Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen

Dosen Pengampu: Akhmad Said, M.Pd.I

Disusun Oleh:

Kharismatul Khusna (217720209)

Erlin Mega Putri H. (217720207)

Siti Kuslaelatul Andiya (217720223)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM “MA’HAD ‘ALY AL-HIKAM”


MALANG

Oktober 2022

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 1
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 3

B. Rumusan Masalah 7

C. Tujuan 7

BAB II. PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar dan Pengertian Sistem Informasi Manajemen


Pendidikan 8

B. Tujuan Siatem Informasi Manajemen Pendidikan 11

C. Peran Komputer Dalam Sistem Informasi Manajemen Pendidikan


13
BAB III. PENUTUPAN

A. Kesimpulan 16

DAFTAR PUSTAKA 17

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai
berbagai macam aktivitas yang berkaitan dengan penyelenggaraan
pendidikan di mulai dari sifat pengelolaan dan administrasi pendidikan
maupun kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang mencerminkan
kegiatan pendidikan. Tidak berbeda dengan lembaga lainnya, dalam
kegiatannya sekolahpun membagi kegiatan ini ke dalam bagian-bagian
yang tentunya terdapat tugas-tugas dan pemangku jabatan sesuai dengan
porsinya masing-masing. Kepala madrasah, tenaga pendidik, dan tenaga
kependidikan, sebagai pemangku jabatan saling membantu membangun
sekolah sehingga sekolah mampu menjalankan dan mewujudkan visi dan
misinya dengan baik. Sesuai Undang-Undang No. 23 pasal 3 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional mengatakan bahwa pendidikan
nasional berfungsi. mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga yang demokratis serta tanggung jawab. Terutama
pendidikan karakter sebagai daya cegah pengaruh negative globalisasi
yang semakin gencar masuk dalam lingkungan masyarakat bangsa
Indonesia.
Disetiap kegiatan sekolah pasti ada salah satu kunci dari
pencapaian keberhasilan sekolah. Salah satu kunci keberhasilan sebuah
lembaga adalah ketika proses pengambilan keputusan. Pengambilan
keputusan ini sangat penting dalam pencapaian sekolah karena dalam
pengambilan keputusan terdapat peran manajer yang dalam hal ini adalah

3
kepala sekolah. Kepala sekolah dalam mengambil keputusan dapat
mengetahui langkah apa saja yang dapat diambil untuk waktu sekarang
maupun waktu yang akan datang dalam melaksanakan pencapaian tujuan
sekolah.
Salah satu fungsi yang sangat penting dalam kepemimpinan, yaitu
pengambilan keputusan, seorang pimpinan sebagian besar waktu,
perhatian, maupun pikirannya dipergunakan untuk mengkaji proses
pengambilan keputusan. Semakin tinggi posisi seseorang dalam
kepemimpinan organisasi maka pengambilan keputusan menjadi tugas
utama yang harus dilaksanakan.1
Pemimpin dalam bidang apa saja harus mampu menghasilkan
keputusan-keputusan fungsional. Artinya, keputusan yang benar-benar
mengikat seluruh anggota organisasi untuk mematuhi dan menjalankannya
bersama-sama, baik dengan keterpaksaaan maupun kesadaran.
Keterpaksaan bagi orang tertentu mungkin terjadi meskipun sedapat
mungkin dihindarkan, karena seseorang harus menyesuaikan diri dengan
keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dan diberlakukan bagi semua
jajaran organisasi, mulai dari pimpinan sampai staf paling bawah. Bagi
mereka yang kurang setuju dengan suatu keputusan, maka perasaan
terpaksa itu terkadang muncul.2
Dalam pengambilan keputusan kepala madrasah tidak begitu saja
memutuskan keputusan apa saja yang diambil, kepala madrasah
membutuhkan informasi, karena dengan informasi dalam pemecahan
masalah dapat lebih efektif dan efisien. Informasi merupakan satu-satunya
sumber yang dibutuhkan seorang pimpinan lembaga pendidikan. Informasi
dapat diolah dari sumber lain yang dipengaruhi oleh organisasi yang
sangat kompleks dan perangkat komputer yang dimiliki. Informasi dapat
memperbaiki kinerja lembaga pendidikan, layaknya kinerja usaha lembaga

1
Eti Rochaety, pontjorini Rahayuningsih, Prima Gusti Yanti, Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan,Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005, hlm. 151.
2
Mujamil Qamar, Erlangga, Manajemen Pendidikan Islam, Malang: PT Gelora Aksara
Pratama, 2007, hlm. 291.

4
bisnis. Pada saat ini pendidikan sedang mengalami kebangkitan dalam segi
informasi.
Penggunaan sistem informasi teknologi dalam pendidikan sudah
lazim digunakan di sekolah-sekolah. Meskipun bentuk penggunaan, sistem
informasi manajemen juga mulai digunakan disekolah-sekolah mulai dari
yang sederhana hingga kompleks, sistem informasi manajemen yang saat
ini paling dikenal oleh pengelola sekolah adalah database dari pemerintah
yang diisi setiap waktu untuk kepentingan pendataan pendidikan seperti
Dapodik dan Padamu Negeri.3
Informasi yang diolah dengan menggunakan komputer dapat
digunakan oleh seorang pimpinan organisasi atau perseorangan dengan
keahlian yang dimiliki sebagai sarana komunikasi dan pemecahan
masalah, serta informasi yang sangat berharga dalam proses pengambilan
keputusan. Informasi dapat digali melalui sumber-sumber yang tersedia,
seperti sumber daya manusia, material, alat, biaya yang dibutuhkan, serta
data yang akan diolah.4
Informasi juga menjadi salah satu yang dipertimbangkan dalam
dunia pendidikan. Informasi yang diolah dalam dunia pendidikan berupa
sebuah sistem informasi. Semenjak sebuah sekolah didirikan sistem
informasi manajemen pendidikan telah berjalan pula didalamnya. Tetapi
peranannya belum begitu dirasakan dalam meningkatkan kualitas sekolah.
Ada sebuah kecenderungan yang telah lama berjalan dimana parameter
yang digunakan untuk keunggulan bersaing ialah dengan pengelolaan
sumber daya yang bersifat fisik. Namun sekarang paradigmanya telah
berubah seiring dengan perkembangan ilmu penegtahuan bahwa informasi
dapat menjadi keunggulan dalam bersaing.5
Pengambilan keputusan oleh kepala sekolah yang di dukung
dengan sistem informasi manajemen membantu sekolah mencapai tujuan
3
Satia P. Zen, dkk, Sistem Informasi Sekolah, Jakarta: PT Pustaka Alfabet, 2015, hlm. 7.
4
Satia P. Zen, dkk, Sistem Informasi Sekolah, Jakarta: PT Pustaka Alfabet, 2015, hlm. 7.
5
Hamdan Syamsudin, Peranan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Bagi Kepala
Sekolah Dalam pengambilan Keputusan Di SMP ISLAM AL-FALAH SAWAH BARU Tahun 2016,
Jakarta: Universitas islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, 2016, hlm. 4.

5
pendidikan. Informasi ini berasal dari berbagai unit atau bagian yang ada
di sekolah seperti kurikulum, sarana dan prasarana, kesiswaan,
kepergawaian, keuangan, dan sebagainya. Setiap bagian tersebut
menerapkan sistem informasi manajemen dalam menjalankan tugasnya.
Data-data yang dihasilkan dari setiap bagian tersebut kemudian
dikumpulkan dan diolah menjadi sebuah informasi yang dapat
menggambarkan kondisi dan keadaan yang terjadi. Dengan demikian
kepala sekolah dapat mengetahuinya. Kepala sekolah dapat menemukan
langkah apa saja yang harus diambil untuk memberikan arah sekolah
untuk berkembang.
Dalam dunia pendidikan informasi yang diolah berupa sistem
informasi, pada dasarnya sistem informasi sudah ada sejak awal sekolah
tersebut didirikan, namun perannya belum sangat dirasakan. Dalam
mengukur sebuah keunggulan sekolah dapat dilihat bentuk sumber daya
yang berbentuk fisik, namun berbeda dengan sekarang mengukur
kemajuan ilmu pengetahuan sekolah lebih cenderung dinilai dari segi
informasi.

B. RUMUSAN MASALAH

6
1. Bagaimana konsep dasar dan pengertian Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan?
2. Apa tujuan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan?
3. Apa peranan komputer dalam Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan?

C. TUJUAN
Makalah ini dibuat dengan tujuan:
1. Untuk mengetahui konsep dasar dan pengertian Sistem Informasi
Manajemen Pendidikan
2. Untuk mengetahui tujuan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
3. Untuk mengetahui peranan komputer dalam Sistem Informasi
Manajemen Pendidikan?

BAB II

7
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Pendidikan


Pendidikan di Indonesia selain memiliki orientasi social juga memiliki
orientasi bisnis. Orientasi sosial pendidikan bertujuan untuk meningkatkan
kecerdasan bangsa, sedangkan orientasi bisnis pendidikan adalah untuk
mempertahankan eksistensi maupun operasionalnya. Untuk itu, lembaga
pendidikan harus memiliki dana yang cukup memadai untuk menunjang segala
proses yang harus dilalui untuk mencapai tujuan. Selain itu lembaga pendidikan
juga harus menerapkan manajemen yang baik sehingga pengelolaan dalam
lembaga menjadi teratus dan terarah.
Sistem informasi semakin dibutuhkan oleh lembaga pendidikan,
khususnya dalam meningkatkan kelancaran aliran informasi dalam lembaga
pendidikan, kontrol kualitas, dan menciptakan aliansi atau kerja sama dengan
pihak lain yang dapat meningkatkan nilai lembaga pendidikan tersebut. Dalam
dunia pendidikan penggunaan dan pengelolaan sistem informasi manajemen
pendidikan tidak dapat dipisahkan dari aktivitas pendidikan itu sendiri. Misalnya,
presensi kehadiran dengan menggunakan fingerprint, e-learning, sistem informasi
akademik online dan sebagainya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk adaptasi dunia
pendidikan terhadap kemajuan zaman dan teknologi. Dengan sistem informasi
manajemen pendidikan, manajemen lembaga pendidikan menjadi lebih tertata dan
mudah di akses. Menghadapi globalisasi, dunia pendidikan Indonesia harus
secepatnya berbenah dalam meningkatkan sistem informasi guna menunjang daya
saing sumber daya manusia yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan tersebut.
Sistem informasi yang akan diciptakan harus seimbang antara infrastruktur
teknologi yang tersedia dengan kemampuan sumber daya manusianya, sehingga
tidak terjadi ketimpangan yang sangat jauh, dan sistem informasi tidak dapat
terwujud secara signifikan dalam menunjang kuantitas maupun kualitas
pendidikan secara mendasar.6

6
Eti Rochaety, pontjorini Rahayuningsih, Prima Gusti Yanti, Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005, hlm. 2.

8
Pengertian Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema)
adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan
bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.7
Menurut Budi Sutedjo sistem adalah kumpulan elemen yang saling
berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha
mencapai suatu tujuan.11 Menurut Gordon B. Davis, sistem terdiri dari bagian-
bagian yang bersama-sama beroperasi untuk mencapai beberapa tujuan. Menurut
David I.C dan William R.K, sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang
saling bergantung atau berinteraksi secara teratur dan membentuk satu kesatuan
yang utuh.
Sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul dan bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Dari berbagai teori di atas penulis dapat menyimpulkan pengertian sistem
adalah sekelompok elemen yang tersusun rapih dan saling berhubungan satu sama
lain demi tercapainya suatu tujuan tertentu.
Menurut UU 14 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik,
informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan dan tanda-tanda yang
mengandung nilai, makna, pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya yang
dapat dilihat, didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan serta
format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara
elektronik maupun non elektronik.8
Adapun pengertian tentang informasi, yaitu data yang telah diproses ke
dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi penerima dan memiliki nilai nyata
yang dibutuhkan untuk proses pengambilan keputusan saat ini maupun saat
mendatang.

7
Yakub Vico Hisbanarto, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2014, hlm. 1
8
Yakub Vico Hisbanarto, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2014, hlm. 17

9
Manajemen berasal dari bahasa Inggris to manage yang berarti mengatur,
mengurus, atau mengelola. Manajemen adalah ilmu seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif, yang didukung oleh sumber-
sumber lain dalam organisasi untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut KBBI (1989) pendidikan adalah proses mengubah sikap dan tata
laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan pelatihan.
Dalam GOOD, Carter V (1959) dinyatakan bahwa pendidikan adalah
proses seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan tingkah laku lainnya
dalam masyarakat tempat mereka hidup.9
Dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah proses social dalam
memanusiakan manusia melalui pembelajaran yang dilakukan dengan sadar, baik
secara terencana maupun tidak sehingga manusia mampu menjadi individu yang
dapat mengembangkan dirinya dalam menghadapi dan memecahkan berbagai
permasalahan dalam kehidupan.
Menurut Gordon B. Davis bahwa sistem informasi manajemen merupakan
sebuah sistem manusia dan mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guru
mendukung fungsi operasi, manajemen, dan proses pengambilan keputusan dalam
sebuah organisasi.
Sebuah sistem informasi manajemen adalah sebuah informasi yang selain
melakukan semua pengolahan transaksi yang perlu untuk sebuah organisasi, juga
memberi dukungan informasi data pengolahan untuk fungsi manajemen dan
pengambilan keputusan.
Sistem infromasi manajemen adalah suatu sistem informasi yang
memungkinkan pimpinan organisasi mendapatkan informasi dengan kuantitas dan
kualitas yang tepat untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.10
Sistem informasi manajemen pendidikan merupakan perpaduan antara
sumber daya manusia dan aplikasi teknologi informasi untuk memilih,

9
Eti Rochaety, pontjorini Rahayuningsih, Prima Gusti Yanti, Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005, hlm. 6.
10
Eti Rochaety, pontjorini Rahayuningsih, Prima Gusti Yanti, Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005, hlm. 9.

10
menyimpan, mengolah, dan mengambil kembali data dalam rangka mendukung
proses pengambilan keputusan bidang pendidikan.11

B. Tujuan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan


Tujuan dibangunnya sistem informasi pendidikan adalah:
1) Membantu seluruh bagian yang berperan di dunia pendidikan dengan
memberikan informasi yang menyeluruh tentang pendidikan dari
tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah umum atau yang
setara dengannya.
2) Pertanggungjawaban publik yaitu dengan memberikan informasi
secara transparan tentang kebijakan dan pemakaian sumber daya yang
dialokasikan untuk dunia pendidikan.
3) Memberi sarana agar seluruh bagian yang berperan dalam dunia
pendidikan yang ada di propinsi/kota kabupaten agar dapat berperan
aktif dalam usaha memajukan usaha pendidikan
4) Meningkatkan pengetahuan pendidik dan peserta didik tentang dunia
informatika serta manfaat yang dapat diambil melalui beberapa
pelatihan.
5) Memberikan akses informasi yang mudah dan lengkap bagi pendidik
dan peserta didik mengenai ilmu pengetahuan dan informasi
pendidikan lainnya.
Maksud dilaksanakannya sistem informasi manajemen pendidikan adalah,
sebagai pendukung kegiatan fungsi manajemen dalam rangka menunjang
tercapainya sasaran dan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi pendidikan.
Sistem informasi manajemen Pendidikan digunakan oleh penggunanya sebagai
alat bantu pengambil keputusan dan oleh pihak yang tergabung dalam
interganizational information sistem sehingga organisasi pendidikan dapat
berinteraksi dengan pihak berkepentingan (stakeholders).
Nilai penting sistem informasi manajemen pendidikan adalah:

11
Eti Rochaety, pontjorini Rahayuningsih, Prima Gusti Yanti, Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005, hlm. 13

11
1. Sistem informasi yang berbasis komputer memungkinkan pendelegasian
kegiatan rutin.
2. Teknologi informasi memungkinkan pengolahan data secara lebih akurat
dan andal
3. Pembuatan keputusan akan ditunjang dengan pilihan alternatif yang lebih
objektif dengan data pendukung yang lengkap
4. Monitoring dan evaluasi memerlukan penyerapan informasi secara cepat
dan efesian.12

Fungsi Sistem Informasi Manajemen


Beberapa kegunaan/fungsi Sistem Informasi antara lain sebagai berikut:
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat
bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi
2. Menjamin tersediannya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan
sistem informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung
sistem informasi
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari
sistem informasi dan teknologi baru
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan
pemeliharaan system
8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-
transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah
satu produk atau pelayanan.
9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah
dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.

12
Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Volume 1, Issue. 1, 2020, pp. 11-
21

12
10. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan
persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan dengan jenis
barang yang tersedia.
11. Sitem informasi manajemen untuk pendukung pengambilan keputusan.
12. Sistem informasi manajemen berdasarkan Aktivitas/Kegiatan manajemen.
13. Sistem informasi untuk pengendalian operasional.
14. Sistem informasi untuk pengendalian manajemen
15. Sistem informasi untuk perencanaan strategik.
16. Sistem informasi manajemen berdasarkan fungsi organisasi.13

C. Peranan Komputer Dalam Sistem Informasi Manajemen Pendidikan


Menurut pendapat Robert Taylor , peranan komputer dalam pendidikan
dibagi menjadi 3 bagian yaitu TUTOR, TOOL dan TUTEE. Sebagai TUTOR,
komputer berperanan sebagai pengajar melalui pendekatan pengajaran
berbantukan komputer. Penggunaan komputer sebagai alat pembelajaran dikenali
sebagai CBE (Computer Based Education). Sebagai TOOL, komputer menjadi
alat untuk memudahkan proses pengajaran dan pembelajaran seperti konteks
pengajaran berintergrasikan komputer. Komputer juga dugunakan untuk
melakukan pengolahan data proses pembelajaran, seperti pengolahan data nilai
siswa, penjadwalan, beasiswa, dan sebagainya. Sebagai TUTEE komputer
berperanan sebagai alat yang diajar, dan bisa melakukan Tanya jawab atau dialog
dengan komputer yang biasa disebut dengan CAI (Computer Assist Instruction).14

Pada hakikatnya pemanfaatan komputer tidak dibuat khusus untuk


pendidikan, akan tetapi hal tersebut ternyata dapat dimanfaatkan dalam proses
pendidikan, bahkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisien pelaksanaan
proses pendidikan.15 Ada beberapa cara untuk memanfaatakan komputer sebagai

13
Eti Rochaety, Sistem Informasi Manajemen, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011), h.9.-
12
14
Ilham effendi, “Manfaat Komputer Dalam Dunia Pendidikan” dalam
http://www.itjurnal.com/2014/08/manfaat-komputer-dalam-dunia-pendidikan.html. diakses pada
tanggal 10 maret 2018 pukul 10:34
15
Deni Darmawan. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2013), hal. 63

13
pembelajaran efektif. Komputer dapat memberi hasil yang maksimal jika didesain
dengan menciptakan lingkungan belajar yangdirancang dengan:

1. Kolaboratif; pembelajaran yang bersifat sosial. Hal ini dapat dilakukan


dengan menciptakan pembelajaran untuk dua orang atau lebih.
2. Bermain sambil belajar. Bermain dengan iseng-iseng merupakan cara
terbaik untuk memulai belajar
3. Menyediakan banyak pilihan. Gaya belajar yang didesain melalui
program komputer menyediakan banyak pilihan seperti pemilihan warna,
materi, pemberian suara dengan menggabungkan berbagai unsur
sehingga didapat berbagai gaya belajar.
4. Pembuatan program pembelajaran harus berdasarkan hasil pengalaman
nyata atau berdasrkan hasil penelitian.16

Dari berbagai cara memanfaatkan komputer untuk pembelajaran tersebut


diatas, tetap saja komputer harus kita posisikan sebagai alat atau media
pembelajaran. Peran pendidik atau orang tua dalam mengontrol sekaligus melihat
perkembangan belajar tetap di butuhkan. Masuknya komputer dalam proses
belajar, menurut Andi Hakim, melahirkan suasana yang menyenangkan karena
peserta didik dapat mengendalikan kecepatan belajar sesuai dengan
kemampuannya. Lalu gambar dan suara yang muncul membuat anak tidak cepat
bosan, sebaliknya justru merangsang untuk mengetahui lebih jauh lagi. Dengan
desain program pembelajaran yang menarik diharapkan siswa menjadi tekun,
sehingga diharapkan menjadi lebih unggul di bidangnya, lebih cerdas, lebih
kreatif, dan lebih mampu melihat persoalan dari segi lain, kini dan masa datang.

Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Asnawir bahwa penggunaan
media pengajaran sangat membantu dalam keberhasilan pembelajaran baik di
kelas atau pun di luar kelas. Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang
sebagai bagian yang integral dari suatu sistem pengajaran dan bukan hanya

16
Maria Ulpah, Pengguaan Komputer Sebagai Media Pembelajaran Di Perguruan Tinggi,
jurnal alternative pendidikan, Vol. 12, No.1, 1 Apr 2007, hal. 57-65

14
sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang digunakan bila dianggap
perlu dan hanya dimanfaatkan sewaktu-waktu dibutuhkan.17

Khususnya dalam pembelajaran, komputer dapat digunakan sebagai alat


untuk menyampaikan informasi atau ide-ide yang terkandung dalam pembelajaran
kepada peserta didik. Selain itu, komputer juga dapat digunakan sebagai media
yang memungkinkan peserta didik belajar secara mandiri dalam memahami suatu
konsep. Hal ini sangat memungkinkan karena komputer mempunyai kemampuan
mengombinasikan teks, suara, warna, gambar, gerak, dan video, serta memuat
suatu kepintaran yang sanggup meyajikan proses interaktif.18 Proses komunikasi
melalui komputer tidak hanya menuntut kemampuan membaca, tapi juga
kemampuan mengetik. Hal tersebut menunujukkan bahwa proses komunikasi
dengan melalui media komputer menuntut keterampilan menggunakan media
komunikasi komputer dari individu, baik yang bertindak sebagai pengirim
ataupun penerima pesan.19

BAB III
KESIMPULAN

17
Asnawir, Basyiruddin Utsman, Media Pembelajaran, ( Jakarta:Ciputat press, 2002),
18
Deni Darmawan, Pendidikan Tenologi Informasi…, hal. 91
19
Ibid., hal. 25

15
Konsep dasar Sistem Informasi Manajemen Pendidikan merupakan
perpaduan anatar sumber daya manusia dan aplikasi teknologi informasi untuk
memilih, menyimpan, mengolah dan mengambil kembali dalam rangka
mendukung kembali proses pengambilan keputusan bidang Pendidikan
Pengertian Sistem Informasi Manajemen Pendidikan adalah merupakan
perpaduan antara sumber daya manusia dan aplikasi teknologi informasi untuk
memilih, menyimpan, mengolah, dan mengambil kembali data dalam rangka
mendukung proses pengambilan keputusan bidang pendidikan.
Tujuan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
1. Membantu seluruh bagian yang berperan di dunia pendidikan dengan
memberikan informasi yang menyeluruh tentang pendidikan dari tingkat sekolah
dasar hingga sekolah menengah umum atau yang setara dengannya.
2. Pertanggungjawaban publik yaitu dengan memberikan informasi secara
transparan tentang kebijakan dan pemakaian sumber daya yang dialokasikan
untuk dunia pendidikan.
3. Memberikan akses informasi yang mudah dan lengkap bagi pendidik dan
peserta didik mengenai ilmu pengetahuan dan informasi pendidikan lainnya.
Pada hakikatnya pemanfaatan komputer tidak dibuat khusus untuk
pendidikan, akan tetapi hal tersebut ternyata dapat dimanfaatkan dalam proses
pendidikan, bahkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisien pelaksanaan
proses pendidikan atau sebagai media penggunaan dan pemanfaatan SIMDIK.

DAFTAR PUSTAKA

Asnawir, Basyiruddin Utsman, Media Pembelajaran, ( Jakarta:Ciputat press,

2002)

16
Deni Darmawan. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2013)

Eti Rochaety, pontjorini Rahayuningsih, Prima Gusti Yanti, Sistem Informasi

Manajemen Pendidikan,Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hamdan Syamsudin, Peranan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Bagi

Kepala Sekolah Dalam pengambilan Keputusan Di SMP ISLAM AL-

FALAH SAWAH BARU Tahun 2016, Jakarta: Universitas islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah, 2016

Ilham effendi, “Manfaat Komputer Dalam Dunia Pendidikan” dalam

http://www.itjurnal.com/2014/08/manfaat-komputer-dalam-dunia-

pendidikan.html. diakses pada tanggal 10 maret 2018

Maria Ulpah, Pengguaan Komputer Sebagai Media Pembelajaran Di Perguruan

Tinggi, jurnal alternative pendidikan, Vol. 12, No.1, 1 Apr 2007

Mujamil Qamar, Erlangga, Manajemen Pendidikan Islam, Malang: PT Gelora

Aksara Pratama, 2007

Satia P. Zen, dkk, Sistem Informasi Sekolah, Jakarta: PT Pustaka Alfabet, 2015

Yakub Vico Hisbanarto, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2014

17

Anda mungkin juga menyukai