Angin
(HUKUM I) Angin mengalir dari tempat yang bertekanan maksimum (dingin) ke tempat yang
bertekanan minimum (panas).
(HUKUM II) Angin yang datang dari belahan Utara dibelokkan ke kanan, sedangkan angin
yang datang dari belahan Selatan dibelokkan ke kiri. Penyebab:rotasi bumi.
-Pembentukan arah angin terjadi karena perbedaan tekanan udara di dua tempat berbeda.
-Aliran angin berasal dari tempat yang memiliki tekanan udara tinggi menuju ke tempat yang
bertekanan udara rendah.[2]
-Akibat adanya gaya coriolis, maka angin tidak searah dengan gaya gradien tekanan dan
tidak tegak lurus isobar. Gaya coriolis menyebabkan angin dibelokkan ke kanan dari gaya
gradien tekanan di belahan bumi utara (BBU) dan dibelokkan ke kiri dibelahan bumi
selatan (BBS) (Perhatikan gambar).
-Proses terjadinya angin tidak lepas dari hubungan antara tekanan udara dan suhu. Apabila
dipanaskan, udara memuai. Udara yang memuai menjadi lebih ringan dan tekanan udara turun
karena kepadatan udara berkurang. Udara dingin kemudian mengalir ke tempat yang bertekanan
rendah tersebut. Aliran naik udara panas dan turun udara dingin ini dinamakan konveksi.
Angin terbentuk karena adanya pemuaian udara. Udara yang dipanaskan akan
mengalami pemuaian, dan membuat udara tersebut menjadi lebih ringan sehingga bisa
bergerak naik. Udara dingin yang ada di sekitarnya juga akan bergerak menuju ke udara
yang bertekanan rendah dan membuat udara menjadi lebih berat sehingga akan turun
ke tanah.
Di atas tanah, proses pemuaian udara tersebut akan terus terjadi, sampai udara panas
akan naik dan udara dingin akan turun yang mengakibatkan terjadinya arus
konveksi. Nah, Squad, perlu diingat, jika suhu tinggi maka tekanan yang dihasilkan
adalah tekanan rendah, sedangkan jika suhu rendah maka tekanan yang dihasilkan akan
tinggi. Udara dengan suhu tinggi akan naik, sedangkan udara dengan suhu rendah akan
turun.
Angin tetap yaitu adalah angin yang mempunyai arah berhembus yang
tetap sepanjang tahunnya.
1. Angin Barat
Salah satu jenis dari angin tetap adalah angin barat. Mungkin kita masih
asing dengan istilah angin barat karena jarang kita dengar namanya.
Yang dimaksud dengan angin barat adalah angin yang bertiup dari
daerah sub tropis ke arah kutun hingga pada garis lintang 60 derajat.
Angin ini terjadi ke dua daerah lintang baik lintang utara maupun lintang
selatan. Angin barat ini merupakan angin yang bergerak dari arah etesia
(daerah perbatasan antara daerah angin pasat dengan angin barat), yakni
sekitar lintang 30 derajat hingga 40 derajat ke arah lintang sedang
(lintang 60 edrajat) yang merupakan daerah yang memiliki tekanan
rendah. Angin barat ini selalu berubah terutama di belahan Bumi selatan,
hal ini karena jarang ditemui pulau. Akibatnya para pelaut menyebut
daerah ini dengan roaring forties.
2. Angin Timur
Selain angin barat, jenis angin tetap selanjutnya adalah angin timur.
Sesuai dengan namanya, angin timur ini merupakan kebalikan dari angin
barat. Angin timur merupakan angin yang berasal dari daerah timur dan
terdapat pada batas kutub. Angin timur ini tentu saja bersifat dingin, hal
ini karena angin ini berasal dari daerah kutub. Di wilayah kutub yang
memiliki suhu renda namun tekanan yang tinggi, bergerak sebuah angin
yang menuju ke lintang sedang oleh gaya Coriolis menjadi angin timur
ini. Angin timur memiliki sifat yang dingin. Pertemua antara massa
uadar panas dan dingin disebut dengan front kutub, hal ini ditandai
dengan banyaknya hujan dan juga angin ribut.
3. Angin Pasat
Jenis angin tetap yang selanjutnya adalah angin pasat. Angin pasat tentu sudah pernah
kita bahas bersama bukan? Angin pasat merupakan sebuah angin yang berhembus
terus menerus dari daerah yang bertekanan maksimun sub tropis selatan dan juga utara
menuju ke garis khatulistiwa. Sesampainya digaris khatulistiwa, angin tersebut
berbelok sesuai dengan hukum Buys Ballot. Angin pasat ini dibagi menjadi dua jenis,
yaitu angin pasat tenggara dan juga angin pasat timur laut. Angin pasat timur laut
merupakan angin pasat yang berhembus di belahan bumi utara. Sementara angin pasat
yang berhembus di belahan bumi selatan disebut dengan angin pasat tenggara.
Kemudia daerah pertemuan antara angin pasat timur laut dengan angin pasat tenggara
berada di sekitar 10° LU – 10° LS, dan seperti daerah yang tidak ada angin sama
sekali (zona massa udara tenang).
Salah satu dampak yang paling terkenal dari adanya angin pasat adalah
terbentuknya daerah yang disebut dengan daerah duldrom, atau yang
disebut dengan daerah tenang. Daerah duldrom atau daerah tenang ini
merupakan daerah yang terbebas dari adanya angin topan. Angin topan
akan terbebas atau tidak akan terjadi di daerah- daerah yang terkena
angin pasat.
Hal ini dapat dijelaskan secara ilmiah. Di sekitar garis khatulistiwa, dua
angin pasat bertemu dari arah yang berbeda. Karena daerah khatulistiwa
ini bertekanan rendah, maka angin akan memuai naik secara vertikal
atau konveksi. Pertemuan kedua angin tersebut dinamakan DKAT atau
Daerah Konvergensi Antar Tropis. DKAT atau Daerah Konvergensi
Antar Tropis ini ditandai dengan temperatur yang sela tinggi. akibat
kenaikan dari massa udara ini, wilayah DKAT atau Daerah Konvergensi
Antar Tropis terbebas dari yang namanya angin topan. Dan wilayah ini
disebut dengan wilayah doldrum.
Selanjutya adalah angin anti pasat. Jika kita membahas mengenai angin pasat pasti
tidak akan lengkap apabila kita tidak sekalian membahas angin anti pasat. Dan angin
anti pasat ini juga merupakan salah satu jenis angin tetap. Dilihat dari namanya, angin
ini merupakan lawan dari angin pasat. Angin anti pasat merupakan angin yang bertiup
dengan arah berlawanan dengan angin pasat. Di belahan bumi selatan akan bertiup
angin dari arah barat laut menuju ke arah tenggara, semenitara di belahan bumi utara
akan ada angin bertiup dari arah darat daya menuju ke arah timur laut. Untuk
mengetahui arah dari angin antipasat ini kita bisa melihatnya melalui arah jenis
awan ataupun dari arah abu gunung berapi.
Nah itulah beberapa jenis angin yang termasuk dalam angin tetap yang berhembus
di bentuk permukaan Bumi. Apabila ita perhatikan dari keempat jenis angin tersebut
semuanya bertiup dari daerah yang berbeda iklim, yakni dari daerah sub tropis yang
sejuk ke daerah tropis yang panas dan juga sebaliknya. Apapun jenis- jenis anginnya,
yang pasti angin tersebut memiliki dampak ketika berhembus. Dampak ini merupakan
dampak positif dan juga dampak negatif. Semoga artikel yang kami sajikan
bermanfaat untuk pembaca.
2. Angin Lokal
Angin lokal adalah udara atau angin yang bertiup secara lokal atau radius dekat di muka bumi.
1. Angin darat (land breeze) adalah jenis angin yang bertiup dari daratan ke laut (angin lepas
pantai) yang berkembang di wilayah pesisir menuju malam hari. [1]
Angin darat adalah sistem angin lokal yang ditandai dengan aliran dari darat ke laut pada larut
malam.
Daratan menyerap dan melepas energi panas lebih cepat daripada lautan.[2] Angin darat
bergantian dengan angin laut di sepanjang garis pantai yang berdekatan
dengan perairan besar.
Angin ini biasanya bertiup pada malam hari yakni pada pukul 20.00
hingga pukul 16.00. angin ini seringkali dimanfaatkan oleh nelayan-
nelayan tradisional untuk berangkat melalut.
2. Angin Laut
Angin laut (bahasa Inggris: sea breeze) adalah angin yang bertiup dari arah laut ke
arah darat yang umumnya terjadi pada siang hari kira-kira dari pukul 09.00 sampai pukul 16.00
di daerah pesisir pantai. Angin ini biasa dimanfaatkan para nelayan untuk pulang dari
menangkap ikan di laut. Angin laut ini terjadi pada siang hari. Karena air mempunyai kapasitas
panas yang lebih besar daripada daratan, sinar matahari memanasi laut lebih lambat daripada
daratan. Ketika suhu permukaan daratan meningkat pada siang hari, udara di atas permukaan
darat meningkat pula akibat konduksi. Tekanan udara di atas daratan menjadi lebih rendah
karena panas, sedangkan tekanan udara di lautan cenderung masih lebih tinggi karena lebih
dingin. Akibatnya terjadi gradien tekanan dari lautan yang lebih tinggi ke daratan yang lebih
rendah, sehingga menyebabkan terjadinya angin laut, di mana kekuatannya sebanding dengan
perbedaan suhu antara daratan dan lautan. Namun, jika ada angin lepas pantai yang lebih
kencang dari 8 km/jam, maka angin laut tidak terjadi.[6]
3. Angin lembah
Angin lembah merupakan angin yang bertiup dari lembah menuju ke
puncak gunung. Angin ini biasanya terjadi pada siang hari.
Angin ini diakibatkan oleh menurunnya suhu udara di daerah gunung serta lembah ketika
malam hari, dimana pendinginan tersebut merupakan akibat dari berkurangnya udara dingin di
lereng pada awal malam, kemudian masa udara dingin tersebut didorong ke atas (ke daerah
pegunungan) setelah mencapai pusat lembah.[2]
Angin Fohn atau angin jatuh merupakan sebuah angin yang terjadi
sesuai dengan jenis jenis hujan seperti hujan orogafis. Angin ini bertiup
di suatu wilayah tertentu dengan temperatur serta kelengasan yang
berbeda pula. Angin ini terjadi karena adanya gerakan massa udara yang
naik ke pegunungan yang tingginya lebih dari 200 meter, naik pada satu
sisi kemudian turun lagi di sisi yang lainnya. Angin Fohn yang jatuh dari
puncak gunung bersifat panas dan juga kering yang dikarenakan uap air
tersebut sudah dibuang pada saat hujan orogafis.
Angin fohn atau angin lokal atau angin terjun adalah angin yang terjadi apabila ada
gerakan massa udara yang menaiki suatu pegunungan dengan ketinggian lebih dari 200 meter.
Massa udara yang mencapai puncak pegunungan akan mengalami kondensasi dan akhirnya
timbul hujan pada satu sisi lereng. Adapun pada lereng yang lain tidak terjadi hujan karena
terhalang tingginya pegunungan. Daerah yg tidak mengalami hujan disebut daerah bayangan hujan.
Pada daerah bayangan hujan itu angin dari atas pegunungan akan bergerak menuruni lereng
pegunungan dengan kecepatan tinggi. Hal itu menyebabkan naiknya suhu udara, karena setiap
turun 100 meter udara naik 1 °C. Dengan demikian angin yang turun bersifat panas dan kering.
Angin itulah yang disebut angin fohn.
Angin fohn yang terjadi di Indonesia antara lain sebagai berikut:
3. Angin periodic
1. Angin Muson (Angin Muson Barat dan Angin Muson Timur)
Salah satu hal yang mempengaruhi besar kecilnya tekanan udara pada
angin muson ini adalah keberadaan matahari atau posisi matahari
terhadap bumi. Setidaknya ada empat titik atau waktu matahari terhadap
bumi, yakni:
Penjelasan lain tentang angin muson barat ini adalah ketika pada bulan
Desember, matahari sedang berada di garis balik selatan atau 23,5 LS.
Pada waktu ini, daratan Asia menjadi pusat tekanan tinggi, sedangkan
daratan Australia menjadi pusat tekanan rendah. Menurut hukum Buys
Ballot, angin akan bertiup dari daerah yang memiliki tekanan maksimum
ke daerah yang memiliki tekanan minimum. Dan karena menuju ke arah
selatah equator atau khatulistiwa, maka angin akan dibelokkan ke arah
kiri. Maka bergeraklah angin muson ini dari wilayah benua Asia menuju
ke wilayah benua Australia dan juga dari dari Samudera Pasifik bagian
barat daya melalui Indonesia bagian tengah dan juga timur menuju ke
benua Australia.
Pada waktu yang demikian maka angin tersebut akan membawa dampak
bahwa Indonesia mengalami pembagian musim kemarau. Hal ini terjadi
karena angin yang bertiup tersebut melewati daerah gurun pasir yang
terletak di bagian utawa benua Australia yang bersifat kering dan angin
tersebut hanya melalui lautan yang sempit. Akibatnya angin tidak
mengandung uap- uap air dan akan menyebabkan Indonesia mengalami
musim kemarau. Maka dari itu mengapa udara di Indonesia pada saat
musim kemarau terasa panas? Hal ini tidak lain karena adanya efek atau
pengaruh dari angin yang bertiup tersebut melalui gurun pasir sehingga
Indonesia pun akan mencicipi panasnya suhu udara karena angin yang
bertiup pun mempunyai sifat yang kering.
Itulah jenis- jenis dari angin muson yang hanya terdiri dari duan jenis
saja, yakni angin muson barat dan juga angin muson timur. hal inilah
yang kemudian menjadi jawaban mengapa di Indonesia terjadi dua
musim yang sangat beraturan kehadirannya, yakni musim penghujan dan
juga musim kemarau. Ternyata kedua musim ini bisa terjadi karena
andanya angin muson yang bergantian bertiupnya ini. Hal ini merupakan
proses alam yang tanpa kita ketahui sebelumnya bahwasannya Tuhan
emnciptakan segala sesuatu di bumi ini beserta semua peristiwa-
peristiwa yang ada di dalamnya untuk kemudia mempengaruhi
terjadinya peristiwa- peristiwa lainnya yang ternyata saling berkaitan
satu dengan yang lainnya. Hal ini merupakan bukti dari kebesaran
Tuhan. Lalu, apakah angin muson ini hanya menyebabkan kedua musim
ini, yakni kemarau dan penghujan terjadi di Indonesia? Adakah
manfaaat lain yang dapat diperoleh dari kedua angin tersebut?
Dampak Terjadinya Angin Muson
Angin muson merupakan angin yang tidak hanya bertiup sekadarnya
saja. Ternyata angin muson ini banyak sekali manfaatnya. Salah satunya
angin muson ini pada zaman dahulu dimanfaatkan untuk mempercepat
pelayaran. Sehingga bagi orang- orang yang berlayar dari benua Asia
menuju ke benua Australia ini dapat memanfaatkan angin muson barat.
Dan bagi orang- orang yang ingin berlayar dari benua Australia menuju
ke benua Asia dapat memanfaatkan bertiupnya angin muson timur. hal
ini akan memersingkat waktu dan juga tenaga karena dibantu dengan
adanya angin yang bertiup ini. Namun ini dimanfaatkan pada zaman
dahulu ketika orang- orang masih gemar berlayar menggunakan perahu
tradisional. Namun pada zaman sekarang ini sudah banyak orang yang
berlayar menggunakan kapal mesin sehingga pemanfaatan angin ini
menjadi sedikit berkurang.
Itulah sedikit dampak positif dari adanya angin muson ini. Selanjutnnya
apa sajakah dampak dari terjadinya kedua angin muson ini? Setelah ini
kita akan membahas mengenai dampak positif dan juga dampak negatif
terjadinya angin ini.
Dampak Positif
Angin yang bertiup berganti- gantian setiap enam bulan sekali ini
ternyata mempunyai dampak positif dan juga dampak negatif. Lalu apa
sajakah yang menjadi dampak positif dan negatif karena bertiupnya
angin tersebut?
Dampak Negatif
Manfaat Angin
Angin ribut atau angin puyuh Angin ribut atau angin puyuh adalah angin kencang yang
datang secara tiba-tiba, memusat dan bergerak melingkar seperti spiral. Nama lainnya angin puting
beliung. Angin ini menyentuh permukaan bumi namun dalam waktu singkat, sekitar 3 sampai 5
menit. Kecepatannya berkisar 30-40 knot. Luas daerah yang terkena dampaknya sekitar 5-10
kilometer persegi. Angin ribut berasal dari awan cumolonimbus, awan bergumpal berwarna abu-abu.
Angin ini bisa muncul di laut mapun di darat. Di laut, durasinya lebih lama.