Makalah
Oleh
RAHMAT GUSNADI
NIM: 80300221012
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam. Dialah yang
menganugrahkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi seluruh manusia dan rahmat bagi
seluruh alam. Dialah yang telah memberikan petunjuk hidup dunia akhirat untuk
Muhammad SAW sampai kesucian-Nya dapat sampai kepada kita hari ini atas izin
Allah SWT.
Salawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Baginda Nabi
Muhammad SAW yang menjadi utusan dan manusia pilihan-Nya sebagai penyampai,
Islam secara keseluruhan ini sebagai syarat kelulusan kelulusan Tugas Mata Kuliah
Sistem Informasi Manajemen dengan dosen Prof. Dr. Muh.Yaumi, M.Hum., M.A. dan Dr.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi orang lain, khususnya bagi penulis
sendiri. Tentunya dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan, untuk itu
kritik dan saran dari pembaca akan sangat perlu untuk memperbaiki penyusunan
makalah dan akan diterima dengan senang hati. Serta semoga makalah ini tercatat
sebagai amal shaleh dan menjadi motivator bagi penulis untuk menyusun makalah yang
RAHMAT GUSNADI
i
DAFTAR ISI
ii
EMIS SEBAGAI SISTEM PENDUKUNG DALAM PENGAMBILAN
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merupakan langkah serta cara maupun suatu perihal yang menciptakan dari segala
disiplin ilmu pengetahuan yang memberikan nilai sebagai kebutuhan yang terpenuhi,
Perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) telah banyak merubah cara
pandang (mindset), dan praktik manajemen disemua bidang, termasuk pendidikan. TIK
teknologi informasi ini sangat penting agar kebijakan yang diambil dapat sesuai dengan
kebutuhan yang didasarkan pada data yang tepat dan akurat. Kesesuaian antara
Teknologi dan informasi sebagai basis pengumpulan data memiliki peran sangat
metabolism tubuh, data dan informasi bagaikan darah yang menjadikan seseorang dapat
bertahan hidup dan menjalankan aktivitas seharihari. Jika sebuah lembaga pendidikan tidak
mendapatkan dukungan data dan informasi yang berkualitas, maka dapat dipastikan akan
1
Candra Kartika Heru, Pengantar Teknologi Informasi, (Sleman: Polihan Press, 2019), h.1
1
2
mengalami hambatan dan kesulitan, lebih-lebih dalam proses pengambilan keputusan strategis.
Keadaan ini pada akhirnya berakibat kegagalan tujuan pendidikan. Oleh karena itu, lembaga
pendidikan harus memiliki sistem pendataan yang baik, tepat dan akurat guna meberikan
System).2Direktorat Madrasah dan Pendidikan Agama (Mapenda), sebagai salah satu lembaga
Agama madrasah dan sekolah dalam pendatannya telah menggunakan sistem informasi
System). EMIS yang digunakan dalam lingkungan kementerian Agama berisi informasi yang
dibutuhkan dalam pengambilan keputusan bidang pendidikan. Sistem ini merekam tentang
jumlah lembaga, pendidik dan tenaga kependidik, fasilitas yang dimiliki, dan lain-lain. Dengan
sistem ini diharapkan data-data yang masuk dapat lebih akurat dan terus menerus dapat
Secara ideal, pengambilan kebijakan membutuhkan sumber data yang valid dan mudah
untuk dibaca. Data yang valid dan mudah dibaca dibutuhkan sebagai bahan pertimbangan yang
digunakan dalam setiap pengambilan kebijakan ataupun pengambilan keputusan yang dibatasi
oleh waktu. Karenanya peran data dalam pengambilan kebijakan sangat penting. Jika sebuah
kebijakan dirumuskan tanpa di dasari oleh data maka dapat dipastikan bahwa kebijakan
tersebut tidak akan mampu menjadi problem solver, tapi justru menjadi masalah baru. Mapenda
2
Departemen Agama RI. Pengambilan Tata Hubungan Kerja Direktorat Jenderal
Kelembagaan Agama Islam (Jakarta: Departemen Agama, 2003), h. 17
3
bertanggung jawab terhadap berjalannya pendidikan di madrasah dan sekolah seharusnya dapat
(EMIS) yang dimiliki. Akan tetapi, ketika akan memutuskan sebuah kebijakan, Mapenda
Kabupaten Gunungkidul masih selalu meminta data kembali dari madrasah maupun guru
pendidikan agama. Hal ini semestinya tidak perlu terjadi jika Mapenda selaku pelaksana dan
B. Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini ada beberapa rumusan masalah yang menjadi
C. Tujuan Penulisan
II. PEMBAHASAN
A. Pengambilan Keputusan
kajiannya, berbeda dengan pemecahan masalah yang mana ditandai dengan situasi
dimana sebuah tujuan ditetapkan dengan jelas dan dimana pencapaian sebuah sasaran
diuraikan menjadi sub tujuan, yang pada saatnya membantu menjelaskan tindakan yang
harus dan kapan di ambil. Pengambilan keputusan juga berbeda dengan penalaran, yang
mana dirandai dengan sebuah proses oleh perpindahan seseorang dari apa yang telah
sebuah gasuk daru pemecahan masalah, jawaban dari suatu pernyataan sebagai hukum
situasi, serta pengakhiran dairi proses pemikiran tentang masalah atau problema yang
dihadapi. Adapun hasil dari pengambilan keputusan adlah keputusan (decision). 3
Murevta Octaviani dan Siti Rahmawati menjelaskan bahwa ada beberapa faktor
menunjukkan ada 7 faktor yang terbentuk yaitu faktor pribadi, faktor tangible atau
3
Anastasia Lipursari, “Peran Sistem Informasi Manajemen (SIM) Dalam Pengambilan
Keputusan,” accessed May 5, 2022, https://media.neliti.com/media/publications/132855-ID-peran-
sistem-informasi-manajemen-sim-dal.pdf.
5
wujud, faktor pelayanan, faktor internal, faktor eksternal, faktor lokasi dan faktor
dalam hal: (a) Letak posisi, sebagai pembuat keputusan, penentu keputusan, atau staff,
(b) Tingkatan Posisi, Sebagai strategi, policy, peraturan, organiasasional, atau teknis.
b. Masalah
Masalah atau problem adalah yang menjadi penghalang untuk tercapainya tujuan, yang
diselesaikan. Masalah dibagi menjadi 2 yaitu masalah yang terstruktur dan masalah
tidak terstruktur.
c. Situasi
Situasi adalah keseluruhan faktor dalam keadaan yang berkaitan satu sama lain, dan
yang secara Bersama-sama memancarkan pengaruh terhadap kita beserta yang hendak
kita perbuat.
d. Tujtuan
Tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan perorangan, tujuan unit (kesatuan), tujuan
organisasi, maupun tujuan usaha pada umumnya telah tertentu atau ditentukan. Tujuan
4
Octaviani Dan Rahmawati, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan, And
Murevta Octaviani Dan Siti Rahmawati, ‘Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Konsumen Mengikuti Pelatihan Di Balai Latihan Kerja Kota Bogor’, Jurnal Manajemen, Xix.03 (2015),
352–73.
5
Rizky Akbar, “Peranan Sistem Informasi Dalam Pengambilan Keputusan Manajemen” 5, no.
1 (2021): 26–37.
6
yang telah ditendtukan dalam pengambilan keputusan merupakan tujuan antara atau
objektif
System- DGSS)
komputer yang mendukung kelompok-kelompok orang yang terlibat dalam suatu tugas
Bersama dan menyediakan interface bagi suatu lingkungan yang digunakan Bersama,
istilah lainnya: GSS (Group support system), CSCW (Computer support cooperative
pengaturan untuk rapat kelompok kecil secara tatap muka. Ruangan tersebut
mendukung komunikasi melalui kombinasi perabot, peralatan dan tata letak. Jaringan
Keputusan Setempat (LAN), jika kelompok kecil tidak mungkin bertemu secara tatap
muka, maka para anggota dapat berinteraksi melalui jaringan. Pertemuan legislatif, jika
kelompok terlalu besar untuk ruang keputusan, maka pertemua legislatif diperlukan.
geografis. Penggunaan GDSS dianggap penting karena manajer tingkat tinggi dapat
menghabiskan 80% waktu mereka membuat keputusan dalam kelompok. GDSS dapat
June(2021)https://www.researchgate.net/profile/Desi_Tarigan/publication/342898554_Implementasi_
Aplikasi_Sistem_Pengambilan_Keputusan/links/5f0c71da92851c38a519bdc7/Implementasi-Aplikasi-
Sistem-Pengambilan-Keputusan.pdf.
7
mengurangi waktu ini, sampai pada suatu keputusan yang lebih baik dan lebih cepat.
GDSS menyediakan perangkat keras, perangkat lunak, database dan prosedur untuk
Systwm- ESS)
Namun, ada juga yang membedakan keduanya. Jika dibedakan, EIS sering
informasi eksekutif puncak. System ini memberikan akses cepat atas informasi dan
laporan manajemen. Di sisi lain, ESS adalah system pendukung komprehensif yang
mempunyai kemampuan lebih dari EIS, ESS menyangkut juga system komunikasi,
akrab dipengguna, sesuai dengan tipe keputusan individu, menyajikan peneluuran dan
pengendalian yang tepat waktu dan efektif, menyajikan akses cepa tatas informasi rinci
mengkompres, dan melacak data dan informasi kritikal. Karakteristik utama yang
keberhasilan kritikal (critical success factors), akses status, analisis, pelaporan eksepsi
7
Tarigan, “Implementasi Aplikasi Sistem Pengambilan Keputusan.”
8
pengalaman khusus untuk masalah tertentu. Mereka paham betul alternatif pemecahan,
timbul. Expert system mencoba untuk meniru pengetahuan pakar tersebut. Sistem ini
biasanya digunakna jika organisasi harus memberikan keputusan atas suatu masalah
yang kompleks. Secara khusus, ES adalah paket komputer untuk memecahkan atau
mengambil keputusa atas suatu masalah spesifik atau terbatas, yang kemampuan
pemecahannya dapat sama atau melebihi suatu tingkat kemampuan seorang pakar.
Suatu system pakar adalah suatu system komputer yang menyamai kemampuan
pengambilan keputusan dari seorang pakar. Suatu emulsi jauh lebih kuat daripada suatu
simulasi yang hanya bersifat nyata dalam beberapa bidang atau hal. Istilah system
pakar, system basis pengetahuan (knowledge- base), atau sistem pakar basis
memperoleh pengetauan dan nasehat para pakar yang disimpan disistem. Pada sistem
pakar terdapat beberapa komponen yang terdapat di dalamnya, yaitu antar muka
Hersatoto Listiyono, “Merancang Dan Membuat Sistem Pakar,” Jurnal Teknologi Informasi
8
Merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna dan sistem pakar untuk
penyelesaian masalah. Komponen sistem pakar ini disusun atas dua elemen dasar, yaitu
fakta dan aturan. Fakta merupakan informasi tentang objek dalam area permasalahan
c. Akusisi pengetahuan
d. Mesin inferensi
digunakan oleh pakar dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan
9
Listiyono, “Merancang Dan Membuat Sistem Pakar.”
10
untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam
e. Workplace
Workplace digunakan untuk merekam hasil-hasil antara dan kesimpulan yang dicapai.
Ada 3 tipe keputusan yang dapat direkam, yaitu:
f. Fasilitas Penjelas
pemakai. Fasilitas penjelas dapat menjelaskan perilaku sistem pakar dengan menjawab
g. Perbaikan pengetahuan
kemampuan untuk belajar dan kinerjanya. Kemampuan tersebut adalah penting dalam
11
• Meningkatkan relaibilitas
• Intelligence database (basis data cerdas), bahwa sistem pakar dapat digunakan
memiliki kelemahan yang menjadi kekurangannya. Dalam sisten pakar, ada beberapa
kelemahan yang menjadi kekurangan dari sistem pakar, yang jelaskan oleh Arhami
bisa didapatkan dengan mudah, kadangkala pakar dari masalah yang kita buat
10
Wiji Setiyaningsih, Konsep Sistem Pendukung Keputusan, Yayasan Edelweis, 2015.
11
Setiyaningsih, Konsep Sistem Pendukung Keputusan.
12
tidak ada, dan kalaupun ada kadang-kadang pendekatan yang dimiliki pakar
berbeda-beda.
sebelum digunakan. Dalam hal ini peran manusia tetao merupakan faktor
dominam.
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
hasil dari suatu perbuatan itu disebut berpikir. Pengambilan keputusan dalam psikologi
kajiannya, berbeda dengan pemecahan masalah yang mana ditandai dengan situasi
dimana sebuah tujuan ditetapkan dengan jelas dan dimana pencapaian sebuah sasaran
diuraikan menjadi sub tujuan, yang pada saatnya membantu menjelaskan tindakan yang
harus dan kapan di ambil. Pengambilan keputusan juga berbeda dengan penalaran,
yang mana dirandai dengan sebuah proses oleh perpindahan seseorang dari apa yang
telah mereka ketahui terhadap pengetahuan lebih lanjut. Pengambilan keputusan adalah
sebuah gasuk daru pemecahan masalah, jawaban dari suatu pernyataan sebagai hukum
situasi, serta pengakhiran dairi proses pemikiran tentang masalah atau problema yang
B. Saran
suatu ilmu yang bermanfaat. Seperti yang diketahui Bersama bahwa suatu Lembaga
kualitas dari instansi maupun Lembaga Pendidikan itu sendiri. Sistem informasi
manajemen yang baik akan mampu memberikan solusi terbaik dalam pengambilan
keputusan agar proses Pendidikan berjalan dengan baik serta tujuan Pendidikan dapat
tercapai.
13
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Rizky. “Peranan Sistem Informasi Dalam Pengambilan Keputusan
Manajemen” 5, No. 1 (2021): 26–37.
Candra Kartika Heru, Pengantar Teknologi Informasi, Sleman: Polihan Press, 2019.
Departemen Agama RI. Pengambilan Tata Hubungan Kerja Direktorat Jenderal
Kelembagaan Agama Islam, Jakarta: Departemen Agama, 2003.
Lipursari, Anastasia. “Peran Sistem Informasi Manajemen (Sim) Dalam Pengambilan
Keputusan.” Accessed May 5, 2022.
Https://Media.Neliti.Com/Media/Publications/132855-Id-Peran-Sistem-
Informasi-Manajemen-Sim-Dal.Pdf.
Listiyono, Hersatoto. “Merancang Dan Membuat Sistem Pakar.” Jurnal Teknologi
Informasi Dinamik Xiii, No. 2 (2008): 115–124.
Rahmawati, Octaviani, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan,
And Murevta Octaviani Dan Siti Rahmawati. “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Konsumen Mengikuti Pelatihan Di Balai
Latihan Kerja Kota Bogor.” Jurnal Manajemen Xix, No. 03 (2015): 352–373.
Setiyaningsih, Wiji. Konsep Sistem Pendukung Keputusan. Yayasan Edelweis, 2015.
Tarigan, D R B. “Implementasi Aplikasi Sistem Pengambilan Keputusan.”
Researchgate.Net, No. June (2021).
Https://Www.Researchgate.Net/Profile/Desi_Tarigan/Publication/342898554_I
mplementasi_Aplikasi_Sistem_Pengambilan_Keputusan/Links/5f0c71da92851c
38a519bdc7/Implementasi-Aplikasi-Sistem-Pengambilan-Keputusan.Pdf.
14