Anda di halaman 1dari 101

Menyebarkan Islam Ramah: Dari IAIN Surakarta

Untuk Indonesia Berbhineka

Buku Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan


Kemahasiswaan

Penulis
Ning Tyas Utami, Ayu Kristina, M. Nur Habib, Retma
Ayu Ningtyas, Arian Agung Prasetiyawan, Nunuk
Risqiani, Rina Marsidyani, Muis Ashari, Muzaiyanah,
Siti Istiqomah, Icha Al Alfatihah, Ulva Afifatul Laili.

ISBN :

Editor:
M. Azwan Anas, M.Taufik Kustiawan

Desain Sampul dan Layoter:


Annas

Diterbitkan oleh:
PENA PERGERAKAN
Kantor DEMA IAIN Surakarta, Kompleks Student Center LT. 2
IAIN Surakarta,
Jl. Pandawa, Pucangan, Kartasura, Sukoharjo (57167)
Telp.

Cetakan Pertama, 2019

ii
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Hidup Mahasiswa !

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta


alam yang oleh sebab rahmat dan hidayahNya kita
semua masih diberikan kesempatan untuk senantiasa
bersyukur untuk hidup dalam keragaman di Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Shalawat serta salam
senantiasa selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi
Muhammad SAW yang senantiasa kita nantikan
syafa’atnya di yaumul kiyamah nanti.
Islam merupakan agama rahmah, kasih sayang.
Kasih sayang tersebut diperuntukkan bagi seluruh alam.
Sejak kedatangan hingga penyebarannya menggunakan
jalan kasih sayang. Hal tersebut sangatlah jelas tersurat
dalam kitab agama Islam, yakni dalam Quran Surah Al-
Anbiya’ ayat 107 dan sudah terejawantahkan melalui
diri Rasul Muhammad saw., sebagai uswah khasanah.
Namun, pada kenyataan di masyarakat kita saat
ini masih banyak yang beranggapan bahwa Islam saat
ini tidak ramah tapi marah-marah. Menjamurnya berita
ujaran kebencian, sara, bully, persekusi mengancam
secara verbal, mengatasnamakan golongan bahkan
agama, tiada henti kita saksikan di tengah masyarakat
dan di media massa kian merusak moderasi beragama
di dalam masyarakat yang seharusnya mengedepankan
toleransi, santun dan ramah.
iii
Penyampaian Menteri Agama RI, Lukman
Hakim Saepuddin, bahwa Moderasi Beragama
adalah kehidupan beragama yang penuh toleransi,
menyebarkan kasih sayang. Beliau menuturkan, yang
dimaksud moderat harus sesuai dengan esensi dari
agama itu sendiri. “Jadi agama Islam itu ya moderat.
Islam sebagai sebuah ajaran itu pastilah moderat, tapi
cara kita memahami ajaran ini yang bisa tergelincir atau
terperosok pada paham ekstrem dalam memahami.”
Perguruan Tinggi merupakan Lembaga
Pendidikan Formal yang mengemban amanah untuk
menciptakan masyarakat akademik yang cukup ilmu
menjadi agen perubahan sosial (agent of social
change). Perguruan Tinggi mengembangkan budaya
akademik yang berangkat pada Tri Dharma Perguruan
Tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat. Nilai-nilai inilah yang akhirnya
membedakan masyarakat akademik kampus dengan
masyarakat akademik pada tingkat pendidikan
menengah dan tingkat di bawahnya.
Kekhasan Perguruan Tinggi dibanding dengan
satuan pendidikan sebelumnya, mencakup banyak
aspek. Di antara aspek-aspek tersebut adalah aspek
sosial, aspek pembelajaran, aspek kompetensi dan
aspek kepribadian. Aspek-aspek tersebut menjadi
inspirasi terwujudnya sebuah masyarakat akademik
dengan nalar keilmuan yang lebih dewasa lahir
di Perguruan Tinggi. Kekhasan Perguruan Tinggi
iv
tersebut harus didasarkan pada pondasi rahmatan lil
álamin sebagai manhaj dalam berfikir, riset, maupun
pengabdian kepada masyarakat.
Pembelajaran di dalam kampus dan penerapan
nilai-nilai ke-Islaman yang rahmatan lil ‘alamin
hendaknya perlu untuk di tingkatkan agar ruang-ruang
belajar di kelas, ruang-ruang diskusi menjadi hidup
untuk memahami makna moderasi bergama pada
umunya, Islam yang ramah pada khususnya, Islam yang
rahmatan lil ‘alamin
Hadis-hadis Nabi Muhammad banyak yang
mengilustrasikan makna Islam salah satunya seperti :

Jelas bahwasanya seorang muslim itu adalah yang


membuat muslim lainnya merasa aman, bukan merasa
takut, seorang muslim yang saling mengamankan satu
sama lainnya. Mari menjadi seorang muslim yang
membawa kedamaian, ketentraman dan kebaikan,
memahamkan Islam sebagai Agama yang ramah dan
penuh cinta kasih.
Harapannya dengan adanya buku Pengenalan
Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)
dengan tema ‘Menyebarkan Islam Ramah” dapat
menambah wawasan keilmuan dan ke Islaman serta
mengenalkannya kepada mahasiswa baru. Semoga
v
buku ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya
oleh mahasiswa baru khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Kami berterima kasih kepada rektor IAIN
Surakart berserta jajarannya, Pembina Dema IAIN
Surakarta, Tim Dosen, Tim Penulis Buku, Ormawa IAIN
Surakarta, segenap panitia, teman-teman mahasiswa
dan semua sahabat, serta segala pihak yang membantu
dalam menyukseskan kegiatan PBAK.

Wallahul Muwafieq Illa Aqwamith Tharieq.


Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Ketua Umum
DEMA IAIN Surakarta

Agung Fatrurrahman

vi
DAFTAR ISI

PRAKATA......................................................................iii
DAFTAR ISI..................................................................vii
KATA PENGANTAR......................................................viii

Sejarah dan Profil IAIN Surakarta................................ 1


Wajah Islam Ramah di Era Digital ............................... 8
Radikalisme Menghantui Mimbar
Kebebasan Berpikir . ................................................. 13
Mahasiswa sebagai Pionir Perlawanan . ................... 25
Fakultas Ushuluddin dan Dakwah............................. 32
Fakultas Ilmu Tarbiyah .............................................. 38
Fakultas Adab dan Bahasa ........................................ 46
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam............................ 53
Fakultas Syariah......................................................... 59
Ormawa IAIN Surakarta............................................. 66
Lagu-lagu .................................................................. 82

vii
viii
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019

SEJARAH IAIN SURAKARTA


Oleh: Mochamad Nur Habib
Jurusan Hukum Ekonomi Syariah
Fakultas Syariah

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta,


yang dahulu bernama “Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri (STAIN) Surakarta”, adalah sebuah perguruan
tinggi negeri Islam di lingkungan Kementerian Agama
Republik Indonesia yang berlokasi di Kabupaten
Sukoharjo, Jawa Tengah.
Gagasan tentang pendirian Lembaga ini muncul
dari H. Munawwir Syajadzali, MA  untuk membuat
Lembaga Pendidikan Tinggi Islam Unggulan yang
mampu menghasilkan lulusan yang mumpuni (ulama
plus). Menurutnya, membina lembaga pendidikan
tinggi  Islambukanlah sekadar memperbanyak
jumlahnya, tetapi lebih penting dari itu ialah
meningkatkan mutu pendidikan.
Untuk memenuhi keinginan luhur itu,
Munawwir merintis secara bertahap IAIN baru
yang menampung alumni dari Madrasah Aliyah
Program Khusus (MAPK), sebuah madrasah
yang menekankan ilmu-ilmu keislaman dengan
menggunakan pengantar  bahasa Arabdan  Inggris.
Pendirian IAIN baru ini dimulai dengan cara
mencangkokkan ke IAIN Walisongo  Semarang  melalui
1
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

relokasi Fakultas Ushuluddin,  Kudus  dan Fakultas


Syari’ah, Pekalongan ke Surakarta.
Pembukaan kedua fakultas itu secara resmi
diawali dengan kuliah perdana Fakultas Syari’ah
dan Ushuluddin, Surakarta, pada tanggal  12
September 1992 di Balai Kota Surakarta langsung oleh
H. Munawwir Syadzali sendiri. Pada kesempatan itu dia
menyatakan bahwa 14 IAIN di seluruh Indonesia berikut
sejumlah fakultas yang berada di luar kampus induknya
belum memenuhi kualitas yang diharapkan. Para
dosen IAIN banyak yang tidak menguasai Bahasa Arab.
Padahal Bahasa Arab sebagai alat untuk mendalami
sumber ilmu-ilmu keislaman. Kekurangan serupa, juga
terjadi pada kemampuan berbahasa Inggris, sebagai
bahasa komunikasi internasional.
Lahirnya IAIN unggulan ini, diakui merupakan
garis kontinum dari cita-cita Munawwir setelah dia
sukses mendirikan Madrasah Aliyah Program khusus
(MAPK) pada tahun  1987  dengan mengambil tempat
di  Padang Panjang,  Sumatera Barat;  Ciamis,  Jawa
Barat;  Daerah Istimewa Yogyakarta;  Ujung
Pandang;  Sulawesi Selatan; dan  Jember,  Jawa Timur.
Beberapa tahun kemudian jumlahnya bertambah lima
lagi, yaitu  Banda Aceh,  Lampung,  Solo,  Banjarmasin,
dan  Mataram. Para alumni dari proyek percontohan
MAPK ini adalah bibit-bibit unggul yang harus segera
ditampung pada pendidikan tingkat tinggi. Sebab,

2
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019
jika mereka meneruskan ke IAIN yang sudah ada
dikhawatirkan mereka akan mengalami kemunduran,
karena harus menyesuaikan diri dengan mahasiswa
lain lulusan SLTA umum dan MAN yang tidak disiapkan
secara khusus, kecuali lulusan SLTA yang dikelola oleh
pesantren-pesantren yang berkualifikasi baik. Dari
sinilah akhirnya lahir gagasan perlunya disiapkan IAIN
unggulan yang dapat menampung mereka.
Dua fakultas  : Syari’ah dan Ushuluddin yang
telah dipindahkan ke Surakarta itu berkembang bagus
karena calon mahasiswa yang cukup unggul sebab
mereka berasal dari lulusan MAPK di seluruh Indonesia
dan perhatian dari pihak Departemen Agama Pusat
sangat besar. Kedua faktor ini menjadi motivator
besar dalam mengembangkan kedua fakultas itu.
Namun pada tahun 1997, tepatnya pada tanggal,  1
Juli  1997  situasi nasional berubah secara mencolok,
yakni seluruh fakultas IAIN, khususnya yang berada
di luar kampus induknya diubah statusnya menjadi
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) tidak
terkecuali dua fakultas yang baru beberapa tahun
pindah ke Surakarta, sehingga keduanya digabungkan
menjadi satu dengan nama STAIN Surakarta. Surakarta
sengaja diabadikan menjadi nama bagi STAIN ini, adalah
sebagai kenangan terhadap nama eks  karesidenan
Surakarta tempo dulu, yang pernah berdiri pada Senin
Pon, 15 Juli 1946 dan berakhir pada Selasa Pon, 4 juli

3
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

1950 (Pembentukan Karesidenan Surakarta ini hanya


berlangsung selama 1450 hari atau selama 3 tahun
11 bulan 25 hari), serta sekaligus memberikan kesan
bahwa STAIN ini adalah milik seluruh warga yang
berada di eks karesidenan itu meskipun letak lokasinya
sekarang berada di wilayah Kabupaten Sukoharjo.

VISI & MISI IAIN SURAKARTA


Visi IAIN Surakarta :
“Menjadi World Class Islamic University di level Asia
dalam kajian sains yang terintegrasi dengan kearifan
lokal pada 2035”
Misi IAIN Surakarta :
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran
dalam pengembangan sains yang terintegrasi
dengan kearifan lokal;
2. Mengembangkan tradisi penelitian transdisiplin
dan publikasi ilmiah bagi kemajuan peradaban;
3. Meningkatkan kontribusi kelembagaan bagi
pengembangan dan pemberdayaan masyarakat;
4. Meningkatkan kerja sama internasional dalam
bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian
dan publikasi ilmiah serta pengabdian masyarakat
untuk menciptakan tatanan dunia yang damai dan
bermartabat.

4
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019

Tujuan IAIN Surakarta :


1. Menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi,
profesional dalam mengintegrasikan sains dan
kearifan lokal yang berkarakter ibadurrahman;
2. Menghasilkan penelitian transdisiplin dan publikasi
ilmiah untuk transformasi sosial;
3. Mewujudkan kemitraan strategis bagi
pengembangan dan pemberdayaan masyarakat
4. Mewujudkan jalinan kerja sama internasional dalam
bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan
publikasi ilmiah serta pengabdian masyarakat.
5. Mewujudkan transformasi IAIN menjadi UIN
Surakarta

DARI IAIN SURAKARTA UNTUK INDONESIA


BERBHINEKA
Empat pilar negara Indonesia yaitu Pancasila,
Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945 sudah
tidak bisa diganggu gugat. Dalam istilah Ilmu Hukum
disebut  “final and binding”  yang berarti final dan
mengikat. Pancasila yang menjadi falsafah hidup
dalam berbangsa dan bernegara sudah menjadi
kesepakatan bersama untuk tetap menjaga persatuan
dan merghormati sesama, baik antar suku, agama, ras
dan budaya.

5
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

Nilai-nilai yang terkandung dalam butir-butir


Pancasila sudah ribuan tahun usianya dan sudah
menjadi peradaban nenek moyang kita. Akan tetapi
baru dirumuskan untuk menjadi dasar negara republik
Indonesia pada  tahun 1945, begitu juga dengan bentuk
negara yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) yang sudah menjadi kesepakatan para  pendiri
bangsa.
Merawat persatuan dan kesatuan bangsa
adalah kewajiban semua elemen bangsa. Terutama
bagi seorang terpelajar (mahasiswa) yang mengemban
amanah sebagai Agen Of Cange dan Agen Of
Control harus bisa memainkan peran penting dalam
memajukan dan menyejahterakan bangsa Indonesia.
Tugas mahasiswa tidak hanya mencari indeks prestasi
yang tinggi atau sekedar mempunyai nalar kritis
transformatif. Tetapi harus bisa melakukan keduannya.
Namun, ada hal lain yang perlu diperhatikan ialah
merawat titipan para founding father yang hukumnya
fardhu ‘ain bagi setiap insan mahasiswa.
Begitu pula dengan meruwat Pancasila dan
menjaganya dari segala hal yang mengancamnya.
Termasuk ancaman ideologi radikalisme dan terorisme.
Mahasiswa dituntut memelihara nilai-nilai luhur
Pancasila dalam kehidupan kampus. Terlebih bagi
mahasiswa yang aktif dalam organisasi intra maupun

6
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019
ekstra kampus. Kita tidak bisa menampik bahwa
radikalisme dan terorisme telah merambah ke dunia
mahasiswa. Oleh karena itu, tugas mahasiswa yang
berada di organisasi internal maupun eksternal kampus
adalah menyampaikan bahwa Pancasila dan NKRI sudah
final dan tidak bisa diganggu gugat. Sampaikanlah
bahwa budaya kita adalah budaya santun dan toleran
terhadap sesama anak bangsa. Namun budaya kita
juga mengajarkan untuk tegas terhadap pihak-pihak
yang ingin mengganti Pancasila dan merubah bentuk
NKRI dengan yang lain.

7
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

Wajah Islam Ramah di Era Digital


Oleh: Ayu Kristina
Jurusan Manajemen Dakwah
Fakultas Ushuluddin dan Dakwah

Saat ini, kaum muda lekat dengan akses tanpa


batas di media sosial. Munculnya pendakwah yang
inovatif dalam menyajikan informasi melalui bentuk
visual menjadi ketertarikan tersendiri. Alasannya,
konten yang disajikan lebih sederhana, menarik, dan
mudah dicerna oleh pembaca. Dengan begitu, menjadi
tantangan bagi portal berita maupun situs keagamaan
dalam mengisi ruang dakwah digital. Munculnya
islami.co, NU online (nu.or.id), islamsantun.org,
konsultasisyariah.com, arrahmah.co sangat signifikan
bagi warganet muslim yang membutuhkan berita
keagamaan dan perpustakaan daring yang menyajikan
ragam kajian keagamaan (Australia-Indonesia, 2018).
Kendati demikian, informasi atau sumber
bacaan yang disebar melalui media sosial ataupun
internet yang digandrungi kaum muda masih belum
bebas dari unsur hoax atau fake news atau hate speech.
Setidaknya setiap hari seseorang menerima minimal
40 berita palsu entah dalam ranah agama, politik,
ekonomi, dan sebagainya. (Kristina, 2019).

8
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019
Di tahun politik ini misalnya, pernyataan Habib
Rizieq selaku Imam Besar umat FPI tentang isu-
isu kampanye yang disiarkan oleh Front TV bahwa
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) datang ke Arab
Saudi untuk mengarahkan KBRI dan KJRI memenangkan
salah satu pasangan calon presiden (Redaksi, 2019).
Kemudian, isu pendidikan agama akan dihapuskan, PKI
diizinkan di Indonesia, melegalkan pernikahan sejenis
dan perbuatan zina (Tanjung, 2019). Isu lain tentang
rancangan masjid al Safar di tempat istirahat (rest area)
jalan tol Cipularang, KM 88 yang dibuat Ridwan Kamil
dituding Rahmat Baequni terdapat simbol iluminati.
Maka, pentingnya budaya literasi untuk menyaring
informasi berita-berita palsu tersebut (Arhdin, 2019).
Pasalnya, jika berita hoax dibiarkan mewabah,
keberadaannya akan mudah menimbulkan sikap saling
menfitnah, mengkafirkan, menyesatkan, lebih agresif,
provokatif, liberal, dan seterusnya kepada pihak
yang berbeda paham sampai bentuk ekstremisme,
radikalisme yang menjadi ancaman perdamaian dan
keamanan dunia. Apalagi polisi telah mengungkap
sindikat pelaku penyebaran hoax menamakan dirinya
‘Muslim Cyber Army’. Akibatnya citra Islam menjadi
buruk. Apalagi muncul anggapan bahwa Islam adalah
agama pedang yang cenderung mengakomodasi
kekerasan, menakutkan, ganas, dan beringas. Padahal
tidak.

9
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

Seseorang memiliki sikap tabayyun pada


informasi-informasi yang berpotensi memunculkan
konflik menjadi hal yang penting. Tabayyun
merupakan salah satu prinsip dasar Islam yang lahir
untuk mengatur umatnya dari berbagai berita yang
disampaikan oleh orang-orang fasiq atau orang-orang
yang menyebarkan berita dengan leluasanya tanpa di
klarifikasikan terlebih dahulu kebenarannya. Turunnya
QS. An-Nur [24]: 14-15, Allah memberikan sanksi
terhadap penyebaran berita bohong (hoax) yang tidak
jelas kebenarannya (Sirojuddin Cholili, 2016). Selain
itu, sikap tawazun (seimbang) berarti keseimbangan
dalam pola hubungan atau relasi, baik yang bersifat
antar-individu, antar-struktur sosial, antar negara dan
rakyatnya, maupun antara manusia dan alam. Apalagi
dalam menerima berita agar tidak berat sebelah.
Sebagaimana termaktubkan dalam QS. Al Hadid :
25. Kemudian, sikap tawasuth/wasathiah (moderat)
berarti tidak ekstrim kanan maupun ekstrim kiri.
Melangkah kepada watak sejatinya Islam di mata
dunia, bahwa Islam memiliki sikap tasammuh (toleransi/
saling menghargai) yang menciptakan perdamaian.
Selaras dengan semboyan bangsa Indonesia “Bhinneka
Tunggal Ika” melalui kemajemukan masyarakat yang
berbagai latar belakang, ras, suku bangsa, budaya,
maupun agama. Selain itu, beriringan juga dengan
tujuan awal kebangkitan Islam serta menandai bahwa
Islam Indonesia itu ramah bukan marah, Islam yang

10
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019
merangkul, bukan memukul dan Islam yang berdamai,
bukan bertikai.
Kaum muda harusnya memiliki pondasi kuat
dalam pemahaman keagamaan seperti prinsip dasar
Islam untuk hidup bersama dalam masyarakat yang
beragam. Sehingga mampu menunjukkan Islam yang
rahmatan lil alamin yaitu sebagai pemberi manfaat dan
kasih sayang kepada alam, bukan penebar kebencian.

Referensi
Arhdin. (2019, June). Kominfo Cap Isu Iluminati di Masjid
Karya Ridwan Kamil Hoaks. CNN Indonesia.
Retrieved from http://www.cnnindonesia.
com/nasional/20190612111210-20-402608/
kominfo-cap-isu-iluminati-di-masjid-karya-
ridwan-kamil-hoaks
Australia-Indonesia, F. A. M. (2018). Muslim Milenial :
Catatan & Kisah Wow Muslim Zaman Now. (S.
Setowara, Ed.). Bandung: PT. Mizan Pustaka.
Kristina, A. (2019). Literasi Digital, Cara Dakwah Santri
Milenial. Retrieved April 8, 1BC, from http://
islamsantun.org/literasi-digital-cara-dakwah-
santri-milenial/
Redaksi. (2019, April 2). Habib Rizieq Dianggap
Menebar Fitnah Terkait Isu Kampanye Menteri
Luar Negeri di Arab Saudi. Mojok.Co. Retrieved

11
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

from https://mojok.co/red/rame/kilas/habib-
rizieq-dianggap-menebar-fitnah-terkait-isu-
kampanye-menteri-luar-negeri-di-arab-saudi/
Sirojuddin Cholili, M. (2016). Toleransi Beragama (Studi
Konsep Tawasut, I’tidal, Tawazun, dan Tasamuh)
sebagai Upaya Resolusi Konflik pada Masyarakat
Perumahan Giri Pekukuhan Asri Mojosari.
Tanjung, B. H. (2019, March). Jokowi Curhat 4 Fitnah
yang Kerap Manyasar Dirinya. Okezone.Com.
Retrieved from https://news.okezone.com/
read/2019/03/27/605/2035393/jokowi-curhat-
4-fitnah-yang-kerap-menyasar-dirinya

12
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019

KE-INDONESIAAN
Radikalisme Menghantui Mimbar
Kebebasan Berpikir
Oleh: Retma Ayu Ning Tyas
Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris
Fakultas Adab dan Bahasa

Menarik apa yang dilansir oleh Detik.news pada


hari Rabu 06 Juni 2018 oleh Mukhlis Dinillah. Sebuah
organisasi kemahasiswaan bernama HATI (Harmoni
amal dan Titian Ilmu) dibekukan oleh Wakil Rektor
Bidang Administrasi Umum, Alumni dan Komunikasi
Miming Miharja. Organisasi ini sudah berdiri sejak lima
tahun terakhir, dengan anggota sejumlah 59 mahasiswa
S1 dari berbagai jurusan. Alasan dibekukannya ormawa
ini yaitu diduga terafiliasi dengan ormas HTI yang kita
tahu telah dibubarkan oleh Kementerian Hukum
dan HAM sesuai dengan Surat Keputusan Nomor
AHU-30.AH.01.08 tahun 2017 tentang pencabutan
keputusan menteri hukum dan HAM nomor AHU
0028.60.10.2014 tentang pengesahan pendirian badan
hukum perkumpulan HTI.
Pembekuan organisasi mahasiswa HATI ini tidak
lepas dari penelitian yang dilakukan oleh BNPT (Badan
Nasional Penanggulangan Terorisme) seperti yang

13
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

dikutip dari Tribunews.com pada tanggal 7 Juni 2018


oleh Rina Ayu yang menyebutkan ITB adalah salah satu
dari tujuh kampus Universitas Negeri yang terpapar
radikalisme. Meskipun begitu, tindakan yang diambil
oleh pihak petinggi kampus untuk membekukan
organisasi ini tidak asal ambil langkah. Selain itu, ada
penelitian terbaru dari Setara Institute, yang ditulis
oleh tirto.id pada tanggal 31 Mei 2019 oleh Alfian Putra
Abdi, dengan menyebutkan ada 10 kampus terpapar
paham radikalisme. Kelompok eksklusif yang masuk
yakni salafi-wahabi, tarbiyah dan tahririyah. Ormawa
yang disasar adalah Lembaga Dakwah Kemahasiswaan
dan Lembaga Dakwah Fakultas. Kebebasan yang
digaungkan kampus bisa menjadi bumerang untuk
kampus itu sendiri jikalau gerakan yang masif walaupun
minoritas bisa mengambil peranan progresif atas
kelompok mayoritas.

Berbeda-beda Tapi Tetap Satu Jua-Indonesia


Keragaman di Indonesia sangat luar biasa. Bisa
dibuktikan dari data BPS (Badan Pusat Statistik) terbaru
menyebutkan bahwa jumlah penduduk Indonesia
mencapai 265.015.300 per 1 juli 2018 terbesar ke
empat dunia setelah Tiongkok, India, dan Amerika
Serikat dengan persentase sekitar 3.5% dari penduduk
dunia. Selain itu, Jumlah pulau di Indonesia sebanyak
13.466 pulau ditambah 2.590 pulau pada tahun 2018
(sumber: kemendagri.go.id).

14
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019
Pulau dan penduduk dengan jumlah yang
cukup besar yang menjadikan Indonesia berada di
empat terbesar dunia, dan pastinya menghasilkan
berbagai macam ragam budaya. Data BPS tahun
2010 menyebutkan bahwa jumlah suku di Indonesia
ada sebanyak 1.331 kelompok suku, serta jumlah
bahasa di Indonesia menurut Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan atau Badan Bahasa telah memetakan
dan memverifikasi 652 bahasa daerah yang berbeda,
jumlah tersebut adalah hasil proses verifikasi sejak
1991-2017.
Untuk menjaga keragaman yang ada, dibutuhkan
adanya persatuan. Bersatu dalam segala lini, saling
menghargai di bidang agama, sosial, politik, ekonomi
serta yang lainnya. Aksi bersatu yang dimaksud adalah
menghargai perbedaan dalam bentuk toleransi.
Menjaga keberagaman tidak bisa dilakukan oleh
pemerintah pusat atau pemerintah daerah tapi juga
seluruh elemen masyarakat dan organisasi masyarakat.
Ormas berjumlah 344.039 yang terdata di kemendagri
harus saling bahu membahu menjaga keberagaman di
Indonesia. Merajut Indonesia adalah apa yang sejak
awal kita ikrarkan sebagai bangsa Indonesia. Bukankah
sejak diikrarkannya sumpah pemuda tahun 28 Oktober
1928 kita akan bersatu dalam bahasa, bangsa, dan
satu tanah air? Kaya ragamnya Indonesia, dari Sabang

15
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

sampai Merauke layaknya menjadi kekuatan untuk


saling melengkapi satu sama lain. Kombinasi antara nilai
pancasila tersebut melebur dalam satu ciri masyarakat
Indonesia yaitu: Gotong Royong atau Guyub Rukun
Jika kita memahami arti guyup rukun atau gotong
royong, maka kita perlu mengulas sejarah di balik
istilah gotong royong tersebut. Dalam kaitan lintang
sejarahnya yang pernah ditelisik oleh (Tadjuddin Noer
Effendi, 2013: 4) maka, Indonesia adalah gotong royong
lebih dalam maknanya dari pancasila yang kita pahami
sebagai lima dasar inti dari keindonesiaan. Gotong
royong adalah faham yang dinamis lebih dinamis dari
kekeluargaan. Kekeluargaan adalah satu paham yang
statis, tetapi gotong royong menggambarkan satu
usaha, satu amal, satu pekerjaan, satu karya, dan satu
gawe. Gotong royong adalah membanting tulang,
pemerasan keringat, saling membantu, amal semua
dan buat kepentingan bersama.

Kasus-Kasus Intoleransi
Sebagai Negara yang berkembang, ada kalanya
toleransi dapat diamalkan dan kadangkala tidak.
Beberapa kasus intoleransi sebut saja misal perusakan
tiga patung suci umat Hindu di Pura Mandhara Giri
Semeru Agung, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur oleh
orang tak dikenal. Ada juga Penyerangan terhadap
ulama pengasuh pondok pesantren Karangasem,

16
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019
Lamongan yang diindasi dilakukan oleh orang yang
mengidap gangguan jiwa di Lamongan. Kita juga masih
ingat peristiwa Perusakan Masjid di Tuban, Ancaman
bom di Kelenteng Kwan Tee Koen Karawang, Serangan
Gereja Santa Lidwina Sleman, Persekusi terhadap
Biksu di Tangerang. Peristiwa-peristiwa tersebut diatas
adalah hanya sebagian kecil masalah intoleransi yang
pernah terjadi sepanjang tahun 2018.
Pengeboman di Surabaya pada tanggal 13-14
mei 2018 adalah kasus yang cukup menggemparkan
sepanjang tahunn 2018. Sasaran pengeboman adalah
Gereja Santa Maria Tak Bercela, GKI Diponegoro dan
Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jemaat
Sawahan. Seperti yang dilansir oleh banyak media
mainstream bahwa tersangka dari pengeboman
tersebut berasal dari satu keluarga berjumlah 6 orang
terdiri dari sepasang suami istri dan empat orang
anaknya. Mereka adalah simpatisan ISIS (Islamic State
of Irak dan Suriah), tergabung di Jaringan Jamaah
Ansharut Daulah (JAD) serta Jamaah Ansharut Tauhid
(JAT).
JAD dan JAT dinyatakan terlarang semenjak
Undang-Undang Terorisme disahkan tahun Mei 2018
yang sebelumnya terdapat Undang-undang tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme tahun 2003.
Mengacu pada UU Terorisme tahun 2018, terorisme
adalah ‘Perbuatan yang menggunakan kekerasan

17
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana


teror atau rasa takut secara meluas, menimbulkan
korban yang bersifat massal, dan/atau menimbulkan
kerusakan atau kehancuran terhadap objek vital
yang strategis, lingkungan hidup, fasilitas publik, atau
fasilitas internasional dengan motif ideologi, politik,
atau gangguan keamanan.’ Maka untuk organisasi yang
beraksi sesuai dengan apa yang dijelaskan pada UU
tersebut jelas dinyatakan terlarang.

Panca Dan Sila Pemersatu Bangsa


Majapahit pada abad XIV, yaitu di dalam buku
Negarakertagama (1365), Istilah Pancasila ditemukan
dalam buku “Sutasoma” karya Mpu Tantular:
“Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Darma Mangrwa”.
Menunjukkan bahwa pancasila merupakan pemersatu
keanekaragaman yang ada di negara Indonesia,
multikultural, dan juga pluralistik. Tan Hana Darma
Mangrwa menurut Empu Tantular adalah tidak ada
kewajiban mendua, artinya hanya demi bangsa dan
negara. Inilah wujud loyalitas, rasa nasionalisme dan
patriotisme terhadap bangsa dan negara Indonesia.
Selain itu, pancasila juga ada kaitannya dengan Sumpah
Palapa yang diucapkan Mahapatih Gajah Mada dalam
sidang ratu dan para menteri di pasebahan keprabuan
Majapahit tahun 1331 yang berisi mempersatukan
seluruh nusantara yaitu “Saya baru akan berhenti

18
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019
berpuasa makan palapa, jikalau seluruh nusantara
bertakluk di bawah kekuasaan negara, jikalau Gurun,
Seram, Tanjungpura, Haru, Pahang, Dempo, Bali,
Sunda, Pelambang, Tumasik telah dikalahkan”. (Yamon:
1960;60).
Dari awal, kita semua sepakat bahwa Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia. Peristiwa BPUPKI
dan PPKI yang masing-masing berselang kurang lebih
tiga bulan saja menunjukkan kepada kita bahwa
perbedaan pendapat dalam perumusan dasar negara
tidak dilakukan dalam waktu singkat, akan tetatapi
lewat diskusi yang panjang. Dalam merumuskan nilai-
nilai pancasila juga diikuti oleh golongan tua, golongan
muda sebagai sikap saling menghargai antar lintas
angkatan. Ada tiga pembicara utama yang menjelaskan
hasil pikirannya terhadap dasar negara. Mereka adalah
Supomo, Muhammad Yamin, dan Ir. Soekarno.
Dalam perundingan nilai-nilai Pancasila, pada
sila Ketuhanan sebelum disahkan tanggal 18 Agustus
1945 Pukul 11.30, PPKI mengadakan sidang Pleno
dengan acara pokok membahas Rancangan Hukum
Dasar (termasuk Rancangan Preambule Hukum
Dasar) untuk ditetapkan menjadi Undang-Undang
Dasar (termasuk Pembukaan Undang-Undang Dasar).
Namun sebelum melaksanakan rapat tersebut, Drs.
Moh. Hatta selaku Wakil Ketua PPKI mengajak Ki Bagus
Hadikusumo, K.H. Muhammad Hasyim, Mr. Kasman

19
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

Singodimejdo, dan Mr. Teuku Muhammad Hasan untuk


mengadakan rapat pendahuluan guna membicarakan
masalah penting. Rapat tersebut berlangsung selama
15 menit yaitu yang berbunyi “Ketuhanan dengan
kewajiban melanjalankan syariat islam bagi pemeluk-
pemeluknya” diganti dengan “Ketuhanan yang Maha
Esa”. Menjadi masalah yang serius dan membayakan
keutuhan negara dan bangsa dapat diatasi dalam sidang
kecil terbatas selama 15 menit, maka suatu kenyataan
dan bukti bahwa pemimpin-pemimpin pada waktu itu
benar menempatkan kepentingan keutuhan negara
dan persatuan bangsa diatas kepentingan yang lain.
(Hatta, 1970:98). Singkatnya, nilai-nilai yang disahkan
adalah nilai Ketuhanan Yang Maha esa, Kemanusiaan,
Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan.

Pancasila FINAL!
Hendaknya, kasus intoleran bisa mengaca pada
masa lalu saat perumusan sila pertama. Bahwa segala
hal bisa dimusyawarahkan dengan kepala dingin.
Karena, seperti yang kita tahu permasalahan agama
adalah permasalahan dan urusan setiap masing-masing
individu yang sensitif. Dalam buku yang ditulis oleh K.H.
Abdurrahman Wahid yakni Tuhan Tidak Perlu Dibela
isinya adalah wacana-wacana kritis terhadap konsep
teologi klasik yang diyakini umat hingga sekarang, dan
yang disinggung bukan hanya terhadap agama islam

20
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019
tapi juga Tuhan secara universal. Konsep teologi klasik
selalu menyinggung urusan teosentris namun lupa
terhadap urusan kemanusiaann. Bagi Gus Dur, Tuhan
tidak perlu apa-apa, termasuk pembelaan, meskipun
tidak menolak untuk dibela. Tuhan tidak akan pernah
berkurang sedikitpun atas apa saja ulah dan sikap
makhluknya. Karena itu Tuhan tidak perlu dibela, yang
wajib dibela adalah kemanusiaan, penindasan kaum
minoritas, dan sebagainya (Wahid, 2010, hal. 67). Bagi
mereka yang ‘bar-bar’ membela Tuhan, mereka baru
mempelajari konsep ketuhanan secara teosentris
bukan antroposentris.
Sudah saatnya kita kembali pada “Pancasila
sebagai konsep Teologis bangsa Indonesia”. Maksudnya
adalah bukan menempatkan Pancasila sebagai ‘Tuhan”
secara agama, tapi menggunakan ‘Pancasila’ sebagai
cara setiap manusia untuk berbangsa dan bernegara.
Orang boleh berbangsa menurut agamanya masing-
masing, tetapi pancasila tetap sebagai titik temunya.
Indonesia boleh menggunakan bahasa daerahnya
masing-masing, namun jangan melupakan Bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasionalnya, kurang lebih
begitu.
Makna teologis pancasila yang dikorelasikan
dengan maksud Teologis telah termaktub dalam setiap
silanya. Seperti, sila pertama “Ketuhanan Yang Maha
Esa” maksud sila ini adalah penghargaan terhadap

21
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

agama-agama di Indonesia. Negara Indonesia bukan


Negara agama, tapi Negara pancasila dan tidak ada
satupun agama yang dijadikan ideologi di Indonesia,
karena Negara Indonesia bukan Negara agama. Sila
kedua berbunyi “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab”
maksudnya adalah mengedapakan prinsip humanisme
mementingkan budaya saling menghargai satu sama
lain dan menegaskan pentingnya kemanusiaan.
Kemudian, sila ketiga yang berbunyi “Persatuan
Indonesia”. visi sila ini adalah visi kebangsaan. Visi
kebangsaan adalah misi politik, budaya dan juga agama.
Semua elemen bangsa harus menyadari pentingnya
menjaga nasionalisme dan persatuan. nasionalisme
mestinya juga menjadi ibadah kebangsaan dalam tujuan
kebersamaan dan demokrasi. Kebangsaan adalah
inti dari kehidupan bernegara, di mana semua lintas
kehidupan bersinergi menjaga kedaulatan bangsa.
Sila keempat berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin
oleh Hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan
dan perwakilan”. Demokrasi permusyawaratan tidak
dipersempit dalam urusan perpolitikan saja, tapi
juga lintas budaya dan agama. Disini, partisipasi
rakyat adalah keniscayaan. Kelima, sila ini berbunyi
“Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Setelah urusan
ketuhanan, maka sila dalam pancasila ditutup dengan
visi kemanusiaan untuk mewujudkan keadilan sosial
yang merata.

22
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019
Pancasila dengan agama dijadikan sebagai
satu kesatuan yang apik dimana mereka melebur satu
sama lain dalam ruang lingkup kultural, toleran, dan
diterima dengan baik oleh seluruh kalangan agama.
Pancasila sebagai identitas bangsa, juga merupakan
identitas kehidupan beragama. Tujuannya menjaga
demokrasi demi terbangunnya toleransi dan kerukunan
umat beragama. Menteri Agama RI Lukman Hakim
Saifuddin pernah menerangkan (dalam konteks fikih
kebhinekaan), bahwa representasi kebangsaan dalam
kehidupan keagamaan harus menampilkan budaya arif,
wujud dari sikap itu maka konsep keagamaan harus
menghadirkan Islam moderat, toleran, dan ramah
budaya. Nilai-nilai ini terkandung dalam pancasila,
maka teologi pancasila posisinya sangat penting dan
perlu dikuatkan dalam kehidupan umat beragama di
Indonesia (Lukman, 2015, hal. 17).
Sebagai bagian dari masyarakat yang beragama
dan berpancasila, sudah seharusnya kita beriman
terhadap pancasila. Dengan mengimplementasikan
nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Wajib
bagi masyarakat Indonesia untuk patuh terhadap
konstitusi dan meninggalkan segala larangannya.
Landasan “iman” kepada pancasila adalah penguatan
mental kebangsaan secara kultural-religius. Pancasila
mesti dikhutbahkan dalam wacana-wacana keagamaan.
Semua agama, baik Islam, Kristen, Hindu, Budha,

23
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

Khonghucu memiliki visi sama menjaga kebhinekaan


dengan menjadikan pancasila sebagai panandasan
ajaran-ajaran keagamaan. Melalui penguatan
mentalitas pancasila semua pemeluk agama akan
menyadari pentingnya perbedaan dan menghargainya.
Dengan demikian, “beriman” kepada pancasila
akan menjadi salah satu “ibadah kebangsaan”. Ibadah
ini dimaksudkan sebagai ritual nasionalisme menjaga
demokrasi dan merawat kebhinekaan. Melalui “ibadah
kebangsaan” semua elemen lintas agama berada dalam
kondisi siap menumpahkan darah mempertahankan
kemerdekaan, baik kemerdekaan sosial, politik dan
juga ekonomi.

24
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019

Mahasiswa sebagai Pionir Perlawanan


Oleh: Ning Tiyas Utami
Jurusan Manajemen Bisnis Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Apakah nasib kita terus akan seperti ini


seperti rongsokan karatan itu?
o, tidak, dik!
kita akan terus melawan
waktu yang bijak bestari
kan sudah mengajari kita
bagaimana mengahadapi derita
kitalah yang akan memberi senyum
kepada masa depan
jangan menyerahkan diri pada ketakutan
kita akan terus bergulat
(getir, wiji thukul)

Selamat datang di dunia Perkampusan


Mahasiswa menjadi garda terdepan
pembangunan bangsa. Perannya diharapkan di
berbagai lapisan kehidupan. Menempuh pendidikan
lebih dari 12 tahun sebagai siswa membuat mahasiswa
terbiasa dengan dialog rasional dan ilmiah. Tentu
kehidupan ini sangat berbeda dengan kehidupan
saat berada di Sekolah Menengah Atas. Banyak
penyesuaian yang perlu dilakukan, terutama tanggung

25
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

jawab sebagai mahasiswa. Di perguruan tinggi kita


diperkenalkan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Sebagai suatu kewajiban yang harus dilaksanakan dan
dikembangkan secara berkesinambungan oleh seluruh
civitas akademika.
Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan,
Penelitian dan Pengembangan serta Pengabdian
pada masyarakat. Pendidikan merupakan prioritas
yang menjadi tolak ukur berhasilnya suatu Negara.
Pendidikan juga merupakan usaha terencana,
professional, dan terukur dalam jangka waktu yang
panjang. Pentingnya pendidikan ini harus disadari
bersama sebagai kesadaran ilmu. Kesadaran ilmu
pengetahuan yang mendalam akan membawa
seseorang pada kemanfaatan di masyarakat. Menuntut
ilmu tidak akan pernah menjadi sia-sia. Dalam Surat Al-
Mujadilah ayat 11 Allah berfirman bahwa Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Penelitian dan Pengembangan meliputi
ilmu yang selalu berkembang. Ilmu Pengertahuan
merupakan produk dari epistemologi, Kuriotas manusia
atau rasa ingin tahu manusia akan terus berkembang.
Pengetahuan juga merupakan kumpulan dari fakta-
fakta di lingkungan sosial yang ada dalam kehidupan.
Ilmu pengetahuan berdasarkan metode ilmiah yang

26
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019
rasional, empiris, dan sitematis akan menghasilkan
pengetahuan baru yang selaras dengan perkembangan
zaman.
Sedangkan Pengabdian Masyarakat, bisa juga
dilakukan dengan cara menerapkan keilmuan yang
dimiliki untuk pembangunan desa, dan melakukan
pemberdayaan sumber daya manusia untuk
pemerataan pengetahuan secara menyeluruh. Dalam
perguruan tinggi, kita akan mengenal istilah Kuliah
Kerja Nyata (KKN). Mahasiswa merupakan bagian dari
masyarakat, yang kehadiraanya menjadi influence bagi
lingkungan.

Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa


Dewasa ini dunia Islam disuguhi dengan
berbagai macam realitas keislaman: ada kelompok
Islam yang diidentifikasikan dengan ekstremis-
teroris, fundamentalis, moderat (wasath), dan liberal.
Sebetulnya, berbeda dalam berislam sudah ada sejak
zaman dulu –bahkan pada zaman khulafaur rasyidin
misalnya terdapat kelompok khawarij.1
Agama dan spiritualitas menentukan kualitas
hidup. Senin 3 Juni 2019 kita diingatkan pada peristiwa
bom bunuh diri di dekat pos polisi tugu kartasura.
1 A Muchlishon Rochmat, “Enam Ciri Sikap Moderat dalam
Berislam” diakses dari http://www.nu.or.id/post/read/93128/
enam-ciri-sikap-moderat-dalam-berislam pada tanggal 8 Juli
2019 pukul 10:07
27
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

Kosep jihad untuk berserah diri kepada Allah dengan


cara membenci jelas bukan cara yang baik dalam
kehidupan. Dalam kehidupan kita harus bisa seimbang
dimulai dari hubungan kita kepada Allah, manusia,
dan alam. Dalam buku Shaleh Ritual, Shaleh Sosial
karya Gus Mus beliau memberikan nasihat “hiduplah
sak madyo, beribadah sak madyo, senang harta sak
madyo, senang kekuasaan sak madyo. Madyo artinya
secukupnya, atau tidak berlebih lebihan.”
Beragama mengajarkan kita dekat dengan
kedamaian hidup, dan senantiasa mempersiapkan
bekal untuk kehidupan setelah mati. Kafa bilmauti
wa’izhan, cukuplah kematian sebagai penasihat
pemberi pelajaran.2 Menjadi moderat dalam beragama
memerlukan prinsip hidup yang harus diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Memahami realitas sosial merupakan formula
penting untuk hidup diterima dalam masyarakat.
Realitas sosial ialah fakta yang terjadi di masyarakat.
Ketika beragama dengan memahami realitas sosial,
seorang tidak akan mudah menganggap sesuatu
sebagai bid’ah. Bid’ah merupakan perbuatan atau
segala sesuatu yang telah melanggar apa yang
telah ditetapkan dahulu, baik menambah maupun
mengurangi, dan wajib untuk diperangi. Beragama
secara fanatik dan selalu menganggap diri paling benar
2 Mustofa Bisri, Shaleh Ritual Shaleh Sosial, Diva Pres, Yogyakarta
2018, hlm. 91
28
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019
serta mudah menyalahkan orang lain merupakan
pemicu perpecahan. Setiap hamba yang tidak
memahami realitas sosial yang ada, harus menyadari
bahwa setiap zaman mempunyai realitas yang
berbeda akan mudah marah dan menyalahkan orang
lain. Menyebarkan kebencian dan menjauhkan dari
kedamaian hidup.
Menjadi moderat akan memandang perbedaan
sebagai sunatullah. Perbedaan merupakan Rahmat
Tuhan. Coba kita renungi, bagaimana jika setiap orang
menyukai makanan yang sama, baju dengan model
yang sama, berbahassa yang sama sampai menyukai
orang yang sama, tentu hidup akan semakin rumit.
Warna warni ciptaan Tuhan akan membuat kita saling
melengkapi satu sama lain, guna mengimplementasikan
toleran dalam kehidupan. Bersikap toleransi,
santun, dan ramah merupakan cermin masyarakat
Indonesia. Santun berarti berhati halus dan berbudi
pekerti tinggi. Bersikap santun merupakan modal
utama bersamsyarakat. Menyayangi yang muda dan
menghormati yang tua. Dengan membuka ingatan lama
yang relative objektif sepanjang zaman. Bahwasannya
Indonesia terkenal dengan semboyan gemah ripah
loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo. Indonesia
Negara yang mempunyai kekayaan yang melimpah dan
keadaan Negara yang tentram.

29
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

Untuk memahami teks keagamaan secara utuh.


Butuh pembelajaran yang lama dan intensif. Realitas
sosial keagamaan tidak bisa hanya diambil dari satu
sisi. Misalnya dengan mengambil satu landasan Surat
Al-Qur’an kemudian mudah meng-kafirkan hamba
yang lain. Memahami teks keagamaan tidak secara
utuh berdasarkan realitas sosial keagamaan membuat
seorang hamba pincang dalam ritualitas.
Di era digitalisasi 4.0 dunia digitalisasi banyak
menyajikan tontonan yang tidak bisa dicerna menjadi
tuntunan. Hal-hal yang viral berkaitan dengan guyonan
yang memberi sensasi euforia, sifatnya sementara
dan mudah hilang. Konten-konten pendidikan perlu
diperbanyak dan mengisi flatform digital. Literasi
Sebagai media penggerak zaman, kebiasaan membaca
semestinya membangun diri menjadi rendah hati.
Dengan ilmu pengetahuan yang kita dapatkan akan
mengantarkan pada pengetahuan baru, dan semakin
banyak membaca orang akan mengerti bahwa
sebenarnya dia belum mengetahui apa-apa.
Dalam sejarah kita mengenal Soe Hoek Gie
sebagai percontohan karakter ideal Mahasiswa.
Namun di kalangan santri, kita bisa menal sosok
Imam Aziz. Imam Aziz merupakam Mahasiswa UIN
Sunan Kalijaga, ia merupakan santri transformative
pendorong rekonsiliasi. Setiap bangsa akan mengalami
pergantian rezim dari waktu-ke waktu. Cacat dari luka
lama seolah wajib disebuhkan oleh pemimpin baru

30
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019
yang akan membawa bangsa kepada keadaan yang
lebih baik.
Imam Aziz adalah penggagas ulama syarikat,
pemikir muda Nahdatul Ulama yang berpengaruh
sebagai penggerak dalam orgaanisasi Nahdlatul
Ulama, aktivitas Imam Aziz berawal dari tradisi gerakan
mahasiswa. Khususnya Pers Mahasiswa IAIN Sunan
Kalijaga Yogjakarta (Sekarang UIN Sunan Kalijaga) dan
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia. Pemikiran
kritis dan dinamisnya serta kerja jaringan-jaringan
elemen. Berangkat dari latar belakang pemikiran
dan aktivitas sosial, Imam Aziz kemudian mendirikan
Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKIS). Gerakan
didirikan untuk menjawab relasi ketegangan Menjadi
mahasiswa, berarti menjadi pioneer perubahan.
Menjadi pribadi yang bukan hanya demokratis tetapi
juga solutif. Selamat Menjadi Mahasiwa !

31
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

Wawasan Ke-Fakultatif-an
Dakwah Menyebarkan Islam Ramah di
Era Digital
Oleh: Nunuk Rizqiani
Jurusan Manajemen Dakwah
Fakultas Ushuludin dan Dakwah

Di masa postmodernisme, perkembagan


teknologi semakin mempermudah manusia untuk
melakukan segala aktivitas yang tak terbatas oleh
ruang dan waktu. Semua manusia yang hidup di
zaman postmodernisme berada dalam era digital. Di
zaman ini umat manusia mampu berkomunikasi lewat
media sosial dengan begitu cepat dan mudah diakses.
Pada era digital seperi ini, kita sering kali luput dalam
memanfaatkan teknologi dengan bijak. Hal ini dapat
kita ketahui dari cara kita menggunakan media sosial
seperti Twitter, Facebook, Whatsapp, dan Instagram.
Media sosial sangat digemari semua kalangan
masyarakat Indonesia dan mulai dari anak muda, orang
tua, pejabat, konglomerat, politisi, bahkan petani.
Semua menggunakan media sosial untuk kepentingan
pribadi masing-masing.
Media sosial memang banyak propaganda
untuk masyarakat Indonesia sebelum maupun
pasca pemilu. Penyebaran hoaks di media sosial
32
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019
telah bertebaran dan tidak bisa dikendalikan yang
mengakibatkan orang-orang saling menuduh, mencaci,
dan saling merendahkan satu sama lain. Hal seperti
ini telah menyebabkan perpecahan umat Muslim.
Diskusi di media sosial begitu riuh dan berisik seperti
diskusi di pasar. Dampak tersebut membuat cara
kita berkomunikasi masih berkerumun yang saling
berteriak.
Kita langsung cenderung mempercayai berita
secara parsial. Jika terdapat berita buruk maupun baik
tentang seorang tokoh politik, tanpa berpikir panjang
kita langsung memberikan justifikasi sesuai hati. Kita
seolah menentukan benar atau tidaknya isi berita,
melainkan kita juga senang atau benci dengan tokoh
yang diberitakan itu tersebut.
Dalam bahasa ayat ilahi, kita diingatkan untuk
bersikap adil meski terhadap kelompok atau orang
yang tidak kita sukai. Dalam argumentasi Pramoedya
Ananta Toer seorang novelis terkemuka, kita diminta
untuk adil sejak dalam pikiran. Karena pikiran itu yang
akan menentukan tindakan kita selanjutnya. Dalam
kerumunan, sering sekali kita terpaksa membela diri
menggunakan logika kerumunan yang sama. Kita harus
lebih smart daripada smartphone. Tidak bisa polos dan
lugu.3

3 Nadirsyah Hosen, Saring Sebelum Sharing, (Yogyakarta:


Bentang, 2019), hlm. 306-307
33
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

Dunia media sosial tak melulu soal hiburan


tetapi juga terdapat jalur komunikasi baru yang
menghubungkan teman atau keluarga. Media sosial
seperti Facebook dan Youtube, kini menjadi media
baru syiar keagamaan. Pembaharuan sarana dakwah
tersebut digunakan untuk menyampaikan pesan-
pesan dakwah. Media dakwah dapat berupa media
primer dan sekunder.4 Dengan kata lain, media dakwah
adalah sarana yang digunakan oleh ustaz atau kiai
untuk menyampaikan materi dakwah. Media dakwah
jika dilihat dari bentuk penyampaiannya, dapat
digolongkan menjadi lima golongan besar, yaitu: lisan,
tulisan, lukisan, audio visual, dan akhlak.5
Berangkat dari penyebaran Islam yang
ramah yang bekembang pada era digital ada banyak
sekali pendakwah yang menyebarkan Islam dengan
memanfaatkan media sosial seperti kiai yang bernama
Miftah Maulana Habiburrahaman atau lebih dikenal
denga Gus Miftah. Dengan berbagai metode dakwah
yang unik salah satunya yaitu beliau berdakwah secara
langsung mendatangi tempat-tempat seperti karaoke.
Dengan cara pendekatan emosi tersebut ia memiliki
vlog sendiri untuk berdakwah.

4 M.Hasbi Amiruddin, dan Syukri Syamaun, Dakwah dalam


Masyarakat Global, (Banda Aceh: Dinas Syariat Islam, 2013,
hal. 64.
5 Hamzah Ya’kub, Publistik Islam Teknik Dakwah dan Leadersship,
(Bandung: Diponegoro, 1992), hal 47-48.
34
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019
Selain itu, pendakwah yang sangat populer
dengan pembawaan yang sangat moderat yaitu
Muhammad Quraish Shihab. Ia lahir di Lostasolo,
Kabupaten Sindenreng Rampang Sulawesi Selatan6.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya diujung
padang, ia melanjutkan pendidikan menengahnya di
Malang, sambil nyantri di pondok pasantren Darul-
Hadits Al-Faqihiyyah. Pada 1958, ia berangkat ke kairo,
Mesir, dan diterima dikelas ll Tsanawiyyah Al Azhar.
Pada 1967, dia meraih gelar Lc. M. Quraish Shihab juga
aktif dalam kegiatan tulis-menulis. Di surat kabar pelita,
pada setiap hari rabu ia menulis dalam rubrik “Pelita
Hati”. Ia juga mengasuh rubrik “Tafsir Al-Amanah”
dalam majalah dua mingguan yang terbit di Jakarta,
Amanah. Selain itu, ia juga tercatat sebagai anggota
Dewan Redaksi majalah Ulumul Quran dan mimbar
ulama, keduanya terbit di Jakarta.7
Menurut M. Quraish Shihab, dakwah masa
sekarang banyak yang membicarakan keseluruhan
kehidupan masyarakat dalam berbagai aspek, baik
aspek sosial, ekonomi, budaya dan lain-lain. Gejala
umum yang dapat dirasakan atau dilihat sekarang
ini khususnya dalam kehidupan beragama adalah
6 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran, Fungsi dan Peran
wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, (Bandung : Mizan, 1994),
hal. vii
7 M. Quraish Shihab. “Membumikan Al-Quran”, Fungsi dan
Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat (Bandung: Mirzan, 1994),
Hal 9.
35
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

banyaknya ilmuwan yang berdomisili di kota-kota besar.


Mereka menyadari benar bahwa ilmu pengetahuan
dan teknologi tidak mampu menyelesaikan segala
problem kehidupan manusia.8
Dalam buku M. Quraish Shihab berjudul
Wawasan Al-Quran mengatakan bahwa dari hari ke
hari terciptanya kehidupan modernitas yaitu adanya
mesin yang semakin canggih. Teknologi tersebut mulai
diserap secara berlebihan oleh daya akal manusia dan
digabungkan dengan lainya sehingga semakin komplek.
Selain itu, pengaruh tersebut tidak bisa lagi dikendali
oleh seseorang. Pada akhirnya laju teknologi dapat
mengerjakan tugas yang dulu dilakukan banyak orang.
Pada tahap ini teknologi sudah menjadi semacam
“seteru” manusia, atau musuh yang harus disiasati agar
mau mengikuti kehendak manusia. Saat ini, sudah lahir
teknologi khususnya dibidang rekayasa genetik yang
dikhawatirkan akan menjadi alat sebagai manjikan.
Bahkan mampu menciptakan bakal-bakal “majikan”
yang akan diperbudak dan ditundukkan oleh alat-alat
teknologi tersebut.9

Sehingga dakwah yang harus dijalankan dengan


kemajuan teknologi kini perlu dikembangkan namun
8 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran, (Bandung:
Mirzan,1994), hal 394.
9 M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhu’i atas
Berbagai Persoalan Umat, (Bandung: Mizan, 2003), hal 446.
36
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019
sangat rawan terhadap sisi negatif. Bahwa manusia
sering kali tidak mampu membedakan apa yang
diinginkan dan apa yang dibutuhkan, dan menduga
bahwa sesuatu yang baik adalah sesuatu yang telah
dapat dilakukan padahal justruh sebaliknya, sesuatu
yang dia lakukan dapat merumuskan ia ke dalam hal-
hal yang tidak diinginkan. Maka yang harus dilakukan
sekarang adalah mempelajari serta mengamalkan
sunnah dari orang-orang terdahulu serta kembali
kepada Al-Quran dan hadist, mereka akan mampu
membawa umat Islam pada gerbang kemajuan.10

10 M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhu’i..., hal


443.
37
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

Pendidikan Humanis dan Moderat di


Era Digital
Oleh: Siti Istiqomah
Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah

Pendidikan merupakan proses pengembangan


potensi yang bertujuan agar peserta didik memiliki
kepribadian yang mumpuni di segala bidang.
Menurut Gunning dan Kohnstamm pendidikan juga
dapat dikatakan sebagai pembentukan hati nurani.
Pembentukan hati nurani yang dimaksud adalah
suatu keadaan manusia yang mampu membaca
dan berkolaborasi dengan lingkungan. Berbagai hal
seperti proses penemuan jati diri, perjalanan hidup,
menghargai lingkungan, bermasyarakat juga dapat
dinamakan pendidikan. Misalnya saja dalam dunia
perkuliahan diadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
KKN merupakan sarana untuk mahasiswa belajar
bermasyarakat. Melakukan pengabdian kepada
masyarakat untuk pengembangan dan penerapan
ilmu kependidikan dan kebahasaan seperti misi yang
diterapkan oleh fakultas ilmu tarbiyah.
Pelbagai macam jenis pendidikan baik Formal,
Nonformal, dan Informal yang harus kita fahami.
Pertama, Pendidikan Formal adalah proses belajar
38
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019
yang dilakukan secara terstuktur oleh lembaga
pendidikan. Kedua, Pedidikan Nonformal dalam
istilah pendidikan diartikan sebagai jalur pendidikan
tambahan seperti kursus-kursus keterampilan untuk
menunjang pendidikan formal. Ketiga, Pendidikan
Informal sendiri merupakan suatu pendidikan yang
dilakukan oleh lingkungan terlebih lagi keluarga. Dari
beberapa jenis-jenis pendidikan tersebut tentunya akan
mempengaruhi karakter seseorang. Mempengaruhi
cara pandang, sikap, dan kontribusi seseorang dalam
lingkungan sekitarnya.
Ada beberapa tujuan pendidikan yang harus
kita ketahui, salah satunya yang termaktub dalam
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem pendidikan nasional pasal 3 yaitu, untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan,
berakhlak mulia, sehat, cakap, berilmu, kreatif dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta tanggung
jawab. Sikap-sikap positif yang diharapkan menjadi
imbalan atau konsekuensi dalam pendidikan.
Bangsa Indonesia saat ini dihadapkan dengan
perkembangan teknologi dan pengetahuan yang
sangat pesat. Persaingan pengetahuan dan teknologi
yang harus setara atau bahkan melampaui dengan
Negara-negara lain. Gaya hidup masyarakat juga
terkontaminasi secara langsung. Zaman ini dikenal pula

39
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

dengan istilah era digital dan masyarakat era digital.


Yang dimaksud dengan era digital adalah zaman dimana
segala sesuatu sudah didukung oleh kecanggihan
teknologi, perkembangan pengetahuan, mudahnya
penyebaran informasi. Sedangkan masyarakat era
digital ini adalah masyarakat yang berkecimpung di
zaman yang serba canggih ini, masyarakat yang mampu
menerapkan berbagai perkembangan di kehidupan
kesehariannya (Johan, 2018). Gambaran sederhana
dari masyarakat era digital ini adalah masyarakat yang
mampu mengaplikasikan pengetahuan dan teknologi
yang berkembang dengan begitu cepat.
Era digital yang berkembang pesat di masyarakat
juga mulai memasuki sektor pendidikan. Peluang dan
tantangan yang dihadapi dunia pendidikan saat ini
begitu ketat. Oleh sebab itu bangsa Indonesia harus
mampu mengikuti perkembangan pengetahuan dan
teknologi dunia. Pada dasarnya pendidikan merupakan
suatu usaha untuk memiliki kesadaran dalam
menumbuhkembangkan potensi sumber daya peserta
didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi
kegiatan belajar mereka (Syah, 2015). Perkembangan
pendidikan sejatinya tidak hanya berlangsung di
sekolah, tetapi dalam lingkungan keluarga dan
masyarakat. Peluang yang nyata adalah dengan
mudahnya teknologi dan informasi, dunia pendidikan
dapat mengakses pengetahuan darimana saja tidak
terbatas ruang dan waktu.

40
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019
Melihat perkembangan pendidikan di era digital,
kita sebagai pemuda Indonesia yang akan meneruskan
estafet kepemimpinan dan agen perubahan untuk
membawa Indonesia menjadi Negara maju, harus
mampu membuka mata atau ‘melek’ dalam segala
bidang. Berkenan untuk membuka diri, bahwa
sekarang dunia sudah dihadapkan dengan segala
bentuk kecanggihan. Mampu memanfaatkan teknologi,
menguasai informasi dan pengetahuan. Dan mampu
membawa diri di atas derasnya ombak perkembangan
dan tidak terhanyut oleh kecanggihan yang justru
melemahkan hubungan antarmanusia hanya karena
menghamba teknologi. Oleh sebab itu perlu adanya
filter untuk membedakan antara kecerdasan teknologi
dan kecercadasan sikap dalam memperlakukan sesama
manusia.
Disinilah pentingnya pendidikan, pola karakter,
mental dan jati diri seseorang di bentuk sekuat
mungkin agar mampu menghadapi gejolak-gejolak
dalam kehidupan. Pendidik dan peserta didik harus
sama-sama menempatkan diri sebagai subjek dalam
proses belajar mengajar. Mengapa demikian ? Sebab
keduanya memiliki peran yang saling membutuhkan.
Artinya peserta didik bukanlah objek, melainkan
subjek pembelajaran, dengan guru sebagai fasilitator
sumber pembelajar. Pendapat tersebut sesuai dengan
pendekatan pendidikan demokratis yang di nyatakan

41
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

oleh Richart Anderson. Dimana, pendidik dan peserta


didik saling berkolaborasi untuk menciptakan proses
belajar mengajar yang menyenangkan. Pembelajaran
akan menyenangkan jika dalam prosesnya terjadi
interaksi sosial antara pendidik dan peseta didik.
Keduanya sebagai pelaku yang saling membutuhkan.
Dalam prespektif humanisme, proses pembelajaran
bukan pada bagaimana “mengajarkan”, akan tetapi
lebih pada bagaimana “menciptakan situasi belajar”
yang akan membuat peserta didik mengalami
pengalaman belajar. Dengan pendekatan seperti
ini, akan memungkinkan bagi peserta didik paham
akan makna belajar, inilah sesungguhnya hakikat dari
pendidikan humanisme.
Pendidikan harus berupaya untuk mengarahkan
pada cita-cita ideal manusia. Manusia yang saling
memanusiakan manusia. Tidak ada diskriminasi,
pembatasan sosial, perampasan hak, terlebih lagi
hak pengembangan potensi atas dasar apapun.
Peserta didik dibebaskan untuk berpikir sejauh yang
ia mampu. Pendidik tidak membatasi hal tersebut,
karena keaktifan dan pemikiran kritis siswa menjadi
tujuan utama. Kolaborasi untuk menemukan hakikat
suatu ilmu yang sesungguhnya merupakan proses
pengembangan intelektual harus terus mendapatkan
dukungan.

42
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019
Dan yang perlu digarisbawahi adalah manusia
boleh hidup di era digital yang serba canggih. Dimana
kecepatan teknologi, informasi, pengetahuan saling
berlomba-lomba. Akan tetapi manusia tidak boleh
lupa bahwa intelektual juga ada batasnya, oleh sebab
itu tidak sepantasnya manusia terlalu menghamba
teknologi dan mengesampingkan rasa kemanusiaan.
Pernyataan tersebut sejalan pendapat Abdul ar
Rahman an Nahlawi bahwa tujuan pendidikan adalah
mengembangkan pikiran manusia dan mengatur
tingkah laku, perasaan manusia berdasarkan islam
yang dalam proses akhirnya merealisasikan ketaatan
dan penghambaan kepada Tuhan dalam kehidupan
manusia, baik individu maupun masyarakat
(Roqib,2009). Pendidikan dan pengajaran yang
berkarakter keislaman, bermutu tinggi,dan berbasis
teknologi untuk memenuhi perkembangan kebutuhan
kependidikan di masyarakat.
Rasa kemanusiaan dalam dunia pendidikan
perlu sekali dibangun dengan pondasi yang kuat agar
ilmu yang dihasilkan kelak dapat bermanfaat. Jadi,
pendidikan akan bertemu dengan tujuannya jika nilai-
nilai humanis masuk dalam diri peserta didik. Peserta
didik akan memiliki motivasi yang kuat dalam belajar
agar bermanfaat bagi sesama. Manusia yang terdidik
akan berusaha untuk menjadi makhluk yang berguna
bagi sesamanya dengan menghormati, mencintai, dan
menjaga keharmonisan di antar manusia.

43
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

Jika kesadaran akan pendidikan yang


bernafaskan kehumanisan dan kemoderatan dapat
terlaksana dalam dunia pendidikan, terlebih lagi
pada Fakultas Ilmu Tarbiyah. Maka visi untuk menjadi
fakultas adalah unggul dalam membentuk lulusan yang
profesionall pada bidang pendidikan dan kebahasaan,
berakidah kuat dan berakhlak mulia.

DAFTAR PUSTAKA

Silabus Media Pendidikan Indonesia.https://www.


google.com/amp/s/silabus.org/pengertian-
pendidikan/amp (diakses tanggal 12 juli 2019
pukul. 13.22 WIB)
Asepkita Inspirasikita. http://asepkitainspirasikita.
blogspot.com/2013/05/gurukita-murid-atau-
guru--sebagai-subjek.html?m=1 (diakses
tanggal 13 Juli 2019 pukul 20.00 WIB)
Roqib, M. (2009). Ilmu Pendidikan Islam: Pengembangan
Pendidikan Integratif di Sekolah, Keluarga, dan
Masyarakat. Yogyakarta:LKiS
Syah, M. (2015). Psikologi Belajar. Jakarta: Raja
Grafindo
Johan, Gio Muhammad.8 Januari 2018. MASYARAKAT
ERA DIGITAL DAN PENDIDIKAN: ANTARA
PELUANG DAN TANTANGAN, (online).
44
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019
( h t t p s : / / w w w. r e s e a r c h ga t e . n e t /
publication/322265378, diakses pada tanggal
12 Juli, 2019 pukul 13.15 WIB)

45
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

“Memahami Masa Lalu,


Meminang Masa Depan”
Oleh: Rina Marsidyani
Jurusan Sejarah Peradaban Islam
Fakultas Adab dan Bahasa

Secara harfiah dalam KBBI masa lalu berasal


dari dua kata, yakni masa dan lalu. Masa berarti jangka
waktu yang lama tentang terjadinya suatu peristiwa
penting (sejarah), sedangkan lalu berarti lampau. Masa
lalu mempunyai objek yang tidak dapat dipisahkan.
Karena keduanya saling berkaitan satu sama lain,
yakni ingatan dan waktu. Seseorang akan menikmati
suatu masa lalu yang telah terjadi apabila ingatan
dari masing-masing individu terawat dan jelas kapan
periodesasinya.
Merawat masa lalu sama halnya dengan
merawat ingatan sekaligus menjaga sejarah. Karena
sejarah ialah rekontruksi dari masa lalu untuk
pedoman melangkah menuju masa depan. Mengutip
dari seorang Sejarawan dari Amerika “Sejarah itu ibarat
orang naik kereta api menghadap ke belakang. Ia dapat
melihat ke belakang, ke samping, kanan, dan kiri. Satu-
satunya capaian mempelajari masa lalu ialah ia dapat
melihat pembelajaran untuk menempuh masa depan”.

46
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019
Tampaknya penuturan Sejarawan dari Amerika
tersebut dibantah habis-habisan oleh zaman dan
keadaan dunia saat ini. Tidak dapat dipungkiri, masa
lalu dan sejarah selalu berjalan beriringan, bagaikan
romeo dan juliet. Sejarah selalu akan berbicara
mengenai masa depan, apabila ingatan tetap terjaga
dan terawat. Sejarah selalu belajar dari pengalaman
manis maupun pahit dari setiap peristiwa masa lalu,
karena pada dasarnya keduanya saling berkembang,
berkesinambungan, dan berulang.
Berkembangnya sosial-budaya di sini mempunyai
arti yakni sering terjadi perubahan sosial yang bergerak
dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih komplek.
Kesinambungan itu mempunyai arti bahwasannya
suatu peristiwa satu sama lain mempunyai konsep
dan kiblat yang sama hanya saja waktu dan orangnya
yang berbeda. Berulang-ulang mempunyai arti sejarah
selalu berulang entah kapan masanya, pasti akan tiba
saat di mana sejarah terulang kembali dan kita akan
secara sadar menghadapi masalah yang sama dengan
masalah-masalah masa lalu.
Tidak ada hal yang sia-sia apabila kita
mempelajari berbagai bidang ilmu untuk memperbaiki
kehidupan sosial. Peristiwa masa lalu tidak sedikit yang
menceritakan mengenai kepahitan hidup. Namun tidak
sedikit pula yang menceritakan mengenai kebahagiaan
maupun keloh-jinawian suatu peristiwa. Semua hal

47
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

tersebut dapat dijalani dan diambil jalan tengahnya


(moderat), apabila kita memahami masa lalu, demi
tercapainya masa depan yang cerah. Namun ada satu
hal yang harus ditekankan, walaupun dengan memahi
masa lalu dapat mencapai kegemilang di masa depan.
Sejarah berbeda dengan peramal, paranormal,
dan apapun itu jenisnya. Karena sejarah adalah
peristiwa masa lalu yang selalu dapat dirasionalkan dan
selalu terpatok dengan waktu atau periodesasi yang
jelas. Ada berapa hal untuk memahami masa lalu atau
sejarah yaitu untuk memperoleh masa depan. Seperti
dapat memprediksi masa depan (pendidikan masa
depan). Tentu, masa lalu adalah sarana pernyataan
pendapat, masa lalu sebagai pendidikan moral, masa
lalu sebagai perubah kebijakan, dan masa lalu sebagai
ajang perubahan.

48
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019

Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, Atau


Bahasa Asing?
Oleh: Muis Ashari
Jurusan Sejarah Peradaban Islam
Fakultas Adab dan Bahasa

Sejak sumpah pemuda yang berkumandang


pada 28 oktober 1928, telah menjadi penanda
perjuangan dan persatuan Indonesia. Hal itu demi
memperjuangkan tanah air satu, satu bangsa, dan
satu bahasa Indonesia. Persatuan tersebut sudah di
dengungkan dalam tiga hal tersebut yang menjadi
isi utama dari sumpah pemuda. Bahasa Indonesia
merupakan bahasa komunikasi yang menjadikan
bahasa persatuan. Namun, kini bahasa Indonesia
menjadi bahasa yang absurd. Penggunaan bahasa
asing kian marak-maraknya. Entah untuk keperluan
akademisi, profesi, atau hanya untuk sekedar gaya-
gayaan saja. Bukan hanya bahasa Indonesia, bahasa
lokal pun kian terkikis eksistensinya karena dinilai
kuno. Lalu bagaimana kita menyikapi problem ini?
“Utamakan bahasa Indonesia, lestarikan
bahasa daerah, kuasai bahasa asing”. Begitu jargon
yang di perkenalkan oleh Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan
49
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

Kebudayaan. Bagaimanapun juga, ketiga bahasa


tersebut patut mendapat perhatian demi kemajuan
bangsa ini.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang harus
diutamakan dari yang lainnya. Karena bahasa Indonesia
adalah bahasa persatuan bangsa Indonesia yang resmi
ditetapkan sebagai bahasa persatuan sejak sumpah
pemuda tahun 1928. Penggunaaanya pun diatur dalam
undang-undang. Di ranah publik, utamakan untuk
menggunakannya dengan baik dan benar. Tentu harus
disesuaikan dengan konteks orang-orang yang menjadi
sasaran. Karena memaksakan bahasa Indonesia pada
orang yang tidak memahaminya bukanlah sikap yang
tepat. Dengan kepedulian tingkat tinggi, bahasa
Indonesia bisa menjadi bahasa dunia. Tidak perlu
muluk-muluk, bisa dimulai dengan menargetkannya
menjadi bahasa resmi di Asia Tenggara. Hal tersebut
terbukti banyak instansi di luar negeri yang menetapkan
bahasa Indonesia untuk dipelajari. Dengan adanya
pembelajaran bahasa Indonesia di luar negeri
dihasilkan karya-karya terbaik, khususnya buku, juga
dapat mendongkrak popularitas bahasa Indonesia.
Korea Selatan salah satu contoh negara
maju yang masih konsisten untuk meruwat dan
merawat bahasa nasionalnya di tengah-tengah arus
globalisasi dan kemajuan dunia yang sangat pesat ini.
Korea Selatan masih menunjukan identitas bahasa

50
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019
dan budaya mereka dengan bangga. Alhasil dunia
internasional melihatnya dan banyak juga yang berniat
untuk mempelajari bahasa Korea Selatan karena
banyak orang yang mengatakan menarik. Jika kita
sebagai bangsa indonesia serius ingin berkembang
dan maju, percaya diri adalah sebuah keniscayaan.
Oleh karena itu, hal yang paling mendasar dan harus
dibenahi adalah kepercayaan diri kita sebagai bangsa
yang besar bangsa yang kaya akan kebahasaan dan
kebudayaan ini.
Di negara yang kita cintai ini kaya akan bahasa
daerahnya (lokal) tercatat ada 742 bahasa yang sampai
saat ini masih di pergunakan atau belum punah. Hal ini
merupakan suatu kebanggan bersama suatu kekayaan
yang memang harus kita syukuri dan harus kita rawat
sebagai warisan leluhur serta sebagai penjunjung
kearifan lokal dan sarat akan makna. Tidaklah mungkin
bahasa sebanyak itu muncul begitu saja, karena di
balik sebuah bahasa teramat bernilai dan selalu ada
makna filosofinya. Dari kekayaan bahasa tersebut
menjadi tanggung jawab bersama setiap elemen dalam
masyarakat sangatlah tidak bijak bila bahasa daerah di
biarkan punah begitu saja.
Mengenai penguasaan bahasa belakangan
ini menjadi hal yang lumrah. Tidak hanya menguasai
bahasa asing, sebagian orang bahkan bergelar polygot
(orang yang mampu menulis serta berbicara dalam

51
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

lebih dari 3 bahasa) bahkan ada pula yang mampu


menguasai 8 hingga 12 bahasa asing atau lebih.
Hal ini dipengaruhi pula oleh perkembangan dunia
yang kian mebiaskan jarak sehingga setiap orang
dapat berinteraksi dengan siapa saja. Dalam hal ini
penguasaan bahasa asing menjadi lebih menarik oleh
karna itu dapat dikatakan bahwa untuk menguasai
dunia kita dituntut untuk mampu menguasa bahasa
asing dengan baik.

52
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019

Menjadi Wirausaha Berwawasan Sosial


Oleh: Arian Agung Prasetiyawan
Jurusan Manajemen Bisnis Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Indonesia merupakan negara dengan penduduk


Islam terbanyak di muka bumi saat ini. Selain itu
Indonesia juga merupakan negara homogen yang
terdiri dari bermacam-macam suku dan bahasa. Konsep
Islam rahmatan lil alamin memiliki nuansa kental di
Indonesia. Sejarah mencatat Islam datang ke Nusantara
dan dapat menyebar luas seperti saat ini dengan jalan
yang ramah. Di dalam pelajaran Islam telah mengatur
aqidah, ibadah, dan ilmu tasawuf. Ketiganya jika
dikupas dapat mewujudkan hubungan manusia dengan
Tuhan, manusia dengan manusia lainnya dan manusia
dengan alam. Untuk mendapat gelar Islam kaffah atau
Islam yang sempurna maka ketiga hubungan tersebut
harus seimbang dalam pelaksanaanya
Islam sebagai rahmat bagi seluruh makhluk
di alam raya. Secara teologis dalam Islam menganut
paham bahwa manusia menjalani kehidupan di dunia
sarana untuk menggapai kehidupan akhirat. Dalam
hal ini konsep hubungan manusia dengan manusia
lainnya atau habluminannas yang berwujud muamalah
menjadi kajian menarik dalam Islam kontemporer.
53
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

Dewasa ini permasalahan ekonomi dapat menjadi


tolak ukur keimanan seseorang. Meminjam teori
Maslow bahwa kebutuhan primer manusia adalah
pemenuhan atas segala yang bersifat fisiologi seperti
sandang, pangan, papan. Jika di hubungkan seorang
manusia akan mencapai kedamaian atau kekusyukan
dalam beribadah ketika dalam kondisi tidak kelaparan.
Islam mengenal sebuah istilah kajian ilmu
ekonomi Islam. Hasanuzzaman meminjam gagasan
Rahardjo telah memaparkan bahwa ilmu ekonomi
Islam merupakan pengetahuan tentang penerapan
perintah, cara yang ditetapkan syariat guna mencegah
ketidakadilan dalam penggunaan dan pengolahan
sumber daya alam sebagai pemenuhan atas kebutuhan
manusia yang memungkinkan mereka melaksanakan
kewajiban kepada Allah dan masyarakat. Sedangkan
Arkham memberikan pandangan yang berbeda.
Definisi ilmu ekonomi Islam ialah kajian keberhasilan
hidup manusia yang dicapai dengan mengorganisir
sumber daya di bumi atas dasar gotong royong dan
partisipasi. Jika dipadukan definisi Hasanuzzaman
memaparkan gagasan ekonomi Islam secara normatif
adalah ekonomi yang berlandaskan syariah. Diperkuat
oleh Arkham yang memaparkan bahwa tidak secara
langsung didasarkan kepada kepercayaan Islam, nilai-
nilai Islam diwujudkan dengan semangat universal
seperti gotong royong, partisipasi untuk mencapai
keadilan dan falah.

54
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019
Namun realitas dilapangan Worldometers dalam
situsnya (www.worldometers.info/world-population/)
memaparkan jumlah penduduk Indonesia saat ini
sebanyak 269 juta jiwa atau 3,49% dari total populasi
dunia. Indonesia menempati peringkat ke empat negara
berpenduduk terbanyak di dunia setelah Tiongkok (1,4
miliar jiwa), India (1,3 miliar jiwa), dan Amerika Serikat
(328 juta jiwa). Data tersebut menggambarkan betapa
kayanya sumber daya manusia yang dimiliki oleh
Indonesia. Selain itu Indonesia merupakan negara
yang kaya akan sumber daya alam. Terbentang wilayah
dari Sabang sampai Merauke merupakan wilayah yang
menggambarkan kekayaan sumber daya alam. Akan
tetapi hal itu tidak linear dengan fakta di lapangan.
Badan Pusat Statistik mencatat bahwa data kemiskinan
Indonesia 9,66 % atau setara dengan 25, 67 juta orang
pada September 2018.
Kemiskinan merupakan sebuah realitas yang
tidak dapat dihilangkan dalam kehidupan di dunia ini.
Kemiskinan dapat menimbulkan degradasi kehidupan
manusia akan semakin rendah dan penuh kesulitan
serta mengancam eksistensi manusia (Asy’arie, 2016).
Dalam teologi Islam kemiskinan dapat dipandang
sebagai ancaman bagi iman seseorang ( Shihab, 1996,
Asy’arie, 2016). Oleh karena demikian perlu adanya
solusi yang tepat untuk mengentaskan kemiskinan.
Setelah memaparkan paradoks kemiskinan
yang terjadi di negara kaya seperti Indonesia sudah

55
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

semestinya mahasiswa sebagai kaum intelektual


harus menjadi problem solver. Sebagai mahasiswa
FEBI seharusnya peka akan kondisi tersebut. Terdapat
emas diantara sebuah kontradiksi keadaan yang terjadi
di Indonesia. Dengan sumber daya manusia dan alam
yang melimpah menjadi seorang wirausaha yang
berwawasan sosial sangat memungkinkan menjadi
sebuah jawaban akan permasalahan bangsa.

Wirausaha Berwawasan Sosial.


Sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna
manusia yang dianugerahi akal sepantasya memiliki
kemampuan berpikir melebihi makhluk Tuhan lainnya.
Asy’arie mengatakan melalui kemampuan berpikir yang
dimilikinya manusia diajarkan oleh Tuhan mengenai
konsep penciptaan benda yaitu membentuk sebuah
benda yang semula belum ada di dunia ini dari yang
benda ada di alam semesta. Sejalan diciptakannya
manusia adalah sebagai wakil Tuhan di dunia ini maka
salah satu tugas sebagai wirausaha yang melakukan
penciptaan di muka bumi. Sebagai contoh jika Tuhan
menciptakan pohon, maka seorang wirausaha
mengolahnya menjadi perkakas kehidupan. Jika Tuhan
menciptakan laut dan sungai manusia membuat
kapal untuk mencari ikan dan mensyukuri segala
kekayaan yang ada di dalamnya (Asy’arie, 2016). Maka
sebenarnya dimensi teologisnya Tuhan memberikan

56
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019
kewenangan kepada manusia untuk memakmurkan
kehidupan alam semesta ini dangan meneruskan
sebuah penciptaan di bumi.
Sebagai Homo Economicus seperti yang
dikatakan Adam Smith bahwa manusia tidak akan
pernah puas akan perolehannya dan selalu berusaha
terus untuk memenuhi kebutuhannya. Maka dalam
konteks ini harus sejalan dengan konsep Adam Smith
manusia sebagai Homo Homini Socius manusia
harus bersahabat dengan manusia lain. Meminjam
pula istilah Zoon Politicon milik Aristoteles bahwa
yang membedakan manusia dengan hewan ialah
manusia dikodratkan untuk hidup berinteraksi dan
bermasyarakat satu sama lain.
Dalam pandangan Islam dikenal pula dengan
istilah Taawun. Abdul Mu’ti memaparkan taawun
dalam konteks Indonesia berarti gotong royong, tradisi
kebersamaan yang menjadi karakter bangsa Indonesia.
Masyarakat Jawa, mengenal istilah “sambatan”.
Secara bahasa, sambat berarti mengeluh karena
beratnya beban jiwa. Reaksi dari keluhan tersebut akan
menimbulkan aksi berupa kegiatan sosial. Masyarakat
akan bahu-membahu membantu sanak saudara yang
sedang dalam kesulitan atau sedang mempunyai hajat.
Menjadi wirausaha berwawasan sosial tentunya
bukanlah hal mudah tetapi tidak menutup kemungkinan
pula untuk diwujudkan. Elaborasi dari pemaparan di atas

57
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

kemiskinan memang sebuah realitas permanen yang


selalu berdampingan dengan kekayaan. Suatu hal yang
tidak bisa dihilangkan. Menjadi wirausaha berwawasan
sosial harus berbekal keberanian, keuletan, kreatifitas
dan inovasi. Akan tetapi tidak cukup demikian, menjadi
wirausaha berwawasan sosial haruslah memiliki
tingkat religiusitas tinggi dan kesadaran akan keadaan
sosial yang ada disekitarnya kemiskinan misalnya dan
bergerak atas nama kemanusiaan. Sebagaimana yang
dikatakan Jalaluddin Rakhmat sebagai manusia harus
menjadi manusia yang bermanfaat untuk manusia
lainnya.

58
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019

Fakultas Syariah
Revitalisasi Hukum Islam di Indonesia
Oleh: Muzaiyanah
Jurusan Hukum Keluarga Islam
Fakultas Syariah

Sebelum berbicara mengenai hukum Islam,


ada baiknya kita perlu menyinggung hukum secara
umum yaitu keberadaan hukum positif. Prosesisasi
hukum positif dan kemudian disahkan oleh negara
merupakan sebuah produk hukum yang tidak lepas
dari kesejarahan masa kolonialisme. Dalam mengatur
sebuah produk hukum, negara telah mengakomodir
berbagai pelaksanaan hukum yang dianut oleh bangsa
Indonesia termasuk hukum yang berlaku bagi umat
Islam.
Keberadaan sistem pemerintahan itu dalam
pandangan fikih Islam terdapat berbagai teori-teori
yang telah dikemukakan intelektual Muslim. Beberapa
intelektual Muslim menyimpulkan bahwa gagasan
sistem pemerintahan sangat berkaitan antara agama
Islam dan konsep negara. Terdapat beragam faktor
yang mempengaruhi perkembangan sistem hukum di
dunia. Hal itu disebabkan kemunduran dunia Islam,
hingga dominasi penjajahan negara Eropa lantaran
keunggulannya di bidang ilmu, teknologi dan organisasi.

59
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

Kenyataannya sistem hukum positif tersebut


masih berlaku di Indonesia. Dalam sistem hukum
Indonesia berbagai peraturan bagi umat Muslim
tetap harus menaati hukum positif warisan Belanda.
Seperti ketentuan Undang-Undang yang diyakini
belum sepenuhnya meliputi yurisprudensi hukum
agama. Kondisi tersebut memerlukan langkah-langkah
penyesuaian hukum yang bisa dipahami dan diterima
oleh semua pihak. Umat muslim perlu mempelajari
bahwa ketentuan hukum fikih juga bisa digunakan
sebagai landasan hukum positif. Hal itu tentu akan
mengikat bahwa warga negara perlu berijtihad
menggali hukum Islam sesuai dalam pandangan fikih
(Mushofa, 2014).
Oleh karena itu, berdirinya Fakultas Syariah di
IAIN Surakarta merupakan sinergi yang tepat untuk
membangun penegakan hukum Islam di Indonesia. Hal
ini tentu akan membangun dan merekontruksi hukum
Islam yang profesional. Sebab, Fakultas Syariah tidak
hanya mengkaji persoalan hukum perdata, tetapi juga
mengkaji hukum positif yang mencangkup wilayah
hukum yang lebih luas.
Dalam dinamika hidup bermasyarakat tentunya
kita tak bisa lepas dari hukum, yaitu peraturan yang
mengatur segala tingkah laku manusia dalam aktivitas
bersosial. Bila membahas keilmuan dalam Fakultas
Syariah tentu tak lepas dari peran syariah dan fikih.
Penggalian hukum atau aturan yang ditegakkan atas

60
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019
dasar Islam bersumber dari Alquran, hadis, dan ijtihad
ulama.
Dalam hukum Islam memiliki upaya untuk
mewujudkan kemashlahatan bagi masyarakat. Sebagai
contoh dalam konsep Marsalah Mursalah. Kita
menemukan suatu permasalahan muamalah yang tidak
ada ketegasan dalam hukum dan tidak ada kejelasan
dalam dalil nash. Namun, metode mengambilan hukum
dalam konsep tersebut diyakini dan ditaati seluruh
masyarakat. Misalnya peraturan lalu lintas dengan
segala rambu-rambunya. Dalam hal ini sejalan dengan
tujuan syariat yakni memelihara harta dan jiwa.
Menurut Jumhur Ulama hal ini sebagai dalil
syara dikarenakan kemashlahatan manusia itu terus
berkembang dan bertambah sesuai kebutuhan
manusia. Maka, tujuan syariat pada dasarnya adalah
untuk mewujudkan kemashlahatan manusia di
setiap kultur sosial-budaya. Menurut penyelidikan
hukum, yurisprudensi, dan peraturan-peraturan yang
diproduksi oleh para sahabat, tabi’in, dan imam-imam
mujtahidin adalah untuk mewujudkan kemashlahatan
bersama. Hal ini juga sesuai dengan salah satu misi
yang digunakan Fakultas Syariah IAIN Surakarta yaitu
mengembangkan ilmu syariah sebagai kebutuhan
kontemporer pada masyarakat Muslim.

61
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

Hukum berlaku adil


Diantara hukum positif maupun hukum agama
memiliki konsep keadilanyang berlaku terhadap
umat manusia. Keadilan dan hak asasi manusia
(HAM) bersifat universal. Selain itu, juga mendapat
pengaturan yang dikodifikasi di dalam perundang-
undangan nasional maupun internasional. Dengan
demikian, dapat kita simpulkan bahwa pengaturan
suatu asas, sesuai dengan prinsip negara hukum yang
demokratis. Hal ini sejalan dengan ketentuan Pasal 281
Ayat (5) Perubahan (Amendemen) kedua UUD 1945
yang menyatakan “Untuk menegakan dan melindungi
hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum
yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi dijamin,
diatur, dan diluangkan dalam peraturan perundang-
undangan (Jaya, 2016).”
Asas equality before the law atau persamaan
dalam hukum, supremasi hukum atau hak asasi
manusia merupakan syarat dalam konsep negara
hukum. Dari konsepsi itulah kebijakan-kebijakan
menyangkut regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah
serta implementasi atas kebijakan-kebijakan harus
mengedepankan aspek hak asasi manusia yang melekat
pada setiap manusia.
Konsepsi hak asasi manusia (HAM) dan keadilan
juga banyak disinggung oleh ulama-ulama kontemporer
seperti Muhammad Abduh. Dalam Tafsir Al-Manar

62
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019
yang pernah ditulis oleh Khoirudin Nasution mengenai
hukum berpoligami, bahwa hukum poligami bagi
orang yang merasa khawatir tidak akan berlaku adil
adalah haram. Jika niat poligami itu hanya bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan biologis. Namun, berbeda
jika poligami tersebut disebabkan suatu hal seperti
kondisi istri mengalami sakit yang cukup parah. Dalam
hal ini pendapat ulama rata-rata memperbolehkan
poligami asalkan memenuhi syarat-syarat yang sudah
ditentukan.
Seperti pendapat Asghar Ali Enginer dalam
bukunya Hak-Hak Perempuan dalam Islam mengatakan
bahwa hukum berpoligami boleh selama memenuhi
syarat keadilan, terutama keadilan bagi perempuan
dan anak yatim. Mengupas mengenai QS An-Nisa
ayat 3 tentu untuk memahami ayat yang mendahului
konteksnya yang diawali dengan “dan jika kamu
khawatir tidak dapat berbuat adil terhadap anak-anak
(perempuan) yang yatim...” Penekannya adalah pada
konteks yatim itu sendiri bahwa ini bukan mengawini
lebih dari seorang tapi berbuat adil terhadap anak
yatim. Peristiwa ini artinya ayat ini adalah ayat
kontekstual yang berlaku temporal bukan berlaku
untuk kehidupan universal.

63
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

Transformasi Hukum Islam ke dalam Hukum


Nasional
Sejak awal masa reformasi di Indonesia,
merupakan kesempatan dan sekaligus tatanan bagi
kajian hukum Islam yang mulai berkembang. Semula
kajian hukum Islam seolah mengalami absurditas, oleh
karena itu hasil dari pemikiran ulama yang telah sekian
abad tahun yang lalu. Sehingga kini kajian hukum Islam
mampu bersifat fleksibel, empiris dan realistis.
Hukun Islam harus mampu berperan dan
berguna bagi masyarakat agar menciptakan Islam yang
Rahmatallilalamin. Kita bisa melihat beberapa hukum
Islam yang sudah di sahkan dan dibentuk Undang-
Undang sebagai peraturan resmi negara. Seperti halnya
hukum perkawinan yang diatur dalam Undang-Undang
No. 1 Tahun 1974 maupun dalam Kompilasi Hukum
Islam (KHI) (Khisni, 2011).
Transformasi hukum Islam ke dalam hukum
nasional merupakan perkembangan filsafat dan
metodologi hukum Islam yang berkembang di
Indonesia. Genealogi itu terbentuk dari kitab-kitab
kuning yang berkembang di berbagai pesantren. Melalui
proses tasyri’ hingga taqnin melahirkan qanun sebagai
kompilasi hukum positif dalam mentransformasi hukum
Islam ke dalam hukum nasional. Hal itu untuk menjadi
hukum nasional dapat menyesuaikan perkembangan
hukum yang relevan dalam masyarakat. Meskipun

64
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019
membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk
dapat diterima supaya tidak menimbulkan konflik.
Maka, sebagai mahasiswa Fakultas Syariah seyogyanya
melestarikan budaya yang sudah diwariskan dalam
merekonstruksi dan menyesuaikan perkembangan
zaman. Agar terciptanya hukum yang ramah dan adil
terhadap seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.

65
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

Lebih Dekat dengan Organisasi


Mahasiswa
Oleh: Icha Alfatihah
Jurusan Tasawuf Psikoterapi
Fakultas Ushuluddin dan Dakwah

Pendidikan bukan untuk mengubah seseorang menjadi


tinggi hati.
Pendidikan harusnya untuk mengasah kepekaan
seseorang pada lingkungan sekitarnya.
(Tan Malaka)

Pendidikan tidak menjadi alasan untuk


bertindak semaunya sendiri tanpa memperdulikan
orang lain. Akan tetapi, untuk dijadikan alasan
seseorang menjadi lebih peduli dengan orang lain dan
lingkungan sekitarnya. Seperti yang telah ditunjukkan
para mahasiswa pada tahun 1998 yang telah berhasil
meruntuhkan rezim Orde Baru. Mereka menunjukkan
perannya sebagai seorang terpelajar yang kritis dan
peka terhadap permasalahan yang terjadi di tengah-
tengah masyarakat. Begitulah semestinya yang
dilakukan mahasiswa, sebagai pencetus perubahan
yang ikut berperan dalam mengontrol perkembangan
dan kesejahteraan bangsa.

66
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019
Sedangkan, untuk mencapai tujuan tersebut
diperlukan ilmu dan pengalaman yang cukup. Hal
tersebut hanya dapat diperoleh dari keikutsertaan
mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan sosial yang
diadakan organisasi baik di dalam maupun di luar
kampus. Dalam hal ini, mahasiswa tidak hanya
menghabiskan waktu di kelas kemudian selesai lalu
pulang. Namun, ikut serta bergabung dalam suatu
organisasi untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan
sehingga dapat bermanfaat bagi lingkungannya. Oleh
karena itu, untuk bisa menjadi bagian dari mahasiswa
yang peka tersebut, perlu mengetahui dan mengenal
organisasi apa saja yang berada di lingkungan kampus.
Guna memilah dan memilih mana yang paling sesuai
dengan tujuan. Khususnya yang berada di kampus IAIN
Surakarta.
Di dalam struktur organisasi mahasiswa
di kampus terdapat dua organisasi yang memiliki
kedudukan tertinggi yaitu Senat Mahasiswa (SEMA)
dan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA). SEMA
merupakan organisasi mahasiswa yang memiliki fungsi
legislatif terhadap setiap organisasi yang berada di
kampus secara struktural. Yang berwenang untuk
menjembatani mahasiswa dengan menampung
aspirasi, membuat kebijakan atau undang-undang,
mengawasi dan mengontrol setiap kegiatan ormawa
kampus.

67
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

Sedangkan, DEMA merupakan organisasi


mahasiswa yang memiliki fungsi eksekutif. Yang
mengadakan berbagai kegiatan yang mencerminkan
eksistensi mahasiswa sesuai kebijakan yang tertera
secara struktural. Dalam hal ini juga menjadi jembatan
antara mahasiswa dengan lambaga terkait. Dan
beranggung jawab langsung kepada Wakil Rektor
III. Keduanya dalam garis koordinasi, dimana SEMA
sebagai pengawas dan DEMA sebagai pelaksana. SEMA
dan DEMA terdapat di setiap sendi kampus mulai dari
tingkat Institut hingga tingkat fakultas. Disusul HMJ dan
HIMA sebagai bentuk terkecil dari lembaga eksekutif di
tingkat jurusan.
Selain itu, terdapat pula organisasi yang
mewadahi minat dan bakat dengan memberikan
pembelajaran untuk pengembangan potensi yaitu Unit
Kegiatan Khusus (UKK) dan Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM). Perbedaan keduanya terletak pada UKK yang
berafiliasi dengan lembaga yang lebih besar hingga
tingkat nasional. Berikut UKK dan UKM yang ada di IAIN
Surakarta:
Unit Kegiatan Khusus (UKK) di IAIN Surakarta :
Resimen Mahasiswa (MENWA) juga dikenal
sebagai Korp Mahasiswa Siaga (KMS). Merupakan
organisasi mahasiswa yang tujuannya adalah untuk
mewadahi mahasiswa mengabdikan diri kepada bangsa
dan negara sebagai wujud kecintaannya. Dalam hal ini
68
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019
mewujudkan kedaulatan dalam lingkup terkecil yaitu di
lingkungan institut/universitas tempat mereka berada.
Resimen Mahasiswa (MENWA) mendidik
anggotanya untuk kuat, baik secara mental maupun
fisik disertai dengan pengetahuan, etika moral,
dan kedisiplinan yang tinggi. Sebagai perwujudan
dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dengan selogan
“Widya Castrena Dharma Siddha” penyempurnaan
pengabdian dengan ilmu pengetahuan dan ilmu
keprajuritan.
Gerakan Pramuka Gugus Depan 06.401-
06.402 Racana Raden Mas Said-Nyi Ageng Serang
IAIN Surakarta. Dimana pramuka sendiri terdapat di
setiap tingkat pendidikan yang bertujuan menanamkan
nilai-nilai luhur pembentuk karakter. Racana IAIN
Surakarta diresmikan pada tanggal 21 Desember
1997. Dan dinamai sesuai nama pahlawan tanah
Jawa yaitu Raden Mas Said-Nyi Ageng Serang dengan
tujuan untuk dapat mengingat, mengambil pelajaran,
dan meniru perjuangan para pahlawan. Dengan
mengadakan kegiatan yang sesuai dengan Tri Satya dan
Dasa Dharma Pramuka, Tri Dharma Perguruan Tinggi
(Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian), dan Tri Bina
Gerakan Pramuka (Bina Diri, Bina Satuan, dan Bina
Masyarakat). Kecintaan terhadap bangsa dan negara
menjadi dasar terlaksananya setiap kegiatan. Semangat

69
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

mereka tercermin dari selogan “Satyaku Kudharmakan


Dharmaku Kubaktikan”.
Korp Suka Rela (KSR) PMI Unit IAIN Surakarta.
Korp Suka Rela (KSR) PMI Unit IAIN Surakarta dibentuk
tanggal 07 September 2014 di di IAIN Surakarta.
Berfungsi sebagai wadah pengabdian bagi anggota
biasa perhimpunan PMI yang menyatakan diri sebagai
anggota KSR dan memenuhi persyaratan menjadi
anggota Korp Suka Rela (KSR) PMI Unit IAIN Surakarta.
Wadah bagi mahasiswa yang mencintai dunia
kepalangmerahan. Dalam hal ini merupakan relawan
Palang Merah Indonesia (PMI) yang siap terjun di setiap
kegiatan kemanusiaan yang diadakan PMI. Yang dididik
dan dilatih untuk memberikan pelayanan terbaik
kepada masyarakat tanpa mengharapkan imbalan apa
pun.
UKK ini memiliki beberapa misi antara lain:
meningkatkan loyalitas, kerjasama, dan kedisiplinan
anggota; Meningkatkan kualitas dan kredibilitas
anggota melalui pelatihan kepalangmerahan; Berperan
aktif dalam kegiatan sosial kemanusiaan berdasarkan
7 (tujuh) sapta prinsip Palang Merah dan Bulan Sabit
Merah Internasional serta Tri DHarma Perguruan tinggi.
Selogan mereka “Loyalitas Tanpa Batas, Konstribusi
Tiada Henti”

70
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019
Koperasi Mahasiswa (KOPMA) IAIN Surakarta.
KOPMA IAIN Surakarta berdiri tanggal 05 Mei 1998.
Dan disahkan oleh Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah tanggal 01 Juni 1999. KOPMA menjadi
wadah untuk berkoperasi secara aktif dalam gerakan
koperasi. KOPMA IAIN Surakarta mendidik kadernya
menjadi beriman, berkualitas (kreatif, inovatif), serta
bertanggung jawab dalam menjalankan tugas.
Tujuan didirikannya KOPMA IAIN Surakarta
adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota
melalui aktivitas usaha dan pembinaan anggota
menjadi kader koperasi yang profesional, mandiri, dan
berwawasan luas. Serta Ikut berpartisipasi aktif dan
mengembangkan koperasi dalam rangka pembangunan
tatanan perekonomian nasional untuk mewujudkan
demokrasi ekonomi berlandaskan Pancasila dan
UUD 1945 yang diridhoi Allah. Yang memiliki selogan
“Kopma IAIN Surakarta #PartnerToTheFuture”
Sedangkan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di
IAIN Surakarta :
Lembaga Penelitian Mahasiswa (LPM)
Dinamika. Yang terbentuk karena komitmen
mahasiswa IAIN Surakarta yang mencintai dunia
penelitian. Mereka menyadari pentingnya menelaah,
mengkaji, dan menganalisis bacaan yang kemudiaan
dituangkan dalam bingkai penelitian. Penelitian di sini
71
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

tidak hanya bentuk pemenuhan tugas kuliah saja. Akan


tetapi, sebagai analisis berbagai fenomena yang terjadi
di dalam masyarakat dan menemukan solusinya. Selain
itu, juga diadakan berbagai macam diskusi, penulisan,
pelatihan, seminar, dan lain sebagainya untuk menjaga
dan mengembangkan ilmu pengetahuan melalui
belajar bersama untuk menjadi pelajar terdidik yang
mengamalkan ilmunya.
Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Locus. Locus
bergerak dibidang jurnalistik, penulisan, sosial media
(website) dan penerbitan majalah. Locus menjadi
wadah yang menarik dan sesuai untuk mereka yang
mencintai membaca dan menganalisis masalah. Serta
menjadi wadah untuk meningkatkan dan mengasah
intelektual mahasiswa dengan rutinitas membaca,
berdiskusi, dan menulis. Locus juga mengamati
fenomena masyarakat dan ikut terjun dalam upaya
mengatasinya dengan mempublikasikan berita dan
tulisan yang berguna untuk meningkatkan kepekaan
masyarakat.
UKM Jam’iyyah Al-Qurra wa Al-Huffadz (JQH)
Al-Wustha IAIN Surakarta diresmikan pada tanggal
8 Agustus 2012. merupakan wadah bagi mereka
yang mencintai nilai-nilai keislaman nusantara yang
kaya dengan budaya. UKM ini bercita-cita untuk
mewujudkan kampus IAIN Surakarta yang religius dan
berbudaya. Dengan tetap menerapkan syariat Islam

72
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019
tanpa menanggalkan identitas nusantara. Selogan
pembakar semangat mereka adalah “Memberdayakan
ummat melalui dzikir dan shalawat”.
UKM MUSIK GAS-21 IAIN Surakarta adalah
ukm yang bergerak di bidang musik dan paduan suara
yang berada di IAIN Surakarta yang terbentuk pada
tanggal 21 Oktober 1998. Merupakan wadah bagi
mereka yang mencintai dunia musik. Dengan tujuan
menampung dan mengembangkan minat dan bakat
mahasiswa dalam bidang seni musik (band dan paduan
suara mahasiswa) dan keorganisasian. Selogan mereka
“Musik Dahaga Jiwa”
UKM Teater Sirat merupakan wadah bagi
mereka yang mencintai seni dan kebebasan dalam
batasan norma. Di dalam ukm ini diajarkan kesenian
menghibur namun berisi. Mereka dilatih untuk
membahasakan maksud mereka dengan cara yang unik
dan menarik sehingga berbeda dengan yang ada pada
umumnya. Mereka memiliki keharmonisan dinamis
yang menggelitik diri untuk memahaminya.
Salah satu yang menarik adalah kalimat ini,
“Sekian mari ber-telanjang bersama merayakan
sandiwara bukan pura-pura dan jangan lupa
mendendangkan bebek adus kali nututi sabun wangi,
bapak adus kali nututi bebek wedok”

73
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

UKM Marching Band IAIN Surakarta lahir 13 juni


2014. Merupakan Marching Band pertama se-PTAIN
Jawa. Marching Band merupakan unit kegiatan yang
erat hubungannya dengan alat musik. Marching Band
adalah sekelompok barisan orang yang memainkan
beberapa lagu menggunakan sejumlah variasi alat
musik yang dimainkan bergantian. Marching Band
dibagi menjadi beberapa devisi, yaitu alat tiup (horn
line), alat pukul (percussion line), dan aksi tarian atau
pemain bendera (colour guard). Marching Band juga
diiringi dengan aksi yang dilakukan sejumlah pemain
bendera atau aksi tari (Colour Guard). Selogan mereka
“Go Marching Band, Go Iain, Goooo!!!”
UKM Beladiri merupakan organisasi mahasiswa
IAIN Surakarta yang melatih beladiri, kesenian, dan
budaya. Berdiri pada tanggal 22 September 2013. Ukm
ini menjujung tinggi rasa persatuan dan kesatuan antar
perguruan. Kesadaran mahasiswa akan pentingnya
menjaga warisan budaya bangsa termasuk pencak silat.
Meskipun terdapat spekulasi negatif menyertainya,
menjadi alasan terbentuknya ukm ini. Ukm ini ingin
menunjukkan pada masyarakat bahwa perguruan
pencak silat saling bersinergi dalam mewujudkan
perdamaian. Kemudian, disepakatilah IAIN Surakarta
sebagai tempat latihannya. Terdapat empat perguruan
beladiri dalam ukm ini, yaitu Persaudaraan Setia Hati
Terate (PSHT), Pagar Nusa (PN), Tapak Suci (TS) dan
IKSPI Kera Sakti.
74
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019
UKM Olah Raga merupakan wadah untuk
menyalurkan minat dan bakat mahasiswa dalam
berolahraga. Dan terbentuk pada tanggal 11 September
1999. Dengan mengikuti ukm ini, maka terbuka peluang
untuk mengikuti event-event olah raga. Seperti event
kejuaraan POM, PORSENI dan PIONIR antar mahasiswa
se-Indonesia. Ukm ini mengajak semua mahasiswa
yang memiliki minat dan bakat dalam berolah raga
untuk bergabung dan berjuang bersama dalam ukm ini.
UKM SENTRA merupakan satu unit kegiatan
mahasiswa yang berfokus pada budaya seni tradisional
nusantara. UKM SENTRA melakukan kegiatan
pelatihan-pelatihan dan pengenalan terhadap budaya-
budaya Indonesia. Mulai pelatihan tari tradisional,
pelatihan gamelan dan pelatihan pembuatan topeng
dari kertas koran bekas. Serta berkolaborasi dengan
seniman-seniman khususnya yang ada di Solo Raya.
Moto mereka “Gabung Sentra Budayakan Tradisi
Nusantara”
UKM SPECTA merupakan wadah bagi para
mahasiswa yang cinta alam dan tergerak hatinya untuk
melestarikan alam. Kegiatan yang dilaksanakan tidak
lepas dari alam juga lingkungan masyarakat. Seperti
mengadakan donor darah, menjadi relawan bencana,
konservasi dan penghijauan. Selain itu beberapa
ekspedisi juga dilakukan, seperti ekpedisi menaklukan

75
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

gunung-gunung yang ada di pulau Jawa maupun


luar Jawa. Ukm ini menjadi salah satu jalan untuk
menumbuhkan dan mengembangkan wujud bakti
kepada Tuhan, Bangsa, dan Tanah Air. Maka dari itu
jadilah mahasiswa yang lebih dari sekedarnya dengan
bergabung bersama Mapala SPECTA IAIN Surakarta.
“Salam Lestari”
Radio Dista FM merupakan UKM di IAIN
Surakarta yang bergerak dalam bidang broadcasting
yang telah mengudara selama 13 tahun. Radio ini
memiliki cita-cita untuk menjadi radio komunitas yang
independent dan bernilai Islami. Dengan menyajikan
konten yang menghibur dan mendidik sesuai visi misi
kampus IAIN. Radio ini juga tergabung dalam ORTASTA
(Organisasi Radio Komunitas se-Surakarta). Jadwal
siarannya setiap hari Senin hingga Sabtu mulai pukul
08.00 – 23.00 WIB dalam radius 107.8 Mhz dengan
tagline “Your Edutainment Station”. Radio Dista
FM menyajikan informasi, berita, dan hiburan yang
diselaraskan dengan nilai kependidikan dan keislaman
dalam bentuk siaran radio.
UKM T-Maps atau Training for Motivation and
Public Speaking merupakan organisasi internal kampus
yang mewadahi mahasiswa untuk dapat berbicara di
depan umum. T-MAPS disahkan pada 13 April 2016.
Tujuan Utama T-MAPS yakni mampu menghasilkan

76
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019
mahasiswa yang ahli public speaking dalam bidang
motivasi, muhasabah, mendongeng, dan outbond.
Dengan cara mengadakan berbagai kegiatan yang
dilaksanakan baik di dalam maupun di luar kampus.
Seperti Basic leadership Training (BLT), Comunication
Skill Training (CST), Training for Trainer (TFT), workshop
mendongeng, dan lain sebagainya. Moto mereka
“Inspire Your Life”.
UKM Nurul ‘Ilmi (UKMI) IAIN Surakarta
terbentuk pada tanggal 15 November 2001, yang
bercita-cita “Membangun Generasi Robbani” yang
memperdalam keislaman di kampus. Berawal dari
beberapa mahasiswa yang membentuk Forum Kajian
Islam (FORKIS) kemudian berganti nama menjadi
Lembaga Dakwah Mahasiswa (LDM). Selanjutnya,
untuk memperluas sayap dakwah maka lahirlah
Lembaga Dakwah Kampus (LDK), sampai pada Tahun
2017 bertransformasi menjadi UKMI Nurul ‘Ilmi
IAIN Surakarta. Tujuan UKM UKMI Nurul Ilmi ialah
Menjadikan UKMI Nurul ‘Ilmi sebagai organisasi
dakwah yang profesional dalam rangka mewujudkan
keilmuan dan keislaman masyarakat kampus. Selogan
mereka “Membangun Generasi Robbani”
UKM SRD merupakan ukm yang bergerak
dibidang seni menggambar. Lebih tepatnya sebagai
wadah untuk para pencinta dunia seni rupa. Ukm

77
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

ini berawal dari komunitas yang terbentuk tanggal


8 februari 2018. Berawal dari keresahan mahasiswa
yang berkecimpung di dunia menggambar yang
tidak memiliki wadah untuk menyalurkan minat dan
bakatnya. Dan sekarang melalui usaha yang sungguh-
sungguh UKM ARD telah berjalan satu setengah tahun.
Itulah UKK dan UKM yang ada di IAIN Surakarta.
Seluruh UKM tersebut tergabung dalam satu
Paguyuban UKM. Paguyuban UKM merupakan wadah
untuk menjalin koordinasi antar UKM, komunikasi
serta wadah untuk mempererat relasi satu antar UKM/
UKK di IAIN Surakarta. Wadah ini juga berfungsi untuk
saling mensupport satu sama lain untuk saling aktif
bergerak dan berkembang bersama.

78
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019

Contact Person Ketua Ormawa

DEMA I : Agung Fathurrahman (082145697374)


SEMA I : Sulistyo Adi Prabowo (082223366626)

UKK & UKM


Menwa : Bagas Andika Pratama (087865369993)
KSR : Muhammad Hafifi (081393781767)
Racana : Hadi Bowo Laksono (082134004307)
KOPMA : Dedi Kustanto (081548052160)
JQH Al Wushta : Muhammad Subhan Askhabi
(085600032902)
LPM Dinamika : Daimul Ikhsan (089649678375)
LPM Locus : Isna (08592696586)
UKM Beladiri : Alfian Dafi (089614446137)
Marching Band : Alfian Nurcholis (08950890738)
Teater Sirat : Muhammad Nur Aziz
(087733441199)

79
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

T-MAPS : Damar Tri Prasetyo (081903334039)


Gas 21 : ulil (083104584015)
UKM OR : Ilham Muzaki (082136381180)
Dista FM : Abdurrachman Rifqi Alfiansyah
(081240526104)
UKMI Nurul ‘Ilmi : Misbakhul Munir Al Mubarok
(085800440814)
Sentra Tari : Zukhrotul Lailiyah (089643368872)
Paguyuban : Zulvan Arif (082137465501)

80
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019

Logo-logo Ormawa

81
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

LAGU-LAGU

INDONESIA RAYA

Indonesia tanah airku


Tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan Tanah Airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
82
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019

SUBBANUL WATHON

Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon


Hubbul Wathon minal Iman
Wala Takun minal Hirman
Inhadlu Alal Wathon
(2 X)
Indonesia Biladi
Anta ‘Unwanul Fakhoma
Kullu May Ya’tika Yauma
Thomihay Yalqo Himama

Pusaka Hati Wahai Tanah Airku


Cintaku dalam Imanku
Jangan Halangkan Nasibmu
Bangkitlah Hai Bangsaku
Pusaka Hati Wahai Tanah Airku
Cintaku dalam Imanku
Jangan Halangkan Nasibmu
Bangkitlah Hai Bangsaku
Indonesia Negriku
Engkau Panji Martabatku
Siapa Datang Mengancammu
Kan Binasa di bawah durimu

83
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

Mars PBAK 2018

Berjuanglah mahasiswa berjuang


Marilah kita bina persatuan 2x
Bersama kita raih cita-cita
Perkokohlah barisan bangsa
Siap!!!
Dengan Basmallah kita mulai melangkah
Menjadi tauladan santun amanah 2x
Demi masa depan yang lebih cerah
Bergerak pantang mundur 2x

MARS MAHASISWA

Kepada para mahasiswa


Yang merindukan kejayaan
Kepada rakyat yang kebingungan
Di persimpang jalan

Kepada pewaris peradaban


Yang telah menggoreskan
Sebuah catatan kebanggaan
Di lembar sejarah manusia

Wahai kalian yang rindu kemenangan


Wahai kalian yang turun ke jalan
Demi mempersembahkan jiwa dan raga
Untuk negeri tercinta
84
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019

DARAH JUANG

Di sini negeri kami,


Tempat padi terhampar,
Samuderanya kaya raya,
Negeri kami suburTuhan
Di negeripermai ini,
Berjuta rakyat bersimbah luka,
Anak kurus tak sekolah,
Pemuda desa tak kerja,

Reff:
Mereka dirampas haknya,
Tergusur dan lapar,
Bunda relakan darah juang kami,
Tuk membebaskan rakyat,
Padamu kami berbakti,
Padamu kami mengabdi.

Sumpah Mahasiswa Indonesia

Kami Mahasiswa Indonesia Bersumpah :


Bertanah air satu, tanah air tanpa penindasan
Kami Mahasiswa Indonesia Bersumpah :
Berbangsa satu, bangsa cinta keadilan
Kami Mahasiswa Indonesia Bersumpah :
Berbahasa satu, bahasa tanpa kebohongan
85
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

Buruh Tani

Buruh tani mahasiswa rakyat miskin kota


Bersatu padu rebut demokrasi
Gegap gempita dalam satu suara
Demi tugas suci yang mulia
Hari-hari esok adalah milik kita
Terciptanya masyarakat sejahtera
Terbentuknya tatanan masyarakat
Indonesia baru tanpa ORBA
Marilah kawan mari kita kabarkan
Ditangan kita tergenggam arah bangsa
Marilah kawan mari kita nyanyikan
Sebuah lagu tentang pembebasan
Di bawah kuasa tirani
Kususuri garis jalan Ini
Berjuta kali turun aksi
Bagiku satu langkah pasti

86
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019

Halo-Halo Bandung

Halo-halo Bandung
Ibu kota Periangan
Halo-halo Bandung
Kota kenang-kenangan
Sudah lama beta
Tidak berjumpa dengan kau
Sekarang telah menjadi lautan api
Mari bung rebut kembali

Halo-halo Bandung
Ibu kota Periangan
Halo-halo Bandung
Kota kenang-kenangan
Sudah lama beta
Tidak berjumpa dengan kau
Sekarang telah menjadi lautan api
Mari bung rebut kembali
Halo-halo Bandung
Ibu kota Periangan

Halo-halo Bandung
Kota kenang-kenangan
Sudah lama beta
Tidak berjumpa dengan kau
87
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

Sekarang telah menjadi lautan api


Mari bung rebut kembali
Mari bung rebut kembali
Mari bung rebut kembali

Dari sabang sampai merauke

Dari sabang sampai merauke


Berjajar pulau-pulau
Sambung menyambung menjadi satu
Itulah Indonesia
Indonesia tanah airku
Aku berjanji padamu
Menjunjung tanah airku
Tanah airku Indonesia

Satu nusa satu bangsa

Satu nusa
Satu bangsa
Satu bahasa kita
Tanah air Indonesia pusaka
Pasti jaya Indonesia tercinta
Untuk Selama-lamanya Nusa bangsa
Dan Bahasa
Kita bela bersama

88
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019

Garuda pancasila

Garuda pancasila
Akulah pendukungmu
Patriot proklamasi
Sedia berkorban untukmu
Pancasila dasar negara
Rakyat adil makmur sentosa
Pribadi bangsaku
Ayo maju maju
Ayo maju maju
Ayo maju maju

Syukur

Dari yakinku teguh


Hati ikhlasku penuh
Akan karuniamu
Tanah air pusaka
Indonesia merdeka
Syukur aku sembahkan
KehadiratMu Tuhan
Dari yakinku teguh
Cinta ikhlasku penuh
Akan jasa usaha
Pahlawanku yang baka
89
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

Indonesia merdeka
Syukur aku hanjukkan
Ke bawah duli tuan
Dari yakinku teguh
Bakti ikhlasku penuh
Akan azas rukunmu
Pandu bangsa yang nyata
Indonesia merdeka
Syukur aku hanjukkan
Kehadapanmu tuan

17 Agustus

Tujuh belas Agustus tahun empat lima


Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka…
Sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih di kandung badan
Kita tetap setia tetap sedia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap sedia
Membela negara kita

90
Menyebarkan Islam Ramah:
Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka 2019
Catatan :

.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................

91
Menyebarkan Islam Ramah:
2019 Dari IAIN Surakarta Untuk Indonesia Berbhineka

Catatan :

.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................

92

Anda mungkin juga menyukai