Anda di halaman 1dari 6

ATMOSFER

Pengertian Perbedaan cuaca Cuaca dan iklim saling terkait. Perbedaannya adalah cuaca mengacu pada perubahan atmosfer jangka pendek,
cuaca dan dan iklim sedangkan iklim mengacu pada perubahan jangka panjang. Seperti halnya cuaca, iklim juga memperhitungkan curah
iklim hujan, kecepatan dan arah angin, kelembapan, dan suhu.
Atmosfer Macam-macam 1. Troposfer
lapisan atmosfer - Lapisan paling dekat dengan permukaan bumi
- Terjadi gradien termometrik (penurunan suhu sebesar 0,6° C setiap kenaikan 100 m)
- Memiliki ketebalan 6-20 km
- Terjadi fenomena iklim dan cuaca
2. Stratosfer
- Terdapat lapisan ozon
- Pesawat jet terbang di lapisan ini
- Memiliki sifat udara yang kering
3. Mesosfer
- Berada di ketinggian 60-80 km
- Lapisan pelindung bumi dari meteor
- Memiliki udara sangat panas karena terdapat gesekan objek angkasa yang datang
4. Termosfer
- Tempat sebagian molekul dan atom mengalami ionisasi
- Terjadi fenomena aurora
- memiliki suhu 1.000° C
5. Eksosfer
- Tempat orbit satelit bumi
- Lapisan terluar atmosfer
- Suhu mencapai 2.200° C
Unsur-unsur Penyinaran Adanya sinar matahari maka permukaan bumi akan mengalami kenaikan suhu.
cuaca dan Matahari Banyaknya panas matahari yang diterima bumi bergantung pada :
iklim 1. Lamanya penyinaran
2. Kemiringan sinar matahari yang jatuh
3. Keadaan awan
Suhu Udara Suhu adalah tingkat gerakan molekul udara, semakin cepat gerkan molekul udara, makin tinggi pula suhunya
Perbedaan suhu udara pada suatu tempat di sebabkan oleh :
1. Sudut datang sinar matahari
2. Lamanya penyinaran matahari
3. Ketinggian tempat
4. Kejernihan atmosfer
5. Jarak ke laut
HK Penurunan suhu
Suhu akhir = suhu awal - 0.6oC (ketinggian awal - ketinggian akhir : 100m)
“Setiap kenaikan 100 meter, maka suhu udara akan turun sebesar 0,5oC”. Untuk Indonesia rata-rata suhu berkurang
sebesar 0,6oC”
Kelembaban Kelembapan udara digunakan untuk menyatakan banyaknya kandungan uap air dalam udara. kelembapan udara
Udara dapat di ukur dengan alat higrometer
Kelembapan udara dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Kelembapan relatif
Perbandingan antara jumlah uap air yang dikandung dan jumlah uap air maksimal dalam udara pada suhu dan
tekanan yang sama
2. Kelembapan mutlak
Jumlah uap air per satuan volume udara dinyatakan dalam g/m³ udara. suhu berubah-ubah
Tekanan Udara Tekanan yang diberikan udara setiap satu satuan luas bidang datar dari permukaan bumi sampai batas atmosfer.
- Semakin tinggi suatu tempat, maka tekanan udaranya semakin rendah
- Tekanan udara di permukaan bumi dapat diukur dengan menggunakan barometer

Gradien Barometrik
Gradien Barometrik adalah angka yang menunjukan perbedaan tekanan udara melalui dua garis isobar yang di hitung
untuk tiap-tiap 111 km = 1O
Angin Angin merupakan gerakan udara mendatar atau sejajar dengan permukaan bumi yang terjadi karena adanya
perbedaan tekanan udara antara satu tempat dengan tempat lainnya.

Selain memiliki kecepatan, gerakan angin juga memiliki arah. arah gerakan angin di pengaruhi oleh perbedaan
tekanan, gerakan rotasi bumi yang menghasilkan gaya coriolis dan gaya gesekan dengan permukaan bumi.

Jenis-jenis angin :
1. Angin Musim (Muson)
a. Barat
Dari benua asia ke benua australia. membawa banyak uap air karena melewati perairan dan samudera.
menyebabkan musim penghujan di indonesia.
b. Timur
Dari benua australia ke benua asia. sifatnya kering karena melalui beberapa gurun. menyebabkan
kemarau di indonesia.
2. Angin Fohn
Disebut juga dengan angin jatuh yaitu kelanjutan dari proses terjadinya hujan orografis. Setelah sampai di
puncak, maka angin akan turun melalui lembah-lembah yang sifatnya kering dan panas. Angin ini sifatnya
merusak karena suhunya cukup tinggi mengakibatkan banyak tanaman-tanaman yang mati.
3. Angin Darat
Bertiup dari darat ke laut pada malam hari. Angin ini mulai terasa sekitar pukul 8 malam hingga 6 pagi, dan
dimanfaatkan oleh para nelayan untuk berangkat menangkap ikan.
4. Angin Laut
Merupakan angin yang bertiup dari laut ke darat yang terjadi ada siang hari sekitar pukul 9 pagi hingga 4
sore. Angin ini dimanfaatkan oleh para nelayan tradisional untuk pulang dari menangkap ikan.
5. Angin Lembah
Angin yang bertiup dari lembah ke puncak gunung yang terjadi saat siang hari.
6. Angin Gunung
Tiupannya berarah dari puncak gunung turun ke lembah yang terjadi pada malam hari.
Awan Awan adalah kumpulan partikel air yang tampak di atmosfer. partikel air tersebut dapat berupa tetes cair atau kristal
es
Tiga bentuk dasar, yaitu: bentuk berserat, lapisan, dan gumpulan

Jenis-jenis awan menurut ketinggian:


1. Kelompok awan tinggi (6 – 12 km) ; Sirus, Sirokumulus, Sirostratus
2. Kelompok awan sedang (2 – 6 km) ; Altokumulus, Altostratus
3. Kelompok awan rendah (0,8 – 2 km) ; Stratokumulus, Stratus, Nimbostratus
4. Kelompok awan rendah dengan perkembangan vertikal ( < 2 km) ; Kumulus, Kumulonimbus
Persipitasi (Hujan) Hujan adalah peristiwa jatuhnya butir-butir air dalam bentuk cair atau padat menuju bumi.
Secara umum hujan dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu :
1. Hujan Konveksi/ Zenithal (hujan tropis)
terjadi pada daerah tropis dan disebut juga hujan naik equatorial. Hujan jenis ini biasanya terjadi pada sore
hari. Setelah pemanasan maksimal (pukul 14.00-15.00). Di daerah tropis hujan ini terjadi bersamaan dengan
kedudukan matahari pada titik zenith, atau beberapa waktu sesudahnya. Daerah tropis mengalami hujan
zenital dua kali dalam setahun dan pada daerah subtropics hanya mengalami satu kali dalam satu tahun.
2. Hujan Orografis
Terjadi di daerah pegunungan. Udara yang banyak mengandung uap air naik ke atas pegunungan. Akibat
penurunan suhu, terjadi peristiwa kondensasi dan terjadi hujan pada lereng yang berhadapan dengan arah
datangnya angin.
3. Hujan siklon (frontal)
Terjadi di daerah beriklim sedang. Angin yang berada pada daerah iklim sedang selalu disertai hujan karena
pada daerah siklon udara naik ke atas dan mendingin. Hujan di daerah iklim sedang dapat dikatakan
berlangsung sepanjang tahun.
4. Hujan Siklonal (hujan musim dingin dan musim panas)
Faktor-faktor yang 1. Letak garis lintang
mempengaruhi 2. Letak tinggi tempat
iklim 3. Pengaruh daratan yang luas
4. Lokasi daerah
5. Suhu udara, kelembapan, dan awan
6. Jumlah curah hujan
7. Panjang pendek musim
8. Topografi dan vegetasi
Iklim Jenis iklim 1. Iklim Matahari
Iklim yang didasarkan pada banyak / sedikitnya jumlah sinar matahari yang diterima suatu daerah
2. Iklim Fisis
Iklim yang didasarkan pada pembagian daerah menurut kenyataan sesungguhnya sebagai pengaruh dari
faktor-faktor fisis
Tipe-tipe iklim 1. Koppen
Didasarkan pada rata-rata curah hujan dan temperatur, baik bulanan maupun tahunan
Terdiri atas:
A. Iklim tropis
Ciri-ciri:
a. Suhu rata-rata bulanan berada di atas 18º Celcius
b. Curah hujan dan penguapan tinggi
c. Tidak mempunyai musim dingin.
Af: iklim hujan tropis dengan hujan sepanjang tahun
Am: iklim hujan tropis dengan pergantian musim
Aw: iklim sabana tropis.
B. Iklim kering
Ciri-cirinya:
a. Curah hujan sangat minim
b. Penguapan tinggi
c. Tidak ada cadangan air sehingga tidak dijumpai jenis sungai permanen.
C. Iklim sedang
Ciri-cirinya:
a. Pada musim panas, suhunya lebih tinggi 10º Celcius
b. Pada musim dingin, suhunya antara -3º sampai 18º Celcius
D. Iklim dingin
Ciri-cirinya:
a. Suhu rata-rata bulanan terdingin kurang dari -3º Celcius
b. Suhu rata-rata bulan terpanas lebih dari 10º Celcius.
E. Iklim kutub
a. Suhu rata-rata bulan terpanas kurang dari 10º Celcius
b. Suhunya dingin sepanjang tahun.
2. Schmidt-Ferguson
Didasarkan pada banyaknya bulan kering dan bulan basah
- Bulan kering (Md) adalah bulan dengan curah hujan <60 mm
- Bulan basah (Mw) adalah bulan dengan curah hujan >100 mm
Q = Md
–—
Mw

3. Junghuhn
Didasarkan pada ketinggian tempat. digunakan untuk menentukan jenis tanaman yang tumbuh

Anda mungkin juga menyukai