindaklanjuti hasil Supervisi Akademik terhadap guru dalam rangka

peningkatan profesionalisme guru.

B. Saran –saran

1. Diharapkan kepada Supervisor pendidikan agar senangtiasa memberikan

masukan dan bimbingan terhadap guru-guru dalam tercapainya tujuan

pembelajaran

2. Diharapkan bagi guru0-guruagar lebih mengembangkan kompetensi yang

dimilikinya terutama kemampuan dalam melaksanakan proses belajar

mengajar.

3. Melalui pengawasan yang jujur, tulus dan objektif, Supervisor diharapkan

dapat membantu memecahkan berbagai masalah berkenaan dengan tugs guru

sebagai penggajar, pendidikan, pekatih,dan pembina siswa di Madrasah.

48
DAFTAR PUSTAKA

Al –Qur’an Al Qarim

Anwar.2011.Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Supervisi.cetIV.Ed1.Jakarta:Rajawali.

Arikunto,Suharnisi.2002.Belajar Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek).jakarta:Rineka

Cipta.

Asmani, M Jamal.2002.Tips Efektif Supervisi Penddikan Sekolah.Cet.III.yogjakarta:PT

Penin.

Corey.2003.Proses Pembelajaran.CetIII.Jakarta:Rineka Cipta.

Dandi Dan Williem.2007.Supervisi sebagai Solusi Pendidikan.CetV.Nuansa.

Engkoswara .2010.Uud No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan nasional.

H.Muhtar.2010.Supervisi Pendidikan.Bandung:PT Bumi Aksara.

Kursini,Siti.2005.Tinjauan Pembelajaran.Jakarta:Ditmapenda.

Khaliqidah.2009.Pentingnya Supervisi Pendidikan.cet.II.PT Gramedia WidyaSarana

Indonesia.

M. Amin Thalib BR, 2005.Standar Supervisi Dan Evaluasi Pendidikan Pada Madrasah

Aliyah.jakarta:Ditmapenda.

Andayani Dian dan Majid, Abdul:2011.Perencanaan Pembelajaran.Bandung:PT Bumi

Aksara.

49
Margono,1997.Metodologi Penelitian Pendidikan.Cet.I.Jakarta:Rineka Cipta.

Mulyasani,Dedy.2000.Perkembang atau Develotment.Cet.IV.Bandung:PT Bumi Aksara.

UNESCO.2007.Perencanaan Pembelajaran.Cet.VI.CV Jaya Sakti.

Prio.2010.Supervisi Pendidikan dan Peneraopan.Cet.V.Nuansa.

Purwanto.Ngalim.2010.Administrasi dan Supervisi Pendidikan.Cet.V.Bandung:Rosda.

Soehertia.1981.Prinsip dan Tehnik Supervisi Pendidikan.Surabaya:Usaha Nasional.

Sudrajad, Ahmad, 2009. Tugas Supervisi Dalam Pendidikan

Kontenporer.Cet.IV.Jakarta:Rjawali.

Sagala, Syaiful,2015.Adminstrasi Pendidikan Kontenporer.Cet.I.Bandung:Alfabet

Bondi, dan Wiles,2007.Fungsi Supervisi Pendidikan.Jakarta:Rineka Cipta.

N.Amin Thalib BR,2005.Standar Supervisi dan Evaluasi Pendidikan Pada

MadrasahAliyah.Jakarta:DitmaPenda.

Sudjana Nana, 2006.PMPTK Depdiknas.

http://Ahmad Sudrajat.Wordpress.com/2013/07/29/ Jenis-jenis Supervisi Pendidikan.

Wahyud, 2009.Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Organisasi Pembelajar(Learning

Organization).Pontianak:Alfabeta.

Daresh, Glickman, dan Sergiovanni, 2006.Perencanaan Supervisi

Akademik.Bandung:Mizan.

50
Shihab, Quraish,Tafsir Al Misbah,Jakarta; Lentera Hati.2004.

Bahreisy, Saalim,Terjamah Riadhus salihin.II.PT.Al Ma’arif.2002

51
52

Anda mungkin juga menyukai