Dosen Pengampu :
Dr. Hariyanto,M.Pd
Disusun Oleh :
Kelompok/01
Muhammad Ridlo Mukhlisin 206210103 MPI E
Yusuf Febrianto 206210168 MPI.E
Zuni Mupiddatul Mahmudah 206210170 MPI.E
i
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sistem informasi manajemen dalam
pendidikan
2. Untuk mengetahui tujuan sistem informasi manajemen dalam
pendidikan
3. Untuk mengetahui fungsi sistem informasi dalam pendidikan
4. Untuk mengetahui perananan sistem informasi dalam pendidikan
5. Untuk mengetahui tahapan proses pengembangan sistem informasi
dalam pendidikan
6. Untuk mengetahui implemetasi sistem informasi dalam pendidikan
ii
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Sistem Informasi
iii
seseorang atau kelompok dalam mendewasakan manusia melalui proses.
Menurut Ahmad Sabandi (2019) (dalam Asnita Putri) Sistem Informasi
Manajemen (SIM) merupakan suatu metode untuk menghasilkan suatu
informasi yang tepat waktu bagi manajemen terhadap lingkungan eksternal
organisasi, dengan tujuan sebagai penunjang pengambilan keputusan dan
memperbaiki perencanaan dan pengawasan. Dari penyataan diatas dapat
disimpulkan bahwa sistem informasi manajemen merupakan sebuah sistem
informasi yang memberikan suatu hasil keluaran (ouput) dengan
menggunakkan suatu masukan ( input) serta berbagai proses yang
diperlukan untuk melengkapi tujuan yang terdapat dalam suatu kegiatan
manajemen pendidikan.
iv
C. Peranan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
v
disebut programers, yaitu kelompok ahli yang bertanggung jawab atas
penyusunan program untuk diberikan kepada perangkat komputer,
karena komputer memiliki bahasa sendiri, maka tugas programmers
adalah membahasakan data-data yang telah dihimpun sesuai dengan
bahasa komputer.
4. Bagian Penyimpanan Data Bagian penyimpanan data bertugas
menyimpan data. Penyimpanan data sangat diperlukan karena tujuan
utamanya adalah demi keamanan data. Apabila level-level manajemen
membutuhkan data, baik data berupa bahan mentah maupun data yang
sudah diolah, maka telah diambil dan digunakan sesuai dengan
kebutuhan manajer (kepala sekolah maupun wakilnya).
E. Dampak Implementasi Sistem Informasi dalam Pendidikan
vi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Informasi Manajemen
Istilah Sistem Informasi Manajemen dapat diartikan dalam berbagai
pandangan atau cara, itu tergantung pada pandangan si pemakai. Sistem
informasi manajemen (SIM) atau management information system (MIS)
adalah sistem informasi yang digunakan untuk menyajikan informasi
digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, dan pengambilan
keputusan dalam sebuah organisasi (Arifin, Pendidikan, & Indonesia,
2014).
Dapat kita ketahui bahwa sistem merupakan sekumpulan unsur atau
elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi untuk mencapai
suatu tujuan yang telah ditetapkan. Menurut William A. Shorde (1995)
didalam bukunya Organization and management menyatakan bahwa ada
sekitar enam kriteria sebuah sistem, yaitu suatu perilaku berdasarkan suatu
tujuan tertentu, keseluruhan, keterbukaan, adanya transformasi, adanya
korelasi, serta memiliki mekanisme kontrol artinya terdapat suatu kekuatan
yang mempersatukan dan mempertahankan suatu sistem yang
bersangkutan.
Informasi merupakan sekumpulan data yang telah didapatkan serta
diolah atau di proses dalam suatu bentuk yang memiliki makna bagi
penerima dan memiliki sebuah nilai nyata, baik data yang bersifat kualitatif
maupun data yang bersifat kuantitatif yang dibutuhkan untuk pengambilan
keputusan. Menurut Samuel Elion (1992) informasi merupakan suatu
pernyataan yang menjelaskan sebuah peristiwa (objek/konsep) sehingga
manusia bisa membedakan sesuatu dengan yang lainnya. Manajemen
merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta
pengawasan yang bermaksud untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Menurut Siagian (1996)
1
manajemen merupakan suatu kemampuan atau keterampilan untuk
memperoleh suatu hasil untuk mencapai tujuan.1
Pendidikan merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan
oleh perorangan yang berguna untuk merubah sikap dan tata laku seseorang
atau kelompok dalam mendewasakan manusia melalui proses. Menurut
Ahmad Sabandi (2019) (dalam Asnita Putri) Sistem Informasi Manajemen
(SIM) merupakan suatu metode untuk menghasilkan suatu informasi yang
tepat waktu bagi manajemen terhadap lingkungan eksternal organisasi,
dengan tujuan sebagai penunjang pengambilan keputusan dan memperbaiki
perencanaan dan pengawasan. Dari penyataan diatas dapat disimpulkan
bahwa sistem informasi manajemen merupakan sebuah sistem informasi
yang memberikan suatu hasil keluaran (ouput) dengan menggunakkan suatu
masukan (input) serta berbagai proses yang diperlukan untuk melengkapi
tujuan yang terdapat dalam suatu kegiatan manajemen pendidikan.
1
Arifin, R. N., Pendidikan, J. A., & Indonesia, U. P. (2014). Kontribusi sistem informasi
manajemen berbasis komputer terhadap kinerja pegawai pusdik intelkam polri bandung. Jurnal
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, 1(2), 246–266
2
4. Memudahkan pekerjaan dan pengelolaan manajemen dalam suatu
perusahaan.
5. Menyediakan informasi pendukung yang berguna untuk analisis data
dan pengambilan keputusan bagi suatu perusahaan.
2
Ali Rhamdadi. 2014. sistem informasi Manajemen, Bandung
3
C. Fungsi Sistem Informasi dalam Pendidikan
3
Lisa Nilhuda, “Peranan Sistem Informasi Manajemen Dalam Meningkatkan Kualitas
Pendidikan,” Universitas Negeri Padang (2019): 1–7.
4
D. Peranan Sistem Informasi dalam Pendidikan
Ketika sebuah pendidikan memahami dan memiliki pengetahuan
untAuk bertindak, lembaga pendidikan tersebut diharuskan melakukan
pilihan terhadap kapabilitas yang tersedia dan komitmen terhadap
keputusan yang diambil dengan strategi yang telah ditentukan.4 Pada
prinsipnya seorang pemimpin lembaga pendidikan selalu mencari perilaku
yang rasional dalam bertindak. Namun, karena pimpinan tersebut memiliki
keterbatasan dalam kapasitas kognitifnya, informasi, dan nilai-nilainya,
harus dicari informasi terhadap alternatif yang mungkin diambil serta
konsekuensi yang menyertai setiap alternatif. Alternatif yang diambil
kemudian dievaluasi agar hasil yang telah dicapai berdasarkan pilihan atau
tujuan dapat diketahui. Proses ini merupakan tindakan yang dilakukan
dalam mencapai pilihan alternatif alternatif yang rasional.
Kelengkapan keputusan yang rasional akan memerlukan informasi
yang lengkap dengan mengandalkankan kapabilitas organisasi pendidikan
untuk dikumpulkan dan diproses secara tepat. Keterbatasan organisasi
pendidikan biasanya diatasi dengan cara mendesain dan
mengimplementasikan aturan dan rutinitas dengan meyerdahanakan dan
menuntun pilihan perilaku yang rasional. Dengan demikian, perilaku
tersebut tetap konsisten dan terkoordinasi dengan baik.Sistem engumpulan
informasi dan persyaratan proses informasi terjadi melalui kapabilitas
masing-masing lembaga pendidikan atau individu pimpinan lembaga
pendidikan tersebut, serta tergantung pada tingkat ambiguitas tujuan atau
konflik tujuan maupun tingkat ketidakpastian teknis. Oleh karena itu,
menurut Mintzberg, Raisinghani, dan Theoret, (1996:211), lembaga
pendidikan dapat mengatasinya dengan mengadopsi salah satu model dari
model pengambilan keputusan berikut:
4
Rusdiana, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan,Konsep,Prinsip,Aplikasi, ed. Tresna
Nur Hayati Murhadi (Bandung: Pusat Penelitian dan penerbitan UIN SGD Bandung 2018,
2018).7-9.
5
a. Rational Model, model ini dipergunakan jika tingkat ambiguitas atau
konfliksitas sasaran maupun tingkat ketidakpastian teknis rendah;
b. Political Model, pengambilan keputusan politik mungkin dikaitkan
dengan game playing atau semacam permaianan ketika para pemain
mengambil tempat, posisi, dan pengaruh, serta membuat gerakan-
gerakan menurut aturan-aturan dan kekuatan tawar-menawar mereka
(Allison, 1971: 177);
c. Anarchy Model, model ini dipergunakan jika tingkat ambiguitas atau
konliksitas sasaran maupun tingkat ketidakpastian teknis tinggi; (March
dan Olsen, 1992:89);
d. Process Model, model ini dipergunakan jika tingkat ambiguitas atau
konfliksitas sasaran rendah sedangkan ketidakpastian tenisnya tinggi.
6
E. Proses Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
1) Kinerja.
Merupakan peningkatan terhadap hasil kerja sistem yang baru sehingga
menjadi lebih efektif.
2) Informasi.
Merupakan peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan
oleh sistem.
3) Ekonomis.
Merupakan peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau leuntungan-
keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.
4) Pengendalian.
7
Merupakan peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan
memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang
dan akan terjadi.
5) Efisiensi.
6) Pelayanan.
Merupakan peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh
sistem.
5
Latip Diat Prasojo, SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN (Yogyakarta,
UNY Press, 2013) Hal. 9-11
8
F. Dampak Implementasi Sosisal Simdik Terhadap Etika Sosial
6
Galuh Prasetyaningrum, FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ETIKA SISTEM
INFORMASI: MORAL, ISU SOSIAL DAN ETIKA MASYARAKAT (LITERATURE REVIEW
SIMI),(Jakarta, JMPIS Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial, Volume 3, Issue 2, Juli
2022) 524-525
9
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
11