Anda di halaman 1dari 15

TERJADI PEMBELOKAN ARAH ANGIN DAN ARUS LAUT DI

PERAIRAN KHATULISTIWA
( Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Materi Ipa MI/SD )
Dosen Pengampu: Ida Fiteriani, M.Pd

Disusun oleh kelompok 4:


Fadlilatul Ilmin Nazah 2211100278
Mia Sapitri 2211100139
Salma Azzahra 2211100370
Salimatul Fuah 2211100369

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURURAN
UIN RADEN INTAN LAMPUNG
TP.2023/2024
PEMBAHASAN

Terjadi Pembelokan Arah Angin Dan Arus Laut Di Perairan Khatulistiwa

Gambar 1. Pembelokan arah angin

Perubahan arah angin merupakan dampak dari rotasi Bumi. Angin bergerak
menuju area dengan tekanan minimal. Ini menyebabkan perubahan arah angin
sebagai efek dari gaya Coriolis pada angin.

Angin mengakibatkan terjadinya arus laut. Pada belahan bumi selatan, arah
arus laut berbelok searah perputaran jarum jam. Pada belahan bumi bagian
utara, arah arus laut berbelok berlawanan dengan arah putaran jarum jam.

Angin merupakan udara yang bergerak dan berpindah tempat karena adanya
perbedaan tekanan. Hal ini sesuai dengan hukum Buys Ballot menyatakan
bahwa angin mengalir dari tempat dengan tekanan tinggi (suhu dingin) ke
tempat dengan tekanan rendah (suhu panas). Akibat dari adanya rotasi
bumi menyebabkan terjadinya perbedaan tekanan pada masing-masing
wilayah sehingga membuat angin bergerak dari bumi bagian selatan angin
akan berbelok ke arah kiri. Sedangkan pada bumi bagian utara angin akan
berbelok ke arah kanan.

1
Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu
udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya
energi panas matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu
wilayah, daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar akan
mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung
lebih rendah. Sehingga akan terjadi perbedaan suhu dan tekanan udara antara
daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih
sedikit menerima energi panas, akibatnya akan terjadi aliran udara pada
wilayah tersebut

Gambar 2. Efek Coriolis yang timbul karena


rotasi Bumi mengakibatkan pembelokan arah
angin.

Pada gambar 2. terlihat bahwa gaya Coriolis makin besar dengan


bertambahnya lintang tempat, dan di ekuator (lintang 0o ), gaya Coriolis tidak
ada (menuju nol). Karena itu angin yang bergerak sepanjang ekuator (garis
khatulistiwa) tidak dibelokkan. Perubahan lintasan angin disimpulkan oleh
Buys Ballot, disebut hukum Buys Ballot yang berbunyi sebagai berikut:

a. Udara (angin) bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerah


bertekanan rendah
b. Di belahan Bumi utara, angin berbelok ke kanan dan di belahan Bumi
selatan angin berbelok ke kiri.

2
Selain suhu atau temperatur udara, unsur cuaca dan iklim yang lain
adalah tekanan udara. Tekanan udara adalah suatu gaya yang timbul akibat
adanya berat dari lapisan udara. Besarnya tekanan udara di setiap tempat
pada suatu saat berubah-ubah. Makin tinggi suatu tempat dari permukaan
laut, makin rendah tekanan udaranya. Hal ini disebabkan karena makin
berkurangnya udara yang menekan. Besarnya tekanan udara diukur dengan
barometer dan dinyatakan dengan milibar (mb). Garis khayal dalam peta
yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tekanan udara sama
disebut isobar.

Kecepatan angin dapat diukur dengan suatu alat yang disebut


Anemometer. Kecepatan angin dapat ditentukan oleh beberapa faktor, antara
lain:

a. Besar kecilnya gradien barometrik.


Gradien Barometrik, yaitu angka yang menunjukkan perbedaan
tekanan udara melalui dua garis isobar pada garis lurus, dihitung
untuk tiap-tiap 111 km (jarak 111 km di equator 1( atau 1/360 x
40.000 km = 111 km). Menurut hukum Stevenson bahwa
kecepatan angin bertiup berbanding lurus dengan gradien
barometriknya. Semakin besar gradien barometriknya, semakin
besar pula kecepatannya.
b. Relief Permukaan Bumi
Angin bertiup kencang pada daerah yang reliefnya rata dan tidak
ada rintangan. Sebaliknya bila bertiup pada daerah yang reliefnya
besar dan rintangannya banyak, maka angin akan berkurang
kecepatannya.
c. Ada Tidaknya Tumbuh-tumbuhan
Banyaknya pohon-pohonan akan menghambat kecepatan angin
dan sebaliknya, bila pohon-pohonannya jarang maka sedikit
sekali memberi hambatan pada kecepatan angin.
d. Tinggi dari Permukaan Tanah

3
Angin yang bertiup dekat dengan permukaan bumi akan
mendapatkan hambatan karena bergesekan dengan muka bumi,
sedangkan angin yang bertiup jauh di atas permukaan bumi bebas
dari hambatan-hambatan.

Kekuatan angin ditentukan oleh kecepatannya, makin cepat angin bertiup


maka makin tinggi/besar kekuatannya. Pada tahun 1804 Beaufort seorang
Laksamana Inggris telah membuat daftar kekuatan dan kecepatan angin yang
digunakannya untuk pelayaran. Daftar tersebut kini masih tetap digunakan
secara internasiona Arah Angin Menurut seorang ahli meteorologi bangsa
Belanda yang bernama Buys Ballot mengemukakan hukumnya yang
berbunyi: Udara mengalir dari daerah maksimum ke daerah minimum. Pada
belahan utara bumi, udara/angin berkelok ke kanan dan di belahan selatan
berkelok ke kiri.

Pembelokan arah angin terjadi karena adanya rotasi bumi dari barat ke timur
dan karena bumi bulat. Dalam mempelajari cuaca, diantaranya perlu
mengetahui arah angin. Arah angin dapat diketahui melalui arah baling-
baling angin.

Angin dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu:

a) Angin tetap, yaitu angin yang arah tiupnya tetap sepanjang tahun,
seperti:
• angin passat, yaitu angin yang bertiup terus menerus dari
daerah maksimum subtropis utara dan selatan (30° - 40°)
menuju ke minimum khatulistiwa.
• angin barat, yaitu angin antipassat (angin yang berhembus di
atas angin passat pada ketinggian (30 km dan arahnya
berlawanan dengan angin passat).
• angin timur, yaitu angin yang bertiup dari kedua daerah
maksimum kutub menuju daerah minimum subpolar (lintang
66 1/2°C LU dan LS°.

4
b) Angin periodik. Angin ini dibagi menjadi:
• Angin periodik harian meliputi angin darat dan angin laut;
angin gunung dan angin lembah. Angin periodik setengah
tahunan, disebut juga dengan angin muson (musim).
c) Angin lokal, yaitu angin yang bertiup pada daerah tertentu dan
waktu tertentu. Misalnya : angin kumbang, angin fohn, angin
brubu, angin bahorok, angin gending, dan lain-lain.

Adanya pembelokkan arah angin terhadap segala materi di bumi yang


tidak terpancang kuat pada permukaan bumi, seperti air laut, disebabkan oleh
efek Coriolis. Efek Coriolis adalah gaya pada rotasi bumi yang
membelokkan arah arus air laut. Pembelokan arus ke kanan terjadi di kutub
utara sedangkan pembelokan arus ke kiri terjadi di kutub selatan.

Efek Coriolis berasal dari gaya semu yang dihasilkan oleh dua gerakan rotasi
bumi, yaitu rotasi bumi sendiri dan rotasi bumi terhadap matahari. Gaya ini
membelokkan arah angin dan arus laut sebagai akibat rotasi bumi, Pada
belahan bumi selatan, arus laut berbelok berlawanan dengan arah perputaran
jarum jam, sedangkan pada belahan bumi bagian utara, arus laut membelok
berlawanan arah jarum jam.

Pembelokan arus laut terjadi karena angin yang bertekanan tinggi dan rendah
di berbagai wilayah. Angin yang bertekanan tinggi akan menyebabkan arus
laut berbelok ke arah dengan tekanan rendah, dan sebaliknya. Pada kondisi
normal, arus laut membelok ke arah timur di kutub utara dan ke arah barat di
kutub selatan, disebabkan oleh gaya Coriolis.

Efek Coriolis mempengaruhi segala materi di bumi yang tidak terpancang


kuat pada permukaan bumi, seperti air laut. Pada air laut, pembelokan arus
laut berlawanan dengan arah perputaran jarum jam mempengaruhi
pergerakan dan distribusi partikel-partikel di air laut. Pada kondisi normal,
arus laut membelok ke arah timur di kutub utara dan ke arah barat di kutub
selatan.

5
Pada kutub utara, arus laut membelok ke arah timur, yang disebut juga aliran
Thermohaline. Aliran ini mempengaruhi distribusi panas dan nutrisi di air
laut, yang berpengaruh pada ekosistem dan klimatologi. Pada kutub selatan,
arus laut membelok ke arah barat, yang disebut juga aliran Agulhas. Aliran
ini mempengaruhi distribusi partikel-partikel dan nutrisi di air laut, yang
berpengaruh pada ekosistem dan klimatologi.

Pembelokan arus laut juga mempengaruhi pergerakan dan distribusi partikel-


partikel di atmosfer, yang berpengaruh pada pergerakan angin dan kondisi
cuaca. Pada kondisi normal, angin yang bertekanan tinggi akan
menggerakkan arus laut ke arah dengan tekanan rendah, yang disebabkan
oleh efek Coriolis.

Pembelokan arus laut juga mempengaruhi pergerakan dan distribusi partikel-


partikel di permukaan laut, yang berpengaruh pada ekosistem dan
klimatologi. Pada kondisi normal, arus laut membelok ke arah timur di kutub
utara dan ke arah barat di kutub selatan, yang disebabkan oleh efek Coriolis.

Pada kutub utara, pembelokan arus laut ke arah timur mempengaruhi


distribusi panas dan nutrisi di air laut, yang berpengaruh pada ekosistem dan
klimatologi. Pada kutub selatan, pembelokan arus laut ke arah barat
mempengaruhi distribusi partikel-partikel dan nutrisi di air laut, yang
berpengaruh pada ekosistem dan klimatologi.

Pada kondisi normal, angin yang bertekanan tinggi akan menggerakkan arus
laut ke arah dengan tekanan rendah, yang disebabkan oleh efek Coriolis.
Pada kutub utara, angin yang bertekanan tinggi akan menggerakkan arus laut
ke arah timur, yang disebut juga aliran Thermohaline. Pada kutub selatan,
angin yang bertekanan tinggi akan menggerakkan arus laut ke arah barat,
yang disebut juga aliran Agulhas.

Pada kondisi normal, arus laut membelok ke arah timur di kutub utara dan
ke arah barat di kutub selatan, yang disebabkan oleh efek Coriolis. Pada
kutub utara, arus laut membelok ke arah timur, yang disebut juga aliran

6
Thermohaline. Pada kutub selatan, arus laut membelok ke arah barat, yang
disebut juga aliran Agulhas.

Pada kondisi normal, angin yang bertekanan tinggi akan menggerakkan arus
laut ke arah dengan tekanan rendah, yang disebabkan oleh efek Coriolis.
Pada kutub utara, angin yang bertekanan tinggi akan menggerak.

Akhirnya, kondisi perairan, baik laut-laut dan sungai-sungai besar di


Indonesia, terpengaruh oleh pembelokan arah angin. Air laut kepulauan
Indonesia dipengaruhi oleh arus laut yang berasal dari Samudra Hindia dan
Samudra Pasifik, yang membawa massa air yang berbeda-beda dalam hal
suhu, salinitas, oksigen terlarut, dan nutrien. Arus laut ini juga
mempengaruhi pola sirkulasi air laut di dalam perairan pedalaman dan
perairan kepulauan Indonesia. Sungai-sungai besar di Indonesia, seperti
Sungai Progo, Sungai Serang, dan Sungai Bogowonto, bermuara ke laut dan
mempunyai peran ekologis penting sebagai sumber zat hara dan bahan
organik yang diangkut lewat sirkulasi pasang surut (tidal circulation).
Namun, kondisi perairan di Indonesia juga menghadapi tantangan, seperti
degradasi kualitas air laut akibat pencemaran dari berbagai sumber, yang
dapat berasal dari aktivitas darat maupun aktivitas maritime. Pencemaran
laut menyebabkan berbagai dampak negatif bagi ekosistem laut dan
kesejahteraan manusia, seperti penurunan kandungan oksigen terlarut,
meningkatkan kandungan bahan organik, logam berat, senyawa kimia
beracun, dan mikroorganisme patogen di air laut. Pencemaran laut juga dapat
mengancam keberadaan biota laut, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah dan masyarakat harus
lebih serius menangani masalah pencemaran laut dan sampah plastik, seperti
yang dilakukan oleh tim Ekspedisi Sungai Nusantara.

Dan sebuah eksperimen, untuk membuktikan terjadi pembelokkan arah


angin dan arus laut:

7
Sebuah eksperimen yang menggunakan alat pengukuran angin dan arus
laut dapat digunakan untuk membuktikan terjadi pembelokkan arah angin
dan arus laut. Contohnya, pengukuran arah dan kecepatan angin
menggunakan peralatan seperti anemometer dan alat pengukuran arus laut
menggunakan alat seperti ADCP (Acoustic Doppler Current Profiler).
Eksperimen ini dapat dilakukan di berbagai lokasi, seperti di sekitar PLTU
(Pembangkit Listrik Tenaga Uap) atau di sekitar pelabuhan, untuk
mengetahui pola dan karateristik arus laut yang berpengaruh terhadap
kondisi di perairan tersebut.

Scan barcode untuk menonton video tentang terjadi pembelokan arah angin
dan arus laut di perairan khatulistiwa:

8
9
Berikut adalah yang berhubungan langsung dengan terjadi pembelokkan
arah angin dan arus laut:

ِِ‫ص ِريْف‬ ْ َ‫ض بَ ْع ِدَ َم ْوتِ َها َوت‬ َِ ‫اْل ْر‬ ِْ ِ‫س َم ۤاءِِ م‬
َ ْ ‫ن ِر ْزقِ فَاَحْ يَا بِ ِِه‬ َّ ‫ّللاه مِ نَِ ال‬
ِٰ ‫ل‬ ِِ ‫َوا ْخت ََِلفِِ الَّ ْي ِلِ َوالنَّ َه‬
َِ َ‫ار َو َماِ ا َ ْنز‬
َِ‫ح ٰا ٰيتِ ِلقَ ْومِ يَّ ْع ِقله ْون‬
ِِ ‫الر ٰي‬
ِ

Artinya: dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang
diturunkan Allah dari langit lalu dengan (air hujan) itu dihidupkan-Nya bumi
setelah mati (kering); dan pada perkisaran angin terdapat pula tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi kaum yang mengerti.

Pada ayat ini, Allah mengingatkan manusia akan tanda-tanda kebesaran dan
kekuasaan-Nya yang terdapat pada pergantian siang dan malam baik dari segi
panjang dan pendeknya.

Dari segi pergantian, orang dapat menyaksikan sejak matahari terbit di kaki
langit sebelah timur hingga terbenam di kaki langit sebelah barat. Di siang
hari, orang tidak menyaksikan apa pun di langit, terkecuali matahari yang
bersinar dengan terangnya. Pada waktu itu, kebanyakan manusia bekerja dan
berusaha mencari nafkah, memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dengan memperhatikan pergantian siang dan malam, dan panjang pendeknya


yang selalu berubah-ubah sepanjang tahun, akan terlihat tanda-tanda
kekuasaan dan kebesaran Allah, serta akan nampak adanya hukum-hukum
yang mengaturnya dengan sangat rapi, tidak pernah menyimpang dari
ketentuan-ketentuan yang telah ditentukan.

Kemudian Allah menunjukkan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran-Nya


yang terlihat pada turunnya hujan dari langit. Karena panas matahari, air pun
menguap ke atas. Angin yang selalu bertiup mempercepat proses penguapan
itu dan menghalaunya ke suatu tempat dan lama-kelamaan terkumpullah uap
air itu di angkasa sebagai awan. Apabila awan yang berarak dihalau angin itu
tertahan oleh gunung, maka terkumpullah ia di sana, semakin lama semakin
tebal. Warnanya yang semula keputih-putihan berubah menjadi hitam. Dan

10
apabila suhu udara telah mencapai kedinginan sedemikian rupa, turunlah uap
air itu sebagai hujan yang menyirami permukaan bumi.

Sesudah itu Allah menunjukkan pula tanda-tanda kekuasaan-Nya


yang dapat dilihat pada perkisaran tiupan angin yaitu perkisaran angin darat
dan angin laut yang selalu berhembus berganti arah. Telah menjadi hukum
alam bahwa daratan lebih cepat menjadi panas bila ditimpa sinar matahari
dibandingkan dengan lautan yang lambat menjadi panas bila ditimpa sinar
matahari. Sebaliknya daratan lebih cepat pula melepaskan panas di malam
hari, pada waktu panas matahari tidak ada lagi dibandingkan dengan lautan
yang lambat melepasnya. Dengan demikian, terdapatlah daerah maksimum
dan minimum udaranya. Pada siang hari daratan lebih panas dari lautan
sehingga udaranya menjadi minimum, sedangkan lautan kurang panas
udaranya dibandingkan dengan daratan sehingga udaranya menjadi
maksimum. Udara mengalir dari daerah maksimum ke daerah minimum,
maka bertiuplah pada siang hari angin laut menuju daratan. Akan tetapi, di
waktu malam, terjadi kebalikannya; daratan menjadi maksimum dan lautan
menjadi minimum karena daratan lebih cepat menjadi dingin daripada lautan
sehingga bertiuplah angin dari daratan menuju lautan.

Keadaan yang demikian menguntungkan para nelayan. Mereka berangkat


pada waktu malam, berlayar ke tengah lautan mengikuti arah hembusan angin
laut. Dari perkisaran angin itu, orang akan mengetahui betapa Mahabijaksana
dan Mahaperkasa-Nya Allah yang menciptakan alam semesta ini.

Itulah sebabnya pada bagian akhir surah ini, Allah menegaskan bahwa tanda-
tanda kekuasaan-Nya yang dapat dilihat pada jagat raya, pada diri manusia,
pada perkisaran angin, pada turunnya hujan, dan sebagainya menjadi bukti
kekuasaan-Nya bagi orang yang mempergunakan akalnya dan bagi orang
yang benar-benar mau mencari kebenaran.

Di permukaan laut, perbedaan panas cahaya matahari menyebabkan adanya


arus laut dan perbedaan produksi uap air. Perpaduan dinamika arah angin dan

11
produksi uap air di permukaan bumi menghasilkan siklus perubahan iklim,
yang pada dasarnya akan berulang setiap tahun. Pada perioda perulangan
tertentu biasa terjadi pula kasus-kasus ekstrim seperti misalnya fenomena El
Nino dan La Nina.

QS. Ar-rahman; 19-21

‫ج مِ ْن هه َما اللُّؤْ لهو‬


ِ‫هن َي ْخ هر ه‬ ِ َ ‫ِين فَ ِبأ‬
ِِ ‫ي ِ َآْلءِِ َر ِب هك َما تهك َِذب‬ ِ ‫ْن َي ْلتَق‬
ِ َّ ِ‫ َب ْينَ هه َما َب ْرزَ خ‬. ِ‫ِين‬
ِِ ‫ْل َي ْبغ‬ ِِ ‫ج ْال َب ْح َري‬
َِ ‫َم َر‬

Artinya: dia membiarkan dua laut mengalir yang (kemudian) keduanya


bertemu(19), Diantara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-
masing(20), maka nikmat tuhanmu manakah yang kamu dustakan?(21).

Seorang ahli kelautan, jamil, mengatakan bahwa terdapat arus yang


bergerak melawan arus permukaan dibawah garis khatulistiwa lautan pasifik,
atlantika, dan hindia. Air laut dalam aliran arus yang dikenal sebagai
Cromwell bergerak ke timur dan bergerak ke barat. Ada perbedaan antara
keduanya. Dua aliran laut ini mengalir antara wilayah yang disebutkan dia
atas dan di selat Gibraltar serta di sebelah timur jepang. Karena sifat fisik laut
yang berbeda, seperti salinitas, densitas (rapat massa), tekanan, suhu, dan sifat
fisik dan kimia lainnya, dua laut ini terbatas.

Selanjutnya adalah contoh dampak terjadi pembelokkan arah angin


dan arus laut sangat memberikan pengaruh bagi kehidupan makhluk hidup:

Pembelokan arah angin dapat mempengaruhi pariwisata dan olahraga


air seperti layang-layang, surfing, atau berlayar. Arus laut yang berubah arah
bisa mempengaruhi perikanan dan mata pencaharian nelayan, karena ikan-
ikan akan bergerak mengikuti arus tersebut.

Pembelokan arah angin dapat memiliki dampak yang signifikan bagi petani,
terutama dalam hal pola cuaca dan irigasi pertanian. Misalnya, jika arah angin
berubah secara drastis, petani mungkin perlu menyesuaikan jadwal
penanaman dan perawatan tanaman mereka. Selain itu, pembelokan arah
angin juga dapat mempengaruhi pola hujan, yang dapat memengaruhi tingkat

12
kelembaban tanah dan kebutuhan irigasi. Perubahan arus laut dapat
mempengaruhi transportasi laut dan perdagangan internasional, mengubah
rute pelayaran dan waktu perjalanan. Pembelokan arah angin dapat
mempengaruhi pola distribusi polutan udara dan polusi atmosfer, yang dapat
berdampak pada kesehatan manusia dan kualitas udara di suatu wilayah.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ardhana, Yosef Murya Kusuma. "Pembaca Arah Dan Kecepatan Angin


Menggunakan Mocrosesor AT89C51." Jurnal Media Aplikom Vol. 1,
No. 1 , 2010.
Kahiking, Eka Candra. "PROJECT BASED LEARNING PADA LITERASI
SAINS BERBASIS BUDAYA LOKAL BAHARI DENGAN
PENGGUNAAN ALATWIND DETECTION." Jurnal Didaktika
Pendidikan Dasar. Vol. 6, No. 1, 2022: 177-198.
Ludy Cahya Permadi, Elis Indrayanti, Dan Baskoro Rochaddi. "Study Arus
Pada Perairan Laut Di Sekitar PLTU Sumuradem Kabupaten
Indramayu, Provinsi Jawa Barat." Jurnal Oseangrafi Vol. 4, No. 2 ,
2015: 516-518.
Tarhadi, Elis Indrayanti,Dan Agus Anugroho. "Studi Pola Dan Karateristik
Arus Laut Di Perairan Kaliwungu Kendal Jawa Tengah Pada Musim
Peralihan." Jurnal Oseangrafi Vol.3, No. 1 , 2014: 17-18.
Wiatmoko, Agus. "Keanekaragaman Dan Kemelimpahan ." 2012.
Widarbowo, D. "Meteorologi Dan Oceanografi." 2018.
Wijaya, Agus Fany Chandra. Gerak Bumi Dan Bulan. Jayapura: Digital
Learning Lesson Study, 2010.
Wijayanti, D. " Rancang Bangun Alat Ukur Kecepatan Dan Arah Angin
Berbasis Arduino Uno Atmega 328P." Inovasi Fisika Indonesia,
2015: 4.

14

Anda mungkin juga menyukai