Anda di halaman 1dari 22

BAB 4

DINAMIKA PERUBAHAN
ATMOSFER & DAMPAKNYA
Bagian 2
KOMPETENSI DASAR
Menganalisis dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan
TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat memahami tentang unsur-unsur ikllim/cuaca


Hujan berawal dari kumpulan titik-titik air di atmosfer yang makin lama makin be-
rat, akhirnya turun ke permukaan bumi. Peristiwa jatuhnya titik-titik air dari atmos-
fer ke permukaan bumi dinamakan hujan. Kumpulan titik-titik air di atmosfer be-
rasal dari proses penguapan air laut akibat penyinaran matahari.
Hujan Orografis
Hujan Kon-
veksi
5. ANGIN
Tiupan angin terjadi apabila di suatu daerah ada perbedaan tekanan udara. Angin
bergerak dari daerah bertekanan udara maksimum ke daerah bertekanan udara
minimum.
Menurut pergerakannya, angin dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu angin tetap,
angin tidak tetap, dan angin lokal.
1. Angin tetap  yang termasuk angin tetap adalah angin pasat, angin barat, dan
angin timur.
- Angin Pasat : Angin yang bertiup dari daerah yang bertekanan tinggi (subtropis)
ke daerah yang bertekanan rendah (tropis).
- Angin barat biasanya terjadi di daerah subtropis hingga lintang 60o.
- Angin timur terjadi antara lintang 60o sampai daerah kutub.

Gambar 4.17 Arah


angin tetap di bumi
2. Angin Tidak Tetap
Angin tidak tetap adalah angin yang arahnya tidak tetap sepanjang
tahun. Yang termasuk angin tidak tetap, yaitu angin siklon, angin an-
tisiklon, dan angin muson.
- Angin antisiklon adalah kebalikan dari angin siklon, yaitu daerah
yang bertekanan tinggi dikelilingi tekanan rendah.
- Angin Siklon : terjadi jika suatu daerah yang bertekanan rendah
dikeliling oleh tekanan udara yang tinggi, menyebabkan udara bergerak
masuk ke pusat. Di belahan bumi utara arahnya searah jarum jam,
sedangkan di belahan bumi selatan mempunyai arah sebaliknya.
- Angin Muson
• Angin Muson Timur: Terjadi karena Benua Australia mempunyai
tekanan udara yang tinggi sehingga angin bergerak ke arah Benua Asia
dan tidak banyak membawa hujan.
• Angin Muson Barat: Benua Asia mempunyai tekanan udara lebih
tinggi dibanding Benua Australia dan banyak menimbulkan hujan.
- Angin laut  bertiup dari Laut ke darat pada pagi
hari, tekanan udara dilaut lebih tinggi daripada di
darat.

Angin Laut

Angin Darat
Angin Gunung  Bertiup dari gunung ke
lembah. Pada Malam hari puncak gunung
lebih lambat menerima panas dibanding
lembah, sehingga tekanan udara di
daerah gunung lebih tinggi.

Angin Lembah  Bertiup dari lembah ke


gunung.
Pada Siang hari puncak gunung lebih cepat
menerima panas dibanding lembah, sehingga
tekanan udara di daerah lembah lebih tinggi.
- Angin Fohn (angin terjun)
Angin ini terjadi apabila massa udara bergerak menuju ke pegunungan,
yang menyebabkan hujan diturunkan di daerah muka gunung. Angin
masih bergerak melewati pegunungan, namun karena air diturunkan di
muka gunung, angin menjadi bersifat kering dan akan tambah panas jika
menuruni gunung.
Contoh angin fohn di Indonesia antara lain:
- 1. angin Bohorok di daerah Deli Serdang Sumatera Utara,
- 2. angin Kumbang di daerah Cirebon dan Brebes,
- 3. angin Brubu di daerah Makasar Sulawesi Selatan,
- 4. angin Gending di Pasuruan dan Probolinggo, dan
- 5. angin Wambaraw di daerah Biak Papua.
Gambar 4.20 Proses terjadinya
Angin Fohn
6. Awan
Terbentuk jika udara jenuh karena mendapat tambahan uap air & akhirnya mengalami
pendinginan (kondensasi).
Berdasarkan morfologinya (bentuk permukaannya), awan dibedakan menjadi:
1. Awan cumulus, berbentuk bulat putih,
dijumpai pada awal musim hujan
2. Awan Stratus, berlapis-lapis
berwarna kehitaman.

Awan Stratus Awan Cumulus


3) awan nimbus: Tebal kehitaman yang sering menimbulkan hujan;
4) awan cirrus: Awan yang tipis berwarna putih menyerupai bulu.

Nimbus Cirrus
Bila beberapa bentuk awan tersebut bergabung, maka
akan terbentuk awan gabungan, yaitu :

NIMBOSTRATUS CUMULUNIMBUS

STRATOCULMULUS
Menurut ketinggiannya, awan digolongkan menjadi:
1) awan rendah, ketinggiannya kurang dari 2.000 m;
2) awan sedang, ketinggiannya antara 2.000 m – 6.000 m;
3) awan tinggi, ketinggiannya lebih dari 6.000 m.

Berdasarkan material pembentuknya, awan dibedakan


menjadi:
1) awan air, seluruhnya terdiri dari bintik-bintik uap air;
2) awan es, seluruhnya terdiri dari kristal-ristal es;
3) awan campuran, terdiri dari bintik-bintik uap air dan kristal es.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai