Anda di halaman 1dari 18

Peran Sistem Informasi dalam Pendidikan

Makalah Ini Ditulis Guna Memenuhi Salah Satu Mata Kuliah


“Sistem Informasi Manajemen Pendidikan”

Dosen Pengampu :
Dr. Hariyanto,M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok/01
Muhammad Ridlo Mukhlisin 206210103 MPI E
Yusuf Febrianto 206210168 MPI.E
Zuni Mupiddatul Mahmudah 206210170 MPI.E

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem Informasai dalam pendidikan “SIP” merupakan bagian dari
pemanfaatan teknoogi informasi kehadiran teknologi informasi sangat
dibutuhkan. Teknologi informasi dijadikan sebagai paradigma TIK sebagai
Program,Sebagai alat,sebagai konten kreator.yang menunjang kegiatan
pendidikan.Pardigma tresebut bersinegri dalm sebuah kerangka sumber
secara khusus dalam SIP sistem informasi pendidikan yang secara khusus
untuk mencapai sebuah visi misi dari organisasi.Apalagi di era globalisasi
ini disadari atau tidaknya tentu organisasi pendidikan kedepan dapat
menjadikan sistem informasi pendidikan menjadi penmpang penggerak
organuisasi pendidikan dalam kancah persaingan global.Sip bertujuan untuk
mengelola mengendalikan pendidikan dan pandangannya semakin banyak
ilmu semakin banyak mengorganisasikan,mengelola memeperhatikan
berbagai aspek yang terkait dalam teknologi pendidikan dari hardware
maupun software. Manfaat sistem informasi pendidikan adalah sebagai
untuk mempermudah mempretinggi produktifitas efektifitas pengoprasian
pendidikann Sistem informasi pendidikan ini sebenarnnya ada output dan
input.namundalam sistem informasi pendieikan itu belum optimal jika
belum memahami tentang lembaga pendidikan,Manajemen pendidikan oleh
sebab itu perlu dilskuksnnys pemahaman terkakit dengan sistem informasi
pendidikan,melalui pelatihan dan sebagainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sistem informasi manajemen dalam pendidikan?
2. Apa tujuan sistem informasi manajemen dalam pendidikan?
3. Bagaimana fungsi sistem informasi dalam pendidikan?
4. Bagaimana perananan sistem informasi dalam pendidikan?
5. Bagaimana proses pengembangan sistem informasi dalam pendidikan?
6. Bagaimana dampak Implementasi Sosisal Simdik Terhadap Etika Sosial

i
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sistem informasi manajemen dalam
pendidikan
2. Untuk mengetahui tujuan sistem informasi manajemen dalam
pendidikan
3. Untuk mengetahui fungsi sistem informasi dalam pendidikan
4. Untuk mengetahui perananan sistem informasi dalam pendidikan
5. Untuk mengetahui tahapan proses pengembangan sistem informasi
dalam pendidikan
6. Untuk mengetahui implemetasi sistem informasi dalam pendidikan

ii
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Sistem Informasi

Manajemen (SIM) Istilah Sistem Informasi Manajemen dapat


diartikan dalam berbagai pandangan atau cara, itu tergantung pada
pandangan si pemakai. Sistem informasi manajemen (SIM) atau
management information system (MIS) adalah sistem informasi yang
digunakan untuk menyajikan informasi digunakan untuk mendukung
operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi
(Arifin, Pendidikan, & Indonesia, 2014). Dapat kita ketahui bahwa sistem
merupakan sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling
mempengaruhi untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Menurut
William A. Shorde (1995) didalam bukunya Organization and management
menyatakan bahwa ada sekitar enam kriteria sebuah sistem, yaitu suatu
perilaku berdasarkan suatu tujuan tertentu, keseluruhan, keterbukaan,
adanya transformasi, adanya korelasi, serta memiliki mekanisme kontrol
artinya terdapat suatu kekuatan yang mempersatukan dan mempertahankan
suatu sistem yang bersangkutan. Informasi merupakan sekumpulan data
yang telah didapatkan serta diolah atau di proses dalam suatu bentuk yang
memiliki makna bagi penerima dan memiliki sebuah nilai nyata, baik data
yang bersifat kualitatif maupun data yang bersifat kuantitatif yang
dibutuhkan untuk pengambilan keputusan. Menurut Samuel Elion (1992)
informasi merupakan suatu pernyataan yang menjelaskan sebuah peristiwa
(objek/konsep) sehingga manusia bisa membedakan sesuatu dengan yang
lainnya. Manajemen merupakan suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, serta pengawasan yang bermaksud untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan sumber daya
yang ada. Menurut Siagian (1996) manajemen merupakan suatu
kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil untuk
mencapai tujuan. Pendidikan merupakan suatu proses usaha sadar yang
dilakukan oleh perorangan yang berguna untuk merubah sikap dan tata laku

iii
seseorang atau kelompok dalam mendewasakan manusia melalui proses.
Menurut Ahmad Sabandi (2019) (dalam Asnita Putri) Sistem Informasi
Manajemen (SIM) merupakan suatu metode untuk menghasilkan suatu
informasi yang tepat waktu bagi manajemen terhadap lingkungan eksternal
organisasi, dengan tujuan sebagai penunjang pengambilan keputusan dan
memperbaiki perencanaan dan pengawasan. Dari penyataan diatas dapat
disimpulkan bahwa sistem informasi manajemen merupakan sebuah sistem
informasi yang memberikan suatu hasil keluaran (ouput) dengan
menggunakkan suatu masukan ( input) serta berbagai proses yang
diperlukan untuk melengkapi tujuan yang terdapat dalam suatu kegiatan
manajemen pendidikan.

B. Tujuan dan Fungsi Sistem Informasi dalamPendidikan

Secara umum tujuan adanya sistemm informasi ini adalah untuk


memberikan serta menyediakan kebutuhan informasi yang secara umum
kepada semua orang yang terdapat dalam organisasi serta kepada pengguna
atau pemakai dalam bentuk laporan dan lain sebagainya. Secara khusus
sistem informasi manajemen pendidikan memiliki tujuan yaitu sebagai
berikut :

1) Menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk membuat


perencanaan, pengendalian, proses pengevaluasian, dan perbaikan
suatu program.
2) Memberikan informasi yang diperlukan untuk kepentingan data siswa,
nilai siswa, dan tujuan yang ingin dicapai oleh manajemen sekolah.
3) Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan organsasi
Fungsi sistem informasi manajemen pendidikan adalah untuk
menyediakan informasi tentang suatu organsasi baik berupa data siswa,
nilai siswa dan lain sebagainya guna untuk memudahkan pekerjaan
dalam pengelolaan, perencanaan, dan pengawasan suatu organisasi.

iv
C. Peranan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

Suatu lembaga pendidikan yang memiliki segmen pasar tertentu yang


tidak pernah berhenti untuk meningkatkan kualitas pelayanan agar jasa
pendidikan yang diberikan dapat disajikan lebih kompetitif. Salah satunya
penggunaan Sistem informasi manajemen pendidikan, dimana dapat
menunjang untuk meningkatkan kualitas atau mutu pendidikan. Mutu
pendidikan itu sendiri adalah suatu takaran atau ukuran tentang baik dan
buruknya suatu proses perubahan sikap dan karakter seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia agar dapat
mendekatkan diri kepada sang pencipta melalui sebuah bimbingan
pengajaran dan pelatihan. Untuk meningkatkan kualitas dari pendidikan,
sistem informasi manajemen berperan penting SIM sebagai pengendalian
manajemen adalah untuk mengukur pekerjaan, memutuskan tindakan
pengendalian, merumuskan aturan tentang keputusan baru untuk diterapkan
personalia operasional, serta mengalokasikan sumber daya yang telah
tersedia.

D. Tahapan Proses Pengembangan Sistem informasi dalam Pendidikan

Tahapan-tahapan proses dalam Sistem Informasi pendidikan adalah


sebagai berikut:

1. Bagian Pengumpulan Data Bertugas mengumpulkan data baik bersifat


internal maupun eksternal. Data internal merupakan data yang berasal
dari dalam organisasi (level manajemen) sedangkan data eksternal
adalah merupakan data yang berasal dari luar organisasi akan tetapi
masih terdapat hubungan dengan perkembangan organisasi.
2. Bagian Proses Data Bertugas memproses data dengan mengikuti
serangkaian langkah atau pola tertentu sehingga data dirubah ke dalam
bentuk informasi yang lebih berguna.
3. Bagian Pemprograman Data Apabila Sistem Informasi Manajemen
sudah memiliki perangkat komputer, maka bagian pemrograman dapat

v
disebut programers, yaitu kelompok ahli yang bertanggung jawab atas
penyusunan program untuk diberikan kepada perangkat komputer,
karena komputer memiliki bahasa sendiri, maka tugas programmers
adalah membahasakan data-data yang telah dihimpun sesuai dengan
bahasa komputer.
4. Bagian Penyimpanan Data Bagian penyimpanan data bertugas
menyimpan data. Penyimpanan data sangat diperlukan karena tujuan
utamanya adalah demi keamanan data. Apabila level-level manajemen
membutuhkan data, baik data berupa bahan mentah maupun data yang
sudah diolah, maka telah diambil dan digunakan sesuai dengan
kebutuhan manajer (kepala sekolah maupun wakilnya).
E. Dampak Implementasi Sistem Informasi dalam Pendidikan

pemanfaatan sistem informasi manajemen pendidikan menjadi pilihan


yang sudah tepat, melihat bahwa kegiatan akademik merupakan kegiatan
yang rutin dilakukan sehingga perlu adanya penerapan sistem informasi
disana agar data terkomputerisasi dengan baik dan dapat memberikan
layanan akademik yang optimal untuk para penggunanya. Selain itu,
informasi yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai landasan dalam
pengambilan keputusan di tingkat manajemen sekolah. Adapun pemenuhan
kebutuhan sistem (hardware dan software) dilakukan untuk mendukung
penerapan dan kelancaran penggunaan sistem informasi akademik. Maka
dari itu, sekolah melakukan peningkatan secara periodik agar kebutuhan
sistem sekolah mengikuti tren hardware dan software. Sedangkan
kebutuhan pengguna (brainware) diperhatikan dengan baik oleh sekolah
melalui pelatihan yang diadakan oleh sekolah sebagai upaya meningkatkan
kemampuan pengguna sistem terutama guru dalam menggunakan komputer
dan sistem informasi akademik sekolah.

vi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Informasi Manajemen
Istilah Sistem Informasi Manajemen dapat diartikan dalam berbagai
pandangan atau cara, itu tergantung pada pandangan si pemakai. Sistem
informasi manajemen (SIM) atau management information system (MIS)
adalah sistem informasi yang digunakan untuk menyajikan informasi
digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, dan pengambilan
keputusan dalam sebuah organisasi (Arifin, Pendidikan, & Indonesia,
2014).
Dapat kita ketahui bahwa sistem merupakan sekumpulan unsur atau
elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi untuk mencapai
suatu tujuan yang telah ditetapkan. Menurut William A. Shorde (1995)
didalam bukunya Organization and management menyatakan bahwa ada
sekitar enam kriteria sebuah sistem, yaitu suatu perilaku berdasarkan suatu
tujuan tertentu, keseluruhan, keterbukaan, adanya transformasi, adanya
korelasi, serta memiliki mekanisme kontrol artinya terdapat suatu kekuatan
yang mempersatukan dan mempertahankan suatu sistem yang
bersangkutan.
Informasi merupakan sekumpulan data yang telah didapatkan serta
diolah atau di proses dalam suatu bentuk yang memiliki makna bagi
penerima dan memiliki sebuah nilai nyata, baik data yang bersifat kualitatif
maupun data yang bersifat kuantitatif yang dibutuhkan untuk pengambilan
keputusan. Menurut Samuel Elion (1992) informasi merupakan suatu
pernyataan yang menjelaskan sebuah peristiwa (objek/konsep) sehingga
manusia bisa membedakan sesuatu dengan yang lainnya. Manajemen
merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta
pengawasan yang bermaksud untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Menurut Siagian (1996)

1
manajemen merupakan suatu kemampuan atau keterampilan untuk
memperoleh suatu hasil untuk mencapai tujuan.1
Pendidikan merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan
oleh perorangan yang berguna untuk merubah sikap dan tata laku seseorang
atau kelompok dalam mendewasakan manusia melalui proses. Menurut
Ahmad Sabandi (2019) (dalam Asnita Putri) Sistem Informasi Manajemen
(SIM) merupakan suatu metode untuk menghasilkan suatu informasi yang
tepat waktu bagi manajemen terhadap lingkungan eksternal organisasi,
dengan tujuan sebagai penunjang pengambilan keputusan dan memperbaiki
perencanaan dan pengawasan. Dari penyataan diatas dapat disimpulkan
bahwa sistem informasi manajemen merupakan sebuah sistem informasi
yang memberikan suatu hasil keluaran (ouput) dengan menggunakkan suatu
masukan (input) serta berbagai proses yang diperlukan untuk melengkapi
tujuan yang terdapat dalam suatu kegiatan manajemen pendidikan.

B. Tujuan Sistem Informasi Manajemen


Secara umum tujuan adanya sistemm informasi ini adalah untuk
memberikan serta menyediakan kebutuhan informasi yang secara umum
kepada semua orang yang terdapat dalam organisasi serta kepada pengguna
atau pemakai dalam bentuk laporan dan lain sebagainya.
Secara khusus sistem informasi manajemen pendidikan memiliki
tujuan yaitu sebagai berikut :
1. Menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk membuat
perencanaan, pengendalian, proses pengevaluasian, dan perbaikan
suatu program.
2. Memberikan informasi yang diperlukan untuk kepentingan data siswa,
nilai siswa, dan tujuan yang ingin dicapai oleh manajemen sekolah.
3. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan organsasi.

1
Arifin, R. N., Pendidikan, J. A., & Indonesia, U. P. (2014). Kontribusi sistem informasi
manajemen berbasis komputer terhadap kinerja pegawai pusdik intelkam polri bandung. Jurnal
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, 1(2), 246–266

2
4. Memudahkan pekerjaan dan pengelolaan manajemen dalam suatu
perusahaan.
5. Menyediakan informasi pendukung yang berguna untuk analisis data
dan pengambilan keputusan bagi suatu perusahaan.

Dari kelima tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dana


pengguna lainnya, perlu memiliki akses menuju informasi akuntansi
Manajemen dan juga mengetahui bagaimana cara untuk dapat
menggunakannya.Informasi akuntansi Manajemen tersebut bisa membantu
mereka dalam mengidentifikasi suatu masalah menyelesaikan suatu
masalah dan mengevaluasi kinerja yang telah dilakukan.
Sistem informasi manajemen yang baik adalah sistem informasi
manajemen yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan
diperoleh. Artinya, sistem informasi manajemen akan menghemat biaya,
meningkatkan pendapatan serta informasi yang sangat bermanfaat. Dalam
sebuah sistem informasi manajemen, komputer bukan prasyarat mutlak
secara teoretis. Dalam praktik, sistem informasi manajemen yang baik tidak
akan ada tanpa bantuan kemampuan pemrosesan komputer, yaitu sistem
informasi manajemen harus dijalin secara teliti agar mampu melayani tugas
utama; sistem informasi manajemen bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
informasi umum semua manajer di perusahaan atau dalam subunit
organisasional perusahaan, sistem informasi manajemen menyediakan
informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai
simulasi model matematika.2

2
Ali Rhamdadi. 2014. sistem informasi Manajemen, Bandung

3
C. Fungsi Sistem Informasi dalam Pendidikan

Fungsi sistem informasi manajemen pendidikan adalah untuk


menyediakan informasi tentang suatu organsasi baik berupa data siswa, nilai
siswa dan lain sebagainya guna untuk memudahkan pekerjaan dalam
pengelolaan, perencanaan, dan pengawasan suatu organisasi.3.Peranan
Fungsi utama informasi menambah pengetahuan atau mengurangi ketidak
pastian pemakai informasi. Informasi yang disampaikan pemakai mungkin
merupakan hasil data yang dimasukan kedalam, dan pengolahan, suatu
model keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan
yang komlpeks, informasi hanya dapat menambbah kemungkianan
kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan.Selain itu fungsi
informasi adalah memberikan suatu dasar kemungkinan untuk mengggapai
suatu seleksi kepada pengambil keputusan. Fungsi informasi tidak
mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan,
tetapi mengurangi keaneka ragaman dan ketidak pastian untuk
menyebabkan diambilnya suatu keptusan yang baik).Beberapa informasi
dapat berasal dari pengamatan perseorangan; berupa informasi lainnya dari
percakapan dengan orang-orang lain dan dari rapat-rapat panitia;beberapa
informasi lainnya berasal dari luar seperti dari majalah, media surat kabar,
atau laporan pemerintah ; dan beberapa lagi mungkin berasal darii system
informasi hanya dapat memberikan sebagiann dari sistem informasi itu
sendiri.

3
Lisa Nilhuda, “Peranan Sistem Informasi Manajemen Dalam Meningkatkan Kualitas
Pendidikan,” Universitas Negeri Padang (2019): 1–7.

4
D. Peranan Sistem Informasi dalam Pendidikan
Ketika sebuah pendidikan memahami dan memiliki pengetahuan
untAuk bertindak, lembaga pendidikan tersebut diharuskan melakukan
pilihan terhadap kapabilitas yang tersedia dan komitmen terhadap
keputusan yang diambil dengan strategi yang telah ditentukan.4 Pada
prinsipnya seorang pemimpin lembaga pendidikan selalu mencari perilaku
yang rasional dalam bertindak. Namun, karena pimpinan tersebut memiliki
keterbatasan dalam kapasitas kognitifnya, informasi, dan nilai-nilainya,
harus dicari informasi terhadap alternatif yang mungkin diambil serta
konsekuensi yang menyertai setiap alternatif. Alternatif yang diambil
kemudian dievaluasi agar hasil yang telah dicapai berdasarkan pilihan atau
tujuan dapat diketahui. Proses ini merupakan tindakan yang dilakukan
dalam mencapai pilihan alternatif alternatif yang rasional.
Kelengkapan keputusan yang rasional akan memerlukan informasi
yang lengkap dengan mengandalkankan kapabilitas organisasi pendidikan
untuk dikumpulkan dan diproses secara tepat. Keterbatasan organisasi
pendidikan biasanya diatasi dengan cara mendesain dan
mengimplementasikan aturan dan rutinitas dengan meyerdahanakan dan
menuntun pilihan perilaku yang rasional. Dengan demikian, perilaku
tersebut tetap konsisten dan terkoordinasi dengan baik.Sistem engumpulan
informasi dan persyaratan proses informasi terjadi melalui kapabilitas
masing-masing lembaga pendidikan atau individu pimpinan lembaga
pendidikan tersebut, serta tergantung pada tingkat ambiguitas tujuan atau
konflik tujuan maupun tingkat ketidakpastian teknis. Oleh karena itu,
menurut Mintzberg, Raisinghani, dan Theoret, (1996:211), lembaga
pendidikan dapat mengatasinya dengan mengadopsi salah satu model dari
model pengambilan keputusan berikut:

4
Rusdiana, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan,Konsep,Prinsip,Aplikasi, ed. Tresna
Nur Hayati Murhadi (Bandung: Pusat Penelitian dan penerbitan UIN SGD Bandung 2018,
2018).7-9.

5
a. Rational Model, model ini dipergunakan jika tingkat ambiguitas atau
konfliksitas sasaran maupun tingkat ketidakpastian teknis rendah;
b. Political Model, pengambilan keputusan politik mungkin dikaitkan
dengan game playing atau semacam permaianan ketika para pemain
mengambil tempat, posisi, dan pengaruh, serta membuat gerakan-
gerakan menurut aturan-aturan dan kekuatan tawar-menawar mereka
(Allison, 1971: 177);
c. Anarchy Model, model ini dipergunakan jika tingkat ambiguitas atau
konliksitas sasaran maupun tingkat ketidakpastian teknis tinggi; (March
dan Olsen, 1992:89);
d. Process Model, model ini dipergunakan jika tingkat ambiguitas atau
konfliksitas sasaran rendah sedangkan ketidakpastian tenisnya tinggi.

Untuk meningkatkan kualitas dari pendidikan, sistem informasi


manajemen berperan penting yaitu, sebagai berikut :

1) SIM dapat meningkatkan aksebilitas data yang terpapar secara tepat


waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya
perantara dari sistem informasi yang ada.
2) SIM membantu mengembangkan proses perencanaan yang lebih efektif
dan efisien.
3) SIM dapat mengantisipasi serta memahami konsekuensi ekonomis baik
dari sistem informasi dan teknologi baru yang berkembang.
4) Sekolah dapat menggunakan sistem informasi untuk dapat mengolah
data transaksi, mengurangi biaya dan memberikan pendapatan sebagai
suatu produk pelayanan.
5) SIM dapat menganallisis suatu kebutuhan-kebutuhan informasi yang
diperlukan
6) SIM sebagai pengendalian manajemen adalah untuk mengukur
pekerjaan, memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan
tentang keputusan baru untuk diterapkan personalia operasional, serta
mengalokasikan sumber daya yang telah tersedia.

6
E. Proses Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru


untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau
memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau
diganti disebabkan karena beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut.

1) Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul di sistem yang lama,


seperti: ketidakberesan dan pertumbuhan organisasi.
2) Untuk meraih berbagai kesempatan. Dengan keungguran sistem yang
dimiliki, maka besar kemungkinan mempunyai kesempatan
memenangkan persaingan usaha, dan lain-lain.
3) Adanya instruksi-instruksi, baik dari atas pimpinan atau dari luar
organisasi, seperti peraturan pemerintah dan lain sebagainya.

Dengan telah dikembangkannya sistem yang baru, maka diharapkan


akan terjadi peningkatan-peningkatan di sistem yang baru. Berikut adalah
beberapa peningkatan yang dimaksud.

1) Kinerja.
Merupakan peningkatan terhadap hasil kerja sistem yang baru sehingga
menjadi lebih efektif.
2) Informasi.
Merupakan peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan
oleh sistem.
3) Ekonomis.
Merupakan peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau leuntungan-
keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.
4) Pengendalian.

7
Merupakan peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan
memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang
dan akan terjadi.
5) Efisiensi.

Merupakan peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi yang


dimaksud adalah yang berhubungan dengan bagaimana sumberdaya
tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling minimum.

6) Pelayanan.
Merupakan peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh
sistem.

Didalam pengembangan system informasi manajemen tentunya ada


prinsip prinsip yang harus di perhatikan, berikut prinsip prinsip
pengembangan system informasi manajemen

1) Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen.


2) Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar. Hal-hal
yang perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut.
• Semua alternatif yang ada harus diinvestigasi.
• Investasi yang terbaik harus bernilai.
3) Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik.
4) Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses
pengembangan system
5) Proses pengembangan sistem tidak harus urut.
6) Jangan takut membatalkan proyek.
7) Dokumentasi harus ada untuk pedoman pengembangan system5

5
Latip Diat Prasojo, SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN (Yogyakarta,
UNY Press, 2013) Hal. 9-11

8
F. Dampak Implementasi Sosisal Simdik Terhadap Etika Sosial

Ada beberapa isu sosial yang berhubungan dengan kepemilikan


yang diangkat oleh teknologi informasi baru. Sebagian besar ahli setuju
bahwa hukum kepemilikan intelektual sekarang ini kurang berfungsi
dengan era informasi. Laporan penelitian yang dilakukan di Amerika
menyebutkan bahwa secara rutin beberapa hukum kepemilikan dilanggar,
mulai daripengutipan tanpa izin terhadap cuplikan dokumen hingga
penggandaan buku dan perangkat lunak. Kemudahan menggandakan
perangkat lunak dan content digital semakin membuat kita sebagai bagian
dari masyarakat pelanggar hukum. Pencurian rutin seperti ini secara
signifikan mengancam penyebaran bentuk-bentuk teknologi baru dan,
karena itu mengancam pula kemajuan - kemajuan dalam productivitas dan
kehidupan sosial yang lebih baik.Isu- isu sosial mengenai kebebasan
pribadi menaruh perhatian pada perkembangan “pengharapan kebebasan
pribadi” atau norma - norma kebebasan pribadi, dan sikap publik.

Menurut (Arief S, 2009) permasalahan etika dan sosial dalam


penggunaan sistem informasi diantaranya “perlindungan hak kepemilikan
intelektual, membangun akuntabilitas sebagai dampak pemanfaatan
sistem informasi, menetapkan standar untuk pegamanan kualitas
sistem informasi yang mampu melindungi keselamatan individu dan
masyarakat, mempertahankan nilai yang mempertimbangkan sangat
penting untuk kualitas hidup di dalam suatu masyarakat informasi.6

6
Galuh Prasetyaningrum, FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ETIKA SISTEM
INFORMASI: MORAL, ISU SOSIAL DAN ETIKA MASYARAKAT (LITERATURE REVIEW
SIMI),(Jakarta, JMPIS Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial, Volume 3, Issue 2, Juli
2022) 524-525

9
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

1. Sistem informasi manajemen (SIM) atau management information system


(MIS) adalah sistem informasi yang digunakan untuk menyajikan informasi
digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan
dalam sebuah organisasi
2. tujuan adanya sistemm informasi ini adalah untuk memberikan serta
menyediakan kebutuhan informasi yang secara umum kepada semua orang
yang terdapat dalam organisasi serta kepada pengguna atau pemakai dalam
bentuk laporan dan lain sebagainya.
3. Fungsi sistem informasi manajemen pendidikan adalah untuk menyediakan
informasi tentang suatu organsasi baik berupa data siswa, nilai siswa dan lain
sebagainya guna untuk memudahkan pekerjaan dalam pengelolaan,
perencanaan, dan pengawasan suatu organisasi
4. Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem
yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan
karena beberapa hal,yaitu adanya masalah yang timpul, untuk merai berbagai
kesempatan dan adanya intruksi
5. Dengan telah dikembangkannya sistem yang baru, maka diharapkan akan
terjadi peningkatan-peningkatan di sistem yang baru yaitu Kinerja, informasi,
ekonomis, pengendalian, efisiensi, pelayanan.
6. permasalahan etika dan sosial dalam penggunaan sistem informasi
diantaranya “perlindungan hak kepemilikan intelektual, membangun
akuntabilitas sebagai dampak pemanfaatan sistem informasi, menetapkan
standar untuk pegamanan kualitas sistem informasi yang mampu
melindungi keselamatan individu dan masyarakat, mempertahankan nilai
yang mempertimbangkan sangat penting untuk kualitas hidup di dalam suatu
masyarakat informasi

10
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, R. N., Pendidikan, J. A., & Indonesia, U. P. 2014. Kontribusi sistem


informasi manajemen berbasis komputer terhadap kinerja pegawai pusdik
intelkam polri bandung. Jurnal Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, 1(2)

Ali Rhamdadi. 2014. sistem informasi Manajemen, Bandung

Lisa Nilhuda, 2019 , “Peranan Sistem Informasi Manajemen Dalam Meningkatkan


Kualitas Pendidikan,” Universitas Negeri Padang.

Rusdiana, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan,Konsep,Prinsip,Aplikasi,


2018, ed. Tresna Nur Hayati Murhadi (Bandung: Pusat Penelitian dan
penerbitan UIN SGD Bandung

Latip Diat Prasojo,2013 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN,


Yogyakarta: UNY Press.

Galuh Prasetyaningrum,2022 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


ETIKA SISTEM INFORMASI: MORAL, ISU SOSIAL DAN ETIKA
MASYARAKAT (LITERATURE REVIEW SIMI), Jakarta: JMPIS Jurnal
Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial, Volume 3, Issue 2, Juli.

11

Anda mungkin juga menyukai