Anda di halaman 1dari 113

PENGARUH GADGET TERHADAP PERKEMBANGAN

SOSIAL EMOSIONAL PESERTA DIDIK KELAS V


DI SD INPRES LAIKANG

Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana
Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Oleh :

NURHIJRIATI SYAM
NIM : 106 2019 0019

FAKULTAS AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2024
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan penuh kesadaran, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nurhijriati Syam

NIM : 106 2019 0019

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi saya yang berjudul : Pengaruh


Gadget Terhadap Perkembangan Sosial Emosional Peserta Didik Kelas V di
Sd Inpres Laikang adalah benar hasil karya pribadi yang tidak mengandung
plagiat, kecuali pada bagian-bagian tertentu yang dikutip sebagai acuan dengan
berpedoman pada aturan yang dibenarkan secara ilmiah.

Jika kemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, maka saya siap
mempertanggungjawabkan sesuai aturan yang berlaku.

Makassar, 23 Januari 2024

Penyusun,

Nurhijriati Syam
NIM : 106 2019 0019

ii
iii
iv
KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, penul

is memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat da

n Hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Begitu pula

sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

beserta sahabat, keluarga dan pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. Oleh

karena hidayah dan taufik-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

untuk memenuhi dan melengkapi syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana

pada program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Agama Islam

Universitas Muslim Indonesia, yang berjudul “Pengaruh Gadget Terhadap

Perkembangan Sosial Emosional Peserta Didik Kelas V Di SD Inpres

Laikang”

Sholawat serta salam penulis tujukan kepada kekasih Allah, Nabi

Muhammad Saw. Yang tidak ada lagi rasuk yang diutus setelah beliau. Sang

pemimpin besar yang mengeluarkan umat dari kegelapan menuju cahaya tauhid

dan ilmu yang dihiasi dengan islam, iman dan ihsan. Dimana beliau merubah

sebuah peradaban jahiliyah yang menyembah thoghut menjadi sebuah peradaban

yang penuh dengan ilmu dan hikmah hanya mentauhidkan Allah Swt. Sebagai

Rabb Yang Maha Esa, Semua ini terbukti dari sejarah yang beliau torehkan

Penulis menyadari sepenuhnya dalam proses penulisan skripsi ini banyak

mengalami kendala dan hambatan, namun atas berkat dan Rahmat Allah Swt

kemudian bantuan, bimbingan dan kerja sama berbagai pihak sehingga kendala-

v
kendala yang ada alhamdulillah diatasi. Oleh karena itu pada kesempatan yang

berharga ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih

yang sedalam-dalamnya, terutama kepada :

1. Orang tua saya Ayahanda Syamsumarlin dan Ibunda tercinta saya yaitu

Basmawati S.Pd.I, terimah kasih untuk hari-hari yang telah kau habiskan

untuk menjaga, menyayangi, mendidik, dan membimbing, serta selalu

mendoakan penulis. Terimah kasih juga karena selalu memberikan

dukungan, kerja keras, dan pengorbanannya. Maka dari itu Gelar Sarjana

ini penulis persembahkan untuk kalian.

2. Ayahanda Prof. Dr. H Sufirman Rahman, SH., MH. selaku Rektor

Universitas Muslim Indonesia dan segenap jajaran Wakil Rektor dan

beserta seluruh pemangku Amanah Universitas Muslim Indonesia yang

telah membinah Universitas Muslim Indoneisa dengan penuh keikhlasan,

tempat dimana penulis menimbah ilmu pengetahuan.

3. Ayahanda Dr.H. Andi Bunyamin, M.Pd Selaku dekan Fakultas Agama

Islam dan segenap jajaran wakil dekan Fakultas Agama Islam Universitas

Muslim Indonesia yang telah memberikan sumbangan ilmu pengetahuan

dan mendidik secara baik dan penuh keikhlasan kepada penulis.

4. Ibunda Dr. Martini Halim,M.Pd Selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Agama Islam Universitas Muslim

iv
Indonesia yang telah memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dan

mendidik secara tegas dengan penuh kasih dan sayang kepada penulis.

5. Ayahanda Muhammad Syahrul, S.Pd.,M.Pd Sebagai Pembimbing I dan

Dr. Muh. Aidil Sudarmono R, S.Pd.I.,M.Pd.I. Sebagai Pembimbing II

yang telah meluangkan waktunya dengan sabar untuk memberikan

bimbingan dan arahan kepada penulis hingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

6. Seluruh Dosen Fakultas Agama Islam Khususnya Dosen Prodi Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Agama Islam Universitas Muslim

Indonesia yang telah memberi penulis pengetahuan serta pengalaman yang

baik selama proses menimbah ilmu pengetahuan.

7. Ibu Hj. Rustinah, S.Pd., M.Pd Selaku Kepala Sekolah SD Inpres Laikang

yang telah memberi izin serta menyambut penulis dengan sangat baik

sehingga penulis dapat meneliti di SD Inpres Laikang.

8. Guru-guru dan Staff tata usaha Sd Inpres laikang yang sangat ramah dan

memberi informasi dengan baik kepada peneliti.

9. Saudara Penulis Ratnawati Syam S.Pd.,Gr., Abdullah Syam, Muh. Ali

Akbar Syam, dan Muh. Ali Imran Syam yang tidak ada hentinya untuk

memberikan support dan juga selalu memberikan bantuan baik material

maupun non-material. Dan selalu ada disaat suka maupun duka.

10. Sahabat Ismates, yang telah memberikan motivasi dan semangat untuk

menyelesaikan skripsi penulis. Khususnya, Nurahdillah M.B, Amri Ani,

Fitrah Maulia putri, Febrina, Amelia Sananda Putri, Syashi, Eka Sabrina

vii
Mustakim, Nur Huda Tajri, Resky Shafira Marewangang. Terimah kasih

untuk selalu ada.

11. Seluruh Teman-Teman Penulis di Fakultas Agama Islam terutama

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Angkatan 2019 Khususnya Ade Afdaliah Suhardi, Hikmi Aulia, Nurmala

Supirman, Mega Melati Sofyana, Afifah Ramadhani, Al Mukarramah

Ridwan, Nurul Asfira, Safitri Ramadhani, Epi Nurul Saphira, Kartina,

Yusril Ihza Mahendra, Muh. Ridho Kasman dan Syamil Mukammil yang

telah memberikan Semangat, Motivasi, Kritik dan Saran selama

perkuliahan maupun dalam penulisan skripsi.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah tulus

dan ikhlas memberikan doa dan motivasi sehingga dapat terselesaikanya

skripsi ini.

Makassar, 22 Januari 2024

Nurhijriati Syam

viii
Daftar Isi

HALAMAN SAMPUL.................................................................................................i
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.....................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN.....................................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................iv
KATA PENGANTAR..................................................................................................v
DAFTAR ISI.................................................................................................................ix
DAFTAR TABEL.........................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................xiii
PEDOMAN TRANSLITERASI..................................................................................xiv
ABSTRAK.....................................................................................................................xxii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................
A. Latar Belakang Masalah....................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................8
C. Tujuan Penelitian...............................................................................................8
D. Manfaat Penelitian.............................................................................................9
E. Hipotesis Penelitian...........................................................................................10
F. Pengertian Judul................................................................................................10
G. Defenisi Operasional.........................................................................................13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................
A. Hubungan dengan Penelitian Sebelumnya........................................................14
B. Landasan Teori dan Kerangka Pikir..................................................................17
1. Landasan Teori............................................................................................17
a. Gadget................................................................................................................17
b. Perkembangan Sosial.........................................................................................24
1) Pengertian Perkembangan Sosial...............................................................24
2) Ciri-Ciri Perkembangan Sosial Anak SD..................................................25
3) Tahap Perkembangan Sosial Anal SD.......................................................26
4) Jenis-Jenis Interaksi Sosial........................................................................27
5) Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Sosial.........................28
c. Perkembangan Emosional.................................................................................30

xi
1) Pengertian Emosional................................................................................30
2) Macam-Macam Emosi...............................................................................31
3) Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi...................................32
d. Perkembangan Sosial Emosional.......................................................................33
e. Perkembangan Sosial Emosional dalam Pandangan Islam...............................38
2. Kerangka Pikir............................................................................................39
BAB III METODE PENELITIAN..............................................................................
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian........................................................................41
B. Lokasi dan Waktu Penelitian.............................................................................42
C. Data dan Sumber Data.......................................................................................42
D. Populasi dan Sampel.........................................................................................43
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data........................................................45
1. Teknik Pengumpulan Data............................................................................45
2. Instrumen Pengumpulan data........................................................................47
F. Validitas dan Realibitas Instrumen....................................................................49
1. Validitas.........................................................................................................49
2. Reabilitas.......................................................................................................49
G. Teknik Analisis Data.........................................................................................51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................................
A. Deskripsi Lokasi Penelitian...............................................................................53
B. Hasil Penelitian..................................................................................................57
C. Pembahasan.......................................................................................................70
BAB V PENUTUP........................................................................................................
A. Simpulan............................................................................................................73
B. Saran..................................................................................................................74
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Surat Pengantar Penelitian
2. Surat Ijin Penelitian
3. Surat Keterangan telah melakukan penelitian
4. Keterangan bebas plagiat
5. Instrumen Penelitian
6. Foto-Foto Penelitian
7. Riwayat Hidup

x
ABSTRAK
Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Sosial Emosional Peserta Didik
Kelas V di SD Inpres Laikang
Nurhijriati Syam
Universitas Muslim Indonesia
Email : nurhijriatiagma@gmail.com

Penelitian ini membahas tentang "Pengaruh Gadget Terhadap


Perkembangan Sosial Emosional Peserta Didik kelas VB di Sd Inpres Laikang"
penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan
gadget terhadap perkembangan sosial emosional peserta didik kelas V di Sd
Inprens Laikang, Untuk mengetahui berapa signifikansi pengaruh penggunaan
gadget terhadap perkembangan sosial emosional peserta didik kelas V di Sd
Inpres Laikang.

Metode yang digunakan peneliti ini adalah metode kuantitatif, dalam


pengumpulan data peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa observasi,
angket skala likert dan dokumentasi dengan jumlah Populasi sebanyak 650 dan
Jumlah Sampel Pada Peneliti 33 Siswa. Teknik pengolahan data peneliti
menggunakan Program bantu SPSS for windows.

Hasil Penelitian dalam menggunakan Aplikasi SPSS Maka dapat


disimpulkan bahwa : (1) Pengaruh penggunaan gadget terhadap perkembangan
sosial emosional pada peserta didik berada pada kategori sedang, dari 33 peserta
didik yang merupakan keseluruhan responden terdapat 21 peserta didik atau
64% dalam kategori Sedang, (2)Terdapat pengaruh yang signifikan antara
penggunaan gadget terhadap perkembangan sosial emosional peserta didik kelas
V di Sd Inpres Laikang. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil statistic inferensial
diperoleh dari perhitungan r hitung 7,938 sementara t tabel2,042 dengan taraf
signifikansi 5% karena r hitung lebih besar dari t tabel maka dapat disimpulkan Ho
dan Ha diterima, artinya penggunaan gadget berpengaruh terhadap
perkembangan sosial emosional peserta didik.

Kata Kunci : Gadget, Sosial, Emosional

xi
ABSTRACT
The Influence of Gadgets on the Social Emotional Development of Class V
Students at SD Inpres Laikang

Nurhijriati Syam
Universitas Muslim Indonesia
Email : nurhijriatiagma@gmail.com

This research discusses "The Influence of Gadgets on the Social


Emotional Development of Class VB Students at SD Inpres Laikang". This
research aims to find out whether there is an influence of gadget use on the
social emotional development of class V students at SD Inpres Laikang. To find
out how significant the influence of gadget use is. on the social emotional
development of class V students at SD Inpres Laikang.

The method used by this researcher is a quantitative method, in


collecting data the researcher used research instruments in the form of
observation, Likert scale questionnaires and documentation with a population of
650 and a sample size of 33 students. The researcher's data processing technique
uses the SPSS for Windows program.

The results of research using the SPSS application can be concluded


that: (1) The influence of gadget use on the social emotional development of
students is in the medium category, of the 33 students who are the total
respondents there are 21 students or 64% in the Medium category, (2 )There is a
significant influence between the use of gadgets on the social emotional
development of class V students at SD Inpres Laikang. This is shown from the
inferential statistical results obtained from the calculation of r hitung 7.938 while
t tabel 2.042 with a significance level of 5% because r hitung is greater than t tabel, it
can be concluded that Ho and Ha are accepted, meaning that the use of gadgets
influences the social emotional development of students.

Keywords: Gadgets, Social, Emotional

xii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Teknologi diciptakan untuk memudahkan urusan manusia. Berbagai

macam jenis teknologi yang tidak terhitung jumlahnya dijumpai di zaman

modern ini.1 Gadget adalah salah satu alat komunikasi elektronik yang

memiliki berbagai macam layanan aplikasi yang menyediakan teknologi yang

baru dan membantu atau memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas

dengan mudah dan menjadi lebih lancar yang memiliki banyak fungsi yang

bisa kita gunakan dengan khusus. Saat ini sudah hampir semua orang

diseluruh dunia menggunakan atau memanfaatkan gadget sebagai alat

kebutuhan mulai dari orang dewasa, orang tua, sampai anak usia dini.2

Sekarang ini lebih dari 45 juta pengguna internet, 9 juta di antaranya

menggunakan gadget untuk mengakses internet. Padahal pada tahun 2001,

jumlah pengguna internet di indonesia hanya setengah juta penduduk. Jumlah

ini semakin bertambah karena semakin mudah didapat serta terjangkaunya

harga dari gadget. Dalam survey yang dilakukan oleh badan pusat statistik

(BPS) yang bekerja sama dengan asosiasi penyelenggaraan jasa internet

indonesia (APJII), mencatat bahwa penggunaan internet di indonesia hingga

akhir tahun 2013 mencapai 71,9 juta orang, survey ini dilakukan 78

kabupaten/kota dan 33 provinsi. Jumlah tersebut mengalami kenaikan di

1
Wahyu Novitasari, Dampak Penggunaan Gadget Terhadap Interaksi Sosial Anak,
(Surabaya: Disertasi, Universitas Negeri Surabaya, 2016), h. 22.
2
Putri Miranti dan Lili Dasa Putri, “Waspadai Dampak Penggunaan Gadget Terhadap
Perkembangan Anak Usia Dini”, Jurnal Cendekiawan Ilmiah Pls, Vol. 6 No. 1, Juni 2021, h. 57.

1
2

bandingkan dengan hasil survey tahun 2012 yaitu sebanyak 13%, bahkan

menurut survey di Sulawesi utara su

dah 100% menggunakan kompueter dan internet, Gadget merupakan barang

canggih yang diciptakan dengan berbagai aplikasi yang dapat menyajikan

berbagai media berita, jaringan sosial, hobby, bahkan hiburan. 3 Teknologi

gadget berkembang dengan sangat pesat, sampai-sampai kita sebagai

konsumen terkadang sulit mengimbangi laju kecepatannya. Kini, hampir

setiap tahun konsumen dijelajahi berbagai gadget generasi baru yang lengkap

dengan teknologi paling mutakhir.

Zaman teknologi canggih seperti sekarang ini, peserta didik perlu di

perkenalkan dengan berbagai teknologi canggih sejak dini, sehingga dalam

kehidupan sehari-hari peserta didik tidak lagi merasa asing dalam

menghadapi berbagai peralatan yang berteknologi canggih. Perkembangan

teknologi sebagian dari perkembangan peradapan manusia tercermin dalam

kegiatan manusia termasuk dalam kegiatan bermain dan alat permainannya. 4

Beberapa tahun yang lalu gadget hanya dipakai oleh para pebisnis dari

kalangan menengah keatas. Alasan mereka menggunakan gadget untuk

memudahkan bisnis mereka namun pada zaman sekarang gadget tidak hanya

digunakan oleh para pebisnis saja, banyak para remaja bahkan anak-anak pun

sudah menggunakan gadget.

3
Beauty Manumpil, dkk, Hubungan Penggunaan Gadget dengan Tingkat Prestasi Siswa di
SMA Negeri 9 manado, Journal keperawatan. Vol,3, no,2. 2015.
4
Tria Puspita Sari, Dkk, Dampak Penggunaan Gadget Terhadap Personal Sosial Anak
Usia Pra Sekolah, Journal Profesi, vol 13, no 2, 2016
3

Dilihat dari lingkungan kita penggunaan gadget bukan hanya orang

dewasa namun juga anak remaja bahkan peserta didik pun sangat mahir

menggunakannya. Hal ini tidak dapat dipungkiri, gadget sangat memengaruhi

kehidupan manusia, baik orang dewasa maupun anak-anak. Smartphone,

notebook, tablet dan aneka ragam bentuk gadget dalam kehidupan sehari-hari

sangat mudah ditemui pada zaman sekarang. Hak seperti ini bukanlah

menjadi hal yang mewah untuk zama sekarang, contohnya pada peserta didik

tentunya sangat senang memperoleh gadget dari orang tuanya. Namun tanpa

disadari, hal seperti ini sangat mempengaruhi kemampuan interaksi sosial

pada anak.5

Dahulu handphone dan pc tablet hanya digunakan dikalangan usia

dewasa untuk berkomunikasi dan urusan pekerjaan saja dan orang-orang yang

memikiliki berpendapatan tinggi karena harga gadget yang mahal. Namun

sekarang, bukan hanya di kalangan dewasa saja tapi usia remaja dan usia dini

seperti anak persekolahan atau anak SD pun sudah menggunakan gadget

karena factor orang tua yang sibuk bekerja dan harga gadget yang semakin

murah akibat persaingan dipasaran. Sedangkan aplikasi-aplikasi yang terdapat

pada PC tablet atau hadphone tersebut bukan hanya aplikasi tentang

pembelajaran mengenai huruf atau gambar, tetapi terdapat hiburan seperti

sosial media, video, gambar, bahkan video game.6

5
Balitbang, SDM Kominfo, Dinamika Perkembangan Pemanfaatan Teknologi
Komunikasi serta Implikasinya di Masyarakat. (Jakarta: Media Bangsa) 2013. h. 456
6
Yulia Trinika. Dampak Penggunaan Gadget Terhadap Perkembangan Psikologi Anak
Tahun Ajaran 2014. Journal Keperawatan 2015.
4

Memberikan gadget kepada peserta didik itu sangat berpengaruh pada

perkembangan sosial emosial anak, karena anak cenderung menyendiri dan

jarang untuk bertatap muka dengan teman-temannya, anak juga jarang

berinteraksi dengan orang lain, Menggunakan gadget mempermudah kita

berinteraksi satu sama lain menjadi praktis lewat aplikasi seperti Whatsapp,

namun dalam hal ini konteks nonverbal, bahasa tubuh, dan mimi emosi, anak

tidak dapat belajar bersosialisasi dengan gadget tanpa melakukan tatap muka

secara langsung.7 Jika peserta didik saja sudah memakai gadget dalam

kehidupan sehari-hari gadget memiliki dampat positif dan negatif. Maka dari

itu peran orang tua sangatlah penting bagi anak pada tahap perkembangan

sosial emosional anak dalam bermain gadget. Perkembangan teknologi yang

sangat maju di zaman ini. Jika masa anak-anak sudah tercandu dan terkena

dampak negatif oleh gadget, maka perkembangan anak pun akan terus

meningkat khususnya pada segi prestasi. Manusia memiliki kecenderungan-

kecenderungan untuk memelihara diri, berbahagia, berpikir dan mengatakan,

mencintai, bergabung dengan orang lain serta tumbuh dan mengaktualkan

diri.8 Peserta didik memiliki keinginan yang sama untuk bermain. Seperti

yang telah di sebutkan dalam Al- Qur’an bahwa isi dunia hanyalah permainan

dan senda gurau, sebagaimana firman Allah-Nya dalam Qs. Muhammad

(47) : 369

7
Elizabeth T. Santosa, raising childen in digital era. (Jakarta: Gramedia, 2025). h. 13
8
Muhammad Syahrul and Martini Martini, “Penerapan Pendekatan Konseling Rasional
Emotif Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Di Ma Ddi Pangkep,” Komunida : Media
Komunikasi Dan Dakwah 8, no.1 (2018): 56
9
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al Qur’anulkarim Super Mudah (Bandung:
AlQosbah, 2022).
5

‫ِت‬ ‫ِا ِم‬ ‫ِع‬ ‫ِا‬


‫َّنَم ا اْلَح ٰي وُة الُّد ْنَيا َل ٌب َّو َلْه ٌو َۗو ْن ُتْؤ ُنْو ا َو َتَّتُقْو ا ُيْؤ ُك ْم ُاُجْو َر ُك ْم َو اَل َيْس َٔـْلُك ْم َاْم َو اَلُك ْم‬

Terjemahnya :

Sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau. Jika
kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan
Dia tidak akan meminta hartamu.
Tafsir Al Wajiz pada Al-Qur’an Surah Muhammad Ayat 36 yaitu :
Sesungguhnya kehidupan dunia dan kesibukannya hanyalah permainan-
permainan dalam bahasa arab adalah la’ibun, yaitu segala sesuatu yang tidak
ada manfaatnya pada masa depan dan tidak mealaikan dari perkara-perkara
yang penting-dan senda gurau. Senda gurau dalam bahasa arab adalah
lahwun, yaitu segala sesuatu yang tidak ada manfaatnya dan melalaikan dari
hal yang bermanfaat. Jika kalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta
bertakwa kepada Allah dan Rasul-Nya serta bertakwa kepada Allah dengan
menjalankan perintah-perintahNya dan menjauhi larang-larangan-Nya,
niscaya dia akan memberikan pahala ke-taatan kalian dan dia tidak akan
meminta kalian mengeluarkan semua harta benda dari kepemilikan kalian,
tetapi hanya mencukupkan dengan zakat wajib.10

Orang tua memberikan gadget kepada anak karena mereka berpikir

bahwa gadget mudah digunakan untuk belajar membaca, menulis, berhitung

dan sebagainya. Orang tua membelikan gadget kepada anakanya tanpa harus

berpikir Panjang apa dampak buruk yang ditimbulkan akibat dari radiasi

gadget.11 Peran orang tua sangat penting dalam perkembangan teknologi

zaman ini karena anak mudah terpengaruh dengan dunia luar maupun dengan

dunia teknologi gadget. Orang tua juga harus mengetahui bahaya bagi anak

usia sekolah dasar menggunakan gadget, khususnya bahaya pada

perkembangan sosial emosional anak.

10
Kementrian Agama RI Al-Qur’an Terjemahnya, Al-Qur’an The Great Miracle (Solo: PT.
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2013) hal 1017.
11
An Nisa Novarona. Hubungan Antara Praktek Unsafe Action dalam Penggunaan
Gadget dengan Keluhan Subyektif Gangguan Kesehatan Mata pada Murid Sekolah Dasar Islam
Tunas Harapan. Artikel Ilmiah 2016.
6

Sosial emosional mempunyai keterkaitan dengan aspek perkembangan

lainnya, baik fisik, maupun mental. Kemampuan ini saling melengkapi suatu

kegiatan anak pada emosi yang menghasilkan pengingatan, penalaran,

konsentrasi terhadap anak dalam psikologis efek dari tekanan dan pengaruh

pada sikap, minat, dan dampak psikologis lainnya.12

Perkembangan sosial emosional merupakan dua aspek yang

berkelainan, namun dalam kenyataannya satu sama lain saling memengaruhi.

Perkembangan sosial emosional sangatlah erat didalam hubungan dengan

lembaga pendidikan anak. Pada tahap sosial emosional mempunyai peran

orang tua dalam mengembangkan perilaku sosial dan emosi anak. 13

Perkembangan sosial emosional adalah proses berkembangnya kemampuan

anak untuk menyesuaikan diri terhadap dunia sosial yang lebih luas.

Perkembangan sosial emosional merupakan dasar perkembangan kepribadian

individu kelak dan berhubungan positif dengan aspek-aspek lainnya.

Perkembangan sosial emosional yang mencakup adanya sense of confidence

and competence, kemampuan membina hubungan baik dengan teman sebaya

dan orang-orang dewasa, kemampuan untuk tetap pada tugas, memiliki

arah/tujuan, kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami dan

mengomunikasikan perasaan atau emosinya, kemampuan mengelola emosi

yang kuat secara konstruktif.14

12
Luh Ayu Tirtayani dkk, perkembangan sosial emosional pada anak usia dini,
(Yogyakarta: graha ilmu, 2014). h. 14
13
Drs. Ahmad Susanto, perkembangan anak usia dini. (Jakarta: Jl. Tambara raya no. 23
rawamagun, 2011), h. 133
14
Abd. Malik Dachlan dkk, Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini.
(Yogyakarta: Budi Utama, 2019), h. 46
7

Perkembangan sosial emosional anak ditandai dengan adanya

perkembangan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar,

memiliki rasa pertemanan yang melibatkan emosi, pikiran dan tingkah laku

mereka. Perkembangan sosial emosional anak sendiri dapat dilihat melalui

proses dimana anak mampu mengembangkan interpersonalnya, dengan

belajar menjalin persahabatan dan mampu untuk terbuka pemahamannya

tentang orang-orang yang ada disekitarnya karena dengan seperti itu anak

juga mengerti akan indahnya kebersamaan dilingkungan sekitar.15

Berdasarkan hasil observasi awal peneliti pada tanggal 25 Juli 2023,

peneliti menemukan berbagai masalah yaitu: di SD Inpres Laikang boleh

membawa Handphone yang dimana Handphone merupakan salah satu

fasilitas yang mendukung siswa untuk bermain berbagai aplikasi yang berada

didalam Gadget. Gadget tidak hanya memiliki kekurangan tapi juga memiliki

kelebihan yang dapat memberikan pengetahuan bagi peserta didik. Untuk itu

sangat penting untuk memperhatikan gerak gerik, tingkah laku serta emosinya

agar pertumbuhan dan perkembangannya sesuai dengan umurnya. Karena

berdasarkan hasil observasi, banyak peserta didik telah menggunakan gadget

dan banyak juga diantara mereka telah terkena dampak dari penggunaan

gadget itu sendiri, baik dari dampak negatif maupun positif dari gadget.

Ini ditopang dari hasil penelitian yang dilakukan Nurul Hasanah, hasil

penelitian dengan judul “Dampak Penggunaan Gadget Terhadap

Perkembangan Sosio-Emosional Anak di RA DWP 1 Kanwil Depag Provinsi

15
Luh Ayu Tirtayani dkk, Perkembangan Sosial Emosional Pada Anak Usia Dini.
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), h. 3-4
8

Sulawesi Tengah” ada pengaruh negatif dan positif dari penggunaan gadget

tersebut. Ada beberapa anak yang sosial emosialnya terganggu namun

kognitifnya berkembang karena adanya gadget. Dan juga ada beberapa anak

yang mahir bahasa inggris melalui gadget tanpa orang tuanya ajari, mereka

hanya melihat dan mendengar dari gadgetnya, Terlepas dari itu ada juga yang

terkena dampak negatifnya seperti susah tidur, tidak terkontrol emosinya atau

agresif, mudah marah, terpapar radiasi dan sensitif.16

Maka berdasarkan uraian diatas, Peneliti tertarik melakukan penelitian

dengan tujuan ingin mengetahui pengaruh gadget terhadap perkembangan

sosial emosional peserta didik kelas VB di SD Inpres Laikang.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Apakah ada pengaruh positif dan negatif penggunaan gadget terhadap

perkembangan sosial emosional siswa kelas V di SD Inpres Laikang?

2. Bagaimana Tingkat signifikansi penggunaan gadget siswa kelas V di SD

Inpres Laikang?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah :

1. Untuk mengetahui Apakah ada pengaruh penggunaan gadget terhadap

perkembangan sosial emosional siswa kelas V di SD Inpres Laikang

16
Husnul Hasanah, Skripsi: Dampak Penggunaan Gadget Terhadap Perkembangan
Sosio-Emosional Anak Di RA DWP 1 Kanwil Depag Provinsi Sulawesi Tengan, (Palu : 2020)
9

2. Untuk mengetahui tingkat penggunaan gadget siswa kelas V di SD Inpres

Laikang.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi dan peng

etahuan untuk mengetahui bagaimana gambaran penggunaan gadget pada

perkembangan sosial siswa dan pengaruh gadget terhadap perkembangan

sosial emosional di SD Inpres Laikang

2. Manfaat praktis

a. Bagi Orang Tua dan Peserta didik

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dalam memberikan

dukungan orang tua dan peserta didik dalam mengurangi pengaruh gadget

terhadap perkembangan sosial anak.

b. Bagi peserta didik

Memberikan informasi dan peringatan kepada peserta didik, supaya resiko

pengaruh penggunaan gadget terhadap perkembangan sosial emosional pada

peserta didik dapat diminimalisir, terutama pengaruh perkembangan sosial

yang diakibatkan oleh kebiasaan peserta didik dalam bermain gadget.

c. Penelitian Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan atau pembanding

bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengaruh gadget terhadap

perkembangan sosial peserta didik


10

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap masalah y

ang hendak dicari solusi pecahan melalui penelitian, yang dirumuskan atas da

sar pengetahuan, pengalaman dan logika yang kemudian akan diuji kebenaran

nya melalui penelitian yang hendak dilakukan.

1. Hipotesis kerja ( H o ¿ : Tidak terdapat pengaruh perkembangan sosial

emosional peserta didik di Sekolah Dasar

2. Hipotesis nihil ( H a ¿ : Ada pengaruh perkembangan sosial emosional

peserta didik di Sekolah Dasar

F. Pengertian Judul

1. Pengaruh

Menurut Hugiono dan Poerwantana “pengaruh merupakan dorongan ata

u bujukan dan bersifat membentuk atau merupakan suatu efek”, sedangkan m

enurut Badudu dan Zain “pengaruh adalah daya yang menyebabkan sesuatu te

rjadi, sesuatu yang dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain dan tu

nduk atau mengikuti karena kuasa atau kekuasaan orang lain”. Sedangkan

Louis Gottschalk mendefinisikan pengaruh sebagai suatu efek yang tegar dan

membentuk terhadap pikiran dan perilaku manusia baik sendiri-sendiri

maupun kolektif.17

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpul bahwa pengaruh merupakan

suatu reaksi yang timbul, dapat berupan tindakan atau keadaan dari suatu per

17
Babadu, J.S dan Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan, 2001), hal. 131
11

ilaku akibat dorongan untuk mengubah atau membentuk suatu keadaan

kearah yang berbeda.

2. Gadget

Secara estimologi gadget adalah sebuah istilah dalam Bahasa Inggris

yang berarti perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Dalam

Bahasa Indonesia, gadget disebut sebagai “acang”. Salah satu hal yang

membedakan gadget dengan perangkat elektronik lainnya adalah unsur

“kebaruan”. Gadget adalah piranti yang berkaitan dengan perkembangan

teknologi masa kini. Yang termasuk gadget misalnya tablet, smartphone,

notebook, dan sebagainya.18

Gadget adalah perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus.

Diantaranya smartphone seperti iphone dan blackberry, serta notebook

(perpaduan antara computer portable seperti notebook dan internet).19

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, gadget adalah suatu

alat elektronik yang memiliki berbagai layanan fitur dan aplikasi yang

menyajikan teknologi terbaru yang membantu hidup manusia menjadi lebih

praktis dan memiliki fungsi khusus.

3. Perkembangan Sosial Emosional

Perkembangan sosial dan emosional merupakan dua aspek yang

berlainan, namun dalam kenyataannya satu sama lain saling memengaruhi.

Perkembangan sosial sangatlah erat hubungannya dengan perkembangan

emosional, Pada tahap sosial emosional mempunyai peran orang tua dalam
18
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa,
(Indonesia: Gramedia Pustaka Utama, 2008), hal. 78.
19
Widiawati, Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Daya Kembang Anak, hal, 78.
12

mengembangkan perilaku soaial dan emosi peserta didik dengan

menanamkan sejak dini.20 Perkembangan sosial emosional adalah proses

berkembangnya kemampuan peserta didik untuk menyesuaikan diri terhadap

dunia sosial yang lebih luas. Perkembangan sosial emosional merupakan

dasar perkembangan kepribadian individu kelak dan berhubungan posotif

dengan aspek-aspek lainnya. Perkembangan sosial emosional yang sehat

mencakup adanya sense of confidence and competence, kemampuan membina

hubungan baik dengan teman sebaya dan orang-orang dewasa, kemampuan

untuk tetap pada tugas, memiliki arah/tujuan, kemampuan untuk

mengidentifikasi, memahami dan mengomunikasikan perasaan atau

emosinya, kemampuan mengelola emosi yang kuat secara konstruktif.21

Emosi adalah perpaduan dari beberapa perasaan yang mempunyai

intensitas yang relative tinggi dan menimbulkan suatu gejolak suasana batin.22

Kemampuan untuk berinteraksi secara emosional sudah ada pada bayi

yang baru lahir. Gejala pertama perilaku emosional ialah keterangsangan

yang berlebih-lebihan ini tercermin dalam aktivitas yang banyak.23

Dapat disimpulkan bahwa sosial dan emosional itu aspek yang berbeda

dan mempunyai makna yang sama, sosial emosional memiliki kaitan yang

sangat erat karna keduanya saling membutuhkan satu sama lainnya sehingga

20
Luh Ayu Tirtayani dkk, Perkembangan Sosial Emosional pada Anak Usia Dini.
(Yogyakarta: graha ilmu, 2014), h. 12
21
Abd. Malik Dachlan dkk, Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini.
(Yogyakarta: Budi Utama, 2019), h. 46
22
Drs. Ahmad Susanto, perkembangan anak usia dini. (Jakarta: Jl. Tambara raya no. 23
rawamagun, 2011), h. 133-135

23
Elizabeth B. Hurlook, Perkembangan anak. (Jakarta: erlangga PT. golora aksara
pratama 2016). h. 210
13

tidak dapat dipisahkan. Maka dari itu pengertian dan penjelasan diatas

perkembangan sosial emosional pada anak adalah perkembangan yang

berkaitan dengan sosial dan emosi menyangkut aspek kemampuan

bersosialisasi dan mengendalikan emosi, yang ada di diri anak.

G. Definisi Operasional Variabel

Mengacu pada pengertian diatas, maka dapat disimpulkan yang dimaksud

pada penelitian yang berjudul “Pengaruh Gadged Terhadap Perkembangan

Sosial Emosional Peserta Didik” yaitu suatu pembahasan yang mengkaji

apakah terdapat pengaruh gadget terhadap perkembangan sosial emosional

peserta didik dan Signifikan pengaruh penggunaan gadget terhadap

perkembangan sosial emosional peserta didik.


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hubungan dengan Penelitian Sebelumnya

Penelitian yang ingin penulis tulis bukanlah suatu yang bersifat baru,

artinya sudah ada beberapa penelitian terdahulu yang pernah dilakukan

namun mempunyai sudut pandang yang berbeda-beda. Berikut pemaparan ten

tang penelitian tersebut :

1. Skripsi yang disusun oleh Nurul Hasanah, NIM : 16.1.05.0027 Program

studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, jenis penelitian yang

digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian kualitatif. Dengan judul

“Dampak Penggunaan Gadget Terhadap Perkembangan Sosial-Emosioal

Anak di RA DWP 1 Kanwil Depag Provinsi Sulawesi Tengah”. Berdasarka

n hasil penelitian tersebut memiliki kesimpulan bahwa :

Peneliti menunjukkan bahwa anak di RA DWP 1 Kanwil Depag Provi

nsi Sulawesi Tengah telah mengalami dampak dari penggunaan gadget tent

u saja dampaknya bukan hanya negatif namun juga ada yang positif. Ada

beberapa anak yang sosial emosionalnya terganggu namun kognitifnya

berkembang karena adanya gadget. Dan ada juga beberapa anak yang

mahir bahasa inggris melalui gadget tanpa orang tuanya ajari, mereka

hanya melihat dan mendengar dari gadgetnya, ada juga yang pintar

menulunis dan mengenali huruf dari gadget melalui pembiasaan orang tua

namun melalui gadget juga. Terlepas dari itu ada juga yang terkena dampak

14
15

negatifnya seperti susah tidur, tidak terkontrol emosinya atau agresef,

mudah marah, terpapar radiasi dan sensitive.

Adapun solusi untuk anak yang sudah tergantung oleh gadget yaitu:

pilih sesuai usianya, selektif dalam memilih aplikasi permainan dalam

gadget, batasi anak untuk bermain gadget, mengajak anak melakukan

kegiatan positif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

kurangnya pengawasan dan ketegasan dan contoh dari orang tua yang

membuat anak menjadi kecanduan gadget, batasi durasi waktu pemakaian

dan bahan tontonannya perlu diperhatikan.

2. Skripsi yang disusun oleh Nurlinda Hardianti, NIM : 14110224 Program

Studi Program Studi Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Hamzanwadi, jenis penelitian yang digunakan

dalam penelitian adalah jenis penelitian kualitatif. Dengan judul “Analisis

Dampak Gadget Terhadap Perkembangan Sosial Anak SDN 11 Sepit”.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut memiliki kesimpulan bahwa :

Analisis dampak gadget terhadap perkembangan social anak di SDN

11 Sepit Kecamata Keruak didasarkan pada penelitian yang dilakukan

penulis 2018 dengan melakukan observasi, wawancara di lapanga, dengan

mengambil 20 subjek penelitian dari siswa/siswi, 1 subjek penelitian guru

dikelas VI dan 7 subjek penelitian orang tua siswa, dapat disimpulkan

bahwa adanya dampak negatif penggunaan gadget terhadap perkembangan

sosial anak di Sekolah Dasar 11 Sepit Tahun Pelajaran 2018/2019.


16

Berbagai dampak negatif yang timbul Ketika anak terlalu sering

menggunakan gadget seperti anak menjadi fasif, malas, pembangkang, egois,

anak sering membantah orang tua, Kesehatan yang terganggu dan tidak mau

menjalani hubungan sosial dengan orang lain seperti teman sebaya

dilingkungan sosialnya.

Dampak negatif dari penggunaan gadget adalah anak lebih sering

menyendiri, susah bergaul dan apabila sudah kecanduan akan sangat sulit

untuk dikontrol dari pemakaian gadget yang pada akhirnya otak anak-anak

sulit berkembang karena terlalu sering bermain game. Tingginya intensitas

dan durasi penggunaan gadget serta aplikasi yang dibuka kebanyakan game

mebuat anak-anak usia Sekolah Dasar sebaiknya dibatasi dalam pemakaian

gadget karena tidak sesuai atau layak pada usianya jika terlalu banyak

bermain game tanpa berinteraksi dengan orang lain atau teman sebayanya.

Dampak tersebut muncul karena anak terlalu sering menggunakan gadget

dirumah tanpa dikontrol oleh orang tua dan anak yang sudah kecanduan

menggunakan gadget merasa gadget adalah hal paling menarik melebihi

bermain dengan orang-orang sekitar atau teman sebayanya.

Jadi semakin tinggi penggunaan gadget pada peserta didik di SDN 11

Sepit Kecamatan Keruak, maka akan semakin rendah interaksi sosial peserta

didik disekolah maupun dirumah. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa

indicator antara lain yaitu, tingkah laku anak yang selalu susah diatur oleh

orang tua atau membandel (Negativisme), tidak adanya Kerjasama anak

dilingkungan masyarakat ataupun di sekolah, tidak peduli dengan orang lain,


17

dan kurangnya menjalin komunikasi dengan teman, sahabat dan keluarga.

Sehingga anak menjadi tidak peka terhadap lingkungan sosialnya,

Penggunaan gadget pada peserta didik memiliki pengaruh yang sangat

signifikan terhadap interaksi sosial peserta didik baik secara langsung

maupun tidak langsung. Penggunaan gadget pada indikator tingkat

kepemilikan, tingkat penggunaan, waktu dan tempat dapat mempengaruhi

nilai dan moral peserta didik apabila penggunaannya tidak tepat, dan dengan

interaksi sosial yang baik antara peserta didik dengna keluarga, peserta didik

dengan guru dan peserta didik dengan teman-teman di sekolah dapat

meningkatkan interaksi sosial yang normal dan seimbang.

Persamaan dari peneliti sebelumnya dengan penelitian ini adalah sama-

sama membahas tentang gadget serta dampak/pengaruhnya, dalam penelitian

ini juga sama-sama membahas tentang dampak positif dan negatif sera

bahaya penggunaan gadget terhadap anak, namun yang membedakan hanya

penelitiannya saja, pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif,

sedangkan skripsi penelitian saya menggunakan metode kuantitatif.

B. Landasan Teori dan Kerangka Pikir

1. Landasan Teori

a. Gadget

Secara estimologi gadget adalah sebuah istilah dalam bahasa inggris

yang berarti perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Dalam

bahasa Indonesia, Gadget disebut sebagai “acang”. Salah satu hal yang

membedakan gadget dengan perangkat elektronik lainnya adalah unsur


18

“kebaruan”. Gadget adalah piranti yang berkaitan dengan perkembangan

teknologi masa kini. Yang termasuk gadget misalnya tablet, smartphone,

notebook, dan sebagainya. Artinya, dari hari ke hari gadget selalu muncul

dengan menyajikan teknologi terbaru yang membuat hidup manusia menjadi

lebih praktis.24

Gadget adalah perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus.

Diantaranya smartphone seperti iphone dan blackberry, serta notebook

(perpaduan antara computer portable seperti notebook dan internet). 25 Dari

pendapat tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa, gadget adalah suatu

alat elektronik yang memiliki berbagai layanan fitur dan aplikasi yang

menyajikan teknologi terbaru yang membantu hidup manusia menjadi lebih

praktis dan memiliki fungsi khusus.

Pada dasarnya, gadget diciptakan untuk kemudahan konsumen dalam

menggunakan media komunikasi. Definisi komunikasi adalah suatu proses

yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa,

dengan akibat atau hasil apa, gadget jika dilihat melalui model komunikasi

laswell, merupakan media dalam menyampaikan pesan antara komunikator

dan komunikan. Dapat disimpulkan bahwa gadget merupakan salah satu

media untuk berkomunikasi dengan tujuan untuk mempermudah kegiatan

komunikasi manusia.26

24
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa,
(Indonesia: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 78.
25
Widiawati, Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Daya Kembang Anak, h. 78.
26
Putri Hana Pebrina, (2017), “Analisis penggunaan gadget terhadap kemampuan
interaksi sosial pada Anak Usia Dini” Dalam jurnal Obsesi (online), Volume 1 Nomor 1 Tahun
2017 halaman 1-11.
19

Tidak salah memang gadget pada masa kini sangat disukai anak-anak.

Sebab gadget pada masa kini sangatlah berbeda jauh dengan gadget pada

awal diproduksi yang hanya dapat digunakan untuk menelpon maupun

mengirim pesan serta ditambah dengan desain yang tidak menarik.

Sedangkan, gadget pada masa kini telah berevolusi menjadi sebuah barang

sangat menarik dengan desain yang menarik serta penggunaan teknologi

touchscreen yang semakin membuatnya menarik, selain itu pula gadget masa

kini telah terisi dengan berbagai macam aplikasi didalam gadget tersebut.

Seperti games yang pada saat ini sangat bervariatif, mulai dari game

bertemakan petualangan sampai pelajaran. Lalu, penyajian setiap aplikasi

(games) yang beraneka warna dan karakter tak heran jika gadget sangat di

gandrungi oleh anak pada masa ini. Penyajian beraneka ragam aplikasi yang

membuat seseorang sangat senang berlama-lama untuk didepan gadget

mereka, sehingga penggunaan gadget menjadi berlebihan.27

1) Dampak positif dan negatif penggunaan gadget

Dampak pengaruh gadget pada perkembangan anak sangat banyak,

dampak dari segi pendidikan yaitu :

a) Dampak positif

(1) Menambah pengetahuan

Bahwa dengan menggunakan gadget yang berteknologi canggih, anak-

anak dengan mudah dan cepat untuk mendapatkan informasi mengenai

tugasnya disekolah. Misalnya kita ingin browsing internet dimana saja dan
27
Wahyu Novitsari, (2016) “Dampak penggunaan gadget terhadap interaksi sosial AUD
Usia 5-6 Tahun” Dalam Jurnal PAUD Teratai (online) volume 05 nomor 3 Tahun 2016 h. 182-
186.
20

kapan saja yang ingin kita ketahui. Dengan demikian dari internet kita bias m

enambah ilmu pengetahuan.28

(2) Memperluas Jaringan Persahabatan.

Gadget dapat memperluas jaringan persahabatan karena dapat dengan

mudah dan cepat bergabung ke sosial media. Jadi, kita dapat dengan mudah

untuk berbagi bersama teman kita.

(3) Mempermudah Komunikasi.

Gadget merupakan salah satu alat yang memiliki teknologi yang

canggih. Jadi semua orang dapat dengan mudah berkomunikasi dengan orang

lain dari seluruh penjuru dunia.

(4) Beradaptasi dengan zaman

Salah satu dampak positif gadget adalah akan membantu perkembangan

seorang anak, artinya kemampuan seseorang untuk bisa menyesuaikan diri

dengan keadaan lingkungan sekitar dan perkembangan zaman. Jika

perkembangan zaman sekarang muncul gadget maka anak pun harus tau cara

menggunakan gadget.

b) Dampak negatif

(1) Mengganggu kesehatan

Gadget dapat mengganggu kesehatan manusia karena efek radiasi dari

teknologi, sangat berbahaya bagi kesehatan manusia terutama pada anak-anak

yang berusia 12 tahun kebawah. Efek radiasi yang berlebihan dapat mengakib

atkan penyakit kanker.

28
Kusuma. Yuliandi dan D. Ardhy Artanto, Internet Untuk Anak Tercinta, (Jakarta: PT
Gramedia Widiasarana Indonesia, 2011), h. 88.
21

(2) Dapat mengganggu perkembangan anak

Gadget memiliki fitur-fitur yang canggih seperti kamera, video, games,

dan lain-lain. Fitur ini dapat mengganggu proses pembelajaran di sekolah.

(3) Rawan terhadap tindakan kejahatan

Setiap orang pasti ada yang memiliki sifat update dimana saja. Jadi

orang yang ingin berbuat jahat sangat mudah mencarinya dari hasil updatenya

yang dibilang terlalu sering.

(4) Dapat memengaruhi perilaku anak

Kemajuan teknologi berpotensi membuat anak cepat puas dengan

pengetahuan yang diperoleh sehingga menganggap apa yang didapatkannya

dari internet atau teknologi lain adalah pengetahuan yang terlengkap dan

final.29

2) Faktor-faktor memengaruhi penggunaan gadget

a) Faktor internal :

(1) Tingkat aktivitas

Faktor yang memengaruhi kecanduan gadget adalah perilaku tindakan

atau aktivitas dari manusia itu sendiri. Kecanduan tidak hanya terhadap zat

saja. Tetapi juga aktivitas tertentu yang dilakukan berulang-ulang yang

menimbulkan dampak negatif begitupun kecanduan terhadap gadget.

(2) Tujuan penggunaan gadget

Tujuan penggunaan gadget bagi anak dapat membawa dampak positif

maupun negatif, seperti membantu proses dalam belajar, memudahkan dalam

29
Indiani Sunita dan Eva mayasari, yes or not gadget buat si buah hati. (Yogyakarta:
Deepublish, 2017). h. 67-68
22

berkomunikasi dengan teman atau keluarganya dan membantu mereka

dengan mudah mendapatkan informasi. Dampak negatif dari penggunaan

gadget seperti mereka yang berlebihan dalam menggunakan gadget yang

mempengaruhi proses belajar menjadi malas dan banyak menghabiskan

waktu dengan gadget.

(3) Tingkat ekonomi keluarga

Tingkat ekonomi keluarga akan memberikan pengaruh besar terhadap

keberlangsungan anggota keluarga, baik dari tingkat pendidikan ataupun

kesehatan, sebaliknya keluarga yang berada pada kelompok ekonomi rendah

cenderung lebih mendahulukan untuk mencukupi kehidupan sehari-harinya

dari pada memikirkan menjaga kesehatan.

b) Faktor eksternal

(1) Faktor lingkungan keluarga

Dalam mencapai kematangan sosial, anak belajar menyesuaikan diri

dengan orang lain. Anak memperoleh kesempatan pengalaman dan bergaul

dengan orang-orang dilingkungannya baik orang tua, saudara, teman sebaya

maupun orang lain dan lingkungan keluarga adalah lingkungan pertama yang

anak kenal dan perkembangan anak dipengaruhi oleh perlakuan dan proses

bimbingan orang tua didalam keluarga dalam mengenalkan berbagai aspek

kehidupan sosial dalam kehidupan masyarakat serta mendorong dan

memberikan contoh pada anak bagaimana menerapkan norma-norma tersebut

dalam kehidupan sehari-hari.

(2) Faktor dari luar rumah


23

Faktor dari luar rumah merupakan suatu wadah untuk anak

bersosialisasi. Diluar rumah anak akan bertemu dengan lebih banyak orang,

seperti teman, orang yang lebih kecil, maupun lebih besar darinya sehingga

kemampuan sosialnya akan berjalan sesuai perannya dilingkungan tersebut.

(3) Faktor pengaruh sosial anak

Pengalaman sosial anak sangat berpengaruh terhadap perkembangan

sosialnya, dalam pembelajarannya anak melalui interaksi sosial baik dengan

orang dewasa maupun teman sebaya. Orang-orang dewasa disekitar anak

seharusnya peka dan menyadari bahwa mereka adalah sebagai model yang

pantas ditiru oleh anak dalam berucap, bersikap, dan merespon. Dengan

melalui cara ini anak belajar cara bersikap, berkomunikasi serta belajar

mengembangkan kemampuan berkomunikasi serta belajar sesuai kondisi

budaya di lingkungannya.

(4) Faktor media sosial

Lama penggunaan adalah waktu durasi yang digunakan dalam

menggunakan suatu barang atau gadget. Asosiasi dokter anak amerika serikat

dan kanada menekunkan perlunya anak usia 0-2 tahun sama sekali tidak

terpapar gadget sementara anak 3-6 tahun dibatasi satu jam perhari, dan dua

jam untuk anak 7-18 tahun.30

30
Dwi Agung dan Sri Mulyani, “Pengaruh Lingkungan Internal, Eksternal, Respon
Emosional dan Respon Rasional Terhadap Perpindahan Merek”Jurnal Dinamika Ekonomi dan
Bisnis, Vol. 4, No. 2, 2007, h. 140.
24

b Perkembangan Sosial

1) Pengertian perkembangan sosial

Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam

interaksi sosial. Perkembangan sosial dapat diartikan sebagai proses belajar

untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi

yang melebur menjadi satu kesatuan yang saling berkomunikasi dan kerja

sama. Dengan demikian, perilaku kehidupan sosial manusia tidak terlepas

dari nilai dan norma yang mengatur hubungan manusia dengan

lingkungannya.31

Anak dilahirkan bersifat sosial, artinya anak belum memiliki

kesempatan untuk bergaul dengan orang lain. Untuk mencapai kematangan

soaial anak harus belajar tentang cara-cara penyesuaian diri dengan orang

lain. Kemampuan ini diperoleh anak melalui berbagai kesempatan atau

pengalaman bergaul dengan orang-orang di lingkungannya baik orang tua,

saudara, teman sebaya, atau orang dewasa lainnya. 32 Sosial dalam kehidupan

sehari-hari sangat penting bagi semua orang, maka dengan itu sosial perlu

diterapkan atau diajarkan sejak dini untuk bekal masa depan terhadap sosial

yang lebih baik.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa, perkembangan

sosial adalah perilaku atau tindakan sosial yang merujuk pada cara bergaul

(bersosialisasi atau berinteraksi) dengan orang lain untuk dapat menyesuaikan

31
Ahmad Susanto, Pendidikan Anak Usia Dini: Konsep dan Teori, (Jakarta: Bumi Aksara,
2017). Cet 1, Hal. 24
32
Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini: Pengantar dalam Berbagai Aspeknya,
(Jakarta: Kencana Prenada Group, 2011), Cet 1, Hal. 40
25

diri terhadap norma, nilai, dan tradisi bahkan dapat membentuk perilaku

sosial seperti menolong, Kerjasama, empati, dan lain sebagainya.

2) Ciri-ciri Perkembangan Sosial Anak SD

Ciri perkembangan sosial pada anak ditandai oleh meluasnya

lingkungan sosial. Anak-anak mulai melepaskan diri dari keluarga,

mendekatkan diri pada orang lain di samping anggota keluarga. 33Anak-anak

memasuki dunia dengan wawasan (perceptual) dan kemampuan motorik yang

mengejutkan, sehingga masa kecil sebagai saat ideal untuk mempelajari

ketarampilan motoric dan seperangkat kemampuan untuk berinteraksi dengan

orang lain, dan kapasitas untuk belajar siap digunakan begitu mereka lahir.34

Hurlock menjelaskan bahwa pola perilaku sosial pada anak meliputi:

Pertama, meniru, anak meniru sikap dan perilaku orang yang ia kagumi.

Kedua, persaingan, keinginan untuk mengungguli dan mengalahkan orang

lain sudah terlihat ketika anak berusia 4 (empat) tahun. Ketiga, kerjasama.

Anak pada usia 3 tahun akhir sudah mulai bermain bersama/kooperatif

dengan teman sebaya. Keempat, simpati. Simpati membutuhkan pengertian

tentang perasaan-perasaan dan emosi orang lain. Dunia anak adalah bermain,

semakin banyak kontak bermain semakin cepat simpati akan berkembang.

Kelima, empati, keenam, dukungan sosial. Berakhirnya masa kanak-kanak

dukungan dari teman-teman menjadi lebih penting daripada persetujuan orang

dewasa. Ketujuh, membagi. Anak mengetahui bahwa salah satu cara untuk

33
Rahayu, (dkk), Psikologi perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya
(Togyakarta: Gajah Mada University Press, 1998), Hal, 183
34
Majory Ebbeck, Menyadari dan Mengembangkan Potensi Anak Usia Dini (Yogyakarta:
UNY, 1997), Hal. 123.
26

memperoleh persetujuan sosial adalah dengan membagi apa yang ia miliki

dengan anak lain. Anak akan relaberbagi mainan, makanan dan sebagainya

untuk mempererat pertemanan. Kedelapan, perilaku akrab. Bentuk perilaku

akrab diperlihatkan anak dengan canda gurau, tawa riang, memeluk,

merangkul, gendong dan sebagainya.35

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ciri sosial pada anak

ditandai dengan aktivitas yang dilakukan oleh sang anak terhadap

lingkungannya seperti sang anak memiliki teman dan berkenalan atau berbagi

makanan. Ciri sosial juga ditandai dengan sang anak melepaskan diri dengan

orang tua mereka dan lebih mendekatkan diri kepada teman dan

lingkungannya.

3) Tahap Perkembangan Sosial Anak SD

Sepanjang Sejarah hidup manusia, setiap orang mengalami tahapan

perkembangan dari bayi sampai dengan usia lanjut. Perkembangan sepanjang

hayat tersebut diperhadapkan tahapan yang masing-masing mempunyai nilai

kekuatan yang membentuk karakter positif atau sebaliknya, berkembang sisi

kelemahan sehingga karakter negetif yang mendominasi pertumbuhan

seseorang. Tahapan tersebut sebagai krisis atau konflik yang mempunyai sifat

sosial dan psikologis yang sangat berarti bagi kelangsungan perkembangan di

masa depan. Dalam hal ini mengidentifikasikan perkembangan individu

dalam empat tahap, yaitu:

35
Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini: Pengantar dalam Aspeknya (Jakarta:
Kencana, 2011) hal. 139
27

a) Usia 0-2 tahun dikenal dengan tahap sensori motor. Pada perkembangan ini

perkembangan tertuju pada gerak refleks sebagai bukti adanya kemampuan

menyadari ada sesuatu di dekatnya.

b) Usia 2-7 tahun dikenal dengan tahap praoprarasional. Pada masa ini muncul

ciri yang disebut egosentri, yaitu kemampuan mengasosiasi sesuatu dengan

dirinya.

c) Usia 7-18 tahun dikenal dengan tahap operasional konkret. Pada masa ini

anak telah memiliki kemampuan untuk mengenali urutan hirarki.

d) Usia 18 tahun ke atas dikenal dengan tahap formal operasional. Pada masa ini

terbentuk kemampuan berpikir proporsional dan berpikirdeduktif.36

4) Jenis-Jenis Interaksi Sosial

Dalam peoses interaksi senantiasa mengimplementasikan adanya

komunikasi antar pribadi. Begitupun sebaliknya, setiap komunikasi pribadi

senantiasa mengandung interaksi. Intereksi sosial dibagi menjadi tiga jenis,

yaitu:

a) Interaksi verbal, terjadi apabila dua orang atau lebih melakukan kontak satu

sama lain dengan menggunakan alat-alat artikulasi, proses terjadi dalam

bentuk tukar percakapan satu sama lain.

b) Interaksi fisik terjadi manakala dua orang atau lebih melakukan kontak

dengan menggunakan bahasa-bahasa tubuh dan kontak mata.

36
Yus Anita, Penilaian Perkembangan Belajar Anak TK, (Jakarta: Media Group, 2011), hal.
12
28

c) Interaksi emosional terjadi manakala melakukan kontak satu sama lain

dengan menggunakan curahan perasaan, misalnya mengeluarkan air mata

tanda sedih, haru atau bahkan terlalu bahagia.37

5) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial

Perkembangan sosial tidak selamanya stabil, artinya bisa berubah-ubah

karena, banyak factor yang mempengaruhinya baik factor yang berasal dari

anak itu sendiri maupun berasal dari luar dirinya, baik pengaruhnya secara

dominan, maupun secara terbatas.38 Faktor yang dapat memengaruhi

perkembangan sosial anak ada tiga yang utama, yaitu :39

a) Faktor lingkungan keluarga

Perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau

bimbingan orang tua terhadap anak dalam mengenal berbagai aspek

kehidupan sosial, atau norma-norma kehidupan masyarakat serta mendorong

dan memberikan contoh kepada anaknya bagaimana menerapkan norma-

norma tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Proses bimbingan orang tua ini

lazim disebut sosialisasi.

b) Faktor dari luar rumah

Faktor diluar rumah adalah wadah bagi anak untuk bersosialisasi.

Diluar rumah anak akan bertemu dengan orang yang lebih banyak, seperti

37
Muhammad Ali, Psikologi Remaja (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hal 88
38
Dadan Suryana, Pendidikan Anak Usia Dini: Stimulasi dan Aspek Perkembangan Anak,
(Jakarta: Kencana, 2016), Cet 1, hal 209.
39
Farida Mayar, “Perkembangan Sosial Anak Usia Dini Sebagai Bibit Untuk Masa Depan
Bangsa” dalam Jurnal Al-Ta’lim (Padang: Universitas Negeri Padang dan Penerbit Faculty of
Education and Teacher Training IAIN Imam Bonjol Padang) No. 6 November 2013, hal 461-462
29

teman sebaya, orang yang lebih kecil darinya, orang dewasa, sehingga

sosialnya akan berjalan sesuai dengan perannya di lingkungan tersebut.

c) Faktor pengaruh pengalaman sosial sekolah

Jika seorang anak memiliki pengalaman sosial yang buruk, seperti tidak

diperbolehkan main keluar rumah oleh orang tuanya, maka hal itu, akan

berpengaruh bagi proses sosialisasinya kepada lingkungan sekitarnya yang

berada di luar rumah. Hal ini, akan menyebabkan anak menjadi tidak tahu dan

kurang bersosialisasi dengan lingkungannya di luar rumah.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab

atau yang mempengaruhi perkembangan sosial terdiri dari faktor dalam

(intern) yang meliputi faktor keluarga dimana proses sosialisasi ini terdapat

pada bimbingan dari keluarga terutama orang tua. Sedangkan terdiri dari

faktor luar (ekstern) yang meliputi diluar keluarga artinyaberada di

masyarakat, Dimana proses ini anak lebih banyak berkomunikasi atau

bersosialisasi dengan teman sebayanya, lingkungan (tetangga) ataupun orang

lain. Faktor pengaruh pengalaman sosial anak juga termasuk disalah satu

faktor yang mempengaruhi, anak pada faktor ini membentuk sosial yang

sudah pernah mereka alami, seperti meniru, mengamati ataupun melakukan.

c. Perkembangan Emosinal

1) Pengertian perkembangan emosional

Perkembangan merupakan suatu proses yang pasti dialami oleh setiap

individu. Perkembangan ini adalah proses yang bersifat kualitatif dan

berhubungan dengan kematangan seseorang individu yang ditinjau dari


30

perubahan yang bersifat progresif serta sistimatis didalam diri manusia.

Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahanyangsistimatis, progresif

dan berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya

atau dapat diartikan pula sebagai perubahan-perubahan yang dialami undividu

menuju tingkat kedewasaan atau kematangan. Sedangkan emosi adalah

berasal dari kata emotus atau emovere yang berarti suatu yang mendorong

terhadap sesuatu, misalnya emosi gembira mendorong untuk tertawa, emosi

sedih mendorong untuk menangis. Para ahli banyak mengemukakan definisi

mengenai emosi. Seperti oxford english dictionary yang memaknai emosi

sebagai setiap perbuatan atau pengelolaan pikiran, perasaan, nafsu, setiap

keadaan mental yang hebat dan meluap-luap. Sementara itu Chaplin dalam

Dictionari Of Psychology mendefinisikan emosi sebagai suatu keadaan yang

terangsang dari organisme yang mencakup perubahan-perubahan yang

disadari, yang mendalam sifatnya dari perubahan prilaku. Chapling

membedakan emosi dengan perasaan, emosi adalah suatu respon terhadap

suatu perangsang yang menyebabkan suatu perubahan fisiologis disertai

perasaan yang kuat dan kebiasaannya mengandung kemungkinan untuk

meletus. Perasaan atau (feeling) adalah pengalaman disadari yang diaktifkan

baik oleh perangsang eksternal maupun oleh bermacam-macam keadaan

jasmani.40

Emosi adalah perasaan atau afeksi yang timbul ketika seseorang sedang

berada dalam suatu keadaan atau suatu interaksi yang dianggap penting

40
Mohammad Ali, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara 2004), Cet 1, hal 62
31

baginya. Emosi diwakili oleh perilaku yang mengekpresikan kenyamanan

atau ketidaknyamanan terhadap keadaan atau interaksi yang sedang dialami.

Emosi juga bisa berbentuk sesuatu yang soesifik seperti rasa senang, takut,

marah dan seterusnya tergantung dari interaksi yang dialami. Para psikolog

masa kini percaya bahwa emosi, terutama pada ekspresi wajah dari emosi

memiliki dasar biologis yang kuat. Sebagai contoh seorang anak yang buta

sejak lahir dan tidak pernah melihat senyuman atau ekspresi sedih di wajah

orang lain tetap dapat tersenyum atau muram seperti anak-anak yang

normal.41

2) Macam-macam emosi

Pada dasarnya emosi dibagi menjadi dua macam, yaitu emosi positif

dan negatif. Emosi positif memberikan dampak yang menyenangkan dan

menenangkan, seperti tenang, santai, rileks, gembira, lucu, dan senang.

Emosi positif akan membuat keadaan psikologis manusia menjadi positif.

Sedangkan emosi negatif adalah emosi yang menyusahkan dan tidak

menyenangkan seperti marah, dendam, kecewa, depresi, putus asa, dan

cemas. Emosi negatif ini akan membuat keadaan psikologis manusia

menjadi negatif. Ketika manusia gagal menyeimbangkan emosi negatif ini

maka keadaan suasana hati menjadi buruk.42

3) Faktor yang memengaruhi perkembangan emosi

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan emosi

anak adalah sebagai berikut.

41
John W. Santrock, Perkembangan Anak, (Jakarta: Erlangga, 2007), hal 6-7
42
Safaria, Saputra, Manajemen Emosi (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), hal 19
32

a) Keadaan anak

Keadaan individual pada anak, misalnya cacat tubuh atau kekurangan pada

diri anak, akan sangat mempengaruhi perkembangan emosional, bahkan akan

berdampak lebih jauh pada kepribadian anak, misalnya: rendah diri, mudah

tersinggung, atau menarik diri dari lingkungan.

b) Faktor belajar

Pengalaman belajar anak menentukan reaksi mana yang mereka gunakan

untuk marah. Pengalaman belajar yang menunjang perkembangan emosi

antara lain : belajar dengan coba-coba, anak belajar dengan coba-coba untuk

mengepresikan emosinya dalam bentuk prilaku yang memberi penguasaan

sedikit atau sama sekali tidak memberikan kepuasan.

c) Belajar dengan cara meniru

Dengan belajar meniru dan mengamati hal-hal yang membangkitkan emosi

orang lain, anak bereaksi dengan emosi dan metode yang sama dengan orang-

orang diamati. Belajar dengan mempersamakan diri anak meniru reaksi

emosional orang lain yang tergugah oleh rangsangan yang sama dengan

rangsangan yang telah membangkitkan emosi orang yang ditiru. Disini anak

yang meniru emosi orang yang dikagumi.

d) Belajar dengan membimbing dan mengawas

Anak diajarkan cara bereaksi yang dapat diterima jika suatu emosi

terangsang. Dengan pelatihan, anak-anak dimotivasi untuk beraksi terhadap

rangsangan yang biasanya membangkitkan emosi yang menyenangkan dan


33

dicegah agar tidak bereaksi secara emosional terhadap rangsangan yang

membangkitkan emosi yang tidak menyenangkan.43

e) Belajar dengan pengondisian

Dengan metode atau cara ini, situasi yang mulanya gagal memancing reaksi

emosional kemudian berhasil dengan cara asosiasi. Pengondisian terjadi

dengan mudah dan cepat pada awal kehidupan karena anak kecil kurang

menalar, mengenal betapa tidak rasionalnya mereka.44

d. Perkembangan sosial emosional

Perkembangan sosial dan emosional merupakan dua aspek yang

berlainan, namun dalam kenyataannya satu sama lain saling memengaruhi.

Perkembangan sosial sangat erat hubungannya dengan perkembangan

emosional, walaupun masing-masing ada kekhususannya. Perkembangan

sosial dan emosional pada anak ini mengalami kemajuan yang sangat pesat.

Hal inilah, yang menjadi dasar utama perkembangan perilaku sosial dan

emosional dalam mengarahkan pribadi anak yang sesuai dengan nilai-nilai

yang di jungjung tinggi dalam masyarakat. Perilaku sosial dan emosional

yang di harapkan ialah perilaku-perilaku yang baik, seperti kedisiplinan,

kemandirian, tanggung jawab, percaya diri, jujur, adil, setia kawan, sifat kasih

saying terhadap sesame dan memiliki toleransi yang tinggi.

Makna sosial dipahami sebagai upaya pengenalan (sosialisasi) anak

terhadap orang lain yang ada di lingkungannya, serta pengaruh timbal balik

43
Nurmalitasari, Perkembangan Sosial Emosional Pada Anak Usia Prasekolah, (Jakarta:
PT Pusaka Setia 2015), Cet 1, hal. 103
44
Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak, (Jakarta: Erlangga, 1978), hal 214
34

dari berbagai segi kehidupan Bersama yang mengadakan hubungan satu

dengan yang lainnya, baik dalam bentuk perorangan maupun kelompok.

Sedangkan makna emosi banyak dikaji oleh para psikolog, dan banyak

mendapatkan tempat dari pengkaji mereka, karena di anggap sebagai bagian

yang penting dan menarik dalam kehidupan manusia. Emosi adalah

perpaduan dari beberapa perasaan yang mempunyai intensitas yang relative

tinggi dan menimbulkan suatu gejolak suasana batin.45

Kemampuan untuk berinteraksi secara emosional sudah ada pada bayi

yang baru lahir. Gejala pertama perilaku emosional ialah keterangsangan

yang berlebih-lebihan ini tercermin dalam aktivitas yang banyak.46

Dapat disimpulkan bahwa sosial dan emosional itu aspek yang berbeda

dan mempunyai makna yang sama, sosial emosional memiliki kaitan yang

sangat erat karna keduanya saling membutuhkan satu sama lainnya sehingga

tidak dapat dipisahkan. Maka dari itu pengertian dan penjelasan diatas

perkembangan sosial emosional pada anak adalah perkembangan yang

berkaitan dengan sosial dan emosi menyangkut aspek kemampuan

bersosialisasi dan mengendalikan emosi, yang ada di diri anak.

Perkembangan emosi dan sosial tidak terlepas peran dari faktor-faktor

keluarga, relasi anak dengan teman sebayanya, dan kualitas bermain yang

dilakukan bersama teman sebayanya.47

45
Drs. Ahmad Susanto, perkembangan anak usia dini. (Jakarta: Jl. Tambara raya no. 23
rawamagun, 2011), h. 133-135

46
Elizabeth B. Hurlook, Perkembangan anak. (Jakarta: erlangga PT. golora aksara
pratama 2016). h. 210
47
Christiana, HS. “Perkembangan Anak”, (Depok :Prenadamedia Group 2018), h. 155
35

Berbicara tentang perkembangan sosial emosional, anak sebagai salah

satu aspek dalam perkembangan anak sejatinya tidak bisa dipisahkan satu

sama lain. Dengan kata lain, membahas perkembangan emosi harus

bersinggungan dengan perkembangan sosial anak. Demikian juga sebaliknya,

membahas perkembangan sosial harus melibatkan emosi. Sebab keduanya

terintegritas dalam bingkai kejiwaan yang utuh. Perkembangan sosial emosi

yang positif memudahkan anak untuk bergaul dengan sesamanya dan belajar

dengan lebih baik, juga dalam aktifitas lainnya dilingkungan sosial. Pada saat

anak masuk kelompok bermain atau juga PAUD, mereka mulai keluar dari

lingkungan keluarga ddan memasuki dunia baru. Kekehidupan baru yang

tidak dialami anak pada saat mereka berada dilingkungan keluarga. Dalam

dunia baru yang dimasuki anak, ia harus pandai menempatkan diri diantara

teman sebaya, guru dan orang dewasa disekitarnya.48

1) Faktor yang memengaruhi perkembangan sosial emosional

a) Perkembangan sosial

Secara garis besar ada dua faktor yang memengaruhi proses

perkembangan yang optimal bagi seorang anak, yaitu faktor internal dan

faktor eksternal.

(1) Faktor internal

Ialah faktor yang terdapat dalam diri anak itu sendiri, baik yang

berupa bawaan maupun yang diperoleh dari pengalaman anak. Menurut

Depkes faktor internal ini meliputi : hal-hal yang di turunkan oleh orang tua,
48
Nurjannah. (2017), “Mengembangkan Kecerdasan Sosial Emosional ANak Usia Dini
Melalui Keteladanan” Dalam HISBAH : Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam
(online), Vol. 14, No. 1, juni 2017.
36

unsur berpikir dan kemampuan intelektual, keadaan kelenjar zat-zat dalam

tubuh (unsur horminal) dan emosi sifat-sifat (tempramen).

(2) Faktor eksternal

Adapun faktor eksternal atau faktor luar ialah faktor-faktor yang

diperoleh anak dari luar dirinya, seperti faktor keluarga, faktor gizi, budaya,

dan teman bermain atau teman sekolah. Keluarga sangat berpengaruh dalam

bentuk kepribadian anak. Sikap dan kebiasaan keluarga dalam mengasuh dan

mendidik anak, hubungan orang tua dan anak, dan hubungan antara anggota

keluarga.

b) Perkembangan emosional

Perkembangan emosional berhubungan dengan seluruh aspek

perkembangan anak. Perkembangan emosi dan sosial merupakan dasar

perkembangan kepribadian di masa yang akan dating. Setiap orang akan

mempunyai emosi rasa senang, marah, kesal dan menghadapi lingkungannya

sehari-hari. Pada awal perkembangan anak, mereka telah menjalin hubungan

timbal balik dengan orang-orang yang mengasuhnya. Kepribadian orang yang

terdekat akan memengaruhi perkembangan sosial maupun emosional. Kerja

sama dan hubungan dengan teman berkembang sesuai dengan cara pandang

anak terhadap persahabatan.49

49
Drs. Ahmad Susanto, perkembangan anak usia dini, (Jakarta: Jl. Tambara raya no. 23
rawamagun, 2011), h. 154-157
37

(1) Strategi pengembangan sosial emosional

Proses pembelajaran harus di setting dengan memperhatikan potensi

dan kemampuan serta karakteristik anak, yang dalam istilah “berangkat dari

yang di bawah anak”50.

(2) Indikator sosial emosional

Perkembangan sosial dan emosional merupakan dua aspek yang

berlainan, namun dalam kenyataannya satu sama lain saling memengaruhi.

Perkembangan sosial sangat erat hubungannya dengan perkembangan

emosional, walaupun masing-masing ada kekhususannya. Perkembangan

sosial dan emosional pada anak ini mengalami kemajuan yang sangat pesat.

Hal inilah, yang menjadi dasar utama perkembangan perilaku sosial

dan emosional dalam mengarahkan pribadi anak yang sesuai dengan nilai-

nilai yang di jungjung tinggi dalam masyarakat. Perilaku sosial dan

emosional yang di harapkan ialah perilaku-perilaku yang baik, seperti

kedisiplinan, kemandirian, tanggung jawab, percaya diri, jujur, adil, setia

kawan, sifat kasih saying terhadap sesame dan memiliki toleransi yang tinggi.

Makna sosial dipahami sebagai upaya pengenalan (sosialisasi) anak

terhadap orang lain yang ada di lingkungannya, serta pengaruh timbal balik

dari berbagai segi kehidupan Bersama yang mengadakan hubungan satu

dengan yang lainnya, baik dalam bentuk perorangan maupun kelompok.

50
Drs. Ahmad Susanto, perkembangan anak usia dini, (Jakarta: Jl. Tambara raya no. 23
rawamagun, 2011), h. 167-170
38

Sedangkan makna emosi banyak dikaji oleh para psikolog, dan

banyak mendapatkan tempat dari pengkaji mereka, karena di anggap sebagai

bagian yang penting dan menarik dalam kehidupan manusia.

Emosi adalah perpaduan dari beberapa perasaan yang mempunyai

intensitas yang relative tinggi dan menimbulkan suatu gejolak suasana batin.51

e. Perkembangan sosial emosional dalam pandangan islam

Dalam pandangan islam, Perkembangan sosial dan emosional sangat penting.

Pendidikan anak dalam konsep islam diyakini dapat meningkatkan

perkembangan fisik, kognitif, sosial dan emosional anak. Peran orang tua dan

guru dalam mengembangkan perilaku sosial dan emosional anak sangat

ditekankan, dan hal ini sejalan dengan ajaran islam.Selain itu, hasil penelitian

menunjukkan bahwa perkembangan sosial emosional anak berpengaruh pada

perkembangan agama mereka, sehingga pendekatan dalam mengembangkan

perkembangan sosial dan emosional anak sebaiknya memperhatikan ajaran

islam dan lingkungan yang mendukung.

2. Kerangka Pikir
51
Drs. Ahmad Susanto, perkembangan anak usia dini. (Jakarta: Jl. Tambara raya no. 23
rawamagun, 2011), h. 133-135
39

Teknologi yang semakin canggih saat ini sudah memungkinkan

masyarakat untuk mengubah dunia internasional dengan adanya fitur-fitur

penunjang komunikasi. Akibat perkembangan teknologi yang ada, keadaan

sosial masyarakat mengalami perubahan tetapi masih terdapat kesenjangan

yang terjadi dalam masyarakat.

Perkembangan teknologi informasi bukanlah suatu hal yang akan di

hindari, karena dengan adanya teknologi informasi hidup akan terasa lebih

mudah. Kemudahan dalam mengirim pesan dengan mudah, mengirim dan

mencari informasi dengan cepat dan mudah. Namun dibalik kemudahan

tersebut harus diperhatikan apa saja dampak baik dan buruk dari gadget. Agar

bisa mengetahui batasan-batasan apa saja yang boleh dilakukan dengan

adanya perkembangan teknologi gadget. Perlu diperhatikan perkembangan

gadget ini terhadap anak. Jika hal tersebut diabaikan, mengawasi dan

membimbing anak yang menggunakan gadget hal ini bisa menjadi dampak

yang buruk, dan anak bisa terjerumus kedalam hal yang tidak baik.

Indikator
 Memanfaatkan
 Fungsi dan aplikasi yang ada pada
gadget
40

Penggunaan Gadget
(Variabel x)

Perkembangan sosial Indikator


emosional anak - Menunjukkan rasa percaya
(Variabel y) diri
- Menjaga diri sendiri dari
lingkungan
- Mau berbagi, monolong, dan
membantu teman
- Bisa berinteraksi dengan
teman sebaya dan orang
dewasa

Tidak berpengaruh Pengaruh


 Imajinasi anak berkembang  Anak menjadi malas belajar
 Meningkatkan percaya diri  Kurang berinteraksi dengan ora
 Melatih kecerdasan ng lain
 Interaksi sosialnya terganggu

Gambar 1.1 Kerangka Pikir


BAB 3

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang berupa angka-angka

dan analisis secara statistik.52 Dan menggunakan pendekatan korelasional.

Oleh karena itu penelitian kuantitatif dalam penelitian ini digunakan untuk

menganalisis data dan mengetahui pengaruh gadget terhadap perkembangan

sosial siswa di SD Inpres Laikang. Dalam penelitian ini peneliti menalaah

gejala yang terjadi di lapangan untuk membuktikan kebenarannya dan dinilai

secara ilmiah berdasarkan kerangka teoritis yang berkenaan dengan

permasalahan yang di angkat.53

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan peneliti adalah pendekatan

korelasional. Korelasional merupakan sebuah penelitian yang bertujuan untuk

mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan

variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi.

Korelasional yang dimaksud untuk mengetahui ada dan tidaknya

hubungan antara dua variabel atau beberapa variabel. Dalam menganalisis

data digunakan perhitungan statistik korelasi product-moment, sehingga

52
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
(Bandung: Alpabeta 2010), hal. 13
53
Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Gabungan, (Jakarta : 2014), hal.
69.

41
42

penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap fenomena yang terjadi dan

menyesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalamm penelitian metode

kuantitatif.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian berlokasi di SD Inpes Laikang yang terletak di Jl. Goa Ria

No. 31, Kelurahan Sudiang Raya Kecamatan Biringkanaya. Waktu penelitian

dilakukan selama kurang lebih 1 bulan.

C. Data dan Sumber Data

Data merupakan sekumpulan informasi atau juga keterangan-

keterangan dari suatu hal yang diperoleh dengan melalui pengamatan atau

juga pencarian ke sumber-sumber tertentu. Data yang diperoleh namun belum

diolah lebih lanjut dapat menjadi sebuah fakta atau anggapan. Sebagai

contoh, data yang diperoleh dari sebuah penelitian dengan menggunakan

metode-metode tertentu, dapat menjadi lebih kompleks untuk menyajikan

sebuah informasi baru atau bahkan solusi untuk menyelesaikan masalah

tertentu.54

Sumber data terbagi menjadi dua yaitu:

1. Sumber Data Primer

Data Primer adalah “data yang lansung memberikan data kepada

pengumpul data”.55 Maksudnya yaitu data lapangan yang mengungkapkan

lansung mengenai pengaruh penggunaan gadget terhadap perkembangan

54
Data “Pengantar Data.” https://wageindicator-data-acdemy.org [accessed 5 February
2023]
55
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, (cet,xx: Bandung : Alfabeta, 2014)
43

sosial emosional. Sumber data primernya adalah siswa kelas VB sebanyak 33

peserta didik.

2. Sumber Data Sekunder

Data Sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti secara tidak

lansung atau melalui perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data

sekunder pada umumnya dapat berupa data yang diperoleh melalui referensi

buku, yang didapatlan dari sekolah atau laporan penelitian terdahulu. Data

sekunder adalah data pendukung utama. Data ini dapat bersumber dari

literatur-literatur yang mendukung operasional penulisan hasil penelitian.56

D. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi adalah

kelompok yang dipilih dan digunakan oleh peneliti karena kelompok itu akan

memberikan hasil penelitian yang dapat digeneralisasikan. 57 Maka yang

dimaksud dengan populasi penelitian adalah seluruh jumlah siswa yang ada di

sekolah SD Inpres Laikang. Jumlah seluruh siswa adalah 650 orang.

b. Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut.58 Sampel yang digunakan adalah siswa yang ada di SD

Inpres Laikang. Dalam penelitian kuantitatif, sampel dilakukan oleh sejumlah

individu dengan cara sedemikian rupa agar setiap individu mewakili

56
Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum (Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada. 2004) h. 106
57
Sutanto Leo, Kiat Jitu Menulis Skripsi, Tesis dan Disertasi. (Jakarta : Erlangga 2013) h.
81.
58
Bambang Prasetyo, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta Rajawali 2013), hal. 37.
44

kelompok besar yang dipilih59. Teknik pengambilan sampel yang digunakan

dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling.

Purposive sampling merupakan teknik yang digunakan untuk

mengambil sampel dengan memberikan kesempatan yang sama untuk terpilih

menjadi sampel dalam suatu populasi target. Teknik probabilitas ini memiliki

beberapa teknik khusus yang dapat digunakan oleh para peneliti. Seperti :

1. Pengambilan sampel secara acak sederhana

2. Pengambilan sampel secara acak bertingkat professional

3. Pengambilan secara acak bertingkat tidak proporsional

4. Pengambilan sampel klaster (wilayah).60

Alasan memilih menggunakan teknik purposive sampling ini karena sesuai

untuk digunakan untuk penelitian kuantitatif, atau penelitian-penelitian yang

tidak melakukan generalisasi.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus

sloving dengan tingkat signifikan 15% (0,15) dengan rumus :

n=N 1+ Ne 2

Keterangan :

n = Jumlah sampel atau jumlah responden

N = Jumlah populasi

e = Presentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang

masih bisa ditolerir (0,15)

59
Sutanto Leo, kiat jitu menulis Skripsi, Tesis dan Disertasi (Jakarta : Erlangga 2013). h.
102
60
R Putri and Others, Metodologi Penelitian Sosial (Yayasan Penerbit Muhammad Zaini,
2022) <https://books.google.co.id/books?id=WQpuEAAAQBAJ>
45

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB di

SD Inpres Laikang yang berjumlah 33 orang siswa.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Data adalah unit informasi yang direkam media yang dapat

dibedakan dengan data lain, dapat dianalisis dan relevan dengan program

tertentu.61 Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar

untuk memperoleh data yang diperlukan.62

Untuk mengumpulkan data penelitian, penulis menggunakan

metode-metode antara lain sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi merupakan metode

pengumpulan data yang menggunakan pengamatan terhadap obyek penelitian

yang dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung.63 Teknik

pengumpulan data observasi digunakan untuk memperoleh data proses

jalannya pengisian angket.

b. Angket

Metode angket atau kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan

rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti.

Untuk memperoleh data, angket disebarkan kepada responden (orang-orang

61
Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian (Jakarta : Teras 2009) hal.53
62
Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian. hal. 57
63
Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian. hal. 58
46

yang menjawab atas pertanyaan yang diajukan untuk kepentingan penelitian),

terutama pada penelitian survei.64

Dalam hal ini penulis membuat pertanyaan-pertanyaan tertulis

kemudian dijawab oleh responden/sampling. Teknik angket digunakan untuk

mengetahui pengaruh gadget terhadap perkembangan sosial anak. Pada

pelaksanaan penelitian siswa diarahkan untuk mengisi angket tersebut

berdasarkan keadaan diri mereka sebenarnya.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan

penyimpanan informasi dalam bidang pengetahuan Selain itu, dokumentasi

juga diartikan sebagai pemberian atau pengumpulan bukti dan keterangan

(seperti gambar, kutipan, guntingan koran, dan bahan referensi lainnya). Dari

pengertian tersebut, maka dapat kita simpulkan bahwa dokumentasi adalah

kegiatan yang sistematis dalam melakukan pengumpulan, penyelidikan,

pencarian, pemakaian, dan penyediaan dokumen. Tujuan dari kegiatan ini

untuk mendapatkan keterangan, pengetahuan, serta bukti, dan menyebarkan

hal tersebut kepada pihak yang berkepentingan.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data penelitian agar pekerjaannya menjadi

lebih mudah dan baik, dalam arti lebih cermat, lengkap sistematis sehingga

lebih mudah untuk diolah.65 Dengan cara ini mendapatkan data yang objektif

64
Cholid Narbuko, Ahmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hal. 76
65
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta : PT Rineka Cipta 2006) hal. 203
47

untuk mengetahui “Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Sosial

Emosional Peserta Didik kelas V di Sd Inpres Laikang Makassar”.

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai

berikut :

a. Pedoman Observasi

Pedoman observasi merupakan panduan berupa Chek-list yang

digunakan oleh peneliti untuk menilai secara langsung perilaku yang

ditujukkan oleh responden. Berikut Langkah- Langkah membuat pedoman ob

servasi :

1. Tentukan variable penelitian

2. Tentukan Indikator-indikator dari variabel tersebut

3. Tentukan sub-sub indikator/kriteria untuk kerja standar dari

keterampilan/perilaku yang diinginkan.

4. Jabarkan kriteria untuk kerja dari keterampilan/perilaku kedalam item-

item observasi secara sistematis

5. Meminta pendapat pakar untuk menentukan apakah item-item observasi

sudah mewakili semua unsur dimensi konsep yang sedang diteliti

(Validitas isi)

6. Lakukan uji kappa untuk menilai reabilitas instrumen (inter-rater

reliability).

b. Pedoman Angket
48

Angket dibuat secara terstruktur berdasarkan indikator-indikator dan

dimensi dari variabel penelitian. Respon subjek terhadap item

pertanyaan/pertanyaan dalam kuesioner dapat dikuantifikasi atau dibuat

skoring/penlaian. Skoring terhadap angket berbeda-beda sesuai dengan skala

yang digunakan peneliti. Berikut sistem penilaian menggunakan skala likert :

Tabel 2.1 : Skala Likert


Jawaban Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Ragu-Ragu 3
Tidak Setuju 2
Sangat tidak Setuju 1

c. Dokumentasi

Dokumentasi, dari asal kata dokumen, yang artinya barang-barang

tertulis. Didalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki

benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalan, dokumen, peraturan-

peraturan, notulen rapat dan sebagainya.66

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Validitas dalah suatu pengukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan ukuran suatu instrument terhadap konsep yang

diteliti. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data

dari variabel yang diteliti secara tepat.67

66
S.K.M.M.K.L. Edy Suwandi, Metodologi Penelitian (PT.Scifintech Andrew Wijaya), hal
121.
67
Ibid., hal. 211
49

Dalam penelitian ini uji validitas yang digunakan adalah validitas

konstruksi yang akan diuji oleh ahli. Secara teknis pengujian validitas

konstruksi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen, atau

matrik pengembangan instrument. Dalam kisi-kisi tersebut terdapat indikator

sebagai tolak ukur dan nomor butir (item) pertanyaan yang telah dijabarkan

dari indikator. Dengan kisi-kisi instrumen itu maka pengujian validitas dapat

dilakukan dengan mudah dan sistematis.68

Instrumen penelitian perlu diukur validitasnya (kesahihannya) dan

reliabilitasnya (keandalannya) terlebih dahulu. Pemahaman tentang validistas

hendaklah dimaknai sebagai validitas hasil pengukuran bukan validasi alat

ukurnya. Kuesioner yang valid mempunyai validitas internal (rasional)

maupun eksternal. Bila kriteria dalam kuesioner secara rasional (teoretis)

telah mencerminkan apa yang diukur, sedangkan validitas eksternal bila

kriteria di dalam kuesioner disusun berdasarkan fakta-fakta empiris yang

telah ada. Setelah kuesioner telah disusun dan ditetapkan, sebelum disebarkan

kepada seluruh responden perlu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas.

Penguji dilakukan sekurangnya terhadap 30 responden yang memilki

karakteristik sama dengan sampel peneltian. Atau bagian dari populasi yang

tidak menjadi sampel penelitian, penulis menyarankan jumlah sampel

pengujian instrumen sebaiknya dilakukan kepada 30-40 responden.69

1. Faktor penyebab Data Tidak Valid

68
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Bandung : Alfabeta) hal. 129
69
M M Dr. Ir. H. Syamsul Bahri and M.M.M.H. Dr. H. Fahkry Zamzam, Model Penelitian
Kuantitatif Berbasis SEM-AMOS Pengujian Dan Pengukuran Instrumen (Deepublish, 2021) hal
14.
50

Di samping perlunya pengukuran instrumen diatas, faktor-faktor yang

dapat menyebabkan validitas kuesioner antar lain adalah ;

a. Sampel yang diambil tidak seusai dengan kriteria sampel yang diamati.

b. Pada saat pengambilan sampel waktunya kurang tepat.

c. Pengisian jawaban diserahkan kepada bawahan (sampel), sehingga jawaban

menjadi asal-asalan.

d. Kalimat pernyataan terlalu panjang sehingga bingung menerjemahkan

kalimat pernyataan yang ambigu.

e. Sulit memahami pertanyaan menggunakan istilah-istilah tidak umum.

f. jumlah kuesioner terlalu banyak.

g. Pengaruh emosional responden atau responden dalam tekanan.

h. Responden kurang berani jujur dalam mengisi jawaban pertanyaan.


Hasil pengujian jika menemukan item indikator memilik skor lebih

kecil dari indeks validasi maka item indikator tersebut adalah tidak valid,

sehingga harus dikeluarkan dari kuesioner. Item indikator tidak valid tersebt

tidak mempunyai hubungan yang kuat dengan konstruknya atau bukan

sebagai pembentuk konstruk.70

G. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui Pengaruh Gatget Terhadap Perkembangan Sosial

Emosional Siswa Kelas V di sekolah SD Inpres Laikang. Maka peneliti meng

gunakan Teknik Analisa sebagai berikut :

70
M M Dr. Ir. H. Syamsul Bahri and M.M.M.H. Dr. H. Fahkry Zamzam, Model Penelitian
Kuantitatif Berbasis SEM-AMOS Pengujian Dan Pengukuran Instrumen (Deepublish, 2021), hal
15.
51

1. Uji normalitas data

Menggunakan Uji Chi Kuadrat, dengan rumus sebagai berikut :


2
2 (fo−fh)
X =Σ
fh

Keterangan :

Jika X 2 hitung ≤ X 2 tabel, maka data berdistribusi normal.

Jika X 2 hitung ≥ X 2 tabel, maka data berdistribusi tidak normal.

2. Uji Homogenitas Data

Variansterbesar
F=
Varians terkecil

Kriteria pengujian :

Jika F hitung ≥ F tabel berarti tidak homogen.

Jika F hitung ≤ F tabel berarti homogen

3. Uji hipotesis data

Penelitian ini adalah suatu studi korelasi yang bertujuan

menetapkan besarnya hubungan antar variabel. Analisis data merupakan

Langkah yang sangat penting dalam penelitian sebab pada tahap ini

digunakan untuk menjawab permasalahan yang telah diajukan untuk

menganalisis pengaruh gadget terhadap perkembangan sosial emosional

anak kelas V di SD Inpres Laikang. Dengan menggunakan rumus Product

moment, yaitu :

N Σ X . Y −( ΣX ) .(ΣY )
r xy =
√ {N . Σ X 2− ( Σ X ¿¿¿ 2 } . {N . Σ Y 2−¿ ¿¿
Keterangan :
52

N = Jumlah responden penelitian

Σxy = Jumlah variabel x dikali variabel y / total keseluruhan

Σx = Jumlah variabel x

Σy = Jumlah total item variabel y

4. Hipotesis statistik

Hipotesis statistik dalam penelitian ini yaitu :

H o :r hitung < r tabel

H a :r hitung >r tabel


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Sekolah Dasar Inpres Laikang adalah salah satu Sekolah Dasar Inpres

yang terletak di Jl. Goa Ria No. 31, Kelurahan Sudiang Raya Kecamatan

Biringkanaya ini dibangun tahun 1978, namun penggunaanya secara efektif

sebagai gedung pendidikan baru pada tahun 1979 dengan jumlah siswa

pertama sebanyak 123 orang yang terdiri antar kelas 1, 2 dan 3 dengan

keadaan gedung yang terdiri atas dua gedung. Gedung pertama digunakan

sebagai ruang Kepala Sekolah, Tata Usaha dan Ruangan guru, sementara

gedung kedua digunakan sebagai ruangan kelas71.

1. Kepemimpinan

a. Panduwai Gaddong (1979-1989)

b. Sitti Saerah (1989-2004)

c. Usman Abdullah, A.Ma (2004-2011)

d. Hj. Hudaya, S.Pd, MM (2011-2016)

e. Hj. Rustinah, S.Pd.,M.Pd (2016-2023)72

2. Visi Dan Misi

Adapun visi SD Inpres Laikang adalah “Unggul dalam prestasi, disiplin

dan berwawasan lingkungan berlandaskan Imtaq dan Iptek”.

Adapun Misi SD Inpres Laikang yaitu sebagai berikut :

71
Sumber Data : Tata Usaha Sd Inpres Laikang, diambil pada tanggal 31 Oktober 2023.
72
Sumber Data : Tata Usaha Sd Inpres Laikang, diambil pada tanggal 31 Oktober 2023.

53
54

1) Melaksanakan pembelajaran efektif yang berorientasi pada prestasi dan

mutu pendidikan.

2) Mengembangkan pengetahuan di bidang IPTEK, Olahraga dan Seni

Budaya sesuai dengan bakat dan minat siswa.

3) Menumbuhkan semangat berprestasi melalui pembinaan dan pelatihan

untuk seluruh elemen sekolah.

4) Menumbuhkan perilaku yang disiplin agar tercipta suasana sekolah

yang tertib dan nyaman.

5) Menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan sekolah yang indah

melalui gerakan penghijauan.

6) Meningkatkan hubungan dan kerjasama yang dinamis dengan orang tua

murid serta instansi lain untuk mewujudkan sekolah yang unggul.

7) Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya

sehingga dapat dikembangkan secara optimal.

8) Melaksanakan kegiatan seni yang berdasarkan kearifan lokal.

3. Sarana dan Prasarana di SD Inpres Laikang


Untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar peserta didik

tentunya diperlukan gedung dan sarana yang memadai, berikut peneliti

sajikan keadaan sarana dan prasarana di SD Inpres Laikang :

Tabel 3.1
Sarana dan Prasarana SD Inpres Laikang
No Sarana dan Prasarana Jumlah
1 Ruang Kepala Sekolah 1
2 Ruang Guru 1
3 Ruang Kelas 14
55

4 Ruang Perpustakaan 1
5 Mushollah 1
6 UKS 1
7 Sanggar Pramuka 1
8 Toilet Guru 2
9 Toilet Siswa Laki-Laki 4
10 Toilet Siswa Perempuan 4
11 Kantin 6
Sumber Data : Tata Usaha Sd Inpres Laikang73

4. Siswa-Siswa di SD Inpres Laikang


Keberadaan Siswa dalam Lembaga Pendidikan Formal merupakan

salah satu faktor pendidikan yang sangat penting, karena tanpa adanya siswa

maka kegiatan belajar mengajar tidak akan berlangsung. Oleh karena itu

kehadiran siswa dalam proses belajar mengajar sangatlah penting. Berikut

data siswa-siswa Sd Inpres Laikang.

Tabel 3.2
Siswa-Siswi SD Inpres Laikang
Jumlah Siswa
N
Kelas Laki-Lak Jumlah Ket.
o Perempuan
i
1 Kelas I 60 49 109 4 kelas
2 Kelas II 49 49 98 4 kelas
3 Kelas III 61 54 115 4 kelas
4 Kelas IV 55 46 101 3 kelas
5 Kelas V 63 56 119 4 kelas
6 Kelas VI 48 60 108 3 kelas
Total 336 314 650 22 Kelas
Sumber data : Tata Usaha Sd Inpres Laikang74
5. Guru dan Pegawai SD Inpres Laikang

Guru dan Pegawai dalam sebuah lembaga Pendidikan formal memiliki

peranan yang sangat penting, dimana peran guru dalam hal ini adalah selain

mengajar dan membimbing. Oleh karena itu kehadiran guru tidak dapat
73
Sumber Data : Tata Usaha Sd Inpres Laikang, diambil pada tanggal 31 Oktober 2023.
74
Sumber Data : Tata Usaha Sd Inpres Laikang, diambil pada tanggal 31 Oktober 2023.
56

tergantikan oleh siapapun karena guru memiliki tugas dan tanggung jawab

yang besar terhadap keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan

pendidikan dan pembelajaran.

Tabel 3.3
Data Guru dan Pegawai SD Inpres Laikang
No Nama Guru L/P Jabatan
1 Hj. Rustinah, S.Pd., M.Pd P Kepala Sekolah
2 Indrawati, S.Pdi P Guru Kelas
3 Hj. Hariyani B, S.Pd P Guru Kelas
4 Yuliati, S.Pd P Guru Kelas
5 Sumarni S.Pd.,M.Pd P Guru Kelas
6 Hj. Erawati Erni Arifuddin,M.Pd P Guru Kelas
7 Sri Rahmi, S.Pd P Guru Kelas
8 St. Faisah, S.Pd.,M.Pd P Guru Kelas
9 Magfirah Masri, S.Ag P Guru Kelas
10 Misba, S.Pd.,M.Pd P Guru Kelas
11 Kurniati, S.Pd.,SD.,M.Pd P Guru Kelas
12 Hedidinah, S.Pd.SD P Guru Kelas
13 Andi Tenri Keke, S.Pd.Gr P Guru Kelas
14 Nurhaeni,S.Pd.,M.Pd P Guru Kelas
15 Andi Winny Cynthia Handayani, P Guru Kelas
S.Pd.,M.Pd
16 Abbas L Bujang
17 Hasnawati A Manggala, S.Pd P Guru Kelas
18 A. Supriani,S.Pd P Guru Kelas
19 Andi Nurhidayah H, S.Pd.Gr P Guru Kelas
20 Muh. Nasrilllah, S.Pd L Guru Kelas
21 Muhammad Ilham, S.Pd L Guru Kelas
22 Baik Rosida, S.Pd.Gr P Guru Kelas
23 Musfidayanti, S.Pd P Guru Kelas
24 Dian Pertiwi, S.Pd P Guru Kelas
25 Rosmidah Rauf, S.Pd P Guru Pai
26 Rachmaniar,S.Pd P Guru PJOK
27 Hadijah Mahmud P Tenaga ADM
28 Dewi Apriliyani Salam P Tenaga Perpus
29 Rahmayani Mahmud P Tenaga Perpus
30 Evie Safitri, SE P Operator Sekolah
31 Usman L Tenaga Kebersihan
32 Hannani L Satpam
Sumber data : Tata Usaha Sd Inpres Laikang75

75
Sumber Data : Tata Usaha Sd Inpres Laikang, diambil pada tanggal 06 Juni 2023..
57

Dari tabel pendidik dan pegawai dapat diketahui bahwa jumlah tenaga

pendidik dan pegawai di SD Inpres Laikang berjumlah 32 Orang yang

terdiri dari Kepala Sekolah,Guru Kelas,Guru Mata Pelajaran, Tenaga

Perpus, Operator Sekolah, Tenaga Kebersihan dan Satpam.

B. Hasil Penelitian

1. Data Hasil Angket Penggunaan Gadget

Berikut merupakan hasil penelitian nilai skor angket penggunaan gadget

yang diberikan kepada 33 orang peserta didik. Hasil skor nilai angket sebagai

berikut:

Tabel 3.4 Hasil Skor


Variabel Penggunaan Gadget

P P
P P P P P P P P P 1 1 P
Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 12 Jumlah
Muhammad Firmansyah 2 2 4 2 2 2 5 2 4 3 4 4 36
Muhammad Zulfikar 2 4 1 2 1 2 3 1 4 4 2 4 30
Muh. Azris 3 4 4 3 1 2 2 2 5 2 4 2 34
Alvian 3 4 4 3 1 3 3 5 2 4 3 3 38
Farabi 3 4 3 1 3 2 2 2 4 2 4 4 34
Gerryandra Julian 5 4 2 1 1 1 3 3 2 2 4 4 32
Muh. Alahaf Gani 2 5 5 5 1 2 1 1 2 5 4 5 38
Muh.Azraf Habib 2 4 3 2 1 1 2 1 2 5 3 5 31
Muh.Alfarizi 2 4 2 1 2 1 2 1 1 2 3 5 26
Rexi Alexander 2 5 5 2 2 2 1 1 1 2 2 1 26
Tri Sanendra Arkhya 4 2 5 1 1 1 1 1 2 5 5 4 32
Kaiysa Naizila 1 4 4 4 2 1 2 3 5 2 4 5 37
St. Afizah Ashfa Mawadda 3 5 3 2 1 2 1 2 4 4 4 5 36
Satriansyah 4 2 5 1 1 1 1 2 2 4 4 5 32
Muhyammad Rifky 2 4 2 1 2 1 2 2 4 4 5 4 33
Muh.Aqil 4 3 2 2 3 2 1 3 4 4 5 4 37
Akila Azkana 1 5 2 1 1 1 1 1 5 1 1 1 21
Daffa 5 4 5 3 2 1 5 4 3 4 5 5 46
Mohammad Asyraf 3 4 4 3 2 2 3 2 3 4 5 5 40
Muh.Jufri 5 2 5 1 1 3 2 1 1 4 4 4 33
Afiqah Khairah 5 5 3 1 1 1 1 1 1 4 3 4 30
58

Nurhafizah Nirmala Putri 5 5 3 2 2 2 2 2 4 3 2 3 35


Alyah Nurfaizah 4 4 3 1 2 1 1 4 4 3 4 5 36
Raffa 5 5 5 2 1 2 1 3 5 5 3 5 42
Almikha 5 5 5 2 2 4 2 2 2 5 4 4 42
Azizah Azzarah 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 42
Ahmad Azhar 2 5 5 5 1 2 3 1 4 4 5 4 41
Annida Nur Zafira 3 5 4 4 2 1 1 2 5 1 4 4 36
Reyhan Fabian 5 5 2 2 2 2 2 2 2 5 5 5 39
Azzahra Putri 4 4 3 1 2 1 1 1 5 3 4 4 33

Arumi Ladifa 5 5 5 1 2 2 1 2 1 3 3 4 34
AisyahSalsabila 3 5 5 3 2 3 3 4 4 3 4 4 43
Syahra Nur Aqila 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 18
Jumlah 1142

Perhitungan angket Penggunaan Gadget dari setiap responden yang

berjumlah 33 orang. Berdasarkan hasil diatas dapat dituliskan skor tertinggi dari

skala yang digunakan 46 skor tertinggi, dan 18 skor terendah.

Table 3.5
Perhitungan Mean, Standar Deviasi pada Penggunaan Gadget

No X F Xi Fi.Xi Xi.X Xi.X2 Fi.(Xi.X2) Presentase

1 18 – 22 2 20 40 -14 196 392 6%

2 23 – 27 2 25 50 -14 196 392 6%

3 28 – 32 6 30 180 -4 16 96 18%

4 33 – 37 13 35 455 1 1 13 40%

5 38 – 42 8 40 320 6 36 288 24%

6 43 – 47 2 45 90 11 12 24 6%

Jumlah 33 1135 457 1,213 100%

Menghitung nilai rata-rata (mean)


59

1135
𝑥̅= 𝛴𝑓𝑖.𝑥𝑖 𝛴𝑓𝑖
33

= 34,39

Mengitung Standar Deviasi

SD = √∑ fi(xi−x)2
n−1

1213
SD =
33−1

1213
SD =
32

= √ 37.90

=5

Untuk mengetahui kategorisasi Penggunaan Gadget di SD Inpres

Laikang dapat diketahui melalui pengkategorian skor responden. Adapun

interval penilaian dibagi menjadi tiga kategori melalui kategori rendah,

sedang, dan tinggi dengan penghitungan sebagai berikut:


Range= 18

Mean = 34

Standar Deviasi =5

Sangat Rendah = X < (M – 1SD)

= X < (34 -5D)

= X < 34 – 5

= X < 29

Cukup = M – 1SD < X < M +1SD

= 34– 5< X < 34 + 5


60

= 29 < X < 39

Tinggi = M + 1SD > X

= 34 + 5 X

= 39 > X

Tabel 3.6
Data Frekuensi Kategori Responden Penggunaan Gadget
Kategor
Batas Kategori Interval Frekuensi Persentase
i
X ≥ ( µ + 1,0σ) X < 29 4 Rendah 12%
29 ≤ X
( µ + 1,0σ) ≤ X ˂ (µ + 1,0σ) 21 Sedang 64%
39
X ˂ (µ + 1,0σ) X > 39 8 Tinggi 24%
Jumlah 100%
Tabel diatas menunjukkan bahwa sebanyak 12% responden menilai

penggunaan gadget di SD Inpres Laikang dalam kategori rendah, 64%

dalam kategori sedang, dan 24% berada dalam kategori tinggi. Dari

gambaran tersebut Penggunaan gadget berada dalam kategori sedang

dengan presentase 64%.

Tabel 3.7 Hasil Skor


Perkembangan Sosial Emosional Anak
Nama P1 P2 P3 P4 P5 P6 Jumlah
Muhammad Firmansyah 2 1 1 4 2 3 13
Muhammad Zulfikar 2 1 1 4 3 3 14
Muh. Azris 2 2 1 3 4 5 17
Alvian 1 4 2 5 3 2 17
Farabi 2 3 2 4 3 4 18
Gerryandra Julian 2 2 1 3 4 1 13
Muh. Alahaf Gani 2 2 1 5 2 1 13
Muh.Azraf Habib 2 1 1 4 3 1 12
Muh.Alfarizi 2 2 1 2 4 1 12
Rexi Alexander 3 3 1 5 4 1 17
Tri Sanendra Arkhya 1 2 1 5 4 2 15
Kaiysa Naizila 3 2 3 4 3 2 17
St. Afizah Ashfa Mawadda 1 3 4 5 3 1 17
Satriansyah 1 1 2 4 3 2 13
Muhyammad Rifky 5 3 3 4 3 2 20
61

Muh.Aqil 2 4 3 4 4 1 18
Akila Azkana 2 1 1 4 3 1 12
Daffa 1 3 1 4 3 3 15
Mohammad Asyraf 1 2 1 5 4 1 14
Muh.Jufri 2 1 1 4 4 3 15
Afiqah Khairah 1 2 1 5 4 3 16
Nurhafizah Nirmala Putri 5 5 3 3 2 4 22
Alyah Nurfaizah 4 2 2 4 4 3 19
Raffa 1 4 2 5 3 1 16
Almikha 1 1 1 5 2 1 11
Azizah Azzarah 2 2 1 4 4 1 14
Ahmad Azhar 3 2 1 5 1 1 13
Annida Nur Zafira 2 1 4 3 4 1 15
Reyhan Fabian 2 3 2 4 4 1 16
Azzahra Putri 2 2 1 5 3 1 14
Arumi Ladifa 1 2 1 5 4 3 16
AisyahSalsabila 5 5 3 3 2 4 22
Syarla Nuraqila 5 3 3 4 3 2 20
Jumlah 512

Perhitungan angket Perkembangan Sosial Emosional Peserta Didik

dari setiap responden yang berjumlah 33 orang. Berdasarkan hasil diatas

dapat dituliskan skor tertinggi dari skala yang digunakan 22 skor tertinggi,

dan 11 skor terendah.

Tabel 3.8 Perhitungan Mean, Standar Deviasi pada Perkembangan Sosial


Emosional Peserta Didik
No X F Xi Fi.Xi Xi.X Xi.X2 Fi.(Xi.X2) Presentase

1 11 – 12 4 11,5 46 -4 16 64 12%

2 13 – 14 9 13,5 121,5 -2 4 36 27%

3 15 – 16 8 15,5 124 0 0 0 25%

4 17 – 18 7 17,5 122,5 1 9 7 21%

5 19 – 20 3 19,5 58,5 3 5 27 9%

6 21 – 22 2 21,5 43 5 25 50 `6%
62

Jumla 33 515,5 55 184 100%

Menghitung nilai rata-rata (mean)

515
𝑥̅= 𝛴𝑓𝑖.𝑥𝑖 𝛴𝑓𝑖
33

= 15,6

Mengitung Standar Deviasi

SD = √∑ fi(xi−x)2
n−1

184
SD =
33−1

184
SD =
32

= √ 5.75

= 2.3

Untuk mengetahui kategorisasi Perkembangan social emosional

peserta didik di SD Inpres Laikang dapat diketahui melalui pengkategorian

skor responden. Adapun interval penilaian dibagi menjadi tiga kategori

melalui kategori rendah, sedang, dan tinggi dengan penghitungan sebagai

berikut:
Range = 11

Mean = 15

Standar Deviasi = 2

Sangat Rendah = X < (M – 1SD)


63

= X < (15 -2D)

= X < 15 – 2

= X < 13

Cukup = M – 1SD < X < M +1SD

= 15– 2< X < 15 + 2

= 13 < X < 17

Tinggi = M + 1SD > X

= 15 + 2 X

= 17 > X

Tabel 3.9 Data Frekuensi Kategori Responden Perkembangan social


Emosional
Kategor
Batas Kategori Interval Frekuensi Persentase
i
X ≥ ( µ + 1,0σ) X < 13 9 Rendah 27%
13 ≤ X
( µ + 1,0σ) ≤ X ˂ (µ + 1,0σ) 17 Sedang 52%
17
X ˂ (µ + 1,0σ) X > 17 7 Tinggi 21%
Jumlah 100%
Tabel diatas menunjukkan bahwa sebanyak 27% responden menilai

perkembangan social emosional di SD Inpres Laikang dalam kategori

rendah, 52% dalam kategori sedang, dan 21% berada dalam kategori tinggi.

Dari gambaran tersebut Perkembangan social emosional berada dalam

kategori sedang dengan presentase 52%.


a. Hasil Uji Validitas
Suatu instrumen dapat dikatakan valid atau tidak valid dilihat dari

perbandingan rtabel dengan rhitung. Jika rhitung lebih besar atau sama dengan r tabel,

maka dikatakan valid. Sedangkan rhitung lebih kecil dari rtabel maka instrumen

dinyatakan tidak valid. Untuk mengetahui r tabel maka didasarkan pada dk


64

atau derajat kebebasan yaitu df = n-2, n = 33-2 =31, dengan taraf

signifikansi 5% maka dapat diperoleh r tabel= 0,344

Tabel 3.10 Uji Validitas Variabel Penggunaan Gadget


No. Item R hitung R Keputusan
table
1 0,411 0,344 Valid
2 0,495 0,344 Valid
3 0,368 0,344 Valid
4 0,496 0,344 Valid
5 0,560 0,344 Valid
6 0,361 0,344 Valid
7 0,354 0,344 Valid
8 0,376 0,344 Valid
9 0,592 0,344 Valid
10 0,364 0,344 Valid
11 0,542 0,344 Valid
12 0,555 0,344 Valid

Hasil uji Validitas item pernyataan sebagaimana pada tabel 3.10 yang

digunakan untuk mengukur penggunaan gadget diperoleh rhitung > 0,344. Jadi

dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan yang digunakan dalam

angka dapat dinyatakan valid atau telah memenuhi syarat valid.


Tabel 3.11 Uji Validitas Variabel
Perkembangan sosial emosional
No. Item R hitung R Keputusan
table
1 0,584 0,344 Valid
2 0,621 0,344 Valid
3 0,436 0,344 Valid
4 0,367 0,344 Valid
5 0,392 0,344 Valid
6 0,414 0,344 Valid

Hasil uji Validitas item pernyataan sebagaimana pada table 3.11 yang

digunakan untuk mengukur perkembangan social emosional diperoleh rhitung

> 0,344. Jadi dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan yang
65

digunakan dalam angka dapat dinyatakan valid atau telah memenuhi syarat

valid.

b. Hasil Uji Reliabilitas

Instrumen kuesioner yang digunakan harus memiliki sifat reliabel

yaitu suatu instrumen harus memiliki ukuran yang konsisten apabila

digunakan dalam pengukuran berulang kali. Kuesioner dikatakan reliabel

apabila memiliki nilai Alpha > 0,60 dengan alat bantu SPSS 25 for

windows diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3.12 Uji Reliabilitas


Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Cronbach's Alpha Standardized Items N of Items
.677 .678 13

Berdasarkan tabel 3.12 diatas mengenai hasil uji reliabbilitas variabel

penggunaan gadget Croncach alpha sebesar 0,677 dilihat alpha pada

variabel lebih besar dari 0,60 maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan

dalam angket penelitian dinyatakan reliabel.

Tabel 3.13 Uji Reliabilitas


Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Cronbach's Alpha Standardized Items N of Items
.620 .621 6

Berdasarkan tabel 3.13 diatas mengenai hasil uji reliabbilitas variabel

perkembangan sosial emosional Croncach alpha sebesar 0,620 dilihat alpha

pada variable lebih besar dari 0,60 maka dapat disimpulkan bahwa

pernyataan dalam angket penelitian dinyatakan reliabel.


66

C. Analisis Data
Untuk menjawab hipotesis maka penelitian ini menggunakan analisis
statistic inferensial yaitu dengan menggunakan uji prasyarat yang terdiri dari
uji normalitas dan uji lineaeitas untuk memperoleh gambaran apakah
terdapat pengaruh antara variable bebas terhadap variable terikat.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan untuk melihat

tingkat kenormalan data yang digunakan, apakah data berdistribusi normal

atau tidak. Untuk lebih memastikan apakah data berdistribusi normal atau

tidak, maka uji statistik yang dapat dilakukan yaitu dengan pengujian one

sample kolmogrov- smirnov menggunakan aplikasi SPSS 25 for windows

dengan keriteria pengujinya sebagai berikut:

a) Jika nilai signifinikasi > 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal

b) Jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal.

Berikut dapat dilihat hasil uji normalitas pada data hasil angket

penggunaan gadget terhadap poerkembangan sosial emosional peserta didik

dengan menggunakan rumus One Sample Kolmogrov- Smirnov dengan

bantuan SPSS-25.

Tabel 3.14 Uji Kolmogrov- Smirnov


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
67

Unstandardized Resid
ual
N 33
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 11.92597752
Most Extreme Differe Absolute .124
nces Positive .069
Negative -.124
Test Statistic .124
Asymp. Sig. (2-tailed)c .200d
Monte Carlo Sig. (2- Sig. .222
tailed)e 99% Confidence Int Lower Bo .211
erval und
Upper Bou .233
nd
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
e. Lilliefors' method based on 10000 Monte Carlo samples with starting seed
2000000.
Pada tabel diatas berdasarkan kriteria pengambilan keputusan yaitu

jika nilai Asymp. Sig. > 0,05 maka data berdistribusi normal dan jika nilai

Asymp .Sig < dari 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Dari hasil

output SPSS 25 uji normalitas kedua variabel diatas, diperoleh nilai Asymp.

Sig sebesar 0,200. Yang artinya data dalam penelitian ini berdistribusi

normal.

b. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas merupakan salah satu yang digunakan untuk

mengetahui kelompok data statistik. Berikut ini hasil uji homogenitas

dengan menggunakan SPSS 25 sebagai berikut:


Tabel 3.15 Uji Homogenitas
Tests of Homogeneity of Variances
68

Levene Statisti
c df1 df2 Sig.
Variabe Based on Mean 4.040 1 64 .349
l Based on Median 1.003 1 64 .320
Based on Median and with adjusted 1.003 1 32.004 .324
df
Based on trimmed mean 1.003 1 64 .320
Berdasarkan hasil output di atas dapat diketahui bahwa nilai sig

0.349 > 0.05 sehingga data dapat dikatakan sama atau homogen.

c. Uji Hipotesis Data

Berdasarkan analisis program SPSS 25 For Windows diperoleh hasil

sebagai berikut:
Tabel 3.16 Uji Hipotesis Data
Coefficientsa
Unstandardized Coefficien Standardized Coefficien
ts ts
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 70.934 2.168 32.71 ,001
2
Ga .004 .002 .329 7.938 .002
dge
t
a. Dependent Variable: Perkembangan Sosial Emosional

Diketahui nilai constan (a) sebesar 70.934 sedang nilai variable

Gadget (b) koefisien regresi sebesar 0.004 sehingga persamaan regresinya

dapat ditulis.

Y= a+bX

Y= 70.934 + 0.004X

Persamaan tersebut dapat diterjemahkan


69

A. Konstanta sebesar 70.934 mengandung arti bahwa nilai konsisten variable

partisipasi adalah sebesar 70.934.

B. Koefisien regresi X sebesar 0.004 menyatakan bahwa setiap penambahan 1%

tersebut nilai partisipasi bertambah sebesar 0.004. koefisien regresi tersebut

bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variable X

terhadap Y adalah positif.

d. Hipotesis Statistik

untuk mengetahui hipotesis statistiknya berikut dapat dilihat dengan

menggunakan uji SPPS For Windowss sebagai berikut:


Tabel 3.17 Uji hipotesis
Coefficientsa
Unstandardized Coefficien Standardized Coefficien
ts ts
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constan 70.934 2.168 32.712 ,001
t)
Ga .004 .002 .329 7.938 .002
dge
t
a. Dependent Variable: Perkembangan Sosial Emosional
Berdasarkan nilai signifikansi (Sig)
Berdasarkan tabel output SPSS “Coefficients” di atas diketahui nilai

signifikansi (Sig) variable Gadget adalah sebesar 0.002 < 0.05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa H1 atau hipotesis pertama diterima. Artinya ada pengaruh

antara gadget dengan perkembangan sosial emosional anak.


Berdasarkan nilai t
Berdasarkan output SPSS di atas diketahui nilai thitung variabel

perkembangan sosial emosional anak adalah sebesar 7.938 < ttabel 2.042, maka
70

dapat disimpulkan bahwa Ha atau hipotesis pertama diterima. Artinya ada

pengaruh antara gadget dengan perkembangan sosial emosional anak.

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu:

Ha: Terdapat pengaruh penggunaan gadget terhadap perkembangan sosial

emosional SD Inpres Laikang.

Ho: Tidak terdapat pengaruh penggunaan gadget terhadap perkembangan sosial

emosional di SD Inpres Laikang.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengaruh Gadget terhadap perkembangan sosial emosional peserta

didik di SD Inpres laikang

Sebagian besar anak memiliki gadget karena memang dibelikan orang

tuanya. Siswa kebanyakan bermain gadget lebih dari satu jam sehari karena

mereka kecanduan namun adapula siswa yang hanya menggunakan gadget

ketika sudah waktu libur. Seperti diketahui bahwa semakin lama semakin

meningkat pula teknologi yang ada didunia. Menurut Hasanah istilah gadget

ini berasal dari bahasa inggris yang memiliki macam-macam fungsinya

tersendiri yang berguna bagi manusia. Negara indonesi merupakan Negara ke-5

yang menggunakan smartpohe terbanyak. Sedangkan pada tahun 2014 terdapat

14% jumlah pengguna Smartphone atau sama dengan 47 juta orang yang

berperan dalam pengguna gadget.76

Berdasarkan hasil penelitian penggunaan gadget diketahui nilai thitung

variabel perkembangan sosial emosional anak adalah sebesar 7.938 < ttabel

2.042, maka dapat disimpulkan bahwa Ha atau hipotesis pertama diterima.

76
Wulandari Dwi, Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Emosi Anak, Jurnal
Pendidikan Tambusai Vol.5, No.1 2021
71

Artinya ada pengaruh antara gadget dengan perkembangan sosial emosional

peserta didik.

Hasil penelitian mengenai pengaruh gadget terhadap perkembangan

sosial emosional peserta didik di SD Inpres Laikang yaitu, berada pada

kategori sedang dengan persentase 64% diperoleh jumlah responden secara

keseluruhan 33 siswa.

2. Signifikansi Pengaruh Penggunaan Gadget terhadap Perkembangan

Sosial Emosional SD Inpres Laikang

Hasil Pengujian tentang pengaruh penggunaan gadget terhadap

perkembangan sosial emosional SD Inpres Laikang sebagaimana diuraikan

sebelumnya, membuktikan bahwa penggunaan gadget berpengaruh terhadap

perkembangan sosial emosianal peserta didik. Ini menandakan bahwa

penggunaan gadget harus selalu dipantau agar siswa tidak kecanduan dalam

menggunakan gadget.

Berdasarkan hasil uji hipotesis diketahui bahwa nilai signifikansi (Sig)

variabel Gadget adalah sebesar 0.002 < 0.05 sehingga dapat disimpulkan

bahwa Ha atau hipotesis pertama diterima. Artinya ada pengaruh antara gadget

dengan perkembangan sosial emosional anak.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif penggunaan Gadget dengan

memperhatikan 33 siswa sebagai sampel menunjukkan bahwa sebanyak 4 atau

12% responden menilai penggunaan gadget di SD Inpres Laikang dalam

kategori rendah, 21 atau 64% dalam kategori sedang dan 8 atau 24% berada

dalam kategori tinggi. Hal tersebut menggabambarkan bahwa penggunaan

gadget di SD Inpres Laikang berada dalam kategori sedang sebesar 64%. Hal
72

ini menunjukkan bahwa masih perlu pengawasan penggunaan gadget terhadap

orang tua siswa.

Kemudian hasil analisis deskriptif perkembangan sosial emosional

dengan memperhatikan 33 siswa sebagai sampel menunjukkan bahwa 9 atau

27% responden yang menilai perkemabangan sosial emosional dalam kategori

rendah, sebanyak 17 atau 52% menilai pada kategori sedang dan 7 atau 21%

responden menilai pada kategori tinggi. Dalam hal ini perkembangan sosial

emosional di SD Inpres Laikang berada pada kategori sedang. Pada kedua

variabel penggunaan gadget (x) perkembangan sosial emosional (y) berada

pada kategori sedang ini menandakan perlunya peningkatan .


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pengaruh penggunaan gadget terhadap

perkembangan sosial emosional anak di SD Inpres Laikang sebagai

berikut:

1. Penggunaan gadget pada siswa berada pada kategori sedang dengan

persentase 64% diperoleh jumlah responden secara keseluruhan 33 siswa.

Perkembangan emosional berada pada kategori sedang. Berdasarkan

data yang terkumpul jumlah keseluruhan responden sebanyak 33,

sebanyak 17 siswa memilih perkembangan emosional pada kategori

sedang dengan presentase 52% .

2. Terdapat pengaruh signifikansi antara penggunaan gadget terhadap

perkembangan sosial emosional siswa di SD Inpres Laikang. Hal ini anak.

Kemudian diketahui bahwa nilai signifikansi variabel gadget sebesar

0,002 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Hipotesis pertama

diterima. Hasil statistk inferensial uji hipotesis sebesar r hitung 7,938

sementara t tabel 2,042 dengan taraf signifikansi 5%. Dengan demikian

berarti hipotesis (Ha) dalam penelitian ini diterima, sedangjan hipotesis

nihil (Ho) ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

penggunaan gadget terhadap perkembangan sosial emosional peserta

didik di SD Inpres Laikang.

73
74

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SD Inpres Laikang

maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Diharapkan para guru menghimbau kepada orang tua peserta didik

agar membatasi pemakaian gadget agar perkembangan social emosionalnya

berkembang maksimal.

2. Bagi Orang Tua

Diharapkan kepada orang tua untuk lebih mengawasi anak-anaknya

untuk menggunakan gadget mengontrol waktu bermain gadget diatur

pemakaiannya karena dampak dari pemakaiannya sangat berbahaya untuk

kesehatan dan perkembangan social emosional anak.

3. Bagi siswa

Diharapkan kepada siswa untuk mendengar serta memperhatikan

nasehat orang tuanya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

seperti gangguan kesehatan.


75

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi Abu, Narbuko Cholid. Metodologi Penelitian. (Jakarta: Bumi Aksara,


2010)

Ahmad Tanzeh. Pengantar Metode Penelitian. (Yogyakarta: Teras, 2009).

Balitbang, SDM Kominfo. Dinamika Perkembangan Pemanfaatan Teknologi


Komunikasi Serta Implikasinya di Masyarakat. (Jakarta: Media
Bangsa, 2013)

Cholid Narbuko dan Abu Achmadi. Metodologi Penelitian. (Jakarta: PT Bumi


Aksara, 2009)

Dachlan, Malik dkk. Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini.


(Yogyakarta: Budi Utama) 2019

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat


Bahasa. Indonesia: Gramedia Pustaka Utama.

Edy Suwandi, S.K.M.M.K.L., Metodologi Penelitian (PT. Scifintech Andrew


Wijaya)

Elizabeth B, Hurlock. 2016. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga PT. Golora


Aksara Pratama

Elizabeth T. Santosa. Raising Children In Digital Era. (Jakarta: PT. Gramedia,


2015)

HS, Cristiana. Perkembangan Anak. (Depok: Prenadamedia Group2018).

J.S, Babadu. dan Zain. Kamus Umum Bahasa Indonesia. (Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan) 2001

Leo, Susanto. Kiat Jitu Menulis Skripsi, Tesis, dan Disertasi. (Jakarta: Erlangga,
2013)

Manumpil Beauty, dkk, Hubungan Penggunaan Gadget Dengan Tingkat Prestasi


Siswa di SMA Negeri 9 Manado. Journal Keperawatan. Vol, 3, no,2.
2015

Miranti, Putri, dan Putri, Lili Dasa. 2021. Waspadai Dampak Penggunaan Gadget
Terhadap Perkembangan Anak Usia Dini. Junal Cendekiawan Ilmiah.
6 (1). h. 57

Novitasari, Wahyu. 2016. Dampak Penggunaan Gadget Terhadap Interaksi Sosial


AUD Usia 5-6 Tahun, Jurnal PAUD Teratai. Volume 5(3), h. 22
76

Pebrina, Putri, Hana. 2017. Analisis Penggunaan Gadget Terhadap Kemampuan


Interaksi Sosial pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi. 1(1), h. 1-11

Putri, R, D Rosmalia, P R Sihombing, S Siregar, I K Suardika, W D Warsitasari,


and others, Metodologi Penelitian Sosial (Yayasan Penerbitan
Muhammad Zaini, 2022)

Syahrul, Muhammad, and Martini, ‘Penerapan Pendekatan Konseling Rasional


Emotif Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa di Ma Ddi Kab.
Pangkep’, Komunida : Media Komunikasi dan Dakwah, 8.1 (2018) 56

Safaria, Saputra, Manajemen Emosi (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009)

Sari Tria Puspita, dkk. Dampak Penggunaan Gadget Terhadap Personal Sosial
Anak Usia Pra Sekolah. Journal Profesi. 2016

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D (Bandung: Alpabeta 2010)

Suharsimi Arikuntu. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta:


Rineka Cipta, 2009)

Sunita Indiani dan Mayasari Eva. Yes or Not Gadget Buat si Buah Hati.
(Yogyakarta: Deepublish, 2017)

Susanto, Ahmad. Perkembangan Anak Usia Dini. (Jakarta: Gramedia, 2011)

Terjemahnya, Kementrian Agama RI Al-Qur’an The Great Miracle (Solo: PT.


Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2013)

Thoifah, I anatut. Statistika Pendidikan dan Metode Penelitian Kuantitatif.


(Malang: Madani, 2015)

Tirtani, Luh Ayu, dkk. Perkembangan Sosial Emosional Pada Anak Usia Dini.
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014)

Trinika, Yulia. Dampak Penggunaan Gadget Terhadap Perkembangan Psikologi


Anak Tahun Ajaran 2014-2015. Journal Keperawatan 2015.

Yuliandi, Kusuma. dan Artanto, D, Ardhy. Internet Untuk Anak Tercinta.


(Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2011).

Yusuf Muri, Metode Penelitian Kuantitatif, Kuantitatif Gabungan (Jakarta: 2004)


L
A
M
P
I
R
A
N

77
Lampiran I : Surat Pengantar Penelitian

78
79
Lampiran II : Surat Ijin Penelitian

80
Lampiran III : Surat Keterangan Telah Meneliti

81
Lampiran IV : Keterangan Bebas Plagiat

82
Lampiran V : Instrumen Penelitian

Angket Penelitian

PENGANTAR DAN PETUNJUK

Pengantar

1. Kuesioner ini digunakan untuk keperluan penelitian, dan tidak bermaksud

untuk mencari kesalahan atau kekurangan sebelah pihak responden.

Informasi yang anda berikan sangat berguna untuk kelangsungan

penelitian ini.

2. Kuesioner ini tidak berkaitan dengan nilai akademik responden, maka dari

itu peneliti berharap agar responden mengisi Quisioner sesuai dengan

keadaan dan pengalaman responden.

Petunjuk

1. Mengisi Identitas Respondene (Nama dan Kelas)

2. Bacalah pernyataan pada masing-masing bagian dengan seksama

kemudian berilah tanda centang (√) pada Kolom jawaban yang

menyatakan pada diri anda terhadap pernyataan tertulis. Anda hanya

diperkenankan untuk memberikan satu jawaban untuk setiap pernyataan.

3. Berikan tanda centang (√) pada kolom yang sesuai jawabanmu :

Pilihan jawaban Point Keterangan


SS 5 Sangat Setuju
S 4 Setuju
RR 3 Ragu-ragu
TS 2 Tidak Setuju
STS 1 Sangat Tidak Setuju

83
INSTRUMEN PENELITIAN
Lembar Angket Gadget
Nama :
Kelas :
Berilah tanda (√) Pada kolom Sangat Setuju/Setuju/Ragu-Ragu/Tidak
Setuju/Sangat tidak setuju, sesuai dengan pernyatan di bawah ini!
Alternatif Jawaban
Sangat Setuju Ragu Tidak Sangat
No Pertanyaan
Setuju Ragu Setuju tidak
Setuju
1 Saya bermain gadget lebih dari satu
jam sehari
2 Ketika ada waktu luang saya selalu
menggunakan gadget
3 Saya menggunakan waktu libur
untuk bermain gadget
4 Saya bermain gadget hingga larut
malam
5 Saya selalu memikirkan gadget jika
sedang belajar di sekolah
7 Saya selalu mengantuk di dalam
kelas karena bermain gadget
hingga larut malam
8 Saya lebih suka bermain gadget
dibanding mengerjakan tugas
sekolah
9 Saya merasa malas belajar di
rumah karena bermain gadget
10 Saya selalu dimarahi orang tua
karena sering bermain gadget
11 Saya menggunakan gadget untuk
menyelesaikan tugas sekolah
12 Saya menggunakan gadget untuk
mengakses sosial media
13 Saya bermain game melalui gadget
untuk menghilangkan rasa bosan

84
INSTRUMEN PENELITIAN
Lembar Angket Perkembangan Sosial Emosional Peserta Didik
Nama :
Kelas :
Berilah tanda (√) Pada kolom Sangat Setuju/Setuju/Ragu-Ragu/Tidak
Setuju/Sangat tidak setuju, sesuai dengan pernyatan di bawah ini!
Alternatif Jawaban
Sangat Setuju Ragu Tidak Sangat
No Pertanyaan
Setuju Ragu Setuju tidak
Setuju
1 Saya lebih suka bermain gadget di
banding bermain atau berbincang
dengan teman
2 Saya lebih sering membicarakan
gadged dengan teman-teman di
sekolah dibanding berdiskusi
mengenai materi pembelajaran
3 Saya menggunakan kata-kata kotor
jika sedang emosi
4 Saya akan segera minta maaf
ketika saya melakukan kesalahan
5 Saya suka mendengarkan teman
kalau lagi bercerita
6 Saya menjadi pendiam karena saya
kurang bergaul dengan teman

85
INSTRUMEN PENELITIAN

Lembar Angket Gadget

86
87
88
INSTRUMEN PENELITIAN

Lembar Angket Perkembangan Sosial Emosional Peserta

89
90
91
Lampiran VI : Lampiran Hasil Skor Angket Gadget

P P
P P P P P P P P P 1 1 P
Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 12 Jumlah
Muhammad
Firmansyah 2 2 4 2 2 2 5 2 4 3 4 4 36
Muhammad Zulfikar 2 4 1 2 1 2 3 1 4 4 2 4 30
Muh. Azris 3 4 4 3 1 2 2 2 5 2 4 2 34
Alvian 3 4 4 3 1 3 3 5 2 4 3 3 38
Farabi 3 4 3 1 3 2 2 2 4 2 4 4 34
Gerryandra Julian 5 4 2 1 1 1 3 3 2 2 4 4 32
Muh. Alahaf Gani 2 5 5 5 1 2 1 1 2 5 4 5 38
Muh.Azraf Habib 2 4 3 2 1 1 2 1 2 5 3 5 31
Muh.Alfarizi 2 4 2 1 2 1 2 1 1 2 3 5 26
Rexi Alexander 2 5 5 2 2 2 1 1 1 2 2 1 26
Tri Sanendra Arkhya 4 2 5 1 1 1 1 1 2 5 5 4 32
Kaiysa Naizila 1 4 4 4 2 1 2 3 5 2 4 5 37
St. Afizah Ashfa
Mawadda 3 5 3 2 1 2 1 2 4 4 4 5 36
Satriansyah 4 2 5 1 1 1 1 2 2 4 4 5 32
Muhyammad Rifky 2 4 2 1 2 1 2 2 4 4 5 4 33
Muh.Aqil 4 3 2 2 3 2 1 3 4 4 5 4 37
Akila Azkana 1 5 2 1 1 1 1 1 5 1 1 1 21
Daffa 5 4 5 3 2 1 5 4 3 4 5 5 46
Mohammad Asyraf 3 4 4 3 2 2 3 2 3 4 5 5 40
Muh.Jufri 5 2 5 1 1 3 2 1 1 4 4 4 33
Afiqah Khairah 5 5 3 1 1 1 1 1 1 4 3 4 30
Nurhafizah Nirmala
Putri 5 5 3 2 2 2 2 2 4 3 2 3 35
Alyah Nurfaizah 4 4 3 1 2 1 1 4 4 3 4 5 36
Raffa 5 5 5 2 1 2 1 3 5 5 3 5 42
Almikha 5 5 5 2 2 4 2 2 2 5 4 4 42
Azizah Azzarah 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 42
Ahmad Azhar 2 5 5 5 1 2 3 1 4 4 5 4 41
Annida Nur Zafira 3 5 4 4 2 1 1 2 5 1 4 4 36
Reyhan Fabian 5 5 2 2 2 2 2 2 2 5 5 5 39
Azzahra Putri 4 4 3 1 2 1 1 1 5 3 4 4 33
Arumi Ladifa 5 5 5 1 2 2 1 2 1 3 3 4 34
AisyahSalsabila 3 5 5 3 2 3 3 4 4 3 4 4 43
Syahra Nur Aqila 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 18
Jumlah 1142

Lampiran VII Hasil Skor Angket Perkembangan Sosial Emosional

92
Nama P1 P2 P3 P4 P5 P6 Jumlah
Muhammad Firmansyah 2 1 1 4 2 3 13
Muhammad Zulfikar 2 1 1 4 3 3 14
Muh. Azris 2 2 1 3 4 5 17
Alvian 1 4 2 5 3 2 17
Farabi 2 3 2 4 3 4 18
Gerryandra Julian 2 2 1 3 4 1 13
Muh. Alahaf Gani 2 2 1 5 2 1 13
Muh.Azraf Habib 2 1 1 4 3 1 12
Muh.Alfarizi 2 2 1 2 4 1 12
Rexi Alexander 3 3 1 5 4 1 17
Tri Sanendra Arkhya 1 2 1 5 4 2 15
Kaiysa Naizila 3 2 3 4 3 2 17
St. Afizah Ashfa Mawadda 1 3 4 5 3 1 17
Satriansyah 1 1 2 4 3 2 13
Muhyammad Rifky 5 3 3 4 3 2 20
Muh.Aqil 2 4 3 4 4 1 18
Akila Azkana 2 1 1 4 3 1 12
Daffa 1 3 1 4 3 3 15
Mohammad Asyraf 1 2 1 5 4 1 14
Muh.Jufri 2 1 1 4 4 3 15
Afiqah Khairah 1 2 1 5 4 3 16
Nurhafizah Nirmala Putri 5 5 3 3 2 4 22
Alyah Nurfaizah 4 2 2 4 4 3 19
Raffa 1 4 2 5 3 1 16
Almikha 1 1 1 5 2 1 11
Azizah Azzarah 2 2 1 4 4 1 14
Ahmad Azhar 3 2 1 5 1 1 13
Annida Nur Zafira 2 1 4 3 4 1 15
Reyhan Fabian 2 3 2 4 4 1 16
Azzahra Putri 2 2 1 5 3 1 14
Arumi Ladifa 1 2 1 5 4 3 16
AisyahSalsabila 5 5 3 3 2 4 22
Syarla Nuraqila 5 3 3 4 3 2 20
Jumlah 512

Lampiran VIII : Tabel Frekuensi

93
Gadget (X)

Kategor
Batas Kategori Interval Frekuensi Persentase
i
X ≥ ( µ + 1,0σ) X < 29 4 Rendah 12%
29 ≤ X
( µ + 1,0σ) ≤ X ˂ (µ + 1,0σ) 21 Sedang 64%
39
X ˂ (µ + 1,0σ) X > 39 8 Tinggi 24%
Jumlah 100%

Sosial Emosional (Y)

Kategor
Batas Kategori Interval Frekuensi Persentase
i
X ≥ ( µ + 1,0σ) X < 13 9 Rendah 27%
13 ≤ X
( µ + 1,0σ) ≤ X ˂ (µ + 1,0σ) 17 Sedang 52%
17
X ˂ (µ + 1,0σ) X > 17 7 Tinggi 21%
Jumlah 100%

94
Lampiran IX : Uji Validitas
Gadget (X)

Correlations
TOTA

x01 x02 x03 x04 x05 x06 x07 x08 x09 x10 x11 x12 L

x01 Pearson C 1 .076 .239 -.243 .12 .16 -.06 .283 -.23 .413* .318 .298 .441*

orrelation 8 6 3 2

Sig. (2-tail .674 .181 .180 .47 .35 .726 .110 .19 .017 .071 .092 .010

ed) 7 5 3

N 33 33 33 32 33 33 33 33 33 33 33 33 33

x02 Pearson C .076 1 .019 .393* .08 .10 -.19 .080 .16 .007 -.119 -.026 .368*

orrelation 0 0 5 7

Sig. (2-tail .674 .916 .026 .65 .57 .277 .657 .35 .971 .511 .886 .132

ed) 7 8 2

N 33 33 33 32 33 33 33 33 33 33 33 33 33

x03 Pearson C .239 .019 1 .455** -.06 .32 .046 .156 -.15 .276 .286 .104 .496**

orrelation 6 8 0

Sig. (2-tail .181 .916 .009 .71 .06 .800 .385 .40 .120 .107 .563 .003

ed) 4 2 6

N 33 33 33 32 33 33 33 33 33 33 33 33 33

x04 Pearson C -.24 .393 .455* 1 .02 .21 .246 .191 .26 .119 .274 .149 .560**
* *
orrelation 3 1 4 2

Sig. (2-tail .180 .026 .009 .91 .23 .174 .295 .14 .518 .130 .416 <,001

ed) 1 9 8

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

x05 Pearson C .128 .080 -.066 .021 1 .07 .132 .296 .21 -.140 .302 .114 .361*

orrelation 0 9

Sig. (2-tail .477 .657 .714 .911 .70 .465 .094 .22 .438 .087 .526 .073

ed) 1 0

N 33 33 33 32 33 33 33 33 33 33 33 33 33

x06 Pearson C .166 .100 .328 .214 .07 1 .191 .171 -.14 .264 -.025 -.160 .354*

orrelation 0 9

Sig. (2-tail .355 .578 .062 .239 .70 .287 .340 .40 .137 .890 .374 .053

ed) 1 9

N 33 33 33 32 33 33 33 33 33 33 33 33 33

x07 Pearson C -.06 -.19 .046 .246 .13 .19 1 .343 .06 .046 .207 .104 .376*

orrelation 3 5 2 1 1

Sig. (2-tail .726 .277 .800 .174 .46 .28 .051 .73 .799 .248 .565 .031

ed) 5 7 6

N 33 33 33 32 33 33 33 33 33 33 33 33 33

x08 Pearson C .283 .080 .156 .191 .29 .17 .343 1 .24 .052 .276 .210 .592**

orrelation 6 1 0

Sig. (2-tail .110 .657 .385 .295 .09 .34 .051 .17 .772 .120 .241 <,001

ed) 4 950 9

N 33 33 33 32 33 33 33 33 33 33 33 33 33

x09 Pearson C -.23 .167 -.150 .262 .21 -.14 .061 .240 1 -.240 .107 -.038 .364*
sosial emosional (Y)
Correlations
x01 x02 x03 x04 x05 x06 TOTAL
* *
Y01 Pearson Corr 1 .399 .359 -.251 -.188 .293 .584**
elation
Sig. (2-tailed) .021 .040 .159 .294 .098 <,001
N 33 33 33 33 33 33 33
* **
Y02 Pearson Corr .399 1 .465 -.017 -.107 .212 .621**
elation
Sig. (2-tailed) .021 .006 .924 .553 .236 <,001
N 33 33 33 33 33 33 33
Y03 Pearson Corr .359* .465** 1 -.217 -.090 .028 .436*
elation
Sig. (2-tailed) .040 .006 .224 .618 .877 .011
N 33 33 33 33 33 33 33
Y04 Pearson Corr -.251 -.017 -.217 1 .132 -.248 .367*
elation
Sig. (2-tailed) .159 .924 .224 .464 .164 .133
N 33 33 33 33 33 33 33
Y05 Pearson Corr -.188 -.107 -.090 .132 1 -.059 .392*
elation
Sig. (2-tailed) .294 .553 .618 .464 .745 .099
N 33 33 33 33 33 33 33
Y06 Pearson Corr .293 .212 .028 -.248 -.059 1 .414*
elation
Sig. (2-tailed) .098 .236 .877 .164 .745 .017
N 33 33 33 33 33 33 33
** ** * *
TOTAL Pearson Corr .584 .621 .436 .267 .292 .414 1
elation
Sig. (2-tailed) <,001 <,001 .011 .133 .099 .017
N 33 33 33 33 33 33 33
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

96
Lampiran X : Foto-Foto Penelitian

Proses Penyebaran Angket di Kelas VB, 2 Oktober 2023

97
Peneliti dan Kepala Sekolah di SD Inpres Laikang

98
Pengambilan Data dan Informasi Sekolah , 31 Oktober 2023

99
Lampiran XI

100
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS PENELITI
Nama Lengkap : Nurhijriati Syam
Nama Panggilan : Hijrah/Hije
Tempat, Tanggal Lahir : Tonroa, 15 Maret 2002
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Tonroa Masago, Desa Kalimporo, Kec. Bangkala,
Kab. Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan
No Telp/Hp : 089501285683
Sosial Media :
 Instagram : @nurhijriati_syam_
 Tiktok : twinnn_15
 Email : nurhijriatiagma@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL
Tahun 2007 – 2013 : UPT SD Negeri 12 Bangkala
Tahun 2013 – 2017 : SMP Negeri 2 Bangkala
Tahun 2017 – 2019 : SMK Negeri 4 Jeneponto
Tahun 2019 – 2024 : S1 PGMI, Universitas Muslim Indonesia

101

Anda mungkin juga menyukai