Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan
(S.Pd) Porgram Studi Manajemen Pendidikan Islam pada Fakultas Tarbiyah dan
Oleh:
RAHMAT GUSNADI
20300116037
2021
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Nim : 20300116037
benar adalah hasil karya penulis sendiri. Jika dikemudian hari terbukti bahwa ia
merupakan duplikat, tiruan, plagiat atau dibuat oleh orang lain seluruhnya, maka
skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.
Rahmat Gusnadi
i
PERSETUJUAN UJIAN KUALIFIKASI HASIL SKRIPSI
“Pengaruh Respon Guru pada Revolusi Industri 4.0 terhadap Kinerja Guru
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat atas kehadirat Allah swt. yang
telah memberikan limpahan rahmat dan ilmu-Nya, sehingga skripsi ini dapat selesai
dengan baik. Sholawat serta salam senantiasa penulis curahkan kepada baginda
Rasullah Muhammad SAW, sebagai teladan bagi kita semua atas perjuangannya
dalam memperjuangkan agama islam hingga sampai akhir zaman islam sebagai
Skripsi dengan judul “Pengaruh Respon Guru pada Revolusi Industri 4.0
Barru” ini penulis hadirkan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
pengajaran secara khusus dan dunia Pendidikan secara umum, demi peningkatan
kecerdasan masyarakat dan bangsa sesuai dengan cita-cita luhur bangsa yang
dapat terlaksana berkat bantuan dari berbagai pihak. Maka dari itu, dengan segala
kerendahan hati sebagai rasa syukur atas segala bantuan yang diberikan
Ayahanda Muliadi dan ibundah Gusnani atas segala doa dan pengorbanannya
selama masa Pendidikan ini baik moral dan material yang diberikan kepada penulis
dan juga ucapan terima kasih dan rasa syukur kepada kakak dan adikku serta
sahabat-sahabatku atas motivasi dan semangat yang diberikan, semoga kita selalu
dalam lindungan Allah swt.
iii
Penghargaan dan ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada:
1. Prof. Hamdan Juhannis, MA, PhD. Selaku Rektor UIN Alauddin Makassar
dan para Wakil Rektor UIN Alauddin Makassar yang selama ini telah
3. Ridwan Idris, S. Ag., M. Pd dan Mardiah, S. Ag., M. Pd. Selaku ketua dan
yang selalu siap memberikan fasilitas, layanan, izin dan kesempatan yang
diberikan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
4. Dr. Hj. St. Syamsudduha, M.Pd. dan Dr. Syamsuddin, M. Pd. I. selaku
5. Dr. Baharuddin, M.M. dan Nursalam, S.Pd., M.Si., selaku penguji I dan II
6. Bapak dan ibu dosen yang telah mengajari kami kebaikan dan ilmu
Alauddin Makassar.
baik.
iv
Alauddin Makassar yang penulis kenal karena berkat motivasi dan doanya
Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis menerima saran dan kritik yang
sifatnya konstruktif dari berbagai pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga
Penulis
Rahmat Gusnadi
v
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................... 0
ABSTRAK ........................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
E. Hipotesis ................................................................................................. 16
vi
BAB IV HASIL PENELITIAN
B. Pembahasan ............................................................................................ 79
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 84
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 90
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.3 Hasil Validasi Respon guru pada revolusi industry 4.0 ..................... 54
Tabel 3.6 Hasil Reliabilitas Respon Guru Pada Revolusi industri 4.0 ............... 57
Tabel 4.2 Skor Respon guru pada revolusi industri 4.0 ..................................... 68
Tabel 4.3 Tabulasi data untuk menghitung niai rata-rata (Mean) ...................... 69
Tabel 4.6 Kategori Skor Responden Respon Guru Pada RI 4.0 ........................ 71
Tabel 4.8 Tabulasi data untuk menghitung niai rata-rata (Mean ........................ 73
viii
ABSTRAK
ix
didik yang siap terhadap perubahan yang ada kedepannya. 2) Kinerja Guru yang
optimal ditandai dengan efektif dan efisiennya suatu hasil kerja dari seroang guru.
Kinerja yang baik tentunya akan berpengaruh pada kualitas pendidikan yang
dihasilkan, serta akan meningkatkan kualitas dari peserta didik. Sebagai garda
terdepan dalam proses pendidikan di lembaga pendidikan sekolah, guru harus
memperbaiki kinerjanya untuk dapat menciptakan peserta didik yang unggul dan
berprestasi.
x
BAB I
PENDAHULUAN
untuk mencetak generasi-generasi yang siap untuk bersaing dimasa depan, tentunya
zaman, pendidikan dipandang sebagai salah satu kebutuhan yang paling utama
dalam pembangunan materil, spiritual untuk menghadapi kemajuan IPTEKS. Peran
guru menjadi salah satu sumber daya yang menentukan keberhasilan pendidikan
terutama dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Guru yang profesional dalam
bekerja serta kreatif dan aktif menjadi faktor penentu proses pendidikan yang
berkualitas sehingga guru dituntut harus mampu menemukan jati diri dan
adalah hasil kerja secara kualitas, kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai
kepadanya, kinerja guru berupa hasil kerja guru yang terefleksi dalam pelaksanaan
1
2
kondisi sosial, kebutuhan individu, kondisi fisik tempat kerja, kemampuan, dan
motivasi kerja.2 Dengan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut bisa jadi
akan menyebabkan kinerja guru akan membaik ataupun malah sebaiknya yang
Saat ini, perkembangan zaman dan globalisasi membawa dunia berada pada
revolusi industri yang keempat yang dikenal dengan revolusi industri 4.0. Revolusi
ini merupakan era inovasi distruptif, dimana inovasi saat ini berkembang sangat
pesat, sehingga membantu terciptanya pasar baru serta mempengaruhi segala aspek
kehidupan, mampu memperbaiki atau memperburuk pola hidup yang sudah ada,
serta mampu membuat dan mengganti teknologi yang sudah ada. Dengan kata lain
revolusi industri 4.0 ini merupakan tantangan besar bagi semua komponen dalam
menjelaskan bahwa, era pendidikan saat ini disebut dengan pendidikan 4.0, karena
era pendidikan yang sekarang ini dipengaruhi oleh revolusi industri 4.0. Pendidikan
1
A.A Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013). h.67.
2
Asmin Supriyono, “Pengaruh Kompetensi Pedagogik, Profesional, dan Motivasi Kerja
terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar” Jurnal Pendidikan, vol. 18, No 2 ( September 2017), h. 1-
12. https://jurnal.ut.ac.id/index.php/jp/article/view/269/250 (diakses 03 September 2019)
3
proses pembelajaran atau dikenal dengan sistem siber (cyber system). Sistem ini
dengan memperhatikan kualitas dari seorang guru. Hal ini dilakukan untuk
pendidik dan berada pada barisan terdepan dengan tugas dan fungsinya yang
(Pasal 1), bahwa guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
yang mengikat tentang tugas dan fungsi guru secara professional, maka guru
dituntut untuk dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Tugas guru
bimbingan kepada peserta didik agar dapat menjadi penerus bangsa yang lebih baik
3
John Darmawan, Menjadi Guru Era Pendidikan 4.0, (Aceh: Serambinews, November
2018) http://aceh.tribunnews.com/2018/11/27/menjadi-guru-era-pendidikan-40 (diakses 11
September 2019).
4
Undang-undang Guru dan Dosen (UU RI No. 14 Th. 2005), (Cet. III; Jakarta: Sinar
Grafika, 2010). h. 3-8.
4
pesat dan diiringi kemajuan teknologi yang semakin canggih. Perkembangan zaman
yang begitu cepat seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih
prestasi siswa. Seorang guru di harapkan untuk dapat menguasai dan memanfaatkan
belajar siswa dan dapat memudahkan guru maupun siswa untuk memperoleh bahan
ajar, karena memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara dinamis
dan interaktif, disamping itu siswa dapat mencari bahan ajar dengan muda jika
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
menjadikan guru harus lebih jeli dan teliti dalam menghadapi era globalisasi
sekarang ini. Seorang guru harus dapat meningkatkan kompetensi dirinya dalam
menghadapi era pendidikan revolusi 4.0, peserta didik yang dihadapi guru saat ini
merupakan generasi milenial yang tidak asing lagi dengan dunia digital dan
teknologi. Peserta didik sudah terbiasa dengan informasi dan teknologi industri 4.0,
ini merupakan tanda bahwa produk sekolah yang diluluskan harus mampu
menjawab tantangan industri 4.0. Mengingat tantangan yang besar tersebut, maka
peserta didik generasi milenial. Jangan sampai timbul istilah, peserta didik era
industri 4.0, belajar di ruang industri 3.0 dan di ajarkan oleh guru industri industri
2.0 bahkan 1.0. Jika ini terjadi maka pendidikan kita akan terus tertinggal di
bandingkan negara lain yang telah siap menghadapi perubahan besar ini. Kualitas
guru harus sesuai dengan performa guru yang dibutuhkan dalam era industri 4.0.
Pada saat ini, dapat diamati perilaku individu dan kelompok dalam
menaggapi revolusi industri saat ini sangat beragam terkhususnya pada guru.
5
Dengan kecenderungan individu saat ini yang tidak asing lagi dengan teknologi dan
atau telepon pintar yang lebih dikenal dengan sebutan Gadget. Dilansir oleh
penduduk Indonesia tergolong cukup besar, sekitar seperempat dari total populasi.
Namun lebih banyak lagi yang masih menggunakan ponsel biasa atau belum
baru mencapai 28 % dari total penduduk Indonesia pada 2019, naik 2 % dari tahun
sebelumnya. Angka ini akan merayap pelan hingga empat tahun ke depan yang
diramal sekitar 33 % dari total penduduk Indonesia.5
total penduduk Indonesia mencapai 268,2 juta jiwa, sementara diketahui pengguna
mobile (ponsel dan tablet) mencapai 355,5 juta. Artinya peredaran ponsel pintar dan
tablet lebih banyak dari jumlah penduduk di seluruh Indonesia. Bisa terjadi jika satu
orang memiliki 2 atau lebih gawai (gadget) apalagi masyarakat ekonomi menengah
ke pengguna internet, tercatat ada 150 juta pengguna internet aktif, ini berarti 56%
dari total jumlah penduduk indonesia sudah menggunakan internet. Demikian pula
dengan media sosial, rata-rata 50% lebih penduduk Indonesia aktif menggunakan
5
Muchammad Nafi, Penetrasi Smartphone terhadap jumlah penduduk Indonesia (juli
2019) https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/07/05/penetrasi-smartphone-terhadap-
jumlah-penduduk-indonesia/ (Diakses 2 januari 2020)
6
Websindo Kreatif, Indoneai digital 2019 Tinjauan Umum, (Banjar: Nets Indo Group Juli
2019) https://websindo.com/indonesia-digital-2019-tinjauan-umum/ (Diakses 2 januari 2020)
6
dalam melaksanakan tugasnya sesuai yang diinginkan, begitu pun dengan seorang
guru.
tugas dan fungsinya dalam dunia pendidikan, baik untuk mendapatkan informasi
yang bertujuan untuk membantu guru dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Namun disisi lain masih ada guru yang kurang kepekaannya dalam menghadapi
setiap perubahan yang ada, bahkan masih banyak yang menyepelekan dan juga
cuek terhadap perkembangan yang ada. Masih banyak diantara guru-guru yang ada
masih kurang jeli dalam memanfaatkan teknologi yang ada dan menganggap bahwa
setiap perkembangan atau perubahan yang terjadi tidak mempengaruhi kualitas dari
apa yang mereka kerjakan. Dengan demikian, tanpa sadar mereka sudah melakukan
satu kesalahan besar dalam menciptakan hasil dari pendidikan pada masa depan.
Peserta didik yang dihadapi pada masa sekarang ini adalah peserta didik yang hidup
begitu pesat. Dengan keunggulan internet saat ini yang menjadi salah satu
keunggulan yang dimiliki oleh revolusi industri 4.0 dan dibantu dengan
kecanggihan komputer genggam atau (Gadget) yang rata-rata sudah dimiliki oleh
setiap siswa, akan memudahkan siswa dalam mengakses apa saja yang ia inginkan.
Oleh karena itu tugas guru di era saat ini bertambah besar, untuk dapat menciptakan
membantu peserta didik di era industri 4.0 sekarang ini, agar dapat memanfaatkan
peserta didik di era pendidikan 4.0. Oleh sebab itu, guru di tuntut untuk dapat
tuntutan yang sedang di alami siswa di era digital yang penuh dengan teknologi
Era pendidikan di era industri 4.0 merupakan tantangan yang sangat berat
Economic Forum 2018, menyatakan bahwa pendidikan adalah tantangan besar abad
ini. Jika tidak mengubah cara mendidik dan belajar mengajar, maka 30 tahun
Berdasarkan hasil observasi awal yang peneliti lakukan pada hari selasa
global dengan cara cepat. Selain itu sekolah juga mendukung dengan menyediakan
sekolah. Secara tidak langsung para guru tanpa menyadari mereka telah
memanfaatkan dan menikmati hasil dari revolusi indutri 4.0, yang mana era ini
teknologi dan internet atau disebut dengan Internet of Things (IoT) yang begitu
guru, Kecanggihan teknologi dan internet di era revolusi industri 4.0 dengan
8
yang seperti ini seharusnya guru dapat memanfaatkan teknologi tersebut dalam
beberapa guru yang kurang kreatif dan belum mengetahui dengan baik serta belum
terlalu optimal dalam menggunakan setiap fasilitas teknologi yang ada. Sebagian
beranggapan bahwa kinerjanya sebagai guru sama sekali tidak terpengaruh dengan
adanya kecanggihan teknologi yang ada, dan guru-guru yang sudah mampu
menggunakan dengan baik teknologi yang ada merasa bahwa dengan adanya
fasilitas teknologi yang canggih sekarang ini dapat memudahkan kerja mereka
sebagai guru dan mengakibatkan kinerja mereka menjadi lebih baik lagi, sehingga
penelitian terkait dengan pengaruh respon guru pada revolusi industri 4.0 terhadap
kinerja guru di SMPN 1 Soppeng Riaja untuk mengetahui apakah benar ada
pengaruh antara respon guru pada revolusi industri 4.0 terhadap kinerja guru.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian yang telah di paparkan pada latar belakang masalah di atas maka
sebagai berikut:
Riaja?
3. Apakah terdapat pengaruh Respon Guru pada Revolusi Industri 4.0 terhadap
atas, maka penulis merasa perlu memperjelas dan mempertegas variabel yang
yaitu:
b. Membacakan/mendengarkan.
c. Melihat.
d. Menimbulkan/membangkitkan perasaan
e. Mengamati 7
dimiliki oleh seorang guru terhadap revolusi industri 4.0 itu artinya bahwa guru
sudah memiliki respon terhadap adanya revolusi industri. Respon guru tersebut
dalam proses menjalankan tugas dan fungsinya sebagai guru di sekolah yang kerap
kali menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang merupakan dasar dari
7
A.M, Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar (Jakarta: Rajawali Pers, 1992), h.215
10
kehidupan atau dapat diartikan sebagai masa dimana semua sudah tergantung dan
buatan. Industri ini menggabungkan teknologi otomatis dengan teknologi cyber. Ini
merupakan era dimana sangat ditandai dengan mudahnya memperoleh data dan
juga menggabungkan data dengan sekejap dalam genggaman tangan tanpa harus
memiliki satu karakter yang menjadi indikator utama dalam revolusi industri 4.0,
yaitu kekuatan digitalisasi dan teknologi informasi.8
menggabungkan data dengan cara yang begitu sederhana dan lebih simpel ditambah
alat komunikasi salah satunya yakni smartphone yang saat ini sudah tidak
terpisahkan lagi dalam setiap individu untuk saling berkomunikasi dan berbagi
informasi. Dengan adanya alat komunikasi yang semakin canggih juga sering
Kinerja guru merupakan hasil kualitas dan kuantitas kerja yang dilakukan
oleh seorang guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya di sekolah. Kinerja
Guru mempunyai spesifikasi tertentu, kinerja guru dapat dilihat dan diukur
8
Klaus Schwab, Revolusi industri keempat (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2019), h.14
11
berdasarkan spesifikasi atau kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap
guru.
kerja yang dilakukan guru terkait dengan tugas apa yang diembannya dan
merupakan tanggung jawabnya. Karena itu untuk dapat menilai kinerja guru dapat
yang meliputi :
pembelajaran.9
penilaian terhadap tentang kinerja seorang guru akan lebih mudah. Berdasarkan
Ruang lingkup dari penelitian ini adalah Respon guru pada revolusi industri
4.0 dan Kinerja guru di SMPN 1 Soppeng Riaja, dengan tujuan untuk mengetahui
apakah terdapat pengaruh antara Respon guru pada Revolusi industri 4.0 terhadap
Mustika Sulisto Ningsih, “Pengaruh Motivasi kerja terhadap Kinerja Guru di MA Al-
9
Hikmah Wayhalim Kedaton Bandar Lampung” Skripsi (Lampung: Fakultas tarbiyah dan keguruan
UIN Raden intan Lampung 2017), h. 7-8.
12
menuntut guru harus profesional dalam dunia pendidikan. Jurnal ini mengkaji
menghadapi tantangan global di era revolusi industri 4.0. adapun tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui cara meningkatan profesionalisme
guru dalam menghadapi tantangan global di era revolusi industri 4.0. metode
10
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis.
2. Susilo Setyo Utomo dalam jurnalnya Guru di Era Revolusi Industri 4.0
menyatakan bahwa Di era revolusi industri 4.0 muncul teknologi baru yang
pendidikan. Apabila fungsi guru hanya sebatas transfer ilmu kepada siswa
10
M. Anwar Nurkholis dan Badawi, “Profesionalisme guru di era industri 4.0” Jurnal
Nasional (Palembang,: Universitas PGRI 2019), h. 491.
13
atau hanya sekedar mengajar saja di kelas, maka perannya akan tergantikan
oleh teknologi diera revolusi industri 4.0 ini. Teknologi terus berubah,
menjadi lebih cepat atau lebih murah namun saat ini masih banyak guru yang
siswa. Teknologi akan membuat guru lebih percaya diri dan lebih mudah
ruang belajar yang kreatif, inovatif dan menyenangkan. Tulisan ini bertujuan
untuk mengungkapkan peran guru di era pendidikan 4.0. dan metode
11
penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif analisis Persamaan
jurnal terserbut dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis yakni sama-
11
Susilo Setyo Utomo, ”Guru di Era Revolusi Industri 4.0” Jurnal UNY, (Yogyakarta:
Fakultas Ilmu Sosial Pendidikan Sejarah FKIP UNDANA, Agustus 2019), h. 1.
https://eprints.uny.ac.id/65069/ (Diakses 04 September 2019)
14
demi era telah dilalui oleh manusia secara sadar mapun tidak. Karena
oleh sebagian manusia yang terbuka diri untuk selalu mempelajari atau update
kerja manusia itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk
mana kini telah mengarah pada era revolusi industri 4.0 yang membawa
12
Fatkhul Mubin,, Tantangan Profesi Keguruan Pada Era Revolusi Industri 4.0 (2019),
h. 1.
15
pengaruh perubahan luar biasa pada pola hidup umat manusia di belahan
bumi ini. Guru sebagai pendidik adalah pelaksana dari profesi pendidikan,
Dalam menjalankan profesinya ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh
berkembang bila terus menerus merubah diri, karena pendidikan yang praktis
revolusi industri 4.0 disebut Pendidikan 4.0. Education 4.0 adalah pendidikan
pembelajaran atau dikenal sebagai sistem cyber. Sistem ini mampu membuat
13
I Made Sedana, “Guru Dalam Peningkatan Profesionalisme, Agen Perubahan Dan
Revolusi Industri 4.0” Jurnal Penjaminan Mutu Lembaga Penjaminan Mutu Vol. 5 N0. 2
(Denpasar: Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar, Agustus 2019). h. 179.
16
waktu. Para guru dituntut untuk berinovasi dan dapat belajar dalam rangka
yang sangat cepat. Perubahan yang cepat harus diimbangi oleh keterampilan
E. Hipotesis
paling mungkin dan paling tinggi tingkat keberadaannya. Secara teknis, hipotesis
14
Agus Supandi dkk, Analisis Kompetensi Guru: Pembelajaran Revolusi Industri 4.0
(Jakarta Timur: Universitas Indraprasta PGRI 2020) h. 1.
17
diuji.15 Berdasarkan atas pernytaan tersebut maka hipotesis dalam penelitian ini
adalah:
Barru.
Barru.
a. Untuk mengetahui respon guru pada revolusi industri 4.0 di SMPN 1 Soppeng
Riaja.
c. Untuk menguji apakah terdapat pengaruh respon guru pada revolusi industri 4.0
2. Kegunaan Penelitian
a. Secara teoretis
tentang pengaruh respon guru pada revolusi industri 4.0 terhadap kinerja
guru.
2) Dapat digunakan sebagai bahan referensi dan bahan informasi yang dapat di
15
Sumadi Suryabrata, Metodologi Pendidikan (Cet. XXV; Jakarta: Raja Grafindo, 2014),
h. 21-22.
18
b. Secara praktis
1) Bagi pembaca, sebagai bahan pertimbangan dan sambungan pemikiran
mengenai pengaruh respon guru padarevolusi industri 4.0 terhadap kinerja
guru.
2) Bagi peneliti, sebagai bahan pembelajaran dan sebagai persyaratan dalam
meraih gelar sarjana.
BAB II
KAJIAN TEORETIS
1. Pengertian Respon
(kejiwaan) dan tindakan oleh seseorang atau sekelompok orang atau pejabat
pemerintah daerah akibat munculnya stimulus yang datang dalam bentuk informasi,
ucapan atau tindakan yang dilakukan oleh orang atau kelompok lain. 1 berdasarkan
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Respon guru yang dimaksud adalah
segala bentuk tindakan dan ucapan yang dilakukan oleh seorang guru terhadap
b. Membacakan/mendengarkan.
c. Melihat.
d. Menimbulkan/membangkitkan perasaan
e. Mengamati 2
mengetahui tingkat respon yang dilakukan dalam menghadapi setiap fenomena atau
kejadian yang terjadi disekitar kita. Fenomena yang terjadi sekarang ini adalah
hadirnya dunia baru yang di sebabkan oleh perkembangan zaman dan teknologi
seiring dengan perkembangan revolusi indutri yang sekarang ini telah berevolusi
menjadi revolusi industri 4.0. Menghadapi perubahan yang terjadi tentunya akan
1
Haidlor Ali Ahmad, Respon Pemerintah, Ormas dan masyarakat terhadap aliran
keagamaan di Indonesia ( Cet. I, Jakarta: Puslitbang Kehidupan Keagamaan, 2017), h. 4.
2
A.M, Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar (Jakarta: Rajawali Pers, 1992), h.215
19
20
banyak respon yang akan timbul dari setiap individu yang merasakan atau
benda dengan cara tradisional yang tidak pernah berubah. Kemudian lebih dari 250
pertama dalam cara hidup kita merupakan transisi dari fase berburu dan mencari
makanan ke fase bertani terjadi sekitar 10.000 tahun yang lalu dan hanya mungkin
terjadi berkat ditemukannya cara menjinakkan hewan. Revolusi agraris
pemukiman manusia yang lebih besar. Revolusi agraris lantas diikuti oleh
serangkaian revolusi indutri yang bermula pada pertengahan abad ke 18. Revolusi
industri adalah revolusi yang ditandai dengan peralihan dari tenaga otot ketenaga
mekanik yang berkembang hingga kondisi seperti sekarang. Revolusi industri yang
sedang terjadi saat ini adalah revolusi industri yang keempat, dimana kekuatan
Revolusi industri pertama dimulai pada abad ke-18 hingga abad ke-19.
Ketika itu masyarakat pertanian mulai berubah arah menjadi masyarakat urban
(Berpindah dari desa ke kota). Banyak penemuan baru seperti kereta api lintas
3
Astrid Savitri, Revolusi Industri 4.0 Mengubah Tantangan Menjadi Peluang di Era
Disrupsi 4.0 (Yogyakarta: Genesis, 2019), h. 7.
4
Klaus Schwab, Revolusi Industri Keempat (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2019),
h. 2.
21
benua, listrik dan penemuan lain mengubah tatanan masyarakat secara permanen.
Indutrei besi dan tekstil, bersama dengan pengembangan mesin uap, memainkan
Revolusi industri adalah titik penting dalam sejarah seluruh dunia. Berawal
di Inggris dan kemudian dengan cepat tersebar di seluruh Eropa. Dimasa ini,
dan pertanian mengubah dunia menjadi seperti yang kita kenal sekarang. Revolusi
industri yang pertama di abad ke-18 merupakan era ketika banyak penemuan yang
cepat. Pada masa ini, ada beberapa penemuan penting yang menjadi ciri dari
Spenning Jenny adalah mesin pemintal yang dapat memutar lebih dari satu
pintalan benang dalam satu waktu. Penemuan ini di ciptakan pada tahun 1764 oleh
James Hargreves, seorang tukang kayu dan penenun asal Inggris. Mesin ini
membuat proses pembuatan benang menjadi kain menjadi jauh lebih mudah dan
lebih cepat. Dengan adanya penemuan ini produksi benang saat itu dapat meningkat
spinning jenny ditemukan, pemintal kain harus duduk dibawah alat alat beroda yang
diputar untuk memintal kapas menjadi benang. Proses ini hanya bisa menciptakan
satu pintalan benang dalam satu waktu. Penemuan Spenning jenny mengubah
5
Astrid Savitri, Revolusi Industri 4.0 Mengubah Tantangan Menjadi Peluang di Era
Disrupsi 4.0 (Yogyakarta: Genesis, 2019), h. 8-9.
22
Power loom adalah alat tenun mekanis yang didukung oleh saluran
pertama dirancang pada tahun 1784 oleh Edmund Cardwright dan pertama kali
dibuat pada tahun 1785. Penemuan ini terus diperbaiki selama 47 tahun sampai
tidak dapat mengikuti kecepatan mesin industri lainnya. Power Loom kemudian
❖ Mesin Uap
Semuanya berawal ketika bentuk energi baru ditemukan yaitu mesin uap,
kemudian Thomas Newcomen, seorang insinyur Inggris pada tahun 1712 membuat
sejarah dengan mesin uap purwarupanya. Dia membuat mesin uap yang dapat
digunakan untuk memompa air dari tambang. Kebutuhan akan penemuan semacam
itu datang ketika Newcomen tahu tentang tingginya biaya operasi menggunakan
Penemuan mesin uap akhirnya memicu untuk diproduksinya kereta api yang
dijalankan dengan mesin uap dan juga kapal uap yang mengubah sistem tranportasi
dan komunikasi. Kapal uap dan kereta api uap dapat membawa orang dan barang
23
ketempat yang lebih jauh dan dalam waktu yang lebih cepat yang menyebabkan
dan masyarakat. Berlangsung antara tahun 1850 sampai tahun 1914, tepat sebelum
perkembangan industri yang sudah ada sebelumnya, seperti baja, minyak bumi, dan
Kemajuan teknologi selama periode ini antara lain, penemuan telepon, bola
lampu, piringan hitam, mesin pembakaran internal, mobil, dan pesawat terbang.
Tentunya perkembangan tersebut tidak lepas dari penemuan awal pada revolusi
industri kedua ini yakni penemuan listrik yang sebelumnya hanya sebatas khalayan
mengenai listrik, beberapa tahun kemudian Thomas Alfa Edison dan Joseph Swan
pada tahun 1870-an, membuat listrik kemudian bisa dinikmati oleh publik. Setelah
oleh Micheal Farady sedang banyak dibicarakan, dan pada saat itu Morse berpikir
6
Astrid Savitri, Revolusi Industri 4.0 Mengubah Tantangan Menjadi Peluang di Era
Disrupsi 4.0 (Yogyakarta: Genesis, 2019), h. 12-17.
24
untuk mengirim pesan berkode melalui kawat. Teknlogi titik garis ini merevolusi
❖ Penemuan telepon
telegraf bukanlah sarana untuk berbagi pesan pribadi. Pemikiran baru muncul, yaitu
bagaimana agar seseorang yang berada cukup jauh dari kita dapat mendengar suara
kita secara langsung ketika kita berbicara. Pemikiran ini lah yang membuat
merupakan nenek moyang dari Smartphone masa kini yang kita gunakan setiap
hari.
❖ Penerbangan Pertama
terbang di langit. Namun metode ini memiliki masalah serius, karena angin tidak
Oleh karena itu, Wright bersaudara yang jenius menciptakan sistem tiga
7
penerbangan hingga saat ini. Manfaat dari pengembangan tersebut kita dapat
teknologi dari perangkat elektronik dan mekanik analog ke teknologi digital yang
tersedia saat ini. Peradaban industri yang terjadi menyebabkan bahan bakar fosil
bahan bakar fosil di ambang punah. Menyadari hal tersebut, pemerintah bersama
masyarakat serta komunitas bisnis untuk menciptakan peradaban yang baru dengan
istilah Green Technology (Teknologi Hijau). Teknologi hijau merupakan landasan
dari revolusi industri 3.0. Green Technology adalah penggunaan teknlogi yang
diharpkan dapat menekan pemakaian sumber daya alam yang semakin terbatas.
kolaboratif yang baru muncul. Penyelesaiannya akan menandakan akhir dari kisah
komersil dua ratus tahun yang dicirikan oleh penemuan pasar wirausaha, dan tenaga
kerja massal menuju era baru yang ditandai oleh perilaku kolaboratif, jaringan
sosial dan tenaga kerja professional serta teknis. Dalam setangah abad mendatang,
operasi bisnis konvensional dan terpusat hasil dari revolusi industri pertama dan
kedua akan semakin terserap oleh praktis bisnis terdistribusi dari revolusi indutri
ketiga. 9
7
Astrid Savitri, Revolusi Industri 4.0 Mengubah Tantangan Menjadi Peluang di Era
Disrupsi 4.0 (Yogyakarta: Penerbit Genesis, 2019), h. 34-39.
8
Astrid Savitri, Revolusi Industri 4.0 Mengubah Tantangan Menjadi Peluang di Era
Disrupsi 4.0 (Yogyakarta: Penerbit Genesis, 2019), h. 40.
9
Astrid Savitri, Revolusi Industri 4.0 Mengubah Tantangan Menjadi Peluang di Era
Disrupsi 4.0 (Yogyakarta: Penerbit Genesis, 2019), h. 46.
26
komunikasi kini membawa sejumlah perubahan besar kesemua jenis industri dan
model bisnis. Dulu teknologi baru pada umumnya marjinal, berkualitas rendah dan
hanya sebagian inovatif. Namun diindustri ketiga ini, yang terjadi adalah Big bang
distrupsions yang didorong oleh perangkat lunak, memori, dan komunikasi terbaru
yang cenderung menjadi hal yang biasa, berkualitas tinggi, sangat inovatif, dan
biaya lebih rendah. Misalnya, perhatikan bagaimana ponsel memiliki kamera foto,
kamera vidio, pengatur waktu, jam tangan, peta, sistem GPS otomatis, pemutar
ketiga: 11
HTML5 adalah inkarnasi terbaru HTML. Apa yang dumulai sebgaai bahasa
dari bahasa markup HTML yang jauh lebih baik, Javascript, dan CSS (Cascading
Style Sheets). Kombinasi dari tiga bahasa tersebut akan menjadi WebRTC (Real
atau perangkat IoT untuk melakukan komunikasi data vidio atau audio secara real
10
Astrid Savitri, Revolusi Industri 4.0 Mengubah Tantangan Menjadi Peluang di Era
Disrupsi 4.0 (Yogyakarta: Penerbit Genesis, 2019), h. 50.
11
Astrid Savitri, Revolusi Industri 4.0 Mengubah Tantangan Menjadi Peluang di Era
Disrupsi 4.0 (Yogyakarta: Penerbit Genesis, 2019), h. 52-61.
27
time dan kemajuan web dalam memutar video, audio, memutar gambar 3D,
jasa merupakan bentuk revolusi industri ketiga. Big data, Artificial Intelligence, dan
akan memudahkan dalam sektor pelayanan jasa untuk memberikan informasi yang
dibutuhkan.
12
Astrid Savitri, Revolusi Industri 4.0 Mengubah Tantangan Menjadi Peluang di Era
Disrupsi 4.0 (Yogyakarta: Penerbit Genesis, 2019), h. 63
13
Klaus Schwab, Revolusi keempat (Jakarta: PT. Gramedia Pusttaka Utama, 2019), h. 3
28
Frasa revolusi industri keempat pertama kali di ciptakan oleh Schwab pada
tahun 2016, kemudian diperkenalkan pada tahun yang sama di World Economic
lingkungan kita saat ini dan terus berkembang. Teknologi dan tren dalam era 4IR
seperti Internet of Things (IoT), Robotika, Virtual reality (VR) dan kecerdasan
buatan (Al) akan mengubah cara hidup kita dan bekerja. Jika pada revolusi ketiga
sejak pertengahan abad ke-20, maka revolusi industri keempat tumbuh dari sana.
Meskipun demikian, 41R tetap dianggap sebagai era baru dan bukan kelanjutan dari
Revolusi industri keempat tidak hanya mengubah apa yang kita lakukan
tetapi juga dapat mengubah diri kita sendiri. Dampak yang dihasilkannya bagi kita
sebagai individu berlipat ganda, memengaruhi identitas kita dengan berbagai aspek
yang terkait dengannya, baik itu kepedulian terhadap privasi, konsep mengenai
kepemilikan, corak-corak komsumsi kita, waktu yang kita gunakan untuk bekerja
14
Astrid Savitri, Revolusi Industri 4.0 Mengubah Tantangan Menjadi Peluang di Era
Disrupsi 4.0 (Yogyakarta: Penerbit Genesis, 2019), h. 65.
15
Klaus Schwab, Revolusi keempat (Jakarta: Gramedia Pusttaka Utama, 2019), h. 125.
29
seluruh perkembangan dan teknologi baru memiliki satu kaerakter yang merupakan
a. Digitalisasi
Digital berasal dari bahasa yunani yaitu Digitus yang berarti jari jemari.
Jumlah jari jemari kita adalah 10, dan angka 10 terdiri dari angka 1 dan 0. Oleh
karena itu digital merupakan penggambaran dari suatu keadaan bilangan yang
terdiri dari angka 0 dan 1 atau off dan on. Kemudian, dijelaskan secara rinci oleh
Jay David Bolter, Wesley Chair Of New Media, Georgia Institute Of Technologi
menggunakan tenaga manusia atau manul. Sistem digital adalah perkembangan dari
dengan yang format yang dapat dibaca oleh komputer.17 Dengan demikian dapat
tenaga manual atau kekuatan lebih dari manusia, tetapi hanya menggunakan bagian
b. Teknologi informasi
Teknologi informasi (TI) adalah istilah terhadap berbagai macam hal dan
16
Klaus Schwab, Revolusi keempat (Jakarta: Gramedia Pusttaka Utama, 2019), h. 14.
17
Rustam Aji, Digitalisasi, Era Tantangan Media, Islamic Communication Journal,
Surabaya: Vol. 01, No. 01, Mei (2016) h. 43-44.
18
Ade Putra, Pengantar Teknologi Informasi (Palembang : Universitas Bina Darma, 2013),
h.1
30
menjadi tiga gugus, yakni gugus fisik, gugus digital dan biologis. Ketiganya secara
mendalam bergantung satu sama lain, dan beragam manfaat teknologi dari masing-
masing gugus pun didasarkan pada penemuan dan perkembangan yang terjadi
digugus lainnya.
a. Gugus fisik
1) Kendaraan Otomatis
ini pun meningkat pesat. Hanya butuh beberapa tahun lagi sebelum drone berbiaya
murah yang sedang secara komersil, bersama dengan kapal selam, dapat digunakan
2) Percetakan 3 dimensi
penciptaan objek fisik dengan mencetak lapisan diatas lapisan sesuai dengan
gambar atau model 3D. Teknologi ini telah digunakan dalam banyak hal, dari objek
yang besar (turbin angin) hingga kecil (implamentasi medis). Saat ini, percetakan
tetapi, saat ini robot semakin digunakan diberbagai bidang dengan jangkauan tugas
yang luas, mulai dari pertanian tepat guna hingga keperawatan. Perkembangan
pesat dalam teknologi robot akan segera membuat kolaborasi antara manusia dan
teknologi yang lainnya, robot kini semakin fleksibel dan mudah beradaptasi dengan
desain struktural dan fungsional yang terinspirasi oleh struktural kompleks mahluk
hidup.
4) Material baru
baru ini lebih ringan, lebih kuat, dapat di daur ulang, serta mudah beradaptasi. Kini
telah di temukan penerapan untuk material pintar yang mampu menyembuhkan diri
sendiri serta membersihkan diri sendiri, logam dengan memori untuk kembali
kebentuk semula, keramik dan kristal yang mengubah tekanan menjadi energi, dan
lain-lain.
Seperti banyak inovasi dalam revolusi industri keempat, masih sulit untuk
mengetahui penemuan material baru yang mana yang akan menjadi terdepan.
Misalnya nanomaterial tingkat lanjut seperti yang 200 kali lebih kuat dari baja,
sejuta kali lebih tipis dari rambut manusia, serta merupakan konduktor panas dan
b. Gugus Digital
Salah satu jembatan penting antara penerapan fisik dan digital yang
things ( IoT). Dalam bentuknya yang paling sederhana, teknologi ini dapat
dijelaskan sebagai relasi antara hal-hal (produk, layanan, tempat dan lain-lain) dan
19
Klaus Schwab, Revolusi keempat (Jakarta: Gramedia Pusttaka Utama, 2019), h. 15-16.
32
manusia yang dimungkinkan oleh teknologi dan beragam platfom yang saling
berhubungan, baik melelalui sensor dan banyak cara lain yang digunakan untuk
dengan kecepatan yang mengagumkan. Sensor yang lebih kecil dan lebih murah
tetapi pintar telah dipasang di rumah, pakaian, dan aksesoris, kota-kota, jaringan
transportasi dan energi, demikian pula proses manufaktur. Dewasa ini, ada miliaran
peranti diseluruh dunia seperti telepon, tablet dan komputer yang tersambung
dengan internet.
salah satu pengembangan yang sangat pesat dalam revolusi industry 4.0. Saat ini
Platform ini yang mudah digunakan pada telepon pintar (Smartphone), Platform
ini memugkinkan untuk mengumpulkan orang, aset, dan data, serta menciptakan
cara yang sepenuhnya baru dalam mengomsumsi barang dan jasa. Selain itu,
Taksi during uber, gojek, grab merupakan contoh kekuatan distruptif dari
teknologi tersebut. Platform bisnis ini dengan cepat berlipat ganda menawarkan
layanan dari penatu sampai perbelanjaan, dari pemesanan rumah tinggal sampai
transportasi jarak jauh bersama. Semuanya memiliki satu hal yang sama, dengan
c. Gugus Biologis
Inovasi pada rana biologis dan secara khusus genetis tidak kalah
dalam pengurutan DNA serta yang terakhir aktivasi atau penyusunan ulang gen.
Butuh waktu lebih dari satu dekade dan biaya 2,7 Miliyar dolas AS, untuk
menyelesaikan proyek Genom Manusia. Saat ini, satu gen dapat di urutkan dalam
waktu beberapa jam dengan biaya kurang dari seribu dolas AS. Dengan kemajuan
teknologi komputer, ilmuwan tak lagi bekerja dengan prinsip coba dan gagal (trial
and error), alih-alih demikian, mereka menguji bagaimana variasi genetis tertentu
mendiagnosa penyakit dan meracik resep obat secara otomatis dengan bantuan
Revolusi industri 4.0 telah mengubah hidup dan kerja manusia secara
generasi ke-4 ini memiliki skala, ruang lingkup, dan kompleksitas yang lebih luas.
Kamajuan teknologi baru yang mengintegrasikan dunia fisik, digital, dan biologis
20
Klaus Schwab, Revolusi Industri keempat (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2019), h.
19.
21
Klaus Schwab, Revolusi Industri keempat (Jakarta: Gramdia Pustaka Utama, 2019), h.
22.
22
Astrid Savitri, Revolusi Industri 4.0 Mengubah Tantangan Menjadi Peluang di Era
Disrupsi 4.0 (Yogyakarta: Penerbit Genesis, 2019), h. 187.
34
tentu saja dunia pendidikan adalah hal yang utama dan sentral untuk mengikuti arus
yang akan mengisi revolusi indutri 4.0. Pendidikan di era revolusi indutri 4.0 berupa
perubahan dari cara belajar, pola berpikir, serta cara bertindak para peserta didik
di era ini. Sebab, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) supaya
bisa bersaing di kancah global, maka diperlukan lembaga pendidikan dan guru
untuk melakukan pembelajaran kreatif dan inovatif. Tentunya, ini akan berjalan
menambahkan lima kompetensi yang harus dimiliki peserta didik sebagai modal
yang sangat dibutuhkan untuk mampu bersaing dalam era revolusi industri 4.0
menggunakan cerama, dengan media media menulis di papan tulis, dan ada pula
23
Shahnaz azzahra, Pengaruh Revolusi Industri 4.0 Dalam Pendidian di Indonesia.
(Bandung: Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran, Mei 2019)
https://www.kompasiana.com/shahnazzhr/5cebf01295760e76fc2c3f34/pengaruh-revolusi-industri-
4-0-dalam-pendidikan-di-indonesia (Di akses 7 januari 2020)
35
era industri saat ini, kini guru dapat membagikan materi pelajaran menggunakan e-
dapat mencatatnya atau dapat melihat materi tersebut pada e-mail yang sudah
online (e-learning). Fenomena seperti inilah sebuah contoh bahwa perubahan dan
perkembangan dunia pendidikan kita telah mencapai era industri 4.0 dikarenakan
dalam sepuluh hingga dua puluh tahun kedepan. Ini menjadi alasan kuat mengapa
buatan.25
B. Tinjauan tentang Kinerja Guru
1. Definisi Kinerja Guru
definisi dari guru itu sendiri menurut beberapa ahli. Hamzah B. Uno mengatakan,
24
Tantangan Guru di era Insutri 4.0, Jurnal pemikiran dan penelitian pendidikan,
Palembang:Vol. 16, No. 1 Juni (2018) h. 11-12.
25
Astrid Savitri, Revolusi Industri 4.0 Mengubah Tantangan Menjadi Peluang di Era
Disrupsi 4.0 (Yogyakarta: Penerbit Genesis, 2019), h. 117
36
guru merupakan suatu profesi yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian
khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang
pendidikan.26 Dalam defenisi lain, Ma’mur Asmani mengatakan guru adalah figur
teladan yang diikuti anak didik dan menjadi cermin masyarakat.27 Dengan melihat
defenisi dari beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa guru adalah seorang
figur yang menjalankan sebuah profesi atau figur yang merupakan teladan bagi
anak didik dan masyarakat yang memiliki keahlian khusus sebagai pengajar.
Disamping itu secara konseptual kinerja pada dasarnya dapat dilihat dari
dua segi, yaitu kinerja pegawai secara individu dan kinerja organisasi. Kinerja
pegawai adalah hasil kerja perseorangan dalam organisasi. Sedangkan kinerja
organisasi adalah totalitas hasil kerja yang telah di capai oleh suatu organisasi.
tercapainya tujuan organisasi tidak lepas dapat di lepaskan sumber daya yang di
miliki oleh organisasi yang digunakan atau dijalankan oleh pegawai yang berperan
kata job performance atau actual performance yaitu prestasi kerja atau prestasi
sesungguhnya yang di capai seseorang. Kinerja adalah hasil kerja kualitas, kuantitas
yang di capai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tangung
jawab yang diberikan kepadanya.28 Kinerja dari seorang guru merupakan jaminan
akan tercapainya tujuan yang telah ditetapkan lembaga dengan baik dan maksimal.
26
H. Matinis Yamin dan Maisah, Standarisasi Kinerja Guru, (GP Press, Jakarta, 2010), 27
27
Jamal Ma’ruf Asmani, 7 Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional, (Power
Book, 2009), h. 125
28
A.A Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), h. 67
37
dari pada gilirannya akan memunculkan hasil kerja yang dapat dicapai seseorang
atau sekelompok orang dalam lembaga pendidikan sesuai dengan wewenang dan
29
tanggung jawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan lembaga. kinerja
kerja. Ketiga elemen tersebut memiliki keterikatan, yaitu apabila salah satu diantara
elemen tersebut kurang baik, maka kinerja karyawan akan rendah, begitupun
sebaliknya. 30
hasil dua metode dalam mengklarifikasikan outcame yaitu level dan valance. Jika
keduanya berada pada tingkat tinggi, maka individu dimotivasi untuk memiliki
31
kinerja yang lebih efektif. berdasarkan teori tersebut diketahui bahwa kinerja
serta motivasi yang dimiliki seseorang tersebut untuk bekerja lebih baik lagi.
Kinerja guru juga dapat di artikan sebagai hasil kerja berdasarkan penilaian
tentang tugas dan fungsi jabatan sebagai pendidik, manajer lembaga pendidikan,
dilaksanakan oleh suatu instansi tertentu baik lembaga internal maupun eksternal.32
Mustika Sulisto Ningsih, “Pengaruh Motivasi kerja terhadap Kinerja Guru di MA Al-
29
Hikmah Wayhalim Kedaton Bandar Lampung”, Skripsi (Lampung: Fakultas tarbiyah dan keguruan
UIN Raden intan, 2017), h. 22.
30
Tegu suripto, Meningkatkan kinerja karyawan melalui expectancy theory dalam
motivasi, Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia, (Yogyakarta:Vol. V, No. 2, 2015) h.119.
31
Lina Anatan, Telaah kritis expectancy theory victor harold vroom, Jurnal Manajemen,
(Bandung: Universitas Kristen Maranatha, Vol. 9, No. 2, 2010), h. 22
32
Abdulla Munir, Menjadi Kepala sekolah Efektif. (Yogyakarta: AR-Ruzz Media, 2010).
h. 31-32
38
Guru menjadi salah satu yang menentukan keberhasilan siswa, guru sangat berperan
dalam meningkatkan proses belajar mengajar. Maka dari itu seorang guru di tuntut
Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 39 ayat (2), menyatakan bahwa pendidik
IV Pasal 20 (a) tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa standar prestasi kerja
Soedijarto menyatakan ada empat tugas gugusan kemampuan yang harus dikuasai
dan memimpin proses belajar mengajar, menilai kemajuan proses belajar mengajar,
Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satusan Pendidikan Menengah
33
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU RI No. 20 Th. 2005), (Cet. III, Jakarta:
Sinar Grafika Jakarta. 2010), h. 20.
34
Undang-undang Guru dan Dosen (UU RI No. 14 Th. 2005), (Cet. III, Jakarta: Sinar
Grafika. 2010), h. 10
35
Soedijarto. Menuju Pendidikan Nasional Yang Relevan Dan Bermutu, (Jakarta: Balai
Pustaka.1993).
39
menetapkan standar kinerjanya terlebih dahulu. Standar kinerja ini merupakan tolak
ukur suatu perbandingan yang digunakan untuk menentukan antara apa yang telah
dilakukan dengan apa yang di harapkan. Dengan adanya standar kinerja tersebut
indikator kinerja tersebut atau menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan. Jika
terjadi penyimpanan dari arah yang semestinya maka pimpinan dengan cepat dapat
Untuk memberi hasil kinerja dapat dilakukan dengan cara memberi angka
atau huruf atau kombinasi keduanya. Misalnya Angka 90 atau dengan huruf A tau
dengan predikat sangat memuaskan. Pemberian nilai angka, huruf dan predikat
penilaian haruslah memiliki nilai minimal yang harus di penuhi. Kemudian semua
komponen harus memiliki nilai dalam arti tidak boleh ada yang kosong. Sehingga
nilai total sudah terisi dengan nilai masing-masing komponen. Jumlah masing-
bersangkutan.
biasanya diberlakukan di tempat kerja yang akan menjadi acuan dalam penilaian
36
Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah (Jakarta: BSNP, 2007) h. 12-13.
40
umum, berikut ini masing-masing komponen penilain kinerja yang umum diberikan
yaitu:37
a. Absensi
pada saat masuk kerja sampai pulang kerja. Misalnya jam masuk kerja adalah jam
08.00 dan pulangnya jam 17.00. Artinya karyawan yang masuk kurang dari atau
maksimal pas jam 08.00, maka karyawan tersebut dikatakan hadir tepat waktu.
Demikian pula dengan jam pulang kerja sampai dengan jam 17.00 atau lebih
dianggap sudah memenuhi kehadiran selama 1 hari kerja. Besarnya tingkat
jumlahnya kurang dari 100% dianggap kinerjanya kurang. Besarnya jumlah tingkat
b. Kejujuran
Kejujuran ialah perilaku karyawan atau pegawai selama bekerja dalam suatu
periode. Nilai kejujuran seseorang karyawan/pegawai biasanya dinilai berdasarkan
ukuran yang telah ditetapkan sebelumnya. Sama seperti halnya dengan absensi,
kejujuran juga memiliki standar minimal yang harus dibuat. Penilaian terhadap
kejujuran karyawan biasanya dilakukan dengan indikator yaitu perbuatan dan
komunikasi. Masing-masing indikator dinilai kemudian dijumlahkan sehingga
menghasilkan suatu nilai tertentu. Makin memenuhi standar kejujuran maka akan
memengaruhi kinerja demikian pula sebaliknya. Artinya karyawan yang dinilai
jujur akan mendapatkan kinerja yang baik. Begitu pula dengan karyawan yang
memperoleh nilai jelek, maka akan memengaruhi kinerjanya menjadi jelek atau
kurang baik.
37
Kasmir, Manajemen Sumber Daya Manusia (Teoi dan praktik), (Depok: Raja Grafindo
Persada, 2015), h.204-207.
41
c. Tanggung jawab
nilai kinerjanya akan baik. Demikian pula sebaliknya bagi mereka yang tidak atau
akibat dari perbuatannya atau kerugian tidak langsung. Perbuatan langsung artinya
kepada waktu untuk mengerjakan, jumlah pekerjaan dan kualitas pekerjaan itu
sendiri. Karyawan yang dinilai mampu maka kinerjanya akan dinilai baik,
demikian pula sebaliknya bagi mereka yang tidak mampu akan dinilai jelek.
e. Loyalitas
karyawan harus selalu setia membela kepentingan perusahaan. Nilai kesetiaan ini
tidak boleh lebih kecil dari standar yang telah ditetapkan. Biasanya loyalitas
dapat pula dilihat dari kesetiaannya bersama perusahaan dalam kondisi apapun.
dalam kondisi kurang baik. Bagi mereka yang nilai kesetiaanya rendah akan segera
dipindahkan (dimutasi atau rotasi) kebagian atau wilayah tertentu yang tidak
f. Kepatuhan
atau peraturan perusahaan atau dengan kata lain kepatuhan adalah ketaatan untuk
tidak melanggar atau melawan apa yang sudah diperintahkan. Artinya didalam
suatu perusahaan ada yang boleh dilakukan dan ada yang tidak boleh dilakukan.
Karyawan akan dinilai seberapa banyak melanggar aturan yang dibuat. Tentunya
makin banyak aturan atau kebijakan atau perintah yang di langgar, maka akan
pernah melanggar atau melawan terhadap aturan atau kebijakn atau perintah, maka
dianggap nilai kepatuhannya baik dan nilai kinerja dari kepatuhannya juga baik.
g. Kerja sama
Kerja sama artinya saling membantu diantara karyawan baik antar bagian
atau dengan orang lain. Kerja sama ini bertujuan untuk mempercepat atau
memperlancar suatu kegiatan. Artinya dengan adanya kerja sama akan mengikis
perbedaan dan mengurangi kegagalan dalam suatu kegiatan. Kerja sama antar
karyawan akan memengaruhi kinerja individu atau kinerja organisasi. Jika kerja
sama berjalan baik, maka kinerjanya akan baik pula. Demikian pula sebaliknya
tidak kerja sama antara karyawan tidak berjalan baik, maka kinerjanya bakan
h. Kepemimpinan
penilaian kinerja.
i. Prakarsa
karena itu, prakarsa sering dijadikan salah satu komponen penilaian kinerja
karyawan.
3. Pengukuran kinerja guru
dalam upaya untuk mengetahui tingkat pencapaian kinerja yang digunakan sebagai
sasaran sesuai tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi
pemahaman apa sebenarnya yang disebut kinerja guru. Kinerja guru tersebut dapat
oleh setiap guru.39 Berkaitan dengan kinerja guru, wujud perilaku yang dimaksud
adalah kegiatan guru dalam proses pembelajaran yaitu bagaimana seorang guru
belajar.
Pada kurun waktu yang ditetapkan, seorang guru harus melakukan penilaian
atas kinerjanya. Yakni dengan membandingkan antara hasil kerja yang sebenarnya
38
Muhaimin, sutiah dan Sugeng listyo prabowo, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: kencana
Prenada Media Group, 2009), h. 411.
39
Direktorat Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional, Penilaian Kinerja Guru (Jakarta, 2008), h.
21.
44
diperoleh dan yang telah direncanakan. Dengan kata lain, sasaran tersebut harus
diteliti satu persatu, mana yang telah dicapai sepenuhnya, mana yang diatas standar
(target) dan mana yang dibawah target atau tidak dicapai penuh. Penilaian ini harus
dimilikinya.
kelengkapan instrument.
belajar, penggunaan bahan), dan penutup yakni, refleksi dan remedial teaching.
biasanya setiap instansi menetapkan tujuan tertentu untuk dicapai setelah penilian
40
Hajriana Zainal, “Pengaruh Supervisi Kepala Madrasah dan Kompetensi guru terhadap
Motivasi kerja dalam meningkatkan Kinerja Guru di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kota Malang”,
Tesis (Malang: Program Magister Manajemen Pendidika Islam Pascasarjana UIN maulana malik
ibrahim, 2018), h. 44.
45
pemberian Reward.
e. Memotivasi pegawai.
Dalam kondisi kerja saat ini, seseorang akan termotivasi bekerja jika
terdapat kejelasan dalam hal outcame yang akan diterima jika seseorang
memutuskan pilihan pekerjaan dan organisasi yang dipilih. Motivasi dan kepuasan
individu akan sangat bergantung pada apa yang diharapkan organisasi terhadap
individu, apa yang diharapkan individu terhadap organisasi yang akan berdampak
suatu kinerja profesional, termasuk kinerja guru yang didalamnya berkaitan dengan
Faktor ini sangat besar pengaruhnya yang ditimbulkan dan bahkan yang paling
berpotensi bagi pembentukan etos kerjanya. Meskipun dalam realitasnya etos kerja
Mustika Sulisto Ningsih, “Pengaruh Motivasi kerja terhadap Kinerja Guru di MA Al-
41
Hikmah Wayhalim Kedaton Bandar Lampung” Skripsi (Lampung: Fakultas tarbiyah dan keguruan
UIN Raden intan, 2017), h. 28-29.
42
Lina Anatan, Telaah kritis expectancy theory victor harold vroom, Jurnal Manajemen,
(Bandung: Universitas Kristen Maranatha, Vol. 9, No. 2, 2010), h. 24.
46
komunikasi demokrasi yang serasi dan manusiawi antara sifat pimpinan dan
bawahan.
c. Sikap jujur dan dapat dipercaya dari kalangan pimpinan terwujud dalam
kenyataan.
e. Sarana yang menunjang bagi kesejahtraan mental dan fisik, seperti tempat
Dalam pendapat lain dikemukakan oleh Buchari Zainun bahwa ada tiga faktor
yang dapat memengaruhi kinerja pegawai, yaitu: (1) ciri seseorang; (2) lingkungan
luar; (3) sikap terhadap profesi pegawai. Lingkungan luar meliputi budaya, politik,
hukum, ekonomi, dan sosial. Sikap terhadap profesi pegawai meliputi kebijakan
manajemen, guru kepemimpinan, dan syarat kerja. Adapun ciri seseorang meliputi
bahwa kinerja pegawai harus dikelola, terutama untuk mencapai produktivitas dan
pendekatan untuk mencapai visi, misi, tujuan, dan target atau sasaran yang akan
43
Ahmad Susanto, Manajemen Peningkatan Kinerja Guru Konsep, strategi, dan
implemntasi, (Kencana: Prenadamedia Group, 2016), h. 73.
47
dicapai melalui kerja. Tim yang memiliki kerja baik, maka anggotanya akan
sangat penting dalam memperhatikan semua faktor yang mungkin saja akan
44
Ahmad Susanto, Manajemen Peningkatan Kinerja Guru Konsep, strategi, dan
implemntasi, (Kencana: Prenadamedia Group, 2016), h. 74.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
dilaksanakan, serta ditinjau dari segi tujuan dan sifatnya. Berdasarkan judul
penelitian yang penulis yaitu pengaruh revolusi industri 4.0 terhadap kinerja guru
hal ini bisa juga diartikan sebagai proses menemukan pengetahuan yang
keterangan mengenai apa yang ingin di ketahui.2 Dalam penelitian ini, penulis
facto sering disebut dengan after the fact. Artinya, peneliti yang dilakukan setelah
suatu kejadian itu terjadi.3 Dalam pengertian yang lain, Furchan menguraikan
bahwa penelitian ex post facto adalah penelitian yang dilakukan sesudah perbedaan-
perbedaan dalam variabel bebas terjadi karena perkembangan suatu kejadian secara
alami.4
1
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
(Cet. 25, Bandung: Alfabeta, 2017) h. 14
2
Margono, Metodologi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. 105.
3
Sulaiman Saat dan Sitti Mania, Pengantar Metodologi Penelitian Panduan Bagi Peneliti
Pemula (SiBuku, 2018), h. 143.
4
Khalifah Mustamin, Metodologi Penelitian Pendidikan (Makassar: CV Berkah Utami,
2009), h. 24.
48
49
pertimbangan antara lain: Pertama, sekolah tersebut adalah salah satu sekolah yang
selaku peneliti untuk melaksanakan proses penelitian dengan efektif dan efisien
karena peneliti sendiri merupakan alumni dari Sekolah tersebut. Ketiga, akar
B. Pendekatan Penelitian
pada filsafat positivisme, dan digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
1. Populasi
5
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
(Cet. 25, Bandung: Alfabeta, 2017) h. 14
6
Suliman Saat dan Sitti Mania, Pengantar Metode Penelitian Panduan Bagi peneliti
pemula, (SIBUKU, 2018), h.56.
50
populasi.7 Penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan
subjeknya tidak terlalu banyak.8 Jumlah populasi guru di SMPN 1 Soppeng Riaja
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti.9 Bila
populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti
dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari
sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu
Menurut Suharsimi Arikunto, bila subjek dari populasi kurang dari 100,
lebih baik diambil semua, tetapi jika subyeknya lebih dari jumlah tersebut, maka
dapat diambil sampel antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.11 Mengingat jumlah
populasi guru dalam penelitian ini kurang dari 100, yaitu 37 orang guru, maka
peneliti mengambil sampel keseluruhan dari semua Popolasi yang ada di SMPN 1
Soppeng Riaja. Dengan pengambilan keseluruhan populasi menjadi sampel, maka
7
Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, (Jakatra: Rineka
Cipta, 2006), h. 130.
8
Suharismi Arikunto. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), h. 131.
9
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif dan Aplikasi
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), h. 119.
10
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
(Cet. 25, Bandung: Alfabeta, 2017), h. 118.
11
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2002), h. 112.
12
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
(Cet. 25, Bandung: Alfabeta, 2017) h. 124
51
1. Observasi
data tentang sesuatu keadaan suatu benda, atau gejala-gejala alam, kondisi, situasi,
kegiatan atau pelaksanaan, tingkah laku atau sifat sesorang. 13 Dengan informasi
awal yang di dapatkan dari hasil observasi, maka peneliti akan mudah untuk
2. Angket (kuesioner)
peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa
atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data untuk data yang sudah siap,
sudah berlalu atau data sekunder. Peneliti tinggal mengambil atau menyalin data
13
Suliman Saat dan Sitti Mania, Pengantar Metode Penelitian Panduan Bagi peneliti
pemula, (SIBUKU, 2018), h.85-86.
14
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
(Cet. 25, Bandung: Alfabeta, 2017), h. 199.
52
yang sudah ada yang berhubungan dengan variabel penelitian. Pengambilan data
secara dokumentasi bisa untuk data dalam bentuk tulisan misalnya catatan harian,
misalanya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dalam bentuk karya misalnya
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
penelitian ini adalah angket dan dokumentasi. Instrumen penelitian juga di uji
dengan dua teknik, yaitu teknik analisis deskriptif dan teknik analisis inferensial.
1. Angket
yaitu angket yang telah memuat alternative jawaban agar mempermudah para
sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang
sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (X) atau
15
Suliman Saat dan Sitti Mania, Pengantar Metode Penelitian Panduan Bagi peneliti
pemula, (SIBUKU, 2018), h.88.
16
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006) h. 147.
17
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian Edisi Baru (Jakarta; Rineka Cipta, 2000), h.
134.
53
tanda check (√). Pada penelitian ini jumlah pertanyaan secara keseluruhan
berjumlah 48 nomor pertanyaan, yang mana pada setiap variabel terdiri dari 24
nomor pertanyaan yang akan diisi dari indikator-indikator dari setiap variabel yang
ada.
yang disusun dalam bentuk model Skala Likert dengan empat skala. Dalam skala
Likert ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial (variabel penelitian).18 Instrumen
penelitian dalam skala Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan
Tabel 3.1
Positif Negatif
untuk dapat memberi nilai terhadap pertanyaan angket lalu kemudian menghitung
skor masing-masing hasil pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner. Sehingga dari
data skor ysng diperoleh tersebut yang akan digunakan dalam menganalisis data
18
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian (Cet. 1; Bandung : Alfabeta, 2014) h. 312.
54
1. Validasi Instrumen
Validasi atau kesahihan berasal dari kata validity yang berarti sejauhmana
ketetapan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. Vali-
dasi adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejumlah tes telah mengukur apa
Dalam penelitian ini, untuk menguji valid atau tidaknya data, pengelolaan
data dilakukan secara statistik dengan dukungan komputer melalui bantuan paket
software SPSS.
a. Jika r hitung r tabel (pada taraf signifikansi 5%), maka pertanyaan tersebut
dinyatakan valid.
b. Jika r hitung r tabel (pada taraf signifikansi 5%), maka pertanyaan tersebut
Untuk mengetahui data tersebut dikatakan valid atau tidaknya, ada beberapa
kretaria yang digunakan dan perlu diperhatikan. Kriteria tingkat validasi tersebut
yang nantinya akan digunakan untuk menguji dan mengetahui apakah instrument
yang data dikatakan valid atau tidak yang akan ditunjukkan melalui tabel berikut.
19
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Penelitian pemula,
(Cet. V; Bandung: Alfabeta, 2008), h. 77.
20
Sudaryono, Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran (Cet. I; Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012),
h. 138.
55
Tabel 3.2
Adapun hasil uji validasi data instrumen dari kedua variabel penelitian yang
dilakukan, dapat di amati pada tabel 3.3 dan 3.4 berikut ini.
Tabel 3.3 Hasil Validasi Respon Guru Pada Revolusi Industry 4.0
NO R hitung R table Keerangan
1 0.80921 0,334 Valid
2 0.58604 0,334 Valid
3 0.55249 0,334 Valid
4 0.74593 0,334 Valid
5 0.6464 0,334 Valid
6 0.54651 0,334 Valid
7 0.37931 0,334 Valid
8 0.34972 0,334 Valid
9 0.82941 0,334 Valid
10 0.43925 0,334 Valid
11 0.60404 0,334 Valid
12 0.7606 0,334 Valid
13 0.70646 0,334 Valid
14 0.71453 0,334 Valid
15 0.74676 0,334 Valid
16 0.35045 0,334 Valid
17 0.6207 0,334 Valid
18 0.55518 0,334 Valid
19 0.71527 0,334 Valid
20 0.66745 0,334 Valid
21 0.56577 0,334 Valid
22 0.36142 0,334 Valid
56
Berdasarkan atas hasil uji validitas variabel X (Respon guru pada revolusi
industry 4.0) terhadap hasil angket penelitian yang di uji dalam SPSS, hasil data
yang diperoleh menunjukkan bahwa R hitung dari semua data lebih besar dari R
hasil angket penelitian yang di uji dalam SPSS, hasil data yang diperoleh
57
menunjukkan bahwa R hitung dari semua data lebih besar dari R table. Untuk itu
2. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas yang berasal dari kata reliability berarti sejauh mana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya. Konsep reliabilitas adalah hasil ukuran berkaitan erat
dengan error dalam pengambilan sampel yang mengacu pada inkonsistensi hasil
butir yang ada pada instrument dengan teknik tertentu.21 Adapun rumus yang akan
digunakan adalah Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS.
SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cron-
bach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan
yang dilakukan, dapat di amati pada tabel 3.6 dan 3.7 berikut ini.
21
Sudaryono, Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran (Cet. I; Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012),
h. 155.
58
Tabel 3.6 Hasil Reliabilitas Respon Guru Pada Revolusi Industri 4.0
Reliability Statistics
revolusi industry 4.0) terhadap hasil angket penelitian yang di uji dalam SPSS, hasil
data yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha adalah 0,917 yang
Reliability Statistics
hasil angket penelitian yang di uji dalam SPSS, hasil data yang diperoleh
menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha adalah 0,912 yang artinya data
tersebut Reliabel.
Untuk penelitian pendekatan kuantitatif, maka tekhnik analisis data ini ber-
yang diajukan. Bentuk hipotesis mana yang diajukan, akan menentukan teknik
22
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Penelitian pemula,
(Cet. V; Bandung: Alfabeta, 2008), h. 132.
59
berikut:
R= NT – NR
Keterangan:
R : Range
NR : Nilai Terendah
i = 1 + (3,33) log n
Keterangan:
P : Panjang kelas
R : Range
I : Interval s
d. Menghitung nilai rata-rata (mean) dengan rumus
∑𝒇𝒊. 𝑿𝒊
̅=
𝒙
∑𝒇𝒊
23
Khalifah Mustamin dkk, Metodologi Penelitian Pendidikan (Makassar: Alauddin Press,
2009), h. 57.
60
Keterangan:
X : rata-rata (mean)
Xi : Nilai Statistik24
Keterangan:
P : Presentasi
F : Frekuensi
Sd : Standar deviasi
∑fi : Jumlah frekuensi
x : Skor
N : Responden 26
g. Kategorisasi
Kategori bertujua untuk mengetahui Seberapa besar Respon Guru pada
Revolusi Industri 4.0 dan Kinerja guru di SMPN 1 Soppeng Riaja Kelurahan Kiru-
24
Muhammad Arif Tiro, Dasar-Dasar Statistik (Cet. I; Makassar: State University Of
Makassar Press, 1999). h.133
25
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (Cet.XVII; Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2007), h.43.
26
Khalifah Mustamin dkk, Metodologi Penelitian Pendidikan. (Makassar: Alauddin Press,
2009), h. 57.
61
Kiru Kabupaten Barru melalui tiga pengkategorian yaitu rendah, sedang dan tinggi.
Rumus Kategori/Kriteria
(𝜇 + 1𝜎) ≤ 𝑥 Tinggi
Keterangan:
𝜇 = Mean Hipotetik
Y = a + bX
Keterangan:
a: Bilangan konstan
27
Saifuddin Azwar, Penyusunan Skala Psikologi (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2015) h.
207
28
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2012), h. 209.
62
independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan.
Keterangan:
Uji-t ini digunakan untuk menguji dan mengetahui tentang ada tidaknya
pengaruh Revolusi indutri 4.0 terhadap kinerja guru di SMPN 1 Soppeng Riaja
Kelurahan Kiru-Kiru Kabupaten Barru. Sebelum dilanjutkan dengan menguji
hipotesis yang telah ditetukan maka terlebih dahulu dicari kesalahan baku regresi
d. Uji hipotesis
α = 5%= 0,05
𝛼⁄ = 0,025
2
b = n-2
t = 0,05
3) Menentukan t hitung
𝑟 √𝑛−2
T hitung =
√1−(𝑟)2
4) Kriteria Pengujian
KD = 𝑟 2 x100% 29
29
Sugiyono, Metode penelitian pendidikan, pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D(Bandung,
Alfabeta , 2017) h. 209
BAB IV
A. Hasil Penelitian
SMPN 1 Soppeng Riaja merupakan salah satu SMP Negeri yang terletak di
Kecamatan Soppeng Riaja Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan. Sekolah ini
berjarak ± 20 km arah utara kota Kabupaten Barru. SMP Negeri 1 Soppeng Riaja
dibangun pada tahun 1963 diatas lahan seluas 13.770 m2 dengan Nomor Statistik
Sejak berdiri tahun 1963 SMP Negeri 1 Soppeng Riaja sudah mengalami beberapa
kali pergantian kepala sekolah dan saat ini dipimpin oleh Bapak Drs. Ilham, MM.
merupakan daerah pertanian, dekat dengan pantai dan pegunungan, sebagian besar
orang tua siswa bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan. Siswa-siswa
berasal dari wilayah sekitar yang meliputi Kecamatan Soppeng Riaja dan
yang sudah dilalui kendaran umum. Lingkungan sosial ekonomi orang tua siswa
pada umumnya bekerja sebagai petani dan nelayan yang kurang mampu dengan
tingkat pendidikan orang tua siswa sebagian besar tamatan SD/sederajat. Terdapat
kebiasaan siswa pada musim tanam padi dan musim panen banyak tidak kesekolah
karena membantu orang tuanya disawah. Oleh karena itu kemampuan ekonomi
64
65
Kondisi ekonomi dan politik yang mantap, serta keamanan yang kondusif
akan menjamin terwujudnya kondisi sosial yang mantap pula. Kemantapan kondisi
masyarakatnya. Hal ini menujukkan secara tidak langsung kondisi sosial ekonomi
1 Soppeng Riaja.
sebagai agama yang paling banyak dianut oleh sebagian besar penduduk,
kurun waktu satu hingga lima tahun kedepan, nilai-nilai budaya tradisional
dilatarbelakangi oleh masyarakat petani dan nilai-nilai budaya Islami serta nilai-
nilai budaya yang baik lainya diharapkan dapat dipertahankan dengan tetap
derasnya arus informasi dan industrialisasi. Guna membekali para siswa agar
mampu melakukan filterisasi terhadap nilai-nilai budaya baru yang tidak baik, maka
sekolah membekali siswa dengan nilai-nilai budaya tradisional dan Islami yang
berkembang, hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan daya minat informasi
masyarakat yang memiliki alat akses teknologi terkini seperti handphone (HP), TV,
dan teknologi (IPTEK) dan kulturasi budaya yang semakin bergeser akibat
pengaruh global menuntut sebuah organisasi untuk tetap bertahan dan berusaha
mengikuti perkembangan arus informasi. Oleh karena itu SMP Negeri 1 Soppeng
Riaja sebagai salah satu institusi atau satuan pendidikan harus memiliki landasan
yang kuat dan arah institusi pendidikan yang jelas dengan menetapkan visi, misi,
Akreditasi :A
Kelurahan : Kiru-Kiru
Kabupaten : Barru
Negara : Indonesia
b. Misi
1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, untuk
3) Melatih dan membiasakan siswa untuk melaksanakan tata krama dan tata
Dari data tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah keseluruhan guru di
konseling) dan 34 lainnya adalah guru MAPEL (Mata Pelajaran) dengan status
angket dengan 7 indikator terdiri dari 24 nomor yang diberikan kepada 37 guru
No Responden SKOR
1 Responden 1 59
2 Responden 2 83
3 Responden 3 74
4 Responden 4 77
5 Responden 5 61
6 Responden 6 55
7 Responden 7 74
8 Responden 8 76
9 Responden 9 75
10 Responden 10 54
11 Responden 11 56
12 Responden 12 81
13 Responden 13 78
14 Responden 14 76
15 Responden 15 74
16 Responden 16 64
17 Responden 17 71
18 Responden 18 76
19 Responden 19 66
20 Responden 20 85
21 Responden 21 86
22 Responden 22 84
23 Responden 23 80
24 Responden 24 87
25 Responden 25 89
26 Responden 26 83
27 Responden 27 85
28 Responden 28 82
29 Responden 29 77
30 Responden 30 68
70
31 Responden 31 64
32 Responden 32 78
33 Responden 33 75
34 Responden 34 83
35 Responden 35 74
36 Responden 36 67
37 Responden 37 88
Berdasarkan data table tersebut diperoleh skor tertinggi 89 dan skor
R = NT – NR
= 89 – 54
= 35
K = 1+3,3 (log n)
= 1+3,3 (1,56)
= 6,148
= 6 (dibulatkan)
Interval fi. Xi
54-59 4 56.5 226
60-65 3 62.5 187.5
66-71 4 68.5 274
71
∑ 𝒇 𝒊.𝒙𝒊
̅=
𝒙 ∑ 𝒇𝒊
2756.5
=
37
= 74, 5
= 75 (dibulatkan)
𝐹
P = 𝑁 x 100%
Interval
54-59 4 56.5 -18.5 342.25 1369
60-65 3 62.5 -12.5 156.25 468.75
66-71 4 68.5 -6.5 42.25 169
72-77 11 74.5 -0.5 0.25 2.75
78-83 8 80.5 5.5 30.25 242
84-89 7 86.5 11.5 132.25 925.75
Jumlah 37 -21 703.5 3177.25
72
√∑ ∫ 𝒊(𝒙𝒊−𝒙̅ )2
SD =
𝒏−𝟏
√3177.25
=
37−1
= √88.2569444444
= 9.39
= 9 (dibulatkan)
8) Kategori Skor Responden
Untuk mengetahui gambaran Respon guru pada revolusi industry 4.0, peneliti
Tabel 4.6 Kategori Skor Responden Respon Guru Pada Revolusi Industri 4.0
No Keterangan Interval Frekuensi Presentase Kategorisasi
Jumlah 37 100%
Berdasarkan atas data tabel diatas peroleh gambaran Respon guru pada
industry 4.0 berada pada interval kategori rendah dengan presentasi sebesar
18, 9%
sebesar 62, 2%
• 7 sampel dari keseluruhan guru. mengenai respon guru pada revoluai
industry 4.0 berada pada interval kategori Tinggi dengan presentasi sebesar
18, 9%
73
angket dengan 5 indikator terdiri dari 24 nomor yang diberikan kepada 37 guru
33 Responden 33 82
34 Responden 34 71
35 Responden 35 76
36 Responden 36 83
37 Responden 37 88
Berdasarkan data table tersebut diperoleh skor tertinggi 92 dan skor
R = NT – NR
= 92 – 61
= 31
K = 1+3,3 (log n)
= 1+3,3 (1,56)
= 6,148 = 6 (dibulatkan)
2976
= = 80, 43
37
= 80 (dibulatkan)
√∑ ∫ 𝒊(𝒙𝒊−𝒙̅ )2
SD =
𝒏−𝟏
√2488
=
37−1
= √69.1111111111 = 8.31 = 8 (dibulatkan)
76
Jumlah 37 100%
Berdasarkan data tabel diatas diperoleh gambaran tentang kinerja guru ke
dalam beberapa kategori, yaitu:
Hipotesis penelitian yang diujikan dalam penelitian ini adalah Respon guru
pada Revolusi Industri 4.0 terhadap Kinerja Guru di SMPN 1 Soppeng Riaja. Maka
• Menentukan Nilai b
𝑛 (∑ 𝑋𝑌)−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
b = 𝑛(∑ 𝑋 2 )−(∑ 𝑋)2
37 (181147)−(2211)(2434)
= 37 (165639)−(2211)2
6702439−5381574
= 6128643−4888521
1320865
= 1240122
= 1,065
• Menentukan nilai a dengan rumus
∑ 𝑦−𝑏(∑ 𝑥)
𝑎= 𝑛
2434−(1.065)(2211)
=
37
2434−2354.715
= 37
79.285
= 37
= 2, 14
3) Menguji Hipotesis
a) Formula hipotesis
Kabupaten Barru
db = n – 2 = 37 – 2 = 35
Berdasarkan hasil analisis dari data di atas diperoleh t hitung =195,712 dan
ttabel = 2,030 dengan db = 35. Hal tersebut menunjukkan bahwa t hitung > t tabel.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Hipotesis Alternatif (Ha) diterima dan
Hipotesis Nihil (Ho) ditolak. Hal tersebut berarti terdapat pengaruh antara Respon
Guru Pada Revolusi Industri 4.0 terhadap Kinerja Guru di SMPN 1 Soppeng Riaja
Revolusi Industri 4.0 terhadap Kinerja Guru di SMPN 1 Soppeng Riaja Kabupaten
KD = r2x100%
= 0, 9852x100%
= 0. 970225 x 100%
= 97, 0225%
B. Pembahasan
diketahui bahwa Respon Guru pada Revolusi Industri 4.0 berada pada kategori
sedang. Hal tersebut dapat dilihat pada frekuensi terbanyak yakni 23 responden
industry 4.0 berada pada interval kategori rendah dengan presentasi sebesar
18, 9%
industry 4.0 berada pada interval kategori Sedang dengan presentasi sebesar
62, 2%
• 7 sampel dari keseluruhan guru. mengenai respon guru pada revoluai
industry 4.0 berada pada interval kategori Tinggi dengan presentasi sebesar
18, 9%
81
kabupaten Barru secara umum berada dalam kategori sedang yang berarti Respon
Guru pada Revolusi Industri 4.0 masih belum terlalu baik dan belum efektif serta
efisien atau masih perlu adanya perbaikan untuk meningkatkan Respon Guru pada
Respon itu sendiri adalah reaksi yang dinyatakan dalam bentuk ucapan,
sikap (kejiwaan) tindakan oleh seseorang atau sekelompok orang akibat munculnya
mengamati tentang sesuatu hal.89 Dalam penelitian yang dimaksud adalah revolusi
industri 4.0, sesuai dengan yang dinyatakan Klaus Schwab dalam Bukunya Reolusi
dengan teknologi digital, yang mana pengembangan teknologi ini sudah menjamur
dan merubah kebiasaan hidup masyarakat dan lingkungan. indikator utama yakni
hasil penelitian dengan kajian teoretis dpat di simpulkan bahwa cara guru
menanggapi perubahan teknologi yang ada sekarang masih dalam kategori sedang.
baik kecanggihan teknolgi di era revolusi industry 4.0 ini dalam setiap aktifitas.
89
A.M, Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar (Jakarta: Rajawali Pers, 1992), h.215
90
Klaus Schwab, Revolusi industri keempat (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2019),
h.14
82
diketahui bahwa Kinerja Guru di SMPN 1 Soppeng Riaja berada pada kategori
Sedang. Hal tersebut dapat dilihat pada frekuensi terbanyak yakni 21 responden
Kelurahan Kiru-Kiru kabupaten Barru secara umum berada dalam kategori Sedang
yang berarti Kinerja Guru masih belum terlalu baik dan belum efektif serta efisien
atau masih perlu adanya perbaikan untuk meningkatkan Kinerja Guru. Dengan hasil
yang didapatkan dapat diketahui bahwa indikator dalam mengukur kinerja yang
dijelaskan oleh Hamzah B. Uno yakni Kualitas kerja, indikatornya yaitu: membuat
91
Mustika Sulisto Ningsih, “Pengaruh Motivasi kerja terhadap Kinerja Guru di MA Al-
Hikmah Wayhalim Kedaton Bandar Lampung” Skripsi (Lampung: Fakultas tarbiyah dan
keguruan UIN Raden intan Lampung 2017), h. 7-8.
83
pernyataan dalam kuesioner (Angket), telah dapat diketahui bahwa kinerja guru di
SMPN 1 Soppeng Riaja dalam kategori sedang setelah melalui pengujian data,
sehinggga untuk meningkatkan kinerja guru tersebut dibutuhkan usaha untuk lebih
meningkatkan cara kerja yang dimiliki oleh guru di SMPN 1 Soppeng Riaja.
menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara Respon Guru pada Revolusi Industri
4.0 dengan Kinerja Guru di SMPN 1 Soppeng Riaja. Dari data yang di hasilkan
diperoleh thitung =195,712 dan ttabel = 2,030 dengan db = 35. Hal tersebut
menunjukkan bahwa t hitung > t tabel. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa
Hal tersebutlah menjadi arti bahwa terdapat pengaruh antara Respon Guru
Pada Revolusi Industri 4.0 terhadap Kinerja Guru di SMPN 1 Soppeng Riaja
industri 4.0 berpengaruh pada kinerja guru, dengan demikian dalam peningkatan
kualitas pendidikan dari SMPN 1 Soppeng Riaja maka guru tidak boleh
Susilo Setyo Utomo dalam jurnalnya Guru di Era Revolusi Industri 4.0 mengatakan
bahwa pada revolusi industri 4.0 muncul teknologi baru yang mengakibatkan
perubahan luar biasa disemua bidang tidak terkecuali pendidikan. Apabila fungsi
guru hanya sebatas transfer ilmu kepada siswa atau hanya sekedar mengajar saja di
kelas, maka perannya akan tergantikan oleh teknologi diera revolusi industri 4.0 ini.
Teknologi terus berubah, menjadi lebih cepat atau lebih murah namun saat ini masih
mengedukasi siswa. Teknologi akan membuat guru lebih percaya diri dan lebih
mudah dalam mengajar siswanya sehingga mampu mengubah ruang kelas menjadi
ruang belajar yang kreatif, inovatif dan menyenangkan.92 Dengan memandang dari
hal tersebut maka penulis dalam pemelitian ini menganggap pentingnya untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada saaat ini terkhususnya dalam bidang
92
Susilo Setyo Utomo, ”Guru di Era Revolusi Industri 4.0” Jurnal UNY, (Yogyakarta:
Fakultas Ilmu Sosial Pendidikan Sejarah FKIP UNDANA, Agustus 2019), h. 1.
https://eprints.uny.ac.id/65069/ (Diakses 04 September 2019)
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
pengaruh Respon Guru pada Revolusi Industri 4.0 terhadap Kinerja Guru di SMPN
Respon Guru pada Revolusi Industri 4.0 secara umum masih berada pada
kategori sedang yang berarti Respon guru pada revolusi industry 4.0 masih
belum efektif dan efisien atau masih perlu adanya suatu perbaikan untuk
persentase sebesar 56, 75%. Hal tersebut membuktikan bahwa Kinerja Guru
di SMPN 1 Soppeng Riaja secara umum masih berada pada kategori sedang
yang berarti kinerja guru masih belum efektif dan efisien atau masih perlu
85
86
B. Implikasi Penelitian
Dari hasil penelitian dan olah data yang didapatkan, diketahui bahwa
Respon Guru pada Revolusi Industri 4.0 berpengaruh terhadap Kinerja Guru. Hal
ini membuktikan bahwa dalam peningkatan kinerja guru serta hasil kerja yang baik
seorang guru di masa sekarang ini yang berdampingan hidup bersama kecanggihan
teknologi di Era Industri 4.0, maka guru harus lebih aktif dalam penggunaan
Teknologi dan merespon baik atau memanfaatkan dengan baik teknologi yang ada
dalam menunjang kinerjanya sebagai guru. Oleh karna itu, penulis mengemukakan
1. Respon guru pada Revolusi Industri 4.0 harus lebih di optimalkan lagi
dimasa sekarang ini. Revolusi industry 4.0 merupakan perubahan yang
yang ada. Pendidikan sebagai salah satu jalan untuk mencetak generasi yang
memberikan bekal yang cukup bagi peserta didik yang ada di dalamnya.
Untuk itu, guru sebagai barisan terdepan dalam proses pendidikan yang
berhadapan langsung dengan peserta didik harus bisa menyesuaikan diri
didik. Peserta didik yang sekarag ini adalah manusia-manusia yang tidak
mereka akan menjadi penggerak dari suatu kehidupan baru, maka guru ysng
sekaraang di tuntut untuk dapat lebih kreatif dan lebih bisa mengaplikasikan
Revolusi Indutri 4.0 untuk dapat untuk mencetak peserta didik yang siap
2. Kinerja Guru yang optimal ditandai dengan efektif dan efisiennya suatu
hasil kerja dari seroang guru. Kinerja yang baik tentunya akan berpengaruh
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Haidlor Ali. Respon Pemerintah, Ormas dan masyarakat terhadap aliran
keagamaan di Indonesia. Cet. I; Jakarta: Puslitbang Kehidupan Keagamaan,
2017.
Aji, Rustam. Digitalisasi, Era Tantangan Media. Vol. 01, No. 01; Surabaya:
Islamic Communication Journal, Mei 2016.
Anatan, Lina. Telaah kritis expectancy theory victor harold vroom, Jurnal
Manajemen Vol. 9, No. 2; Bandung: Universitas Kristen Maranatha, Mei
2010.
Arikunto, Suharismi. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006.
---------------------------. Manajemen Penelitian Edisi Baru. Jakarta; Rineka Cipta,
2000.
Asmani. Jamal Ma’ruf. 7 Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional,
(Power Book, 200).
Azwar, Saifuddin. Penyusunan Skala Psikologi Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2015.
Azzahra, Shahnaz. Pengaruh Revolusi Industri 4.0 Dalam Pendidian di Indonesia.
Bandung: Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran, Mei 2019.
https://www.kompasiana.com/shahnazzhr/5cebf01295760e76fc2c3f34/peng
aruh-revolusi-industri-4-0-dalam-pendidikan-di-indonesia (Di akses 7
januari 2020)
Darmawan, John. Menjadi Guru Era Pendidikan 4.0. Aceh: Serambinews,
November 2018. http://aceh.tribunnews.com/2018/11/27/menjadi-guru-era-
pendidikan-40 (diakses 11 September 2019).
Direktorat Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional, Penilaian
Kinerja Guru Jakarta, 2008.
Jannah, Lina Miftahul dan Bambang Prasetyo. Metode Penelitian Kuantitatif dan
Aplikasi Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005.
Kasmir. Manajemen Sumber Daya Manusia (Teoi dan praktik), Depok: PT. Raja
Grafindo Persada, 2015.
Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013.
Margono. Metodologi Pendidikan Jakarta: Rineka Cipta, 1997.
Mustamin, Khalifah. Metodologi Penelitian Pendidikan Makassar: CV Berkah
Utami, 2009
---------------------------.. Metodologi Penelitian Pen didikan Makassar: Alauddin
Press, 2009.
Mubin, Fatkhul. Tantangan Profesi Keguruan Pada Era Revolusi Industri 4.0
Depok: Jurnal pendidikan Islam dan Manajemen pendidikan islam :, 2019.
Munir, Abdulla. Menjadi Kepala sekolah Efektif. Yogyakarta: AR-Ruzz Media,
2010.
89
LAMPIRAN I
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH RESPON GURU PADA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
TERHADAP KINERJA GURU DI SMPN 1 SOPPENG RIAJA KABUPATEN
BARRU
A. Petunjuk Pengisian
1. Pengantar:
a. Angket ini diedarkan dengan maksud untuk mendapatkan informasi
sehubungan dengan penelitian tentang pengaruh Revolusi industri 4.0 terhadap
kinerja guru di SMPN 1 Soppeng riaja Kabupaten Barru Kelurahan Mangkoso.
b. Data yang kami dapatkan, semata-mata hanya untuk kepentingan penelitian
dalm rangka penyelesaian studi pada program sarjana UIN Alauddin Makassar.
Untuk itu, anda tidak perlu ragu mengisi angket ini. Kerahasiaan data, kami
jamin sepenuhnya.
c. Informasi yang anda berikan sangat berguna bagi kami untuk menganilisis
tentang pengaruh revolusi industri 4.0 terhadap kinerja guru di SMPN 1
Soppeng Riaja Kabupaten Barru Kelurahan Mangkoso.
d. Partisipasi anda memberikan informasi merupakan sumbangan yang amat
berharga buat kami dalam penyelesaian studi. Untuk itu, kami ucapkan banyak
terima kasih.
2. Penjelasan Pengisian
a. Sebelum mengisi pernyataan-pernyataan berikut, kami mohon kesediaan anda
untuk membaca terlebih dahulu petunjuk pengisian ini.
b. Narasumber dimohon untuk memilih salah satu jawaban dengan member tanda
centang(√) pada kolom yang telah tersedia sesuai dengan keadaan atau fakta
yang terjadi.
3. Keterangan Singkatan pilihan
S = Selalu
SR = Sering
K = Kadang-Kadang
TP = Tidak Pernah
93
B. Identitas
Nama =
Tempat tugas =
Mapel yang diajarkan =
Pendidikan terakhir =
Lama mengajar =
Status dinas = PNS/Honor (Coret Yang tidak Perlu)
NILAI
NO Pernyataan
S SR K TP
Mengamati
Kekuatan Digitalisasi
Teknologi Informasi
2. Kinerja Guru
KUALITAS KERJA
NILAI
NO Pernyataan
S SR K TP
dan efisien
ketuntasan belajar
ajarkan
KECEPATAN/KETEPATAN KERJA
digital
97
INISIATIF KERJA
LAMPIRAN II
TABEL TABULASI
N 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2
Jm
O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4
1 2 2 2 1 1 3 4 4 2 3 2 2 2 2 2 4 2 3 2 2 3 3 3 3 59
2 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 83
3 3 2 2 2 1 4 4 4 2 4 3 3 2 3 3 2 3 4 4 3 4 4 4 4 74
4 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 1 3 4 4 3 3 4 4 4 77
5 3 3 3 1 1 3 4 4 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 61
6 2 2 2 1 1 3 4 4 2 3 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 3 3 3 55
7 4 4 3 2 1 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 74
8 3 3 2 2 1 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 76
9 3 4 1 1 1 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 75
1
2 2 2 1 1 2 3 4 2 3 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 3 3 3 54
0
1
2 2 2 1 1 3 4 4 2 3 2 3 2 2 2 1 2 3 2 2 2 3 3 3 56
1
1
3 3 4 3 2 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 3 81
2
1
4 4 3 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 1 3 3 3 3 2 4 4 3 78
3
1
3 4 3 2 3 3 4 4 4 2 2 4 3 3 4 1 2 3 3 4 4 4 4 3 76
4
1
3 4 3 2 2 2 4 4 4 2 2 3 4 4 4 1 2 3 3 3 4 4 4 3 74
5
1
2 2 3 2 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 3 1 2 3 3 3 4 3 3 2 64
6
1
3 4 3 2 2 2 4 4 3 2 2 3 3 4 4 1 3 3 3 2 3 4 4 3 71
7
1
3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 2 4 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 3 76
8
1
3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 4 3 2 66
9
2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 2 3 4 3 2 4 4 3 4 85
0
2
4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 2 86
1
2
4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 2 84
2
100
2
4 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 1 2 4 4 3 4 3 4 4 80
3
2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 87
4
2
4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 89
5
2
3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 1 3 3 4 4 4 4 3 3 83
6
2
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 2 3 3 3 4 3 3 4 4 85
7
2
4 4 3 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 2 2 3 3 3 4 4 4 4 82
8
2
3 4 3 2 2 2 4 4 4 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 77
9
3
3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 68
0
3
3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 64
1
3
3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 78
2
3
3 4 3 2 2 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 1 3 4 3 3 4 4 3 2 75
3
3
4 4 3 2 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 83
4
3
4 4 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 4 2 74
5
3
2 2 3 2 2 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3 1 2 3 3 3 4 4 4 2 67
6
3
4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 88
7
101
JU
N 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 ML
O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 AH
1 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 3 2 2 61
2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92
3 4 4 4 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 63
4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 74
5 4 3 4 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 2 2 64
6 4 4 4 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 4 3 2 2 67
7 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 90
8 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 88
9 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 85
1
4 4 4 3 3 3 4 3 2 2 2 3 4 3 2 3 3 3 2 4 3 3 2 2 71
0
1
4 4 4 2 2 2 2 3 2 2 2 3 4 3 2 3 3 3 2 4 4 3 2 2 67
1
1
4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 91
2
1
4 4 4 4 3 2 2 4 4 2 2 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 83
3
1
4 4 4 4 4 3 2 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 85
4
1
4 3 4 3 2 2 2 4 4 2 2 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 79
5
1
4 4 4 3 3 3 2 4 4 2 2 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 82
6
1
4 4 4 3 4 4 3 4 4 2 2 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 85
7
1
4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 79
8
1
3 4 3 4 3 2 2 3 3 2 2 2 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 74
9
2
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 0
0
2
4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 88
1
2
4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 88
2
2
4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 84
3
2
4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 2 85
4
102
2
4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 89
5
2
4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 88
6
2
4 4 4 3 2 3 3 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 0
7
2
4 4 4 4 3 4 3 4 3 2 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 87
8
2
4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 2 4 4 3 3 3 83
9
3
4 4 4 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 78
0
3
4 4 4 4 4 3 3 2 3 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 82
1
3
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 75
2
3
3 4 3 4 4 4 3 4 4 1 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 82
3
3
3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 71
4
3
3 4 3 4 4 4 2 3 3 2 2 4 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3 76
5
3
4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 83
6
3
4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 88
7
103
LAMPIRAN III
TABEL VALIDASI DAN REALIBILITAS
Corre ** ** ** ** ** 3 7 ** 0 ** ** ** ** ** 1 ** * ** ** 9 4 ** 0
lation
Sig. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.00
(2- 00 00 00 00 00 18 17 00 07 00 00 00 00 00 08 00 03 00 00 17 30 00 09 0
tailed 0 1 0 0 2 5 8 0 2 4 1 0 0 0 0 2 3 1 5 3 3 9 3
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
x2 Pears .7 1 .4 0. .4 0. 0. 0. .6 - 0. .3 .5 .5 .6 0. .3 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. .586
on 45 16 28 41 12 13 15 36 0. 15 90 97 14 90 04 61 08 32 32 23 17 26 00 **
Corre ** * 7 ** 2 5 0 ** 08 8 * ** ** ** 5 * 5 0 2 4 7 3 0
lation 7
Sig. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 1. 0.00
(2- 00 01 08 00 47 42 37 00 60 35 01 00 00 00 79 02 61 05 05 16 29 11 00 0
tailed 0 0 5 6 3 7 6 0 9 1 7 0 1 0 0 8 5 4 2 3 4 5 0
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
x3 Pears .5 .4 1 .6 .7 0. 0. - .4 - 0. .4 .4 .3 .4 - 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. - .552
on 31 16 84 59 26 10 0. 51 0. 15 67 73 26 78 0. 12 11 31 29 26 04 12 0. **
Corre ** * ** ** 5 1 01 ** 00 3 ** ** * ** 01 1 3 8 1 0 3 1 05
lation 8 2 0 7
104
Sig. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.00
(2- 00 01 00 00 11 55 91 00 99 36 00 00 04 00 95 47 50 05 08 12 79 47 73 0
tailed 1 0 0 0 3 2 8 5 3 7 4 3 9 3 4 7 4 5 0 0 9 6 7
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
x4 Pears .5 0. .6 1 .7 .4 0. 0. .5 0. 0. .5 .5 .5 .5 0. .4 .4 .4 .4 .3 0. 0. 0. .746
on 59 28 84 44 55 04 06 91 20 30 57 12 68 02 19 18 57 94 38 93 19 15 23 **
Corre ** 7 ** ** ** 6 9 ** 6 4 ** ** ** ** 9 ** ** ** ** * 9 2 2
lation
Sig. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.00
(2- 00 08 00 00 00 78 68 00 22 06 00 00 00 00 23 01 00 00 00 01 23 36 16 0
tailed 0 5 0 0 5 6 5 0 2 7 0 1 0 2 7 0 4 2 7 6 9 8 6
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
x5 Pears .5 .4 .7 .7 1 0. - 0. .6 0. 0. .4 .6 .4 .5 0. 0. 0. 0. .4 .3 0. 0. 0. .646
on 49 41 59 44 28 0. 00 38 01 16 92 30 05 72 05 19 17 28 08 45 11 18 00 **
Corre ** ** ** ** 3 02 8 ** 5 9 ** ** * ** 8 2 8 2 * * 1 6 0
lation 0
Sig. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 1. 0.00
(2- 00 00 00 00 09 90 96 00 93 31 00 00 01 00 73 25 29 09 01 03 51 26 00 0
tailed 0 6 0 0 0 7 2 0 2 8 2 0 3 0 3 4 2 1 2 6 3 9 0
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
x6 Pears .4 0. 0. .4 0. 1 0. 0. 0. .4 0. .4 0. 0. 0. .4 .3 0. .3 .4 0. 0. - 0. .547
on 93 12 26 55 28 16 07 21 51 31 14 25 13 30 41 71 27 94 57 22 21 0. 30 **
Corre ** 2 5 ** 3 6 1 4 ** 5 * 0 3 5 ** * 9 * ** 7 9 01 1
lation 1
Sig. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.00
(2- 00 47 11 00 09 32 67 20 00 05 01 13 43 06 00 02 09 01 00 17 19 94 07 0
tailed 2 3 3 5 0 6 7 3 5 8 1 6 4 6 6 4 5 6 4 6 3 7 0
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
105
x7 Pears 0. 0. 0. 0. - 0. 1 .4 0. .4 .3 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. .4 0. .379
on 22 13 10 04 0. 16 70 28 51 82 23 22 29 17 26 21 30 23 07 13 11 06 22 *
Corre 3 5 1 6 02 6 ** 1 ** * 7 3 5 0 4 3 8 6 6 5 1 * 7
lation 0
Sig. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.02
(2- 18 42 55 78 90 32 00 09 00 02 15 18 07 31 11 20 06 15 65 42 51 01 17 1
tailed 5 7 2 6 7 6 3 2 5 0 7 5 7 5 4 7 3 9 5 5 1 3 7
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
x8 Pears 0. 0. - 0. 0. 0. .4 1 0. .5 .4 0. 0. 0. 0. 0. 0. .3 0. - 0. 0. 0. .4 .350
on 22 15 0. 06 00 07 70 19 24 25 26 01 28 18 31 28 43 01 0. 06 03 30 21 *
Corre 7 0 01 9 8 1 ** 4 ** ** 4 4 9 9 1 9 * 5 02 4 6 5 **
lation 8 0
Sig. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.03
(2- 17 37 91 68 96 67 00 25 00 00 11 93 08 26 06 08 03 92 90 70 83 06 01 4
tailed 8 6 8 5 2 7 3 1 1 9 4 3 3 3 1 3 8 9 8 6 3 6 0
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
x9 Pears .6 .6 .4 .5 .6 0. 0. 0. 1 0. .4 .6 .7 .6 .6 0. .4 .4 .5 .5 .5 0. .4 0. .829
on 75 36 51 91 38 21 28 19 12 14 66 81 35 58 19 28 13 48 93 29 25 28 15 **
Corre ** ** ** ** ** 4 1 4 6 * ** ** ** ** 3 ** * ** ** ** 8 ** 8
lation
Sig. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.00
(2- 00 00 00 00 00 20 09 25 45 01 00 00 00 00 25 00 01 00 00 00 12 00 35 0
tailed 0 0 5 0 0 3 2 1 8 1 0 0 0 0 3 8 1 0 0 1 2 8 1
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
x10 Pears 0. - - 0. 0. .4 .4 .5 0. 1 .6 0. 0. 0. 0. .4 .4 .4 0. 0. - - 0. .4 .439
on 30 0. 0. 20 01 51 51 24 12 09 27 06 22 01 92 75 43 25 23 0. 0. 20 58 **
Corre 0 08 00 6 5 ** ** ** 6 ** 7 9 0 7 ** ** ** 7 4 03 03 1 **
lation 7 2 3 7
106
Sig. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.00
(2- 07 60 99 22 93 00 00 00 45 00 09 68 19 92 00 00 00 12 16 84 82 23 00 7
tailed 2 9 3 2 2 5 5 1 8 0 7 6 0 0 2 3 6 5 2 5 9 4 4
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
x11 Pears .4 0. 0. 0. 0. 0. .3 .4 .4 .6 1 .5 0. .4 0. 0. .4 .3 .5 .4 0. 0. .4 .3 .604
on 62 15 15 30 16 31 82 25 14 09 23 23 58 31 06 41 62 50 18 23 11 76 32 **
Corre ** 8 3 4 9 5 * ** * ** ** 9 ** 1 2 ** * ** ** 8 5 ** *
lation
Sig. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.00
(2- 00 35 36 06 31 05 02 00 01 00 00 15 00 06 71 00 02 00 01 15 49 00 04 0
tailed 4 1 7 7 8 8 0 9 1 0 1 5 4 1 5 6 8 0 0 6 7 3 4
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
x12 Pears .5 .3 .4 .5 .4 .4 0. 0. .6 0. .5 1 .4 .4 .6 0. 0. .3 .6 .6 .5 0. .4 0. .761
on 18 90 67 57 92 14 23 26 66 27 23 56 96 71 14 31 27 16 16 01 12 13 18 **
Corre ** * ** ** ** * 7 4 ** 7 ** ** ** ** 8 7 * ** ** ** 3 * 4
lation
Sig. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.00
(2- 00 01 00 00 00 01 15 11 00 09 00 00 00 00 38 05 04 00 00 00 46 01 27 0
tailed 1 7 4 0 2 1 7 4 0 7 1 5 2 0 0 6 8 0 0 2 7 1 5
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
x13 Pears .6 .5 .4 .5 .6 0. 0. 0. .7 0. 0. .4 1 .5 .6 0. .3 0. .3 .4 .4 .3 .4 - .706
on 04 97 73 12 30 25 22 01 81 06 23 56 64 73 11 53 27 41 48 01 31 23 0. **
Corre ** ** ** ** ** 0 3 4 ** 9 9 ** ** ** 2 * 0 * ** * * ** 05
lation 6
Sig. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.00
(2- 00 00 00 00 00 13 18 93 00 68 15 00 00 00 50 03 10 03 00 01 04 00 74 0
tailed 0 0 3 1 0 6 5 3 0 6 5 5 0 0 8 2 6 9 5 4 6 9 2
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
107
Corre ** ** * ** * 3 5 9 ** 0 ** ** ** ** 5 ** * ** 5 * * ** 3
lation
Sig. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.00
(2- 00 00 04 00 01 43 07 08 00 19 00 00 00 00 42 00 03 00 05 01 03 00 54 0
tailed 0 1 9 0 3 4 7 3 0 0 4 2 0 0 5 8 4 2 7 7 8 9 5
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
x15 Pears .5 .6 .4 .5 .5 0. 0. 0. .6 0. 0. .6 .6 .6 1 0. .3 0. .4 .4 .6 0. .4 0. .747
on 60 90 78 02 72 30 17 18 58 01 31 71 73 33 01 65 14 75 72 46 31 18 05 **
Corre ** ** ** ** ** 5 0 9 ** 7 1 ** ** ** 7 * 8 ** ** ** 8 * 6
lation
Sig. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.00
(2- 00 00 00 00 00 06 31 26 00 92 06 00 00 00 92 02 38 00 00 00 05 01 74 0
tailed 0 0 3 2 0 6 5 3 0 0 1 0 0 0 1 6 2 3 3 0 5 0 2
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
x16 Pears 0. 0. - 0. 0. .4 0. 0. 0. .4 0. 0. 0. 0. 0. 1 .3 .3 0. 0. 0. - 0. 0. .350
on 29 04 0. 19 05 41 26 31 19 92 06 14 11 13 01 64 84 07 13 06 0. 00 26 *
Corre 1 5 01 9 8 ** 4 1 3 ** 2 8 2 5 7 * * 2 5 6 10 7 6
lation 0 4
Sig. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.03
(2- 08 79 95 23 73 00 11 06 25 00 71 38 50 42 92 02 01 67 42 69 54 96 11 3
tailed 0 0 4 7 3 6 4 1 3 2 5 0 8 5 1 7 9 2 4 6 0 9 2
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
x17 Pears .4 .3 0. .4 0. .3 0. 0. .4 .4 .4 0. .3 .4 .3 .3 1 .5 .5 .5 0. 0. 0. 0. .621
on 92 61 12 18 19 71 21 28 28 75 41 31 53 32 65 64 11 22 11 19 28 15 13 **
Corre ** * 1 ** 2 * 3 9 ** ** ** 7 * ** * * ** ** ** 5 4 8 8
lation
108
Sig. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.00
(2- 00 02 47 01 25 02 20 08 00 00 00 05 03 00 02 02 00 00 00 24 08 34 41 0
tailed 2 8 7 0 4 4 7 3 8 3 6 6 2 8 6 7 1 1 1 8 9 9 7
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
x18 Pears .3 0. 0. .4 0. 0. 0. .3 .4 .4 .3 .3 0. .3 0. .3 .5 1 .6 0. .4 0. 0. 0. .555
on 51 08 11 57 17 27 30 43 13 43 62 27 27 50 14 84 11 29 24 06 16 09 32 **
Corre * 5 3 ** 8 9 8 * * ** * * 0 * 8 * ** ** 6 * 0 0 0
lation
Sig. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.00
(2- 03 61 50 00 29 09 06 03 01 00 02 04 10 03 38 01 00 00 14 01 34 59 05 0
tailed 3 5 4 4 2 5 3 8 1 6 8 8 6 4 2 9 1 0 2 3 4 5 4
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
x19 Pears .5 0. 0. .4 0. .3 0. 0. .5 0. .5 .6 .3 .4 .4 0. .5 .6 1 .6 .6 .3 0. 0. .715
on 21 32 31 94 28 94 23 01 48 25 50 16 41 88 75 07 22 29 52 09 51 28 23 **
Corre ** 0 8 ** 2 * 6 5 ** 7 ** ** * ** ** 2 ** ** ** ** * 3 8
lation
Sig. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.00
(2- 00 05 05 00 09 01 15 92 00 12 00 00 03 00 00 67 00 00 00 00 03 09 15 0
tailed 1 4 5 2 1 6 9 9 0 5 0 0 9 2 3 2 1 0 0 0 3 0 6
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
x20 Pears .4 0. 0. .4 .4 .4 0. - .5 0. .4 .6 .4 0. .4 0. .5 0. .6 1 .5 .4 0. 0. .667
on 48 32 29 38 08 57 07 0. 93 23 18 16 48 31 72 13 11 24 52 00 08 26 05 **
Corre ** 2 1 ** * ** 6 02 ** 4 ** ** ** 5 ** 5 ** 6 ** ** * 4 5
lation 0
Sig. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.00
(2- 00 05 08 00 01 00 65 90 00 16 01 00 00 05 00 42 00 14 00 00 01 11 74 0
tailed 5 2 0 7 2 4 5 8 0 2 0 0 5 7 3 4 1 2 0 2 2 5 6
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
109
Corre 9 4 0 * * 7 5 4 ** 03 8 ** * * ** 6 5 * ** ** * 2 7
lation 3
Sig. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.00
(2- 17 16 12 01 03 17 42 70 00 84 15 00 01 01 00 69 24 01 00 00 03 18 73 0
tailed 3 3 0 6 6 6 5 6 1 5 6 2 4 7 0 6 8 3 0 2 5 8 7
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
x22 Pears 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. - 0. 0. .3 .3 0. - 0. 0. .3 .4 .3 1 0. 0. .361
on 17 17 04 19 11 21 11 03 25 0. 11 12 31 42 31 0. 28 16 51 08 47 18 23 *
Corre 4 7 3 9 1 9 1 6 8 03 5 3 * * 8 10 4 0 * * * 8 3
lation 7 4
Sig. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.02
(2- 30 29 79 23 51 19 51 83 12 82 49 46 04 03 05 54 08 34 03 01 03 26 16 8
tailed 3 4 9 9 3 3 1 3 2 9 7 7 6 8 5 0 9 4 3 2 5 6 5
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
x23 Pears .4 0. 0. 0. 0. - .4 0. .4 0. .4 .4 .4 .4 .4 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 1 0. .478
on 23 26 12 15 18 0. 06 30 28 20 76 13 23 25 18 00 15 09 28 26 22 18 31 **
Corre ** 3 1 2 6 01 * 5 ** 1 ** * ** ** * 7 8 0 3 4 2 8 0
lation 1
Sig. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.00
(2- 00 11 47 36 26 94 01 06 00 23 00 01 00 00 01 96 34 59 09 11 18 26 06 3
tailed 9 5 6 8 9 7 3 6 8 4 3 1 9 9 0 9 9 5 0 5 8 6 2
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
x24 Pears 0. 0. - 0. 0. 0. 0. .4 0. .4 .3 0. - 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 1 .346
on 28 00 0. 23 00 30 22 21 15 58 32 18 0. 10 05 26 13 32 23 05 05 23 31 *
Corre 0 0 05 2 0 1 7 ** 8 ** * 4 05 3 6 6 8 0 8 5 7 3 0
lation 7 6
110
Sig. 0. 1. 0. 0. 1. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.03
(2- 09 00 73 16 00 07 17 01 35 00 04 27 74 54 74 11 41 05 15 74 73 16 06 6
tailed 3 0 7 6 0 0 7 0 1 4 4 5 2 5 2 2 7 4 6 6 7 5 2
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
JUM Pears .8 .5 .5 .7 .6 .5 .3 .3 .8 .4 .6 .7 .7 .7 .7 .3 .6 .5 .7 .6 .5 .3 .4 .3 1
LAH on 09 86 52 46 46 47 79 50 29 39 04 61 06 15 47 50 21 55 15 67 66 61 78 46
Corre ** ** ** ** ** ** * * ** ** ** ** ** ** ** * ** ** ** ** ** * ** *
lation
Sig. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.
(2- 00 00 00 00 00 00 02 03 00 00 00 00 00 00 00 03 00 00 00 00 00 02 00 03
tailed 0 0 0 0 0 0 1 4 0 7 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 8 3 6
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics
lation
Sig. 0.7 0. 0.7 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.0
(2- 21 00 21 00 00 12 07 00 13 15 18 00 03 00 00 02 09 00 00 57 21 00 00 00
tailed 2 0 2 2 8 0 0 2 3 3 3 0 0 9 9 0 3 4 3 0 3
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
y5 Pears 0.0 .4 0.0 .8 1 .6 0. 0. .6 0. 0. 0. .4 .3 .5 .4 .4 0. .5 .4 0. 0. .4 .3 .72
on 90 70 90 18 07 28 26 11 22 23 24 26 85 56 55 78 24 16 21 14 12 30 78 0**
Corre ** ** ** 1 3 ** 3 2 5 ** * ** ** ** 5 ** ** 1 9 ** *
lation
Sig. 0.5 0. 0.5 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.0
(2- 97 00 97 00 00 09 11 00 18 16 14 00 01 00 00 00 14 00 00 40 44 00 02 00
tailed 3 0 0 2 6 0 5 8 4 9 9 0 5 3 5 1 9 4 8 8 1
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
y6 Pears 0.0 0. 0.0 .4 .6 1 .4 0. .3 0. 0. 0. 0. .4 .3 .4 .5 0. .4 .4 0. 0. .3 0. .57
on 31 21 31 96 07 36 12 83 00 09 13 04 29 25 93 60 07 86 08 04 27 85 26 7**
Corre 3 ** ** ** 2 * 6 9 0 6 ** * ** ** 6 ** * 9 9 * 2
lation
Sig. 0.8 0. 0.8 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.0
(2- 56 20 56 00 00 00 47 01 97 56 44 78 00 05 00 00 65 00 01 77 09 01 11 00
tailed 5 2 0 7 0 9 1 0 3 8 8 0 2 0 4 2 2 5 4 8 7
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
y7 Pears 0.2 0. 0.2 0. 0. .4 1 - 0. .4 .4 0. 0. .3 0. 0. .3 0. .3 0. - 0. 0. 0. .44
on 35 19 35 25 28 36 0. 23 53 55 22 14 96 30 17 63 31 60 30 0. 05 11 09 8**
Corre 1 9 1 ** 06 2 ** ** 9 8 * 7 5 * 8 * 3 13 1 6 8
lation 2 1
Sig. 0.1 0. 0.1 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.0
(2- 62 25 62 12 09 00 71 16 00 00 17 38 01 06 30 02 05 02 06 44 76 49 56 05
7 2 2 7 6 8 5 5 4 3 5 4 1 7 5 9 9 1 6 5 3
113
tailed
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
y8 Pears .33 .3 .33 0. 0. 0. - 1 .6 0. 0. 0. .4 .3 .4 .3 .3 0. 0. .5 .3 0. .4 .4 .55
on 9* 72 9* 29 26 12 0. 69 09 18 23 02 81 37 77 87 10 17 15 40 20 69 32 3**
Corre * 3 3 2 06 ** 9 7 8 * * ** * * 8 4 ** * 6 ** **
lation 2
Sig. 0.0 0. 0.0 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.0
(2- 40 02 40 07 11 47 71 00 56 26 15 01 02 00 02 01 52 30 00 04 22 00 00 00
tailed 3 8 6 0 6 0 0 9 6 4 0 7 2 8 5 3 1 0 2 3 8
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
y9 Pears 0.2 .3 0.2 .6 .6 .3 0. .6 1 0. 0. .3 .5 .5 .7 .5 .5 .3 .6 .5 0. 0. .6 .4 .84
on 37 52 37 76 11 83 23 69 31 31 60 08 85 49 47 25 68 12 57 22 30 35 99 7**
Corre * ** ** * 2 ** 0 1 * ** ** ** ** ** * ** ** 0 9 ** **
lation
Sig. 0.1 0. 0.1 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.0
(2- 57 03 57 00 00 01 16 00 06 06 02 00 00 00 00 00 02 00 00 19 06 00 00 00
tailed 3 0 0 9 8 0 2 1 9 1 0 0 0 1 5 0 0 1 3 0 2
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
y10 Pears 0.2 0. 0.2 0. 0. 0. .4 0. 0. 1 .8 0. .3 0. 0. - 0. 0. 0. 0. 0. - 0. 0. .38
on 52 09 52 25 22 00 53 09 31 06 21 73 26 31 0. 19 26 29 20 01 0. 01 02 8*
Corre 4 3 3 6 ** 9 0 ** 3 * 2 8 02 9 2 7 0 4 30 1 3
lation 8 2
Sig. 0.1 0. 0.1 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.0
(2- 32 58 32 13 18 97 00 56 06 00 20 02 11 05 86 23 11 07 23 93 06 94 89 18
tailed 0 0 5 1 5 0 2 0 6 3 7 6 8 7 7 4 6 2 9 7 3
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
y11 Pears 0.1 0. 0.1 0. 0. 0. .4 0. 0. .8 1 0. 0. 0. .3 0. 0. 0. 0. 0. 0. - 0. 0. .39
on 34 18 34 24 23 09 55 18 31 06 19 08 30 26 08 13 30 18 31 04 0. 05 03 2*
1 0 2 9 ** 7 1 ** 4 2 3 * 5 7 3 6 1 1 5 2
114
Corre 18
lation 0
Sig. 0.4 0. 0.4 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.0
(2- 30 28 30 15 16 56 00 26 06 00 25 62 06 04 61 41 06 27 06 80 28 74 85 16
tailed 5 2 8 0 5 9 1 0 0 9 8 9 6 8 8 1 1 9 6 9 2
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
y12 Pears 0.1 0. 0.1 0. 0. 0. 0. 0. .3 0. 0. 1 .3 0. .3 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. .41
on 78 21 78 22 24 13 22 23 60 21 19 46 01 69 21 30 28 19 30 28 11 15 09 5*
Corre 5 4 5 0 9 8 * 3 4 * 0 * 8 2 5 3 9 0 9 2 5
lation
Sig. 0.2 0. 0.2 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.0
(2- 93 20 93 18 14 44 17 15 02 20 25 03 95 02 19 07 08 25 06 09 48 37 57 11
tailed 2 3 4 3 4 6 9 6 0 6 4 4 6 0 7 2 3 3 4 0 6
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
y13 Pears .35 .4 .35 .4 .4 0. 0. .4 .5 .3 0. .3 1 0. .5 0. .4 0. .3 .4 0. 0. 0. 0. .57
on 6* 41 6* 74 26 04 14 02 08 73 08 46 24 41 26 32 24 77 58 30 07 17 14 2**
Corre ** ** ** 6 8 * ** * 2 * 4 ** 4 ** 4 * ** 7 7 5 9
lation
Sig. 0.0 0. 0.0 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.0
(2- 31 00 31 00 00 78 38 01 00 02 62 03 14 00 11 00 14 02 00 06 65 30 38 00
tailed 6 3 9 8 3 4 1 3 9 6 6 1 4 8 6 1 4 4 2 0 0
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
y14 Pears 0.2 0. 0.2 .3 .3 .4 .3 .3 .5 0. 0. 0. 0. 1 .3 .5 .6 0. .5 .4 0. 0. .4 .3 .63
on 58 30 58 51 85 29 96 81 85 26 30 01 24 85 65 80 02 94 28 17 13 92 57 7**
Corre 7 * * ** * * ** 2 3 0 4 * ** ** 1 ** ** 5 8 ** *
lation
Sig. 0.1 0. 0.1 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.0
(2- 22 06 22 03 01 00 01 02 00 11 06 95 14 01 00 00 90 00 00 29 41 00 03 00
tailed 5 3 9 8 5 0 0 7 8 4 6 8 0 0 4 0 8 9 6 2 0
)
115
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
y15 Pears 0.3 0. 0.3 .6 .5 .3 0. .4 .7 0. .3 .3 .5 .3 1 .6 .6 .3 .5 .4 .4 .4 .5 .5 .84
on 06 32 06 70 56 25 30 37 49 31 26 69 41 85 45 08 85 94 55 08 70 78 29 4**
Corre 1 ** ** * 7 ** ** 8 * * ** * ** ** * ** ** * ** ** **
lation
Sig. 0.0 0. 0.0 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.0
(2- 65 05 65 00 00 05 06 00 00 05 04 02 00 01 00 00 01 00 00 01 00 00 00 00
tailed 2 0 0 0 4 7 0 6 9 4 1 8 0 0 8 0 5 2 3 0 1
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
y16 Pears 0.1 .3 0.1 .6 .4 .4 0. .3 .5 - 0. 0. 0. .5 .6 1 .6 - .6 .4 .3 .4 .6 .4 .69
on 37 67 37 01 55 93 17 77 47 0. 08 21 26 65 45 43 0. 24 73 37 16 55 72 7**
Corre * ** ** ** 5 * ** 02 5 8 4 ** ** ** 00 ** ** * * ** **
lation 8 3
Sig. 0.4 0. 0.4 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.0
(2- 19 02 19 00 00 00 30 02 00 86 61 19 11 00 00 00 98 00 00 04 01 00 00 00
tailed 5 0 5 2 1 2 0 8 6 6 4 0 0 0 6 0 3 2 0 0 3
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
y17 Pears .45 .3 .45 .3 .4 .5 .3 .3 .5 0. 0. 0. .4 .6 .6 .6 1 0. .5 .3 .4 0. .3 .4 .73
on 2** 58 2** 60 78 60 63 87 25 19 13 30 32 80 08 43 13 71 93 81 24 78 40 3**
Corre * * ** ** * * ** 9 7 2 ** ** ** ** 8 ** * ** 3 * **
lation
Sig. 0.0 0. 0.0 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.0
(2- 05 02 05 02 00 00 02 01 00 23 41 07 00 00 00 00 41 00 01 00 14 02 00 00
tailed 9 9 3 0 7 8 1 7 8 0 8 0 0 0 6 0 6 3 8 1 6
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
y18 Pears - 0. - 0. 0. 0. 0. 0. .3 0. 0. 0. 0. 0. .3 - 0. 1 0. 0. - 0. 0. 0. .37
on 0.1 16 0.1 27 24 07 31 10 68 26 30 28 24 02 85 0. 13 20 04 0. 24 06 27 5*
Corre 83 8 83 6 5 6 8 8 * 2 3 5 4 1 * 00 8 8 9 17 6 7 7
lation 3 2
116
lation
Sig. 0.2 0. 0.2 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.0
(2- 63 25 63 00 00 00 02 30 00 07 27 25 02 00 00 00 00 21 06 76 11 00 01 00
tailed 8 0 1 2 9 3 0 4 1 2 1 0 0 0 0 6 2 4 5 0 3
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
y20 Pears .39 .5 .39 .4 .4 .4 0. .5 .5 0. 0. 0. .4 .4 .4 .4 .3 0. 0. 1 .4 0. .4 0. .68
on 1* 71 1* 73 21 08 30 15 57 20 31 30 58 28 55 73 93 04 31 15 20 67 25 8**
Corre ** ** ** * 3 ** ** 0 1 9 ** ** ** ** * 9 0 * 4 ** 6
lation
Sig. 0.0 0. 0.0 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.0
(2- 17 00 17 00 00 01 06 00 00 23 06 06 00 00 00 00 01 77 06 01 22 00 12 00
tailed 0 3 9 2 9 1 0 6 1 3 4 8 5 3 6 5 2 1 5 4 6
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
y21 Pears .47 0. .47 0. 0. 0. - .3 0. 0. 0. 0. 0. 0. .4 .3 .4 - 0. .4 1 0. 0. 0. .34
on 8** 25 8** 09 14 04 0. 40 22 01 04 28 30 17 08 37 81 0. 05 15 13 11 14 5*
Corre 5 6 1 9 13 * 0 4 1 0 7 5 * * ** 17 1 * 4 8 3
lation 1 2
Sig. 0.0 0. 0.0 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.0
(2- 03 12 03 57 40 77 44 04 19 93 80 09 06 29 01 04 00 30 76 01 42 48 39 36
tailed 8 4 4 5 1 0 1 2 9 3 4 9 2 2 3 8 4 1 8 6 9
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
117
lation 6 2 0
Sig. 0.4 0. 0.4 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.0
(2- 26 74 26 21 44 09 76 22 06 06 28 48 65 41 00 01 14 14 11 22 42 00 00 23
tailed 2 3 8 4 6 2 3 9 6 4 2 6 3 0 8 2 5 5 8 1 6
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
y23 Pears 0.0 0. 0.0 .6 .4 .3 0. .4 .6 0. 0. 0. 0. .4 .5 .6 .3 0. .5 .4 0. .5 1 .7 .67
on 75 18 75 01 30 85 11 69 35 01 05 15 17 92 78 55 78 06 77 67 11 19 97 3**
Corre 7 ** ** * 6 ** ** 1 5 2 5 ** ** ** * 7 ** ** 8 ** **
lation
Sig. 0.6 0. 0.6 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.0
(2- 59 26 59 00 00 01 49 00 00 94 74 37 30 00 00 00 02 69 00 00 48 00 00 00
tailed 7 0 8 8 5 3 0 7 9 0 0 2 0 0 1 4 0 4 6 1 0
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
y24 Pears 0.0 0. 0.0 .4 .3 0. 0. .4 .4 0. 0. 0. 0. .3 .5 .4 .4 0. .4 0. 0. .4 .7 1 .56
on 91 08 91 69 78 26 09 32 99 02 03 09 14 57 29 72 40 27 05 25 14 40 97 1**
Corre 3 ** * 2 8 ** ** 3 2 5 9 * ** ** ** 7 * 6 3 ** **
lation
Sig. 0.5 0. 0.5 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.0
(2- 93 62 93 00 02 11 56 00 00 89 85 57 38 03 00 00 00 09 01 12 39 00 00 00
tailed 7 3 1 7 3 8 2 3 2 6 0 0 1 3 6 7 3 6 9 6 0
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
Ju Pears .38 .5 .38 .7 .7 .5 .4 .5 .8 .3 .3 .4 .5 .6 .8 .6 .7 .3 .7 .6 .3 .3 .6 .5 1
mla on 7* 02 7* 66 20 77 48 53 47 88 92 15 72 37 44 97 33 75 41 88 45 74 73 61
h Corre ** ** ** ** ** ** ** * * * ** ** ** ** ** * ** ** * * ** **
lation
Sig. 0.0 0. 0.0 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.
(2- 18 00 18 00 00 00 00 00 00 01 01 01 00 00 00 00 00 02 00 00 03 02 00 00
2 0 0 0 5 0 0 8 6 1 0 0 0 0 0 2 0 0 6 3 0 0
118
tailed
)
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
LAMPIRAN IV
DOKUMENTASI