Anda di halaman 1dari 49

MKA KLIMATOLOGI

Oleh : Dian Hudawan Santoso,


S.Si., M.Sc
 Pengertian dan konsep dasar terjadinya angin
 Sirkulasi udara secara global
 Angin-angin lokal: angin lembah, angin
gunung,
 Angin darat, angin laut, angin naik
pegunungan
 Angin Muson
 Angin Pasat
 Angin Siklon dan antisiklon
 Angin adalah gerakan massa udara dari
daerah bertekanan udara tinggi ke daerah
bertekanan udara rendah.
 Angin terjadi karena ada perbedaan
tekanan udara atau temperatur di
permukaan bumi.
 Hal itu sesuai dengan hukum Boys Ballot
yang menyatakan bahwa udara mengalir
dari daerah bertekanan maksimum ke
daerah bertekanan minimum
 Perbedaan tekanan dan perbedaan
suhu menjadi kunci pergerakan arah
angin. Angin akan bergerak dari daerah
bertekanan tinggi ke tekanan yang
rendah. Atau dari daerah dingin ke
daerah panas
 Angin mempunyai kecepatan dan
energi yang dapat mendorong benda-
benda yang dilewatinya. Kecepatan
angin dinyatakan dalam km/jam,
m/detik, atau dalam knot ( 1 knot = 1
mil/jam = 1,8 km/jam ).
Global
winds

Wind is the
movement of air
from
regions of high
pressure
to
regions of low
pressure
 Gaya gradien tekanan
 Gaya coriolis
 Gaya gesekan
1. GAYA GRADIEN TEKANAN

 Gaya yang dialami oleh udara yang bergerak


dekat permukaan bumi.
 Gaya penggerak udara berasal dari tekanan
atmosfer yang berbeda (penyebab termal
atau mekanis). Antara dua tempat yang
tekanan atmosfernya berbeda terdapat gaya
yang arahnya dari tempat bertekanan tinggi
ke tempat bertekanan rendah
 Angin disebabkan oleh beda tekanan
horisontal. Beda tekanan ini
menimbulkan gaya gradien tekanan
yang dinyatakn oleh :
Fp = - ( p/ n)
Adapun :
Fp : gaya gradien tekanan per satuan massa
 : massa jenis udara
p : beda tekanan udara
n : jarak antara dua isobar
 Rumus dan Satuan Tekanan Udara
 Jika percobaa yang dilakukan di atas
permukaan laut mampu menghasilkan
nilai h = 766. Maka tekanan udara yang
berada di atas permukaan laut disebut
sebagai satu atmosfer.
 1 atm = 76 cmHg
 Karena massa jenis raksa = 13,6 g/cm3 =
13.600 kg/m3 maka
 1 atm = 0,76 m ×13.600 kg/m3 × 9,8 m/s2
 = 101.292,8 N/m2 = 101.300 N/m2
(pembulatan)
 = 101.300 Pa
 1 Pa = 1 N/m2
 Untuk tekanan udara yang besar
digunakan satuan bar.
 1 Bar = 105 Pa = 105 N/m2
 Jadi, 1 atm = 1,013 bar = 1.013 mbar
(milibar).
Seorang pendaki mendaki sebuah gunung
hingga puncaknya. Jika sikap barometer
raksa di puncak tersebut 55 cmHg, berapa
ketinggian gunung yang didaki?
Jawaban:
Jika diketahui nila:
Tekanan udara = 55 cmHg
Ditanya:
Tinggi gunung itu terhadap permukaan laut =
…?
Jawab:
Turunnya tekanan udara = 76 – 55 = 21 cmHg
Tinggi gunung = 21 x 100
= 2.100 m
Jadi, tinggi gunung tersebut adalah 2.100 m
di atas permukaan laut.
Gaya coriolis adalah gaya semu yang muncul akibat
pengaruh gerakan rotasi bumi dan gerakan udara
nisbi terhadap permukaan bumi.
Akibat adanya gaya coriolis, maka angin tidak
searah dengan gaya gradien tekanan dan tidak
tegak lurus isobar.
Gaya coriolis menyebabkan angin dibelokkan ke
kanan dari gaya gradien tekanan di belahan bumi
utara (BBU) dan dibelokkan ke kiri di belahan
bumi selatan (BBS)
gaya coriolis makin besar jika
menuju ke lintang tempat yang
lebih tinggi, sebaliknya gaya
coriolis makin kecil jika lintang
tempat makin rendah. Di
ekuator ( = 0), gaya coriolis
menuju 0.
Winds deflect!
Winds do not blow directly from high to low
pressure …. they get deflected by the Coriolis
force
Coriolis deflection of winds blowing eastward.
3. GAYA GESEK
 Angin permukaan pada umunya mengalami gaya gesekan
karena adanya kekasaran permukaan bumi.
 Gaya gesekan menyebabkan kecepatan angin melemah,
akibatnya gaya coriolis menjadi kecil, sedangkan gaya gradien
tekanan tetap sehingga gaya gradien tekanan menjadi lebih
besar daripada gaya coriolis.
 Dalam keadaan kedua gaya tersebut tidak seimbang, maka
angin tidak sejajar isobar, tetapi memotong isobar ke arah
tekanan rendah. Makin besar gaya gesekan, makin besar sudut
potong antara angin dengan isobar
Gaya gesekan ini bersifat
a) semakin besar jika permukaan semakin kasar,
b) semakin ke atas dari permukaan bumi, semakin
kecil efek gesekannya, bahkan bila ketinggian di atas
1000 m, efek tersebut dapat diabaikan, dan
c) efek gesekan di atas lautan jauh lebih kecil daripada
di atas daratan. Jika kondisi yang lain sama, maka
kecepatan angin di atas laut lebih kencang daripada
di atas daratan.
 Di benua pd musim dingin membentuk pusat TU tinggi; &
sebaliknya.
 ANGIN : pergerakan udara pada arah horisontal (arah
vertikal  aliran udara). Bertiup dari TU tinggi ke TU
rendah.
 Nama angin sesuai dengan arah datangnya angin.
 BUYS-BALLOT: di BBU arah angin membelok ke kanan & di
BBS arah angin membelok ke kiri.
 Rotasi bumi membiaskan haluan angin : Gaya CORIOLIS; gaya
makin besar ke arah kutub (di equator tidak ada ~ 0); kec.
angin bertambah, gaya makin besar.
 Sel Hadley adalah pola sirkulasi
atmosfer dimana terjadi gerakan udara
yang naik pada khatulistiwa dan turun
pada daerah subtropis. Akibatnya muncul
angin pasat dipermukaan daerah sekitar
tropis dan jet stream dari barat ketimur
pada udara atas di daerah subtropis.
sel Hadley
+
Angin
timur -
Angin
barat +
Angin pasat timur laut
-
Angin pasat tenggara

Angin
barat

Angin
timur
• Dengan asumsi bumi tidak bergerak, matahari selalu berada
di khatulistiwa dan bentuk permukaan bumi adalah seragam,
cell Hadley akan berbentuk seperti ini:
3. Jika kita tambahkan semua unsur di alam nyata. Posisi matahari
bergerak dalam kisaran lintang 23,5 utara dan selatan, perbedaan
kontur bumi, dan adanya angin musim (monsuun).
Kemudian karena bumi bergerak, muncul gaya coriolis. Akibatnya terjadi 3 buah sel
(sel hadley, sel ferrel, dan sel kutub).
Sistem angin dunia (sel Hadley):
 Doldrums bertekanan rendah
 Angin Pasat Timur-laut & Angin Pasat Tenggara
 Garis lintang kuda bertekanan tinggi
 Angin Barat
 Angin Timur kutub
Perbedaan sifat
pemanasan di darat &
laut:

 Angin laut
(siang T-darat > T-laut;
TU darat < TU laut).

 Angin darat
(malam T-darat < T-
laut; TU darat > TU laut)
•Perbedaan pemanasan di lereng & lembah:
•Angin lembah (siang T-lereng > T-lembah; TU lereng < TU
lembah).
•Angin gunung (malam T-lereng < T-lembah; TU lereng >
TU lembah)
Kecepatan angin dipengaruhi oleh:
 Gradien tekanan horisontal : perubahan tekanan
per satuan jarak dgn arah horisontal &  isobar;
gradien >>, kecepatan angin >>.;
 Letak geografis : pd grad. tekanan yg sama,
kec. angin di equator >> kec. angin di lintang
besar;
 Ketinggian tempat :pd grad. tekanan yg sama,
makin tinggi tempat kec. angin >>.;
 Waktu : pd grad. tekanan yg sama, kec. angin di
permukaan bumi pd siang hari >> kec. angin pd
malam hari.
 Gradien tekanan : mb/100 km ; Kecepatan angin :
km/jam, mil/jam, dsb.
Sekala Kecepatan angin (km/jam) Gejala alam
0 1 Calm asap naik tegak lurus
1 1–5 Light air arah angin dilihat dari gerakan asap

2 6 – 11 Light breeze angin sepoi basah, wind vane bergerak

3 12 - 19 Gentle breeze daun bergerak konstan


4 20 - 28 Moderate breeze debu, kertas terbang, ranting bergerak

5 29 - 38 Fresh breeze dahan bergerak, glb kecil di perm. air


darat
6 39 - 49 Strong breeze cabang bergerak, sulit membuka payung

7 50 - 61 Moderate gale pohon bergerak, orang sulit berjalan

8 62 - 74 Fresh gale ranting patah


9 75 - 88 Strong gale genting terbang
10 89 - 102 Whole gale pohon tumbang, bangunan rusak berat

11 103 - 117 Storm Transportasi berhenti total


12 > 117 Hurricane Pohon besar tumbang, gedung roboh
 Angin dengan gerakan berbentuk spiral
memutar ke dalam  Siklon;
 memutar ke luar  Antisiklon.
 Siklon: pusat tekanan udara rendah
dikelilingi area bertekanan udara makin
tinggi (konvergen); di BBU arahnya
berlawan jarum jam, di BBS searah jarum
jam.
 Antisiklon: pusat tekanan udara tinggi
dikelilingi area bertekanan udara makin
rendah (divergen); di BBU searah jarum
jam, di BBS berlawanan jarum jam.
 Angin muson adalah angin yang bertiup
setiap setengah tahun sekali berganti arah yang
berlawanan. Gerakan angin ini dipengaruhi oleh
peredaran matahari tahunan.
 Di Indonesia angin muson bertiup dari
benua Asia menuju benua Australia dan
sebaliknya.
 Pada saat matahari berada di belahan bumi utara
(bulan April – oktober) maka belahan bumi utara
bertekanan udara minimum dan belahan bumi
selatan bertekanan maksimum. Maka bertiuplah
angin muson timur dari benua Australia ke Asia.

 Pada saat bertiup angin muson timur
(tenggara) di Indonesia mengalami
musim kemarau. Begitu sebaliknya pada
bulan Oktober – April bertiup angin
muson barat (barat laut), di Indonesia
terjadi musim penghujan.
 Angin Fohn (Angin Jatuh) adalah angin yang
terjadi sesuai hujan Orografis. Angin yang bertiup
pada suaatu wilayah dengan temperatur dan
kelengasan yang berbeda.
 Angin Bahorok adalah angin Fohn yang bertiup di daerah dataran rendah Deli
Utara, Sumatra Utara. Karena datangnya dari arah kota Bohorok, maka dinamakan
Angin Bohorok. Bohorok terletak pada arah barat-barat-laut dari Medan.
 Angin Fohn adalah angin yang bertiup di bagian belakang atau di bagian bawah
angin gunung atau pegunungan dengan sifat panas, kering, kencang dan ribut. Hal
ini disebabkan oleh udara yang dipaksa secara mekanik menaiki dan melewati
puncak dan kemudian menuruni lereng bagian belakang gunung. Udara yang turun
ini mengalami pemanasan adiabatik.
 Angin Gending adalah angin Fohn yang berhembus dari gunung dan pegunungan di
sebelah tenggara menuju Probolinggo, Jawa Timur. Dinamakan demikian karena
datangnya dari arah kota Gending.
 Angin Geostrofik adalah angin teoretis dengan gaya yang bekerja kepadanya
hanya gaya gradien tekanan dan gaya coriolis yang sama besar dan berlawanan
arahnya. Angin ini bertiup sejajar dengan isobar yang lurus dengan laju konstan.
Angin nyata akan mendekati angin geostrofik pada ketinggian jauh dari permukaan
bumi, dengan tidak ada gaya gesekan, yaitu kira-kira di atas ketinggian 1000 m
dari permukaan bumi.
 Anemometer, adalah alat yang
mengukur kecepatan angin
 Wind Vane, adalah alat untuk
mengetahui arah angin.
 Windsock, adalah alat untuk
mengetahui arah angin dan
memperkirakan besar kecepatan angin,
yang biasanya banyak ditemukan di
bandara-bandara.

Anda mungkin juga menyukai