Anda di halaman 1dari 16

MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU

Tekhnologi dan Informasi dalam Dr. Riinawati, M.Pd.


Pengelolaan Pendidikan Islam

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN


DALAM LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

Disusun Oleh:
MUHAMMAD JAUHARI
210211030067

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
BANJARMASIN
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam sebuah organisasi peran sistem informasi manajemen (SIM) amatlah
penting karena sangat mempengaruhi maju mundurnya sebuah organisasi. Organisasi
apapun baik yang besar maupun kecil memiliki sistem informasi yang berbeda tergantung
kebutuhan dan masalah yang ada pada organisasi tersebut. Di era kemajuan tekhnologi
saat ini penerapan SIM sangat terbantu dengan adanya komputerisasi yang mengolah data
dengan lebih akurat dan efisien sehingga menjadi data informasi yang dibutuhkan untuk
pengambilan keputusan organisasi.
Organisasi dapat berkembang maju pesat disebabkan arus informasi yang tepat,
cepat dan akurat. Jika suatu organisasi besar mengelola sistem informasi maka sudah
dipastikan data yang diolah sangat banyak, kompleks dan bervariasi. Seandainya
organisasi itu kurang memperhatikan sistem informasi, maka pada saatnya nanti
organisasi itu akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya yang
mengakibatkan terganggu dalam upaya mengambil keputusan-keputusan strategis yang
tepat yang pada akhirnya akan membuat organisasi itu gagal mencapai tujuan atau kalah
bersaing dengan lingkungan pesaingnya.
Informasi merupakan kebutuhan utama manajemen untuk menjalankan fungsi-
fungsi yang dibebankan kepadanya. Satu hal yang pasti bahwa keberhasilan manajemen
sangat dipengaruhi dan bergantung pada informasi yang tepat disajikan dalam bentuk
laporan informatif yang memberi manfaat optimal dan tidak menyesatkan bagi pihak-
pihak yang membutuhkan.
Informasi sangat dibutuhkan oleh manajemen agar dapat bekerja secara efisien
dan efektif. Namun demikian tidak semua informasi dapat ditampung oleh manajemen
karena saking banyaknya sehingga dibutuhkan suatu sistem yang dapat mendukung
kebutuhan manajemen dalam mengelola suatu perusahaan/organisasi. Dengan sistem
informasi yang baik diharapkan tidak terjadi penyimpangan yang terjadi dalam
perusahaan/organisasi. Selain itu suatu sistem yang baik juga akan mendorong
produktivitas dan memberikan kontribusi yang besar atas tercapainya tujuan organisasi.
Sesuai dengan tujuannya, sistem informasi manajemen diharapkan mampu membantu

2
para pengambil keputusan agar dapat mengambil keputusan dengan lebih tepat dan
akurat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah :
1. Bagaimanakah pengertian dan konsep Sistem Informasi Manajemen ?
2. Bagaimanakah peranan Sistem Informasi Manajemen dalam pengambilan
keputusan pada lembaga pendidikan ?

C Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dan konsep Sistem Informasi Manajemen
2. Untuk mengetahui peranan Sistem Informasi Manajemen dalam pengambilan
keputusan pada lembaga pendidikan

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM)


1. Pengertian Sistem
Sistem secara etimologis berasal dari kata systema yang berarti adanya
hubungan antara bagian atau komponen satu dengan lainnya secara teratur dan
menyeluruh. Secara terminologis dinyatakan bahwa sistem adalah kumpulan dari
bagian-bagian yang berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Segala sesuatu
yang saling berkaitan termasuk di dalamnya data dan bagian-bagian tertentu yang
dikelola dapat disebut sebagai sebuah sistem. Dengan adanya pengertian ini maka
pendidikan dapat dimasukkan ke dalam sebuah sistem. Ketika di dalam sebuah
pendidikan terdapat pengelolaan suatu sistem informasi maka dapat dikatakan
sebagai subsistem. Hal ini merupakan kegunaan yang dimiliki oleh sistem informasi
manajemen untuk pihak-pihak yang mengelola pendidikan.1

2. Pengertian Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen dalam
pengambilan keputusan. Informasi adalah data yang dianalisis dengan cara tertentu
yang akan memberikan makna dan manfaat bagi pengguna data tersebut. Data dapat
menjadi sebuah pengetahuan untuk dapat melakukan perencanaan pengambilan
keputusan dan pengendalian lingkungan pendidikan. Hal ini dilakukan setelah
diseleksi kualitas informasinya sehingga diperolehlah informasi bermakna yang
dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan. Artinya, ada usaha pengolahan data
sebelum akhirnya menjadi informasi dengan memperhatikan tingkat kebermaknaan
informasi tersebut bagi pengguna.
Informasi dikelola dengan memerlukan teknologi. Teknologi disini tidak hanya
sebatas komputer melainkan alat-alat yang berguna untuk mengolah data seperti alat
tulis, mesin ketik, jaringan komputer dan sebagainya. Teknologi ini yang
menghasilkan informasi dari pengolahan data yang berasal dari satu atau

1
Helmawati, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Agama Islam, PT Remaja Rosdakarya, 2015,
h.17

4
berbagai sumber hingga memiliki nilai, arti, dan manfaat.2
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang
diolah sehingga menghasilkan arti, makna dan pengetahuan. Informasi dapat
membantu pimpinan dan pegawai administrasi untuk menganalisa permasalahan,
menggambarkan hal-hal yang rumit, dan menciptakan produk atau jasa baru untuk
tercapainya tujuan yang sesuai dengan diinginkan.
3. Pengertian Manajemen
Manajemen adalah suatu disiplin ilmu dan seni dalam mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif yang didukung oleh sumber daya
lainya dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Secara singkat
manajemen diartikan sebagai sebuah seni dalam mengatur. Anggapan ini berangkat
dari fenomena dalam kehidupan kita sehari-hari yang tidak terlepas dari prinsip-
prinsip manajemen. Semua kegiatan yang kita lakukan baik secara pribadi maupun
secara terorganisir membutuhkan manajemen.
Robbins dan DeCenzo menjabarkan manajemen sebagai proses memperoleh
sesuatu pekerjaan secara efektif dan efisien melalui kerja sama dengan pihak lain.
Efisien berarti melakukan pekerjaan secara benar yang mana menunjukkan kepada
hubungan antara masukan dan keluaran dengan penggunaan sumber biaya sekecil-
kecilnya. Sedangkan efektif berarti melakukan suatu pekerjaan dengan benar yang
mengarah kepada pencapaian tujuan.3
Dari uraian di atas, disimpulkan bahwa manajemen merupakan serangkaian
proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian pengarahan, pengendalian,
dan pengevaluasian terhadap sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan
dengan cara yang efektif dan efisien. Selain itu, manajemen juga dapat diartikan
sebagai seni mengelola mengatur dan mengontrol, untuk mencapai tujuan yang
diharapkan dan dilakukan melaui pemanfaatan sumber daya manusia dalam suatu
organisasi sehingga tercapainya sebuah tujuan yang maksimal dan bisa
memanfaatkan alat teknologi komputer dengan baik.

2
Pratama, I Putu Agus Eka, Sistem Informasi dan Implementasinya: Teori & Konsep Sistem
Informasi, Bandung, Informatika Bandung, 2014. h.7
3
Robbins,StephenP.and David A.DeCenzo, Fundamentalsof Management: Essential Concepts and
Applications, Pearson Prentice Hall, New York. 2008. H. 6

5
4. Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen adalah kumpulan dari interaksi sistem- sistem
informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk
menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen di dalam
kegiatan perencanaan dan pengendalian.
Sistem informasi manajemen merupakan perpaduan antara sistem informasi
dan manajemen. Keduanya saling bersinergi dalam proses yang dijalankannya.
Manajemen membutuhkan sistem informasi untuk mendukung proses manajemen
mulai dari perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian.
Manajemen yang terdiri dari serangkaian proses membutuhkan informasi.
Proses perencanaan (planning) membutuhkan informasi agar rencana yang telah
ditetapkan relevan dengan sumber daya yang ada. Pada proses pengorganisasian
(organizing) terdapat arus informasi ketika terjadi pengalokasian pekerjaan,
wewenang, dan sumber daya antar anggota organisasi. Selanjutnya dalam kegiatan
memimpin (actuating) terdapat proses mengarahkan dan memengaruhi seluruh
anggota yang ada pada sebuah organisasi. Tentunya pemimpin harus mengetahui
data dan informasi terkait kemampuan para anggotanya agar dapat diarahkan
dengan baik. Begitu juga dengan pengendalian (controlling) seorang pemimpin atau
manajer yang ingin mengetahui apakah aktifitas yag dilaksanakan sesuai dengan
perencanaan sebelumnya atau tidak maka digunakan informasi yang dapat
menggambarkan hal tersebut.4
Peran informasi menjadi sangat urgen ketika manajemen sedang menghadapi
persoalan yang besar dan rumit. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka perlu
adanya rancangan sistem informasi. Apalagi ketika manajemen harus mengolah
data dalam jumlah yang besar dan terdapat perhitungan yang rumit maka
penggunaan komputer menjadi pilihan yang tepat.
Komputer sendiri merupakan sebuah sistem karena ia terdiri dari beberapa
komponen. Komputer terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, prosedur, data,
dan orang. Namun, bukan berarti penggunaan komputer ini merupakan awal dari
lahirnya sistem informasi manajemen. Jauh sebelum adanya komputer, sistem
informasi manajemen sebenarnya sudah diterapkan oleh setiap organisasi. Sejak

4
Helmawati, op cit, h.22

6
awal organisasi berdiri sejak itulah sistem informasi manajemen diterapkan.
Meskipun dalam bentuk yang sangat sederhana. Pencatatan dan penyimpanan
transkrip pada bagan yang ditulis dengan tangan oleh staf kantor merupakan salah
satunya.
Sistem informasi merupakan gabungan dari perangkat lunak (software),
perangkat keras (hardware), infrastruktur, dan sumber daya manusia (SDM) yang
saling berkaitan dalam mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat melalui
penciptaan sebuah sistem. Selain penggunaan komputer, manusia juga turut menjadi
bagian dari sistem ini. Manusia menggunakan seluruh ide, pemikiran, dan
perhitungan dalam menggunakan komputer yang di dalamnya terdapat software dan
hardware. Selain itu terdapat pula proses perencanaan, kontrol, koordinasi, dan
pengambilan keputusan. Oleh karena itu sistem informasi dinamakan juga sistem
kompleks.5
Dari paparan di atas, disimpulkan sistem informasi manajemen ialah kegiatan
mengolah data menjadi informasi oleh serangkaian komponen yang terdiri dari
manusia, teknologi informasi, seperangkat cara atau skema yang bekerja sama. Sistem
informasi manajemen merupakan jaringan prosedur pengolahan data yang
dikembangkan dalam suatu organisasi dan disahkan bila diperlukan untuk memberi
data yang diolah menjadi sebuah informasi untuk diserahkan kepada manajemen
sebagai dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan.

B. Komponen Sistem Informasi Manajemen


Komponen-komponen sistem informasi manajemen dapat bekerja sama untuk
melakukan kegiatan penyediaan informasi dengan format yang layak pada waktu yang
tepat. Komponen sistem informasi itu terdiri dari :
a. Manusia
Manusia dapat menggerakkan komponen-komponen lain yang ada di sistem
seperti perangkat keras, perangkat lunak/software, prosedur pengoperasian dan
sebagainya.
b. Prosedur
Prosedur digunakan untuk memberikan petunjuk bagaimana seharusnya manusia

5
Pratama, I Putu Agus Eka, op cit, hal.10

7
menjalankan sistem informasi. Prosedur ini juga digunakan manusia untuk
mengoperasikan perangkat keras melalui software yang dimiliki.
c. Hardware
Hardware merupakan peralatan fisik berupa komputer. Di era digital ini
bentuk komputer sudah semakin bervariasi sesuai kebutuhan menjalankan
manajemen.
d. Software
Software merupakan istilah yang digunakan untuk instruksi yang dimiliki
sebuah hardware. Instruksi ini disebut juga program. Software terdiri dari sistem
operasi dan program aplikasi. Software memberikan perintah untuk menjalankan
hardware.
e. Data
Data merupakan istilah yang mengarahkan kepada fakta dari sebuah topik
tertentu. Data dapat diubah menjadi informasi yang berharga. Data dapat berupa
rekaman, dokumen, lembar catatan.

Menurut Fuad sebagaimana yang dikutip oleh Pratama, sistem informasi terdapat
komponen-komponen yang memiliki fungsi dan tugas masing-masing yang saling
berkaitan satu sama lain. Komponen- komponen tersebut terdiri dari tujuh poin yaitu :
a. Input (masukan)
Komponen ini menerima data yang berasal dari sebuah sumber dan telah
diolah menjadi sesuatu yang memiliki nilai dan manfaat. Data yang diterima
berupa data internal dan eksternal. Data ini bersumber baik dari dalam organisasi
maupun dari luar organisasi.
b. Output (Keluaran)
Data yang telah dimasukkan dalam komponen input selanjutnya akan disajikan
oleh komponen output kepada pengguna system informasi. Hasil ini merupakan
akhir dari proses pengolahan komponen sistem informasi. Data yang dihasilkan
sesuai dengan data yang telah di-input dan fungsionalitas dari sistem informasi
tertentu.
c. Software (Perangkat Lunak)
Komponen ini membantu dalam mengolah data, menyajikan informasi,
menghitung data, dan lain-lain dalam sebuah sistem informasi. Komponen perangkat

8
lunak terdiri dari sistem operasi, aplikasi, dan driver baik yang digunakan dalam
komputer server dan client maupun sistem operasional yang diterapkan dalam
manajemen sistem informasi.
d. Hardware (Perangkat Keras)
Perangkat dalam komponen ini terdiri dari komputer dengan berbagai jenisnya
termasuk perangkat pelengkapnya seperti hub, switch, dan router. Termasuk juga
komputer yang digunakan oleh server maupun client. Perangkat ini berperan
sebagai media dalam sistem informasi.
e. Database (Basis Data)
Basis data berguna dalam penyimpanan, pengolahan, dan penyajian data
dan informasi. Semua data dan informasi disimpan ke dalam satu atau beberapa
tabel. Basis data ini dioperasikan secara komputerisasi.
f. Kontrol dan Prosedur
Kontrol dan prosedur dapat menjadi satu komponen dalam implementasinya.
Komponen ini terdiri dari segala prosedur dan aturan yang berlaku serta proses
pembuatan keputusan pada sebuah sistem. Dengan adanya komponen kontrol dan
prosedur membuat sistem informasi dapat terhindar dari ancaman dan gangguan
yang berpotensi timbul selama menjalankan sistem informasi.
g. Teknologi dan Jaringan Komputer
Komponen ini berfungsi dalam mengatur komponen lainnya yaitu software,
hardware, database, kontrol dan prosedur. Komponen ini memungkinkan banyak
pengguna dapat terhubung dengan sistem informasi melalui jaringan yang ada seperti
kabel jaringan dan wireless. Jaringan komputer dapat dibentuk menjadi jaringan lokal
(private) atau pun jaringan internet (public) sesuai kebutuhan, biaya, kebijakan,
situasi, dan kondisi yang ada. Dengan begitu, sistem dapat berjalan dengan baik. 6

C. Sistem Informasi Manajemen Fungsional


Sistem informasi fungsional manajemen pendidikan terdiri dari SIM Keuangan,
SIM Operasi, SIM SDM dan SIM Pemasaran. Disamping subsitem informasi manajemen
diatas terdapat sub sistem lainnya dalam proses pengambilan keputusan yaitu sistem
informasi akuntansi, sistem pendukung keputusan, fakta (fenomena) yang ada dilapangan,

6
Ibid, h.11

9
dan pengetahuan yang harus dimiliki oleh pengambil keputusan (decision maker). Sistem
informasi fungsional manajemen pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Sistem informasi manajemen keuangan
Sistem informasi manajemen keuangan memiliki sistem pencatatan
yang disebut akuntansi. Sistem ini menyajikan neraca, laporan rugi laba, dan laporan
perubahan modal sebagai informasi yang dibutuhkan manajer. Akuntansi sendiri
memiliki arti sebagai proses mencatat, menggolongkan, meringkas peristiwa dan
kejadian yang menyangkut transaksi keuangan. Dengan adanya sistem ini maka
lembaga pendidikan dapat mengetahui posisi keuangan dan besarnya biaya yang
keluar dalam rangka menjalankan kegiatan-kegiatan organisasi.
b. Sistem informasi manajemen operasi
Lembaga pendidikan membutuhkan sebuah proses pengolahan yang dapat
menciptakan output berupa lulusan. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah manajemen
pengoperasian yang bekerja secara sistematis dalam memproses input berupa
kurikulum, tenaga pendidik dan kependidikan, sarana dan prasarana, peserta didik,
dan sebagainya. Sistem informasi manajemen operasi dapat membantu memecahkan
permasalahan yang ada pada proses pengubahan input menjadi output yang
diharapkan.
c. Sistem informasi manajemen pemasaran
Perkembangan lembaga pendidikan saat ini mengalami persaingan yang sangat
ketat. Terdapat banyak sekali lembaga pendidikan yang tumbuh dan menawarkan
beragam jasa pendidikan yang berkualitas. Agar dapat bersaing, sebuah lembaga
pendidikan membutuhkan sistem yang dapat menganalisis pola persaingan yang
sedang terjadi. Untuk itu dibutuhkan sistem informasi manajemen pendidikan yang
dapat menyajikan dan mengatur arus informasi dalam memasarkan jasa pendidikan
sehingga dapat menyediakan jasa yang sesuai dengan keinginan para pengguna jasa
pendidikan.
d. Sistem informasi manajemen sumber daya manusia
Lembaga pendidikan berusaha untuk menciptakan program- program unggulan
dalam mencapai tujuan pendidikan. Program- program tersebut harus dibarengi
dengan sumber daya manusia yang kompeten dan mumpuni. Selain itu juga
diperlukan usaha mengembangkan sumber daya manusia yang ada. Hal ini dapat
diupayakan dengan merancang system informasi manajemen sumber daya manusia.

10
Sistem ini mampu menyediakan data yang menggambarkan keadaan tentangtenaga
pendidikan dan kependidikan mulai dari jumlah, kondisi, status masa kerja,
kompensasi, keahlian yang dimiliki dan sebagainya.7

D. Pengertian Pengambilan Keputusan


Secara etimologis kata decide berasal dari bahasa latin de yang berarti off dan
kata caedo yang berarti to cut. Hal ini berarti proses kognitif cut off sebagai tindakan
memilih diantara beberapa alternatif kemungkinan. Ada beberapa pengertian
pengambilan keputusan menurut para ahli yaitu :
1. Iqbal Hasan (2002:9), Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku
(kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
2. S.P Siagian dalam Iqbal Hasan (2002:10), Pengambilan keputusan adalah suatu
pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil
tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.8
Dari beberapa pengertian pengambilan keputusan di atas dapat disimpulkan
bahwa pengambilan keputusan adalah sebuah hasil dari pemecahan masalah, jawaban dari
suatu pertanyaan sebagai hukum situasi, dan merupakan pemilihan dari salah satu
alternatif-alternatif yang ada, serta pengakhiran dari proses pemikiran tentang masalah
atau problema yang dihadapi, adapun hasil dari pengambilan keputusan adalah
keputusan(decision) .
Pengambilan keputusan menurut George R. Terry didasarkan pada lima (5) hal
yaitu :
1. Intuisi, pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki
sifat subjektif sehingga mudah terkena pengaruh.
2. Pengalaman, Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi
pengetahuan praktis karena berdasarkan pengalaman seseorang dapat memperkirakan
keadaan sesuatu serta dapat memperhitungkan untung ruginya dan baik buruknya
keputusan yang akan dihasilkan. Karena pengalaman seseorang dapat menduga
masalahnya walaupun hanya dengan melihat sepintas saja sudah menemukan cara
penyelesaiannya.

7
Rochaety, Eti, dkk, 2012, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.2012, h.169
8
Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Teori Pengambilan Keputusan, Ghalia, Jakarta, 2022, h. 9-10

11
3. Fakta, pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang
sehat, solid dan baik. Dengan fakta, tingkat kepercayaan terhadap pengambil
keputusan dapat lebih tinggi sehingga orang dapat menerima keputusan yang dibuat
itu dengan rela dan lapang dada.
4. Wewenang, pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh
pemimpin terhadap bawahannya atau orang yang lebih rendah kedudukannya.
5. Rasional, pada pengambilan keputusan ini keputusan yang dihasilkan bersifat
objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai
dalam batas kendala tertentu sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau
sesuai dengan apa yang diinginkan.9

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan


Dalam proses pengambilan keputusan, suatu organisasi maupun lembaga
pendidikan tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu:
1. Keadaan internal organisasi , keadaan ini bersangkut paut dengan apa yang ada
dalam organisasi tersebut yang meliputi dana yang tersedia, keadaan sumber daya
manusia, kemampuan karyawan, kelengkapan dan peralatan organisasi dan
struktur organisasi.
2. Keadaan eksternal organisasi, keadaan ini bersangkut paut dengan apa yang ada
diluar organisasi, seperti keadaan ekonomi, sosial politik, hukum dan budaya.
3. Tersedianya informasi yang diperlukan, informasi yang diperlukan haruslah
lengkap dan memiliki sifat-sifat tertentu sehingga keputusan yang dihasilkan
dapat berkualitas dan baik.
4. Kepribadian dan kecakapan pengambil keputusan, hal ini meliputi : kebutuhan,
intelegensi, keterampilan dan kapasitas penilaian.

D. Jenis-Jenis Pengambilan Keputusan


Jenis-jenis keputusan dapat disusun berdasarkan berbagai sudut pandang dan secara
garis besar dikenal tiga jenis keputusan yaitu :
1. Keputusan berdasarkan tingkat kepentingan
Pada umumnya sebuah lembaga termasuk lembaga pendidikan memiliki hirarki
manajemen.hirarki ini terbagi atas tiga tingkatan yaitu manajemen puncak,manajemen

9
Ibid, h. 6

12
menengah dan manajemen tingkat bawah. Manajemen tingkat puncak berkaitan
dengan perencanaan yang bersifat strategis (Strategic Planning). Manajemen tingkat
menengah menangani masalah pengawasan dan kegiatannya lebih banyak bersifat
administrasi. Manajemen tingakat bawah yaitu manajemen operasional, berkaitan
dengan kegitan operasi sehari-hari.
2. Keputusan berdasarkan Regulitas
Keputusan dibagi menjadi keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram.
a. Keputusan terprogram, keputusan ini bersifat rutinitas dan berulang-ulang dengan
cara penanggulangan yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah melalui
prosedur, aturan dan kebijakan.
b. Keputusan tidak terprogram, keputusan ini bersifat tidak rutinitas dan digunakan
untuk menyelesaikan masalah yang tidak bsrstruktur.
3. Keputusan berdasarkan lingkungan
Keputusan ini dibedakan menjadi empat kelompok berikut :
1. Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
2. Pengambilan keputusan dalam kondisi beresiko
3. Pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti
4. Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik
Tahapan pengambilan keputusan menurut Herbet A. Simon dalam Onong
Uchayana Efendi, meliputi hal-hal berikut :
1. Tahap Inteligensi (inteligence), yaitu menyelidiki lingkungan bagi kondisi dalam
mengambil keputusan, data mentah diperoleh, diproses, dan diperiksa untuk dapat
mengidentifikasi masalah.
2. Tahap Rancangan (design), yaitu menemukan, mengembangkan dan menganalisis
kegiatan yang mungkin dilakukan.
3. Tahap Pilihan (choice), yaitu memilih satu cara kegiatan khusus dari cara-cara
yang telah diperoleh dari rancangan untuk diambil dan dilaksanakan.
4. Tahap Implementasi (implementation), yaitu pelaksanaan tindakan setelah
memperoleh pilihan atas berbagai alternatif kegiatan yang telah ditentukan. 10

10
Effendy, Onong Uchjana, Sistem Informasi Manajemen, Mandar maju, Bandung 1996, h. 161

13
F. Peran Sistem Informasi Manajemen dalam Pengambilan Keputusan Bidang
Pendidikan
Menurut George R. Terry dalam Iqbal Hasan, yang dikutip oleh Eti. Salah satu
peran sistem informasi manajemen adalah untuk mengambil keputusan dalam suatu
lembaga pendidikan. Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku tertentu
dari dua atau lebih alternatif yang ada, dan menurut Ibnu Syamsi unsur-unsur dalam
pengambilan keputusan yang harus dipertimbangkan adalah: 1) Tujuan dari pengambilan
keputusan, 2) Identifikasi alternatif-alternatif keputusan untuk memecahkan masalah
dipilih untuk mencapai tujuan tersebut, 3) Perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak
dapat diketahui sebelumnya, dan 4) Sarana/ alat untuk mengevaluasi / mengukur hasil
dari suatu pengambilan keputusan. Unsur-unsur pengambilan keputusan dapat digunakan
oleh kepala sekolah untuk terlebih dahulu mengkaji dan mempertimbangkan mengenai
tujuan pengambilan keputusan, manfaat dan dampak dari pengambilan keputusan. 11
Pada uraian yang lalu telah dijelaskan bahwa aa 5 hal dasar pengambilan
keputusan, yaitu: 1) Intuisi, 2) Pengalaman, 3) Fakta, 4) Wewenang, dan 5) Rasional.
Kelima hal ini saling berhubungan dan berkaitan sehingga tidak dapat dipisahkan. Selain
dasar dalam pengambilan keputusan, perlu juga memperhatikan factor-faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan. yakni: 1) Posisi/ kedudukan, 2) Masalah, 3)
Situasi, 4) Kondisi, dan 5) Tujuan.
Untuk menghindari kesalahan dalam pengambilan keputusan hendaknya pimpinan
lembaga pendidikan atau kepala sekolah perlu mempertimbangkan dasar-dasar dan
factor-faktor diatas. Pengambilan keputusan tentu diharapkan mampu membawa
perubahan yang lebih baik dan tidak menjadikan suatu lembaga tertinggal dalam
kemajuan teknologi. 12
Seorang kepala sekolah dalam mengambil keputusan sudah semestinya didasarkan
atas informasi yang tepat dan akurat, informasi ini selalu mengiringi proses manajerialnya
sebagai kepala sekolah. Ketika system informasi manajemen fungsional di lembaga
pendidikan berjalan dengan baik maka proses manajemen organisasi sekolah memiliki
penopang yang kuat untuk dapat tmenghasilkan keputusan atau kebijakan strategis yang
tepat untuk kemajuan sekolah.

11
“ Rochaety, Eti, Rahayuningsih, Pontjorini, Gusti Yanti,. Sistem Informasi Manajemen, Bumi Aksara,
Jakarta.2003. h.25
12
“Mulyono Najamudin ~ Sistem Informasi Manajemen Terhadap Pengambilan.pdf,” h.120.

14
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
1. Pengambilan keputusan merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan
organisasi. Salah mengambil keputusan dapat berakibat pada organisasi yang
dapat dirasakan langsung dan mempengaruhi pengambilan keputusan dimasa
datang. Pengambilan keputusan merupakan proses identifikasi berbagai alternatif
solusi terhadap permasalahan organisasi.
2. Sistem informasi manajemen menyediakan informasi setiap orang untuk
pengambilan keputusan dengan lebih tepat dan akurat dalam memecahkan
masalah yang dihadapi oleh organisasi.
3. Sistem informasi fungsional manajemen pendidikan ada empat (4) yaitu SIM
Keuangan dalam pendidikan, SIM Operasi dalam pendidikan, SIM Pemasaran
dalam pendidikan dan SIM Sumber Daya Manusia dalam pendidikan. Dari ke
empat sistem informasi fungsional tersebut tiga fungsi merupakan peran sentral
dalam melayani konsumen (pengguna jasa pendidikan). Ketiga fungsi sentral
tersebut dimainkan oleh manajemen operasi, manajemen SDM dan manajemen
pemasaran.
4. peran sistem informasi manajemen adalah untuk mengambil keputusan dalam
suatu lembaga pendidikan. Pengambilan keputusan adalah pemilihan dua atau
lebih alternatif yang ada. Dalam pengambilan keputusan yang harus
dipertimbangkan: 1) Tujuan dari pengambilan keputusan, 2) Identifikasi alternatif-
alternatif keputusan untuk memecahkan masalah, 3) Perhitungan mengenai faktor-
faktor yang tidak diketahui sebelumnya, dan 4) Sarana/ alat untuk mengevaluasi /
mengukur hasil pengambilan keputusan.
5. Pengambilan keputusan di dasarkan pada lima hal, yaitu: 1) Intuisi, 2)
Pengalaman, 3) Fakta, 4) Wewenang, dan 5) Rasional. Selain itu perlu juga
memperhatikan factor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan. Yaitu:
1) Posisi/ kedudukan, 2) Masalah, 3) Situasi, 4) Kondisi, dan 5) Tujuan.

15
DAFTAR PUSTAKA
.
Effendy, Onong Uchjana, Sistem Informasi Manajemen, Mandar maju. Bandung, 1989

Helmawati, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Agama Islam, PT Remaja


Rosdakarya, 2015,

Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Teori Pengambilan Keputusan, Ghalia, Jakarta, 2022,

Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995) Jakarta : Balai Pustaka.

Mulyono Najamudin ~ Sistem Informasi Manajemen Terhadap Pengambilan.pdf,” h.120.

Pratama, I Putu Agus Eka, Sistem Informasi dan Implementasinya: Teori & Konsep
Sistem nformasi, hal.10

Robbins,StephenP.and David A.DeCenzo, Fundamentals of Management: Essential


Concepts and Applications, Pearson Prentice Hall, New York. 2008

Rochaety, Eti, Rahayuningsih, Pontjorini, Gusti Yanti, Prima (2003). Sistem Informasi
Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Rochaety, Eti, Rahayuningsih, Pontjorini, Gusti Yanti,. Sistem Informasi Manajemen,


Bumi Aksara, Jakarta.2003.

16

Anda mungkin juga menyukai